“PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM (KMS) PADA PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA BAGIAN QUALITY CONTROL
DENGAN MENGGUNAKAN SECI MODEL”
Laporan Skripsi
Ditujukan sebagai salah satu syarat Skripsi
Oleh:
NAMA : MOCHAMMAD RAHMAT FAISAL NIM : 311410340
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA
BEKASI 2018
ii
iii
iv
MOCHAMMAD RAHMAT FAISAL, 311410340
Penerapan Knowledge Management System (KMS) Pada PT Y-Tec Autoparts Indonesia Bagian Quality Control Dengan Menggunakan Seci Model; dibawah bimbingan Elkin Rilvani, S.Kom., M.M dan Ir. Tri Ngudi Wiyanto, M.T
ABSTRAK
Di PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA produksi belum mengetahui secara detail tentang kriteria part yang NG bisa menjadi OK dan bisa dilakukan pengiriman ke proses selanjutnya. SECI (Socialization, Externalization,
Combination, Internalization) model merupakan bagian proses dari Knowlegde Management (KM) tentang bagaimana caranya untuk membagi ilmu dari satu
orang ke banyak orang. Dengan ada nya pembagian pengetahuan yang dilakukan oleh bagian QC ke bagian Produksi lewat perantara aplikasi berbasis web, ini memudahkan pihak produksi untuk melakukan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Analisa masalah dilakukan dengan Teknik Analisa PEST (Political,
Economi, Social, Technology). Kemudahan penggunaan aplikasi dan manfaat
terhadap aplikasi, diuji dengan menggunakan metode TAM (Technology
Acceptnce Model) yang dimana pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
aplikasi SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil pengujian, kemudahan aplikasi (perceived ease of use) memiliki nilai rata-rata 4.17 dan manfaat perpindahan informasi dengan SECI model (Perceived Usefulness) memiliki nilai rata-rata 4.11. Dengan nilai tersebut, memenuhi syarat untuk pengujian tepat guna dalam sebuah aplikasi, yang artinya penerapan Knowledge Management dengan menggunakan SECI model bisa diterapkan pada PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA.
Kata kunci: Knowledge Management, SECI Model, PEST, TAM, SPSS
At PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA, production does not know in detail about the criteria for parts that NG can be OK and can be sent to the next process. SECI (Socialization, Externalization, Combination, Internalization) model is part of the process of Knowlegde Management (KM) about how to share knowledge from one person to many people. With the sharing of knowledge carried out by the QC department to the Production department through the intermediary of web-based applications, this makes it easier for the production department to do what must to do then. Analysis of the problem is done by PEST Analysis Technique (Political, Economic, Social, Technology). The ease of use of applications and usefullness of the application, was tested using the TAM
(Technology Acceptance Model) method where this test was carried out using the SPSS version 16.0 application. Based on the test results, perceived ease of use has an average value of 4.17 and the perceived usefullness of information transfer
v
with the SECI model have an average value of 4.11. With this value, it meets the requirements for appropriate testing in an application, which means that the application of Knowledge Management using SECI model can be applied to PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA.
vii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI AKADEMIS ... iii
ABSTRAK ... iv
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Masalah Penelitian ... 3 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3 1.2.2 Pembatasan Masalah ... 4 1.2.3 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 5
1.4 Tata-Urut Penulisan ... 5
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Definisi Judul ... 7
2.1.1 Definisi Knowledge Management (KM) ... 7
2.1.2 Jenis Pengetahuan dalam Knowledge Management (KM) ... 7
viii
2.1.4 SECI Model ... 12
2.1.5 TAM (Tecnology Acceptance Model) ... 15
2.1.6 Definisi Quality Control... 15
2.1.7 Definisi Judul Keseluruhan ... 16
2.2 Teori Basis Data ... 17
2.2.1 Aturan-aturan Basis Data ... 17
2.2.2 Bagian-Bagian Basis Data ... 18
2.2.3 Relasi (Relationship) Basis Data ... 19
2.3 Teori Perancangan Sistem ... 21
