• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN ANGGARAN PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

TAHUN ANGGARAN 2015-2019

PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B

SATUAN KERJA : PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B JALAN SUTAN SYAHRIR NO. 65 KOTA METRO, TELP (0725) 41833, FAX.

(0725)41833 WEBSITE : www.pn-metro.go.id

Kota Metro

(2)
(3)

1.1 KONDISI UMUM.

Gedung Pengadilan Negeri Metro Kelas I B yang baru mulai dibangun tahun 2004 dengan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) PT. SYAMSIDAR SURYA MANDIRI dengan Nomor : W6.DC.PL.03.01 – 49 tanggal 20 Juli 2004 dengan Biaya Rp. 1.04 milyard dan selesai sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan Nomor : W6.DC.PL.03.01 – 89 tanggal 18 Mei 2005. Sedangkan Pembangunan Ruangan

Sidang dan untuk ruangan Pegawai dengan luas + 307 M2 dibangun oleh CV. SINAR

KARYA dengan Kontrak Nomor : W6.DC.PL.03.01 – 28 tanggal 18 Agustus 2005, dengan harga Rp.600.000.000,- (Enam ratus juta rupiah) yang telah diselesaikan pembangunannya sesuai dengan Berita Acara Serah Terima Nomor : W6.DC.PL.03.01 – 399 tanggal 07 Juli 2006. Bahwa sekalipun pembangunan secara fisik telah selesai dilaksanakan, akan tetapi sampai saat ini belum dilaksanakannya peresmian pengoperasiannya oleh Ketua Mahkamah Agung, akan tetapi berdasarkan surat dari Badan Administrasi Mahkamah Agung RI tanggal 28 Mei 2007 Nomor: 114/S-Kel/BUA-PL/V/2007, dan surat dari Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang, tertanggal 06 Juni 2007, Nomor : W9-U/872/UM.01.10/VI/2007, perihal permohonan Tukar menukar Tanah dan Bangunan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dengan Pemerintah Kota Metro, khususnya sambil menunggu rencana peresmian pengoperasian oleh Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia atau yang mewakili, hendaknya Bangunan dimaksud dapat dipergunakan / difungsikan terlebih dahulu.

Berkenaan dengan hal tersebut Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang telah melaksanakan kunjungan kerja ke Pengadilan Negeri Metro Kelas I B , dengan dihadiri oleh Walikota Metro beserta MUSPIDA PLUS Kota Metro pada tanggal 19 Juni 2007, dan dari hasil dari kunjungan tersebut Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang merekomendasikan kepada Ketua Pengadilan Negeri Metro Kelas I B pada saat itu untuk menempati Gedung baru Pengadilan Negeri Metro Kelas I B tersebut.

(4)

Berdasarkan kunjungan kerja Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang tersebut serta sambil menunggu hasil konsultasi dengan Kantor Wilayah Ditjen Kekayaan Negara Propinsi Lampung, sebagaimana surat Ketua Pengadilan Negeri Metro Kelas I B, tertanggal 03 Juli 2007, Nomor : W9-U2/246/UM.01.10/VII/2007, maka Gedung Baru Pengadilan Negeri Metro Kelas I B , telah ditempati sejak tanggal 19 November 2007 sampai dengan sekarang.

Pengadilan Negeri Metro Kelas I B mempunyai ruang tempat sidang sebanyak 3 (tiga) buah yaitu :

1. Ruang Sidang Garuda merupakan ruang sidang utama yang digunakan baik dalam perkara pidana maupun perdata.

2. Ruang Sidang Cakra merupakan ruang sidang yang digunakan baik dalam perkara pidana maupun perdata.

3. Ruang Sidang Anak dipergunakan untuk menyidang perkara anak.

Pengadilan Negeri Metro Kelas I B , sebagai bagian dari lembaga peradilan dibawah Mahkamah Agung RI yang menjalani kekuasaan kehakiman merupakan instansi pemerintah. Terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan harapan semua pihak, langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan diantaranya adalah Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Setiap Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang bertujuan untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik.

