• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah adalah dokumen yang berisi

gambaran perwujudan kewajiban suatu lembaga instansi untuk

mempertanggungjawabkan kinerja, keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebagaimana Rencana Strategis, dalam rangka perwujudan Good Governance

dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Malang.

Selain dari tuntutan akuntabilitas kinerja, LKj juga sebagai alat ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan/ atau sasaran atau kegiatan utama dan dapat digunakan sebagai fokus perbaikan kinerja di masa datang, kuncinya adalah penekanan pada tujuan atau sasaran atau program kegiatan yang perlu mendapat perhatian sebagai ukuran keberhasilan.

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Maksud dari penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) Dinas Ketahanan Pangan adalah sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dalam satu tahun kepada Pemerintah Kabupaten Malang.

2. Tujuan

Adapun tujuan disusunnya LKj Dinas Ketahanan Pangan adalah sebagai tolok ukur keberhasilan kinerja organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuannya.

C. Gambaran Umum

1. Organisasi Perangkat Daerah

Pada tahun 2008 hingga 2016 Perangkat Daerah Dinas Ketahanan Pangan masih berbentuk SKPD Badan yaitu Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang yang diatur di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 29 tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan. Sejak Tahun 2017 diatur kembali menjadi Dinas Ketahanan Pangan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah yang selanjutnya

(2)

2

diatur dalam Peraturan Bupati Malang Nomor 40 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan. Dalam pasal 1 Peraturan Bupati tersebut Dinas Ketahanan Pangan merupakan Perangkat Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang secara umum mempunyai tugas meliputi:

a. melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dalam penyusunan,

pelaksanaan dan evaluasi bidang ketahanan pangan; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya. Adapun tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Ketahanan Pangan selengkapnya sebagai berikut :

A. Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. memimpin, menyiapkan, menetapkan, merumuskan, melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan kebijakan bidang pangan; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.

B. Sekretariat mempunyai tugas :

a. melaksanakan pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan aset serta koordinasi perencanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program Dinas; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya

Sekretariat mempunyai fungsi :

a. perencanaan kegiatan kesekretariatan;

b. pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, kesejahteraan dan pendidikan pelatihan pegawai;

c. pengelolaan urusan rumah tangga, keprotokolan dan hubungan masyarakat;

d. penyelenggaraan kegiatan tata usaha persuratan dan penggandaan, kearsipan dan perpustakaan;

e. penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan dan aset daerah; f. pengelolaan administrasi perlengkapan dan pemeliharaan, kebersihan

dan keamanan kantor; dan

g. pengoordinasian perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan program Dinas.

(3)

3

Tugas Sekretariat selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Sub Bagian sebagai berikut:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :

a. menghimpun, mengolah data, menyusun program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. menyelenggarakan, melaksanakan dan mengelola administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan pendidikan serta pelatihan pegawai;

c. melaksanakan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, keprotokolan;

d. menyelenggarakan administrasi perkantoran;

e. melaksanakan kebersihan dan keamanan kantor; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas :

a. menghimpun, mengolah data dan menyusun program kerja Sub Bagian Keuangan dan Aset;

b. melaksanakan administrasi keuangan dan pengelolaan aset yang meliputi penatausahaan, akuntansi, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran;

c. menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan anggaran Dinas;

d. melaksanakan evaluasi keuangan terhadap hasil pelaksanaan program dan rencana strategis Dinas;

e. melaksanakan tata usaha barang, perawatan dan penyimpanan peralatan kantor serta pendataan inventaris kantor;

f. penyusunan rencana kebutuhan barang, peralatan dan

mendistribusikan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan;

b. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis Dinas;

c. menyiapkan rumusan kebijakan program kerja dan rencana kerja kegiatan Dinas;

d. melaksanakan koordinasi, sinkronisasi penyusunan rencana kerja kegiatan tahunan;

(4)

4

e. melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan bahan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan sebagai sarana pertimbangan kepada pimpinan;

f. mengkompilasikan dan penyusunan laporan hasil laporan perencanaan dan laporan akuntabilitas kinerja Dinas;

g. melakukan penyusunan laporan tahunan dan laporan lainnya; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

C. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas :

a. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai fungsi :

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

e. penyiapan pemantapan program di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan; dan

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan pangan, penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa

(5)

5

dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya serta penanganan kerawanan pangan;

Tugas Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut :

1) Seksi Ketersediaan Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang ketersediaan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan koordinasi ketersediaan pangan dalam rangka menghadapi hari besar keagamaan nasional;

c. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang ketersediaan pangan; d. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan

kegiatan di bidang ketersediaan pangan;

e. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penyusunan neraca bahan makanan;

f. melakukan penyiapan data dan informasi untuk penghitungan pola pangan harapan ketersediaan pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pengembangan jaringan informasi ketersediaan pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang ketersediaan pangan;

i. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan di bidang ketersediaan pangan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Seksi Sumber Daya Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

b. melakukan penyiapan bahan analisis penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

d. melakukan penyiapan bahan pendampingan kegiatan penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya;

(6)

6

e. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan penyediaan infrastruktur / lumbung pangan desa dan sumber daya pendukung ketahanan pangan lainnya; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Seksi Kerawanan Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi penanganan kerawanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis penanganan kerawanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan penanganan kerawanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan intervensi daerah rawan pangan;

e. melakukan penyiapan bahan penyusunan dan analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi;

f. melakukan penyiapan data dan informasi kerentanan dan ketahanan pangan Daerah;

g. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kerawanan pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kerawanan pangan; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

D. Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai tugas :

a. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang distribusi dan cadangan pengan; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan mempunyai fungsi :

a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;

(7)

7

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan;

e. penyiapan pemantapan program di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan; dan

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang distribusi pangan, harga pangan dan cadangan pangan.