2.3.1 Definisi UML ... 21
2.3.2 Jenis-Jenis Diagram ... 22
2.3.3 Tujuan Penggunaan UML ... 24
2.4 Teori Bahasa Pemrograman ... 25
2.4.1 HTML ... 25 2.4.2 PHP ... 25 2.4.3 MySQL ... 27 2.5 Teknik Analisis ... 27 2.5.1 Political ... 28 2.5.2 Economic... 29 2.5.3 Social ... 30 2.5.4 Technology ... 30 2.6 Tinjauan Studi... 31 2.7 Kerangka Berfikir ... 37 2.8 Hipotesis Penelitian ... 38
BAB 3 METODE PENELITIAN ... 39
ix
3.2 Populasi dan Sampel ... 39
3.2.1 Populasi Penelitian ... 39
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel ... 40
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 40
3.4 Tinjauan Organisasi ... 41
3.5 Acivity Diagram Sistem yang Berjalan ... 43
3.6 Analisa dan Hasil ... 45
3.6.1 Political (Politik) ... 45 3.6.2 Econimis (Ekonomi) ... 45 3.6.3 Social (Sosial) ... 45 3.6.4 Technology (Teknologi) ... 45 3.7 Kebutuhan Sistem ... 46 3.7.1 Fungsional ... 46 3.7.2 Non-Fungsional ... 46 3.8 Langkah Penelitian ... 47 3.9 Jadwal Penelitian ... 47
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49
4.1 HASIL ... 49
4.1.1 SECI MODEL ... 49
4.1.2 Rancangan Knowledge Management System ... 51
4.1.3 Screenshot Program ... 58
4.2 Pembahasan ... 62
4.2.1 Uji Validitas Perceived Usefulness (PU) ... 62
4.2.2 Uji Validitas Dimensi Perceived Ease of Use (PEU) ... 63
4.2.3 Uji Reliabilitas ... 64
x
4.2.5 Persepsi Pengguna Terhadap Manfaat Penggunaan KMS ... 66
BAB 5 PENUTUP ... 68
5.1 Kesimpulan ... 68
5.2 Saran ... 68
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model konversi Knowledge menurut NONAKA ... 13
Gambar 2.2 Model relasi one to one relationship ... 20
Gambar 2.3 Model relasi one to many relationship ... 20
Gambar 2.4 Model relasi many to many relationship ... 21
Gambar 3.1 Activity Diagram sisem yang berjalan ... 43
Gambar 3.2 Activity Diagram Sistem yang berjalan, Onhold ... 44
Gambar 4.1 Mind Map pembuatan KMS ... 50
Gambar 4.2 Use Case Diagram Sistem KMS ... 51
Gambar 4.3 Activity Diagram ... 54
Gambar 4.4 Sequence Diagram Log In Admin, QC & Produksi ... 55
Gambar 4.5 Sequence Diagram Register User ... 56
Gambar 4.6 Sequence Diagram Input Data QC ... 56
Gambar 4.7 Class Diagram ... 57
Gambar 4.8 Log in ... 58
Gambar 4.9 Admin Dashboard ... 58
Gambar 4.10 List User Admin ... 59
Gambar 4.11 Pendaftaran Pengguna oleh Admin ... 59
Gambar 4.12 QC Dashboard ... 60
Gambar 4.13 List Part NG QC dan Admin ... 60
Gambar 4.14 List tambah part QC dan Admin ... 61
Gambar 4.15 Produksi Dashboard ... 61
xii
DAFTAR TABEL
Table 2.1 Simbol Use Case ... 22
Table 2.2 Simbol Activity Diagram ... 23
Table 2.3 Simbol Sequence Diagram ... 23
Table 2.4 Simbol Class Diagram ... 24
Table 2.5 Tinjauan Studi Relevan ... 35
Table 3.1 Fungsional Sistem ... 46
Table 3.2 Jadwal Penelitian ... 47
Table 4.1 Tabel Deskripsi Use Case Log in ... 51
Table 4.2 Tabel Deskripsi Use Case Melihat Data Part NG menjadi OK ... 52
Table 4.3 Tabel Deskripsi Use Case Memasukan Data Part NG menjadi OK ... 52
Table 4.4 Tabel Deskripsi Use Case Daftar User ... 53
Table 4.5 Nilai Validitas Perceived Usefulness ... 63
Table 4.6 Nilai Validitas Perceived Ease of Use ... 64
Table 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness ... 65
Table 4.8 Skor Perceived Ease of Use ... 66
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, pengetahuan adalah modal yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam kemajuan dan perkembangan sebuah organisasi. Membagi pengetahuan yang kita punya atau kita dapatnya dari orang lain, sebenarnya sering kita lakukan dalam kehidupan sosial maupun dalam lingkungan kerja. Ini lah yang menyebabkan pengetahuan antar individu dalam semua lingkungan bisa dapat berkembang cepat. Namun pengetahuan akan mengalami keusangan bila kita tidak terus menerus memperbaharui tanpa proses belajar.
Belajar di masa sekarang ini sangatlah berbeda dengan belajar di masa lalu. Saat ini kita dituntun untuk belajar, baik sendiri ataupun bersama dengan cepat tanpa memandang waktu dan tempat. Hal ini mendorong berkembangnya konsep Organisasi belajar (learning organization) yang menyatukan antara konsep belajar dan bekerja. Disisi lain pengetahuan yang melekat pada anggota suatu organisasi juga perlu diuji, dimutahirkan, ditransfer dan diakumulasikan agar tetap memiliki nilai.
