• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL. 10 NO. 2, APRIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNIK INFORMATIKA VOL. 10 NO. 2, APRIL"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENDISTRIBUSIAN ZAKAT PADA BAZNAS

KOTA PEKANBARU MENGGUNAKAN FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE

DECISSION MAKING (FMADM) DAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

Elin Haerani 1, Ramdaril 2

1,2

Teknik Informatika UIN SUSKA Riau

1 elin_haerani@yahoo.com.sg, 2 ramdaril05@gmail.com

ABSTRAK

Baznas Pekanbaru mendistribusikan zakat untuk para mustahik dilakukan secara periodik yaitu sekali dalam tiga (3) bulan. Pendistribusian zakat dilakukan melalui program Pekanbaru Cerdas, Pekanbaru Makmur, dan Pekanbaru Sehat. Cara pendistribusian zakat dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria penerima zakat yang dihitung dengan cara konvensional oleh para panitia Baznas kota Pekanbaru. Hal ini memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam penghitungan dan pertimbangan keputusan. Oleh karena itu diperlukan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan dalam rangka memberikan dukungan keputusan pendistribusian zakat berdasarkan kriteria-kriteria yang berhak menerima zakat menurut ketentuan Baznas Pekanbaru sehingga pendistribusian zakat sampai kepada orang yang benar-benar berhak. Metode yang digunakan adalah metode SAW (Simple Additive Weighting) yang digunakan untuk mencari bobot penjumlahan pada setiap kriteria yang dimiliki mustahik. Proses yang terjadi pada sistem baru ini adalah mustahik mengajukan permohonan penerimaan zakat, selanjutnya pihak Baznas melakukan survey terhadap mustahik yang bersangkutan. Setelah didapatkan, kemudian hasil survey tersebut diinputkan ke sistem pendukung keputusan. Selanjutnya sistem akan melakukan pengolahan terhadap data masukan yang diberikan sehingga menghasilkan keluaran data berupa mustahik yang memiliki nilai V tertinggi yang otomatis menjadi mustahik yang direkomendasikan untuk mendapatkan zakat sesuai dengan program kerja yang ada.

Kata Kunci: Baznas Pekanbaru, SAW, Sistem Pendukung Keputusan

ABSTRACT

Baznas Pekanbaru distributes zakat for the mustahik periodically once in three (3) months. The distribution of zakat is done through Pekanbaru Cerdas, Pekanbaru Makmur and Pekanbaru Sehat programs. The way of distribution of zakat is done by considering the criteria of zakat receiver calculated by conventional way by Baznas committee of Pekanbaru city. This allows for errors in judgment count and judgment. Therefore it is necessary an application of decision support system in order to provide support decisions on the distribution of zakat based on the criteria that are eligible to receive zakat according to the provisions of Baznas Pekanbaru so that the distribution of zakat to the people who really entitled. The method used is SAW (Simple Additive Weighting), to find the weight of the summation of each criterion possessed by mustahik. The process that occurs in this new system is impossible to apply for the acceptance of zakat, then the Baznas conduct a survey of the mustahik concerned. Once obtained, then the survey results are inputted to the decision support system. Furthermore, the system will perform processing of input data provided to produce the output of mustahik data which has the highest V value which automatically becomes recommended mustahik to receive zakat in accordance with existing work program.

(2)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901

I. PENDAHULUAN

Zakat merupakan rukun Islam yang keempat yang bertujuan untuk menyucikan harta bagi setiap muslim. Proses pengumpulan dan pendistribusian zakat saat ini telah dikelola oleh suatu badan yang bernama Badan Amil Zakat (BAZ) yang tersebar di setiap wilayah di Indonesia termasuk di kota Pekanbaru. Badan Amil Zakat untuk kota Pekanbaru dinamakan dengan Baznas Pekanbaru. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Riau angka penduduk miskin kota Pekanbaru adalah 29.700 jiwa atau 3,63 % dari total jumlah penduduk kota Pekanbaru yaitu 800 ribu jiwa. Oleh karena itu, zakat perlu dikelola dengan baik dan terarah, sehingga zakat dapat menjadi bagian penyumbang dana yang sangat besar untuk mendorong pemberdayaan ekonomi umat dan pemerataan pendapatan masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu. Sehingga pendistribusian zakat dapat diberikan kepada yang berhak menerimanya. Baznas Pekanbaru mendistribusikan zakat (dalam hal ini yaitu zakat harta) untuk para mustahik (orang yang berhak menerima zakat) yang termasuk ke dalam golongan asnaf yang delapan yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharim, fisabilillah dan ibnu sabil.

