• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Laju Sedimentasi Pada Sungai Way Yori Ambon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Laju Sedimentasi Pada Sungai Way Yori Ambon"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL TUGAS AKHIR

ANALISIS LAJU SEDIMENTASI PADA SUNGAI WAY YORI AMBON

ROMARIO SEILATUW

D111 12 257

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2017

(2)

ANALISIS LAJU SEDIMENTASI PADA SUNGAI WAY YORI AMBON

SEDIMENTATION RATE ANALYSIS OF THE WAY YORI RIVER AMBON

Romario Seilatuw, Farouk Maricar, Riswal Karamma

Jurusan Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Gowa

Alamat Korespondensi

Romario Seilatuw

Fakultas Teknik Jurusan Sipil

Universitas Hasanuddin Gowa, 92133

HP : 089617952079

(3)

ANALISIS LAJU SEDIMENTASI PADA SUNGAI WAY YORI AMBON

SEDIMENTATION RATE ANALYSIS OF THE WAY YORI AMBON RIVER

𝑅𝑜𝑚𝑎𝑟𝑖𝑜 𝑆𝑒𝑖𝑙𝑎𝑡𝑢𝑤 2

𝐹𝑎𝑟𝑜𝑢𝑘 𝑀𝑎𝑟𝑖𝑐𝑎𝑟1, 𝑅𝑖𝑠𝑤𝑎𝑙 𝐾𝑎𝑟𝑎𝑚𝑚𝑎1,

Abstrak

Sungai Way Yori merupakan salah satu sungai yang alirannya melintasi pemukiman warga Kota Ambon. Pembangunan di sepanjang Sungai Way Yori sangatlah pesat, ditambah lagi adanya rencana pembangunan yang akan dipusatkan di wilayah Passo menjadikan sungai ini sangat rawan akan bencana banjir. Untuk itu sangatlah penting dibangun insfrastruktur berupa waduk/bendungan guna meminimalisir dampak banjir. Sebagai acuan dalam pembangunan bendungan, maka dianggap penting dilaksanakan kajian tentang perencanaan bendungan di Sungai Way Yori Kota Ambon guna mengetahui kelayakan pembangunan bendungan di daerah tersebut. Dimana dalam kajian tersebut membutuhkan analisis laju sedimentasi sungai. Hasil dari penelitian ini yaitu sedimentasi dari suatu daerah pengaliran dapat ditentukan dengan pengukuran pengangkutan sedimen pada titik kontrol dari alur sungai, atau dengan menggunakan rumus-rumus empiris salah satunya dengan menggunakan metode Meyer Petter Muller (MPM). Diperoleh hasil Suspended Load sebesar 0,000139 ton/hari dan Bed Load sebesar 5,03 ton/hari. Karakteristik sedimen berdasarkan berat jenis yaitu pasir berlanau (Silty Sand). Karakteristik berdasarkan Analisa saringan yaitu kerikil (67,65%), pasir (30,48%) dan lanau/lempung (1,87%).

Kata Kunci: Sungai Way Yori, Laju Sedimentasi, karakteristik sedimen

Abstract

Way Yori River is one of the rivers flowing through the settlement citizens of Ambon City. The development along the Way Yori River is rapid, plus with the development plan that will be centered in Passo area makes this river vulnerable to flood disaster. It is important to build infrastructure in the form of reservoirs/dams to minimize the impact of flooding. As a reference in dam construction, it is considered important to conduct a study on dam planning in Way Yori River of Ambon City to determine the feasibility of dam construction in the area. In this study requires analysis of river sedimentation rates. The result of this research is sedimentation from a drainage area can be determined by measuring sediment transport at the control point of the river channel, or by using empirical formulas one of them by using Meyer Petter Muller (MPM) method. Obtained Suspended Load result of 0,000139 ton/day and Bed Load of 5,03 ton/day. Characteristics of sediments based on specific gravity, sandy cliffs (Silty Sand). Characteristics based on sieve analysis are gravel (67,65%), sand (30,48%) and silt/clay (1,87%).

