• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah pengembangan diri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah pengembangan diri"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HAM (mengembangkan diri)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepribadian manusia adalah suatu kebiasaan atau suatu tindakan yang dilakukan sehari-hari. Pada dasarnya kepribadian manusia adalah kepribadian baik dan kepribadian buruk. Kepribadian manusia terbentuk oleh keadaan sekitar manusia itu hidup atau interaksi manusia tersebut dengan daerah sekitar.

Pada dasar nya kepribadian seseorang sangat berpengaruh terhadap Intelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ),Yang termasuk dalam IQ adalah Logis

Matematis, Linguitis dan Verbal, yang termasuk dalam EQ adalah Interpersonal, Yang termasuk dalam SQ adalah Substansial dan eksistansial.

Orang yang sukses adlah orang yang dapat mengendalikan EQ, IQ, SQ, dan OQ. oleh karena itu apabila seseorang ingin mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya maka orang tersebut harus dapat menguasai ke-4 faktor tersebut.

Saya sebagai manusia biasa belumdapat mengendalikan fektor-faktor tersebut, tetapi setelah membaca materi tentang Pengembangan diri saya telah sedikit tau bagaimana cara untuk dapat menjadi seseorang yang sukses.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat dibatasi masalah sebagai berikut ; 1. Pribadi orang sukses

2. Pribadi dan kelemahan kita . 3. Cara kita menjadi orang sukses. PEMBAHASAN

Pribadi Orang Sukses

A. KARAKTER-KARAKTER ORANG SUKSES

1.Karakter yang pertama adalah menjadi orang yang Proaktif terhadap kejadian-kejadian yang dialami.

Orang yang memiliki sikap proaktif pada kejadian-kejadian yang dialami yaitu apa bila

mengakami kejadian tik akan melakukan tindakan tindakan bodoh yang dapat merugikan diri nya sendiri.

(2)

2. Karakter yang ke dua adalah memiliki bahasa-bahasa proaktif, bahasa-bahasa proaktif Orang yang sukses pasti memiliki bahasa-bahasa yang proaktif, bahasa proaktif yaitu : Akan kukerjakan, Takkan kubiarkan suasana hatimu yang jelek itu menular kepadaku, Pasti ada jalan, Aku memilihnya, Yuk kita pelajari kemungkinannya, Seharusnya aku bisa lebih baik dari pada itu

3.Karakter yang ke tiga adalah Memiliki sikap Optimis.

Sikap Optimis yaitu sikap yang akan menganggap seluruh permasalahan dapat diselesaikan. Contoh sikap optimis : selalu bertindak bukanlah sebagai korban, memiliki solusi dan pilihan dalam mengatasi suatu masalah,dan lain-lain.

4.Karakter yang ke empat yaitu mengetahui jalan mana yang haus diambil dalam mengarungi kehidupan.

Orang yang sukses adalah orang yang mengerti akan dibawa kemana arah hidupnya dan jalan mana yang akan diambil, bukanlah manusia yang tidaktau arah dan tujuan hidupnya.

B. Kebiasaan-kebiasaan Orang Sukses

Kebiasaan pertama dari Orang sukses adalah selalu berfikir akan keberhasilan bukanlah kegalan yang akan dicapanya. Langkah-langkah yang harus dicapai agar terwujud kemenangan tersebut seperti : mengerti bidang apa saja yanga dapat diwujudkan agar berhasil, selalu sportif dalam berbagai kegiatan, selalu mengingatkan orang lain akan apa yang harus dikerjakannya tanpa harus menyinggung perasaannya.

Kebiasaan kedua dari Orang sukses adalah selalu memahami perasaan orang lain,bkanlah meminta untuk dipahami oleh orang lain. Kebanyakan dari kita tidak mau mengerti perasaan orang lain tetapi selalu menginginkan dimengerti oleh oleh orang lain, hal tersebut dapat menjadikan oranglain akan menjauhi kita.

Kebiasaan selanjutnya yaitu selalu berbuat yang berguna bagi oranglain, dan berperilaku yang enak dilihat oleh oranglain.

C. Mampu memaksimalkan IQ,EQ,SQ.

Manusia diberi Allah dengan multi kecerdasan. Masing-masing harus dapat kita optimalkan agar kita manusia benar-benar menjadi makhluk terbaik di muka bumi ini.

Hal ini lah yang diperhatikan dan diterapkan oleh orang-orang sukses dalam menjalankan dan menentukan arah hidup mereka sehingga mereka dapat menjadi orang yang sukses.

Intelligence Quotient (IQ) adalah Kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio. Contoh dari IQ adalah Contoh : 3 x 2 = 6,jika IQ manusia unggul hanya dinkmati untuk diri

(3)

hatinya. Hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memerhatikan sekitar nya. IQ saya tidak terlau tinggi dan saya terkadang tidak menyadari kelemahan saya tersebut.

Spiritual Quotient (SQ) adalah Kemampuan memberi makna hidup sebagai puncak spritual (ultimate meaning). Contoh : Semua aktivitas harus bernilai ibadah, Jika SQ manusia unggul maka manusia tersebut unggul di sisi Allah saja, manusia tersebut hanya memeikirkan segala sesuatu nya hanyalah agama saja, tidak memikirkan yang lainnya. Jika hal ini terjadi maka manusia tersebut bagaikan manusia yang hanya bertapa dikarenakan hana memikirkan akhirat saja.