Penyaluran dana untuk para mustahik ini dilakukan secara periodik yaitu sekali dalam tiga (3) bulan dengan jumlah penerima per bulan berkisar antara 100-150 orang. Baznas Pekanbaru mendayagunakan dan mendistribusikan dana zakat melalui program-program yang dikelompokkan menjadi program Pekanbaru Cerdas, Pekanbaru Makmur, Pekanbaru Takwa, Pekanbaru Sehat, dan Pekanbaru Peduli. Namun saat ini keseluruhan program kerja tidak bisa dijalankan sehingga program yang bisa dijalankan adalah program Pekanbaru Cerdas, Pekanbaru Makmur, dan Pekanbaru Sehat. Baznas Pekanbaru memiliki bagian pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang bertugas untuk menetapkan standarisasi mustahiq berdasarkan ukuran rumah, jumlah penghasilan, harta (inventaris) pribadi yang dimiliki saat ini, kondisi dinding rumah, kondisi lantai rumah, dan status kepemilikan rumah untuk keperluan pendistribusian zakat tersebut. Pada saat ini, cara pendistribusian zakat dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria penerima zakat yang dihitung dengan cara konvensional oleh para panitia Baznas

kota Pekanbaru. Hal ini memungkinkan terjadinya kekeliruan dalam penghitungan dan pertimbangan keputusan dari penerima zakat tersebut. Selain itu, jika dilakukan penghitungan secara manual maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama jika terdapat banyak jumlah mustahik dalam waktu yang bersamaan yang mengajukan permohonan mendapatkan zakat. Oleh karena itu, diperlukan sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan dalam rangka memberikan dukungan keputusan pendistribusian zakat berdasarkan hukum syariat Islam dan berdasarkan kriteria-kriteria yang berhak menerima zakat menurut ketentuan Baznas Pekanbaru sehingga pendistribusian zakat sampai kepada orang yang benar-benar berhak

II. TINJAUANPUSTAKA

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang membantu dalam proses pengambilan keputusan. SPK sebagai sistem informasi berbasis komputer yang adaptif, interaktif, fleksibel, yang secara khusus dikembangkan untuk mendukung solusi dari pemasalahan manajemen yang tidak terstruktur untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Dengan demikian dapat ditarik satu definisi tentang SPK yaitu sebuah sistem berbasis komputer yang adaptif, fleksibel, dan interaktif yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur sehingga meningkatkan nilai keputusan yang diambil [1].

Tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Tahap Pemahaman (Inteligence Phase) Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Tahap Perancangan (Design Phase)

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk

(3)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901 mengetahui keakuratan model dalam meneliti

masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan (Choice Phase)

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan/dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai. 4. Tahap Implementasi (Implementation

Phase)

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu:

1. Subsistem pengelolaan data (Database). 2. Subsistem pengelolaan model (Modelbase). 3. Subsistem pengelolaan dialog (User

Interface). Pengelolaan Data (Database Management) Pengelolaan Model (Model Base) Pengelolaan Dialog (User Interface) User

Gambar 1. Hubungan antara tiga komponen SPK

2.2. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM)

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria

tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan.

Pada dasarnya, ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif dan pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perankingan alternatif dapat ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan [2].

III. METODOLOGI

3.1 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Metode Simple Additive Weighting (SAW) sering juga dikenal istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut (Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.

dimana rij adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Ai pada atribut Cj; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n.

(4)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901 Nilai preferensi untuk setiap alternatif

(Vi)diberikan sebagai:

Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih.

3.2 Langkah Penyelesaian FMADM

Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)

Adapun langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.

3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.

4. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi[2].

