• Tidak ada hasil yang ditemukan

LPSPL SORONG BERSINAR BERsih - Sinnergis - INtegritas - terarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LPSPL SORONG BERSINAR BERsih - Sinnergis - INtegritas - terarah"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kinerja Triwulan IV Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong Tahun 2020. Laporan Kinerja LPSPL Sorong Triwulan IV Tahun 2020 ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban organisasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Laporan Kinerja Triwulan IV diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja LPSPL Sorong periode Oktober sampai dengan Desember Tahun 2020.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan evaluasi terhadap penyelenggaraan program/kegiatan Loka PSPL Sorong. Demikian hasil penyusunan laporan kinerja Triwulan IV LPSPL Sorong Tahun 2020 untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya serta diucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak terhadap pencapaian target kinerja program/kegiatan LPSPL Sorong Triwulan IV Tahun 2020.

Kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi besar dalam pencapaian ini dan berharap menjadi salah satu pertimbangan oleh semua pihak untuk upaya perbaikan dan pengembangan pengelolaan ruang laut. Kami juga menyadari masih terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam pelaksanaan program dan kegiatan, karenanya kami mohon maaf dan masukan serta kritik yang membangun demi perbaikan di masamendatang.

Kota Sorong, 15 Januari 2021 Kepala LPSPL Sorong

(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong Triwulan IV Tahun 2020 merupakan bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan/program LPSPL Sorong serta mendukung pelaksanaan rencana strategis DJPRL dan Peraturan Presiden No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Capaian IKU Loka PSPL Sorong yang dapat diukur pada Triwulan IV ini yaitu (1) Luas Kawasan Konservasi 925.367,55 hektar (target 273.620,73 hektar); (2) Nilai IKPA (Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran) Loka PSPL Sorong 93,42% (target 88%); (3) Indeks Profesionalitas ASN LPSPL Sorong 83,23 (target 72); (4) Nilai Rekonsiliasi Kinerja LPSPL Sorong mencapai 96,18% (5) Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar 100% (target 82%) dan Nilai Kinerja Anggaran LPSPL Sorong adalah 98,64 berdasarkan nilai kinerja pada Dashboard DJA SMART (aplikasi).

Total pagu anggaran Pada Tahun 2020 Loka PSPL Sorong adalah sebesar Rp. 7,713,917,000,- dimana sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 realisasi anggaran Loka PSPL Sorong adalah Rp 7.316.207.413,- (94,84%).

Pengukuran capaian kinerja LPSPL Sorong dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi indikator kinerja utama pada masing-masing perspektif. Pencapaian IKU Triwulan IV LPSPL Sorong Tahun 2020 sesuai dengan kinerjaku.kkp.go.id dengan Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) IKU Triwulan IV LPSPL Sorong Tahun 2020 adalah 112,31 (hijau = baik).

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...I RINGKASAN EKSEKUTIF ...II DAFTAR ISI ... III DAFTAR TABEL ...IV DAFTAR GAMBAR ...V

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1... Latar Belakang ...1

1.2... Tujuan ... 1

1.3... Isu Strategis ...1

1.4... Tugas dan Fungsi ...2

1.5... Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 6

2.1. Rencana Strategis 2020-2024 ... 6

2.2. Indikator dan Target Kinerja Utama 2020 ... 10

BAB III. AKUNTABILITAS KERJA ...12

3.1. Sasaran Kegiatan 1 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Berdayaguna ...13

3.1.1. IKU 1 Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi)... 13

3.2. Sasaran Kegiatan 2 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Rusak yang Pulih Kembali ...16

3.2.1. IKU 2 Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (kawasan) ... 16

3.3. Sasaran Kegiatan 3 Kawasan Konservasi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari dan Berkelanjutan...19

3.3.1. IKU 3 Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya (hektar) ... 19

3.4. Sasaran Kegiatan 4 Keanekaragaman Hayati Perairan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari dan Berkelanjutan...22

3.4.1. IKU 4 Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi (jenis)... 22

3.4.2. IKU 5 Jeniscikan di wilayahkerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis)...26

(5)

`3.5. Sasaran Kegiatan 5 Kerjasama dan Kemitraan Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Keanekaragaman HayatiLaut di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang

Berkelanjutan...28

3.5.1. IKU 6 Kelompok masyarakat yang menerima bantun di lingkup wilayah kerja LPSPL Sorong (kelompok)... 28

3.5.2. IKU7 Jejaring, kemitraan/kerjasama,dan konvensi dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati lautdi wilayah kerja LPSPL Sorong (dokumen)...31

3.6. Sasaran Kegiatan 6 Tata kelola Pemerintahan yang Baik Lingkup LPSPL Sorong...34

3.6.1. IKU 8 Presentase pemenuhan lembar kerja evaluasi (LKE) PMPRB LPSPL Sorong (persen)...34

3.6.2. IKU 9 Nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) LPSPL Sorong...35

3.6.3. IKU 10 Indeks profesionalitas ASN LPSPL Sorong (indeks)... 37

3.6.4. IKU 11 Persentase penyelesaian temuan LHP BPK LPSPL Sorong (%)... 38

3.6.5. IKU 12 Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL Sorong (%)...39

3.6.6. IKU 13 Dokumen SPIP LPSPLSorong yang diselesaikan (dokumen)...41

3.6.7. IKU 14 Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)...41

3.6.8. IKU 15 Nilai kinerja anggaran LPSPL Sorong (nilai)... 43

BAB IV. PENUTUP... 45

4.1.Kesimpulan...45

4.2. Rekomendasi...45

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Pegawai LPSPL Sorong 5

Tabel 2. Indikator dan Target Indikator Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2020 10

Tabel 3. Indikator dan Target Indikator Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2020 12

Tabel 4. Capaian IKU Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pesisir Dan

Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 14

Tabel 5. Realisasi Anggaran IKU Lokasi yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif di

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 15

Tabel 6. Capaian IKU Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja

LPSPL Sorong Tahun 2020 16

Tabel 7. Realisasi Anggaran IKU Lokasi yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif di

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 18

Tabel 8. Capaian IKU Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang

diusulkan penetapannya Tahun 2020 19

Tabel 9. Luasan Kawasan Konservasi Yang Diusulkan Penetapannya 20

Tabel 10. Realisasi Anggaran IKU Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL

Sorong yang diusulkan penetapannya di wilayah kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 22

Tabel 11. Capaian IKU Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang

dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikan habitat atau pemulihan

populasi 24

Tabel 12. Realisasi Anggaran IKU Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL

Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikan habitat

atau pemulihan populasi 25

Tabel 13. Capaian IKU Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani

pemanfaatannya 26

Tabel 14. Realisasi Anggaran IKU Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani

pemanfaatannya 27

Tabel 15. Capaian IKU Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani

pemanfaatannya 29

Tabel 16. Realisasi Anggaran IKU Kelompok masyarakat yang menerima bantuan di lingkup

(7)

Tabel 17. Capaian IKU Jejaring, kemitraan/kerjasama, dan konvensi dalam mendukung

konservasi keanekaragaman hayati laut di wilayah kerja LPSPL Sorong 31

Tabel 18. Realisasi Anggaran IKU Jejaring, kemitraan/kerjasama, dan konvensi dalam

mendukung konservasi keanekaragaman hayati laut di wilayah kerja LPSPL

Sorong 33

Tabel 19. Capaian IKU Presentase pemenuhan lembar kerja evaluasi (LKE) PMPRB LPSPL

Sorong (persen) 35

Tabel 20. Capaian IKU Nilai indikator kinerja pelaksanaan anggaran (IKPA) LPSPL Sorong 36

Tabel 21. Rincian Nilai IKPA LPSPL Sorong Triwulan IV Tahun 2020 37

Tabel 22. Capaian IKU Profesionalitas ASN LPSPL Sorong Triwulan IV Tahun 2020 38

Tabel 23. Capaian IKU Persentase penyelesaian temuan LHP BPK LPSPL Sorong Tahun 2020 39 Tabel 24. Capaian IKU Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL Sorong (persen) 40

Tabel 25. Capaian IKU Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL Sorong (persen) 40

Tabel 26. Capaian IKU Dokumen SPIP LPSPL Sorong yang diselesaikan (dokumen) 41

Tabel 27. Capaian IKU Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem

manajemen pengetahuan yang terstandar (persen) 42

Tabel 28. Indikator dan Bobot Perhitungan Nilai Kinerja Anggaran LPSPL Sorong 43

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi LPSPL Sorong 4

Gambar 2. Wilayah Kerja LPSPL Sorong 4

Gambar 3. Perjanjian Kinerja LPSPL Sorong 11

Gambar 4. NPSS LPSPL Sorong Tahun 2020 12

Gambar 5. Lokasi Pengusulan Penetapan Kawasan Konservasi 20

Gambar 6. Kunci Capaian IKPA 36

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), disebutkan bahwa SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan, pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah untuk pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP ini meliputi: (1) Rencana Strategis; (2) Perjanjian Kinerja; (3) Pengukuran Kinerja; (4) Pengelolaan data kinerja; (5) Pelaporan Kinerja; dan (6) Reviu dan evaluasi kinerja.