Emotional Quotient (EQ) adalah Kemampuan mengendalikan emosi dan mendengar suara hati sebagai sumber informasi. Contoh : komitmen, loyalitas , kepekaan, motivasi dan empati. Jika EQ manusia unggul maka manusia tersebut unggul bersama orang lain. Jika hal ini terjadi manusia tersebut akan menjadi profokataor dan koruptor, dikarenakan manusia tersebut dapat membohongi dan mempengaruhi orang lain dengan baik.namun orang seperti ini tidak dapat berfikir tentang dampak apa yang telah dilakukan nya.

Pribadi orang sukses

A. Karakter-karakter orang sukses

1.Karakter yang pertama dalah saya terkadang orang yang Proaktif dan terkadang juga

merupakan orang yang reaktif terhadap kejadian-kejadian yang dialami. Hal ini terjadi pada saat saya menghadapi masalah terkadang saya masih melakukan tindakan-tindakan bodoh yang mengakibatkan kerugian terhadap saya pribadi.

2.Karakter yang ke dua adalah memiliki bahasa-bahasa proaktif, bahasa-bahasa proaktif dan juga bahasa reaktif.

bahasa proaktif yaitu : Akan kukerjakan, Takkan kubiarkan suasana hatimu yang jelek itu menular kepadaku, Pasti ada jalan, Aku memilihnya, Yuk kita pelajari

kemungkinankemungkinannya, Seharusnya aku bisa lebih baik dari pada itu. Namun terkadang saya juga menggunakan bahasa-bahasa reaktif yaitu : saya sudah menyerah untuk

mengerjakannya,sudahlah sampai sini saja pemahamannya, saya sudah lelah menghadapi masalah ini.

3.Karakter yang ke tiga adalah Memiliki sikap Optimis dan terkadang saya juga menjadi orang yang pesimis.

Sikap Optimis yaitu sikap yang akan menganggap seluruh permasalahan dapat diselesaikan. Sikap pesimis yaitu sikap yang menganggap permasalahan yang dihadapi tidak dapat

terselesaikan

Contoh sikap optimis : selalu bertindak bukanlah sebagai korban, memiliki solusi dan pilihan dalam mengatasi suatu masalah,dan lain-lain.

(4)

Contoh sikap pesimis : selalu menantikan terjadi apa adanya, selalu memikirkan masalah dan hambatannya.

4.Karakter yang ke empat yaitu mengetahui jalan mana yang haus diambil dalam mengarungi kehidupan.

Saya adalah orang yang mengerti akan dibawa kemana arah hidupnya dan jalan mana yang akan diambil, bukanlah manusia yang tidaktau arah dan tujuan hidupnya.

B. Kebiasaan-kebiasaan kita

Kebiasaan pertama dari kita adalah selalu berfikir akan keberhasilan bukanlah kegalan yang akan dicapainya namun terkadang saya masih memikirkan sesuatu hal yang selalu difikirkan takut akan kegagalan. Langkah-langkah yang harus dicapai agar terwujud kemenangan tersebut seperti : mengerti bidang apa saja yanga dapat diwujudkan agar berhasil, selalu sportif dalam berbagai kegiatan, selalu mengingatkan orang lain akan apa yang harus dikerjakannya tanpa harus menyinggung perasaannya.

Kebiasaan kedua dari kit adalah selalu memahami perasaan orang lain,bukanlah meminta untuk dipahami oleh orang lain, Namun terkadang kit masing memikirkan Ego kita pribadi. hal tersebut dapat menjadikan oranglain akan menjauhi kita. dan akhirnya terkadang memikirkan kembali apa yang telah kita lakukan.

C. Kurang Mampu memaksimalkan IQ,EQ,SQ.

Manusia diberi Allah dengan multi kecerdasan. Masing-masing harus dapat kita optimalkan agar kita manusia benar-benar menjadi makhluk terbaik di muka bumi ini.

Hal ini lah yang diperhatikan dan diterapkan oleh orang-orang sukses dalam menjalankan dan menentukan arah hidup mereka sehingga mereka dapat menjadi orang yang sukses. Namun hal tersebut belum terlalu mengerti buat kita lakukan.

Intelligence Quotient (IQ) adalah Kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio. Contoh dari IQ adalah Contoh : 3 x 2 = 6,jika IQ manusia unggul hanya dinkmati untuk diri

sendiri.namun bila hanya IQ manusia yang tinggi akan berakibat seperti ilmuan yang buta akan hatinya. Hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memerhatikan sekitar nya. kita kurang mampu memaksimalkan IQ yang saya miliki dikarenakan masih sedikitnya ilmu pengetahuan yang saya miliki.

Spiritual Quotient (SQ) adalah Kemampuan memberi makna hidup sebagai puncak spritual (ultimate meaning). Contoh : Semua aktivitas harus bernilai ibadah, Jika SQ manusia unggul maka manusia tersebut unggul di sisi Allah saja, manusia tersebut hanya memeikirkan segala sesuatu nya hanyalah agama saja, tidak memikirkan yang lainnya. Jika hal ini terjadi maka manusia tersebut bagaikan manusia yang hanya bertapa dikarenakan hana memkirkan akhrat saja. kita merasa Spiritual Quotient saya masih rendah karena terkadang kita masih melalaikan perintah Allah untuk melakukan kegiatan yang lainnya.