Tugas dan fungsi Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut:

1) Seksi Distribusi dan Akses Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang distribusi pangan; b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang distribusi pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan

pelaksanaan kegiatan di bidang distribusi pangan;

d. melakukan penyiapan data dan informasi rantai pasok dan jaringan distribusi pangan;

e. melakukan penyiapan pengembangan kelembagaan distribusi pangan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan; f. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang distribusi

pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang distribusi pangan; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya. 2) Seksi Harga Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pasokan dan harga pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pasokan dan harga pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan;

d. melakukan penyiapan bahan pengkajian di bidang pasokan dan harga pangan;

e. melakukan penyiapan bahan penyusunan prognosa neraca pangan; f. melakukan penyiapan pengumpulan data harga pangan di tingkat

produsen dan konsumen untuk panel harga;

g. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang pasokan dan harga pangan;

(8)

8

h. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pasokan dan harga pangan; dan

i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya. 3) Seksi Cadangan Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang cadangan pangan; b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang cadangan pangan; c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan

kebijakan di bidang cadangan pangan;

d. melakukan penyiapan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan Pemerintah Daerah;

e. melakukan penyiapan pemanfaatan cadangan pangan Pemerintah Daerah;

f. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang cadangan pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang cadangan pangan; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya. E. Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai tugas :

a. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang konsumsi dan penganekaragaman pangan; dan

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan mempunyai fungsi : a. penyiapan pelaksanaan koordinasi di bidang konsumsi pangan, promosi

penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal; b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan daerah di bidang

konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal; d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang konsumsi

pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan

(9)

9

e. penyiapan pemantapan program di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal; dan

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi pangan, promosi penganekaragaman konsumsi pangan dan pengembangan pangan lokal;

Tugas dan fungsi Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut:

1) Seksi Konsumsi Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang konsumsi pangan; b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang konsumsi pangan; c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan

kegiatan di bidang konsumsi pangan;

d. melakukan penyiapan penghitungan angka konsumsi pangan per komoditas per kapita per tahun;

e. melakukan penyiapan penghitungan tingkat konsumsi energi dan protein masyarakat per kapita per tahun;

f. melakukan penyiapan bahan pemanfaatan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga;

g. melakukan penyiapan bahan penyusunan peta pola konsumsi pangan;

h. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang konsumsi pangan;

i. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang konsumsi pangan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

2) Seksi Promosi Penganekaragaman Konsumsi Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

(10)

10

d. melakukan penyiapan bahan promosi konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis sumber daya lokal;

e. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan gerakan konsumsi pangan non beras dan non terigu;

f. penyiapan pelaksananaan komunikasi, informasi dan edukasi penganekaragaman konsumsi pangan;

g. melakukan penyiapan bahan kerja sama antar lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal;

h. melakukan penyiapan bahan pendampingan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan;

i. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan dalam rangka promosi penganekaragaman konsumsi pangan; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Seksi Pengembangan Pangan Lokal mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pengembangan pangan lokal;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pengembangan pangan lokal;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengembangan pangan lokal;

d. melakukan penyiapan bahan pengembangan pangan lokal;

e. melakukan penyiapan bahan pendampingan kegiatan di bidang pengembangan pangan lokal;

f. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengembangan pangan lokal; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

F. Bidang Keamanan Pangan mempunyai tugas :

a. melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian pendampingan serta pemantauan dan evaluasi di bidang keamanan pangan; dan

(11)

11

b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Keamanan Pangan mempunyai fungsi :

a. penyiapan pengoordinasian di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

b. penyiapan penyusunan bahan rumusan kebijakan Daerah di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

c. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

d. pemberian pendampingan pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan;

e. penyiapan pemantapan program di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan; dan

f. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan, pengawasan keamanan pangan, kerja sama dan informasi keamanan pangan.

Tugas dan fungsi Bidang Keamanan Pangan selanjutnya dijabarkan ke dalam 3 Seksi sebagai berikut :

1) Seksi Kelembagaan Keamanan Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kelembagaan keamanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kelembagaan keamanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan untuk sertifikasi jaminan keamanan pangan segar;

e. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kelembagaan keamanan pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kelembagaan keamanan pangan; dan

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keamanan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

(12)

12

2) Seksi Pengawasan Keamanan Pangan mempunyai tugas :

a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang pengawasan keamanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang pengawasan keamanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan;

d. melakukan penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan pangan segar yang beredar;

e. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang pengawasan keamanan pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pengawasan keamanan pangan; dan

g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Keamanan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.

3) Seksi Kerjasama dan Informasi Keamanan Pangan mempunyai tugas : a. melakukan penyiapan bahan koordinasi di bidang kerja sama dan

informasi keamanan pangan;

b. melakukan penyiapan bahan analisis di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan;

c. melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan; d. melakukan penyiapan bahan jejaring keamanan pangan Daerah; e. melakukan penyiapan bahan komunikasi, informasi dan edukasi

keamanan pangan;

f. melakukan penyiapan bahan pendampingan di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan;

g. melakukan penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang kerja sama dan informasi keamanan pangan; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Keamanan Pangan sesuai dengan bidang tugasnya. G. Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

b. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada poin (a) terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(13)

13

c. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada poin (b) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Adapun susunan organisasi Dinas Ketahanan Pangan selengkapnya sebagai berikut:

(14)

14 H. Sumber Daya Aparatur

Sumber Daya Aparatur pada Dinas Ketahanan berdasarkan komposisi pendidikan dan golongan sebagai berikut:

Tabel 1.1.

Jumlah Pegawai Dinas Ketahanan Pangan

No. Jabatan Eselon

Diklat struktural Pendidikan

Jumlah A du m/ sp d A du ml a/p im IV S pa ma/ pi m III S pa men/pi m II SLTA D3 S1 S2 1. Kepala II b - - - 1 - - - 1 1 2. Sekretaris III a - - 1 - - - 1 - 1 3. Kabid III b - 3 1 - - - 3 1 4 4. Kasubag / Kasubid IV a - 12 - - - 1 11 3 15 5. Staf - - - 4 1 3 0 8 Jumlah 29

Dalam melaksanakan tugas dan kegiatan sehari-hari Dinas Ketahanan Pangan didukung dengan sarana dan prasarana meliputi :

(15)

15

Tabel 1.2.

