NOMOR 33 TAHUN 2017
TENTANG
DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2017
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BOGOR,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (6)
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Pasal 10 ayat (1)
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016 tentang
Tata
Cara
Pengalokasian,
Penyaluran,
Penggunaan,
Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa,
perlu membentuk
Peraturan Bupati tentang Dana Desa Tahun Anggaran 2017;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten
dalam
Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 8) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang
Nomor
4
Tahun
1968
tentang
Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten
Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor
32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa
kali
diubah,
terakhir
dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana
Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5558) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 310);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.07/2016
tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan,
Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 478);
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1883) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Nomor 4 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 552);
15. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017
tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 537);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8 Tahun 2009
tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2009 Nomor 8,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 37);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2015 Nomor 6, Tambahan Lebaran Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 84);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016
Nomor 12);
19. Peraturan Bupati Bogor Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 45);
20. Peraturan Bupati Bogor Nomor 39 Tahun 2015 tentang
Pengadaan Barang Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2015 Nomor 40);
21. Peraturan Bupati Bogor Nomor 52 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
(Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 52);
22. Peraturan Bupati Bogor Nomor 69 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor 69);
23. Peraturan Bupati Bogor Nomor 71 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta
Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian
dan Pengembangan Daerah (Berita Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2016 Nomor 71);
24. Peraturan Bupati Bogor Nomor 72 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Kecamatan (Berita Daerah Kabupaten Bogor
Tahun 2016 Nomor 72);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN BUPATI TENTANG DANA DESA TAHUN
ANGGARAN 2017.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Bogor.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bogor.
3. Bupati adalah Bupati Bogor.
4. Badan Perencanaan,
Pembangunan, Penelitian dan
Pengembangan
Daerah, yang selanjutnya disingkat
Bappedalitbang, adalah Badan Perencanaan, Pembangunan,
Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor.
5. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, selanjutnya
disingkat DPMPD, adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa Kabupaten Bogor.
6. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, selanjutnya
disingkat BPKAD, adalah Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Kabupaten Bogor.
7. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan
pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan
pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan.
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya
disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
9. Bendahara Umum Daerah, selanjutnya disingkat BUD,
adalah Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten
Bogor yang bertindak dalam kapasitas sebagai bendahara
umum daerah.
10. Rekening Kas Umum Negara, yang selanjutnya disingkat
RKUN, adalah rekening tempat penyimpanan uang negara
yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara
Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan
negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada
bank sentral.
11. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya
disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara
Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa
Bendahara Umum Negara.
12. Rekening Kas Umum Daerah, yang selanjutnya disingkat
RKUD, adalah rekening tempat penyimpanan uang daerah
yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh
penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah pada bank yang ditetapkan.
13. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukan bagi
Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah dan digunakan untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan,
pembinaan
kemasyarakatan,
dan
pemberdayaan
masyarakat.
14. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
15. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
16. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan desa.
17. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
18. Perangkat Desa adalah sekretariat desa, pelaksana
kewilayahan dan pelaksana teknis.
19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya
disingkat APB Desa, adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh
pemerintah desa dengan BPD, yang ditetapkan dengan
Peraturan Desa.
20. Bendahara Desa adalah unsur staf sekretariat desa yang
membidangi
urusan
administrasi
keuangan
untuk
menatausahakan keuangan desa.
21. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat RKD, adalah
rekening tempat penyimpanan uang Pemerintah Desa yang
menampung seluruh penerimaan Desa dan digunakan
untuk membayar seluruh pengeluaran desa pada bank yang
ditetapkan.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Maksud Peraturan Bupati ini adalah untuk memberikan
pedoman dalam perhitungan, penetapan, penyaluran,
penggunaan,
penatausahaan, pertanggungjawaban
dan
pelaporan Dana Desa Tahun Anggaran 2017.
(2) Tujuan Peraturan Bupati ini adalah untuk kelancaran dan
tercapainya
tertib
administrasi
dalam
perhitungan,
penetapan, penyaluran, penggunaan,
penatausahaan,
pertanggungjawaban dan pelaporan Dana Desa Tahun
Anggaran 2017.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Bupati ini sebagai berikut:
a. penghitungan dan penetapan Dana Desa;
b. mekanisme penyaluran Dana Desa;
c. penggunaan Dana Desa;
d. pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban Dana
Desa;
e. pelaporan Dana Desa; dan
f. pemantauan dan evaluasi Dana Desa.
BAB IV
PENGHITUNGAN DAN PENETAPAN
Bagian Kesatu
Penghitungan
Pasal 4
(1) Besaran Dana Desa setiap desa dihitung berdasarkan :
a. alokasi dasar; dan
b. alokasi formula.
(2) Dana Desa berdasarkan alokasi dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, adalah alokasi Dana Desa
yang ditetapkan oleh Pemerintah secara merata untuk
seluruh
Desa
di
Indonesia
yaitu
masing-masing
sebesar Rp. 720.442.000,- (tujuh ratus dua puluh juta
empat ratus empat puluh dua ribu rupiah).
(3) Dana Desa berdasarkan alokasi formula sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, adalah total Dana Desa
Daerah dikurangi total alokasi dasar Daerah yang dihitung
dengan
memperhatikan
jumlah
penduduk,
angka
kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis
setiap Desa.
(4) Penghitungan alokasi formula sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dihitung dengan bobot:
a. 25% (dua puluh lima perseratus) untuk jumlah
penduduk Desa;
b. 35% (tiga puluh lima perseratus) untuk angka
kemiskinan Desa;
c. 10% (sepuluh perseratus) untuk luas wilayah Desa;
d. 30% (tiga puluh perseratus) untuk tingkat kesulitan
geografis Desa.
(5) Angka kemiskinan Desa dan tingkat kesulitan geografis Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf d
masing-masing ditunjukkan oleh jumlah penduduk miskin
Desa dan IKG Desa.
(6) Penghitungan rincian Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dan ayat (5) dilakukan dengan menggunakan
formula sebagai berikut :
W = (0,25 x Z1) + (0,35 x Z2) + (0,10 x Z3) + (0,30 x Z4)
Keterangan :
W = Dana Desa setiap Desa yang dihitung berdasarkan
jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah,
dan tingkat kesulitan geografis setiap Desa.
Z1 = rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total
penduduk Desa di Daerah.
Z2 = rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap
total penduduk miskin Desa di Daerah.
Z3 = rasio luas wilayah setiap Desa terhadap total luas
wilayah Desa di Daerah.
Z4 = rasio IKG Desa setiap Desa terhadap total IKG Desa
di Daerah.
Bagian Kedua
Penetapan
Pasal 5
(1) Total Dana Desa Daerah sebesar Rp. 371.999.170.000,- (tiga
ratus tujuh puluh satu milyar sembilan ratus sembilan
puluh sembilan juta seratus tujuh puluh ribu rupiah), terdiri
dari :
a. alokasi dasar daerah sebesar Rp.
299.703.872.000,-(dua ratus sembilan puluh sembilan milyar tujuh ratus
tiga juta delapan ratus tujuh puluh dua ribu rupiah);
b. alokasi formula sebesar Rp. 72.295.298.000,- (tujuh
puluh dua milyar dua ratus sembilan puluh lima juta dua
ratus sembilan puluh delapan ribu rupiah).