(5)

Emotional Quotient (EQ) adalah Kemampuan mengendalikan emosi dan mendengar suara hati sebagai sumber informasi. Contoh : komitmen, loyalitas , kepekaan, motivasi dan empati. Jika EQ manusia unggul maka manusia tersebut unggul bersama orang lain orang lain. Jika hal ini terjadi manusia tersebut akan menjadi profokataor dan koruptor, dikarenakan manusia tersebut dapat membohongi dan mempengaruhi oranglain dengan baik.namun orang seperti ini tidak dapat berfikir tentang dampak apa yang telah dilakukan nya. Saya merasa Emotional Quotient saya masih perlu ditngkatkan karena saya masih memiliki sikap egois yang tinggi dan canggung terhadap dunia yang baru saya masuki, sehingga saya masih lambat dalam bergaul dan masih lambat dalam menerima hal-hal yang baru saya temui.

Cara kita Menjadi Orang Sukses

A. Peluang dan kesempatan karir kita

Hal – hal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dapat mencapai

keberhasilannya dalam karir adalah Hard skills, Soft skills, Praktikal skills, Praktikal skills. Hard skills adalah kemampuan atau pemahaman yang dimiliki seseorang dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,menggambarkan wawasan intelektualitas seseorang. Hard skills diperoleh dari pendidikan seperti sekolah, bacaan atau informasi yang selalu didapat. Hard skills yang saya miliki :

1. Saya sangat menguasai ilmu akuntansi karena saya mendalami dari buku-buku yang saya miliki, jurnal-jurnal yang saya baca.

2. Saya memiliki pengetahuan yang sangat banyak tentang perkembangan bisnis global dari media cetak (Koran) dan media elektronik (TV radio) yang selalu saya ikuti.

Soft skills adalah kemampuan seseorang dalam bersikap pada diri sendiri dan orang lain. Memahami diri diwujudkan dalam bentuk : Percaya diri, Kemampuan komunikasi, Sikap hidup (tanggung jawab, mandiri, dewasa), Motivasi diri, dan Komitmen . Memahami orang lain diwujudkan dalam bentuk membangun empati dan networking kepada orang lain. Soft skills bersumber pada hati.

Soft skills yang saya miliki :

1. Banyak orang bilang bahwa saya orang yang mempunyai rasa percaya diri tinggi terutama menyampaikan gagasan/ berbicara di depan orang lain.

2. Saya mempunyai sikap belum akan menikah sebelum memiliki penghasilan sendiri. 3. Banyak orang lain bilang terutama orang tua saya bahwa saya orangnya tanggung jawab. Praktikal skills adalah kemampuan seseorang dalam olah fisik. Contoh praktikal skills adalah kemampuan membuat makanan, kemampuan bercocok tanam, ahli computer, ahli elektronik, pertukangan, otomotif, main musik, olah raga dan lain-lain. Praktikal skills seseorang diperoleh dari belajar praktek langsung.

(6)

Praktikal skills yang saya miliki :

1. Saya dapat menyusun laporan keuangan ( neraca, laba rugi) perusahaan dengan baik. 2. Saya bisa main sepak bola dengan baik

3. Saya dapat memperbaiki kerusakan sepeda motor.

4. Saya dapat menggunakan software keuangan perusahaan seperti DEA,Accurate,dll . Life skills adalah kemampuan atau keterampilan seseorang untuk bekal hidup atau menjalani hidup dan kehidupan. Life skills seseorang mayoritas ditekankan pada dua bidang yaitu dapat memiliki sumber keuangan dan dapat membangun keluarga.

Life skills yang saya miliki adalah :

1. Saya mempunyai pengetahuan yang cukup seputar dunia perbankan, saya dapat menyusun informasi keuangan.

2. saya mempunyai dedikasi yang kuat dan motivasi tinggi bekerja sebagai Accounting. 3. setelah saya mendapatkan penghasilan sendiri maka siap menikah.

Strategi Pengembangan Diri

Strategi pengembangan diri dipaparkan secara singkat dan di ambil dari pendapat Martha Mary McGraw (1987) dalam bukunya 60 Cara Pengembangan Diri.

1. Menjadi Diri Sendiri yang Khas

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang sama persis, demikian pula sebaliknya tak ada seorangpun di dunia ini yang dapat meniru secara persis. Dan tidak seharusnya kita meniru persis orang lain, kita adalah diri sendiri yang mempunyai khas-an yang tidak dimiliki oleh orang lain. Biarkan diri kita berkembang dengan ke khususan dan ke unikannya, dan jadikanlah hal itu menjadi modal dasar untuk meraih kesusksesan. Oleh karena itu menjadi diri sendiri yang khas dan unik adalah pilihan tepat.

2. Berkembang Terus

Kita adalah bagian dari lingkungan kita, mari kita lihat dan tatap diri kita. Kita pasti akan menemukan keindahan dalam diri kita. Jadilah tumbuh-tumbuhan yang selalu hijau. Tumbuh-tumbuhan yang tetap mekar sepanjang tahun, tanpa perlu ditanyakan apa

sebabnya. Bunga-bunga liarpun bisa bermekaran menyemarakkan keindahan alam, dan di rumah kita. Kita adalah bunga itu.

Kita ajak sesama kita untuk bertukar pikiran, bertukar impian, maupun bertukar

pengalaman. Kita tanyakan kepada mereka apa yang mereka miliki. Hal seperti ini dapat diibaratkan seperti penyerbukan silang. Senyumlah pada waktu kita mendengarkan pengalaman orang lain itu. Pasti akan ada manfaatnya bagi kehidupan kita.