Data Sarana Prasarana

NO. JENIS BARANG KONDISI

BAIK RUSAK JUMLAH

1 Mobil Dinas 2 0 2

2 Sepeda Motor Dinas 106 2 108

3 Laptop / Notebook 130 2 132 4 PC / Unit 2 1 3 5 Printer 51 20 71 6 Kipas Angin 18 0 18 7 White Board 36 0 36 8 Handy CAM 27 2 29

9 Kursi Kerja Pegawai Non

Struktural 177 37 210 10 Kursi Rapat 1614 331 1945 11 Meja Kerja 190 3 193 12 Kelengkapan Komputer 26 26 54 13 Meubeler Lainya 185 0 185 14 Tanah Pertanian 1 0 1

15 Alat Alat Pengolahan Pertanian

60 1 61

16 Perlengkapan Kantor Lainnya 36 1 37

17 Almari 154 0 154

18 Komputer MainFrame/Server 1 1 2

19 Peralatan Jaringan Komputer 2 2 4

20 Alat Alat Studio Lainya 64 0 64

21 Sound System 22 1 23

22 Radio HT/FM (handy talkie) 1 1 1

23 Alat Laboratorium 2 0 2

24 Gedung Kantor 26 0 26

25 Gedung Gudang 32 0 32

26 Buku dan Perpustakaan

lainya

1 1 2

27 Piranti Lunak Lainya 1 1 2

28 Asset Asset Lain 6 6 12

29 Kursi Kerja Pejabat Eselon II 1 0 1

30 Kursi Kerja Pejabat Eselon III 5 0 5

31 Kursi Kerja Pejabat Eselon IV 11 0 11

32 Sketsel ( Almari Arsip ) 4 0 4

33 Display 1 0 1 34 Frontoffice 1 0 1 35 AC Unit 3 0 3 36 Loudspeaker 6 0 6 37 Mic Conference 1 0 1 JUMLAH 3009 443 3452

(16)

16

2. Capaian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang Tahun 2015

Dalam Capaian Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang sesuai Indikator Kinerja Utama (IKU) terbagi dalam 4 (empat), antara lain :

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5 6

1. Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

Ketersediaan pangan (beras) per kapita per tahun

151,55% 164,23% 108,4%

Fokus capaian kinerja Tahun 2015 tentang perbandingan antara target dan realisasi capaian dalam indikator pertama ini sebagaimana dilihat capaian realisasinya adalah 108,4%. Dengan penjelasan bahwa target 151,55% diperoleh dengan menghitung perbandingan jumlah ketersediaan pangan (beras) untuk dikonsumsi sebesar 138,59% Kkal/kapita/tahun dengan jumlah ketersediaan pangan (beras) untuk dikonsumsi yang ditargetkan sebesar 91,059 Kkal/kapita/tahun. Sedangkan realisasinya sebesar 164,23% diperoleh dengan menghitung perbandingan jumlah ketersediaan pangan (beras) untuk dikonsumsi sebesar 149,55% Kkal/kapita/tahun dengan jumlah ketersediaan pangan (beras) untuk dikonsumsi yang ditargetkan sebesar 91,059 Kkal/kapita/tahun. Angka tersebut dapat diartikan bahwa ketersediaan pangan (beras) untuk dikonsumsi di Kabupaten Malang sebesar 149,55 Kkal/kapita/tahun tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk di Kabupaten Malang yang memerlukan 91,059 Kkal/kapita/tahun.

NO. SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5 6

2. Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, berimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Persentase peningkatan Nilai/Skor Pola Pangan Harapan 97% 97,22% 100,2%

(17)

17

Fokus capaian kinerja Tahun 2015 tentang perbandingan antara target dan realisasi capaian dalam indikator kedua ini sebagaimana dilihat capaian realisasinya adalah 100,2%. Dengan penjelasan bahwa target 97% diperoleh dengan menghitung perbandingan nilai/skor PPH sebesar 87,3% dengan nilai/skor PPH yang ditargetkan sebesar 90. Sedangkan relisasinya 97,22% yang diperoleh dengan menghitung perbandingan nilai/skor PPH sebesar 87,5 dengan nilai/skor PPH yang ditargetkan sebesar 90.

Indikator ini menggambarkan kualitas (keragaman dan keseimbangan) konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Malang yang ditunjukkan dengan nilai skor pola pangan harapan (PPH). Faktor penentu mutu pangan adalah keanekaragaman (diversifikasi) jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan. Disadari bahwa ketidakseimbangan gizi akibat konsumsi pangan yang kurang beranekaragam akan berdampak pada timbulnya masalah gizi, baik gizi kurang maupun gizi lebih, karena pda hakekatnya tidak ada satu jenis pangan yang mempunyai kandungan gizi yang lengkap dan cukup dalam jumlah dan jenisnya. Oleh sebab itu semakin beragam dan seimbang komposisi pangan yang dikonsumsi akan semakin baik kualitas gizinya.

Berdasarkan hasil survey konsumsi pangan di kabupaten Malang tentang kualitas (keragaman dan keseimbangan) konsumsi pangan yang ditunjukkan dengan nilai skor pola pangan Harapan (PPH) pada tahun 2015 menghasilkan skor PPH sebesar 87,5. Pencapaian Skor PPH didukung oleh Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan 5 (lima) kegiatan yaitu: Penanganan Daerah Rawan Pangan, Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan, Pengembangan Desa Mandiri Pangan, Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan, dan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif.

