• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN,

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMPETENSI STAF

AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH DAERAH

(Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Buleleng)

1

Ni Luh Nyoman Ari Udiyanti,

1

Anantawikrama Tungga Atmadja,

2

Nyoman Ari Surya Darmawan

Jurusan Akuntansi Program S1

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

{

Ariudiyanti@gmail.com, Anantawikramatunggaatmadja@gmail.com,

Arysuryadharmawan@yahoo.com}@Undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan, sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan, kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan dan secara bersama-sama mengetahui pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng.

Penelitian ini dilakukan pada satuan kerja perangkat daerah kabupaten Buleleng.Teknik penentuan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling dengan jumalah responden sebanyak 195 orang.Jenis data yang digunakan adalah data primer.Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuisoner.Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS versi 19.00.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, 1) standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, 2) sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, 3)kompetensi staf akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan, 4) standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi secara simultan berpengaruh posistif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Kata Kunci: Standar Akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi, kualitas laporan keuangan.

Abstract

This present study was intended to identify the impact of the implementation of government standard accountancy on the quality of financial statement, the system of internal control on the quality of financial statement, the competency of accounting staff on the quality of financial statement, and indentify collectively the impact of the implementation of government standard accountancy, the system of internal control, and the competency of accounting staff on the quality of the financial statement of the regency government of Buleleng.

The study was conducted at ‘satuan kerja perangkat daerah kabupaten Buleleng’ (departments of the regency government of Buleleng). The sample was determined using Sampling Purposive Technique and the respondents totaled 195. The data used were the primary data. The data were collected through questionnaire. The

(2)

data were analyzed using the multiple linear regression analysis assisted with the SPSS version 19.00 program.

The result of the study showed that 1) the government accountancy standard positively and significantly contributed to the quality of financial statement; 2) the system of internal control positively and significantly affected the quality of financial statement; 3) the competency of the accounting staff positively and significantly contributed to the quality of financial statement; 4) the government standard accountancy, the system of internal control and the competency of the accounting staff positively and significantly contributed to the quality of the financial statement of the local government.

Keywords: Government standard accountancy, system of internal control, competency of accounting staff, quality of financial statement

PENDAHULUAN

Permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan kini semakin hangat untuk diperbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam. Hal ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman standar akuntansi pemerintahan dan buruknya sistem pengendalian internal, serta kurangnya kompetensi yang dimiliki staf akuntansi sehingga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini disclaimer dibeberapa instansi pemerintah daerah yang ada di Indonesia.Opini disclaimer diberikan terhadap laporan keuangan karena Badan Pengawas Keuangan mengalami kesulitan dalam menerapkan prosedur audit pada beberapa pos yang disajikan. Rendahnya kualitas laporan keuangan, secara umum disebabkan penyusunan laporan keuangan yang belum memenuhi standar akuntansi pemerintahan, penyelenggaraan sistem pengendalian internal yang belum memadai dan kurangnya kompetensi staf akuntansi yang ada.

Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.Tujuan diberlakukan nya hal tersebut agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah.

Dengan diterapkannya standar akuntansi pemerintahan yang baik, maka

pemerintah daerah akan memiliki kualitas informasi yang baik, karena laporan keuangan pemerintah daerah harus sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan.

Laporan keuangan yang memiliki kualitas nilai informasi yang baik, tidak terlepas dari penerapan sistem pengendalian internal yang baik.Melalui penguatan sistem pengendalian internal, diharapkan upaya perbaikan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah lebih dipacu agar kedepannya dapat memperoleh opini wajar tanpa pengecualian.Sebab laporan keuangan yang memperoleh opini wajar tanpa pengecualian berarti laporan tersebut dapat dipercaya sebagai alat pengambil keputusan oleh para pemakai laporan keuangan.Selain itu penerapan sistem pengendalian internal dapat mencegah adanya suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Sehingga dapat memperoleh efisiensi, efektifitas, dan dapat mencegah kerugian Negara.