3. Menjadi Menarik

(7)

cantik, gantheng, akan tetapi lebih pada pesona diri, apa yang ada di dalam diri kita. Untuk menjadi seseorang yang menarik kita bisa mengeksplore kemampuan kita, menyadari kekurangan kemudian menutupinya dan menonjolkan sisi lebih untuk membuatnya menjadi menarik. Menjadi menarik adalah juga merupakan pilihan. Seseorang akan memilih menjadi menarik atau masa bodoh tergantung dari dirinya sendiri. Percayalah bahwa diri kita betul-betul menarik. Keindahan kita diperhitungkan. Memang kita bukan „ratu kecantikan‟ juga bukan orang yang paling tampan di seluruh negeri, tetapi percayalah bahwa kita memiliki ketampanan tersendiri. Jangan pernah merasa minder. Kita hanya perlu mengenal keindahan diri kita. Kita hanya perlu meyakinkah diri kita sendiri: “Bahwa saya sungguh sangat menarik”

Seseorang yang memiliki konsep diri negatif juga akan mengakibatkan rasa tidak percaya diri, tidak berani mencoba hal-hal baru, tidak berani mencoba hal yang menantang, takut gagal, rendah diri, merasa diri tidak layak untuk sukses dan masih banyak hal inferior lainnya. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri yang positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri, dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya (Gunawan, 2005)

4. Bertanya Pada Diri Sendiri

Bertanyalah pada diri kita: “Siapa saya?” Mengapa saya diciptakan? Bagaimana saya berhubungan dengan sang pencipta? Apa yang sangat saya dambakan dalam hidup ini? Hal apa yang paling berharga dalam hidup saya? Sumbangan kecil apakah yang bisa saya buat demi dunia sekitar tempat saya berada agar menjadi lebih baik?

Jika saya berjalan, lalu melihat ke belakang, apa yang saya lihat? Apakah saya perlu mengubah sesuatu? Apakah saya sudah cukup puas dengan keberadaan diri saya? Hanya dengan berdialog dengan mata batin kita secara jujur maka kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

5. Bersahabat

Setiap pribadi mampu bersahabat dengan kita, dan setiap individu dapat menjadi sahabat kita. Tiga keutamaan diperlukan dalam membangun persahabatan, Iman, Harapan dan kasih sayang. Tuhan yang pertama kali menjadi sahabat kita, pada waktu Ia menciptakan kita. Tiga keutamaan tersebut harus dibagi dengan orang lain. Kita bisa berharap dengan persahabatan. Kita bisa mengasihi dan menyayangi dengan persahabatan. Banyak sedikitnya sahabat tergantung pada sikap kita terhadap diri sendiri.

6. Mendukung Orang Lain

Jika pekerjaan kita kurang mendapatkan penghargaan barangkali kita masih mampu bertahan untuk hidup. Tetapi kita tidak akan mampu untuk bekerja keras dan baik kalau tidak ada seorangpun yang memperhatikan kita. Bisa jadi kita akan menjadi macet,

malas, enggan bekerja. Ini berlaku bagi siapa saja. Kalau ada orang yang berhasil dan kita menepuk punggungnya sebagai tanda dukungan, dia pasti akan semakin berkembang. Sebagai pemimpin/Kepala Sekolah memberikan pujian dan dukungan dengan tulus terhadap anak buah apapun keberhasilannya, seberapapun keberhasilan itu, akan menjadi

(8)

semangat yang paling ampuh.

Namun jika perhatian dan dukungan kita palsu, pasti orang lain akan kecewa. Oleh karena itu kita perlu berusaha membri dukungan dengan maksud yang murni dan tulus tanpa pamrih, apalagi tersirat keirian.

7. Mengembangkan Talenta

Tidak pernah ada kata terlambat untuk mengerjakan hal-hal khusus yang kita inginkan. Terus dan lakukan saja! Barangkali memang sudah terlambat untuk belajar ‟loncat galah‟ (misalnya) seusia kita, Tapi itu kekecualian. Kita perlu menjebol keterbatasan kita. Kembalilah ‟ke bangku sekolah atau kuliah‟ Ikutilah lokakarya, seminar ataupun pelatihan. Kunjungilah ceramah-ceramah atau kita selenggarakan sendiri. Bidang apa yang kita kuasai? Beritahukanlah kepada teman sahabat, bahwa kita akan memberikan kuliah gratis, pasti kita akan menikmatinya demikian pula pendengarnya.

Talenta seseorang tidaklah sama, namun masing-masing orang pasti dibekali dengan talenta, tinggal bagaimana kita mengembangkannya, mengasahnya, untuk kemudian kita memetik hasilnya.

8. Membiarkan diri menjadi Bahagia, Belajar mencintai, Bernyanyi, Santai dan Tertawa.

Beberapa hal diatas adalah hal-hal yang menyenangkan yang mudah dilakukukan namun juga terkadang sulit untuk dilakukan. Apakah kita sungguh bahagia saat ini? Mari kita merenung, tahun-tahun yang telah lewat apa yang telah kita alami? Temukan saat-saat bahagia kita. Banyak orang telah menjadi ‟sukses‟ dalam hidupnya, tetapi tidak merasakan kedamaian. Jadilah bahagia sekarang juga. (Selanjutnya akan diuraikan tersendiri pada sub bab berikutnya).