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5 6

3. Tercapainya

pembentukan kelompok tani yang handal

Persentase peningkatan status kelas kelompok tani : Pemula 0,94 % 5,88 % 625% Lanjut 1,26 % 5,17 % 410 % Madya 17,54 % 33,33 % 190 % Utama 50 % 350 % 700 %

(18)

18

Fokus capaian kinerja Tahun 2015 tentang perbandingan antara target dan realisasi capaian dalam indikator ketiga ini sebagaimana dilihat capaian realisasinya adalah 100,00%. Dengan penjelasan bahwa realisasi mencapai diatas 100% yang diperoleh dengan menghitung perbandingan jumlah status kelompok tahun ini dikurangi dengan tahun lalu dengan jumlah status kelompok tahun lalu. Jumlah status kelompok tani tahun 2015 yang pemula sebanyak 901 kelompok tahun sebelumnya 851 kelompok, lanjut sebanyak 752 kelompok tahun sebelumnya 724 kelompok, madya sebanyak 76 kelompok tahun sebelumnya 67 kelompok dan utama sebanyak 9 kelompok tahun sebelumnya sebanyak 3 kelompok.

Peningkatan status kelas kelompok tani merupakan hasil dari pembinaan kelembagaan petani yang telah dilakukan secara berkesinambungan, diarahkan pada perubahan pola pikir petani dalam menerapkan sistem agribisnis. Pembinaan kelembagaan petani juga diarahkan untuk menumbuhkembangkan kelompok tani dalam menjalankan fungsinya, serta meningkatkan kapasitas kelompok tani melalui pengembangan kerjasama dalam bentuk jejaring dan kemitraan. Adapun peningkatan ini diukur melalui penilaian terhadap administrasi, program kerja kelompok, keaktifan dari pengurus, adanya peningkatan dari modal kelompok tani. Peningkatan status kelas kelompok dapat dikatakan sangat berhasil karena didukung oleh 2 (dua) program yaitu Program Peningkatan Kesejahteraan petani dengan kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis, serta Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku dengan kegiatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau.

Adanya status kelas kelompok tani pada kondisi saat ini sangat diperlukan karena merupakan kekuatan hukum sehingga mempunyai posisi tawar yang tinggi bagi kelompok tani. Hal ini bagi kelompok tani yang berhasil dalam mengembangkan usahanya berpeluang untuk ditingkatkan kemampuannya membentuk kelembagann ekonomi petani.

NO SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1 2 3 4 5 6

4. Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Persentase lumbung pangan yang aktif 82,93% 82,93% 100%

(19)

19

Fokus capaian kinerja Tahun 2015 tentang perbandingan antara target dan realisasi capaian dalam indikator pertama ini sebagaimana dilihat capaian realisasinya adalah 100%. Dengan penjelasan bahwa target 82,93% diperoleh dengan menghitung perbandingan Jumlah lumbung pangan yang aktif sebesar 34 unit dengan jumlah lumbung pangan yang ada sebesar 41 unit. Sedangkan realisasinya sebesar 82,93% diperoleh dengan menghitung perbandingan jumlah jumlah lumbung pangan yang aktif 34 unit dengan jumlah lumbung pangan yang ada sebesar 41 unit.

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

(20)

20

14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

16. Peraturan Bupati Malang Nomor 40 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan; 17. Keputusan Bupati Malang Nomor 188.45/622/KEP/35.07.013/2016 tentang

Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

18. Keputusan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nomor 188.4/33.2

/KEP/35.07.207/2016 tentang Penetapan Rencana Strategis Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.

E. Sistematika

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum

1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Capaian Kinerja Tahun 2015 D. Dasar Hukum

E. Sistematika

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis 1. Tujuan dan Sasaran 2. Kebijakan dan Program B. Perjanjian Kinerja

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

1. Capaian Kinerja

1.1. Perbandingan Antara Target & Realisasi Kinerja Tahun 2016 1.2. Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun

(21)

21 2015

1.3. Perbandingan Capaian Kinerja s.d Akhir Periode Renstra 1.4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional 2. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dan Solusi

3. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran 3.1 . Alokasi Per Sasaran Pembangunan 3.2 . Perbandingan Pencapaian dan Anggaran 3.3 . Efisiensi Penggunaan Sumber Daya B. Realisasi Anggaran

C. Prestasi Tahun 2016 BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN – LAMPIRAN

- Matriks Renstra 2016-2021 - Perjanjian Kinerja Tahun 2016 - Rencana Kinerja Tahun 2016 - Pengukuran Kinerja Tahun 2016

(22)

22

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis 1. Tujuan dan Sasaran

Secara umum tujuan pembangunan ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan yaitu mewujudkan dan mengembangkan sistim ketahanan pangan yang kuat, dinamis dan sinergis serta mewujudkan revitalisasi penyuluhan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini dicapai melalui pengembangan sub sistim ketersediaan pangan sub sistem konsumsi pangan, sub sistem distribusi pangan, mutu dan keamanan pangan dengan memperhatikan potensi, keragaman sumberdaya pangan dan budaya serta kultur setempat secara rinci, serta meningkatkan peran penyuluh dalam pembangunan pertanian.

Secara khusus tujuan pembangunan ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, sehingga dapat menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk baik dari segi kualitas, kuantitas, keragaman dan keamanannya sepanjang waktu dengan harga terjangkaunya;

b. Meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya untuk mencapai kehidupan yang lebih sejahtera.

Sasaran dari ketahanan pangan dan pelaksana penyuluhan adalah sebagai berikut :

a. Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

b. Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, berimbang dan aman

c. Meningkatkan sistem penyelenggaraan penyuluhan yang handal d. Meningkatkan ketersediaan pangan (food avaibility)

2. Kebijakan dan Program Kebijakan

a. Membentuk dan mengaktifkan peran Dewan Ketahanan Pangan Daerah; b. Membentuk dan mengaktifkan peran komisi Penyuluhan Daerah;

c. Memperkuat cadangan pangan masyarakat dengan membangun lumbung pangan di pedesaan;

d. Mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi; e. Revitalisasi Balai Penyuluhan;

(23)

23 g. Revitalisasi Kelembagaan Pertanian;

h. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Malang, pemerintah Provinsi Jawa Timur, pemerintah Pusat, Petani dan Swasta.

i. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian dilakukan berdasarkan suatu programa penyuluhan yang disusun antara penyuluh dan petani

j. Pembiayaan penyuluhan pertanian merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, petani dan swasta

k. Pendirian UPT – Balai Penyuluhan pada kecamatan-kecamatan yang belum memiliki bangunan kantor UPT-BP

l. Pemerintah pusat diharapkan dapat mengalokasi bantuan dana operasional bagi para penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan.