Sistem AKIP pada dasarnya adalah sistem manajemen berorientasi pada hasil, yang merupakan salah satu instrumen untuk mewujudkan instansi pemerintah yang akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, transparan, serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan. Dengan menerapkan Sistem AKIP

(5)

tersebut, setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement) serta laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Perfomance Accountability Report).

Pengadilan Negeri Metro Kelas I B , sebagai bagian dari lembaga peradilan dibawah Mahkamah Agung RI yang menjalani kekuasaan kehakiman merupakan instansi pemerintah. Sebagai instansi pemerintah menurut Instruksi Presiden RI nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas, fungsi dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya, anggaran maupun kewenangan dalam melayani pencari keadilan.

Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dapat terlihat seperti pada gambar di lampiran 1. Adapun jumlah pegawai Pengadilan Negeri Metro Kelas I B Seluruhnya berjumlah 45 (empat puluh lima) orang per 31 Desember 2016, terdiri dari :

1. Jumlah Pegawai Menurut Golongan :

Tenaga Honorer = 14 Orang.

Golongan I = 2 Orang.

Golongan II = 6 Orang.

Golongan III = 35 Orang.

Golongan IV = 3 Orang.

2. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis (PNS) :

Ketua, Wakil Ketua dan Hakim = 11 Orang.

Panitera = 1 Orang.

Wakil Panitera = 1 Orang.

Panitera Muda Pidana = 1 Orang.

Panitera Muda perdata = 1 Orang.

(6)

Panitera Pengganti = 11 Orang.

Juru Sita / Pengganti = 7 Orang.

Staf Umum dan Keuangan = 5 Orang.

Staf Kepegawaian dan Ortala = - Orang.

Staf Pidana = 3 Orang.

Staf Perdata = 3 Orang.

Staf Hukum = 2 Orang.

CAKIM = - Orang.

CPNS = - Orang.

3. Jumlah Pejabat Struktural(PNS) :

Sekretaris = 1 Orang.

Ka.Sub. Bag PTIP = 1 Orang.

Ka.Sub. Bag Kepegawaian dan Ortala = 1 Orang. Ka.Sub. Bag Umum dan Keuangan = 1 Orang. 1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN.

A. Kekuatan (Strength).

Kekuatan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal- hal yang dikembangkan kemudian, mencakup :

1. Merupakan pengambil keputusan dalam pertimbangan karir (promosi dan

mutasi) pegawai Pengadilan Negeri Negeri Metro Kelas IB.

2. Adanya undang undang/Keppres yang mengatur kewenangan Pengadilan

Pengadilan Negeri selaku satker yang berada di bawah Mahkamah Agung RI.

B. Kelemahan (Weaknesa).

Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Negeri Metro Kelas IB dirinci dalam beberapa aspek :

(7)

Putusan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B belum dapat diunduh/

diakses cepat oleh masyarakat.

Belum memiliki mekanisme evaluasi yang dapat mengukur kepuasan masyarakat pencari keadilan di wilayah Hukum Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.

Pengadilan Negeri Metro Kelas I B belum mempunyai kewenangan

untuk merekrut pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan.

Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.

Belum diterapkannya evaluasi penilaian kinerja

Belum adanya sistem pengaduan masyarakat yang berbasis teknologi informasi.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.

Belum ada sistem manajemen perkara berbasis teknologi informasi.

5. Aspek Sarana dan Prasarana.

Anggaran yang diterima Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dari pusat belum sesuai dengan kebutuhan dan rencana yang diajukan. C. Peluang (Opportunities).

Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Negeri Metro Kelas I B untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :

(8)

Adanya website Pengadilan Negeri Metro Kelas I B yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.

Adanya tunjangan kinerja / remunerasi sebagai motivasi dalam

peningkatan kinerja.

Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Tanjungkarang maupun Mahkamah Agung untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.

Adanya kegiatan pengawasan yang dilaksanakan secara berkala baik untuk internal maupun eksternal ke Pengadilan Negeri sewilayah

hukum Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.