Belajar mencintai bisa merupakan hal mudah bisa juga sebaliknya. Belajarlah mencintai apa yang telah kita raih dan kita miliki, mencintai Allah Swt. mencintai sesama,

mencintai diri sendiri. Buatlah itu semua dengan cara yang tegas. Jangan ragu-ragu. Tataplah lawan berbicara manakala kita berbicara dengannya. Dengarkan baik-baik waktu mereka berbicara dengan kita. Biarkan mereka tahu bahwa kita penuh perhatian, sehingga mereka merasa senang dan berharga di hadapan kita. Biarkan orang tahu bahwa kita memperhatikan mereka, mencintai mereka. Ada pepatah, jabatan tangan mesara mempunyai seribu makna.

Benyanyi, santai, dan tertawa. Nikmatilah hidup dan kehidupan, bekerja juga perlu santai dan bergembira, karena ini akan mengendorkan ketegangan dan membuat kita nyaman. Ketika kita merasa nyaman secara fisik dan psikis maka aura kita akan muncul. Inner Beauty kita akan muncul, dan ini akan membuat nyaman semuanya.

9. Menjaga Kondisi Fisik

Manusia merupakan kesatuan jiwa dan badan. Jiwa mempengaruhi badan, sebaliknya badan juga mempengaruhi jiwa. Sadar akan kesatuan tersebut dan berbuat sesuatu untuk itu merupakan hal yang sangat penting.

(9)

dengan senam atau joging secara rutin, bisa pada waktu pagi atau sore hari. Buatlah diri kita selalu merasa sehat, sekalipun kondisi badan kita sedang tidak fit. Badan kita adalah kita, manakala kita merasa tensi naik, marah, ataupun sedih, cucilah mobil, potonglah rumput, berkebun, rawat bunga-bunga, lari-lari ataupun bersepeda.

10. Berbagi dengan Orang Lain

Apa yang kita miliki dan dapat dibagi dengan orang lain? Renungkanlah! Apapun yang dapat kita bagi, sekecil apapun itu akan sangat bermanfaat bagi kita dan bagi yang

menerima. Apakah kita mempunyai pengalaman menarik, lucu, gembira, yang bisa dibagi dengan orang lain? Apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain? Untuk lingkungan? Untuk negara?

Berbagai dengan orang lain selain membahagiakan diri kita juga membahagiakan orang lain. Berbagai tidak hanya utnuk hal-hal kesenagngan saja terkadang pengalaman sedih dan gundah juga perlu berbagai agar kita menajdi ringan, dan dapat melangkah lagi. Berbagai pengalaman sedih bukan berarti mengeluh, harus dibedakan.

11. Memaafkan dan Melupakan.

Memaafkan dan berusaha melupakan adalah yang terbaik, namun terkadang sulit untuk dilakukan. Andaikan kita seorang pelupa yang jempolan, maka kita akan menjadi seorang pengingat yang paling bahagia. Belajarlah untuk memaafkan dan melupakan. Tidak akan menjadikan kita bahagia jika hati terluka satu kali dan diingat terus selamanya sepanjang waktu. Ketika seseorang menyakiti hati kita berterus teranglah dengan dia, senyumlah. Barangkali amat berat, tapi cobalah. Dan apapun masalahnya ada satu hal yang harus kita buat. Yakni memaafkan dan melupakan. Kita mampu mendapatkan kembali kedamaian hati. Kita dapat memeperolehnya dengan jalan memaafkan.

12. Berusaha untuk Tidak Tenggelam.

Suatu saat kita dapat berjumpa dengan apa yang disebut dengan ‟kesulitan‟, dalam situasi itu kita akan merasa berat. Tiba-tiba godaan muncul: ”untuk apa mengarungi lautan kehidupan?” Adakah tidak lebih baik kalau kita tenggelam saja di dalamnya? Demikianlah godaan yang selalu muncul manakala kita berada dalam saat krisis. Tetapi bertahanlah. Berusahalah untuk tetap terapung di atas permukaan hidup. Percayalah banyak hal pasti akan menjadi lebih baik manakala kita mampu bertahan dalam situasi krisi itu.

13. Bersikap Lembut Namun Tegas

Bertindaklah tegas kalau situasinya memang menuntut demikian. Jangan takut untuk membela kebenaran. Jangan mudah percaya pada kebohongan. Dan jangan biarkan hidup kita jadi berantakan. Jadilah orang yang lembut. Lembut pada diri sendiri, pada orang lain dan pada kebaikan yang muncul dalam diri kita ataupun pada orang lain. Pupuklah

kebaikan yang ada dalam diri kita walau itu sangat kecil. Namun hargailah pula kebaikan yang ada pada orang lain. Tetaplah tersenyum ketika kita harus mengatakan hal yang

(10)

sangat tegas dan pasti.

14.”Joke” yang Cerdas

Bercanda dan lelucon amatlah penting dalam kehidupan kita, karena dengan hal itu kita bisa tertawa, bahkan bisa mentertawakan diri kita, kesalahan kita bahkan kenaif-an kita sekalipun. Banyak lelucon yang dapat kita buat, namun pilihlah lelucon yang cerdas, bukan yang porno. Banyak lelucon cerdas dan menggelitik yang akan membuat segar ruangan. Namun kita juga harus ingat masing-masing orang punya keterampilan ‟melucu‟ yang berbeda. Sekecil apapun berusahalah membuat joke di saat-saat yang tepat untuk mengurangi kejenuhan kerja pada diri sendiri dan rekan kita.

