• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembinaan Kompetensi Profesional Guru Pemula di Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembinaan Kompetensi Profesional Guru Pemula di Sekolah Dasar."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Creswell (2013: 352) berpendapat bahwa penelitian kualitatif merupakan sebuah alat untuk memaparkan dan memahami makna yang berasal dari individu dan kelompok mengenai masalah sosial atau masalah individu. Proses penelitian melibatkan pertanyaan dan prosedur yang sudah muncul, yakni dengan mengumpulkan data menurut setting partisipan, menganalisis data secara induktif, mengelola data dari yang spesifik menjadi tema umum, dan membuat penafsiran mengenai makna dibalik data.

Menurut Berg seperti yang dikutip Djam’an Satori dan Aan Komariah, pendekatan kualitatif cenderung mengarah pada penelitian yang bersifat naturalistick fenomenologis dan penelitian etnografi. Lebih spesifik peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus. Creswell (2013:20) menjelaskan bahwa studi kasus merupakan metode penelitian dimana peneliti menyelidiki dengan seksama sebuuah program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu. Ada beberapa pertimbangan peneliti sehingga menggunakan metode studi kasus. Temuan dilapangan menunjukan peningkatan jumlah guru pemula di sekolah dasar cukup signifikan. Pengalaman yang kurang dari guru pemula membutuhkan pembinaan baik dari dinas pendidikan dan sekolah. Karakteristik metode studi kasus merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam

(2)

30

dalam suatu bentuk narasi secara alami, dirasa sesuai dengan penelitian ini yaitu untuk mengetahui secara mendalam bagaimana upaya pembinaan kompetensi profesional guru pemula yang dilakukan oleh dinas pendidikan, kepala sekolah, dan guru pemula itu sendiri.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini di awali dengan tahap penyusunan proposal yang kurang lebih memakan waktu sekitar 1-3 bulan. Penyusunan proposal dilakukan pada bulan desember 2017. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Maret 2019. Pengumpulan data utama dari narasumber dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah di sepakati dengan dinas pendidikan Kabupaten Banyumas. Transkrip data penelitian membutuhkan dimulai pada minggu ke-3 bulan Maret hingga bulan April. Langkah selanjutnya peneliti melakukan analisis data dengan memilah data yang telah di dapat. Pemilahan data dilakukan pada bulan April. Langkah selanjutnya adalah penyusunan hasil penelitian dan pembahasan pada bulan Mei hingga bulan Juni.

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian adalah orang yang dianggap dapat memberikan data yang diperlukan oleh peneliti sesuai dengan topik penelitian. Sumber data

(3)

31

dalam penelitian ini adalah kepala UPK Purwokerto Barat, Kepala Sekolah, serta guru pemula. Penelitian yang akan dilakukan melibatkan beberapa partisipan dari SD Negeri di Kabupaten Banyumas. Narasumber utama dari penelitian ini adalah guru pemula lulusan PGSD. Syarat utama sesuai dengan Surat Keputusan Bupati yang berlaku, guru pemula yang akan di pilih sebagai narasumber adalah adalah guru yang belum mendapatkan SK mengajar dengan pengalaman mengajar kurang dari 2 tahun.

Adapun kriteria sumber guru pemula yang menjadi acuan pemilihan sumber sebagai berikut:

1. Masa kerja terhitung dari masa mengajar di sekolah kurang dari 2 tahun. 2. Belum memiliki Surat Keputusan Bupati sebagai guru honorer non pns. 3. Usia 22-25 tahun.

4. Belum memiliki pangkat golongan.

Narasumber kedua adalah kepala sekolah dari guru pemula yang di jadikan narasumber. Selanjutnya adalah narasumber ketiga dari dinas pendidikan, dalam hal ini di rekomendasikan kepada kepala UPK Kecamatan Purwokerto Barat. D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi digunakan dalam mengumpulkan data mengenai aktifitas pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas. Observasi merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data melalui pengamatan di lokasi penelitian. Hasil pengamatan di tulis dalam lembar catatan lapangan. Peneliti akan melakukan observasi pada kelas Guru Pemula di SD Negeri UPK

(4)

32

Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas. Observasi akan dilakukan pada saat Guru Pemula sedang melakukan persiapan pembelajaran, pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, evaluasi pembelajaran dan saat guru sedang berinteraksi dengan warga sekolah.

2. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan data utama mengenai kompetensi profesional guru pemula. Wawancara dilakukan guna mengumpulkan data serta informasi melalui tatap muka antara pihak penanya (interviewer) dengan pihak yang ditanya atau penjawab (interviewee). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan penelitian. Tujuan dari dilakukannya wawancara dalam penelitian ini yaitu untuk menggali informasi agar peneliti dapat mengetahui cara guru dalam menerapkan kompetensi profesionalnya di sekolah.

Penelitian ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur (semistructure interview) dimana pelaksanaannya lebih bebas. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi dan kondisi. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan informasi yang komperhensif dari partisipan mengenai topik penelitian ini. Peneliti akan melakukan satu kali wawancara dengan guru dan kepala sekolah selama kurang lebih satu jam. Wawancara selanjutnya dilakukan dengan kepala UPK Purwokerto Barat. 3. Dokumen

Dokumen yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung informasi yang diperoleh dari partisipan. Sugiyono (2018: 329) menyatakan

(5)

33

bahwa dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu berupa Silabus, RPP, Program Kepala Sekolah, serta dokumen terdahulu yang dimiliki oleh narasumber. Peneliti mengumpulkan informasi dari narasumber, berupa dokumen-dokumen dari guru yang dapat menunjang dalam analisis dokumen oleh peneliti.