Pengetahuan atau infomasi yang masih berada di fikiran atau otak masing-masing individu atau organisasi perlu mendapatkan ruang atau sarana yang baik sehingga dapat disampaikan atau dikomunikasikan kepada orang lain. Upaya ini yang nantinya tidak hanya diharapkan untuk memambah pengetahuan atau
informasi orang tersebut, tetapi juga untuk medorong lahirnya ide atau gagasan baru untuk menciptakan produk atau sistem baru dan juga melakukan perbaikan pada produk atau sistem yang lama. Hal ini menyebabkan para pakar manajemen mencari pendekatan untuk mengelola pengetahuan yang sekarang dikenal dengan manajemen pengetahuan atau knowledge management. Agar dapat mencapai visi dan misi yang telat ditentukan dalam sebuah organisasi, dia harus tau bagaimana mengelola pengetahuan yang dimiliki dengan baik agar dapat bersaing dengan organisasi yang lain. Salah satu caranya dengan menerapkan manajemen pengetahuan atau knowledge management.
Manajemen pengetahuan atau KM adalah proses sistematis untuk menemukan, memilih, mengorganisasikan, menyarikan dan menyajikan informasi dengan cara tertentu yang dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan dalam suatu bidang kajian yang spesifik. Atau secara umum KM adalah Teknik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan menungkatkan keunggulan kompetitif.
Pegetahuan yang menjadi objek dalam KM terbagi menjadi 2 yaitu Tacit
Knowledge dan Explicit Knowledge. Lalu cara melakukan perpindahan informasi
pengetahuan bisa dilakukan dengan menggunangan SECI model. Menurut SECI ada 4 proses perpindahan pengetahuan yaitu Socialization, Externalization,
Combination dan Internalization.
PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA adalah sebuah perusahaan
3
seluruh dunia. Perusahaan ini memproduksi spare part mobil dalm lebih cenderung ke bagian safety part. Saat ini, informasi tentang kualitas produk yang ada di PT Y-TEC tidak begitu bagus. Dalam sebuah kasus tertentu, masih banyak operator yang masih belum mengetahui sebuah barang OK atau NG. Dengan tidak bisa mengambil keputusan tersebut, menyebabkan produk yang telah dibuat menjadi Status Pending dan jam kerja produksi pun menjadi tidak beraturan dikarenakan operator ragu untuk melanjutan proses.
Dari paparan di atas, maka peneliti mengusulkan menggunakan bidang ilmu KM untuk menyelesaikannya dengan metode SECI model untuk meningkatkan pengetahuan tentang jenis barang OK atau NG di PT Y-TEC dengan judul “PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM (KMS) PADA PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA BAGIAN QUALITY CONTROL DENGAN MENGGUNAKAN SECI MODEL”
1.2 Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui masalah penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan hanya diketahui oleh 1 orang pada bagian Quality Control (QC) yaitu Manager QC
2. Jam kerja produksi menjadi terganggu karena ketidak tahuan tentang keputusan sebuah produk OK atau NG
3. Banyak barang yang memiliki status pending dan keputusan OK atau NG hanya bisa diputuskan oleh QC
1.2.2 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terfokus untuk menyelesaikan masalah yang ada, maka akan dibatasi pembahasan sebagai berikut:
1. Ruang lingkup pembahasan antara QC dan Produksi
2. Penggunaan metode SECI model sebagai cara pendekatan dalam melakukan pembagian pengetahuan.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas adalah agar pengetahuan dari QC tentang produk yang telah ditentukan OK atau NG bisa diketahui juga oleh bagian produksi.
Maka pertanyaan penelitian yang timbul adalah, “Bagaimana cara membagi pengetahuan dan informasi dari QC ke bagian produksi secara optimal?”.
1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah menerapkan SECI model sebagai cara pedekatan dalam melakukan pembagian pengetahuan agar membantu:
1. Agar bagian produksi dapat mengetahui produk OK atau NG dalam sebuah kasus
5
2. Dengan pengetahuan yang ada, bagian produksi bisa langsung mengambil keputusan dengan cepat bilsa menemukan kasus yang sama di kemudian hari. 1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini akan bermanfaat bagi perusahaan diantaranya:
1. Membantu QC dalam melakukan pembagian pengetahuan pada sebuah produk
2. Membantu mengatasi kebingungan operator produksi dalam menentukan sebuah keputusan di sebuah kasus.
1.4 Tata-Urut Penulisan
Adapun tata urut penulisan dan gambaran umum setiap bab dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi pengantar berupa latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, serta manfaat yang diambil dari penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas dan menjelaskan mengenai dasar teoritis yang menjadi landasan dan mendukung pelaksanaan penulisan skripsi ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi penelitian yang digunakan, serta langkah-langkah apa saja yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.
Bab ini akan diuraikan dan membahas analisis terhadap sistem aplikasi yang dibuat, serta implementasi perancangan pada sistem. Bab ini juga akan membahas implementasi dan pengujian yang dilakukan penulis terhadap aplikasi ini, untuk mengetahui apakah aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu pengembangan aplikasi ini dan bermanfaat di masa yang akan datang.