Dalam hal ini, Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong juga menerapkan SAKIP dalam pelaksanaan program dan kegiatannya mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen KP) Nomor 68/PERMEN-KP/2017 tentang Pedoman Pengelolaan Kinerja Organisasi di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Laporan Kinerja ini merupakan salah satu upaya dalam implementasi SAKIP dan sebagai ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan program/kegiatan.

1.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 ini adalah untuk menyampaikan perkembangan pelaksanaan program/kegiatan yang dilaksanakan Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong pada Triwulan IV Tahun 2020.

1.3 Isu Strategis (Strategic Issues)

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai keunggulan secara geopolitik dan geografis. Hal ini dikarenakan posisi Indonesia yang sangat strategis yang terletak diantara benua Asia dan Australia serta diantara Samudara Pasifik dan Samudra Hindia. Selain itu, Indonesia sangat kaya akan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan karena dari 7,7 juta km² luas wilayahnya, 5,8 juta km² merupakan perairan laut (terdiri dari luas laut teritorial 0,3 juta km², luas perairan kepulauan 2,95 juta km², dan luas ZEE Indonesia 2,55 juta km²), dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia (±108.000 km). Indonesia juga sangat kaya akan sumberdaya wilayah pesisir, karena memiliki 17.504 pulau dengan 16.671 pulau diantaranya telah terdaftar di PBB.

(10)

Keberadaannya yang strategis menjadikan Indonesia sebagai salah satu perlintasan alur pelayaran internasional dan perdagangan lintas samudera dan benua. Lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) ini diatur melalui Konvensi Hukum Laut 1982 yakni ALKI I (Laut Cina SelatanSelat Karimata Laut DKI Selat Sunda), ALKI II (Laut Sulawesi Selat Makassar Lautan Flores Selat Lombok), dan ALKI III (Samudera Pasifik Selat Maluku, Laut Seram -Laut Banda). Keberadaan tiga alur tersebut telah membuka peluang pengembangan ekonomi kawasan Asia Pasifik dan ASEAN hingga lebih maju dan produktif bagi Indonesia.

Kekayaan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan hayati Indonesia meliputi potensi perikanan tangkap sekitar 6,5 juta ton/tahun pada tahun 2012, potensi perikanan budidaya payau seluas 2,96 juta hektar, dan potensi budidaya laut seluas 12,55 juta hektar. Ditunjang dengan ekosistem terumbu karang seluas 25.000 km2 yang tersebar di 985 titik (namun, terumbu karang yang masih dalam kondisi sangat baik hanya sekitar 5,48% dan kondisi baik 25,48%). Sumberdaya perikanan di Indonesia juga sangat bervariasi, karena sekitar 37 % dari spesies ikan di dunia berada di Indonesia, yang terdiri dari sekitar 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 spesies biota terumbu karang. Beberapa jenis diantaranya mempunyai nilai ekonomis tinggi, diantaranya tuna, cakalang, tongkol, udang, cumi-cumi, lobster, ikan karang, berbagai jenis ikan hias, kerang, dan rumput laut.

Indonesia mempunyai potensi sumberdaya kelautan dan perikanan non-hayati yang besar. Setidaknya 10 sektor jasa-jasa kelautan dapat membangkitkan ekonomi maritim Indonesia, yakni Energi, Perhubungan Laut, Bioteknologi Kelautan, Industri Kelautan, Bangunan Laut, Pariwisata Bahari, Energi dan SDM, Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil, dan Hutan Bakau. Diperkirakan potensi nilai ekonomi 10 sektor kelautan (termasuk perikanan) ini dapat mencapai lebih dari USD 1,2 triliun per tahunnya.

Dengan potensi hayati dan non hayati yang sedemikian kaya merupakan tantangan yang teramat besar bagi Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut untuk mampu memanfaatkannya secara optimal demi kesejahteraan masyarakat, namun tetap menjaga kelestariannya secara berkelanjutan.

Pada saat ini, LPSPL Sorong memiliki berbagai isu strategis yang menjadi tantangan dan perlu dijawab melalui program dan kegiatannya. Tantangan tersebut mulai dari target rutin tahunan hingga tantangan yang diturunkan melalui Nawacita Presiden Republik Indonesia.

1.4 Tugas dan Fungsi

LPSPL Sorong merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.22/MEN/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut. Unit yang bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan ini

(11)

mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan meliputi antara lain perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya, UPT Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut menyelenggarakan fungsi :

a) penyusunan rencana, program, dan evaluasi di bidang perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

b) pelaksanaan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

c) pelaksanaan mitigasi bencana, rehabilitasi, dan penanganan pencemaran sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

d) pelaksanaan konservasi habitat, jenis, dan genetika ikan;

e) pelaksanaan pengawasan lalu lintas perdagangan jenis ikan yang dilindungi; f) pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil; g) fasilitasi penataan ruang pesisir dan laut;

h) pelaksanaan bimbingan pengelolaan wilayah pesisir terpadu serta pendayagunaan pulau-pulau kecil; dan

i) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

LPSPL Sorong dipimpin oleh seorang Kepala dengan struktur organisasi terdiri dari (1) Subseksi Program dan Evaluasi; (2) Subseksi Pendayagunaan dan Pelestarian; (3) Urusan Tata Usaha; dan (4) Kelompok Jabatan Fungsional dengan rincian tugas sebagai berikut :

a) Subseksi Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan rencana, program, evaluasi, dan laporan di bidang perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya;

b) Subseksi Pendayagunaan dan Pelestarian mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perlindungan, pelestarian, pemanfaatan, mitigasi bencana, rehabilitasi, dan penanganan pencemaran sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya, pelaksanaan konservasi habitat, jenis, dan genetika ikan, pengawasan lalu lintas perdagangan jenis ikan yang dilindungi, pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, fasilitasi penataan ruang pesisir dan laut, bimbingan pengelolaan wilayah pesisir terpadu serta pendayagunaan pulau-pulau kecil;

c) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan administrasi

keuangan, barang kekaayaan milik negara, administrasi kepegawaian dan jabatan fungsional, persuratan, kearsipan, perlengkapan, rumah tangga, dan pelaporan LPSPL Sorong.

(12)

Struktur organisasi LPSPL Sorong disajikan pada gambar 1 dibawah ini :

Gambar 1. Struktur Organisasi LPSPL Sorong

Berdasarkan Pasal 25 PERMEN KP Nomor PER.22/MEN/2008, LPSPL Sorong berlokasi di Kota Sorong, Papua Barat dengan wilayah kerja mencakup 4 (empat) provinsi, yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Dengan luasnya wilayah pengelolaan LPSPL Sorong, maka diterbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (saat ini bernama Ditjen Pengelolaan Ruang Laut) Nomor Kep.06A/KP3K/2011 tentang Pembentukan Satuan Kerja Pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut. Surat Keputusan (SK) tersebut menyatakan bahwa satuan kerja (satker) memiliki tugas untuk melaksanakan tugas dan fungsi dari UPT Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan.