(2) Rincian Dana Desa untuk setiap Desa di Daerah tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.
BAB V
MEKANISME PENYALURAN
Pasal 6
(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan
dari RKUD ke RKD.
(2) Pemindahbukuan dari RKUD ke RKD dilakukan paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Dana Desa diterima
di RKUD dari RKUN selama memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam Peraturan ini.
Pasal 7
(1) Penyaluran Dana Desa dilaksanakan oleh BUD secara
bertahap pada tahun anggaran berkenaan dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. tahap I, paling lambat pada minggu kedua bulan Juni
sebesar 60% (enam puluh persen); dan
b. tahap II, paling lambat pada minggu keempat bulan
Agustus sebesar 40% (empat puluh persen).
(2) Dalam hal terjadi keterlambatan pemindahbukuan dari
RKUN ke RKUD maka penyaluran dana desa dari RKUD
ke RKD menyesuaikan dengan waktu pemindahbukuan dari
RKUN.
(3) Penghitungan nilai nominal Dana Desa Tahap I dan II
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
BPKAD.
Pasal 8
(1) Penyaluran Dana Desa tahap I kepada Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dilaksanakan
setelah Kepala Desa mengajukan permohonan pencairan
Dana Desa kepada Kepala DPMD atas nama Bupati melalui
Camat, dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :
a. Peraturan Desa mengenai APB Desa;
b. laporan realisasi penyerapan Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya;
c. surat pernyataan tanggung jawab dari Kepala Desa;
d. kuitansi penerimaan Dana Desa bermaterai cukup yang
ditandatangani Bendahara Desa dan diketahui oleh
Kepala Desa;
e. fotokopi Rekening Kas Desa; dan
f. fotokopi KTP Kepala Desa dan Bendahara Desa.
(2) Penyaluran Dana Desa Tahap II kepada Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b, dilaksanakan
setelah Kepala Desa mengajukan permohonan pencairan
Dana Desa kepada Kepala DPMD atas nama Bupati melalui
Camat, dengan melampirkan persyaratan sebagai berikut :
a. laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa tahap sebelumnya;
b. surat pernyataan tanggung jawab dari Kepala Desa; dan
c. Kuitansi penerimaan Dana Desa bermaterai cukup yang
ditandatangani Bendahara Desa dan diketahui oleh
Kepala Desa.
(3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, menunjukan
realisasi penyerapan anggaran paling kurang sebesar 75%
(tujuh puluh lima persen), dan rata-rata capaian output
menunjukan paling kurang sebesar 50% (lima puluh
persen).
(4) Capaian output sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dihitung berdasarkan rata-rata persentase capaian output
dari seluruh kegiatan.
Pasal 9
(1) Berdasarkan permohonan pencairan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8, Camat melakukan penelitian kelengkapan
persyaratan yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara.
(2) Dalam melakukan penelitian kelengkapan persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Camat menugaskan
Kepala Seksi dan unsur pelaksana.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) terdapat Desa yang memiliki sisa
Dana Desa di RKD lebih dari 30 % (tiga puluh persen),
Camat membuat rekomendasi penundaan penyaluran Dana
Desa kepada Desa yang bersangkutan.
(4) Camat menyampaikan surat pengantar yang dilampiri Berita
Acara dan kelengkapan persyaratan serta rekomendasi
penundaan penyaluran kepada Kepala DPMD atas nama
Bupati.
(5) Berdasarkan surat pengantar Camat beserta lampirannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Kepala DPMD
menyampaikan permohonan pencairan kepada Kepala
BPKAD.
(6) Berdasarkan permohonan pencairan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) BPKAD memindahbukukan Dana Desa dari
RKUD ke RKD masing-masing Desa.
Pasal 10
(1) Bentuk dan isi surat permohonan pencairan, kelengkapan
persyaratan,
berita acara,
rekomendasi penundaan
penyaluran, surat pengantar dan surat permohonan
pencairan dari Kepala DPMD kepada Kepala
BPKAD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2)
dan Pasal 9 ayat (1), ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.
(2) Surat permohonan pencairan dan kelengkapan persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2)
dibuat dalam rangkap 3 (tiga) masing-masing disimpan di
desa, kecamatan dan BPKAD.
(3) Berita
acara
penelitian
kelengkapan
persyaratan,
rekomendasi penundaan penyaluran dan surat pengantar
camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1),
ayat (3) dan ayat (4) dibuat dalam rangkap 2 (dua)
masing-masing disimpan di kecamatan dan BPKAD.
(4) Permohonan pencairan Kepala DPMD kepada Kepala BPKAD
sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (5) dibuat dalam
rangkap 2 (dua) masing-masing disimpan di DPMD dan
BPKAD.
Pasal 11
(1) Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui RKD.
(2) Pencairan Dana Desa di masing-masing Bank dilakukan
oleh Bendahara Desa.
BAB VI
PENGGUNAAN
Pasal 12
Prioritas penggunaan Dana Desa didasarkan pada prinsip:
a. keadilan, dengan mengutamakan hak dan kepentingan
seluruh warga Desa tanpa membeda-bedakan;
b. kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan
Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan
berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar
masyarakat Desa;
c. kewenangan Desa, dengan mengutamakan kewenangan hak
asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa;
d. partisipatif, dengan mengutamakan prakarsa dan kreatifitas
masyarakat; dan
e. swakelola dan berbasis sumber daya Desa mengutamakan
pelaksanaan secara mandiri dengan pendayagunaan sumber
daya alam Desa dengan mengutamakan tenaga, pikiran dan
keterampilan warga Desa dan kearifan lokal.
Pasal 13
(1) Penggunaan dana desa diprioritaskan untuk membiayai
pelaksanaan
kegiatan
Pembangunan
Desa
dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
(2) Prioritas penggunaan Dana Desa diutamakan untuk
membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat
lintas bidang, terutama bidang kegiatan BUMDesa atau
BUMDesa bersama, embung, produk unggulan desa atau
kawasan perdesaan dan sarana olahraga.
(3) Dalam hal Pemerintah Desa menghendaki penggunaan dana
desa sesuai prioritas utama sebagaimana dimaksud pada
pada ayat (2), Pemerintah Desa dapat melakukan perubahan
Peraturan Desa tentang RKPDesa dan APBDesa melalui
musyawarah Desa.
Pasal 14
Proritas penggunaan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan
desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) ditujukan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
desa,
peningkatan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan, antara lain:
a. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan,
dan
pemeliharaan sarana prasarana dasar untuk pemenuhan
kebutuhan:
1. lingkungan pemukiman;
2. transportasi;
3. energi; dan
4. informasi dan komunikasi.
b. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan,
dan
pemeliharaan sarana prasarana pelayanan sosial dasar
untuk pemenuhan kebutuhan:
1. kesehatan masyarakat; dan
2. pendidikan dan kebudayaan.
c. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan,
dan
pemeliharaan
sarana
prasarana
ekonomi
untuk
mewujudkan Lumbung Ekonomi Desa yang meliputi:
1. usaha ekonomi pertanian berskala produktif untuk
ketahanan pangan;
2. usaha ekonomi pertanian berskala produktif yang
difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk
unggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi dan
pemasaran; dan
3. usaha ekonomi berskala produktif lainnya yang
difokuskan pada kebijakan satu Desa satu produk
unggulan yang meliputi aspek produksi, distribusi dan
pemasaran.
d. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan,
dan
pemeliharaan
sarana
prasarana
lingkungan
untuk
pemenuhan kebutuhan:
1. kesiapsiagaan menghadapi bencana alam;
2. penanganan bencana alam;
3. penanganan kejadian luar biasa lainnya; dan
4. pelestarian lingkungan hidup.
e. pengadaan,
pembangunan,
pengembangan,
dan
pemeliharaan sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan
kebutuhan Desa.