7 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Judul
2.1.1 Definisi Knowledge Management (KM)
Knowledge Management adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan
yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan saling berbagi knowledge. Dimana usaha ini akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai dari inti kompetensi bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. Hal ini disarikan dari pendapat McInerney sebagai berikut:
“Knowledge Management (KM) is an effort to increase useful knowledge
within the organization. Ways to do this include encouraging communication, offering opportunities to learn, and promoting the sharing of appropriate knowledge artifacts.”
Nonaka dan Takeuchi mengemukakan bahwa alasan fundamental mengapa perusahaan Jepang sukses, kerena ketrampilan dan pengalaman mereka terdapat pada penciptaan knowledge organisasi. Penciptaan knowledge dicapai melalui pengenalan hubungan sinergik antara Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge. 2.1.2 Jenis Pengetahuan dalam Knowledge Management (KM)
Pengetahuan yang menjadi objek dalam knowledge management terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Tacit Knowledge
Pengetahuan yang bersifat subyektif, cognitive, experiential
learning dan kasat mata. Sangat sulit untuk didokumentasikan. Sulit untuk
ditransfer atau diajarkan maupun dipelajari. Berkaitan erat dengan pemahaman manusia
2. Explicit Knowledge
Adalah pengetahuan yang bersifat obyektif, rational, dan teknis. Mudah untuk ditransfer atau diajarkan maupun dipelajari. Dapat didokumentasikan dengan mudah. Bentuk Explicit Knowledge, antara lain dokumen, buku, jurnal dan lain-lain.
2.1.3 Definisi Sistem
Menurut Moekijat dalam Prasojo (2011-152), “Sistem adalah setiap sesuatu terdiri dari objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen-komponen yang bertatakaitan dan bertatahubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga usur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pegolahan yang tertentu”.
Menurut tata Sutabri (2012-10), “Secara sederhana, suatu system dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponan atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.
Menururt McLeod dalam Yakub (2012-8), “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya”.
9
Dari pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa system adalah suatu kumpulan atau kelompok dari elemen atau komponan yang saling berhubungan atau saling berinteraksi dan saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
a. Karakteristik Sistem
Suatu system mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang mempunyai komponen-komponen, batas system, lingkungan luar system, penghubung, masukan, keluaran, pengolahdan sasaran atau tujuan.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen sistem atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
b. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah hal apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan
merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem. c. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.
d. Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan signal maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
e. Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
f. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
11
g. Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan dan sasaran. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran dan tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
h. Elemen Sistem
Pada dasarnya, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem menurut Abdul Kadir yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, mekanisme pengendalian, dan umpan balik.
1. Tujuan
Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan utama yang umum ada tiga macam yaitu: a. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
b. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. c. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani. Namun, kecenderungan penggunaan sistem informasi lebih ditujukan pada usaha menuju keunggulan kompetitif.
2. Masukan
Masukan sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak, diantaranya: 1. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna.
2. Keluaran
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetak laporan, dan sebagainya. 3. Mekanisme Pengendalian
Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik yang mencuplik keluaran.
4. Umpan Balik
Umpan balik digunakan untuk mengendalikan baik masukan dan proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
2.1.4 SECI Model
13
1. Socialization
Tacit knowledge ke Tacit knowledge; disebut proses Socialization. Socialization adalah proses transfer informasi diantara orang-orang dengan
cara conversation/percakapan.
2. Externalization
Tacit Knowledge ke Explicit Knowledge; disebut proses
Externalization. Externalization yaitu transfer dari Tacit Knowledge ke Explicit Knowledge. Misalnya, penulisan buku, jurnal, majalah dan lain-lain. 3. Combination
Explicit Knowledge ke Explicit Knowledge; disebut proses Combination. Combination adalah transfer dari Explicit Knowledge ke Explicit Knowledge. Misalnya, merangkum buku.
4. Interlization
Explicit Knowledge ke Tacit Knowledge; disebut proses Interlization. Internalization adalah transfer dari Explicit Knowledge ke Tacit Knowledge.
Misalnya, guru mengajar didalam kelas.
15
2.1.5 TAM (Tecnology Acceptance Model)
Technology Acceptance Model (TAM) merupakan teori penerimaan
teknologi yang dikembangkan oleh Davis pada tahun 1986 (Kusumah, 2009; Gefen & Larsen; 2017; Wu & Chen, 2017). Model TAM diadopsi dari model
Theory of Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan yang beralasan yang
dikembangkan oleh Fishben dan Ajzen tahun 1975 (Jokar, Noorhosseini, Allahyari & Damalas, 2017; Xu, Thong & Tam, 2017) dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan teknologi informasi dengan dimensidimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya teknologi informasi dalam hal ini adalah aplikasi KMS oleh pengguna. Persepsi dari tiap-tiap perilaku pengguna ditempatkan dalam model TAM ini dengan dua pernyataan yaitu kemanfaatan dan kemudahan penggunaan. Kesimpulannya adalah TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi mahasiswa terhadap manfaat dan kemudahan akan menentukan penerimaan aplikasi KMS.
