• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk mencapai tujuannya. Sumber daya merupakan sumber energi, tenaga, kekuatan (power) yang diperlukan untuk menciptakan daya, gerakan, aktifivitas, kegiatan dan tindakan. Sumber daya tersebut antara lain terd iri atas sumber daya alam, sumber daya finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu pengetahuan dan sumber daya tehnologi. Di antara sumber daya tersebut, sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia (SDM). Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan menyinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa SDM, sumber daya lainnya menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi (Wirawan, 2009).

Organisasi kini tidak terikat lagi oleh perbatasan negara. Para pimpinan dan pegawai harus mampu bekerja dengan orang – orang dari kebudayaan yang berbeda – beda. Untuk bekerja secara efektif dengan orang – orang ini, harus dipahami kebudayaan mereka, bagaimana kebudayaan itu membentuk mereka dan bagaimana mengadaptasikan ketrampilan yang dimiliki dengan perbedaan – perbedaan yang mereka miliki. Globalisasi ini memungkinkan menjadi suatu proses interaktif yang mengembangkan suatu kebudayaan dunia yang sama, sehingga akan memunculkan suatu kebudayaan atau peradaban yang universal.

(2)

Globalisasipun berdampak pada pendidikan tinggi dan perguruan tinggi. Globalisasi juga mengubah cara belajar mengajar, pendidikan nilai, persaingan yang semakin tajam, kemajuan dan keterbelakangan suatu negara menjadi transparan.Sektor pendidikan yang menjadi tulang punggung penting dalam membina dan mengembangkan SDM, karena persaingan yang begitu ketat menjadi pemicu untuk mendapatkan peluang untuk kesejahteraan hidup, maka orang berlomba – lomba untuk mendapatkan gelar akademik yang lebih tinggi

dengan harapan kesempatan memperoleh pekerjaan semakin terbuka ( Soetikno, 2009).

Dosen adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di perguruan tinggi. Kemampuan dosen ikut menentukan daya saing institusi. Dosen yang berkualitas pada akhirnya akan meningkatkan kualitas perguruan tinggi secara keseluruhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dosen adalah sumber yang sangat potensial bagi perguruan tinggi karena dosen dapat memberikan pelayanan dengan mutu tinggi kepada mahasiswa ( Umar, 2004).

Faktor utama penyebab rendahnya mutu pendidikan adalah kondisi pengajar yaitu kualifikasinya tidak layak atau mengajar tidak sesuai bidang keahliannya. Tantangan yang terkait dengan mutu pendidik mencakup tantangan pribadi, kompetensional pribadi maupun ketrampilan pendidik dalam melaksanakan tugasnya.

Kinerja dosen diukur berdasarkan beban kerja dosen mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses bembelajaran, melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan

(3)

penelitian, melakukan pengabdian pada masyarakat dan melakukan tugas tambahan. Beban kerja dosen sepadan dengan 12 satuan kredit semester (SKS) dan sebanyak banyaknya 16 satuan kredit semester (SKS). Menurut Undang– Undang Guru dan Dosen nomor 14 tahun 2005, dosen adalah pendidik profesional dari ilmuwan dengan tugas utama metransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, hal ini yang disebut dengan tri dharma perguruan tinggi (Mundarti, 2007).

Siagian (2004), mengatakan bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh : karakteristik biografikal yang terdiri dari (1) umur, (2) jenis kelamin, (3) lama kerja, (4) pendidikan, (5) tekanan ekonomi, (6) status perkawinan, (7) kepribadian, (8) pendapatan, (9) kepuasan kerja , (10) nilai - nilai yang dianut dan (11) kemampuan belajar. Robbin (2006), menyebutkan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja dosen adalah karakteristik individu yang terdiri dari usia, tingkat pendidikan dan masa kerja, serta faktor psikologis yang terdiri dari motivasi dan kepuasan kerja.

Kinerja dipengaruhi oleh umur. Kinerja akan merosot dengan meningkatnya umur. Terdapat keyakinan meluas bahwa produktivitas merosot dengan makin bertambahnya umur seseorang. Hal ini disebabkan bahwa ketrampilan individu (terutama kecepatan, kekuatan, dan koordinasi) menurun dengan berjalannya waktu dan bahwa kebosanan pekerjaan yang berlarut – larut dan kurangnya rangsangan intelektual semuanya menyumbang pada berkurangnya produktivitas ( Luthans, 2006).

(4)

Lama kerja merupakan komponen yang paling penting dalam menjelaskan tingkat pengunduran diri dosen. Semakin lama dosen bekerja dalam suatu perguruan tinggi semakin kecil kemungkinan dosen tersebut akan mengundurkan diri ( Luthans, 2006). Telah dilakukan tinjauan ulang yang meluas terhadap hubungan senioritas dan produktivitas. Bukti paling baru menunjukkan hubungan possitif antara senioritas dan produktivitas pekerjaan ( Robbins, 2006).

Motivasi kerja dosen dalam suatu organisasi dapat dianggap sederana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat menjadi sulit dalam menentukan imbalan apa yang dianggap penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Bila seseorang termotivasi, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun, belum tentu upaya yang keras itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arah yang dikehendaki organisasi.