Pasal 15
Proritas penggunaan Dana Desa untuk kegiatan di bidang
pemberdayaan masyarakat desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (1) ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas masyarakat Desa dengan mendayagunakan potensi
dan sumberdayanya sendiri sehingga Desa dapat menghidupi
dirinya secara mandiri, antara lain:
a. peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan
Desa;
b. pengembangan kapasitas masyarakat Desa;
c. pengembangan ketahanan masyarakat Desa;
d. pengembangan sistem informasi Desa;
e. dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di
bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan
dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan
anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas;
f. dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan
hidup;
g. dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam,
penanganan bencana alam serta penanganan kejadian luar
biasa lainnya;
h. dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi
produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa
Bersama;
i. dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok
masyarakat,
koperasi
dan/atau
lembaga
ekonomi
masyarakat Desa lainnya;
j. pengembangan kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa
dengan pihak ketiga; dan
k. bidang kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya
yang sesuai dengan analisa kebutuhan Desa.
Pasal 16
(1) Dana desa dapat digunakan untuk membiayai yang tidak
termasuk dalam prioritas penggunaan dana desa
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Pasal 14 dan
Pasal 15 setelah mendapatkan persetujuan Bupati.
(2) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Bupati memastikan pengalokasian dana desa
untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi
dan/atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat telah terpenuhi.
(3) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan pada saat evaluasi Rancangan Peraturan Desa
mengenai APBDesa.
Pasal 17
Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 dipublikasikan
kepada masyarakat oleh Pemerintah Desa di ruang publik atau
ruang yang dapat diakses masyarakat Desa.
BAB VII
PELAKSANAAN, PENATAUSAHAAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 18
(1) Pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban
Dana Desa sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(2) Kepala Desa bertanggungjawab atas penggunaan Dana
Desa.
BAB VIII
PELAPORAN
Pasal 19
(1) Kepala Desa menyampaian laporan realisasi penyerapan dan
capaian output Dana Desa kepada Kepala DPMD atas nama
Bupati melalui Camat pada setiap tahap.
(2) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
Tahap I, paling lambat tanggal 7 Juli tahun anggaran
berjalan.
(3) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
Tahap I dan Tahap II, paling lambat tanggal 7 Januari tahun
anggaran berikutnya.
(4) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
Tahap I sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menunjukan
realisasi penyerapan anggaran paling kurang sebesar 75%,
dan rata-rata capaian output menunjukan paling kurang
sebesar 50%.
(5) Dalam hal terdapat pemutakhiran capaian output setelah
batas waktu penyampaian laporan sebagaimana dimaksud
ayat (2) dan ayat (3), Kepala Desa dapat menyampaikan
pemutakhiran capaian output ke Kepala DPMD melalui
Camat.
(6) Laporan realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
disusun sesuai dengan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.
Pasal 20
(1) Bupati menyampaikan laporan realisasi penyaluran dan
konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa kepada Kepala KPPN selaku Kuasa Pengguna Anggaran
dengan tembusan kepada Gubernur, Menteri Dalam Negeri,
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
(2) Bupati menyampaikan laporan realisasi penyaluran dan
konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian output Dana
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi
realisasi penyerapan dan capaian output Dana desa
tahun anggaran sebelumnya; dan
b. laporan realisasi penyaluran dan laporan konsolidasi
realisasi penyerapan dan capaian output Dana Desa
Tahap I.
(3) Laporan realisasi penyaluran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan paling lama 14 (empat belas) hari sejak
Dana Desa diterima di RKUD.
(4) Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian
output Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf a disampaikan paling lambat tanggal 14 Januari
tahun anggaran berjalan.
(5) Laporan konsolidasi realisasi penyerapan dan capaian
output Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b disampaikan paling lambat tanggal 14 Juli tahun
anggaran berjalan.
(6) Dalam hal terdapat perbaikan laporan setelah batas waktu
penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
ayat (4), dan ayat (5), Kepala KPPN selaku Kuasa Pengguna
Anggaran penyaluran Dana Desa dapat meminta Bupati
untuk melakukan percepatan penyampaian perbaikan
laporan tersebut.
(7) Bentuk dan format Laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan (2) tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Bupati ini.
BAB IX
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 21
Bupati melalui Kepala DPMD melakukan pemantauan dan
evaluasi atas sisa Dana Desa di RKD.
Pasal 22
(1) Dalam hal berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi
terdapat Desa yang masih memiliki sisa Dana Desa di RKD
lebih dari 30 % (tiga puluh persen) Kepala DPMD atas nama
Bupati meminta Camat untuk memanggil Kepala Desa yang
bersangkutan untuk memberikan penjelasan.
(2) Berdasarkan penjelasan Kepala Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) Camat melaporkan kepada Bupati melalui
Kepala DPMD.
(3) Berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala DPMD melaporkan kepada Bupati agar menugaskan
Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan.
(4) Sisa Dana Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dari Dana
Desa yang diterima Desa pada tahun anggaran berkenaan
ditambah dengan sisa Dana Desa tahun anggaran
sebelumnya.
(5) Kepala Desa wajib menganggarkan kembali sisa Dana Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dalam rancangan
APBDesa tahun anggaran berikutnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 23
(1) Kepala DPMD atas nama Bupati menunda penyaluran Dana
Desa, dalam hal:
a. belum menerima dokumen persyaratan penyaluran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan
ayat (2);
b. terdapat sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya lebih dari 30% (tiga puluh persen)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 ayat (1);
dan/atau
c. terdapat rekomendasi yang disampaikan oleh aparat
pengawas fungsional di daerah.
(2) Penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dilakukan terhadap penyaluran Dana
Desa tahap I tahun anggaran berjalan sebesar sisa Dana
Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya.
(3) Dalam hal sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran
sebelumnya lebih besar dari jumlah Dana Desa yang akan
disalurkan pada tahap I, penyaluran Dana Desa tahap I tidak
dilakukan.
(4) Dalam hal sampai dengan bulan Agustus tahun anggaran
berjalan sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya
masih lebih besar dari 30% (tiga puluh persen), penyaluran
Dana Desa yang ditunda sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) tidak dapat disalurkan dan menjadi sisa Dana Desa di
RKUD.
(5) Bupati melaporkan Dana Desa yang tidak disalurkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) kepada
Kepala KPPN selaku Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran
dan Dana Desa.
(6) Dana Desa yang tidak disalurkan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) tidak dapat disalurkan kembali pada tahun
anggaran berikutnya.
(7) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) huruf c
disampaikan oleh aparat pengawas fungsional di Daerah
dalam hal terdapat potensi atau telah terjadi penyimpangan
penyaluran dan/atau penggunaan Dana Desa.
(8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
disampaikan kepada Bupati dengan tembusan kepada
Kepala KPPN selaku Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran
dan Dana Desa sebelum batas waktu tahapan penyaluran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).
