• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kincir Angin Sumbu Horizontal.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Kincir Angin Sumbu Horizontal.ppt"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

TUGAS MERENCANA MESIN

Perancangan Kincir Angin Dengan Daya 400

Watt Putaran Maksimal Generator 1000 Rpm

Disusun oleh :

1. Patria Wijayanto (111.03.1005) 2. Sulistiyo Nugroho (111.03.1040) 3. Agung Nugroho (111.03.1051)

JURUSAN TEKNIK MESIN (S-1)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

(2)

PERANCANGAN KINCIR ANGIN SUMBU

HORIZONTAL 3 SUDU DENGAN DAYA 400

WATT PUTARAN MAKSIMAL GENERATOR

1000 RPM

DIPRESENTASIKAN OLEH :

NAMA : AGUNG NUGROHO

NIM : 111.03.1051

JURUSAN : TEKNIK MESIN (S -1) MATA KULIAH : TURBIN UAP,GAS & AIR DOSEN PENGAMPU : IR.HARY WIBOWO ,M.T

(3)

Latar Belakang

Salah satu upaya untuk mengatasi krisis energi adalah mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil dengan cara memanfaatkan sumber energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat digunakan adalah energi angin.

Energi listrik merupakan energi yang sangat penting bagi peradabann manusia baik dalam kegiatan sehari hari hingga dalam kegiatan industri. Energi listrik tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti penerangan dan juga proses proses yang melibatkan barang-barang elektronik dan mesin industri.

Dengan kebutuhan energi listrik yang besar maka dibutuhkan sumber energi pembangkit listrik yang mencukupi kebutuhan tersebut.

(4)

Tujuan

1. Mengetahui koefisien daya kincir

2. Menggunakan kincir angin poros horizontal untuk pembangkit listrik

3. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang ilmu pengetahuan (IPTEK)

Manfaat

1. Kincir angin ini dapat digunakan sebagai salah satu pemanfaatan energi terbarukan.

1. Dalam pembuatan skala besar mampu menghasilkan energi listrik yang besar dan dapat di terapkan di masyarakat.

(5)

Teori Turbin Angin Sumbu Horizontal

Turbin angin dengan sumbu horizontal mempunyai sudu yang berputar dalam bidang vertikal seperti halnya propeler pada pesawat terbang.

Gambar .1 Berbagai jenis kincir angin sumbu horizontal

(6)

Tinjauan Pustaka

Perkembangan teknologi tenaga angin di Indonesia dirintis oleh Ridho Hantaro, ST. MT pilot proyek sederhana bertemakan “renewable energy” hingga memenangkan “Brits Award for Poverty Alleviation 2006~. Proyek ini adalah pembuatan turbin angin pembangkit listrik di pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Turbin angin berdiameter rotor 4 meter dengan 6 buah daun alumunium ini mampu menghasilkan daya hingga 1 KW dengan tiang penopang setinggi 8 meter.

(7)

Gambar 2.Sistem Turbin Angin Sumbu Horizontal

(1).Penutup bagian depan (nose) (8).Kawat pengikat (2).Sirip kincir angin (9).Pondasi kincir angin (3).Dudukan sirip kincir angin (10).Pondasi

(4).Body & Generator (11).Kawat pengikat (5).Tiang penyangga sirip ekor (12). Inverter

(6).Sirip ekor (13).Cotroler sistem (7).Pipa penyagga (14). Batterai

(8)

Berdasarkan perancangan yang sudah ada permasalahan utama terjadi adalah pada kontruksi dudukan poros blade yang terlalu panjang. Bearing yang digunakan pada poros bagian depan menggunakan bearing biasa. Adapun spesifikasi dari rancangan sebelumnya ( Toto Rusianto, 2007 ) adalah sebagai berikut :

Tipe blade (sudut) : Airfoil NACA 4415

Bahan blade : Fiber (komposit)

Jumlah blade (sudu) : 3 buah

Panjang blade : 100 cm

Lebar pangkal blade : 18 cm

Lebar ujung blade : 8 cm

Diameter penyangga blade : 10 cm

Diameter rotor : 200 cm

Diameter poros blade (sudu) : 1 inchi (2,54 cm)

Bantalan poros : 2 buah

Tinggi kincir dari tanah : 2 meter

Tekanan udara ( P ) : 1 atm = 1,01325 x 105 pa

Suhu udara absolute ( K ) : 303, 15 ok

(9)