2.1.6 Definisi Quality Control
Menurut Dr. K. Ishikawa pengertian Quality Control adalah suatu kegiatan meneliti, mengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yang baik dimana pelaksanaanya melibatkan seluruh kegiatan dalam perusahaan mulai pimpinan teratas sampai karyawan pelaksana.
Menurut Feightboum pengertian Quality Control adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan pengembangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh produksi dan servise dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen.
Menurut Ishita Nobuyuki pengertian Quality Control adalah aktivitas memelihara dan memperbaiki produk dan service yang ditawarkan kepada perusahaan, Quality Control bukan hanya menjadi tanggung jawab bagian Quality
Control saja, tetapi seluruh karyawan atau pihak menjadi satu kesatuan
memecahkan masalah.
Quality Control adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan
entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi.
Pengendalian mutu atau pengendalian kualitas yang melibatkan pengembangan sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri.
2.1.7 Definisi Judul Keseluruhan
“Penerapan Knowledge Management System (KMS) Pada PT Y-Tec Autoparts Indonesia Bagian Quality Control Dengan Menggunakan Seci Model” adalah cara untuk melakukan transfer pengetahuan tentang part NG yang sebenarnya masih layak untuk diguanakan dari bagian Quality Control kepada bagian produksi.
17
2.2 Teori Basis Data
Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk tabel-tabel yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-sama pada suatu media. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan menggunakannya.
2.2.1 Aturan-aturan Basis Data
Terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi pada file basis data agar dapat memenuhi kriteria sebagai suatu basis data, yaitu:
1. Kerangkapan data, yaitu munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada file basis data.
2. Inkonsistensi data, yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama.
3. Data terisolasi, disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data. Program aplikasi tidak dapat mengakses file tertentu dalam sistem basis data tersebut, kecuali program aplikasi diubah atau ditambah sehingga seolah-olah ada file yang terpisah atau terisolasi terhadap file yang lain.
4. Keamanan data, berhubungan dengan masalah keamanan data dalam sistem basis data. Pada prinsipnya file basis data hanya boleh digunakan oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang untuk mengakses.
5. Integrasi data, berhubungan dengan unjuk kerja sistem agar dapat melakukan kendali atau kontrol pada semua bagian sistem sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian penuh.
2.2.2 Bagian-Bagian Basis Data
Membangun basis data adalah langkah awal dari pembuatan sebuah aplikasi. Keberhasilan dalam membangun basis data akan menyebabkan program lebih mudah dibaca, mudah dikembangkan, dan mudah mengikuti perkembangan perangkat lunak. Berikut ini diuraikan mengenai komponen-komponen yang terdapat dalam basis data.
1. Tabel
Tabel adalah kumpulan dari suatu field dan record. Dalam hal ini biasanya field ditunjukan dalam bentuk kolom dan record ditunjukan dalam bentuk baris.
2. Field
Field adalah sebutan untuk mewakili suatu record. Misalnya seorang
pegawai dapat dilihat datanya melalui field yang diberikan padanya seperti nip, nama, alamat, dan lain-lain.
19
3. Record
Record adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu isi data secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang misalnya, nomor daftar, nama pendaftar, alamat, tanggal masuk.
4. Primary Key
Primary key adalah suatu kolom (field) yang menjadi titik acuan pada
sebuah tabel, bersifat unik dalam artian tidak ada satu nilai pun yang sama atau kembar dalam tabel tersebut, dan dalam satu tabel hanya boleh ada satu
primary key.
5. Foreign Key
Foreign key atau disebut juga kunci relasi adalah suatu kolom dalam
tabel yang digunakan sebagai “kaitan” untuk melengkapi satu hubungan yang didapati dari tabel induk, dan biasanya hubungan yang terjalin antartabel adalah satu ke banyak (one to many).
6. Index
Index adalah struktur basis data secara fisik, yang digunakan untuk
optimalisasi pemrosesan data dan mempercepat proses pencarian data. 2.2.3 Relasi (Relationship) Basis Data
Basis data adalah kumpulan file yang saling berkaitan. Pada model data relasional hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key), yang
merupakan kunci utama dari masing- masing file. Perancangan basis data yang tepat akan menyebabkan paket program relasional akan bekerja secara optimal.
Relasi antara dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula untuk membantu gambaran relasi secara lengkap terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan atribut dalam satu file.
1. One to one relationship
Gambar II.2 Model relasi one to one relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda kotak untuk menunjukan table dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal.
2. One to many relationship
Gambar II.3 Model relasi one to many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda kotak untuk menunjukkan tabel
21
dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda pada salah satu hubungan.
3. Many to many relationship
Gambar II.4 Model relasi many to many relationship
Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda kotak untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda pada kedua hubungan tersebut.
2.3 Teori Perancangan Sistem
2.3.1 Definisi UML
UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa untuk menetukan, visualisasi, kontruksi, dan mendokumentasikan artifact (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan dalam suatu proses pembuatan perangkat lunak. Artifact dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari
system perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan system non-perangkat
lunak lainnya.