Pasal 24
(1) Bupati menyalurkan kembali Dana Desa yang ditunda dalam
hal:
a. dokumen persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat ( 1) huruf a telah diterima;
b. sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran sebelumnya
kurang dari atau sama dengan 30%; dan
c. terdapat usulan dari aparat pengawas fungsional daerah.
(2) Dalam hal penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a dan huruf c
berlangsung sampai dengan berakhirnya tahun anggaran,
Dana Desa tidak dapat disalurkan lagi ke RKD dan menjadi
sisa Dana Desa di RKUD.
(3) Bupati melaporkan sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) kepada Kepala KPPN selaku Kuasa
Pengguna Anggaran Penyaluran Dana Desa.
(4) Bupati memberitahukan kepada Kepala Desa yang
bersangkutan mengenai Dana Desa yang ditunda
penyalurannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling
lambat akhir bulan November tahun anggaran berjalan dan
agar dianggarkan kembali dalam rancangan APBDesa tahun
anggaran berikutnya.
(5) Bupati menganggarkan kembali sisa Dana Desa di RKUD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam rancangan APBD
tahun anggaran berikutnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(6) Dalam hal sisa Dana Desa di RKUD sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) belum disalurkan dari RKUD ke RKD sampai
dengan akhir bulan Februari tahun anggaran berjalan, sisa
Dana Desa tersebut diperhitungkan sebagai pengurang
dalam penyaluran Dana Desa tahap I dari RKUN ke RKUD
tahun anggaran berjalan.
(7) Dalam hal Desa telah memenuhi persyaratan penyaluran
sebelum minggu pertama bulan Juli tahun anggaran
berjalan, Bupati menyampaikan permintaan penyaluran sisa
Dana Desa tahap I yang belum disalurkan dari RKUN ke
RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (6) kepada Kepala
KPPN selaku Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran Dana
Desa paling lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran
berjalan.
(8) Berdasarkan permintaan penyaluran sisa Dana Desa tahap I
dari Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (7), Kepala
KPPN selaku Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran Dana
Desa menyalurkan sisa Dana Desa tahap I yang belum
disalurkan dari RKUN ke RKUD sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) paling lambat bulan Juli tahun anggaran berjalan.
(9) Dalam hal
Bupati tidak menyampaikan permintaan
penyaluran sisa Dana Desa tahap I sebagaimana dimaksud
pada ayat (7), sisa Dana Desa tahap I yang belum disalurkan
dari RKUN ke RKUD tahun anggaran berjalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) menjadi Sisa Anggaran Lebih pada
RKUN.
Pasal 25
(1) Bupati melalui Kepala BPKAD melakukan pemotongan
penyaluran Dana Desa dalam hal setelah dikenakan sanksi
penundaan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 23 ayat (1) huruf b, masih terdapat sisa Dana
Desa di RKD lebih dari 30% (tiga puluh persen).
(2) Pemotongan penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan pada penyaluran Dana Desa tahun
anggaran berikutnya.
(3) Bupati melaporkan pemotongan penyaluran Dana Desa
sebagaimana pada ayat (1) kepada Kepala KPPN selaku
Kuasa Pengguna Anggaran Penyaluran Dana Desa.
TANGGAL : 22 Mei 2017
Jumlah Penduduk Rasio Jumlah Penduduk Bobot Jumlah Penduduk Miskin Rasio Jumlah Penduduk MiskinBobot WilayahLuas Rasio LuasWilayah Bobot KesulitanIndeks Geografis Rasio Indeks Kesulitan Geografis Bobot
1 GUNUNG PUTRI WANAHERANG 720,442,000 38,118 0.0079 0.20% 479 0.0013 0.05% 6.13 0.0023 0.02% 17.05 0.0014 0.04% 0.31% 222,873,014 943,315,014 2 BOJONG KULUR 720,442,000 61,330 0.0127 0.32% 89 0.0002 0.01% 4.37 0.0016 0.02% 16.89 0.0014 0.04% 0.38% 276,876,603 997,318,603 3 CIANGSANA 720,442,000 39,349 0.0081 0.20% 62 0.0002 0.01% 7.89 0.0030 0.03% 15.14 0.0012 0.04% 0.28% 199,469,917 919,911,917 4 GUNUNG PUTRI 720,442,000 30,682 0.0063 0.16% 166 0.0005 0.02% 2.83 0.0011 0.01% 19.64 0.0016 0.05% 0.23% 168,735,238 889,177,238 5 BOJONG NANGKA 720,442,000 24,806 0.0051 0.13% 145 0.0004 0.01% 6.14 0.0023 0.02% 20.29 0.0017 0.05% 0.22% 155,511,046 875,953,046 6 TLAJUNG UDIK 720,442,000 56,630 0.0117 0.29% 176 0.0005 0.02% 4.03 0.0015 0.02% 20.34 0.0017 0.05% 0.37% 270,695,137 991,137,137 7 CICADAS 720,442,000 43,573 0.0090 0.22% 52 0.0001 0.01% 6.10 0.0023 0.02% 20.34 0.0017 0.05% 0.30% 218,880,089 939,322,089 8 CIKEAS UDIK 720,442,000 18,309 0.0038 0.09% 257 0.0007 0.03% 5.97 0.0022 0.02% 22.09 0.0018 0.05% 0.20% 141,901,583 862,343,583 9 NAGRAK 720,442,000 23,902 0.0049 0.12% 49 0.0001 0.00% 5.64 0.0021 0.02% 22.03 0.0018 0.05% 0.20% 147,086,060 867,528,060 