Keywords: Way Yori River, Sedimentation Rate, Sediment characteristics

1Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin 2Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin

(4)

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam penyelidikan air yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan masyrakat. Hal ini didukung dengan jumlah sungai dan anak-anak sungai yang sangat banyak dan tersebar di seluruh kawasan nusantara. Indonesia memiliki sedikitnya 5.950 sungai utama dan 65.017 anak sungai dengan panjang total mencapai 94.537 km dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 1.512.466 km2. Selain dalam pemenuhan sumber air bagi masyarakat, sungai juga berperan penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, nilai ekonomi, budaya, transportasi dan lainnya. Maka tak heran jika sungai dianggap sebagai suatu unsur alam yang sangat penting dalam membentuk corak kehidupan suatu masyarakat yang ada disekitarnya.

Sungai adalah lokasi yang paling baik untuk mengamati pengaruh alamiah dari angkutan sedimen. Sungai memperlihatkan variasi perubahan dalam morfologinya dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Pada beberapa lokasi, variasi pada komposisi sedimen memanjang dan melintang sungai memperlihatkan variasi gradasi yang dapat berupa pasir halus, pasir kasar, kerikil, maupun batuan. Hal ini menunjukkan bahwa proses angkutan sedimen bergantung pada gradasi, yang meliputi variasi ukuran, kepadatan, bentuk, dan kebulatan butiran. Ukuran butiran dan variasi gradasi tidak hanya penting bagi perubahan morfologi sungai secara alamiah, tetapi mempunyai pengaruh yang besar dalam perancangan bangunan sungai.

Sungai Way Yori merupakan salah satu sungai yang alirannya melintasi pemukiman warga Kota Ambon. Pembangunan di sepanjang Sungai Way Yori sangatlah pesat, ditambah lagi adanya rencana pembangunan yang akan dipusatkan di wilayah Passo menjadikan sungai ini sangat rawan akan bencana banjir. Untuk itu sangatlah penting dibangun insfrastruktur berupa waduk/bendungan guna meminimalisir dampak banjir sekaligus sebagai infrastruktur penyedia air baku, maupun sumber tenaga listrik. Sebagai acuan dalam pembangunan bendungan, maka dianggap penting dilaksanakan kajian tentang perencanaan bendungan di Sungai Way Yori Kota Ambon guna mengetahui kelayakan pembangunan bendungan di daerah tersebut. Dimana dalam kajian tersebut membutuhkan analisis laju sedimentasi sungai.

Maksud analisis laju sedimentasi rencana Bendungan Way Yori terutama untuk mengevaluasi dua parameter, yaitu sedimen layang (suspended sediment) dan sedimen alas (bed sediment). Adapun

tujuan analisis debit banjir rancangan adalah kaitannya dengan evaluasi besarnya laju sedimentasi dalam pengaliran di sungai.

METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Penelitian

Gambar 1. Lokasi Daerah Studi

Diagram Alir Penelitian

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

Tahapan Penelitian

Untuk penyelesaian studi sehingga maksud dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai, maka tahapan penyelesaian dan analisa yang dilakukan sebagai berikut :

(5)

No Kode Sampel

Parameter Total Suspended Solid (mg/L)

1 SL 01 3

2 SL 02 4

3 SL 03 3

Total 10

Rata-rata 3.33 1. Survey data dan pengumpulan data primer

(kecepatan aliran, sedimen dan profil melintang) dan sekunder (Peta dan Data hidrologi)

2. Menghitung debit aliran

3. Menghitung sedimen alas dan sedimen melayang

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Sedimen Transpor

Tabel 1. Hasil Pengujian Berat Jenis Sedimen

Tabel 2. Hasil Pengujian Analisa Saringan

Gambar 3. Grafik Analisa Saringan

Sehingga dari hasil pengujian Analisa

saringan tersebut dapat kita peroleh bahwa

sedimen yang terdapat pada muara Sungai

Way Yori berupa:

a.