Dukungan dan koordinasi yang baik antar Pengadilan diwilayah

hukum Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

5. Aspek Sarana dan Prasarana.

Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Negeri Metro Kelas I B berupa internet, website Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

D. Tantangan yang dihadapi (Threats).

Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Metro Kelas I B yang akan dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang diharapkan.

(9)

Belum tersedianya suatu alat pengukuran kepuasan pengguna jasa pengadilan.

2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.

Personil di Pengadilan Negeri Metro Kelas I B belum seluruhnya

menguasai visi dan misi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.

Belum adanya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat peradilan.

4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.

Adanya letak Pengadilan yang jauh di daerah, sehingga pengiriman

administrasi untuk perkara banding ke Pengadilan Tinggi

Tanjungkarang membutuhkan waktu lebih lama.

5. Aspek Sarana dan Prasarana.

Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana tidak sesuai dengan kebutuhan.

(10)

2.1 VISI.

Rencana Strategis Pengadilan Negeri Metro Kelas I B Tahun 2015 – 2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi.

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Metro Kelas I B diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B Visi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B YANG AGUNG

2.2. MISI.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B , adalah sebagai berikut :

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Metro Kelas I B.

(11)

2. Memberikan pelayanan prima kepada masyarakatan pencari keadilan.

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri Metro Kelas I B.

4. Meningkatkan Kredibilitas dan transparasi di Pengadilan Negeri Metro Kelas I

B.

2.3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS.

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Metro Kelas I B adalah sebagai berikut :

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dapat memenuhi

butir 1 dan 2 di atas.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Kelas I B Metro adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya penyelesaian perkara.

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya kualitas pengawasan.

2.4. INDIKATOR KINERJA UTAMA.

Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :

(12)

NO KINERJA

UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN

PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1 Meningkat nya penyelesai an perkara a Persentase mediasi yang diselesaikan Perbandingan antara mediasi yang diproses dengan jumlah perkara yang diajukan mediasi Hakim mediasi Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi akte perdamaian Perbandingan antara mediasi yang diproses dengan jumlah mediasi yang menjadi akte perdamaian Hakim mediasi Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c Persentase sisa perkara yang diselesaikan Perbandingan sisa perkara yang diselesaikan dengan sisa perkara yang harus

diselesaikan

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d Persentase perkara yang diselesaikan Perbandingan perkara yang diselesaikan dengan perkara yang akan diselesaikan (saldo

awal dan perkara yang masuk

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan e Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan Perbandingan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan dengan perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5

bulan (diluar sisa perkara)

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 2 Peningkata n aksepbilitas putusan hakim Persentase penurunan upaya hukum (tidak diajukan) - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un)

dengan jumlah upaya hukum tahun

lalu (U-1) dibagi jumlah upaya hukum tahun lalu

(Un-1) di kali seratus persen Hakim Majelis Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Persentase berkas yangdiajukan Perbandingan antaraberkas yang diajukanKasasi dan Panitera Laporan Bulanan dan

(13)

3 Peningkata n efektifitas pengelolaa n penyelesai an perkara a kasasi dan PK yang isampaikan secara lengkap PK yanglengkap (terdiri daribundel A dan B)dengan jumlah berkasyang diajukan Kasasidan PK Laporan Tahunan b Persentase erkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Perbandingan antara berkas perkara yang diterima Kepaniteraan dengan berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan c Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Perbandingan antara berkas putusan dengan relas putusan yang

disampaikan ke para pihak tepat

waktu

Panitera dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan d Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat Perbandingan antara permohonan penyitaan dengan pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat

Panitera dan Juru Sita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan e Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan perkara masuk

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 4 Peningkata n aksesibilita s masyaraka t terhadap peradilan (acces to justice) a Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Perbandingan perkara predeo yang diselesaikan dengan perkarapredeo yang masuk

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus Perbandingan amar putusan perkara tindak pidana korupsi yang ditayangkan di web site dengan

jumlah perkara tindak pidana korupsi yang tidak

ditayangkan

Hakim Majelis dan Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(14)

5 Meningkat nya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Perbandingan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perkara perdata yang belum

ditindaklanjuti (dieksekusi)