IV. ANALISADANPERANCANGAN

Analisa merupakan tahap pemahaman terhadap suatu persoalan sebelum mengambil suatu tindakan atau keputusan. Tahap analisa ini merupakan tahap yang paling penting karena jika terjadi kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap berikutnya. Pada tahapan ini akan dianalisa tentang sistem yang ada dan sistem yang akan dikembangkan, kebutuhan pengguna serta menganalisa kebutuhan sistem itu sendiri. Analisa sistem yang akan dibangun terdiri dari analisa subsistem manajemen data, analisa subsistem manajemen model, dan analisa subsistem dialog/ antarmuka.

Subsistem Manajemen Data merupakan Sub sistem pengelolaan data (database) yang merupakan komponen sistem pendukung keputusan yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System). Subsistem manajemen data terdiri dari dua komponen yaitu data masukan dan data keluaran. Data masukan berupa data admin, data mustahik, data keluarga mustahik, data survey mustahik, data nilai kriteria mustahik, data UPZ, data kriteria, data batasan kriteria, data program kerja, dan data kriteria program kerja. Sedangkan yang termasuk data keluaran adalah data mustahik yang belum menerima zakat, data mustahik yang sudah menerima zakat, data proses perhitungan, data proses hasil pleno, dan data mustahik yang menerima zakat.

Subsistem Manajemen Model adalah untuk membuat model dengan menggunakan bahasa pemrograman, alat sistem keputusan keputusan, dan menuangkan data ke dalam perhitungan sehingga menghasilkan rekomendasi keputusan yang dihasilkan sistem. Gambar 2 berikut ini merupakan flowchart sistem untuk program kerja, kriteria dan mustahik serta gambar 3 merupakan flowchart untuk mustahik dan keluarga mustahik:

Dalam kasus ini admin masuk kedalam sistem dan menginput program kerja dan menentukan kriteria untuk program kerja tersebut. Disamping itu mustahik melakukan registrasi untuk mengajukan permohonan penerimaan zakat. Metode yang digunakan untuk menetukan pendistribusian zakat Baznas kota Pekanbaru adalah SAW (Simple Additive Weighting) dalam mendukung pengambilan keputusan di Baznas kota Pekanbaru. Dari metode SAW tersebut dilakukan normalisasi matrik x berdasarkan kriteria yang telah di tentukan dari pihak Baznas kota Pekanbaru. Kemudian dilakukan perhitungan perkalian matrik dari normalisasi tersebut dari bobot yang telah ditentukan pada sistem, dan pada akhirnya dilakukan perangkingan nilai bobot dari penjumlahan hasil perkalian tersebut.

(5)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901

SPK Pendistribusian Zakat (Program Kerja, Kriteria & UPZ)

SPK Zakat Admin Start Login Login Valid? Tb_log in Input_data _kriteria Edit_data_ kriteria Tb_kriteria Data_kriteria ya Tb_batasan _kriteria Input_data _btskriteria Edit_data_ btskriteria Data_batasan_ kriteria ya Tb_kriteria_program _kerja Edit_data_kri teria_progra mkerja Input_data_p rogramkerja Tb_program_ kerja Edit_data_p rogramkerja Input_data_kri teria_program kerja Data_program kerja Data_kriteria_p rogramkerja ya ya Edit_data_ upz Input_data_ upz Tb_upz Data_upz ya

(6)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901

SPK Pendistribusian Zakat (Mustahik & Kel. Mustahik)

Mustahik SPK Zakat Admin ya Data_mustahik Input_data _mustahik Edit_data_ mustahik

Login Valid?Login

Start Tb_log in Tb_mustahik Start Daftar Sudah daftar? Tidak Data_keluarga _mustahik Tb_registr asi ya ya Persetujuan_ mustahik ya Setuju? ya Input_Data _keluarga Edit_Data_ keluarga Tb_keluarga Input_data _keluarga Data_keluarga _mustahik Edit_data_ keluarga ya

Gambar 3. Flowchart subsistem model mustahik dan keluarga mustahik

Selain subsistem managemen data dan model, dilakukan juga analisis subsistem manajemen dialog, dimana pada tahap ini dilakukan pembuatan Contex Diagram yang menggambarkan hubungan input dan output antara sistem dengan penggunanya. Subsistem dialog (User Interface System) merupakan komponen Sistem Pendukung Keputusan yang dibuat agar pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dirancang. Dalam perancangan ini, dilakukan suatu penganalisaan dialog dengan menggunakan bentuk Data Flow Diagram (DFD) yang terdiri atas Contex Diagram, DFD Level 1 dan seterusnya. Contex Diagram pada Sistem Pendukung Keputusan Pendistribusian Zakat di Baznas Pekanbaru ini dapat dilihat pada gambar 4.