Program

Program-program yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan dan pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang antara lain:

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

d. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) e. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

f. Program Kualitas Bahan Baku

(24)

24 B. Perjanjian Kinerja

Perjanjian kinerja antara Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dengan Bupati yang dituangkan didalam beberapa Sasaran Strategis sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan dengan tabel sebagai berikut :

Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA TARGET

1 2 3 4

1. Tersedianya jumlah pangan

yang cukup untuk dikonsumsi

Persentase lumbung pangan yang aktif

86,67%

Stabilisasi Harga

Pangan (beras) di Tingkat Konsumen

CV < 10%

2. Meningkatkan pola konsumsi

pangan masyarakat yang

beragam, bergizi, berimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Persentase peningkatan Nilai/Skor Pola Pangan Harapan 97,33% 3. Tercapainya pembentukan

kelompok tani yang handal

Persentase

peningkatan status

kelas kelompok tani: Pemula Lanjut Madya Utama 1,5% 5,17% 5,33% 11,11%

Selanjutnya guna mendukung pencapaian target sebagaimana dimaksud maka didukung dengan program dan kegiatan antara lain:

1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

 Pengembangan lumbung pangan desa

 Pengembangan cadangan pangan daerah

 Penanganan daerah rawan pangan

 Pemanfaatan untuk pengembangan pangan

 Pengembangan desa mandiri pangan

(25)

25

 Penyuluh sumber pangan alternatif. 2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

 Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis

 Penguatan kelembagaan kelompok petani tembakau

3. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan

 Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh Pertanian/Perkebunan

 Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

(26)

26 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi 1. Capaian Kinerja Tahun 2016

Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian organisasi pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupetan Malang :

Tabel. 3.1.

Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (%)

REALISASI (%) CAPAIAN (%) 1 2 3 4 5 6 1. Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen CV < 10 % CV < 10 % 100 % 2. Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

Persentase lumbung pangan yang aktif

86,67 % 84,44 % 97,43 % 3. Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Persentase

peningkatan Nilai / Skor Pola Pangan Harapan

97,33 % 97,33 % 100 %

4. Tercapainya pembentukan kelompok tani yang handal

Persentase

peningkatan status kelas kelompok tani:

- Pemula - Lanjut - Madya - Utama 1,5% 5,17% 5,33% 11,11% 1,22% 1,46% 5,26% 11.11% 81,33% 28,24% 98,69% 100%

(27)

27

Tabel 3.2.

Perbandingan Capaian Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015

NO. SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

REALISASI Th. 2015 Th. 2016

1 2 3 4 6 7

1 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen CV < 10 % CV <10 % CV <10 % 2 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

Persentase lumbung pangan yang aktif

86,67 % 82,93 % 84,44 % 3 Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragama, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Persentase

peningkatan nilai / Skor Pola Pangan Harapan

97,33 % 97,22 % 97,33 %

4 Tercapainya pembentukan kelompok tani yang handal

Persentase

peningkatan status kelas kelompok tani :

- Pemula - Lanjut - Madya - Utama 1,5% 5,17% 5,33% 11,11% 5,88% 5,17% 33,33% 350% 1,22% 1,46% 5,26% 11.11%

(28)

28

Tabel 3.3.

Perbandingan Capaian Kinerja s.d. Akhir Periode Renstra

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET AKHIR RPJMD / RENSTRA REALISASI TINGKAT KEMAJUAN 1 2 3 4 5 6 1 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen CV < 10% CV < 10% 100 % 2 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Persentase lumbung pangan yang aktif 97,78% 84,44% 86,36% 3 Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Persentase peningkatan nilai / skor Pola Pangan Harapan 97,89% 97,33% 99,42% 4 Tercapainya pembentukan kelompok tani yang handal Persentase peningkatan status kelas kelompok tani: - Pemula - Lanjut - Madya - Utama 1,5% 5,17% 5,33% 11,11% 1,22% 1,46% 5,26% 11,11% 81,33% 28,24% 98,69% 100%

(29)

29

Tabel 3.4.

Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA REALISASI Th. 2016 REALISASI NASIONAL KET (+/-) 1 2 3 4 5 6 1 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen CV < 10% 2 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Persentase lumbung pangan yang aktif 84,44% 3 Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Persentase peningkatan Nilai/Skor Pola Pangan Harapan 97,33% 4 Tercapainya pembentukan kelompok tani yang handal Persentase peningkatan status kelas kelompok tani: - Pemula - Lanjut - Madya - Utama 1,22% 1,46% 5,26% 11,11%

(30)

30

2. Analisis Penyebab Keberhasilan / Kegagalan dan Solusi

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa indikator Kinerja yang mengalami keberhasilan ataupun kegagalan. Adapun hal-hal utama yang menjadi penyebab antara lain:

a. Indikator Tersedianya Jumlah Pangan (Beras) yang Cukup untuk Dikonsumsi

 Tercapainya target realisasi dari jumlah ketersediaan pangan (beras) yang dikonsumsi per kapita per tahun pada Tahun 2016 dikarenakan produksi pangan (beras) di Kabupaten Malang yang selalu surplus.

