• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN

Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe DAN Zr- 1%Sn-Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo

Jan Setiawan, Futichah

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN

Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, 15314

e-mail

: djan@batan.go.id

(Naskah diterima tanggal: 24-08-2012, disetujui tanggal: 19-09-2012)

ABSTRAK

ANALISIS POLA DIFRAKSI PADA INGOT PADUAN 1%Nb-0,1%Fe DAN Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo. Penambahan unsur pemadu serta perlakuan mekanik dan termal pada logam paduan berbasis zirconium, sangat berpengaruh terhadap struktur mikro yang terbentuk pada paduan tersebut. Oleh karena itu analisis pola difraksi yang terkait dengan struktur mikro paduan sangat penting untuk dilakukan. Analisis pola difraksi telah dilakukan untuk mempelajari karakteristik mikrostruktur ingot paduan zirlo 1%Nb-0,1%Fe) dan zirlo-Mo (Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo). Analisis dilakukan terhadap pola difraksi ingot awal dari kedua paduan dan yang telah mengalami proses β-quenching serta perolan panas. Analisis pola difraksi ini adalah untuk mempelajari pengaruh proses perlakuanβ-quenching, rol panas serta penambahan Mo pada paduan zirlo terhadap perubahan orientasi bidang, microstrain serta besaran rerata ukuran domain terboboti volume (ukuran kristalit). Ingot logam zirlo dan zirlo-Mo yang telah dipotong, serta cuplikan hasil perlakuan β-quenching dan perolan panas dilakukan preparasi untuk mendapatkan benda uji kristalografi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa proses

β-quenching dan perolan panas memberikan pengaruh terhadap orientasi bidang,microstrain dan

besaran rerata ukuran domain terboboti volume.

Kata kunci:zirlo, XRD, analisis pola difraksi.

ABSTRACT

PROFILE LINE DIFFRACTION ANALYSIS OF 0,1%Fe AND Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe-0,5%Mo ALLOYS.The addition of alloying elements as well as mehanical and thermal treament to metal zirconium based alloys have significant effects on the microstructure of the alloys. Analysis of profile line diffraction associated with alloys microstructure is therefore important to be done. In this research, profile line diffraction has been done to study the characteristic of zirlo (Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe) and zirlo-Mo (Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe- 0,5%Mo) ingot alloys. Diffraction pattern analysis was done to both initial ingots and alloys which have undergone β-quenching and hot rolled process. Diffraction pattern analysis is aimed to study the effect of β-quenching, hot rolled process and the addition of Mo on changes on plane orientation, microstrain and the average volume-weighted domain size (crystallite size). Cuts of zirlo and zirlo-Mo and samples of β-quenching and hot rolled process alloys were used for the preparation of crystallography specimens. The analysis results show that β-quenching and hot rolled process have influenced the plane orientation, microstrain and its average volume-weighted domain size.

(2)

PENDAHULUAN

Zircaloy merupakan bahan struktur yang digunakan sebagai kelongsong bahan bakar nuklir untuk reaktor PWR (Pressure Water Reactor). Lembaran dan tabung zircaloy yang digunakan dalam reaktor dibentuk melalui pengerjaan dingin dan perlakuan panas[1]. Unsur pemadu yang

ditambahkan dalam paduan zircaloy, pengerjaan dingin dan perlakuan panas akan berpengaruh pada mikrostruktur yang terbentuk pada lembaran atau tabung zircaloy. Oleh karena itu analisis pola difraksi yang terkait dengan struktur mikro paduan sangat penting untuk diketahui. Mikrostruktur meliputi bentuk dan ukuran butir, presipitat dan cacat-cacat mikro seperti dislokasi dan ukuran domain pada sistem kristalografi logam. Parameter mikrostruktur, umumnya densitas dislokasi dan ukuran domain diyakini mempengaruhi perilaku deformasi zircaloy ketika digunakan di dalam reaktor[1]. Pola difraksi XRD

(X-Ray Diffraction) menunjukkan karakteristik dari keadaan material tersebut. Bentuk pola difraksi dipengaruhi oleh peralatan uji dan bentuk sampel, yang lebih dikenal sebagai pelebaran instrumental (instrumental

broadening). Pelebaran instrumental ini

perlu dihilangkan untuk memperoleh pelebaran metalurgi yang sebenarnya (sebagai akibat perubahan mikrostruktur) pada sampel. Ketika pola difraksi diperoleh, ukuran domain, microstrain dan densitas dislokasi dapat ditentukan[2].

Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan ingot zirlo yaitu paduan berbasis Zr dengan komposisi paduan Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe dan Zirlo-Mo yaitu paduan Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe yang ditambah dengan 0,5%Mo. Analisis pola difraksi XRD dilakukan pada zirlo dan zirlo-Mo tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh proses perlakuan

β-quenching, rol panas serta penambahan Mo

pada paduan zirlo terhadap perubahan

orientasi bidang, microstrain serta besaran rerata ukuran domain terboboti volume (ukuran kristalit). Hasil dari analisis mikrostrutur ini dapat digunakan sebagai data dukung dalam fabrikasi lebih lanjut pada paduan zirlo-Mo. Analisis dilakukan pada sampel setelah pemotongan/preparasi awal, setelah β-quenching dan setelah rol panas. Kemudian dilakukan analisis pola difraksi yang dilakukan menggunakan teori atau pendekatan perhitungan dari analisis Williamson-Hall dengan asumsi ukuran pelebaran profil danstrainmerupakan fungsi Lorentzian. Penentuan fasa dan parameter kisi dilakukan dengan bantuan dari basis data kristalografi COD 23 Agustus 2012.

TATA KERJA Bahan dan alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ingot paduan zirlo dengan komposisi Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe dan zirlo-Mo dengan komposisi Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe yang ditambah dengan 0,5%Mo.

Peralatan yang digunakan adalah

diamond cutting, tungku pemanas, air

pendingin untuk proses β-quenching, mesin rol dan X-ray difraktometer PW1710 dengan sumber sinar-X dari Cu.

Cara kerja

Pemotongan sampel ingot zirlo-Mo

Paduan zirlo dan zirlo-Mo dalam bentuk ingot, dilakukan pemotongan untuk pencuplikan sampel dengan menggunakan

diamond cutting sehingga diperoleh sampel

uji dengan ukuran 20 x 10 mm. Sampel uji yang telah dipotong terlihat pada Gambar 1. Masing-masing sampel dipreparasi untuk dilakukan uji kristalografi, perlakuan panas

(3)

Gambar 1. Sampel zirlo-Mo yang sudah terbelah.

Perlakuan panas dan pendinginan cepat dalam air (water quenching)

Ingot zirlo dan zirlo-Mo dengan ukuran 20 x 10 mm, dipanaskan dalam tungku pemanas dengan temperatur di daerah fasa-β (980oC) selama 2 jam. Dari pemanasan ingot pada suhu fasa-β, kemudian dilakukan proses pendinginan cepat (quenching) menggunakan media pendingin air. Masing-masing sampel dipreparasi untuk dilakukan uji kristalografi dan pengerolan panas.

Pengerolan panas

Untuk memperoleh paduan zirlo atau zirlo-Mo berupa lembaran, perlu dilakukan perolan. Proses perolan yang dilakukan adalah proses perolan panas yang akan membuat paduan mengalami deformasi pada temperatur yang diberikan yaitu di daerah temperatur rekristalisasi. Perolan panas dilakukan pada temperatur 850 oC, yang ditahan selama 1 jam. Reduksi ketebalan paduan yang dirol diharapkan mampu mencapai hingga 60%. Sampel uji hasil proses pengerolan panas ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil rol berbentuk pelat zirlo-Mo

Karakterisasi XRD

Setiap tahapan proses, dilakukan karakterisasi XRD untuk mengetahui pengaruh tiap proses terhadap paduan zirlo dan zirlo-Mo. Karakterisasi XRD pada sampel paduan zirlo-Mo juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari penambahan Mo terhadap parameter kristal paduan zirlo. Karakterisasi XRD dilakukan dengan menggunakan sumber sinar X dari Cu dengan sudut pengukuran dari 10 sampai 90 derajat. Analisis pola difraksi dilakukan menggunakan teknik Williamson-Hall dimana metode ini mampu membedakan pengaruh ukuran kristalit dengan mikro strain, meskipun mengabaikan bentuk actual dari puncak dan hanya menggunakan integrasi pelebaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Pola difraksi paduan zirlo

Hasil difraksi sinar-X paduan zirlo dan zirlo-Mo ditunjukkan pada Gambar 3 dan 4. Gambar 3 menunjukkan adanya perubahan pola difraksi paduan zirlo terhadap referensi dari pola difraksi zirkonium. Pola difraksi paduan zirlo yang di

quenching mengakibatkan terjadinya

orientasi butir pada bidang (112) dan (201), sedangkan setelah dilakukan perolan panas perubahan yang signifikan terjadi pada bidang (002),(112) dan (201). Pada sudut Bragg di bawah 30 derajat terlihat pelebaran puncak yang diakibatkan masih ada bagian yang belum terbentuk kristalin pada paduan. Pelebaran sudut Bragg tersebut terlihat lebih melebar setelah dirol panas dibandingkan pada saat di quenching. Pelebaran ini menunjukkan sebagian paduan yang awalnya belum kristalin, mengalami deformasi sehingga bentuk butiran menjadi lebih besar dan terorientasi searah dengan arah perolan.