Kerikil

:

67,65 %

b.

Pasir

:

30,48 %

c.

Lanau/Lempung :

1,87 %

Konsentrasi Sedimen

Dari pengujian konsentrasi sedimen di

laboratorium, diperoleh data konsentrasi

sedimen sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Pengujian Konsentrasi Sedimen

Perhitungan Debit Aliran Sungai

Tabel 4. Hasil Perhitungan Debit Aliran

Dari data tersebut diperoleh data debit

tertinggi terjadi pada titik 2 yaitu 0,99 m

3

/s dan

yang terendah terjadi di titik 3 yaitu 0,13 m

3

/s.

Perhitungan Laju Sedimentasi

Perhitungan Beban Layang

Besarnya beban laying dihitung dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut :

𝑄

𝑠

= 0,0864 𝑥 𝑐 𝑥 𝑄

𝑤

………(1)

dimana:

Q

s

= beban layang (ton/hari)

Nomor Percobaan I

Berat Piknometer, W1(gram) 35.459 Berat Piknometer + air, W2(gram) 83.253 Berat Piknometer + air + tanah, W3(gram) 91.907 Berat Tanah Kering, Ws(gram) 13.82

Temperatur, 0C 28

Faktor koreksi, =  0.99920

(6)

C

= konsentrasi sedimen rata-rata (mg/lt)

= 3,33 mg/lt

Q

w

= debit sungai (m

3

/det)

= 0,486 m

3

/det

Perhitungan beban layang :

𝑄

𝑠

= 0,0864 𝑥 𝑐 𝑥 𝑄

𝑤

𝑄

𝑠

= 0,0864 𝑥 3.33 𝑥 0.486

𝑄

𝑠

= 0,139

kg/hari

𝑄

𝑠

= 0,000139

ton/hari

Jadi beban layang (

Suspended Load)

adalah

0,000139

ton/hari

Perhitungan Beban Layang

Besarnya beban Alas dihitung dengan

menggunakan rumus Meyer-Peter Muler

(Design Small Dam) sebagai berikut :

𝐺 = 1,606𝐵𝑥 [3.306 𝑥 (𝑄𝐵 𝑄) 𝑥 ( 𝐷90 1 6 ⁄ 𝑛𝑠 ) 3 2 ⁄ . 𝑑. 𝑆 − 0.627𝐷𝑚] 3 2 ⁄

dimana:

G

= beban alas (ton/hari)

B

= lebar sungai (m) = 5,2 m

QB

= debit yang mengalir di atas beban

layang (m

3

/det)

Q

= debit sungai (m

3

/det) = 0.486 m

3

/det

D90 = presentase diameter butiran lolos 90%

(mm) =

65.094 𝑚𝑚

ns

= koefisien Manning pada dasar sungai

nm

= koefisien Manning untuk seluruh

bagian sungai

nw

= koefisien Manning untuk talud sungai

Dm

= diameter efektif (diameter rata-rata)

= 21,07 mm

d

= rata-rata kedalaman air (m) = 0,22 m

S

= kemiringan sungai = 0,053

Perhitungan beban alas:

𝐺 =

5,03 ton/hari

Jadi beban alas (

Bed Load)

adalah

5,03

ton/hari

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji di laboratorium diperoleh analisa karakteristik sedimen, didapatkan karakteristik sedimen berdasarkan berat jenis yaitu pasir berlanau (Silty Sand). Sedangkan karakteristik berdasarkan analisa saringan yaitu kerikil (67,65%), pasir (30,48%) dan lanau/lempung (1,87%).

2. Sedimentasi dari suatu daerah pengaliran dapat ditentukan dengan pengukuran pengangkutan sedimen pada titik kontrol dari alur sungai, atau

dengan menggunakan rumus empiris salah satunya dengan menggunakan metode Meyer Peter Muller (MPM). Diperoleh hasil Laju Sedimen Melayang (Suspended Load) sebesar 0,000139 ton/hari dan Laju Sedimen Alas Bed Load sebesar 5,03 ton/hari.