UML merupakan suatu kumpulan teknik terbaik yang telah terbukti sukses dalam memodelkan system yang besar dan kompleks. UML tidak hanya digunakan dalam proses pemodelan perangkat lunak, namun hampir dalam semua bidang yang membutuhkan pemodelan.
2.3.2 Jenis-Jenis Diagram
Adapun jenis diagram antara lain: 1. Use Case Diagram
Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case
bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai.
Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system akan
terlihat di mata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi di antara analis dan pengguna serta antara analis dan client.
2. Activity Diagram
23
Menggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktivitas lainnya seperti use case atau interaksi.
3. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah
skenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara
object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam
eksekusi sistem.
Table II.2 Simbol Activity Diagram
4. Class Diagram
Class adalah dekripsi kelompok objek-objek dengan property, perilaku
(operasi) dan relasi yang sama. Sehingga dengan adanya class diagram dapat memberikan pandangan global atas sebuah system. Hal tersebut tercermin dari
class yang ada dan relasinya satu dengan yang lainnya. Sebuah sistem biasanya
mempunyai beberapa class diagram. Class diagram sangat membantu dalam visualisasi struktur kelas dari suatu system.
2.3.3 Tujuan Penggunaan UML
Memberikan bahasa pemodelan yang bebas dari berbagai bahasa pemrograman dan proses rekayasa. Menyatukan praktik-praktik terbaik yang terdapat dalam pemodelan. Memberikan model yang siap pakai, bahasa pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah dan dimengerti secara umum. UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah (blue print) cetak biru karena sangat lengkap dan detail. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi secara detail tentang coding program atau bahkan membaca program dan menginterpretasikan kembali ke dalam bentuk diagram (reserve engineering).
25
2.4 Teori Bahasa Pemrograman
2.4.1 HTML
Hypertext Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML.
Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian fisika energi tinggi di Jenewa)
2.4.2 PHP
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web.
Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi sumber terbuka, maka banyak pemrogram yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.
Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.
Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.
Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.
Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. Server web bawaan ditambahkan pada versi 5.4 untuk mempermudah pengembang menjalankan kode PHP tanpa menginstall software server.
27
Versi terbaru dan stabil dari bahasa pemograman PHP saat ini adalah versi 7.0.16 dan 7.1.2 yang resmi dirilis pada tanggal 17 Februari 2017.
2.4.3 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, di mana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, di mana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
2.5 Teknik Analisis
PEST (Political, Economic, Social dan Technology) Analysis untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis.
PEST analysis terkait dengan pengaruh lingkungan pada suatu bisnis. PEST merupakan suatu cara atau alat yang bermanfaat untuk meringkas lingkungan eksternal dalam operasi bisnis. PEST harus ditindaklanjuti dengan pertimbangan
bagaimana bisnis harus menghadapi pengaruh dari lingkungan politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.
2.5.1 Political
Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
1. Upah minimum 2. Pengendalian harga
3. Kesempatan bekerja yang sama untuk semua orang 4. Keselamatan dan kesehatan dalam pekerjaan 5. Dimana lokasi pabrik boleh didirikan
6. Apa yang boleh dikeluarkan pabrik itu ke udara
7. Berapa keributan yang boleh dilakukan dalam berproduksi
8. Apakah perusahaan dapat melakukan periklanan dan iklan mana yang boleh dilakukan
9. Peraturan dan perlindungan lingkungan 10. Perpajakan (perusahaan; konsumen) 11. Peraturan perdagangan internasional 12. Perlindungan konsumen
13. Hukum ketenagakerjaan 14. Perusahaan/sikap pemerintah 15. Peraturan kompetisi
29
2.5.2 Economic
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang akan datang dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi perusahaan. Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:
1. Pertumbuhan ekonomi 2. Kebijakan moneter 3. Pengeluaran pemerintah
4. Kebijakan ke arah unemployment
5. Tahapan siklus bisnis. Ekonomi dapat diklasifikasikan seperti dalam keadaan depresi, resesi, kebangkitan (recovery) atau kemakmuran.
6. Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa. Kalau inflasi sangat tajam, mungkin diadakan pengendalian upah dan harga. 7. Kebijaksanaan keuangan, tingkat bunga dan devaluasi atau revaluasi uang
dalam hubungannya dengan uang asing.
8. Kebijaksanaan fiskal: tingkat pajak atau perusahaan dan perorangan. 9. Neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap
perdagangan luar negeri.
Setiap segi ekonomi ini dapat membantu atau menghambat usaha mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi. Misalnya, resesi sering menyebabkan pengangguran, bila kita memproduksi barang sesuka hati kita, yang dapat menyebabkan penjualan rendah. Kebijaksanaan perpajakan dapat mengurangi daya tarik investasi dalam suatu
industri atau mengurangi pendapatan setelah dipotong pajak dari para konsumen, yang akhirnya mengurangi tingkat pengeluarannya.