Perubahan pola difraksi paduan zirlo-Mo terhadap referensi dari pola difraksi

(4)

difraksi paduan zirlo-Mo menunjukkan paduan zirlo-Mo terorientasi pada bidang (102). Hal ini serupa dengan paduan zirlo yang mengalami pelebaran pola difraksi pada sudut di bawah 30 derajat, paduan zirlo-Mo juga memperlihatkan karakteristik yang serupa. Fenomena ini menunjukkan terjadi deformasi yang membuat butiran paduan yang lebih besar, meningkatkan tingkat kristalin paduan dan terorientasi searah dengan arah perolan. Dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa proses perolan panas mampu meningkatkan kristalisasi dan

menimbulkan orientasi pada bidang yang ditunjukkan oleh meningkatnya intensitas bidang-bidang tertentu pada pola difraksi dari paduan zirlo maupun zirlo-Mo. Kedua paduan tersebut setelah mengalami proses perolan panas menunjukkan pola difraksi yang terorientasi pada bidang (101). Kedua paduan yang terbentuk teridentifikasi dari basis data kristalografi COD 23 Agustus 2012, paduan zirlo yang terbentuk memiliki sistem kristal heksagonal dengan space

group P 63/m m c[4].

Gambar 3. Difraktogram paduan Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe.

Zr

Zirlo

Quenched

Rol panas

(100

)

(002

)

(101

)

(112

)

(201

)

(5)

Gambar4. Difraktogram paduan Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe,0.5%Mo.

Analisis Williamson-Hall

Analisis Williamson-Hall pada pola difraksi sinar X, berasumsi bahwa ukuran pelebaran profil danstrainmerupakan fungsi Lorentzian. Hubungan antara integral pelebaran β, rerata ukuran domain terboboti volume atau ukuran kristalit (Dv) dan

microstrain (ε), sudut difraksi (θ) dan

panjang gelombang sinar-X (λ), dituliskan sebagai berikut[1]:

Penentuan nilai Dv dan ε ditentukan

dengan menyelesaikan regresi linier dari plot (2 Sinθ)/λ terhadap (β Cosθ)/λ dari puncak-puncak sudut Bragg dari pola difraksi yang diperoleh dan berkorelasi dengan paduan zirlo dan zirlo-Mo. Dv

ditentukan dari titik potong garis, sedangkan ε ditentukan dari kemiringan garis. Dari data difraktogram Gambar 3 dan 4 diplotkan nilai-nilai (2 Sinθ)/λ dan (β Cosθ)/λ yang ditunjukkan pada Gambar 5. Hasil perolehan nilai Dv dan ε dari regresi linier ditabelkan

pada Tabel 1.

Zr

Zirlo-Mo

Quenched

Rol panas

(100

)

(002

)

(101

)

(112

)

(201

)

 

cos 1 2 2sin v D

(6)

Zirlo Zirlo-Mo

Quenched Quenched

Perolan Panas Perolan Panas

(a) Zirlo (b) Zirlo-Mo Gambar 5. Plot Williamson-Hall untuk (a) Zirlo dan (b) Zirlo-Mo.

(7)

Tabel 1. Rerata ukuran domain terboboti volume danmicrostrain. Sampel Perlakuan Rerata ukuran domain

terboboti volume (Dv) Å Microstrain(x10

-4)

(ε) Zirlo Ingot tanpa pelakuan 1428,5 ± 0,3 9

Quenched 250,0 ± 0,3 2

Perolan panas 181,8 ± 0,3 2,5 Zirlo-Mo Ingot tanpa perlakuan 357,1 ± 0,3 43,5

Quanched 526,3 ± 0,3 7,5

Perolan panas 666,7 ± 0,3 37,5

Dari analisis Wiliamson-Hall pada Tabel 1, terlihat nilai rerata ukuran domain terboboti volume (Dv) pada Zirlo menurun