V. IMPLEMENTASIDANPENGUJIAN

Implementasi merupakan tahap sistem yang siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, sehingga akan diketahui apakah sistem yang dibuat benar-benar dapat menghasilkan tujuan yang ingin dicapai atau tidak, serta apakah sistem dapat digunakan sebagaimana mestinya sesuai dengan analisa dan perancangan yang telah dibahas dan dibuat sebelumnya. Hasil dari implementasi ini merupakan suatu aplikasi yang dapat membantu pihak Baznas Pekanbaru dalam menentukan mustahik yang layak menerimazakat dalam pendistribusian zakat dengan memasukkan data-data yang telah ada berupa data kriteria, batasan kriteria, program kerja, kriteria program kerja, data mustahik, data keluarga mustahik dan data survey.

Hasil dari implementasi proses perhitungan SAW dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 6 menunjukkan hasil implementasi normalisasi proses perhitungan SAW.

(7)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901 Sedangkan gambar 7 menunjukkan hasil

implementasi vektor proses perhitungan SAW. Hasil implementasi tampilan perangkingan proses perhitungan SAW yang menampilkan

hasil akhir dari proses SAW dapat dilhat pada gambar 8. Data_Login Program_kerja Data_program_kerja Data_batasan_kriteria Data_Kriteria Data_Registrasi Data_Mustahik Data_Keluarga_mustahik Data_UPZ Data_Survey Data_Nilai_kriteria Info_login Info_program_kerja Info_kriteria Info_batasan_kriteria Info_kriteria Info_registrasi, cetak Info_mustahik, cetak Info_keluarga_mustahik Info_survey Info_kriteria Info_UPZ Proses, info_belum_menerima sudah, hasil, hasil_pleno, menerima_zakat

laporan Data_Registrasi Data_login Data_mustahik Data_keluarga_mustahik Info_login Info_data Info_keluarga Info_hasil

ADMIN SPK ZAKAT MUSTAHIK

Gambar 4. Context Diagram

Gambar 5. Tampilan submenu proses perhitungan SAW

(8)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901 Gambar 6. Tampilan normalisasi proses perhitungan SAW

Gambar 6 menunjukkan bahwa proses perhitungan dengan tampilan Proses Normalisasi.

Gambar 7. Tampilan vektor proses perhitungan SAW

(9)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901 Gambar 8. Tampilan perangkingan proses perhitungan SAW

Gambar 8 menunjukkan bahwa proses peritungan dengan tampilan Perangkingan SAW, dimana terlihat perangkingan dilakukan dengan urutan nilai yang paling tinggi. Untuk menetukan berapa banyak mustahik yang diterima admin mengisi Quota Penerima Zakat dan menekan tombol proses sedangkan untuk membatalkannya admin menekan tombol Hapus Quota.

VI. PENUTUP

Kesimpulan yang dapat adalah berdasarkan tahapan analisa, tahapan implementasi serta tahapan pengujian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa sistem sudah berjalan sesuai dengan rancangan dan fungsional yang diharapkan yaitu sistem dapat memberikan hasil perangkingan mustahik yang berhak menerima zakat menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dan Simple Additive Weighting (SAW) sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh pihak Baznas Kota Pekanbaru.

Sistem yang dibangun telah sesuai dengan program kerja yang ada di Baznas kota Pekanbaru yaitu Pekanbaru Cerdas, Pekanbaru Sehat dan Pekanbaru Makmur. Sistem Pendukung Keputusan Pendistribusian zakat ini telah berhasil memberikan hasil perangkingan mustahik berdasarkan nilai vektor tertinggi, sementara keputusan akhir mengenai jumlah mustahik per periode tertentu

merupakan keputusan mutlak dari pihak manajemen Baznas Kota Pekanbaru.