 Dalam rangka meminimalisir kegagalan pada tahun yang akan datang dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten Malang akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mendorong dan mendukung peningkatan ketersediaan pangan dengan mengkoordinasikan dan mensinergikan upaya peningkatan

kapasitas produksi pangan dan meningkatkan koordinasi

pengelolaan cadangan pangan masyarakat dan pemerintah daerah; b. Penguatan cadangan pangan pemerintah dan masyarakat, melalui :

 pengembangan sistem cadangan pangan daerah

 pengembangan cadangan pangan hidup (pekarangan, lahan desa, lahan tidur, tanaman bawah tegakan perkebunan)

 menguatkan kelembagaan lumbung pangan masyarakat

 pengembangan sistem cadangan pangan melalui optimalisasi Gapoktan dan Poktan ataupun lembaga usaha lainnya

 Dalam hal pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Malang tersebut, kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah. Hal tersebut dikarenakan kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.

b. Indikator Meningkatnya Pola Konsumsi Pangan Masyarakat yang Beragam, Bergizi, Berimbang dan Aman yang diindikasikan dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH)

 Tercapainya target realisasi dari target nilai/skor Pola Pangan Harapan, disebabkan karena pembinaan dan sosialisasi dan aman. Jargon pangan yang B2SA (beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein maupun vitamin dan mineral yang bila dikonsumsi dalam jumlah berimbang

(31)

31

dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan aman bagi tubuh. Perlunya pangan yang B2SA ini adalah dikarenakan tidak ada satupun jenis pangan yang mengandung zat gizi lengkap yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu manusia membutuhkan lebih kurang 45 jenis zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air) dalam jumlah yang cukup dari berbagai jenis makanan untuk hidup sehat, aktif dan produktif.

 Dalam rangka meminimalisir kegagalan pada tahun yang akan datang dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten akan melakukan langkah – langkah sebagai berikut:

a. Pengembangan dan percepatan diversifikasi konsumsi pangan berbasis pangan lokal;

b. Pengembangan metode sosialisasi dan promosi diversifikasi konsumsi pangan dan gizi kepada kelompok masyarakat sejak usia dini;

c. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang keamanan pangan pda masyarakat

 Dalam hal pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Malang tersebut, kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan, Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan, Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan; dan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif. Hal tersebut dikarenakan kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.

c. Indikator Meningkatkan Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan yang Handal

 Tercapainya target realisasi dikarenakan adanya pastisipasi penyuluh dalam memberikan pembinaan dan adanya pola komunikasi dan koordinasi serta pembinaan yang dilakukan oleh setiao unsur masyarakat khususnya kelompok tani.

 Dalam rangka meminimalisir kegagalan pada tahun yang akan datang dan sebagai langkah peningkatan capaian kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengembangkan kompetensi tenaga penyuluhan melalui

pendidikan dan pelatihan;

(32)

32

c. Meningkatkan kinerja penyuluh dalam bentuk penyuluhan ke desa-desa secara gradual sistem

 Dalam hal pencapaian kinerja Pemerintah Kabupaten Malang tersebut, kegiatan yang menunjukkan output paling mendukung bagi pencapaian kinerja organisasi adalah kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis dan Peningkatan Kualitas Bahan Baku Tembakau. Hal tersebut dikarenakan kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan dampak secara langsung kepada masyarakat.

3. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran

Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaanya.

Tabel 3.5.

Alokasi Per Sasaran Pembangunan

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA ANGGARAN (Rp ,-) % DARI TOTAL ANGGARAN (%) 1 2 3 4 5 1 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen 123.280.000 0,92 % 2 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

Persentase lumbung pangan yang aktif

101.685.000 0,76 %

3 Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Persentase peningkatan Nilai/Skor Pola Pangan Harapan 802.169.200 5,98 % 4 Tercapainya pembentukan kelompok tani yang handal

Persentase

peningkatan status kelas kelompok tani:

- Pemula - Lanjut - Madya - Utama

(33)

33

Tabel 3.6.

Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran

SASARAN INDIKATOR KINERJA ANGGARAN

Target Realisasi Capaian Alokasi (Rp ,-)

Realisasi

(Rp ,-) Capaian Tersedianya jumlah

pangan yang cukup untuk dikonsumsi Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen CV < 10 % CV < 10 % 100 % 123.280.000 121.230.000 99,34 % Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi Persentase lumbung pangan yang aktif 86,67 % 84,44 % 97,43 % 101.685.000 100.585.000 98,92 % Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) Persentase peningkatan Nilai/Skor Pola Pangan Harapan 97,33 % 97,33 % 100 % 802.169.200 797.161.700 99,38 % Tercapainya pembentukan kelompok yani yang handal Persentase peningkatan status kelas kelompok tani: - Pemula - Lanjut - Madya - Utama 1,5% 5,17% 5,33% 11,11% 1,22% 1,46% 5,26% 11,11% 81,33% 28,24% 98,69% 100% 1.375.712.600 1.375.572.000 99,99 %

(34)

34

Tabel 3.7.

Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

NO SASARAN INDIKATOR SASARAN % CAPAIAN KINERJA % PENYERAPAN ANGGARAN TINGKAT EFISIENSI 1 2 3 4 5 6 1 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

Stabilisasi Harga Pangan (beras) di Tingkat Konsumen

100 % 99,34 % 0.08 %

2 Tersedianya jumlah pangan yang cukup untuk dikonsumsi

Persentase lumbung pangan yang aktif

97,43 % 98,92 % (0.02) %

3 Meningkatkan pola

konsumsi pangan

masyarakat yang

beragam, bergizi, seimbang dan aman yang diindikasikan dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH)

Persentase peningkatan Nilai/Skor Pola Pangan Harapan

100 % 99,38 % 0.12 %

4 Tercapainya

pembentukan kelompok yani yang handal

Persentase peningkatan status kelas kelompok tani: - Pemula - Lanjut - Madya - Utama 81,33 % 28,24 % 98,69 % 100 % 99,84 % (0,21) % B. Realisasi Anggaran

Analisis akuntabilitas keuangan Tahun 2016 merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan dalam dokumen kerja. Dari hasil pengukuran tersebut dapat dilihat bahwa dana anggaran Tahun 2016 sebesar Rp. 19.965.893.313 dapat terserap sebesar Rp. 18.966.588.738 atau sebesar 94,99% sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3.8. Realisasi Anggaran