2.5.3 Social
Faktor-faktor sosial terpusat pada penilaian dari sikap konsumen dan karyawan yang mempengaruhi strategi. Para perencana strategi harus mengikuti perubahan pada tingkatan pendidikan dan penilaian sosial dengan maksud menilai dampaknya terhadap strategi mereka. Tetapi reaksi khas dari perusahaan terhadap faktor-faktor sosial berbeda-beda, dari perubahan dalam tingkah laku sampai ke usaha mengubah penilaian sosial dan sikap melalui usaha hubungan kemasyarakatan.
Faktor-faktor sosial yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
1. Distribusi pendapatan 2. Demografi
3. Tenaga kerja / mobilitas social 4. Perubahan gaya hidup
5. Sikap kerja 6. Pendidikan
7. Kesehatan dan kesejahteraan
8. Kondisi kehidupan (polusi, perumahan, dsb) 2.5.4 Technology
Perencana strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi, dan produk
31
serta jasa perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan.
Dorongan pemerintah melalui kebijaksanaan pajak dan undang-undang juga memainkan peranan dalam perubahan teknologi. Kemauan untuk melakukan inovasi dan mengambil resiko nampak merupakan komponen yang penting. Selanjutnya perubahan teknologi menghendaki iklim sosial ekonomis yang dapat menerimanya.
Faktor-faktor politik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan antara lain:
1. Fokus pemerintah dan industri pada kemajuan teknologi 2. Penemuan dan pengembangan baru
3. Kecepatan dari transfer teknologi 4. Rates of technology obsolescence 5. Biaya dan penggunaan teknologi 6. Perubahan dalam ilmu pengetahuan 7. Dampak dari perubahan teknologi 2.6 Tinjauan Studi
Service center adalah salah satu komponen penting dalam sebuah organisasi
atau perusahaan terutama dalam hal menangani troubleshooting, namun di karenakan semakin bertambah banyaknya jumlah karyawan bagian Service Center sering menjadi sibuk. Dalam hal ini sangat di perlukan sebuah alternatif dalam penanganan troubleshooting. Knowledge Management bisa menjawab semua itu. Dengan adanya teknologi berbasis website peran knowledge managemen system
semakin bisa dirasakan. Dalam penelitian ini akan dibangun sebuah Knowledge
Management System dengan pendekatan SECI Model yang akan diterapkan pada service center berbasis website. Pengujian usability pada website service center
yang telah dibuat dengan tujuan mengukur kualitas dari aplikasi tersebut. Pada pengujian ini digunakan metode SQA (Software Quality Assurance), blackbox, dan path analyst. Variabel-variabel yang akan digunakan adalah Communicativeness, operability, dan training yang digunakan sebagai patokan kelayakan sebuah sistem. (Han Sulaiman, 2015)
Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda mempunyai fokus utama yaitu pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak. Dalam meningkatkan pelayananya, rumah sakit harus mengikuti perkembangan ilmu dibidang persalinan sehingga para ahli medis dapat menangani setiap penyakit baru yang berkembang di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa knowledge yang ada di Rumah Sakit dan membangun knowledge management berbasis web. Dengan adanya knowledge management ini, diharapkan kebutuhan knowledge dapat selalu tersedia bagi para dokter dan perawat. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu melalui survei, studi pustaka dan interview sedangkan dalam membangun knowledge management menggunakan metode SECI dari Nonaka dan Takeuchi. Hasil yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan ibu dan anak melalui penerapan knowledge sharing. (Pouw Rudi Gunawan Johan Tambotoh, 2014)
Buah naga adalah buah yang baru – baru ini dibudidayakan di Indonesia. Banyak yang gemar akan buah naga ini karena banyak sekali khasiatnya. Jenis
33
buah naga juga bermacam – macam dan harga setiap jenis dan kualitasnya pun berbeda. Namun kualitas buah naga di Indonesia belum ada Standar Nasionalnya, untuk itu pendapat antar petani mengenai kualitas buah naga sangat bervariasi sehingga diperlukan adanya Knowledge Management System (KMS) dimana KMS merupakan sebuah System yang dibuat untuk mengelola pengetahuan. Dengan menggunakan Content Management System (CMS) php Buletin Board (phpBB) yang dasarnya adalah sebuah CMS yang mendukung untuk sebuah forum diskusi, maka diskusi antar petanipun dapat dilakukan dengan harapan para petani dapat saling bertukar pengetahuan – pengetahuan mereka mengenai kualitas buah naga. Dengan menggunakan proses dari model knowledge
management yaitu SECI (Sosialization, Eksternalization, Combination,
Internalization) maka hasil diskusi tersebut nantinya akan disimpulkan dan
disimpan sebagai pengetahuan baru. (Anderias Eko Wijaya, 2014)