10 KARANGGAN 720,442,000 27,498 0.0057 0.14% 258 0.0007 0.03% 2.81 0.0011 0.01% 22.66 0.0019 0.06% 0.23% 168,651,440 889,093,440 11 CITEUREUP PUSPASARI 720,442,000 16,256 0.0034 0.08% 44 0.0001 0.00% 1.42 0.0005 0.01% 19.51 0.0016 0.05% 0.14% 102,288,797 822,730,797 12 CITEUREUP 720,442,000 19,767 0.0041 0.10% 282 0.0008 0.03% 2.85 0.0011 0.01% 19.98 0.0016 0.05% 0.19% 136,870,538 857,312,538 13 LEUWINUTUNG 720,442,000 17,225 0.0036 0.09% 730 0.0020 0.07% 2.59 0.0010 0.01% 25.24 0.0021 0.06% 0.23% 167,607,733 888,049,733 14 TAJUR 720,442,000 14,291 0.0029 0.07% 1,200 0.0033 0.12% 9.00 0.0034 0.03% 22.81 0.0019 0.06% 0.28% 202,905,325 923,347,325 15 SANJA 720,442,000 14,611 0.0030 0.08% 369 0.0010 0.04% 2.04 0.0008 0.01% 25.39 0.0021 0.06% 0.18% 131,216,855 851,658,855 16 KARANG ASEM TIMUR 720,442,000 12,663 0.0026 0.07% 162 0.0005 0.02% 1.05 0.0004 0.00% 25.38 0.0021 0.06% 0.15% 106,666,562 827,108,562 17 TARIKOLOT 720,442,000 18,649 0.0038 0.10% 584 0.0016 0.06% 2.33 0.0009 0.01% 21.83 0.0018 0.05% 0.22% 155,870,815 876,312,815 18 GUNUNGSARI 720,442,000 13,673 0.0028 0.07% 1,564 0.0044 0.15% 2.53 0.0010 0.01% 43.31 0.0036 0.11% 0.34% 245,154,606 965,596,606 19 TANGKIL 720,442,000 921 0.0002 0.00% 108 0.0003 0.01% 5.57 0.0021 0.02% 45.17 0.0037 0.11% 0.15% 106,557,216 826,999,216 20 SUKAHATI 720,442,000 10,628 0.0022 0.05% 1,015 0.0028 0.10% 5.10 0.0019 0.02% 36.15 0.0030 0.09% 0.26% 189,335,297 909,777,297 21 HAMBALANG 720,442,000 12,270 0.0025 0.06% 1,391 0.0039 0.14% 22.01 0.0083 0.08% 35.45 0.0029 0.09% 0.37% 266,679,741 987,121,741 22 PASIR MUKTI 720,442,000 10,442 0.0022 0.05% 805 0.0022 0.08% 1.78 0.0007 0.01% 27.86 0.0023 0.07% 0.21% 150,071,604 870,513,604 23 SUKARAJA GUNUNGGEULIS 720,442,000 7,312 0.0015 0.04% 232 0.0006 0.02% 4.29 0.0016 0.02% 28.33 0.0023 0.07% 0.15% 105,697,105 826,139,105 24 CILEBUT TIMUR 720,442,000 18,382 0.0038 0.09% 196 0.0005 0.02% 1.24 0.0005 0.00% 22.75 0.0019 0.06% 0.17% 126,191,190 846,633,190 25 CILEBUT BARAT 720,442,000 24,557 0.0051 0.13% 860 0.0024 0.08% 4.33 0.0016 0.02% 23.91 0.0020 0.06% 0.29% 206,469,370 926,911,370 26 CIBANON 720,442,000 5,762 0.0012 0.03% 139 0.0004 0.01% 2.67 0.0010 0.01% 36.01 0.0030 0.09% 0.14% 102,622,694 823,064,694 27 NAGRAK 720,442,000 13,074 0.0027 0.07% 1,437 0.0040 0.14% 8.10 0.0030 0.03% 22.45 0.0018 0.06% 0.29% 211,957,085 932,399,085 28 SUKATANI 720,442,000 4,973 0.0010 0.03% 486 0.0014 0.05% 1.41 0.0005 0.01% 39.46 0.0032 0.10% 0.18% 126,864,309 847,306,309 29 SUKARAJA 720,442,000 9,588 0.0020 0.05% 282 0.0008 0.03% 2.04 0.0008 0.01% 23.45 0.0019 0.06% 0.14% 102,888,572 823,330,572 30 CIKEAS 720,442,000 12,057 0.0025 0.06% 985 0.0027 0.10% 2.87 0.0011 0.01% 19.52 0.0016 0.05% 0.22% 156,905,187 877,347,187 31 PASIR JAMBU 720,442,000 16,537 0.0034 0.09% 476 0.0013 0.05% 1.97 0.0007 0.01% 22.38 0.0018 0.06% 0.19% 140,386,889 860,828,889 32 CIMANDALA 720,442,000 28,347 0.0058 0.15% 59 0.0002 0.01% 2.90 0.0011 0.01% 16.64 0.0014 0.04% 0.20% 147,331,788 867,773,788 33 CIJUJUNG 720,442,000 27,607 0.0057 0.14% 392 0.0011 0.04% 3.35 0.0013 0.01% 21.50 0.0018 0.05% 0.25% 177,914,249 898,356,249 34 CADASNGAMPAR 720,442,000 7,600 0.0016 0.04% 299 0.0008 0.03% 1.67 0.0006 0.01% 26.94 0.0022 0.07% 0.14% 101,879,841 822,321,841 35 PASIRLAYA 720,442,000 13,104 0.0027 0.07% 263 0.0007 0.03% 3.24 0.0012 0.01% 30.24 0.0025 0.07% 0.18% 129,996,094 850,438,094 36 BABAKAN MADANG CIJAYANTI 720,442,000 15,366 0.0032 0.08% 1,115 0.0031 0.11% 13.96 0.0052 0.05% 21.83 0.0018 0.05% 0.29% 212,636,201 933,078,201 37 SUMURBATU 720,442,000 9,379 0.0019 0.05% 292 0.0008 0.03% 4.43 0.0017 0.02% 27.74 0.0023 0.07% 0.16% 116,953,887 837,395,887 38 SENTUL 720,442,000 18,300 0.0038 0.09% 555 0.0015 0.05% 3.18 0.0012 0.01% 17.35 0.0014 0.04% 0.20% 146,862,191 867,304,191 39 KARANG TENGAH 720,442,000 17,373 0.0036 0.09% 920 0.0026 0.09% 26.54 0.0100 0.10% 23.02 0.0019 0.06% 0.34% 242,670,182 963,112,182 40 CIPAMBUAN 720,442,000 5,872 0.0012 0.03% 352 0.0010 0.03% 1.84 0.0007 0.01% 25.23 0.0021 0.06% 0.13% 96,615,315 817,057,315 41 KADUMANGGU 720,442,000 17,017 0.0035 0.09% 688 0.0019 0.07% 3.76 0.0014 0.01% 24.65 0.0020 0.06% 0.23% 166,019,357 886,461,357 42 CITARINGGUL 720,442,000 9,404 0.0019 0.05% 304 0.0008 0.03% 3.27 0.0012 0.01% 20.56 0.0017 0.05% 0.14% 101,977,598 822,419,598 43 BABAKAN MADANG 720,442,000 9,868 0.0020 0.05% 408 0.0011 0.04% 2.18 0.0008 0.01% 17.05 0.0014 0.04% 0.14% 101,809,040 822,251,040
PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA KABUPATEN BOGOR
Jumlah Penduduk
TAHUN ANGGARAN 2017
No. Kecamatan Nama Desa Alokasi Dasar
Alokasi Formula