Ketua Pengadilan & Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 6 Meningkat nya kualitas pengawasa n a Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah pengaduan

yang dilaporkan

Ketua Pengadilan & Panitera Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan b Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non

teknis) dengan jumlah pengaduan

yang dilaporkan

Ketua Pengadilan & Panitera, Sekretaris Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 7 Peningkata n Sarana dan Prasarana di Lingkunga n peradilan Prosentase Pengadaan sarana dan prasarana guna

menunjang operasional peradilan

Perbandingan antara dana yang dianggarkan untuk peningkatan sarana dan prasarana dengan kebutuhan guna menunjang operasional perkantoran (Laporan Penyerapan Anggaran Belanja Modal) Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan 8 Peningkata n Pembinaa n administra si dan pengelolaa n keuangan di Lingkunga n Peradilan Prosentase Pembinaan administrasi dan Pengelolaan Keuangan Guna Menunjang Operasional Perkantoran Perbandingan antara dana yang

dianggarkan dengan kebutuhan guna menunjang operasional perkantoran (Laporan Penyerapan Anggaran) Sekretaris Pengadilan Tingkat Pertama Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(15)

2.4. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK.

Delapan sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan

Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah :

1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata. 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata.

3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu

4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu. 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B .

c. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Program Peningkatan

Manajemen Peradilan Umum bertujuan untuk memperlancar kegiatan – kegiatan yang dilakukan di Pengadilan Negeri Metro Kelas I B , hal ini diperuntukkan untuk Operasional persidangan (ATK sidang dan konsumsi tahanan) serta Dana Bantuan Hukum bagi terdakwa yang tidak mampu dan juga biaya penyelesaian perkara PHI.

(16)

3.1 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B .

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Negeri Metro Kelas I B menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut:

1. Peningkatan kinerja.

Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi Negeri rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja :

• Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai

dengan kompetensi.

• Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin

berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

• Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya.

• Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi

informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja. 2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

• Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak

dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan.

(17)

• Memiliki mekanisme penanganan pengaduan.

• Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan

(18)

Rencana strategis Pengadilan Negeri Metro Kelas I B tahun 2015-2019 diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan.

Rencana stretegis Pengadilan Negeri Metro Kelas I B harus terus disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola. Dengan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja dilingkungan Pengadilan Negeri Metro Kelas I B memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019, sehingga visi dan misi Pengadilan Negeri Metro Kelas I B dapat terwujud dengan baik.

(19)
(20)

PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI METRO KELAS IB NOMOR : W9-U2/ 100 /OT.01.1/I/2017.

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS 2015-2019 PENGADILAN NEGERI METRO KELAS IB

KETUA PENGADILAN NEGERI METRO KELAS IB

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang No.25

Tahun 2004 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (2015-2019) dan Rencana Pembangunan jangka Panjang Tahun (2010-2035) ;

b. bahwa untuk melaksanakan Penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Negeri Metro Kelas IB perlu merivew Rencana Strategis Tahun 2015-2019.

c. Bahwa untuk mereview Rencana Strategis dan Indikator

Kinerja Utama perlu membentuk Tim Penyusun Review Rencana Strategis Tahun 2015-2019 dan Indikator Kinerja Utama.

d. bahwa nama-nama yang tercantum dalam Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Metro Kelas IB ini dipandang cakap dan mampu dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Penyusunan Review tersebut.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun

2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009.

(21)

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009.

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.

7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung.

9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah.

10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Instansi Pemerintah. MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI METRO

KELAS I B TENTANG PEMBENTUKAN TIM

PENYUSUNAN REVIEW RENCANA STRATEGIS 2015- 2019 PENGADILAN NEGERI METRO KELAS I B.

Pertama : Menunjuk tim kerja untuk pelaksanaan penyusunan Review

Rencana Strategis 2015-2019 dan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Negeri Metro Kelas IB.