NO. PROGRAM / KEGIATAN

JUMLAH SESUDAH PAK (Rp ,-) REALISASI KEUANGAN (Rp ,-) SISA (Rp ,-) I BELANJA TIDAK LANGSUNG 13.405.191.626 12.538.253.238 866.938.388

5.1.1. Belanja Pegawai 13.405.191.626 12.538.253.238 866.938.388

5.1.1.01.01 Gaji Pokok 9.723.938.432 9.334.759.392 389.179.040

5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga 969.555.655 849.751.652 119.804.003 5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 200.200.000 166.865.000 33.335.000 5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional 1.746.459.000 1.524.430.000 222.029.000 5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 89.375.000 70.160.000 19.215.000 5.1.1.01.06 Tunjangan Beras 444.157.254 418.225.500 25.931.754 5.1.1.01.07 Tunjangan PPh / Khusus 231.291.785 173.946.377 57.345.408 5.1.1.01.08 Pembulatan Gaji 214.500 115.317 99.183 Jumlah I 13.405.191.626 12.538.253.238 866.938.388

(35)

35

NO. PROGRAM / KEGIATAN

JUMLAH SESUDAH PAK (Rp ,-) REALISASI KEUANGAN (Rp ,-) SISA (Rp ,-) II BELANJA LANGSUNG 6.560.701.687 6.103.808.000 132.366.987 A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 631.924.200 607.311.750 24.612.250

1.21.1.21.1.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

3.375.000 3.375.000 -

1.21.1.21.1.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

69.240.000 53.493.000 15.746.800

1.21.1.21.1.01.07 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

236.650.000 228.850.000 7.800.000

1.21.1.21.1.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

53.543.300 53.543.300 -

1.21.1.21.1.01.09 Pe nyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

3.200.000 3.200.000 -

1.21.1.21.1.01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 159.340.700 158.300.250 1.040.450 1.21.1.21.1.01.11 Penyediaan Barang Cetakan

dan Penggandaan

18.572.700 18.572.700 -

1.21.1.21.1.01.12 Penyediaan Komponen Instalansi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

8.477.500 8.477.500 -

1.21.1.21.1.01.15 Penyediaan bahan bacaan dan Perundang-Undangan

3.600.000 3.600.000 -

1.21.1.21.1.01.18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

20.950.000 20.925.000 25.000

1.21.1.21.1.01.19 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Dalam Daerah

54.975.000 54.975.000 -

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

2.996.756.687 2.907.400.050 89.356.637

Aparatur

1.21.1.21.1.02.09 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

49.500.000 49.075.000 425.000

1.21.1.21.1.02.24 Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional

32.504.000 32.504.000 -

1.21.1.21.1.02.45 Pembangunan Gedung Kantor (DAK)

2.914.752.687 2.825.821.050 88.931.637

C Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

67.155.000 67.155.000 -

1.21.1.21.1.01.06 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikh tisar Realisasi Kinerja SKPD 67.155.000 67.155.000 - D Program Peningkatan Ketahanan Pangan ( Pertanian / Perkebunan ) 1.128.554.200 1.112.896.700 15.657.500

1.21.1.21.1.15.01 Penanganan Daerah Rawan Pangan

236.978.500 236.165.000 813.500

1.21.1.21.1.15.05 Lap. Berkala Kondisi Ketahanan Pangan Daerah

71.220.000 63.720.000 7.500.000

1.21.1.21.1.15.09 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan

289.925.000 288.040.000 1.885.000

1.21.1.21.1.15.13 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah

123.280.000 121.230.000 2.050.000

1.21.1.21.1.15.14 Pengembangan Desa Mandiri Pangan

27.594.400 27.594.400 -

1.21.1.21.1.15.18 Pengembangan Lumbung Pangan Desa

101.685.000 100.585.000 1.100.00

1.21.1.21.1.15.22 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

95.705.400 94.305.400 1.400.000

1.21.1.21.1.15.30 Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif

151.965.900 151.056.900 909.000

1.21.1.21.01.01.15.31 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 30.200.000 30.200.000 - E Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 842.642.600 518.034.500 80.600 2.01.1.21.1.15.02 Penyuluhan dan

Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis

192.642.600 192.642.000 600

2.01.1.21.1.15.08 Penguatan Kelembagaan Kel. Petani Tembakau (DHBCT) 650.000.000 325.392.500 80.000 F Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan 893.669.000 891.010.000 2.660.000

2.01.1.21.1.19.01 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian /

Perkebunan

78.005.000,00 78.005.000 -

2.01.1.21.1.19.02 Peningkatan Kesejateraaan Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan

(36)

36

NO. PROGRAM / KEGIATAN

JUMLAH SESUDAH PAK (Rp ,-) REALISASI KEUANGAN (Rp ,-) SISA (Rp ,-) 2.01.1.21.1.19.03 Penyuluhan dan

Pendampingan Bagi Pertanian / Perkebunan

144.124.000,00 144.065.000 60.000

Jumlah II 6.560.701.687,00 6.103.808.000 132.366.987 J U M L A H I + II 19.965.893.313,00 18.966.588.738 999.305.375

C. Prestasi Tahun 2016

- Juara II Tingkat Provinsi Jawa Timur dalam lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Sumber Daya Lokal a.n. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

- Juara Harapan I tingkat Provinsi Jawa Timur dalam Lomba Panganku B2SA dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia XXXVI a.n. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

- Juara II Tingkat Kabupaten dalam Lomba Devile, a.n. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan

(37)

37 BAB IV P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) pada Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang sebagai perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan SDM dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada Pemerintah, dan juga merupakan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendukung terwujudnya good governance. Dalam perseptif, LKj ini berfungsi juga sebagai media pertanggung jawaban kepada publik tentang keberhasilan / kegagalan pelaksanaan Misi dari Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Adapun sesuai mekanisme Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) maka Laporan Kinerja (LKj) ini merupakan ruang pembuktian Perjanjian Kinerja yang ditetapkan dalam tolak ukur Indikator Kinerja Utama (IKU) oleh setiap instansi pemerintah khususnya di Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Malang. Pelaporan kinerja dilaksanakan mengacu kepada Renstra dan Renja yang dibuat dalam konteks hal perencanaan.