15. Manajemen Kepribadian

Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik sifatnya terhadap lingkungannya (Alport, 1937)

Kepribadian itu merupakan perangsang atau stimulus sosial bagi orang lain. Reaksi orang lain terhadap saya itulah pribadi saya (pendapat May Morton dalam Kartono, 2005) Kepribadian adalah segenap organisasi mental dari manusia pada semua tingkat dari perkembangannya. Ini mencakup setiap fase karakter manusiawinya, intelek,

temperamen, keterampilan, moralitas dan segenap sikap, yang telah terbentuk sepanjang hidupnya, jadi mencakup seluruh kemampuan manusia dan segenap pengalaman

sepanjang hidupnya (Warpen dalam Kartono, 2005)

Dari tiga pengertian tentang kepribadian tersebut tampak bahwa kepribadian bukanlah konsep tunggal, melainkan sangat kompleks dan semua itu ada dalam diri kita, dalam hidup kita. Oleh karenanya diperlukan keterampilan untuk mengelolanya agar kita menjadi pribadi yang menarik, bermanfaat, dan memepesona.

16. Motivasi untuk Merubah Sikap

Kepribadian pertama sekali dipengaruhi oleh motivasi. Pada hakikatnya sebuah motivasi adalah kekuatan yang mempunyai daya pembangkitan atau penimbulan motif, bisa juga dikatakan bahwa suatu kegiatan yang menjadi motif. Tingkah laku manusia dasarnya mempunyai motif. Mempelajari tingkah laku manusia, pada dasarnya adalah mengetahui secara pasti apa yang dilakukannya, bagaimana ia melakukanya dan mengapa ia

melakukannya. Yang menjadi kendala untuk hal-hal tersebut biasanya berkenaan dengan pemahaman diri.

Motivasi adalah suatu keinginan yang hendak dicapai oleh setiap individu untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan akan dirinya (Suparno, 2004) Akan tetapi pada kenyataannya tidak seorangpun yang dapat

memuaskan semua kebutuhannya, dan itupun adanya saling mendapatkan dan saling melengkapi, apabila satu atau beberapa kebutuhan tidak dapat terpenuhi oleh kita, maka orang lain yang memenuhinya.

Motivasi sangat diperlukan untuk merubah sikap kita ke arah yang lebih baik, lebih maju, lebih berhasil dan sukses. Apabila kita tidak mempunyai motivasi untuk maju, maka kita juga merasakan bahwa keberhasilan hanyalah di ‟awang-awang‟. Sebaliknya jika kita mempunyai motivasi ingin terus maju dan berkembang, maka kesusksesan sudah di

(11)

depan mata.

17. Mengapa Mesti Minder?

Bersyukurlah kepada Allah Swt. Yang telah menciptakan kita dengan segala kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kita adalah pribadi yang unik dan masing-masing orang tidak sama, biarkan diri kita berkemabang. Jangan mencaci maki diri sendiri. Jangan pernah merasa tidak berharga, kita adalah yang terbaik dan buatlah itu dari waktu ke waktu.

Pelajarilah segala sesuatu tentang diri kita, sekali lagi jangan menghina diri kita sendiri, meremehkan dan mengabaikannya. Jangan pernah menyesali apa yang ada pada diri kita, kenalilah potensi kita buatlah itu menjadi hal-hal yang menarik. Kalau kita mempunyai kelemahan jangan berputus asa, karena pada dasarnya setiap orang juga mempunyainya. Dan ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

18. Ciptakan Kesempatan

Pada waktu kita mengarungi samudra kehidupan, pasti kita akan memeperoleh kesempatan, entah kapan? Namun kita juga harus berusaha untuk menciptakan

kesempatan sendiri. Jadikanlah peluang sebagai suatu kesempatan dan ciptakan sebagai tantangan untuk dilaksanakan, dan sukses. Tanamkanlah ini pada pikiran kita. Tataplah hidup dan buatlah situasi untuk diri sendiri. Temukan tempat untuk kita, jangan

menunggu diberi tempat oleh orang lain.

Hidup bukanlah soup kalengan yang dipanaskan kemudian dihidangkan. Hidup adalah tantangan dan perjuangan. Kalau kita mau kita pasti bisa menciptakan kesempatan. Semuanya bergantung pada kita. Dan tiada akhir jika tidak ada awal, maka mulailah! 19. Mempunyai Pendapat

Apabila kita memiliki pendapat, itu berarti bahwa kita telah memikirkan dan memutuskan suatu titik pandang tertentu. Janganlah cepat-cepat mengubah pendapat tersebut,

manakala ada orang lain yang mempunyai pendapat yang berbeda. Bagaiamanapun juga pendapat kita memiliki alasan yang kuat. Tanyakanlah pada orang tersebut apa yang menjadi pendapatnya?

Andaikan kita menemukan kesalahan dalam pendapat kita, janganlah kita takut-takut untuk mengubahnya. Sebab itu bisa terjadi bahwa pendapat kita belum berpijak pada sebuah fakta yang ada. Janganlah malu untuk mengakui kesahalan kita. Mengakui kesalahan tidaklah berarti kiamat, justru menunjukkan kematangan dan kearifan kita. Janganlah ‟mandeg‟ dalam satu garis pemkiran saja. Kita perlu memebedakan anatara ”memiliki” pendapat dengan ”bersikeras” pada pendapat.

20. Memandang dengan Menyeluruh (Holistik)

Jika kita hendak memutuskan sesuatu yang penting, pakailah ‟kaca mata ukuran orang tua‟ agar kita dapat melihat dengan cermat dan teliti. Pakailah juga berbagai jenis dan warna kacamata, agar keputusan yang kita hasilkan bukanlah keputusan yang dihasilkan dari kaca mata hitam putih saja, melainkan ada warna-warna lain yang sangat indah dan menarik.