Kedua : Tim kerja menjalankan tugas sesuai arahan dari Panitera,

Sekretaris Pengadilan Negeri Metro Kelas I B maupun Pimpinan Pengadilan Negeri Metro Kelas IB di lingkungan Pengadilan Negeri Metro Kelas IB ;

Ketiga : Setelah selesai dari tim penyusunan Review Rencana

Strategis 2015-2019 dan Indikator Kinerja Utama

Pengadilan Negeri Metro Kelas IB dapat melanjutkan tugasnya masing-masing.

Keempat : Semua biaya yang timbul akibat dari keputusan ini

(22)
(23)
(24)

REVIEW MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019.

1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.

3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Metro Kelas I B memenuhi butir 1 dan 2 di atas.

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019 1 Meningkatnya penyelesaian perkara

a Persentase mediasi yang diselesaikan 100% 100% 100% 100% 100% b Persentase mediasi yang diselesaikan menjadi

akte perdamaian 4% 5% 6% 7% 8%

c

Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata Gugatan

- Perdata Gugatan Sederhana - Perdata Permohonan - Perdata Eksekusi - Pidana Biasa - Pidana Anak - Pidana Singkat - Pidana Lalu Lintas - Pidana Tipiring - Pidana Pra Peradilan

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

(25)

- Perdata Gugatan

- Perdata Gugatan Sederhana - Perdata Permohonan - Perdata Eksekusi - Pidana Biasa - Pidana Anak - Pidana Singkat - Pidana Lalu Lintas - Pidana Tipiring - Pidana Pra Peradilan

84% 89% 89% 94% 89% 89% 89% 100% 94% 100% 85% 90% 90% 95% 90% 90% 90% 100% 95% 100% 86% 91% 91% 96% 91% 91% 91% 100% 96% 100% 87% 92% 92% 97% 92% 92% 92% 100% 97% 100% 88% 93% 93% 98% 93% 93% 93% 100% 98% 100% e

Persentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

80% 82% 85% 87% 90%

2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Persentase penurunan upaya hukum (tidak diajukan): - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali 5% 5% 1% 4% 4% 1% 3% 3% 1% 2% 2% 1% 1% 1% 1% 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK

yang disampaikan secara lengkap 100% 100% 100% 100% 100%

b Persentase berkas yang diregister dan siap

didistribusikan ke Majelis 100% 100% 100% 100% 100%

c Persentase penyampaian pemberitahuan relaas

putusan tepat waktu, tempat dan para pihak 80% 82% 85% 87% 90% d Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat 80% 82% 85% 87% 90% e Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 25% 25% 25% 25% 25%

4

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 80% 82% 85% 87% 90%

b

Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

80% 82% 85% 87% 90%

6 Meningkatnya kualitas

pengawasan a

Persentase pengaduan masyarakat yang

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

(2014) dilakukan di Departemen Fisioterapi ISIC (Institute of Rehabilitation Science), dengan subyek penelitian berjenis kelamin laki-laki 18-22 tahun berjumlah 50 orang,

➢ Melalui kegiatan berdiskusi tentang manfaat pakaian yang dimiliki, anak dapat mengungkapkan rasa syukurnya atas pemeliharaan Tuhan (NAM 1.2) ➢ Melalui kegiatan menyanyi ersama,

Maksud diadakannya perencanaan tata ruang adalah untuk menyerasikan berbagai kegiatan sektor pembangunan, sehingga dalam memanfaatkan lahan dan ruang dapat dilakukan

Berdasarkan kondisi di atas perlu mengembangkan e-market atau e-marketplace yaitu suatu tempat atau arena di dunia maya dimana calon pembeli saling bertemu untuk melakukan transaksi

Bioreaktor kolam (Open ponds) merupakan salah satu jenis bioreactor yang termasuk paling murah dibanding photo bioreaktor tertutup (closed photobioreactor), dikarenakan

Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus dalam proses pembelajaran yang meliputi Perencanaan, pelaksanaan,

Hasilnya deskripsi variabel kepercayaan menunjukkan bahwa para pelanggan mobil low MPV (LCGC) produksi Toyota memiliki kepercayaan yang cukup tinggi terhadap mobil

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan, sub variabel management support (X2) dan growth (X4) merupakan sub variabel dari employee engagement