Demikian Laporan Kinerja (LKj) Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2016 ini kami laporkan. Tentunya belumlah sempurna kinerja yang telah dilakukan, masih terdapat kelemahan sehingga saran dan perbaikan sebagai penyempurnaan sangat diharapkan.

Malang, Februari 2017 Kepala Dinas Ketahanan Pangan

Kabupaten Malang

Ir. AGUS PRIYANTO Pembina Utama Muda NIP 19580630 198508 1 002

(38)

38

(39)

39

MATRIK RENSTRA 2016 - 2021

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

FORMULASI/

RUMUS

Target Kinerja Sasaran pada tahun ke

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Misi 3: Melakukan Percepatan pembangunan dibidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan indeks Pembangunan Manusia

1. Tujuan Ketahanan Pangan: Meningkatkan Pola Masyarakat Meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) Persentase nilai/skor pola pangan harapan (PPH Konsumsi) Skor PPH X 100%

Skor PPH yang ditargetkan

97,33% 97,44% 97,56% 97,67% 97,78% 97,89%

Misi 5: Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan produk unggulan desa

2 Tujuan Ketahanan Pangan: Meningkatkan Ketersediaan Pangan Meningkatnya peran lembaga distribusi pangan Stabilisasi harga pangan (beras) yang diukur dengan nilai Coefisien Variasi CV= Standar Deviasi X 100% Harga Rata-rata CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % CV < 10 % Persentase Lumbung Pangan Desa

Jumlah Lumbung pangan yg aktif

X 100%

Jumlah lumbung pangan yang ada

(40)

40 Meningkatnya kualitas kelompok tani Persentase status kelas kelompok tani

∑ status kel tani thn

(n) - (n-1)

x 100%

∑ status kel tani thn (n-1)

Pemula: 1,5% Lanjut : 5,17% Madya : 5,33% Utama : 11,11% Pemula: 1,5% Lanjut : 5,17% Madya : 5,33% Utama : 11,11% Pemula: 1,5% Lanjut : 5,17% Madya : 5,33% Utama : 11,11% Pemula: 1,5% Lanjut : 5,17% Madya : 5,33% Utama : 11,11% Pemula: 1,5% Lanjut : 5,17% Madya : 5,33% Utama : 11,11% Pemula: 1,5% Lanjut : 5,17% Madya : 5,33% Utama : 11,11%

(41)

41

Formulasi Perhitungan Capaian Kinerja Tujuan : Meningkatkan pola konsumsi pangan masyarakat

Sasaran : Meningkatnya pola konsumsi pangan masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA)

Program : Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)

Indikator Formulasi / Penjelasan

Indikator 1:

Persentase nilai/skor pola pangan harapan (PPH Konsumsi)

Skor PPH

X 100% Skor PPH yang ditargetkan

Nilai Skor Pola Pangan Harapan (PPH) adalah Komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi lainnya. Semakin tinggi skor PPH maka konsumsi pangan semakin beragam, bergizi, berimbang dan aman. Skor PPH Ideal =100 (Permentan 65 tahun 2010)

Untuk PPH yang ditargetkan di Kabupaten Malang = 90

Tujuan : Meningkatkan Ketersediaan Pangan

Sasaran : 1. Meningkatnya peran lembaga distribusi pangan 2. Meningkatnya kualitas kelompok tani

Program : 1. Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) 2. Peningkatan Kesejahteraan Petani

3. Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/perkebunan lapangan

Indikator Formulasi / Penjelasan

Indikator 1:

Stabilisasi harga pangan (beras) yang diukur dengan nilai Coefisien Variasi

CV = Standar deviasi x 100 % Harga rata-rata

Fluktuasi harga beras di tingkat konsumen berada pada nilai CV < 10 %

Stabilisasi harga pangan (beras) di tingkat konsumen diukur dengan nilai Coefisien Variasi (CV)

CV adalah parameter untuk mengukur fluktuasi harga dalam kurun waktu tertentu.

Indikator 2:

Persentase Lumbung pangan desa

Jumlah Lumbung pangan yg aktif

x 100% Jumlah lumbung pangan yang ada

Indikator 3:

Persentase status kelas kelompok tani

∑ status kel tani thn (n) - (n-1) x 100% ∑ status kel tani thn (n-1)

Penilaian Kelas Kelompok Tani berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 82/Permentan/OT. 140/8/2013, maka tingkat kemampuannya dibedakan :

- Kelas Pemula - Kelas Lanjut - Kelas Madya - Kelas Utama

(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Tabel 2.1.  Perjanjian Kinerja
Tabel 3.8.  Realisasi Anggaran

Referensi

Dokumen terkait

(1) Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengkajian bahan perumusan kebijakan teknis dan pedoman pelayanan umum di bidang

14.00-Selesai Komisi L Rapat Panja Komisi VIII DPR-RI mengenai RUU tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah dengan Panja Pemerintah. Acara : Laporan Timus

Hasil penelitiannya adalah, dalam proses perencanaan pemasaran dalam pengembangan produk simpanan tabunga syariah plus, BNI Syariah prima cabang darmo Surabaya telah menetapkan

Meskipun nilai yang dihasilkan tidak sesuai standar yang ditentukan, tetapi nilai ini masih dalam taraf baik, dikarena- kan nilai standar tersebut digunakan pada jaringan

Semua ini dilihat dari hasil tes siswa yang belum mencapai tujuan pengajaran.Dalam tahap pembelajaran ini dapat terlihat peneliti masih belum optimal dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan rumah kasa dapat mengurangi serangan hama sehingga biaya insektisida dapat dikurangi sebesar 73,19% dengan produksi lebih

mengelompok kan wadah air sesuai dengan bentuk wadah. Anak dapat mengelompok kan masker sesuai warna. Anak dapat mengelompok kan gambar balon sesuai dengan warna. Anak dapat

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Ekonomi, Investasi dan Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.. Kasubid