Berbicara tentang kualitas laporan keuangan, selain diperlukan penerapan Standar akuntansi pemerintah, dan sistem pengendalian internal yang baik tetntunya dalam menyusun laporan keuangan diperlukan kompetensi yang baik dari staf akuntasi.

Kompetensi staf akuntansi merupakan salah satu faktor terpenting dalam penyusunan laporan keuangan agar terciptanya laporan keuangan yang memiliki kualitas nilai informasi yang baik sehingga dapat digunakan oleh pengguna informasi laporan keuangan.Seperti yang kita ketahui, proses penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana

(3)

kinerja atau existensi suatu organisasi dalam satu periode, maka dari itu jika tidak didikung dengan kompetensi yang dimiliki staf akuntansi sendiri maka penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian internal tidak dapat berjalan dengan efektif dan tidak bisa menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kualitas informasi yang dapat dipakai oleh pengguna informasi tersebut.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Kartika Indriya (2013) dengan judul penelitian “pengaruh sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) terhadap kualitas laporan keuangan dan implikasinya terhadap akuntabilitas keuangan, dimana hasil penelitiannya membuktikan bahwa sistem pengendalian internal pemerintah memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan dan sistem pengendalian internal dan kualitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas keuangan. Kurnia famela (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh kompetensi pegawai dan komitmen organisasi terhadap kualitas laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di kota Bandung, membuktikan bahwa kompetensi pegawai dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah di kota Bandung.

Desiana (2012) dengan judul penelitian “Pengaruh Dukungan pimpinan dan kompetensi staf akutansi terhadap kualitas informasi keuangan daerah”, membuktikan bahwa dukungan pimpinan dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi keuangan daerah.Purwanti Nugraheni (2008) dengan judul penelitian “Pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap kualitas laporan keuangan” dimana hasil penelitian nya membuktikan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Ada beberapa permasalahan yang perlu dikaji lebih lanjut yaitu pertama, apakah penerapan standar akuntansi pemerintahan memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.Kedua, apakah sistem pengendalian internal memiliki

pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.Ketiga, apakah kompetensi staf akuntansi memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.Keempat, apakah penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi secara simultan memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Dalam rangka menjawab permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan antara standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini sangat bermanfaat yakni: pertama, Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat menyumbang dan memperkaya khasanah keilmuan ataupun menambah wawasan akademis bagi seluruh mahasiswa sebagai bahan masukan serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.

Kedua, Manfaat praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam usaha peningkatan kualitas laporan keuangan yang baik guna mewujudkan sistem pemerintahan yang baik pada pemerintah daerah kabupaten Buleleng.

METODE

Penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng.Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan berbentuk angka-angka.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari pegawai staf bagian keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng.

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai staf bagian keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng.Pada penelitian ini populasi berjumlah 369 orang.Teknik penentuan

(4)

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling.

Teknik purposive sampling digunakan dengan pertimbangan peneliti memilih anggota sampel yang sekiranya dapat memberikan prospek yang baik bagi perolehan data yang akurat untuk tujuan tertentu.Menurut Sugiyono (2010: 218) bahwa teknik pengambilan sampel dengan

purposive sampling adalah teknik

pengambilan informasi dengan pertimbangan tertentu.Pertimbangan tertentu ini yaitu orang yang dianggap paling mengerti dan menguasai tentang yang menjadi tinjauan atau obyek dalam penelitian ini.Responden dalam penelitian ini sebanyak 195 orang.

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner, bagian pertama berisikan sejumlah pertanyaan tentang data diri responden, bagian kedua berisikan sejumlah pertanyaan yan berhubungan dengan standar akunatnsi pemerintahan yang terdiri dari 10 item pertanyaan, bagian ketiga berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan sistem pengendalian internal yang terdiri dari 11 item pertanyaan, bagian keempat berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan kompetensi staf akuntansi yang terdiri dari 10 item pertanyaan, bagian kelima berisikan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan kualitas laporan keuangan yang terdiri dari 12 item pertanyaan.