(12)

tidak mengabaikan orang lain. Sebab bisa terjadi apa yang menurut kita tdak penting, ternyata amat penting bagi orang lain. Oleh karena itu bertindaklah secara cermat.

21. Jadilah Tajam

Pensil yang tajam akan menghasilkan tulisan yang tajam pula. Pisau yang tajam akan menghasilkan irisan yang bagus dan halus. Akal yang tajam pasti juga akan membuat kepuusan-keputusan tajam pula. Cobalah kita memahami peristiwa-peristiwa yang muncul dalam hidup kita, dan berusaha untuk memeprhatikan semuanya.

Berprinsiplah ”seperti gelas berisi air, jika airnya ditumpahkan terus lama kelamaan akan habis” maka kita harus mengisinya dengan air lagi. Demikian juga otak kita, asahlah, berdiskusi dengan teman, saling mengisi dan saling membelajari diri sesama teman akan sangat bermanfaat untuk mengisi otak kita.

Janganlah bingung ketika kita berada dalam bahaya berbuat kesalahan besar. Berbicaralah dengan orang lain yang menurut hemat kita memiliki pengalaman dan kebijaksanaan. Jadilah tajam, berdirilah tegak, amati semuanya setajam mungkin.

22. Menghargai Waktu

Adalah tidak benar kalau kita mengatakan bahwa kita tidak mempunyai waktu untuk berbuat sesuatu, yang lebih tepat adalah bahwa kita tidak mampu menguasai waktu kita sehingga kita tidak mampu melakukan sesuatu yang harus kita lakukan.

Kita harus mengatur waktu kita dengan ketat apalagi jika berhubungan dengan orang lain. Karena kepercayaan mahal harganya dan terkadang kita sulit menjaganya. Oleh

karenanya, menjadi orang yang tepat waktu dan dapat mengelola waktu dengan baik adalah menjadi idaman setiap orang.

23. Mendengarkan dengan Telinga dan Mata

Apakah kita seorang pendengar yang baik? Atau setidaknya ada orang yang pernah mengatakan bahwa kita adalah seorang pendengar yang baik. Pada waktu berbicara, orang tidak hanya berkomunikasi dengan kata-kata, tetapi juga dengan ekspresi wajah, nada suara, gerak tangan dan tatapan mata. Jika kita seorang detektif yang bertugas menangkap petunjuk lewat tanda-tanda hal seperti itu jelas sangat berguna. Membaca bahasa tubuh seseorang amatlah penting untuk mengetahui maksud yang sebenarnya. Belajar mendengarkan orang lain akan membuat kita bijaksana.

24. Menghargai Diri Sendiri

Hargailah diri kita sendiri. Berbanggalah dengan diri kita, kita memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan, apapun itu, sekecil apapun itu. Kita adalah sesuatu yang berharga.

Bayangkanlah diri kita sebagai bingkisan yang dikirimkan untuk diri kita sendiri. Gambarkan diri kita sebagai patung indah yang dibungkus dalam jerami dan kotak kayu berukir indah. Dan bingkisan itu untuk kita. Pada waktu kita membuka kotak dan menyibak jerami penutup karya seni itu, bayangkanlah bahwa barang tersebut hidup, bernafas, bermasa depan cerah, menyenangkan, praktis, memiliki keamampuan yang luar biasa. Dan itu adalah diri kita, sungguh kita adalah bingkisan bagi diri kita sendiri.

(13)

Kalau kita bisa menjaga, melindungi, memperlakukan dan menghargai diri kita sendiri maka orang lain juga akan melakukannya untuk kita.

25. Menghargai Sang Pencipta

Kita akan menemukan kesulitan untuk menngungkapkan dengan kata betapa kita sangat menghargai Sang Pencipta kita. Allah Swt. sangat mengagumkan, Imaginatif, Menarik, Fantastis, Penuh cinta dan kasih sayang, Maha Pemaaf. Pokoknya segalnya bagi kita. Kita dapat ‟berkomunikasi‟ dengan-Nya, berterimakasih pada-Nya, Mengagungkan-Nya. Dan kita ”ada” disebabkan karena cinta dan kehendak-Nya.

26. ”You Can”, if you think ”You Can”

Apapun yang ingin kita raih akan berhasil jika kita yakin bahwa kita bisa dan akan berhasil. Bukan sebaliknya. Dengan pikiran dan keyakinan bahwa kita bisa, akan menjadikan semangat, motivasi dan harapan yang paling ampuh

B. Hambatan Kita Menjadi Orang Sukses

Hambatan kita menjadi orang sukses terdiri dari beberapa faktor, faktor-faktor tersebut berasal dari dalam diri kita dan juga berasal dari luar diri kita atau lingkungan sekitar kita.

Hambatan-Hambatan tersebut adalah

1. Hambatan yang berasal dari IQ yang kita milki sekarang masih kurang tinggi atau masih perlu ditingkatkan lagi dan masih perlu banyak belajar hal ini dapat menghambat

kemampuan kita dalam menganalisa permasalahan – permasalahan yang kita alami. 2. Hambatan yang berasal dari SQ yang kita miliki masih cukup rendah dikarenakan masih

banyaknya perintah-perintah Allah SWT yang masih kita tinggalkan dan terkadang masih banyaknya larangan-larangan Nya yang terkadang kita lakukan, hambatan tersebut dapat menghambat kita dalam bertindak dan iman kita.