Berdasarkan hal tersebut maka dibentuklah Satker Loka PSPL Sorong yaitu Satker Ambon dan Satker Merauke. Peta wilayah kerja dan lokasi Satuan Kerja (Satker) LPSPL Sorong disajikan pada gambar 2 dibawah ini :

Gambar 2. Wilayah Kerja LPSPL Sorong Wilayah Kerja LPSPL Sorong

L P S P L S O R O N G

URUSAN TATA USAHA

SUBSEKSI

PROGRAM DAN EVALUASI SUBSEKSI PENDAYAGUNAANDAN PELESTARIAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(13)

Hingga Triwulan IV Tahun 2020, jumlah SDM yang dimiliki LPSPL Sorong mencapai 47 orang yang terdiri dari 32 orang PNS dan 15 orang tenaga kontrak dengan komposisi pegawai sebagaimana disajikan padatabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Komposisi Pegawai LPSPL Sorong

No. Uraian Tingkat Pendidikan

SD/

Sederajat SederajatSMP/ SederajatSMA/ D3 D4/S1 S2

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) - - 3 2 22 5

2. Tenaga Kontrak (PPNPNS) - - 11 2 1 1

Jumlah - - 14 4 23 6

1.5 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penyajian Laporan Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 LPSPL Sorong diuraikan sebagai berikut :

a) BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan latar belakang pengelolaan kinerja, tujuan penyusunan laporan kinerja, permasalahan utama (strategic issue) dalam pengelolaan ruang laut, tugas dan fungsi organisasi dalam menjawab isu permasalahan utama, dan sistematika penyusunan laporan;

b) BAB II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini menguraikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran program Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut pada tahun 2020-2024, rencana kerja dan anggaran Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Sorong tahun 2020, dan penetapan kinerja LPSPL Sorong.

c) BAB III Akuntabilitas Kinerja

Pada bab ini disajikan secara singkat capaian kinerja orgainsasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran kegiatan orgainsasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja oraginsasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran kegiatan tersebut dilakukan analisa capaian kinerja.

d) BAB IV Penutup

Pada bab ini disajikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

(14)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis 2020-2024

RPJMN 2020-2024 yang telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 sehingga menjadi sangat penting dan merupakan titik tolak dalam mencapai sasaran Visi Indonesia 2045 yaitu Indonesia Maju. RPJMN 2020-2024 juga menjadi pedoman bagi setiap Kementerian/Lembaga (K/L), termasuk KKP dalam menyusun Renstra 2020-2024, yang kemudian disusun lebih rinci ke dalam Renstra Unit Eselon I KKP, termasuk Ditjen PRL.

RPJMN 2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (upper-middle income country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Visi Presiden 2020-2024 disusun berdasarkan arahan RPJPN 2020-2025 adalah

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong. Visi tersebut diwujudkan dalam 9 Misi yang dikenal sebagai Nawacita Kedua,

yaitu : (1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia; (2) Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing; (3) Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan; (4) Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan; (5) Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa; (6) Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya; (7) Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Bangsa; (8) Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya; dan (9) Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Presiden menetapkan 5 arahan utama sebagai strategi pelaksanaan misi Nawacita dan pencapaian sasaran Visi Indonesia 2045, yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia, Pembangunan Infrastruktur, Penyederhanaan Regulasi, Penyederhanaan Birokrasi, Transformasi Ekonomi. Kelima arahan utama ini dituangkan dalam dokumen perencanaan melalui tujuh agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024 yaitu : (1) Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan; (2) Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin Pemerataan; (3) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing; (4) Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan; (5) Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, (6) Membangun Lingkungan Hidup,

(15)

Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, (7) Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Presiden juga memberikan 2 (dua) arahan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan untuk (1) membangun komunikasi dengan pemangku kepentingan kelautan dan perikanan diantaranya kepada nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam, pengolah/pemasar hasil perikanan kelautan, dan petambak garam, dan para pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan, dan (2) memperkuat dan mengoptimalkan program perikanan budidaya. Sebagai tindak lanjut visi dan arahan Presiden serta RPJMN Tahun 2020-2024, disusun Rencana Strategis KKP yang telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/PERMEN-KP/2020 tanggal 26 Juni 2020. Visi KKP Tahun 2020-2024 sendiri adalah

Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

Mengacu pada tugas, fungsi, dan wewenang yang telah dimandatkan dalam peraturan perundang-undangan kepada KKP dan untuk melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden dalam RPJMN 2020-2024, KKP terutama melaksanakan empat dari sembilan misi Presiden dan Wakil Presiden dengan uraian sebagai berikut : (1) Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia melalui Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Inovasi dan Riset Kelautan dan Perikanan; (2) Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing melalui Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional; (3) Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan melalui Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; dan (4) Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya melalui Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP.

Menjabarkan misi pembangunan kelautan dan perikanan, maka tujuan pembangunan pengelolaan ruang laut adalah : (1) meningkatkan tata kelola ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil; (2) meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati perairan; (3) meningkatkan dayaguna wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; (4) menata dan memanfaatkan jasa-jasa kelautan; dan (5) meningkatkan pengendalian pemanfaatan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.

Sasaran strategis pembangunan kelautan dan perikanan merupakan kondisi yang diinginkan dapat dicapai oleh KKP sebagai suatu hasil dan dampak dari beberapa program yang dilaksanakan. Penjabaran dari Sasaran Strategis (SS) KKP tahun 2020-2024, yang didukung oleh Sasaran Program (SP) Ditjen PRL terdiri dari:

SS-1 Kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan meningkat, SS-3 Sumber daya kelautan dan perikanan berkelanjutan

SS-6 Tata kelola sumber daya kelautan dan perikanan bertanggung jawab SS-7 Industrialisasi kelautan dan perikanan berdaya saing

(16)

Secara garis besar, Sasaran Program DJPRL 2020-2024 dijabarkan sebagai berikut : 1. Sasaran Program (SP-1) adalah "Kesejahteraan Petambak Garam Meningkat”,

dengan Indikator Kinerja: Nilai Tukar Petambak Garam (Indeks).

2. Sasaran Program (SP-2) adalah “Produksi Garam Nasional berdaya saing”, dengan Indikator Kinerja: Produksi Garam Nasional (Juta Ton);

3. Sasaran Program (SP-3) adalah “Optimalisasi Pemanfaatan Jasa Kelautan”, dengan Indikator Kinerja:

a. Kawasan Wisata Bahari dan BMKT yang dikelola (Kawasan);

b. Jasa Kelautan yang Dikelola untuk Pengembangan Ekonomi (Ragam).

4. Sasaran Program (SP-4) adalah “Kawasan Konservasi yang Lestari dan Berkelanjutan” dengan Indikator Kinerja:

a. Luas kawasan konservasi (Juta Hektar);

b. Kawasan konservasi yang dikelola secara berkelanjutan (Ha);

5. Sasaran Program (SP-5) adalah “Keanekaraman Hayati Perairan yang Lestari dan Berkelanjutan”, dengan Indikator Kinerja: Keanekaragaman hayati perairan yang dilindungi dilestarikan dan/atau dimanfaatkan (jenis).

6. Sasaran Program (SP-6) adalah “Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang berdayaguna” dengan Indikator Kinerja:

a.Pulau-pulau kecil/terluar yang terbangun sarana prasarana dan dimanfaatkan (pulau);

b.Masyarakat Hukum Adat, Tradisional dan Lokal di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang Terfasilitasi dalam rangka Penguatan dan Perlindungan (Komunitas);

7. Sasaran Program (SP-7) adalah “Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil rusak yang pulih kembali” dengan Indikator Kinerja Kawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Rusak yang Pulih Kembali (Kawasan).

8. Sasaran Program (SP-8) yang akan dicapai adalah “Penataan Ruang Laut dan Zonasi Pesisir”, dengan Indikator Kinerja: Penyelesaian Penataan Ruang laut dan Zonasi Pesisir (Kawasan);

9. Sasaran Program (SP-9) adalah “Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Berdaya Saing”, dengan Indikator Kinerja: Tingkat kemandirian SKPT di bawah tanggung jawab Ditjen PRL (level).

10. Sasaran Program (SP-10) adalah “Kegiatan Pembangunan Bidang KP lingkup Ditjen PRL yg terlaksana secara efektif”, dengan indicator kinerja: Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Strategis lingkup DJPRL (%).

11. Sasaran Program (SP-11) adalah “Tersedianya kebijakan lingkup DJPRL yang berkualitas” , dengan indikator kinerja:

a.Nilai Pengungkit PMPRB Ditjen PRL (nilai);

b.Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) DJPRL (Nilai) c. Indeks Profesionalitas ASN Ditjen PRL (Indeks).

(17)

d.Unit Kerja DJPRL berpredikat menuju Wilayah Bebas Korupsi (unit) e.Batas Tertinggi Persentase Nilai Temuan LHP BPK Atas LK DJPRL (%). f. Nilai Penilaian Mandiri SAKIP DJPRL (nilai);

g.Nilai Maturitas SPIP (level);

h.Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup DJPRL (%)

i. Unit yang menerapkan inovasi pelayanan publik Lingkup DJPRL (dokumen); j. Persentase unit kerja DJPRL yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan

yang terstandar (%).

k.Nilai Kinerja Anggaran DJPRL (Nilai)

Sampai dengan laporan kinerja ini disusun, rencana Strategis Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tahun 2020 – 2024 masih dalam proses pembahasan. Berdasarkan hal tersebut maka sampai dengan TW IV Tahun 2020, LPSPL Sorong juga belum dapat melakukan penyusunan Rencana Strategis (renstra) LPSPL Sorong Tahun 2020-2024 yang merupakan turunan dari Renstra Ditjen PRL Tahun 2020-2024.

