• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 TAHUN 2009

TENTANG

BATAS DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka kepastian batas dan tertib administrasi pemerintahan di Kabupaten Gunungkidul dan Kabupaten Sleman, perlu ditetapkan batas daerah secara pasti antara Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Batas Daerah Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1950 tentang Perubahan Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah kembali dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 Jo.Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1955 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 827);

2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah-Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 tentang Perubahan Undang-Undang Darurat Nomor 15 Tahun 1950 Republik lndonesia Untuk Penggabungan Daerah-Daerah Kabupaten Kulon-Progo dan Adikarto Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta Menjadi Satu Kabupaten dengan Nama Kulon-Progo (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1951 Nomor 101); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4844);

4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang Organisasi dan Tatakerja Departemen Dalam Negeri;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Pedoman Penegasan Batas Daerah;

(2)

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2006 tentang batas daerah antara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Provinsi Jawa Tengah.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DENGAN KABUPATEN SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah otonom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta.

2. Kabupaten Gunungkidul adalah daerah otomom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta.

3. Kabupaten Sleman adalah daerah otomom sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Jogjakarta.

4. Pilar Batas Utama yang selanjutnya disingkat PBU adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan tepat pada garis batas antar daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota.

5. Pilar Acuan Batas Utama yang selanjutnya disingkat PABU adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/ Kabupaten/Kota yang diletakkan disisi batas alam atau batas buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provi nsi/Ka bu paten/Kota.

6. Pilar Batas Antara yang selanjutnya disingkat PBA adalah pijar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/Kabupaten/Kota yang diletakkan tepat pada garis batas antar daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota yang berada diantara PBU atau PABU.

7. Pilar Acuan Batas Antara yang selanjutnya disingkat PABA adalah pilar yang dipasang sebagai tanda batas antar Provinsi/ Kabupaten/Kota yang diletakkan disisi batas alam atau batas buatan yang berfungsi sebagai titik ikat garis batas antar daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dan berada diantara PBU atau PABU.

Pasal 2

Batas daerah Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dimulai dari:

1. Batas terluar terletak di simpul batas 3 (tiga) Kabupaten antara Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Desa Kerten Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah yang ditandai dengan Pilar 114/PBA.0044 dengan koordinat 110° 32' 36,904" BT dan 7° 47' 33,206" LS, selanjutnya ke arah Selatan mengikuti tepi barat jalan desa sampai pada PBA.001 dengan koordinat 110° 32' 37,336" BT dan 7° 47' 33,727" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Barat Daya sampai pada PBA.002 dengan koordinat 110°32' 36,745" BT dan 7° 47' 36,331" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman,

(3)

selanjutnya ke arah Tenggara memotong jalan Desa sampai pada PBU.001 dengan koordinat 110° 32' 38,298" BT dan 7° 47' 37,443" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

2. PBU.001 selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PBU.002 dengan koordinat 110° 32' 39,132" BT dan 7° 47' 40,959" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

3. PBU.002 selanjutnya ke arah Selatan sampai pada PBU.003 dengan koordinat 110° 32' 41,139" BT dan 7° 47' 49,687" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

4. PBU.003 selanjutnya ke arah Timur mengikuti tepi Selatan jalan Desa sampai pada PBU.003A dengan koordinat 110° 32' 48,000" BT dan 7° 47' 52,500" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

5. PBU.003A selanjutnya ke arah Selatan mengikut" jalan setapak sampai pada PBU.004 dengan koordinat 110° 32' 47,850" BT dan 7° 48' 02,882" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

6. PBU.004 selanjutnya ke arah Barat Daya mengikuti jalan Desa sampai pada PBU.004A dengan koordinat 110° 32' 42,400" BT dan 7° 48' 13,500" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

7. PBU.004A selanjutnya ke arah Selatan menyusuri Kali Nongko sampai pada pilar PBU.005 dengan koordinat 110° 32' 43,616" BT dan 7° 48' 53,839" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

8. PBU.005 selanjutnya ke arah Selatan menyusuri tebing dan memotong jalan Desa sampai pada PBU.006 dengan koordinat 110° 32' 39,321" BT dan 7° 49' 09,660" LS yang terletak pada batas Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

9. PBU.006 selanjutnya ke arah Selatan menyusuri tebing dan Kali Buncar sampai pada PABU.001A dengan koordinat 110° 32' 38,100" BT dan 7° 49' 14,000" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Kecamatan yang terletak di Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Terbah Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

10. PABU.001A selanjutnya ke arah Barat Daya menyusuri Kali Buncar sampai pada PABA.001 dengan koordinat 110° 32' 26,200" BT dan 7° 49' 25,501" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Desa yang terletak di Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman berbatasan dengan Desa Terbah dan Desa Ngoro-Oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya ke arah Selatan memotong Kali Buncar sampai pada PABA.002 dengan koordinat 110° 32' 26,153" BT dan 7° 49' 26,360" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Desa yang terletak di Desa Terbah Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Barat menyusuri Kali Buncar sampai jembatan gantung Kali Gembyong yang ditandai dengan PABU.001B dengan koordinat 110° 32' 15,800" BT dan 7° 49' 24,100" LS yang terletak di Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman berbatasan dengan Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul;