3. Hambatan yang berasal dari EQ yang kita miliki masih cukup rendah dikarenakan kita masih memiliki sikap egois yang tinggi dan canggung terhadap dunia yang baru kita masuki, sehingga kita masih lambat dalam bergaul dan masih lambat dalam menerima hal-hal yang baru kita temui, hambatan tersebut sangat menghambat kita dalam memperoleh banyak informasi dan relasi yang kita miliki.

4. Hambatan yang berasal dari Hard skill yang kita miliki masih cukup rendah dikarenakan masih sedikitnya buku-buku yang kita baca, dan terbatasnya media informi yang kita miliki.

5. Hambatan yang berasal dari Soft skill yang kita miliki masih perlu ditingkatkan dikarenakan masih sedikitnya latiahan kita terhadap soft skill kita hal tersebut terjadi dikarenakan terbatasnya wadah untuk kita untuk mengembangkan soft skill yang kita mliki.

6. Hambatan yang berasal dari Praktikal skill yang kita miliki masih perlu ditingkatkan dikarenakan masih sedikitnya wadah kita untuk mempraktekkan teori – teori yang selama ini kita dapat di bangku perkuliahan.

(14)

7. Hambatan yang berasal dari Life skills yang kita miliki masih perlu ditingkatkan dikarenakan life skill yang kita miliki belum kita terapkan pada dunia yang nyata. BAB III

PENUTUP

1. Cara Saya Menjadi Orang Sukses

1. Empati adalah Keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain. Dengan empati orang-orang disekitar kita akan merespon baik kepada kita.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam membangun empati :

1. Memenuhi jani-janji yang pernah kita buat dengan orang lain. Contoh janji-jaji yang dapat dilakukan :

1. Pada saat kita keluar rumah untuk main tepati janji kepada orang tua kapan kita akan pulang dan kemana kita pergi.

2. Sebelum kita memberikan janji-janji kepada orang lain seperti mengajak makan siang bareng atau yang lainnya, sebaiknya kita ingat apakah kita dapat memenuhinya atau tidak.

3. Lakukan perbuatan – perbuatan baik terhadap orang lain. Contoh perbuatan baik yang dapat dilakukan :

1. Menolong teman yang membutuhkan sepeda motor pada teman yang membtuhkannya. 2. mengucapkan terima kasih kepada orang/pihak-pihak yang telah membantu kita

3. Peliharalah kesetiaan.

Contoh kesetiaan yang dapat dilakukan :

1. Cobalah untuk melakukan percakapan-percakapan yang baik. 2. Cobalah untuk menahan diri untuk tidak membicarakan oranglain. 3. Dengarkanlah pendapat oranglain.

Contoh saat-saat untuk mendengarkan pendapat oranglain:

1. Mencobalah untuk mendengarkan pendapat oranglain daripada memberikan pendapat yang tidak jelas.

2. Ingat-ingatlah kepada siapa saja kamu tidak pernah meluangkan waktu untuk mendengarkan pendapat oranglain.

3. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan IQ adalah 1. Perbanyak membaca buku-bacaan yang berguna.

(15)

2. Perbanyak melakukan latihan-latihan mengerjakn soal-soal.

3. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan dalam meningkatkan SQ adalah 1. Memperbanyak mendengarkan siraman rohani.

2. Memperbanyak tadarus setelah sholat.

3. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan dalam meningkatkan EQ adalah

1. Benyak mengikuti organisasi-organisasi kemahasiswaan. 2. Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di kampus. 3. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan Hard skill adalah untuk meningkat kan kemampuan Hard skill sama dengan usaha untuk meningkatkan

kemampuan IQ.

1. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan soft skill adalah memerbanyak pelatihan-pelatihan untuk berinteraksi dengan masyarakat.

2. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan praktikal skill adalah dengan memperbanyak pelatihan teori-teori yang sudah kita dapat dari bangku kuliah.

3. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan Life skill adalah dengan banyak melihat kejadian-kejadian nyata yang terjadi di masyakat.

DAFTAR PUSTAKA

Danu Pranata, 2006, Mata Kuliah Pengembangan Diri, Fe UMY, http//fe.umy.co.id/upgrade/course/viewphp?id=54, 18 September 2010.

(16)

Goleman, Daniel. 2003. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gray, John. 2000. How to Get What You Want and Want What You Have. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Gunawan, W. Adi. 2005. Konsep Diri Positif Sumber Keberhasilan Hidup. Jurnal & Leadership Management.

Hans, Jen Z.A. 2006. Strategi Pengembangan Diri. Jakarta: Personal Development Training, Program Magister Manajemen, STIE IPWIJA.

Irmin, Soejitno. 2005. Menjadi Pemimpin yang Mempesona. Seyma Media. Kartono, Kartini. 2005. Teori Kepribadian. Bandung: Mandar Maju.

McGraw, Martha Mary. 2006. 60 Cara Pengembangan Diri. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, 1987. Manajemen Kepribadian. Jakarta: Pilar Multisindo

(17)

Makalah HAM (mengembangkan diri)

Disusun oleh :

1.

Areis Setiardy (201240041)

2.

Anung Sri Pembayun (201240023)

3.

Ameliana Dwi Indri Asih (201240015)

4.

Indri Ratna Hidayah (201240059)

5.

Loni (201240081)

6.

Muhammad Nawawi (201240035)

Referensi

Dokumen terkait