Saran

Berikut saran untuk penelitian selanjutnya berdasarkan penelitian yang telah dilakukan:

1. Hasil penelitian perlu divalidasi dengan hasil simulasi matematika atau numerik.

2. Untuk mendapatkan hasil pengujian maksimal dibutuhkan keakuratan data penelitian, oleh sebab itu penyelidikan atau observasi langsung di lapangan sangat diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Asdak, Chay, 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gajah Mada University Press, Yogyakarta

[2] Cahyono, Joko, 2000. Pengantar Teknologi Sabo, Yayasan Sabo Indonesia, Yogyakarta.

[3] Christiady. Hary Hardiyatmo, 2010. Mekanika Tanah 1, CV. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

[4] Febi Akuina Rosadi & Imelda Palayukan Arung, 2012. Studi Karakteristik dan Debit Sedimen pada Muara Sungai Tallo Kota Makassar, Universitas Hasanuddin, Makassar.

[5] Linsley, Ray K. Franzini, Joseph B, 1994. Teknik Sumber daya Air, Erlangga, Jakarta.

[6] Pallu, Muhammad Saleh, 2012. Teori Dasar Angkutan Sedimen, CV. Telaga Zamzam, Makassar

[7] Soewarno.1991. Hidrologi Peengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai. (Hidrometri), Nova, Bandung.

[8] Soemarto. 1995. Hidrologi Teknik, Erlangga, Jakarta.

[9] Suripin, 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air, Andi Offset, Yogyakarta. [10] Suyono Sosrodarsono, Masateru Tominaga,

2008. Perbaikan dan Pengaturan Sungai. Jakarta..

[11] Tim Penyusun Penuntun Praktikum Mekanika Tanah. 2011. Penuntun Praktikum Mekanika Tanah. Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Sipil Fakultas

(7)

Teknik Universitas Hasanuddin, Tamalanrea Makassar.

[12] Wesley, L.D. 1974. Mekanika Tanah. Badan Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta.

Gambar

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Tabel 3. Hasil Pengujian Konsentrasi Sedimen

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kajian mendapati sedimentasi yang tinggi berpunca daripada aktiviti guna tanah, kewujudan baraj di hilir Sungai Chini yang memerangkap sedimen, aliran

Pengukuran yang dilakukan untuk mengukur sedimentasi lumpur yaitu mengukur titik 0 pengukuran alat sampai kepermukaan sedimen dengan potensiometer 10k, kemudian sensor

Sementara itu, Hasil pemodelan sedimentasi menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2011, muatan sedimen yang dibawa oleh aliran Sungai Sambas ke perairan Pemangkat diperkirakan sebesar

Berdasarkan hasil penelitian laju sedimentasi di muara Sungai Kali Kuto pada bulan Mei 2015 menunjukan bahwa nilai rata-rata terbesar terdapat di stasiun 5 (depan mulut sungai)

Laju sedimentasi mempunyai nilai tertinggi pada stasiun IV dengan nilai 1,593 Kg/m 2 , hal ini dikarenakan penempatan sedimen trap pada muara, pergerakan perairan muara

Potensi produksi sedimen Sub-DAS Parat diprediksi sebesar 903 ton/tahun dengan besar sedimentasi mencapai 345 ton/tahun, sehingga sedimen yang keluar sungai utama

Sedimentasi membuat sungai juga sering menimbulkan masalah bagi manusia, antara lain apabila air sungai meluap atau permukaan air sungai lebih tinggi daripada yang dikehendaki oleh

Desain Domain Model 2.2.5 Model Transpor Sedimen Pada pemodelan numerik transport sedimen digunakan initial condition dengan asumsi bahwa konsentrasi sedimen berasal dari 2 sungai