Metode perskalaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert 5 point untuk setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden.Semua pertanyaan merupakan pertanyaan positif. Setiap pertanyaan disediakan lima alternatif jawaban, yaitu Sangat Setju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Variabel bebas (dependent variables) dalam penelitian ini adalah standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi dan variabel terikat (Independent variables) dalam penelitian ini adalah kualitas laporan keuangan.

Analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.Uji asumsi klasik yang

terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.Uji hipotesis menggunakan uji regresi linear berganda, uji koefisien determinasi (R2), Uji pasial (uji t), dan Uji simultan (uji F).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai staf bagian keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng.Dimana jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden sebanyak 195 kuesioner, kuesioner yang dikembalikan sebanyak 195 kuesioner.Semua kesioner yang dikembalikan pengisiannya lengkap dan memenuhi ketentuan sehingga tidak ada kuesioner yang gugur.Perhitungan dari data tersebut menghasilkan tingkat pengembalian responden (response rate) sebesar 100% dan tingkat pengembalian yang dapat dianalisis (useable response rate) sebesar 100%.

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan lama bekerja responden pada Satuan Kerja Perangkat Daerah. Pada penelitian ini, dari 195 orang responden, responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 90 orang atau sebesar 46% dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 105 orang atau sebesar 54%. Dari 195 responden, responden yang berusia 20-30 tahun sebanyak 26 orang atau sebesar 13%, responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 64 orang atau sebesar 33%, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 70 orang atau sebesar 36%, dan reponden yang berusia >50 tahun sebanyak 35 orang atau sebesar 18%.

Tingkat pendidikan terakhir pada penelitian ini di dominasi oleh responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Srata 1 (S1) sebanyak 80 orang atau sebesar 41%, respoden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir SLTA sederajat sebanyak 68 orang atau sebesar 35%, responden yang memiliki tingkat terakhir Diploma III sebanyak 29 orang atau sebesar 15%, responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir Strata 2 (S2) sebanyak 18 orang atau sebesar 9%. Dari

(5)

195 orang responden dalam penelitian ini, responden yang telah bekerja selama kurang dari sampai dengan 1 tahun sebanyak 1 orang atau sebesar 1%, responden yang telah bekerja 1-5 tahun

sebanyak 164 orang atau sebesar 84%, dan responden yang telah bekerja selama >5 tahun sebanyak 30 orang atau sebesar 15.

Tabel 1.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Standar Akuntansi Pemerintahan 195 35 50 45.02 3.084

Sistem Pengendalian Internal 195 38 55 48.59 3.255

Kompetensi Staf Akuntansi 195 35 50 44.92 3.068

Kualitas Laporan Keuangan 195 42 60 53.67 3.573

Valid N (listwise) 195

Sumber: Data primer diolah 2014

Pengujian statistik deskriptif mendapatkan hasil untuk variabel standar akuntansi pemerintahan (X1) mempunyai nilai minimum sebesar 35 nilai maksimum sebesar 50. Nilai rata-rata Standar Akuntansi Pemerintahan adalah sebesar 45,02 dengan nilai standar deviasi sebesar 3,084. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan pada satuan kerja perangkat daerah kabupaten Buleleng tidak jauh berbeda antar satuan kerja perangkat daerah.

Variabel sistem pengendalian internal (X2) nilai minimum 38 dan nilai maksimum 55. Rata-rata Sistem pengendalian internal adalah sebesar 44,92. Nilai standar deviasi Sistem Pengendalian Internal adalah sebesar 3,255. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa sistem pengendalian internal pada satuan kerja perangkat daerah kabupaten Buleleng tidak jauh berbeda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah lain yang ada di kabupaten Buleleng.

Variabel Kompetensi Staf Akuntansi mempunyai nilai minimum 35 dan nilai maksimum 50. Rata-rata Kompetensi Staf Akuntansi adalah sebesar 48,59. Nilai standar deviasi Kompetensi Saf Akuntansi adalah sebesar 3,068. Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa kompetensi staf akuntansi pada satuan

kerja perangkat daerah kabupaten Buleleng tidak jauh berbeda dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah lain yang ada di kabupaten Buleleng.