Kemudian kelemahan tersebut diperbaiki oleh perancangan ulang kincir angin yang di lakukan oleh Triyanto, Hanip Stiyanto, Sujono, Eka Laradi Kurnia Elsa tahun 2010 dengan spesifikasi :

Diameter blade = 300 mm Putaran generator = 1200 rpm Perbandingan roda gigi = 1:6

Diameter poros motor ke reduser = 15,22 mm Diameter poros = 25 mm Umur bantalan = 20000 jam

(10)

Data dari hasil perancangan pengujian sebelumnya diatas dijadikan acuan untuk perancangan kali ini. Sementara spesifikasi design kincir angin yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

Tipe blade (sudu) : Airfoil NACA 4415 Bahan blade : Fiberglass (Komposit) Panjang blade (sudu) : 100 cm

Lebar Pangkal Blade : 18 cm Lebar Ujung Blade : 8 cm Diameter rotor : 200 cm Sudut helix : 20o

Pada perancangan ini komponen – kompenen dari kincir angin pada perancangan sebelumnya disederhanakan, diamana rotor langsung terhubung dengan poros generator tanpa reduser. Serta, penggunaan generator yang lebih baik dari perancangan – perancangan sebelumnya yakni menggunakan generator putaran rendah. Instalasi pengambilan data dengan menggunakan data logger. Pengujian kincir dilakukan di bibir pantai, tepatnya di pantai Baru, Pandansimo, Kab. Bantul , DIY.

(11)

TINJAUAN PERANCANGAN/ METODE PENELITIAN

Komponen Pada Sistem Turbin Angin 1. Anemometer

Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data

kecepatan angin ke pengontrol.

Gambar 3. Anemometer

Sumber : (Komponen elektronika)

http://komponenelektronika.biz/fungsi-anemometer.html

(12)

2. Blades

Sudu merupakan bagian dari sebuah kincir angin berupa pelat yang rata. Kebanyakan

turbin angin tipe horizontal menggunakan 3 sudu / blade.

Prinsip kerjanya yaitu angin bertiup di atas menyebabkan

bilah sudu / blade untuk mengangkat dan menghasilkan putaran. Gambar 4. Blade / Sudu

Sumber : (Anne Ahira ) http://www.anneahira.com/kincir-angin-pembangkit-listrik.htm

(13)

BRAKE SYSTEM

Gambar 5. Sistem brake Pada Kincir Angin Sumber : http://lugiromadoni.blogspot.com/

Digunakan untuk menjaga putaran ekstrim pada poros, hal ini karena generator memiliki titik kerja aman

dalam pengoperasiannya.

Keadaan angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, apabila

tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator, yang

mengakibatkan putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, dan juga kawat pada generator putus karena tidak dapat

(14)

Controller (Pengendali)

Komponen-komponen kontroler Ampere Meter

digunakan untuk memantau besarnya arus yang digunakan oleh seluruh beban,dengan demikian dapat diketahui besar kecilnya arus yang digunakan oleh beban.

Volt Meter

digunakan untuk memantau tegangan yang dibangkitkan oleh

generator. Sehingga dapat terpantau besarnya tegangan yang akang dimasukkan pada data logger, kegunaan khususnya agar memantau tegangan yang dibangkitkan generator jika melebihi 24 volt DC, dapat diketahui.

Voltage Controller

Voltage controller (pengatur tegangan) ini digunakan untuk mencegah tegangan generator yang akan masuk pada data logger tidak lebih dari 24 volt. Atau maksimal hanya 24 volt.

(15)

Gambar 6. Generator DC

Sumber : Kaskus

Berdasarkan pengalaman, kami gunakan motor servo 3 phase untuk dijadikan lomba kincir angin. Ini dipilih karena harga yang lebih ekonomis. Selain itu, kami juga sudah mengerti kecepatan angin didaerah lokasi. Sehingga sangat cocok digunakan motor servo yang dibalik penggunaannnya. Selain itu, karena tegangan yang diijinkan hanya sebesar 24 volt DC, sehingga dipilihlah generator servo tersebut.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari

sumber energi mekanik.

(16)

Penyimpan energi (Battery)

Karena keterbatasan akan energi angin (tidak sepanjang hari akan tersedia) maka

ketersediaan listrikpun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat untuk

penyimpanan energi yang berfungsi sebagai

back up energi listrik.