DAFTARPUSTAKA

[1] Khoirudin , Akhmad Arwan. (2008). SNATI Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kelayakan Calon Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Dengan Metode Fuzzy Associative Memory. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia.

[2] Kusumadewi, S, 2006, Fuzzy Multi-Attribut Decision Making (Fuzzy MADM), Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

[3] Liang, G.S., 1999, Fuzzy MCDM Based on Ideal and Anti-Ideal Concept, dalam: Yeh, Chung-Hsing. 2002. A Problem-Based Selection of Multi-Atribut Decision Making Methods. International Transaction in Operational Research, pp. 169-181, Blackwell Publishing. [4] Putra. Apriansyah and Hardiyanti.

Yunika. Dinna, “Penentuan Penerima Beasiswa dengan Menggunakan Fuzzy MADM”. National Conference: Seminar Nasional Informatika (semnasIF). 2011 [5] S. Wibowo. Henry, Amalia Riska, M.

Fadlun. Andi, and Arivanty. Kurniawan, “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Penerima

(10)

Elin Haerani & Ramdaril: Sistem… 159-168 p-ISSN 1979-9160 | e-ISSN 2549-7901 Beasiswa Bank BRI Menggunakan

FMADM (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Teknologi Industry Universitas Islam Indonesia)”, National Conference: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2009.

[6] Suryadi, Kadarsah, Dr. Ir., M,Ali Ramdhani, M.T. 1998. Sistem Pendukung Keputusan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

[7] Turban, Efraim. Aronson, E Jay. Peng Liang-Ting. 2007. Decicion Support Systems and Intelligent Systems: Seventh Edition. India: Prentice-Hall.

[8] Anonim. 2014 Penduduk Miskin di Kota Pekanbaru Terendah se-Riau. Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru.

Hak Cipta

Semua naskah yang tidak diterbitkan, dapat dikirimkan di tempat lain. Penulis bertanggung jawab atas ijin publikasi/pengakuan gambar, tabel dan bilangan dalam naskah yang dikirimkannya. Naskah bukanlah naskah jiplakan dan tidak melanggar hak-hak lain dari pihak ketiga. Penulis setuju bahwa keputusan untuk menerbitkan/ tidak menerbitkan naskah dalam jurnal yang dikirimkan penulis, adalah sepenuhnya hak Pengelola. Sebelum penerimaan terakhir naskah, penulis diharuskan menegaskan secara tertulis, bahwa tulisan yang dikirimkan merupakan hak cipta penulis dan menugaskan hak cipta ini pada pengelola.

Gambar

Gambar 1. Hubungan antara tiga komponen  SPK
Gambar 2. Flowchart subsistem model program kerja, kriteria dan UPZ
Gambar 3. Flowchart subsistem model mustahik dan keluarga mustahik
Gambar 5 menunjukkan bahwa proses perhitungan dengan tampilan Nilai Kriteria Mustahik
+3

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatnya kebutuhan trasnportasi bahan dan/atau brang berbahaya dengan menggunakan pesawat udara bila mana tidak diawasi dengan cermat, dapat mempunyai dampak negatif

Lepas dari khilaf dan segala kekurangan, penulis merasa sangat bersyukur telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengelolaan program dana desa dalam perkembangan

Seluruh produk yang diproduksi oleh perusahaan sesuai dengan standar internasional, dimana perusahaan memperkerjakan team-team yang professional dan berdedikasi tinggi, yang

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa umur tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan KBR di Kota Banjarbaru..

Dengan demikian efisiensi itu berkaitan erat dengan sumber daya yang dikeluarkan dan hasil pencapaian tujuan yang diperoleh. Semakin kecil sumber daya yang dikerahkan untuk

Adapun ancaman penting di wilayah perbatasan adalah (1) kesenjangan sosial ekonomi antara wilayah perbatasan Indonesia dengan wilayah perbatasan negara lain, seperti Malaysia

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Oleh itu, penting untuk melaksanakan program dalam pemaham- an dan persepsi apa yang didengar daripada Akidah Islamiah secara khu- sus dan ilmu-ilmu syariat yang lain, yang