2.2 Indikator dan Target Kinerja Utama 2020

Pada Tahun 2019, terdapat perubahan dan penyesuaian terhadap Indikator Kinerja Utama LPSPL Sorong dimana terdapat beberapa indikator yang tidak dipergunakan lagi pada tahun 2020 dan beberapa indikator baru yang disesuaikan dan yang dipergunakan pada tahun 2020. Indikator Kinerja Utama tahun 2019 yang tidak ditargetkan kembali adalah sebagai berikut :

a) Jumlah Kawasan komservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang meningkat kualitas pengelolaan efektifnya;

b) Jumlah pulau kecil/terluar di wilayah kerja LPSPL Sorong yang terverifikasi status kepemilikan tanahnya. IKU ini berubah menjadi IKU lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong. Perubahan IKU ini menjadi satu mencerminkan pengelolaan pulau-pulau kecil/terluar;

c) Jumlah provinsi di wilayah kerja LPSPL Sorong yang memiliki rencana zonasi ditetapkan melalui peraturan perundangan;

d) Jumlah penambahan luas Kawasan konservasi di wilayah kerja LPSPL Sorong; e) Jumlah Kelompok di pesisir dan pulau-pulau kecil pada wilayah kerja LPSPL Sorong

yang terverifikasi kebutuhan bantuan sarana prasarananya; dan f) Nilai AKIP LPSPL Sorong.

Sedangkan indikator baru dan/atau yang dilakukan penyesuaian dan dipergunakan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

(18)

a) Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi);

b) Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (kawasan);

c) Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya (hektar); dan

d) Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) LPSPL Sorong (nilai).

Pada Triwulan IV Tahun 2020 ini terdapat perubahan indikator dan target karena terdapat evaluasi indikator dan revisi postur anggaran berdasarkan Perpres Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020. Secara umum, nomenklatur IKU tidak menggunakan kata jumlah pada setiap IKU. Indikator dan Target Kinerja LPSPL Sorong dituangkan dalam Perjanjian Kinerja LPSPL Sorong disajikan padatabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Indikator dan Target Indikator Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2020

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1 Kawasan pesisir dan pulau- pulau kecil di wilayah kerja LPSPL Sorong yang berdayaguna

1 Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi)

2

2 Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah kerja LPSPL Sorong rusak yang pulih kembali

2 Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (kawasan)

2

3 Kawasan konservasi di wilayah kerja LPSPL Sorong yang lestari dan berkelanjutan

3 Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya (hektar)

273.620,73

4 Keanekaragaman hayati perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang lestari dan berkelanjutan

4 Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikaan habitat atau pemulihan populasi (jenis)

3

5 Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis)

2 5 Kerjasama dan kemitraan

pengelolaan kawasan konservasi dan keanekaragaman hayati laut di wilayah kerja LPSPL Sorong yang berkelanjutan

6 Kelompok masyarakat yang menerima bantuan di lingkup wilayah kerja LPSPL Sorong (kelompok)

1

7 Jejaring, kemitraan/kerjasama dan konvensi dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati laut diwilayah kerja LPSPL Sorong (dokumen)

1

6 Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup LPSPL Sorong

8 Presentase Pemenuhan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) PMPRB LPSPL Sorong (persen)

(19)

9 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) LPSPL Sorong (nilai)

88 10 Indeks Profesionalitas ASN LPSPL Sorong

(indeks)

72 11 Persentase penyelesaian temuan LHP BPK

LPSPL Sorong (persen)

100 12 Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL Sorong

(persen)

90 13 Dokumen SPIP LPSPL Sorong yang

diselesaikan (dokumen)

4 14 Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang

menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (persen)

82

15 Nilai kinerja anggaran LPSPL Sorong (nilai) 85

(20)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran capaian kinerja LPSPL Sorong dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi IKU. Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan Sistem Aplikasi Pengelolaan Kinerja (SAPK), melalui http://kinerjaku.kkp.go.id/. Nilai Pencapaian Sasaran Strategis (NPSS) IKU Triwulan IV Tahun 2020 adalah 112,31 (kategori Hijau=Baik), seperti gambar 3 berikut :

Gambar 4. NPSS LPSPL Sorong Tahun 2020

Sementara itu rincian capaian terget dan realisasi indikator kinerja utama LPSPL Sorong pada triwulan IV tahun 2020 dapat dilihat padatabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Indikator dan Target Indikator Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2020 Indikator Kinerja Utama Frekuensi Target Triwulan IV

No. Uraian Target Realisasi % Kinerjaku

IKU 1

Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi)

Tahunan 2 2 2 100

IKU 2

Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL

Sorong (kawasan) Tahunan

2 2 3 120

IKU 3

Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya (hektar)

Tahunan 273.620,73 273.620,73 925.367,55 120

IKU 4

Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikaan habitat atau pemulihan populasi (jenis)

(21)

IKU 5

Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani

pemanfaatannya (jenis) Triwulan

2 2 4 120

IKU 6

Kelompok masyarakat yang menerima bantuan di lingkup wilayah kerja LPSPL Sorong (kelompok)

Tahunan 1 1 1 100

IKU 7

Jejaring, kemitraan/kerjasama dan konvensi dalam mendukung konservasi keanekaragaman hayati laut diwilayah kerja LPSPL Sorong (dokumen)

Tahunan 1 3 3 120

IKU 8

Presentase Pemenuhan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) PMPRB LPSPL Sorong

(persen) Tahunan

100 100 100 100

IKU 9 Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan

Anggaran (IKPA) LPSPL Sorong (nilai) Tahunan 3 3 93,42 108,86 IKU 10 Indeks Profesionalitas ASN LPSPL

Sorong (indeks) Tahunan 18 18 83,23 117,61

IKU 11 Persentase penyelesaian temuan

LHP BPK LPSPL Sorong (persen) Tahunan 13 13 100 100 IKU 12 Nilai rekonsiliasi kinerja LPSPL

Sorong (persen) Tahunan 4 4 96,18 106,87

IKU 13 Dokumen SPIP LPSPL Sorong yangdiselesaikan (dokumen) Tahunan 70 70 4 100

IKU 14

Persentase unit kerja LPSPL Sorong yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (persen)

Tahunan 30 30 100 120

IKU 15 Nilai kinerja anggaran LPSPL Sorong

(nilai) Triwulan Baik (88) 88 92,53 116,05

3.1 Sasaran Kegiatan 1 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL

Sorong yang Berdayaguna

Dalam rangka mencapai Sasaran Kegiatan Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang Berdayaguna, LPSPL Sorong menjabarkan dalam 1 (satu) Indikator Kinerja, yaitu Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong.

3.1.1 IKU 1 Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Lokasi)

Kegiatan bantuan sarana dan prasarana di pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk PPKT merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk PPKT yang mandiri agar tidak mengalami ketertinggalan

(22)

dalam hal pembangunan dibandingkan dengan pulau utamanya, sehingga diharapkan di dalam pemanfaatannya dapat dijaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya.

Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pesisir dan pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong dihitung dengan cara menginventarisasi dan menjumlahkan (1) Pulau-pulau kecil yang dibangun sarana prasarana di wilayah Pesisir dan PPK; (2) Pulau Kecil/Terluar yang memiliki dokumen prasertifikat HAT; dan (3) Pulau Kecil/Terluar yang terfasilitasi investasi perizinannya.

Tabel 4. Capaian IKU (1) Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pesisir

Dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020

SK-1 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Berdayaguna

IKU-1 Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pulau-Pulau Kecil/TerluarWilayah Kerja LPSPL Sorong (lokasi) Realisasi 2019 Tahun 2020 Tahun 2020 2020-2024Renstra

Tw IV 2019 Realisasi Tw Sebelu mnya Target Tw IV Realisasi Tw IV % Capaian Kenaik-an thd Tw IV 2019 Target PK 2020 % Realisasi thd PK Target 2024 % Capaian thd Renstra - - 2 2 - 100 2 2 100 -

-Sumber data : LPSPL Sorong, 2020

1. Capaian IKU Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi) Tahun 2020.

Target Lokasi yang difasilitasi sarana usaha ekonomi produktif di pulau-pulau kecil/terluar wilayah kerja LPSPL Sorong (lokasi) Tahun 2020 adalah 2 lokasi. Pada Triwulan IV Tahun 2020 telah dilakukan penghitungan Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 karena pencapaian dihitung secara akumulatif (tahunan).