(17)
(18)

Perhitungan Daya

Baling-baling kincir angin direncanakan berjumlah 3 buah, dengan besarnya diameter rotor 2 m. Jika kecepatan angin rata-rata 4 - 5 m/s, Dari rencana itu dapat ditentukan daya ideal yang dihasilkan adalah sebesar:

a). Untuk kecepatan angin rata-rata 5 m/s P/A = ½ ρ V3

P = ½ ρ V3 (¼ π D2)

P = ½ (1,2) (5)3(¼ x 3,14 x (2)2)

P = 235.5 Watt

b). Untuk kecepatan angin rata-rata 4 m/s P/A = ½ ρ V3

P = ½ ρ V3 (¼ π D2)

P = ½ (1,2) (4)3(¼ x 3,14 x (2)2)

(19)

KESIMPULAN

Kesimpulan yang adapat diambil dari perancangan ini adalah sebagai berikut :

1. Rancangan berdasarkan perhitungan dari kapasitas generator yang ada didapatkan diameter blade yang sesuaiyaitu D = 2 meter, serta berdasarkan keadaan lingkungan dan kecepatan angin maka material yang sesuai

adalah fiber glass (komposit) dimana bahan ini cukup kuat dan anti korosif dengan harga yang relatif murah.

2. Turbin angin yang telah diuji dengan jumlah blade sebanyak 3 buah mampu menghasilkan daya rata-rata maksimum 230 Watt selama pengujian

dilakukan. Hal tersebut masih dibawah dari hasil yang diharapkan yaitu

sebesar 400 Watt (dari perhitungan) yang bisa disebabkan karena kecepatan rata-rata angin dilapangan cenderung kurang dari 5 m/s2.

(20)

Saran

Untuk Perancangan Kincir Angin sebagai Penggerak Generator Listrik, masih perlu diadakan pengembangan lebih lanjut. Untuk itu disarankan :

Proses pencarian data antara teori yang terdapat dalam buku atau referensi lain dengan kenyataan komponen yang tersedia dipasaran harus

diperhatikan.

Untuk mendapatkan keluaran daya listrik yang dapat dimanfaatkan perlu dipilih generator dengan putaran rendah, mengingat kecepatan angin di indonesia tidak konstan.

Dibutuhkan rangkaian tambahan untuk memaksimalkan sistem pengisian. Dalam jangka waktu tertentu sebaiknya diadakan pengecekan pada komponen mesin ataupun pemeriksaan rutin terhadap mesin agar kondisi mesin dalam keadaan baik

Pada bantalan sebaiknya juga diadakan pengecekan karena ada kemungkinan setelah beroperasi dalam jangka waktu yang lama akan mengalami keausan sehingga putarannya tidak presisi lagi yang akan mengakibatkan kerja mesin terganggu.

(21)
(22)
(23)

SEKIAN

Gambar

Gambar .1 Berbagai jenis kincir angin sumbu horizontal  www.kidwind.org
Gambar 2.Sistem Turbin Angin Sumbu Horizontal
Gambar 3. Anemometer
Gambar 4. Blade / Sudu
+4

Referensi

Dokumen terkait

Pada grafik 4.5 yang menunjukan Daya Kincir Listrik ( P out Listrik) dihasilkan kincir angin oleh ketiga variasi kecepatan angin, dari data tersebut semakin

Untuk dapat melakukan perancangan poros kincir angin sumbu horizontal dengan tepat maka harus terlebih dahulu mengetahui data – data awal dari kincir angin yang akan dibuat,

Turbin angin adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan

Pada makalah ini akan disampaikan mengenai desain turbin angin sumbu horizontal bersudu tiga serta analisa terhadap perhitungan daya dan efisiensi dari desain

Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan prototipe dengan melakukan rancang bangun generator magnet permanen pembangkit tenaga listrik menggunakan kincir angin

Performance turbin angin dipengaruhi oleh posisi sumbu gerak turbin dan angina, dimana semakin besar putaran angina maka kecepatan putar turbin dan tegangan

Untuk itu, dalam penelitian ini dikembangkan prototipe dengan melakukan rancang bangun kincir angin pembangkit tenaga listrik sumbu vertikal menggunakan generator magnet

Grafik Hubungan Antara Daya Listrik (Watt) Dengan Torsi (N.m) Pada Variasi Berat Sudu 0,24 Kg Dan Kecepatan Angin 7 m/s.. Grafik Hubungan Antara Putaran Kincir Angin (Rpm)