Pagu Dana Desa per-Desa Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG
Total
Jumlah Penduduk Rasio Jumlah Penduduk Bobot Jumlah Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin
Bobot WilayahLuas Rasio LuasWilayah Bobot KesulitanIndeks Geografis
Indeks Kesulitan Geografis
Bobot Bobot Alokasi Formula Desa 44 BOJONG KONENG 720,442,000 14,096 0.0029 0.07% 2,320 0.0065 0.23% 12.97 0.0049 0.05% 34.72 0.0028 0.09% 0.43% 313,071,690 1,033,513,690 45 JONGGOL SUKAMAJU 720,442,000 23,772 0.0049 0.12% 333 0.0009 0.03% 5.88 0.0022 0.02% 26.68 0.0022 0.07% 0.24% 175,548,709 895,990,709 46 SIRNAGALIH 720,442,000 4,433 0.0009 0.02% 180 0.0005 0.02% 4.01 0.0015 0.02% 25.08 0.0021 0.06% 0.12% 84,736,131 805,178,131 47 SINGA JAYA 720,442,000 15,185 0.0031 0.08% 453 0.0013 0.04% 5.10 0.0019 0.02% 29.53 0.0024 0.07% 0.21% 154,941,556 875,383,556 48 SUKASIRNA 720,442,000 15,722 0.0032 0.08% 572 0.0016 0.06% 6.60 0.0025 0.02% 24.23 0.0020 0.06% 0.22% 159,979,409 880,421,409 49 SUKANEGARA 720,442,000 6,186 0.0013 0.03% 578 0.0016 0.06% 5.96 0.0022 0.02% 27.65 0.0023 0.07% 0.18% 129,190,776 849,632,776 50 SUKAMANAH 720,442,000 13,308 0.0027 0.07% 323 0.0009 0.03% 5.60 0.0021 0.02% 20.42 0.0017 0.05% 0.17% 123,948,548 844,390,548 51 WENINGGALIH 720,442,000 5,066 0.0010 0.03% 185 0.0005 0.02% 4.06 0.0015 0.02% 39.01 0.0032 0.10% 0.16% 112,396,144 832,838,144 52 CIBODAS 720,442,000 4,130 0.0009 0.02% 132 0.0004 0.01% 7.45 0.0028 0.03% 41.75 0.0034 0.10% 0.16% 119,223,401 839,665,401 53 JONGGOL 720,442,000 16,225 0.0033 0.08% 593 0.0017 0.06% 5.87 0.0022 0.02% 20.55 0.0017 0.05% 0.21% 154,798,769 875,240,769 54 BENDUNGAN 720,442,000 6,217 0.0013 0.03% 354 0.0010 0.03% 5.95 0.0022 0.02% 22.13 0.0018 0.05% 0.14% 103,670,058 824,112,058 55 SINGASARI 720,442,000 9,940 0.0021 0.05% 344 0.0010 0.03% 14.90 0.0056 0.06% 39.09 0.0032 0.10% 0.24% 171,354,252 891,796,252 56 BALEKAMBANG 720,442,000 8,177 0.0017 0.04% 383 0.0011 0.04% 8.97 0.0034 0.03% 33.13 0.0027 0.08% 0.19% 140,807,727 861,249,727 57 SUKAJAYA 720,442,000 7,115 0.0015 0.04% 1,781 0.0050 0.17% 10.84 0.0041 0.04% 43.14 0.0035 0.11% 0.36% 258,257,456 978,699,456 58 SUKAGALIH 720,442,000 4,085 0.0008 0.02% 460 0.0013 0.04% 4.36 0.0016 0.02% 34.04 0.0028 0.08% 0.17% 120,080,857 840,522,857 59 CILEUNGSI PASIRANGIN 720,442,000 27,673 0.0057 0.14% 159 0.0004 0.02% 5.31 0.0020 0.02% 22.61 0.0019 0.06% 0.23% 169,040,382 889,482,382 60 MEKARSARI 720,442,000 10,418 0.0021 0.05% 106 0.0003 0.01% 5.25 0.0020 0.02% 21.69 0.0018 0.05% 0.14% 99,186,970 819,628,970 61 MAMPIR 720,442,000 11,265 0.0023 0.06% 95 0.0003 0.01% 5.51 0.0021 0.02% 26.96 0.0022 0.07% 0.15% 111,638,321 832,080,321 62 DAYEUH 720,442,000 26,213 0.0054 0.14% 326 0.0009 0.03% 10.86 0.0041 0.04% 25.21 0.0021 0.06% 0.27% 195,058,407 915,500,407 63 GANDOANG 720,442,000 20,959 0.0043 0.11% 25 0.0001 0.00% 5.87 0.0022 0.02% 19.02 0.0016 0.05% 0.18% 129,697,146 850,139,146 64 JATISARI 720,442,000 8,422 0.0017 0.04% 179 0.0005 0.02% 4.30 0.0016 0.02% 37.24 0.0031 0.09% 0.17% 121,969,681 842,411,681 65 CILEUNGSI KIDUL 720,442,000 32,274 0.0067 0.17% 85 0.0002 0.01% 5.70 0.0021 0.02% 15.03 0.0012 0.04% 0.23% 168,554,537 888,996,537 66 CIPEUCANG 720,442,000 14,327 0.0030 0.07% 66 0.0002 0.01% 4.04 0.0015 0.02% 14.34 0.0012 0.04% 0.13% 94,572,532 815,014,532 67 SITUSARI 720,442,000 15,804 0.0033 0.08% 185 0.0005 0.02% 5.73 0.0022 0.02% 21.61 0.0018 0.05% 0.17% 125,988,520 846,430,520 68 CIPENJO 720,442,000 15,909 0.0033 0.08% 30 0.0001 0.00% 4.50 0.0017 0.02% 31.45 0.0026 0.08% 0.18% 129,628,411 850,070,411 69 LIMUSNUNGGAL 720,442,000 35,403 0.0073 0.18% 54 0.0002 0.01% 6.57 0.0025 0.02% 12.80 0.0011 0.03% 0.24% 176,412,361 896,854,361 70 CILEUNGSI 720,442,000 22,895 0.0047 0.12% 62 0.0002 0.01% 3.99 0.0015 0.01% 18.63 0.0015 0.05% 0.18% 133,716,172 854,158,172 71 CARIU KARYAMEKAR 720,442,000 3,753 0.0008 0.02% 327 0.0009 0.03% 7.41 0.0028 0.03% 36.13 0.0030 0.09% 0.17% 121,473,447 841,915,447 72 BABAKAN RADEN 720,442,000 5,986 0.0012 0.03% 125 0.0003 0.01% 6.12 0.0023 0.02% 30.89 0.0025 0.08% 0.14% 102,747,813 823,189,813 73 CIKUTAMAHI 720,442,000 4,531 0.0009 0.02% 98 0.0003 0.01% 10.36 0.0039 0.04% 32.47 0.0027 0.08% 0.15% 109,726,665 830,168,665 74 KUTAMEKAR 720,442,000 3,871 0.0008 0.02% 27 0.0001 0.00% 6.05 0.0023 0.02% 43.06 0.0035 0.11% 0.15% 109,402,264 829,844,264 75 CARIU 720,442,000 11,000 0.0023 0.06% 605 0.0017 0.06% 32.09 0.0121 0.12% 20.55 0.0017 0.05% 0.29% 207,400,643 927,842,643 76 MEKARWANGI 720,442,000 5,761 0.0012 0.03% 223 0.0006 0.02% 6.53 0.0025 0.02% 37.24 0.0031 0.09% 0.17% 121,206,180 841,648,180 77 BANTARKUNING 