Variabel kualitas laporan keuangan mempunyai nilai minimum 42 dan nilai maksimum 60. Rata-rata kualitas laporan keuangan adalah sebesar 53,67. Nilai standar deviasi kualitas laporan keuangan adalah sebesar 3,573.Nilai standar deviasi yang lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya mengandung arti bahwa kualitas laporan keuangan antara satuan kerja perangkat daerah Buleleng dengan satuan kerja lainnya di Kabupaten Buleleng adalah tidak berbeda jauh.

Uji validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor sehingga disapat nilai pearson correlation. Suatu Instrumen dikatakan valid apabila nilai r pearson correlation terhadap skor total lebih besar dari r tabel (0,1184). Hasil uji validitas ini menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam kuesioner memiliki nilai r pearson correlation terhadap skor total lebih besar dari r tabel (0,1184) artinya seluruh item dinyatakan valid.

Uji reliabilitas dilakukan terhadap instrumen dengan menggunakan uji statistik cronbach’c alpha, apabila lebih besar dari 0,70 maka instrumen yang digunakan reliabel (Ghozali, 2012). Hasil yang

(6)

diperoleh dari pengujian reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan variabel standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi dan kualitas laporan keuangan memiliki koefisien Cronbach’c Alpha lebih besar dari 0,70 sehingga dapat dinyatakan

bahwa semua pertanyaan pada kuesioner tersebut reliabel.

Hasil pengujian uji normalitas menunjukkan bahwa koefisien Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti model regresi berdistribusi normal.

Tabel 1.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 1.2, hasil Uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai

tolerance masing-masing variabel lebih

besar dari 10% atau 0,1. Demikian juga dengan nilai VIF masing-masing variabel lebih kecil dari 10. Variabel standar akuntansi pemerintahan memiliki nilai tolerance sebesar 0,125 dan nilai VIF sevesar 7,990, variabel sistem pengendalian internal memiliki nilai tolerance sebesar 0,345 dan nilai VIF sebesar 2,902, variabel kompetensi staf akuntansi memiliki nilai tolerance sebesar 0,113 dan nilai VIF sebesar 8,839.Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian.

Hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa nilai sig. masing-masing variabel berada di atas 0,05 sehingga model regresi yang digunakan bebas heteroskedastisitas.

Pada penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi linear berganda yang dihitung dengan memakai program Statistical Package for

The Social Sciences (SPSS). Analisis

regresi linear berganda berguna untuk mengetahui pengaruh standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Tabel 1.3 Hasil Regresi Linear Berganda

Sumber: Data primer diolah2014

Berdasarkan tabel 1.3 di atas maka persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε...(1)

Y = 1,769 + 0,231X1 + 0,204X2 + 0,703X3 + e

Dimana: Y= Kualitas Laporan Keuangan, α= Bilangan kostanta sebesar 1,769, β1= Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 Standar Akuntansi Pemerintahan 0.125 7.990

Sistem Pengendalian Internal 0.345 2.902

Kompetensi Staf Akuntansi 0.113 8.839

Sumber: Data primer diolah 2014

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1(Constant) 1.769 1.272 1.390 .166

Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) .231 .074 .199 3.111 .002 Sistem Pengendalian Internal (X2) .204 .042 .186 4.814 .000

(7)

standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,231, β2= sistem pengendalian internal sebesar 0,204,β3= kompetensi staf akuntansi sebesar 0,703, ε= Error. Konstanta sebesar 1,769 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari ketiga variabel independen dan faktor lain, maka variabel kualitas laporan keuangan (Y) pada satuan kerja perangkat daerah kabupaten Buleleng adalah 1,769.

Koefisien regresi variabel Standar Akuntansi Pemerintahan 0,231 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi penetapan standar akuntansi pemerintahan akan meningkatkan kualitas laporan keuangan sebesar 0.231 atau sebesar 23,1% tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

Koefisien Sistem Pengendalian Internal 0,204 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan sistem pengendalian internal akan meningkatkan kualitas laporan keuangan sebesar 0.204 atau sebesar 20,4% tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

Koefisien regresi Kompetensi Staf Akuntansi bernilai 0,703 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi kenaikan kompetensi staf akuntansi akan

meningkatkan kualitas laporan keuangan sebesar 0.703 atau sebesar 70,3% tanpa dipengaruhi faktor lainnya.