secara signifikan seiring diberikan perlakuan panas, berbeda dengan Zirlo-Mo yang relatif meningkat seiring dengan pemberian perlakuan panas. Penambahan unsur Mo memberikan pengaruh yang signifikan terhadap paduan Zirlo, penambahan unsur Mo pada paduan ini mendesak struktur kristal Zirlo yang ditunjukkan oleh nilai

microstrain (ε) yang lebih tinggi dibanding

paduan Zirlo tanpa Mo. Pada paduan Zirlo sebaran nilai dalam grafik pada Gambar 3 menunjukkan nilai microstrain pada ingot paduan tidak isotropic. Hubungan antara

perlakuan quenched dan perolan panas terhadap microstrain ditunjukkan pada Gambar 6. Perbedaan nilai microstrain

pada tiap-tiap bidang kristal paduan zirlo menunjukkan bentuk domain paduan tersebut juga tidak spherically isotropic[2,3].

Hal yang sama juga terjadi pada paduan Zirlo-Mo, sebaran nilai pada Gambar 4 menunjukkan nilai microstrain pada ingot yang tidak isotropic. Hubungan antara perlakuan quenched dan perolan panas terhadap microstrain ditunjukkan pada Gambar 7, terlihat nilai microstrain yang berbeda menunjukkan paduan zirlo-Mo yang menunjukkan domain paduan tersebut tidak

spherically isotropic[2,3].

(8)

Gambar 7. Variasimicrostrainsebagai fungsi perlakuan pada paduan Zirlo-Mo.

SIMPULAN

Proses perlakuan quenching dan perolan panas pada paduan zirlo dan zirlo-Mo mengakibatkan deformasi yang berpengaruh terhadap orientasi bidang, ukuran kristalit dan microstrain pada paduan. Diperoleh nilai microstrain pada ingot awal, setelah proses quenching dan setelah rol panas yang tersebar menunjukkan tidakspherically isotropicpada domain kristalit untuk paduan zirlo maupun zirlo-Mo. Penambahan unsur Mo pada paduan zirlo, memberikan peningkatan terhadap besaran rerata ukuran domain terboboti volume (ukuran kristalit) dan

microstrain dari paduan zirlo tanpa

penambahan unsur Mo.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Mukherjee, P. et al., (2004),

Deformation Characteristics of Rolled Zirconium Alloys: a study by X-ray

diffraction line profile analysis, Acta

Materialia 52, pp5678-5696.

[2]. Kapoor, K. et al.,(2004). X-ray

Diffraction Line Profile Analysis For

Defect Study In Zr-2.5%Nb Material,

Bull. Mater.Sci., Vol.27 No.1, pp59-67. [3]. Sarkar,A.; Mukherjee, P. Barat, (2008),

X-ray Diffraction Studies On

Asymmetrically Broadened Peaks Of Heavily Deformed Zirconium-Based

Alloys, Materials Science and

Engineering A 485, pp.176-181.

[4]. Anonim, Crystallography Open

Gambar

Gambar 2. Hasil rol berbentuk pelat zirlo-Mo
Gambar 3. Difraktogram paduan Zr-1%Sn-1%Nb-0,1%Fe.
Gambar 5. Plot Williamson-Hall untuk (a) Zirlo dan (b) Zirlo-Mo.
Gambar 6. Variasi microstrain sebagai fungsi perlakuan pada paduan Zirlo.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan program aplikasi perjalanan dinas ini maka untuk pembuatan surat tugas untuk keperluan perjalanan dinas yang dilakukan oleh pegawai ataupun

Dengan kegiatan berolahraga, siswa dapat mempraktikkan gerak bertumpu dan keseimbangan dalam aktivitas senam lantai dengan benar.. KEGIATAN

untuk melakukan piggyback muatan berbahaya pada aplikasi populer (atau aplikasi sederhana). Pada dasarnya, pembuat malware mencari dan mengunduh aplikasi populer, membongkar

Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran demgan model Numbered Heads Together, dapat menginkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X di MAN 1 Malang pada

Dapat dikatakan bahwa buku praktikum subtema macam-macam sumber energi ini mampu secara efektif meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas IV karena buku ajar ini di desain

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwasanya keberadaan aplikasi berbasis mobile ini memudahkan dalam promosi budaya yang dilakukan oleh

Penyelenggaraan rekam medis pada suatu sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan pada institusi tersebut, berdasarkan data pada rekam medis tersebut

Pyrometallurgical Refining of Copper in an Anode Furnace. Department of Nonferrous Metallurgy : Austria. Extractive Metallurgy of Copper, 3 rd Ed. BPC Wheatons Ltd, Exeter :