720,442,000 5,099 0.0011 0.03% 258 0.0007 0.03% 5.93 0.0022 0.02% 29.04 0.0024 0.07% 0.15% 104,987,634 825,429,634 78 SUKAJADI 720,442,000 3,372 0.0007 0.02% 52 0.0001 0.01% 3.92 0.0015 0.01% 24.77 0.0020 0.06% 0.10% 70,975,200 791,417,200 79 TEGALPANJANG 720,442,000 5,252 0.0011 0.03% 174 0.0005 0.02% 4.04 0.0015 0.02% 26.75 0.0022 0.07% 0.13% 90,435,659 810,877,659 80 CIBATUTIGA 720,442,000 5,240 0.0011 0.03% 153 0.0004 0.01% 8.66 0.0033 0.03% 34.49 0.0028 0.08% 0.16% 115,245,669 835,687,669 81 SUKAMAKMUR WARGAJAYA 720,442,000 8,790 0.0018 0.05% 1,295 0.0036 0.13% 14.37 0.0054 0.05% 39.35 0.0032 0.10% 0.32% 233,098,732 953,540,732 82 PABUARAN 720,442,000 12,606 0.0026 0.07% 4,261 0.0119 0.42% 22.01 0.0083 0.08% 25.99 0.0021 0.06% 0.63% 453,327,663 1,173,769,663 83 SUKADAMAI 720,442,000 5,767 0.0012 0.03% 417 0.0012 0.04% 14.76 0.0055 0.06% 38.51 0.0032 0.09% 0.22% 159,537,095 879,979,095 84 SUKAWANGI 720,442,000 9,887 0.0020 0.05% 2,683 0.0075 0.26% 16.87 0.0063 0.06% 47.06 0.0039 0.12% 0.49% 355,531,621 1,075,973,621 85 CIBADAK 720,442,000 8,785 0.0018 0.05% 2,687 0.0075 0.26% 8.75 0.0033 0.03% 35.72 0.0029 0.09% 0.43% 309,444,162 1,029,886,162 86 SUKARESMI 720,442,000 7,095 0.0015 0.04% 882 0.0025 0.09% 8.46 0.0032 0.03% 45.00 0.0037 0.11% 0.27% 191,694,660 912,136,660 87 SUKAMULYA 720,442,000 9,149 0.0019 0.05% 708 0.0020 0.07% 14.76 0.0055 0.06% 37.33 0.0031 0.09% 0.26% 190,553,481 910,995,481 88 SUKAHARJA 720,442,000 8,586 0.0018 0.04% 555 0.0015 0.05% 33.47 0.0126 0.13% 51.00 0.0042 0.13% 0.35% 252,805,133 973,247,133 89 SIRNAJAYA 720,442,000 8,674 0.0018 0.04% 1,303 0.0036 0.13% 14.38 0.0054 0.05% 41.11 0.0034 0.10% 0.33% 236,380,930 956,822,930 90 SUKAMAKMUR 720,442,000 7,211 0.0015 0.04% 1,742 0.0049 0.17% 11.79 0.0044 0.04% 28.42 0.0023 0.07% 0.32% 232,259,235 952,701,235 91 PARUNG PARUNG 720,442,000 16,785 0.0035 0.09% 84 0.0002 0.01% 1.83 0.0007 0.01% 16.48 0.0014 0.04% 0.14% 102,811,755 823,253,755 92 IWUL 720,442,000 7,135 0.0015 0.04% 171 0.0005 0.02% 4.58 0.0017 0.02% 34.23 0.0028 0.08% 0.15% 112,033,828 832,475,828 93 BOJONGSEMPU 720,442,000 9,687 0.0020 0.05% 659 0.0018 0.06% 1.83 0.0007 0.01% 24.11 0.0020 0.06% 0.18% 130,450,998 850,892,998 94 WARU 720,442,000 26,193 0.0054 0.14% 112 0.0003 0.01% 2.75 0.0010 0.01% 21.33 0.0018 0.05% 0.21% 150,990,855 871,432,855
Jumlah Penduduk Rasio Jumlah Penduduk Bobot Jumlah Penduduk Miskin Jumlah Penduduk Miskin
Bobot WilayahLuas Rasio LuasWilayah Bobot KesulitanIndeks Geografis
Indeks Kesulitan Geografis
Bobot Bobot Alokasi Formula Desa 95 COGREG 720,442,000 17,651 0.0036 0.09% 1,705 0.0047 0.17% 5.50 0.0021 0.02% 22.67 0.0019 0.06% 0.33% 241,258,179 961,700,179 96 PAMEGARSARI 720,442,000 15,448 0.0032 0.08% 167 0.0005 0.02% 1.83 0.0007 0.01% 16.66 0.0014 0.04% 0.14% 103,996,033 824,438,033 97 WARUJAYA 720,442,000 14,264 0.0029 0.07% 910 0.0025 0.09% 2.69 0.0010 0.01% 36.36 0.0030 0.09% 0.26% 189,319,186 909,761,186 98 BOJONGINDAH 720,442,000 9,252 0.0019 0.05% 115 0.0003 0.01% 0.92 0.0003 0.00% 23.67 0.0019 0.06% 0.12% 87,213,831 807,655,831 99 JABONMEKAR 720,442,000 14,334 0.0030 0.07% 230 0.0006 0.02% 1.83 0.0007 0.01% 22.32 0.0018 0.05% 0.16% 114,360,740 834,802,740 100 GUNUNG SINDUR CIDOKOM 720,442,000 7,441 0.0015 0.04% 727 0.0020 0.07% 2.70 0.0010 0.01% 33.75 0.0028 0.08% 0.20% 146,386,566 866,828,566 101 PADURENAN 720,442,000 8,100 0.0017 0.04% 216 0.0006 0.02% 2.65 0.0010 0.01% 22.56 0.0019 0.06% 0.13% 92,778,616 813,220,616 102 PENGASINAN 720,442,000 12,733 0.0026 0.07% 581 0.0016 0.06% 4.75 0.0018 0.02% 24.19 0.0020 0.06% 0.20% 144,365,704 864,807,704 103 CURUG 720,442,000 14,593 0.0030 0.08% 217 0.0006 0.02% 5.20 0.0020 0.02% 19.32 0.0016 0.05% 0.16% 118,204,915 838,646,915 104 GUNUNGSINDUR 720,442,000 11,171 0.0023 0.06% 432 0.0012 0.04% 5.25 0.0020 0.02% 22.33 0.0018 0.05% 0.17% 126,099,809 846,541,809 105 JAMPANG 720,442,000 4,992 0.0010 0.03% 421 0.0012 0.04% 5.40 0.0020 0.02% 26.34 0.0022 0.06% 0.15% 109,825,643 830,267,643 106 CIBADUNG 720,442,000 8,883 0.0018 0.05% 1,255 0.0035 0.12% 4.77 0.0018 0.02% 34.75 0.0029 0.09% 0.27% 196,367,712 916,809,712 107 CIBINONG 720,442,000 11,175 0.0023 0.06% 505 0.0014 0.05% 4.12 0.0015 0.02% 22.04 0.0018 0.05% 0.18% 127,665,368 848,107,368 108 RAWAKALONG 720,442,000 9,065 0.0019 0.05% 207 0.0006 0.02% 4.81 0.0018 0.02% 21.47 0.0018 0.05% 0.14% 99,673,508 820,115,508 109 PABUARAN 720,442,000 8,927 0.0018 0.05% 391 0.0011 0.04% 5.10 0.0019 0.02% 33.73 0.0028 0.08% 0.19% 134,716,919 855,158,919 110 KEMANG BOJONG 720,442,000 13,036 0.0027 0.07% 190 0.0005 0.02% 2.63 0.0010 0.01% 29.21 0.0024 0.07% 0.17% 121,127,584 