Berdasarkan uji t bahwa tingkat t hitung variabel standar akuntansi pemerintahan sebesar 3,111 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 sehingga hipotesis pertama (H1) diterima. Hal ini berarti bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Berdasarkan uji t bahwa tingkat t hitung variabel sistem pengendalian internal sebesar 4,814 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini berarti bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

Berdasarkan uji t bahwa tingkat t hitung variabel kompetensi staf akuntansi sebesar 8,962 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima. Hal ini bahwa kompetensi staf akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Tabel 1.4 Hasil uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data primer diolah 2014

Hasil uji koefisien determinasi diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,900, yang mengandung arti bahwa 90% variasi besarnya kualitas laporan keuangan bisa dijelaskan oleh

variasi standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi. Sedangkan sisa 10% lainnya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

Tabel 1.5 Hasil Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2234.434 3 744.811 585.670 .000a

Residual 242.899 191 1.272

Total 2477.333 194

Sumber: Data primer diolah 2014

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

(8)

Berdasarkan tabel 1.5, hasil uji F, tampak bahwa nilai Fhitung sebesar 585,670 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,65 dengan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05 sehingga hipotesis keempat (H4) diterima. Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan.

Pengaruh Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 1.3, diperoleh nilai koefisien regresi Standar akuntansi pemerintahan sebesar 0,231. Hal ini menunjukkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Nilai signifikansi standar akuntansi pemerintahan adalah 0,002 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa standar akuntansi pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Dengan demikian hipotesis pertama (H1) yang menyatakan Penerapan Standar akuntansi pemerintahan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diterima.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian purwanti nugraheni (2008) yang menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Laporan Keuangan setelah adanya penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan telah akuntabel yaitu mampu menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, mampu memenuhi kebutuhan pengguna akan laporan keuangan yang akuntabel, dan telah menyajikan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.

Hal ini berarti penerapan standar akuntansi pemerintahan dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng. Semakin tinggi tingkat penerapan standar akuntansi pemerintahan maka kualitas informasi laporan keuangan

pemerintah daerah kabupaten Buleleng akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya Semakin rendah tingkat penerapan standar akuntansi pemerintahan maka kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng akan semakin rendah.

Standar akuntasi pemerintahan dikatakan memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan karena dalam standar akuntansi sudah terkandung komponen-komponen lengkap yang harus ada dalam laporan keuangan. Jika standar akuntansi pemerintahan dapat diterapkan dengan baik dan selalu dipakai acuan dalam penyusunan laporan keuangan maka pemerintah daerah akan memiliki kualitas informasi laporan keuangan yang baik dan benar. Dengan terciptanya laporan keuangan yang baik dan benar maka akan terwujud pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 1.3, diperoleh nilai koefisien regresi Sistem pengendalian internal sebesar 0,204. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Nilai signifikansi Sistem pengendalian internal adalah 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan Penerapan Sistem pengendalian internal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diterima.

Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh indriya kartika (2013). Hasil penelitiannya mengatakan bahwa sistem pengendalian internal memiliki pengaruh positif terhadap laporan keuangan. Sistem pengendalian internal memiliki pengaruh sebesar 69,90% terhadap kualitas laporan keuangan sedangkan 30,10% dipengaruhi oleh Faktor lain.

Hal ini berarti dengan adanya penerapan sistem pengendalian internal yang baik, maka kualitas laporan keuangan

(9)

pemerintah daerah kabupaten Buleleng akan semakin membaik. Semakin tinggi tingkat penerapan sistem pengendalian internal maka akan semakin tinggi tingkat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten buleleng. Begitu pula sebaliknya Semakin rendah tingkat penerapan sistem pengendalian internal maka akan semakin rendah tingkat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten buleleng.