E. Instrumen Penelitian

Alat bantu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah catatan lapangan observasi, pedoman wawancara guru pemula, pedoman wawancara kepala sekolah, dan pedoman wawancara kepala UPK Purwokerto Barat. Butir dalam pedoman wawancara dapat berkembang sesuai keadaan dalam pelaksanaan penelitian. 1. Catatan Lapangan

Dalam penelitian ini, peneliti akan terlibat langsung dengan subjek yang diteliti, sehingga peneliti dapat merasakan secara langsung bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pemula. Dengan demikian diharapkan data yang diperoleh menjadi lebih akurat.

2. Wawancara

Peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dengan narasumber yang terdiri dari guru Pemula, kepala sekolah, siswa, dan guru lainnya. Wawancara akan dilaksanakan di lingkungan sekolah dengan waktu dan lokasi yang akan disepakati oleh peneliti dan partisipan penelitian. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi dengan jelas dan mendalam terkait dengan kemampuan guru dalam menerapkan kopetensi profesionalnya.

(6)

34

Peneliti mengumpulkan informasi berupa foto kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), data prestasi yang pernah di raih oleh guru, maupun dokumen-dokumen dari guru yang dapat menunjang dalam analisis dokumen oleh peneliti. Selain mengumpulkan dokumen yang sudah tersedia, foto maupun catatan lapangan selama melakukan penelitian.

F. Keabsahan Data

Teknik keabsahan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Susan (Sugiyono, 2018: 330) menjelaskan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mengetahui kebenaran terhadap temuan data di lapangan, melainkan lebih ditujukan untuk mempertajam pemahaman peneliti atas temuan data di lapangan.

Triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara dengan partisipan utama yang dibandingkan dengan hasil wawancara dengan beberapa partisipan lainnya. Peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan dinas pendidikan, sekolah, guru pemula. Hal tersebut untuk mendapatkan data yang valid. Selain itu peneliti juga membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan membandingkan wawancara dengan dokumen yang berkaitan. Kemudian peneliti mengkonfirmasikan hasil wawancara tersebut dengan analisis dokumen serta hasil pengamatan peneliti di lapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.

(7)

35 G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak peneliti berada di lokasi penelitian hingga proses pengambilan data berupa wawancara dan observasi selesai. Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif oleh Miles dan Huberman sebagai teknik analisis datanya. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh (Sugiyono, 2018: 91).

Aktivitas dalam analisis data, yaitu data collecting, data condensation, data display, conclusions drawing. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles and Saldana (2014: 31-33). Berikut gambar data interaktif.

Condensation Data

1. Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, mengabstrakkan, dan atau mentransformasikan data yang mendekati keseluruhan bagian dari catatan-catatan lapangan secara tertulis, transkip wawancara, dokumen-dokumen, dan materi-materi empiris lainnya. Guna

(8)

36

mengumpulkan data yang dianggap sebagai data kredibel melalui kegiatan wawancara, observasi maupun dokumentasi.

2. Data Display

Penyajian data adalah sebuah pengorganisasian, penyatuan dari infomasi yang memungkinkan penyimpulan dan aksi. Penyajian data membantu dalam memahami apa yang terjadi dan untuk melakukan sesuatu, termasuk analisis yang lebih mendalam atau mengambil kesimpulan berdasarkan pemahaman.

Penyajian data yang biasa dilakukan dalam penelitian kualitatif yaitu dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono, 2018: 95). Proses display data dalam penelitian ini yaitu dengan membuat teks-teks naratif dan peta konsep dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan agar peneliti lebih mudah memahami apa yang terjadi dalam proses penelitian.

3. Conclussion Drawing/Verification

Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung tahap berikutnya. Proses analisis data akan di lanjutkan pada tahap berikutnya apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2018: 99). Setelah peneliti membuat kesimpulan pada

(9)

37

penelitian ini, maka diharapkan akan dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

4. Analysis

Analisis data yang diperoleh dapat dilakukan dengan cara mereduksi data. Sugiyono (2018: 92) Mereduksi data merupakan tahap pemilahan data disesuaikan dengan kebutuhan peneliti sesuai dengan rumusan masalah yang telah di tentukan. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumupulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Proses reduksi data dalam penelitian ini yaitu merangkum dan memilih hal-hal yang pokok dari hasil wawancara yang telah dilaksanakan.

Proses mereduksi data dalam penelitian kualitatif yaitu diatur oleh tujuan yang akan dicapai yang berupa temuan. Oleh karena itu, karena ketika peneliti menemukan hal-hal yang dianggap asing dan belum berpola maka hal tersebut mejadi fokus/perhatian dalam mereduksi data (Sugiyono, 92:2018).

Gambar

Gambar 3.1 Metode Data Interaktif

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah peneliti dan guru kolaborator sepakati dan pembelajaran menggunakan teknik

Hasil yang dicapai adalah: (1) Mitra memiliki pengetahuan tentang menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan desain model intgerasi kompetensi religius

Strategi yang diperlukan dalam efektivitas guru agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan maka dalam proses teknis diarahkan

Komponen penilaian portofolio mencakup (1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman mengajar, (4) Perencanaan dan Pelaksanaan pembelajaran,

Strategi Pembinaan Kompetensi Profesional Guru Oleh kepala sekolah dalam Mewujudkan Mutu Pendidikan di SDN Tileng 1 sebagai berikut: Penjelasa tentang hasil strategi

Rata-Rata Persentase Manfaat Program Latihan Profesi (PLP) Sebagai Kesiapan Kompetensi Profesional Calon Guru Pengolahan Makanan Berkaitan Dengan Rencana Pelaksanaan

Guru (peneliti) memilih materi pelajaran serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan

Pengembangan kompetensi profesional guru ini juga membutuhkan kemandirian guru, hal ini sesuai dengan yang dideskripsikan Risdiany 2021 bahwa kompetensi profesional guru bisa tumbuh dan