Yayasan Perguruan Tinggi Islam Surakarta sebagai salah satu penyelenggara perguruan tinggi swasta di Surakarta memiliki institusi pendidikan tinggi diantaranya : Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta yang sudah berdiri selama 12 tahun, dimana perkembangannya yang mengarah ke profesi kebidanan maka sangat diperlukan penataan sumber daya manusia sebagai tenaga pendidik. Tenaga pendidik yaitu dosen hendaknya memiliki kualifiaksi akademik yaitu minimal S2 sesuai dengan

(5)

bidang keahliannya, hal in i tidak terlepas dengan kinerja dosen dalam upaya mencetak mutu lulusan yang berkualitas.

Motivasi kerja dosen dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat rendah, berdasarkan hasil wawancara terhadap 8 dosen menunjukkan minat untuk melakukan penelitian dan pengabdian masyarkat sangat kurang. Jumlah hasil penelitian yang dilakukan dosen tidak mengalam i peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata – rata 1- 2 judul penelitian selama 5 (lima) tahun terakhir. Persoalan ini terkait dengan beberapa faktor di antaranya : kemampuan dalam bidang metodologi, motivasi ,minat meneliti, sikap ilmiah dan biaya. Hal ini juga akan berpengaruh pada rendahnya kinerja dosen dalam pengabdian masyarakat.

Pada perencanaan proses pembelajaran yang berkaitan dengan tugas dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran tahun 2011/2012 di Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta berdasarkan dokumen kurikulum, sebanyak 56 % dosen tidak membuat Rencana Pelaksanaan pembelajaran. Jumlah prosentase kehadiran dosen mengalami penurunan dari tahun akademik 2010 / 2011 sampai 2011/2012 yaitu dibawah 80%, hal in i menunjukkan dosen kurang termotivasi dengan pekerjaan yang dilakukan, sehingga akan mempengaruhi kinerja institusi secara keseluruhan, karena kinerja dosen merupakan penggerak bagi keberhasilan tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga perguruan tinggi. Sedangkan kalau dilihat dari masa kerja mayoritas 6 tahunan ke atas serta usia rata – rata 35 tahun, tetapi dari

(6)

proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat ternyata masih belum memperlihatkan hasil yang maksimal

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan penelitian ini adalah : keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sangat ditentukan oleh kinerja para pelaku pendidikan khusunya dosen selaku ujung tombak pengelola pendidikan dan pengajaran. Kinerja merosot dengan makin bertambahnya usia seseorang, karena ketrampilan individu menurun seiring dengan berjalannya waktu, kebosanan pekerjaan yang berlarut – larut, dan kurangnya rangsangan intelektual menyumbang pada kurangnya produktivitas. Motivasi menggerakkan dosen agar mampu mencapai tujuan atau kondisi yang mampu membangkitkan dan memelihara perilaku dosen hingga dosen termotivasi untuk melaksanakan kinerja dengan baik. Dengan demikian baik karakteristik maupun motivasi akan menentukan kinerja dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada pengaruh antara umur dosen terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi d i Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta ?

2. Apakah ada pengaruh lama kerja dosen terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi d i Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta ?

(7)

3. Apakah ada pengaruh motivasi kerja dosen terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi d i Akademi Kebidanan Mamba’ul ’ulum Surakarta ?

4. Apakah ada pengaruh umur, lama kerja dan motivasi dosen terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta?

C. Tujuan 1 Tujuan Umum :

Mengetahui pengaruh umur, lama kerja dan motivasi dosen terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta.

2 Tujuan Khusus :

a Mengetahui pengaruh umur terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta.

b Mengetahui pengaruh lama kerja terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di Akademi kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta.

c Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di Akademi Keb idanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta.

(8)

d Mengetahui pengaruh umur, lama kerja dan motivasi dosen terhadap kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi di Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta.

D. Manfaat 1. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan masukan dalam penelitian dan mengkaji teori yang berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja dosen dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi

2. Manfaat Praktis

Bagi Akademi Kebidanan Mamba’ul ’Ulum Surakarta sebagai bahan masukan mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja dosen dan selanjutnya digunakan untuk mencari solusi dalam meningkatkan kinerja dosen dalam tridharma perguruan tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Usaha jasa transportasi wisata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c merupakan usaha khusus yang menyediakan angkutan untuk kebutuhan dan kegiatan

menyelesaikan masalah matematika sesuai konsep lingkaran dengan menghubungkan dengan materi perkalian ( Panjang tali ) Keterkaitan konsep dengan bidang lain. Peserta

Setelah mengidentifikasi jenis hunian sewa yang dihuni oleh mahasiswa serta kualitas interaksi sosial berupa jenis hubungan sosial yang terjadi didalam hunian sewa,

Mengingat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Determinan dan Invers Matriks 2x2  Collaboration  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar

1) Berikan objek yang biasa digunakan atau disenangi anak, bisa benda ataupun makanan atau minuman. 2) Pada saat anak mengambil objek tersebut biarkanlah ia memainkannya

Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara lama hemodialisis dengan fungsi kognitif pada pasien yang menjalani hemodialisis menggunakan metode

Hasil analisis ANP maka dapat disimpulkan strategi yang akan diterapkan terdiri dari tujuh cluster yaitu industri pendukung, industri inti, rekayasa spesifikasi