841,569,584 111 PARAKANJAYA 720,442,000 11,155 0.0023 0.06% 272 0.0008 0.03% 2.01 0.0008 0.01% 21.88 0.0018 0.05% 0.15% 105,154,735 825,596,735 112 KEMANG 720,442,000 12,570 0.0026 0.06% 196 0.0005 0.02% 2.47 0.0009 0.01% 22.82 0.0019 0.06% 0.15% 107,999,929 828,441,929 113 PABUARAN 720,442,000 12,319 0.0025 0.06% 1,992 0.0055 0.19% 3.47 0.0013 0.01% 25.04 0.0021 0.06% 0.33% 240,286,051 960,728,051 114 SEMPLAK BARAT 720,442,000 7,911 0.0016 0.04% 135 0.0004 0.01% 0.81 0.0003 0.00% 32.39 0.0027 0.08% 0.14% 98,847,404 819,289,404 115 JAMPANG 720,442,000 11,675 0.0024 0.06% 99 0.0003 0.01% 2.63 0.0010 0.01% 16.30 0.0013 0.04% 0.12% 86,671,333 807,113,333 116 PONDOK UDIK 720,442,000 8,704 0.0018 0.04% 170 0.0005 0.02% 2.97 0.0011 0.01% 17.90 0.0015 0.04% 0.12% 84,350,133 804,792,133 117 TEGAL 720,442,000 15,338 0.0032 0.08% 837 0.0023 0.08% 5.65 0.0021 0.02% 24.51 0.0020 0.06% 0.24% 175,132,419 895,574,419 118 BOJONG GEDE BOJONGBARU 720,442,000 23,563 0.0049 0.12% 230 0.0006 0.02% 2.15 0.0008 0.01% 25.27 0.0021 0.06% 0.21% 154,889,166 875,331,166 119 CIMANGGIS 720,442,000 19,404 0.0040 0.10% 191 0.0005 0.02% 4.77 0.0018 0.02% 17.68 0.0015 0.04% 0.18% 130,218,566 850,660,566 120 SUSUKAN 720,442,000 18,003 0.0037 0.09% 153 0.0004 0.01% 3.12 0.0012 0.01% 28.02 0.0023 0.07% 0.19% 136,246,415 856,688,415 121 RAGAJAYA 720,442,000 27,852 0.0057 0.14% 394 0.0011 0.04% 3.97 0.0015 0.01% 21.74 0.0018 0.05% 0.25% 181,084,099 901,526,099 122 KEDUNGWARINGIN 720,442,000 25,096 0.0052 0.13% 49 0.0001 0.00% 1.66 0.0006 0.01% 25.60 0.0021 0.06% 0.20% 147,098,778 867,540,778 123 WARINGINJAYA 720,442,000 13,295 0.0027 0.07% 534 0.0015 0.05% 1.59 0.0006 0.01% 28.83 0.0024 0.07% 0.20% 142,820,611 863,262,611 124 RAWAPANJANG 720,442,000 41,238 0.0085 0.21% 282 0.0008 0.03% 2.89 0.0011 0.01% 28.45 0.0023 0.07% 0.32% 232,102,079 952,544,079 125 BOJONGGEDE 720,442,000 52,668 0.0109 0.27% 356 0.0010 0.03% 2.52 0.0009 0.01% 19.31 0.0016 0.05% 0.36% 262,663,067 983,105,067 126 LEUWILIANG LEUWILIANG 720,442,000 19,043 0.0039 0.10% 872 0.0024 0.09% 2.72 0.0010 0.01% 26.73 0.0022 0.07% 0.26% 187,423,838 907,865,838 127 PURASARI 720,442,000 13,692 0.0028 0.07% 2,704 0.0075 0.26% 5.68 0.0021 0.02% 38.61 0.0032 0.10% 0.45% 325,768,876 1,046,210,876 128 KARYASARI 720,442,000 9,323 0.0019 0.05% 1,514 0.0042 0.15% 6.28 0.0024 0.02% 34.27 0.0028 0.08% 0.30% 219,508,335 939,950,335 129 PABANGBON 720,442,000 6,870 0.0014 0.04% 792 0.0022 0.08% 10.98 0.0041 0.04% 37.42 0.0031 0.09% 0.25% 177,842,476 898,284,476 130 KARACAK 720,442,000 13,736 0.0028 0.07% 642 0.0018 0.06% 7.61 0.0029 0.03% 31.25 0.0026 0.08% 0.24% 172,748,253 893,190,253 131 BARENGKOK 720,442,000 14,380 0.0030 0.07% 798 0.0022 0.08% 4.13 0.0016 0.02% 37.32 0.0031 0.09% 0.26% 187,478,434 907,920,434 132 LEUWIMEKAR 720,442,000 15,773 0.0033 0.08% 560 0.0016 0.05% 2.24 0.0008 0.01% 23.86 0.0020 0.06% 0.20% 146,809,091 867,251,091 133 PURASEDA 720,442,000 8,599 0.0018 0.04% 1,989 0.0055 0.19% 3.58 0.0013 0.01% 28.42 0.0023 0.07% 0.32% 232,544,551 952,986,551 134 CIBEBER I 720,442,000 10,789 0.0022 0.06% 1,249 0.0035 0.12% 8.66 0.0033 0.03% 21.00 0.0017 0.05% 0.26% 189,165,661 909,607,661 135 CIBEBER II 720,442,000 9,487 0.0020 0.05% 1,405 0.0039 0.14% 4.71 0.0018 0.02% 32.01 0.0026 0.08% 0.28% 204,157,677 924,599,677 136 KAREHKEL 720,442,000 14,043 0.0029 0.07% 2,126 0.0059 0.21% 3.85 0.0014 0.01% 30.74 0.0025 0.08% 0.37% 267,350,912 987,792,912 137 CIAMPEA CIAMPEA 720,442,000 12,679 0.0026 0.07% 256 0.0007 0.02% 2.26 0.0008 0.01% 24.24 0.0020 0.06% 0.16% 114,576,012 835,018,012 138 CINANGKA 720,442,000 14,462 0.0030 0.07% 703 0.0020 0.07% 3.21 0.0012 0.01% 25.95 0.0021 0.06% 0.22% 158,373,722 878,815,722 139 CIHIDEUNGUDIK 720,442,000 15,904 0.0033 0.08% 604 0.0017 0.06% 2.60 0.0010 0.01% 23.89 0.0020 0.06% 0.21% 151,456,257 871,898,257 140 BOJONGJENGKOL 720,442,000 10,425 0.0022 0.05% 432 0.0012 0.04% 1.94 0.0007 0.01% 25.03 0.0021 0.06% 0.16% 119,137,412 839,579,412 141 TEGALWARU 720,442,000 13,940 0.0029 0.07% 866 0.0024 0.08% 3.11 0.0012 0.01% 35.98 0.0030 0.09% 0.26% 185,480,084 905,922,084 142 CIBUNTU 720,442,000 9,558 0.0020 0.05% 560 0.0016 0.05% 2.33 0.0009 0.01% 23.13 0.0019 0.06% 0.17% 122,590,978 843,032,978 143 CICADAS 720,442,000 12,332 0.0025 0.06% 866 0.0024 0.08% 2.93 0.0011 0.01% 27.44 0.0023 0.07% 0.23% 163,816,914 884,258,914 144 CIBADAK 720,442,000 12,698 0.0026 0.07% 145 0.0004 0.01% 1.05 0.0004 0.00% 21.53 0.0018 0.05% 0.14% 98,715,835 819,157,835 145 BOJONGRANGKAS 720,442,000 12,708 0.0026 0.07% 348 0.0010 0.03% 0.95 0.0004 0.00% 20.24 0.0017 0.05% 0.15% 110,523,542 830,965,542