(4)

11. PABU.001B selanjutnya ke arah Selatan memotong Kali Gembyong sampai pada PABU.001C dengan koordinat 110° 32' 13,700" BT dan 7° 49' 26,400" LS yang terletak di Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

12. PABU.001C selanjutnya ke arah Barat menyusuri Kali Gembyong sampai pada PABA.003 dengan koordinat 110° 32' 05,997" BT dan 7° 49' 20,729" LS yang terletak di Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman berbatasan dengan Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya ke arah Selatan memotong Kali Gembyong sampai pada PABA.004 dengan koordinat 110° 32' 05,915" BT dan 7° 49' 21,613" LS yang terletak di Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Barat menyusuri Kali Gembyong sampai pada PABA.005 dengan koordinat 110° 31' 56,051" BT dan 7° 49' 24,148" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Desa yang terletak di Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman berbatasan dengan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman dan Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya ke arah Selatan memotong Kali Gembyong sampai pada PABA.006 dengan koordinat 110° 31' 56,193" BT dan 7° 49' 24,984" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Desa yang terletak di Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Wukirharjo dan Desa Gayamharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Barat Daya berbelok ke Selatan mengikuti Kali Klegung sampai pada PABA.007 dengan koordinat 110° 31’51,420” BT dan 7° 49’ 32,221”LS yang terletak di Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman berbatasan dengan Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul, selanjutnya ke arah Selatan memotong Kali Gembyong sampai pada PABA.008 dengan koordinat 110° 31' 51,581" BT dan 7° 49' 33,363" LS yang terletak di Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Barat menyusuri Kali Klegung sampai pada PBU.007 dengan koordinat 110° 31' 31,891" BT dan 7° 49' 40,456" LS yang terletak pada batas Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman;

13. PBU.007 selanjutnya ke arah Barat menyusuri parit sampai pada PBA.003 dengan koordinat 110° 31' 30,944" BT dan 7° 49' 40,618" LS yang terletak pada batas Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Utara sampai Kali Klegung, kemudian ke arah Barat menyusuri Kali Klegung sampai pada PBU.008 dengan koordinat 110° 31' 23,043" BT dan 7° 49' 39,502" LS yang terletak dekat Makam Klegung merupakan batas Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman; 14. PBU.008 selanjutnya ke arah Barat sampai pada PBA.004 dengan koordinat 110° 31'

21,899" BT dan 7° 49' 40,119" LS yang terletak pada batas Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dengan Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman, selanjutnya ke arah Barat Daya menyusuri Kali Klegung sampai pada PABU.001D dengan koordinat 110°31' 10,459" BT dan 7° 49' 50,787" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Kabupaten yang terletak di Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman berbatasan dengan Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul dan Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul; dan

15. PABU.001D selanjutnya ke arah Selatan memotong Kali Klegung/Petir sampai pada PABU.002 dengan koordinat 110° 31' 11,200" BT dan 7° 49' 51,800" LS merupakan acuan batas 3 (tiga) Kabupaten yang terletak di Desa Ngoro-oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul berbatasan dengan Desa Wukirharjo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman dan Desa Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul.

(5)

Pasal 3

Batas daerah dan dengan koordinat batas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum pada peta lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 4

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 12 Januari 2009 MENTERI DALAM NEGERI,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan Gambar: Pada bagian yang dilingkari merupakan vegetasi bambu yang digunakan untuk membatasi area tapak dengan perairan yang disekililing tapak, hal ini

Hasil yang didapat dari perhitungan adalah bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pergerakan nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi secara simultan terhadap

(KBG), Komunitas Katolik tingkat Basis (KKB), Komunitas Kristiani Kecil (Small Christian Com- munities), Komunitas Umat Basis (KUB) atau Komunitas Basis saja. 10 Nama

Adalah tidak memadai dengan saya menjadi muslim seorang diri sahaja sedangkan orang-orang di sekeliling saya tidak dihiraukan, kerana di antara kesan-kesan dari seruan Islam

With strengthened local suppliers as well as Walmart giving producers “incentives to engage in process or product innovation”, the increased competition will create better products

Mengetahui gambaran umum pelaksanaan penerapan SMK3 pada proyek pembangunan gedung Telkomsel Pekanbaru berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang

Melihat keadaan industri elektronika di Indonesia pada saat ini dan dibandingkan dengan negara-negara lain yang tampaknya lebih berhasil dalam pengembangannya, maka pengembangan

Modul yang menggabungkan seluruh proses enkripsi dari permutasi awal, pembangkitan kunci internal, 16 putaran proses enciphering hingga permutasi dengan matriks