Sistem pengendalian internal dikatakan dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan karena dengan diterapkannya sistem pengendalian internal maka pemerintah daerah akan memiliki otorisasi pemisahan tugas yang jelas. Tidak ada pegawai pemerintahan yang merangkap fungsi dalam penyusunan laporan keuangan. Karena hal itulah yang menjadi faktor terbesar adanya tindakan-tindakan kurang etis dari pegawai pemerintahan yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Jika sudah ada otorisasi pemisahan tugas yang jelas maka setiap fungsi-fungsi dapat dijalan kan dengan baik. Informasi-informasi yang dilaporkan akan lebih akurat sehingga dapat meminimalisisr adanya tindakan-tindakan tidak etis yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Sistem pengendalian internal merupakan salah satu tolak ukur yang harus di gencarkan pemerintah daerah dalam penyusunan laporan keuangan. Karena sistem pengendalian internal mampu membentuk struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan pemerintah daerah. Hal ini sejalan dengan tujuan sistem pengendalian internal yaitu: menyajikan data yang dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi operasional, mendorong pelaksanaan kebijaksanaan yang ada, melindungi harta milik perusahaan, memeriksa kecermatan dan kehandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi usaha, mendorong ditaatinya kebijakan yang telah digariskan, dan meningkatkan kualitas laporan keuangan.

Pengaruh Kompetensi Staf Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Berdasarkan tabel 1.3, diperoleh nilai koefisien regresi kompetensi staf akuntansi sebesar 0,703. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi staf akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan. Nilai signifikansi kompetensi staf akuntansi adalah 0,000 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa kompetensi staf akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan Peningkatan kompetensi staf akuntansi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diterima.

Hasil penelitian ini di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh Desiana (2012). Hasil penelitiannya mengatakan bahwa kompetensi staf akuntansi memilikipengaruh positif tehadap kualitas laporan keuangan. Antara kompetensi staf akuntansi dengan kualitas informasi keuangan daerah mempunyai hubungan yaitu sebesar 68,3% dengan kategori kuat.

Hal ini berarti dengan kompetensi staf akuntansi yang baik, maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng akan semakin membaik. Semakin tinggi tingkat kompetensi staf akuntansi maka akan semakin tinggi tingkat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten buleleng. Begitu pula sebaliknya Semakin rendah tingkat kompetensi staf akuntansi maka akan semakin rendah tingkat kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten buleleng.

Kompetensi staf akuntansi merupakan salah satu faktor terpenting dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Walaupun sarana dan prasarana yang disediakan pemerintah sangat canggih jika tidak didukung dengan kompetensi dan skiil khusus oleh pegawai bagian akuntansi maka semua sarana dan prasarana itu tidak akan dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu sangat penting sekali adanya kompetensi dari staf akuntansi yang menyusun laporan keuangan pemerintah daerah, sehingga nantinya pemerintah tidak perlu khawatir lagi mengenai kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah.

(10)

Kompetensi staf akuntansi memiliki pengaruh besar terhadap kualitas laporan keuangan karena dalam proses penyusunan laporan keuangan, pegawai bagian keuangan harus memiliki kompetensi yang baik sehingga laporan keuangan bebas dari salah saji material. Penyusunan laporan keuangan merupakan proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau exsistensi suatu organisasi dalam satu periode, maka dari itu jika tidak didukung dengan kompetensi yang dimiliki staf akuntansi sendiri maka penerapan Standar akuntansi pemerintah dan sistem pengendalian internal akuntansi pun tidak akan bisa menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kualitas informasi yang dapat dipakai oleh pengguna informasi tersebut.

Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Ika Famela (2013) yang menyatakan bahwa kompetensi pegawai memiliki pengaruh postif terhadap kualitas laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah . Artiya bahwa semakin kompeten pegawaiyang dimiliki maka kualitas laporan keuangan akan semakin baik.

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel independen (standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi) secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen (kualitas laporan keuangan). Berdasarkan hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel standar akuntansi pemerintahan (X1), sistem pengendalian internal (X2), dan kompetensi staf akuntansi (X3) berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan (Y).