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 dan Triwulan IV Tahun 2019

Capaian kinerja triwulan IV Tahun 2020 tidak dapat dibandingkan dengan capaian Triwulan IV Tahun 2019, karena IKU ini merupakan IKU baru.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

 Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah : 1) Penggunaan anggaran yaitu pemberian bantuan pemerintah mengacu kepada Juknis penyaluran bantuan pemerintah sarana dan prasarana di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tahun 2020 (Perdirjen PRL Nomor 5/PER-DJPRL/2020); 2) SDM. Sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan merupakan SDM LPSPL Sorong yang kompatibel, karena telah mengikuti pembinaan dan asistensi berkala melalui Virtual Meeting (VM) yang diselenggarakan oleh Direktorat

(23)

P4K-Ditjen PRL; 3) Efisiensi penggunaan peralatan yaitu pemanfaatan peralatan survei yang dimiliki oleh LPSPL Sorong.

 Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan melalui: 1) Dalam tahapannya, proses pemberian bantuan pemerintah telah mengikuti regulasi/peraturan yang berlaku (Perpres 54 Tahun 2018 dan Perdirjen PRL Nomor 5/PER-DJPRL/2020); 2) Dalam pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan dan pelibatan SKPD Pemerintah Kabupaten Raja Ampat terkait (Kantor Pertanahan, Dinas Perikanan, dan Perangkat kampung/Desa setempat); 3) Penyerahan bantuan EKOPRO diserahkan langsung oleh Direktur P4K, dan dhadiri dan/atau disaksikan SKPD terkait; Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung, dan Solusi

 Target Lokasi Yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif Di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 telah tercapai pada Triwulan III sesuai BAST Barang/Jasa Bantuan Pemerintah Tahun anggaran 2020 No. BA.001/LPSPL.1/PRL/PL.430/VIII/2020 tanggal 19 Agustus 2020 untuk Kelompok Penerima KUB Kampung Reni Distrik Ayau, dan BAST Barang/Jasa Bantuan Pemerintah T.A. 2020 Nomor BA.002/LPSPL.1/PRL/PL.430/VIII/2020 tanggal 19 Agustus 2020 untuk Kelompok Penerima KUB Mowar, Kampung Runi, Distrik Ayau, Kabupaten Raja Ampat

 Kegiatan Penunjang Keberhasilan : Koordinasi dan dukungan Pemerintah Daerah Kabupaten Raja Ampat, serta asistensi pembinaan dan pendampingan berkala Direktorat P4K-Ditjen PRL dalam proses pencapaian output.

4. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung, dan Solusi

Target telah tercapai pada Triwulan III tahun 2020 Kegiatan Penunjang Keberhasilan :

Solusi dan Kegagalan :

-5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan sasaran kegiatan dengan IKU Lokasi yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020 sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020 sebesar Rp 249.830.410,- disajikan padatabel 5 berikut ini :

Tabel 5. Realisasi Anggaran IKU (1) Lokasi yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif di

Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1.

Lokasi yang Difasilitasi Sarana Usaha Ekonomi Produktif di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil/Terluar Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020

250.000.000,- 249.830.410,- 99,93 Sumber data : LPSPL Sorong, per 31 Desember 2020

(24)

3.2 Sasaran Kegiatan 2 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL

Sorong Rusak yang Pulih Kembali

Dalam rangka mencapai Sasaran Kegiatan Kawasan Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Rusak yang Pulih Kembali, LPSPL Sorong menjabarkan dalam 1 (satu) Indikator Kinerja Utama, yaitu Kawasan Penanaman Mangrove Yang Diidentifikasi Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (Kawasan).

3.2.1 IKU 2 Kawasan Penanaman Mangrove Yang Diidentifikasi Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong (kawasan)

Tingginya aktivitas di wilayah pesisir menyebabkan semakin meningkatnya tekanan terhadap sumberdaya dan lingkungan pesisir. Hal tersebut, menyebabkan kerusakan di wilayah pesisir seperti erosi, sedimentasi, banjir, dan kerusakan ekosistem. Rehabilitasi dan Restorasi diperlukan dalam rangka pemulihan kerusakan di wilayah pesisir. Selain untuk kegiatan ini diharapkan dapat mendukung industrialisasi perikanan. Lingkungan yang baik akan meningkatkan produktivitas perikanan. Seperti diketahui bersama, keberadaan dan kualitas biota laut sangat dipengaruhi oleh kualitas lingkungan dimana biota tersebut hidup. Upaya yang dilakukan oleh LPSPL Sorong adalah mengidentifikasi calon lokasi penanaman mangrove di 3 lokasi (Kawasan) di wilayah kerja LPSPL Sorong, yaitu Sorong, Ambon dan Merauke.

Perhitungan capaian IKU ini dengan menginventarisasi dan menjumlahkan lokasi di pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diidentifikasi sebagai lokasi penanaman mangrove. Sampai dengan Triwulan IV, IKU ini telah tercapai 100%.

Tabel 6. Capaian IKU (2) Kawasan Penanaman Mangrove Yang Diidentifikasi Di Wilayah

Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020

SK-2 Kawasan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Rusak yang PulihKembali

IKU-2 Kawasan Penanaman Mangrove Yang Diidentifikasi Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong(kawasan) Realisasi 2019 Tahun 2020 Tahun 2020 2020-2024Renstra

Tw IV 2019 Realisasi Tw Sebelu mnya Target Tw IV Realisasi Tw IV % Capaian Kenaik-an thd Tw IV 2019 Target PK 2020 % Realisasi thd PK Target 2024 % Capaian thd Renstra - - - 2 3 120 3 2 120 -

-Sumber data : LPSPL Sorong, 2020

Kegiatan ini merupakan IKU baru yang muncul sebagai akselerasi atas refining anggaran sebagai tindak lanjut terbitnya Perpres 54 tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN Tahun anggaran 2020, yang diperuntukan untuk penanganan

(25)

pandemic COVID 19 dan/atau mengahadapi ancaman yang mebahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan.

Himbauan pemerintah untuk melakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) secara nasional untuk jangka eaktu yang tidak ditentukan, ternyata berlanjut dengan PSBB lokal yang diterapkan oleh pemerintah daerah untuk skala lokal yang menyebabkan sulitnya pelaksanaan kegiatan bahkan dimasa New Normal, akibat sarana transportasi yang terbatas akibat penutupan akses di beberapa daerah. Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, dalam upaya pencapaian target kinerja sampai LPSPL Sorong melakukan interpretasi citra satelit google earth (interpretasi visual) yang dilanjutkan proses verifikasi lapangan (ground check) setelah akses transportasi di beberapa lokasi normal kembali.

1. Capaian IKU Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (kawasan) Tahun 2020.

Target Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (Kawasan) Triwulan IV Tahun 2020 telah diidentifikasi, menginventarisir dan menjumlahkan sebanyak 3 lokasi kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil di wilayah kerja LPSPL Sorong yang teridentifikasi rusak dan diusulkan sebagai calon lokasi penanaman mangrove dengan luas ± 393 Ha untuk dilakukan rehabilitasi. Usulan tersebut telah disampaikan oleh Kepala LPSPL Sorong kepada Direktur P4K melalui Surat Usulan No. B.505/LPSPL.1/PRL/RL.530/IX/2020 tanggal 15 September 2020. Pada Triwulan IV Tahun 2020 telah dilakukan penghitungan Lokasi Yang Difasilitasi Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilaya kerja LPSPL Sorong (Kawasan) Triwulan IV Tahun 2020 karena pencapaian dihitung secara akumulatif tahunan.

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 dan Triwulan IV Tahun 2019

Capaian kinerja triwulan IV Tahun 2020 tidak dapat dibandingkan dengan capaian Triwulan IV Tahun 2019, karena IKU ini merupakan IKU baru.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

 Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah (1) Penggunaan anggran; Pemanfaatan citra satelit google earth untuk mengidentifikasi dan menginventarisir kondisi eksositem mangrove di pesisir dan pulau-pulau kecil wilayah kerja LPSPL Sorong; (2) Pelibatan SDM satker LPSPL Sorong dalam melakukan identifikasi, inventarisir dan ground check untuk mengateahui kondisi real hasil interpretasi citra google earth di wilayahnya; (3) Efisiensi penggunaan peralatan yaitu penggunan peralatan survei/monitoring standar yang dimiliki oleh LPSPL Sorong (Drone dan GPS).

 Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan melalui: (1) pemanfaatan citra satelit untuk mengidentifikasi dan menginventarisir kondisi awal untuk menetukan lokasi prioritas yang perlu dilakukan rehabilaitasi; (2) Pelibatan SDM

(26)

satker LPSPL Sorong untuk melakukan ground check hasil interpretasi citra satelit google earth untuk mengetahui kondisi sebenarnya dan memberi masukan calon lokasi penanaman mangrove calon lokasi penanaman mangrove; (3) Koordinasi rencana pelaksanaan survei dengan instansi daerah (BPN, dan BMKG); (4) dalam pelaksanaan kegiatan adanya upaya pelibatan instansi daerah (Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, dan Kelompok konservasi Lokal); (5) patuh terhadap protocol COVID-19.

4. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung, dan Solusi

Target telah tercapai pada Triwulan III tahun 2020

Kegiatan Penunjang Keberhasilan : Hubungan yang harmonis dengan pemerintah daerah setempat sehingga memudahkan dalam koordinasi dan melakukan ground

check.

Solusi dan Kegagalan :

-5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (Kawasan) LPSPL Sorong Tahun 2020 sampai Triwulan IV sebesar Rp 49.438.515,- disajikan padatabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Realisasi Anggaran IKU (2) Kawasan Penanaman Mangrove Yang Diidentifikasi Di

Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1. Kawasan penanaman mangrove yangdiidentifikasi di wilayah kerja LPSPL

Sorong (kawasan) 50.000.000,- 49.438.515,- 98,88

Sumber data : LPSPL Sorong, per 31 Desember 2020

Adapun beberapa kegiatan lainnya yang mendukung IKU (2) Kawasan penanaman mangrove yang diidentifikasi di wilayah kerja LPSPL Sorong (kawasan) yaitu :

1. Rapat Pembahasan Calon Lokasi Kegiatan Penanaman Mangrove Tahun Anggaran 2020 pada tanggal 05 Oktober 2020

2. Rapat Pembahasan Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Mangrove 2021-2024 pada tanggL 05 November 2020

3. VM Pembahasan Pemetaan Calon Potensi Lahan dan Pendukung Rehabilitasi Mangrove tanggL 12 November 2020

4. Monitoring Lokasi Penanaman Mangrove dan Lokasi Wisata Mangrove di Distrik Makbon Kab. Sorong dan Pendampingan Kunker Wamen ATR BPN dan Direktur P4K dalam Rangka Memonitoring Pelaksanaan Program Masyarakat Hukum Adat di Kampung Malaumkarta tanggL 20 November 2020

5. Refleksi 2020 dan Outlook 2021 Kegiatan Rehabilitasi Kawasan Mangrove dan Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil pada tanggal 30 November

(27)

3.3 Sasaran Kegiatan 3 Kawasan Konservasi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari dan

Berkelanjutan

Sasaran Kegiatan Kawasan Konservasi Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari dan Berkelanjutan, dijabarkan dalam 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya dengan satuan output hektar.

3.3.1 IKU 3 Luas Kawasan Konservasi Perairan Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang Diusulkan Penetapannya (hektar)

Pembentukan kawasan konservasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengelola sumberdaya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. Luas kawasan konservasi adalah luas kumulatif kawasan konservasi perairan nasional (KKPN dan Kawasan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK) dan daerah (KKPD) yang telah ditetapkan oleh Menteri dan/atau dicadangkan oleh Kepala Daerah. Tata cara mencadangkan kawasan konservasi ini mengacu pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan. Capaian luasan kawasan konservasi yang didampingi oleh LPSPL Sorong dalam proses identifikasi hingga tahap usulan penetapan disajikan pada

tabel 8.

Tabel 8. Capaian IKU (3) Luas Kawasan Konservasi Perairan Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

Yang Diusulkan Penetapannya Tahun 2020

SK-3 Kawasan Konservasi di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari dan Berkelanjutan

IKU-3 Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkanpenetapannya (hektar) Realisasi 2019 Tahun 2020 Tahun 2020 2020-2024Renstra

Tw IV 2019 Realisasi Tw Sebelu mnya Target Tw IV Realisasi Tw IV % Capaian Kenaik-an thd Tw IV 2019 Target PK 2020 % Realisasi thd PK Target 2024 % Capaian thd Renstra - - 664.577, 59 273.620, 73 925.367, 55 338,19 925.367, 55 273.620, 73 120 -

-Sumber data : LPSPL Sorong, 2020

Luas Kawasan Konservasi Perairan DI Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang Diusulkan Penetapannya (Ha) bertambah pada TW IV berdasarkan Surat Gubernur Maluku Nomor 180/3036 tanggal 01 Oktober 2020 Perihal Permohonan Penetapan Kasawan Konservasi Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, dengan total luasan yang diusulkan adalah 260.789,96 Ha, dimana LPSPL Sorong merupakan salah satu anggota tim POKJA. Dengan demikian luasan kawasan konservasi perairan yang didampingi LPSPL Sorong dalam proses identifikasi, pencadangan dan kemudian

(28)

diusulkan oleh Gubernur untuk ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan seluas 925.367,55 Ha. Pendampingan pemerintah daerah di wilayah kerja LPSPL Sorong dalam upaya pencadangan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD) dan pengusulan untuk ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan umumnya dilaksanakan sejak 1-3 tahun sebelumnya dengan pendanaan berasal dari APBN DIPA LPSPL Sorong maupun bekerjasama dengan pemerintah daerah ataupun mitra konservasi dan keanekaragaman hayati laut separti USAID SEA PROJECT, WWF ID, YKAN, CI Indonesia, WCS, CTC dan mitra lainnya. Tahapan yang harus dilalui adalah tahapan identifikasi, inventarisasi dan tahapan pencadangan dengan mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal KP3K Nomor Kep. 44/ KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K), sebelum diusulan kepada Menteri Kelautan da Perikanan untuk ditetapkan. Rincian Luas Kawasan Konservasi Perairan DI Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang Diusulkan Penetapannya (Ha), disajikan padatabel 9.

Tabel 9. Luasan Kawasan Konservasi Yang Diusulkan Penetapannya No. Kawasan Konservasi Yang Diusulkan Penetapannya Luasan (hektar)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TWP Pulau Rao - Tanjung Dahegila TPK P. Mare TP Kepulauan Sula TWP Kepulauan Widi TPK Kepulauan Guraici TPK P. Makian KKP3K Kepulauan Lease KKP Pulau Ay-Pulau Rhun

KKP3K Pulau Buano dan Perairan Sekitarnya KKP3K Serutbar dan Perairan Sekitarnya

65.520,00 7.092,56 117.960,00 315.117,11 91.538,97 67.348,95 81.573,48 47.968,74 25.064,74 106.183,00 Total Luasan 925.367,55

Gambar 5. Lokasi Pengusulan Penetapan Kawasan Konservasi

(29)

1. Capaian IKU Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya Tahun 2020.

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020, luas kawasan konservasi yang telah difasilitasi oleh LPSPL Sorong dan diusulkan oleh Pemerintah Daerah adalah 925.367,55 hektar atau meningkat 260.789,96 Ha dari capaian luasan kawasan konservasi perairan yang diusulkan sampai dengan triwulan III (273.620,73 Ha).

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 dan Triwulan IV Tahun 2019

Capaian kinerja triwulan IV Tahun 2020 tidak dapat dibandingkan dengan capaian Triwulan IV Tahun 2019, karena IKU ini merupakan IKU baru.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini : (1) Penggunaan anggaran; Kemitraan dengan Pemerintah Daerah dan mitra konservasi dan keanekaragaman hayati perairan dalam upaya identifikasi pencadangan dan usulan penetapan kawasan konservasi perairan daerah; (2) LPSPL Sorong terlibat sebagai tim POKJA, tim teknis, dan tim survey dalam pengumpulan data lapangan.

Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan melalui pendampingan Pemerintah Daerah di wilayah kerja LPSPL Sorong dalam upaya pencadangan) dan pengusulan kawasan konservasi perairan daerah (KKPD untuk ditetapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan umumnya dilaksanakan sejak 1-3 tahun dengan tahapan mengacu pada dengan mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal KP3K Nomor Kep. 44/ KP3K/2012 sebelumnya dengan pendanaan berasal dari APBN DIPA LPSPL Sorong maupun bekerjasama dengan pemerintah daerah ataupun mitra konservasi dan keanekaragaman hayati laut separti USAID SEA PROJECT, WWF ID, YKAN, CI Indonesia, WCS, CTC dan mitra lainnya.

4. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung, dan Solusi

Target telah tercapai pada Triwulan IV tahun 2020

Kegiatan Penunjang Keberhasilan : SDM LPSPL Sorong yang handal serta dukungan mitra konservasi dan keanekaragaman hayati laut dalam inisiasi, identifikasi, pencadangan dan pengusulan penetapan kawasan konservasi perairan serta koordinasi yang harmonis dengan pemerintah daerah di wilayah kerja LPSPL Sorong. Solusi dan Kegagalan :

-5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya sampai Triwulan IV sebesar Rp 90.474.598,- disajikan padatabel 10.

(30)

Tabel 10. Realisasi Anggaran IKU (3) Luas Kawasan Konservasi Perairan Di Wilayah Kerja

LPSPL Sorong Yang Diusulkan Penetapannya Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Tahun 2020

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1. Luas kawasan konservasi perairan diwilayah kerja LPSPL Sorong yang

diusulkan penetapannya (hektar) 90.500.000,- 90.474.598,- 99,97 Sumber data : LPSPL Sorong, per 31 Desember 2020

Adapun beberapa kegiatan lainnya yang mendukung IKU (3) Luas kawasan konservasi perairan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang diusulkan penetapannya (hektar) yaitu :

1. Konsultasi Publik RPZ TWP Pulau Ay-Rhun dan TPK Kepulauan Lease, Kab. Maluku Tengah, Prov. Maluku pada tanggal 07 Oktober 2020

2. Pendampingan Pemerintah Pusat dalam Rangka Pemantauan KKPD Raja Ampat pada tanggal 13 November 2020

3. Pendampingan Pemerintah Pusat dalam Rangka Pemantauan KKPD Raja Ampat pada tanggal 13 November 2020

4. Konsultasi Publik Penyusunan RZ KSNT Pulau Letti dan Pulau Kisar pada tanggal 14 Desember 2020

3.4 Sasaran Kegiatan 4 Keanekaragaman Hayati Perairan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

yang Lestari dan Berkelanjutan

Dalam rangka mencapai Sasaran Kegiatan Keanekaragaman Hayati Perairan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari dan Berkelanjutan menjabarkannya dalam 2 (Dua) indikator kinerja, yaitu (1) Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi (Jenis); (2) Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (Jenis).

3.4.1 IKU 4 Jenis Ikan Terancam Punah Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan, Dan Perbaikan Habitat Atau Pemulihan Populasi (jenis)

Keanekaragaman sumberdaya hayati yang dimiliki oleh negara Indonesia sudah lama dikenal dunia, menurut data LIPI tahun 2012 jumlah ikan air tawar 2.500 spesies dan sekitar 3.000 spesies ikan air laut, termasuk keanekaragaman terumbu karang. Kekayaan keanekaragaman hayati tersebut adalah aset bagi pembangunan dan kemakmuran bangsa karena sebagian besar pembangunan nasional mengandalkan keanekaragaman hayati. Sehingga keberhasilan pembangunan di sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat menopang pembangunan nasional di masa depan.

Namun demikian, eksploitasi secara berlebihan terhadap sumberdaya ikan telah menyebabkan beberapa spesies mengalami ancaman kepunahan. Degradasi dan kerusakan habitat hidup yang saat ini terjadi juga telah menyebabkan beberapa biota perairan mengalami penurunan populasi secara drastis, sehingga memerlukan

(31)

langkah-langkah pengelolaan berupa program konservasi jenis ikan atau keanekaragaman hayati.

Konservasi jenis ikan atau keanekaragaman hayati merupakan upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya ikan untuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dan kesinambungan jenis ikan/keanekaragaman hayati bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.

Upaya mendukung konservasi tersebut, LPSPL Sorong melakukan upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan jenis ikan/keanekaragaman hayati perairan dan menjadikannya sebagai salah satu indikator kinerja pada LPSPL Sorong.

Tahun 2020, target keanekaragaman hayati Laut yang dilindungi, dilestarikan dan/atau dimanfaatkan meliputi 6 jenis ikan, yaitu Hiu Lanjaman, Karang, Sidat, Hiu Berjalan, Duyung dan Banggai Cardinal Fish.

Upaya perlindungan/pelestarian keanekaragaman hayati laut meliputi :

1. Penyusunan Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria (NSPK) jenis ikan dilindungi/Terancam Punah (Hiu Appendiks CITES, Karang Hias, Sidat, Hiu Berjalan, Duyung)

2. Pendataan populasi jenis ikan (4 jenis: Hiu Appendiks, Sidat, Karang, Hiu berjalan)

3. Penyadartahuan/Sosialisasi/Edukasi Stakeholder terkait perlindungan dan pelestarian Jenis Ikan (6 Jenis)

4. Penanganan respon cepat jenis mamalia laut terdampar (duyung)

Upaya pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau masuk appendiks CITES yang difasilitasi pemanfaatannya dengan tetap menjaga kelestarian dan keberadaannya melalui :

1. penyusunan regulasi pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan/atau masuk appendiks CITES,

2. pengembangan sistem pelayanan / basis data pemanfaatan jenis ikan,

3. pelayanan perizinan pemanfaatan jenis ikan dilindungi, masuk appendiks CITES, dan/atau looks like spesies.

Penjabaran capaian Triwulan IV Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Capaian IKU Triwulan IV Tahun 2020

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020, Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi tercapai 3 jenis. Capaian IKU Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi (Jenis) disajikan dalamtabel 11.

(32)

Tabel 11. Capaian IKU (4) Jenis Ikan Terancam Punah Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang

Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan, Dan Perbaikan Habitat Atau Pemulihan Populasi SK-4 Keanekaragaman Hayati Perairan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari danBerkelanjutan

IKU-4 Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong Yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan, Dan Perbaikan Habitat Atau Pemulihan Populasi (jenis)

Realisasi 2019 Tahun 2020 Tahun 2020 2020-2024Renstra

Tw IV 2019 Realisasi Tw Sebelu mnya Target Tw IV Realisasi Tw IV % Capaian Kenaik-an thd Tw IV 2019 Target PK 2020 % Realisasi thd PK Target 2024 % Capaian thd Renstra 3 3 - 3 3 100 0 3 100 -

-Sumber data : LPSPL Sorong, 2020

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 dan Triwulan IV Tahun 2019

Capaian Kinerja IKU Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi pada triwulan IV Tahun 2020 adalah 3 jenis (sidat, kalabia, dan terumbu karang) dan capaian Triwulan IV Tahun 2019 yaitu 3 jenis (hiu/pari, penyu, dan mamalia laut), dengan demikian LPSPL Sorong telah melakukan upaya perlindungan dan pelestarian terhadap 6 jenis ikan terancam punah dengan melakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi di Tahun 2019-2020.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah (1) Penggunaan anggaran; pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pelestarian jenis ikan terancam punah dilakukan oleh SDM LPSPL Sorong yang terlatih dan handal ataupun bermitra dengan satker kementerian terkait, SKPD terkait dan mengedepankan upaya pelibatkan masyarakat lokal sebagai bagian dari transfer pengetahuan dan peningkatan pemahaman masyarakat di bidang konservasi; (2) Dalam pelaksanaan tugas, LPSPL Sorong selalu menyempatkan untuk melakukan sosialisasi perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan jenis ikan dilindungi, terancam punah dan/atau appendix CITES kepada masyarakat baik melalui kegiatan Pengenalan Lingkungan Laut (PENA LAUT), Webinar, ataupun sosialisasi langsung dilapangan; (3) LPSPL Sorong terhubung melalui grup jejaring first responder yang anggotanya terdiri atas kalangan akedemisi, pemerhati lingkungan/NGO, pemerintahan, pelajar/mahasiswa dan masyarakat umum, yang tersebar di wilayah kerja LPSPL Sorong yang secara aktif berbagi informasi terkait konservasi jenis ikan dan konservasi kawasan, serta berbagi peran dalam aksi konservasi jenis ikan dan konservasi kawasan; Efisiensi penggunaan peralatan yaitu penggunan peralatan survei standar yang dimiliki oleh

(33)

LPSPL Sorong (perlengkapan scuba, perlengkapan penanganan mamalia laut dan jenis ikan dilindungi/teancam punah).

Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan melalui: 1) kemitraan dalam jejaring first responder dan sea champion, kemitraan dengan NGO, pemerintah daerah serta stakeholder lainnya; (2) mendorong peningkatan peran serta aktif masyarakat dan mitra konservasi keanekaragaman hayati laut melakui aksi sosialisasi terstruktur melalui aksi PENA LAUT, WEBINAR dan sosialisasi melalui media sosial.

4. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung, dan Solusi

Target Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi (Jenis) Tahun 2020 Telah tercapai pada Triwulan III (3 Jenis).

Kegiatan Penunjang Keberhasilan : kemitraan dan jejaring dengan stakeholder terkait, aksi penyadartahuan melalui media sosial, webinar dan PENA Laut.

Solusi dan Kegagalan :

-5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan dan perbaikan habitat/pemulihan populasi (Jenis) Tahun 2020 sampai Triwulan IV sebesar Rp 224.833.000,- disajikan padatabel 12.

Tabel 12. Realisasi Anggaran IKU (4) Jenis Ikan Terancam Punah Di Wilayah Kerja LPSPL

Sorong Yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan, Dan Perbaikan Habitat Atau Pemulihan Populasi

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1.

Jenis ikan terancam punah di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilakukan pendataan, penyadartahuan, dan perbaikan habitat atau pemulihan populasi (jenis)

224.833.000,- 224.214.664,- 99,72 Sumber data : LPSPL Sorong, 31 Desember 2020

Adapun beberapa kegiatan lainnya yang mendukung IKU (4)Jenis Ikan Terancam Punah Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan, Dan Perbaikan Habitat Atau Pemulihan Populasi (jenis) yaitu :

1. Pengawasan jenis ikan dilindungi pada tanggal 03 Oktober 2020

2. Virtual meeting Rapat koordinasi Ke-2 Pokja RAN Konservasi Mamalia Laut pada tanggal 08 Oktober 2020

3. Monitoring Transplantasi dan Pemutihan Terumbu Karang di Perairan Malaumkarta, 4. Pelatihan Pemanfaatan Wilayah Adat dan Inventarisir Peta Poteni MHA Malaumkarta

Hari Pertama pada tanggal 02 November 2020

5. Pelatihan Pemanfaatan Wilayah Adat dan Inventarisir Peta Poteni MHA Malaumkarta Hari Kedua pada tanggal 03 November 2020

(34)

Distrik Makbon, Kabupaten Sorongpada tanggal 05 November 2020

7. Rapat Pembahasan Draft Rencana Aksi Nasional (RAN) Pari Dilindungi pada tanggal 19 November 2020

8. Pengumpulan bahan dan keterangan (Pulbaket) pada tanggal 25 November2020 9. Anakan Ikan Arwana Irian di Kab. Merauke pada tanggal 12 Desember 2020

10. Sosialisasi Peranan CIQS (Customs, Imigration, Quarantine, Sequrity) di Lintas Batas 11. FGD “Menggali Potensi Perikanan di Kabupaten Merauke untuk Peningkatan Value yang

Berkelanjutan pada tanggal 16 Desember 2020

3.4.2 IKU 5 Jenis Ikan Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong Yang Dilayani Pemanfaatannya (jenis)

Tahun 2020, target Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis) adalah 2 jenis ikan, yaitu Hiu dan Pari. Upaya pecapaian kinerja dihitung dengan menggunakan cara menginventarisasi dan menjumlahkan jenis ikan yang dilakukan upaya pelayanan perizinan pemanfaatannya meliputi :

1. Penerbitan Surat Rekomendasi (SR) dan Surat Keterangan Ketertelusuran (SKK); 2. Verifikasi perijinan pemanfaatan jenis ikan.

Penjabaran capaian Triwulan IV Tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Capaian IKU Triwulan IV Tahun 2020

Sampai dengan Triwulan IV Tahun 2020, Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya tercapai 4 jenis. Capaian IKU Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis) disajikan dalamtabel 13.

Tabel 13. Capaian IKU (5) Jenis Ikan Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

Yang Dilayani Pemanfaatannya

SK-4 Keanekaragaman Hayati Perairan di Wilayah Kerja LPSPL Sorong yang Lestari danBerkelanjutan

IKU-5 Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis)

Realisasi 2019 Tahun 2020 Tahun 2020 2020-2024Renstra

Tw IV 2019 Realisasi Tw Sebelu mnya Target Tw IV Realisasi Tw IV % Capaian Kenaik-an thd Tw IV 2019 Target PK 2020 % Realisasi thd PK Target 2024 % Capaian thd Renstra 2 2 2 2 4 200 2 2 120 -

-Sumber data : LPSPL Sorong, 2020

2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan IV Tahun 2020 dan Triwulan IV Tahun 2019

Capaian Kinerja Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis) pada triwulan IV Tahun 2020 adalah 3 jenis (Hiu, Pari, Akar Bahar dan Karang Hias) dan capaian Triwulan IV Tahun 2019 yaitu 2 jenis (hiu dan

(35)

pari), dengan demikian terjadi peningkatan jumlah jenis ikan yang di verifikasi dan dilayani perizinan pemanfaatannya dari 2 jenis pada 2019 dan 4 jenis tahun 2020.

3. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya dalam hal ini adalah (1) Penggunaan anggaran; Adanya SOP pelayanan jenis yang mengatur jumlah dan kategori produk yang akan di BAP di lokasi/gudang dengan jumlah produk yang di BAP di kantor LPSPL Sorong termasuk pelayanan verifikasi online menyebabkan penghematan dari segi waktu dan beban APBN yang ditimbulkan untuk melakukan verifikasi; (2) LPSPL Sorong terhubung dalam jejaring media social (WAG) dengan mitra kerja baik pemerintah maupun pelaku usaha jsehingga secara aktif dapat memberi informasi ataupun sosialisasi terkait regulasi pemanfaatan jenis ikan dilindungi, terancam punah dan appendix CITES di wilayah kerjanya

Efisiensi penggunaan sumberdaya dilakukan melalui: 1) pemanfaatan media social seperti WA dalam melakukan sosialisasi ataupun konsultasi, termasuk melakukan verifikasi online (WAG); (2) secara berkala melakukan pembinaan dan koordinasi terkait regulasi dan regulasi terkait pemanfaatan jenis ikan melalui webinar.

4. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung, dan Solusi

Target Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis) Tahun 2020 Telah tercapai pada Triwulan I (2 Jenis) dan bertambah 2 (jenis) pada TW IV.Hingga akhir tahun 2020, LPSPL Sorong telah melayani pemanfaatan dan peredaran 622.309,91 Kg produk hiu dan pari Appendix II dan Non Appendix CITES dengan menerbitkan 305 Surat Rekomendasi (SR). Selain itu dilakukan pelayanan penerbitan 4 Surat keterangan Ketertelusuran (SKK) untuk jenis karang hias (5,4 Kg/1 SKK) dan akar bahar (10,4 Kg/3 SKK). Dengan demikian LPSPL Sorong telah melakukan pelayanan peredaran pemanfaatan 4 jenis ikan appendix II CITES dan non appendik CITES (Hiu, Pari, Karang Hias dan Akar Bahar)

Kegiatan Penunjang Keberhasilan : Perbaikan SOP Pelayanan dan pemanfaatan media sosial

Solusi dan Kegagalan :

-5. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong yang dilayani pemanfaatannya (jenis) Tahun 2020 sampai Triwulan IV sebesar Rp 334.307.506,- disajikan padatabel 14.

Tabel 14. Realisasi Anggaran IKU (5) Jenis Ikan Di Wilayah Kerja LPSPL Sorong

Yang Dilayani Pemanfaatannya

No. Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)

1. Jenis ikan di wilayah kerja LPSPL Sorong

yang dilayani pemanfaatannya (jenis) 336.265.000,- 334.507.506,- 99,42 Sumber data : LPSPL Sorong, per 31 Desember 2020

Gambar

Gambar 2. Wilayah Kerja LPSPL SorongWilayah Kerja LPSPL Sorong
Tabel 1. Komposisi Pegawai LPSPL Sorong
Tabel 2. Indikator dan Target Indikator Kinerja LPSPL Sorong Tahun 2020
Gambar 3. Perjanjian Kinerja LPSPL Sorong
+7

Referensi

Dokumen terkait