Berdasarkan tabel 1.5 tampak bahwa nilai F hitung sebesar 585,670 lebih besar dari F tabel sebesar 2,65 dengan angka signifikansi = 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti bahwa model penelitian adalah fit. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) yang menyatakan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian

internal, dan kompetensi staf akuntansi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah diterima.

Hal ini berarti bahwa hasil penelitian ini mendukung hipotesis keempat (H4) yang menyatakan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Semakin tinggi tingkat penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah akan semakin tinggi.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi terhadap Kualitas laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Buleleng), maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, Standar akuntansi pemerintahan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat penerapan standar akuntansi pemerintahan, maka akan semakin tinggi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng.

Kedua, Sistem Pengendalian Internal memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat penerapan sistem pengendalian internal, maka akan semakin tinggi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng.

Ketiga, Kompetensi staf akuntansi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin semakin tinggi tingkat kompetensi yang dimiliki staf akuntansi, maka akan semakin tinggi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng.

Keempat, Standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian

(11)

internal, dan kompetensi staf akuntansi secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi maka akan semakin tinggi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng.

Saran

Bagi SKPD: Agar mengikut sertakan pegawai pada pendidikan dan pelatihan (diklat) mengenai bagaimana penyusunan laporan keuangan yang berlaku umum. Memberikan penghargaan/reward terhadap pegawai apabila pegawai memiliki kinerja yang memuaskan agar pegawai senantiasa memiliki komitmen dan loyal terhadap organisasi.

Bagi Peneliti Selanjutnya: Disarankan untuk peneliti selanjutnya, agar meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah sehingga dapat dibandingkan dengan hasil penelitian penulis. Penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah kabupaten Buleleng, disarankan agar peneliti selanjutnya memperluas atau memperbanyak responden atau objek yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Desiana.2012. Pengaruh Dukungan

Pimpinan dan Kompetensi Staf

Akuntansi terhadap Kualitas Informasi

Keuangan Daerah. Skripsi

(dipublikasikan). Jurusan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.

Famela Ika Kurnia. 2013. Pengaruh Kompetensi Pegawai dan Komitmen

Organisasi Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Di Kota Bandung.Skripsi (hasil penelitian tidak dipublikasikan). Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia..

Ghozali Imam. 2012. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan program

SPSS.Cetakan IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kartika Indriya. 2013. Pengaruh Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya terhadap Akuntabilitas Keuangan (Penelitian pada Laporan Realisasi Anggaran di

Pemerintah Daerah Kabupaten

Wilayah Provinsi jawa Barat. Skripsi (hasil penelitian tidak dipublikasikan).Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Nugraheni Purwaniati, Imam. 2008.

“Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan”. Jurnal Ekonomi Bisnis No. 1 Vol. 13.

Roviyantie Devi. 2012. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah

(Opd) Kabupaten Tasikmalaya).

Skripsi (dipublikasikan).Jurusan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 5 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal Dua puluh sembilan bulan Desember Tahun dua ribu empat belas, sampai

Pada hubungan beban dengan lendutan dapat disimpulkan bahwa kekakuan benda uji kolom dengan sambungan lebih besar dibandingkan benda uji kolom monolit tanpa

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Merlung yang berasal dari Kelurahan Merlung dan Desa Tanjung Makmur yang berasal dari Desa Tanjung Benanak Kecamatan

Dengan menggunakan class Palette, kita bisa dengan mudah mengekstrak/mengambil warna dari sebuah gambar, yang akan berguna dalam penerapan style/tema aplikasi

Perjanjian ini harus memberikan hak dan kewajiban IAEA untuk menjamin bahwa safeguards akan diterapkan pada semua bahan sumber atau bahan dapat belah khusus dalam semua kegiatan

Penentuan cemaran timbal dan timah dalam makanan dilakukan dengan cara menimbang 5 gram sampel buah cabe jawa dan masukkan ke dalam cawan porselen.. Ditambahkan 10 mL

Pada tahap ini, peneliti membuat perencanaan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada siklus II, yaitu sebagai berikut. 1) Pada siklus ketiga peneliti tetap