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin cepat menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitas. PT. Astrido Jaya Mobilindo sebagai perusahaan yang bergerak di bidang otomotif kususnya penjualan dan sevices mobil. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi knowledge management
System yang di gunakan untuk menyimpan dan memanfaatkan knowledge yang
dimiliki karyawan sehingga mempermudah karyawan untuk menemukan solusi dari masalah yang di hadapi. Untuk metode pengumpulan data peneliti melakukan dengan cara observasi langsung, studi pustaka, dan wawancara. knowledge
penerapan pengetahuan. Penciptaan pengetahuan dilakukan dengan model SECI (sosialization, Externalization, Combination dan Internalization). Metode pengembangan system dengan Rapid Application Development (RAD) dan dimodelkan dengan menggunakan sistem analisis menggunakan Unified Modelling Language (UML). Pengujian validasi menggunakan Focus Group Discussion (FGD). Kualitas perangkat lunak yang dihasilkan di uji berdasarkan empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126, yaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency dengan menggunakan metode kuesioner. Teknik pengujian perangkat lunak dengan menggunakan software Acunetix dan Blackbox Testing. Hasil dari penilitian ini adalah menujukan bahwa penerapan
knowledge management system adalah solusi dari permasalahan yang ada. (Rikaro
Ramadi, 2016)
Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi dengan sangat pesat. Setiap Sekolah Menengah Kejuruan pasti berharap memiliki kualitas pendidikan yang baik dan semakin hari semakin meningkat terutama di era globalisasi seperti saat ini. Penerapan Manajemen Pengetahuan di organisasi dengan basis Teknologi Informasi diwujudkan dengan membuat suatu Knowledge
Management System berbasis web. Metode pembentukan knowledge
menggunakan model SECI. Teknik pengujian sistem menggunakan model pendekatan Black Box Testing. Teknik pengujian kualitas perangkat lunak diuji dengan mengadaptasi empat karakteristik kualitas perangkat lunak model ISO 9126, yaitu functionality, reliability, usability, dan efficiency dengan menggunakan kuesioner. Hasil yang dihasilkan dari penelitian ini adalah
35
knowledge management System berbasis web yang diterapkan dengan kualitas
pengujian yang baik dengan presentase 82,86%. Sehingga, menjadi solusi yang tepat untuk menyediakan fasilitas dalam sharing pengetahuan baik tacit ataupun explicit yang dimiliki oleh masing-masing guru. Jadi, prototipe knowledge
management System ini dapat digunakan disekolah SMK dengan baik. (Ade fitria
lestari, Dana indra sensuse, 2014)
Table II.5 Tinjauan Studi Relevan
NO TAHUN PENELITI JUDUL MASALAH METODE HASIL
1 2015 Han Sulaiman Knowledge Management System Service Center Berbasis Web Masalah troubleshooting yang rata-rata menjadi problem di Service center SECI Aplikasi pada Service Center dengan pendekatan SECI Model dapat diterapkan dengan baik sebagai media alternative. 2 2014 Pouw Rudi Gunawan Johan Tambotoh, SE., MTI. Perancangan Aplikasi Knowledge Management System Menggunakan Metode Seci (Studi Kasus: Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda) Rumah sakit bersalin mutiara bunda membutuhkan suatu media pengetahuan dan sarana berbagi pengetahuan yang
dapat diakses dimana saja dan kapan saja supaya memudahkan para dokter, perawat dan
masyarakat sekitar yang ingin mengakases dan bertukar informasi SECI Aplikasi knowledge management system yang dibangun dengan menggunakan model SECI dapat memenuhi dalam proses penciptaan pengetahuan.
3 2017 Anderias Eko Wijaya Knowledge Management System Model Pada Forum Diskusi Petani Buah Naga Menggunakan Cms Phpbb Penilaian kualitas buah naga masih
berdasarkan penilaian petani buah naga, sehingga
tidak ada keseragaman dalam penentuan kualitas BUAH NAGA SECI Hasil ringkasan tersebut dapat diangkat kembali menjadi sebuah topik sehingga dari proses internalization dapat kembali lagi menjadi sosialization (didiskusikan kembali). Begitu seterusnya sesuai dengan siklus knowledge management. 4 2016 Rikaro Ramadi Penerapan knowledge management system pada perusahaan otomotif: studi kasus pt. Astrido jaya mobilindo Permasalahan yang ada di PT. Astrido Jaya Mobilindo adalah tidak adanya
pendokumentasian pengetahuan karyawan tentang masalah dan solusi
yang ada sehingga masalah yang sama berulang kali harus
melakukan pengecekan atau analisis yang cukup
lama untuk mendapatkan solusi SECI RAD Model analisis, perancangan dan implementasi perangkat lunak untuk penerapan knowledge management system pada pt. Astrido jaya mobilindo dapat berfungsi untuk menyimpan dan memanfaatkan knowledge yang dimiliki karyawan sehingga mempermudah karyawan dalam menangani suatu permasalahan.
37
➢ Masalah Barang NG ➢ Prosedure Barang
NG
➢ Informasi barang NG ke bagian yang sudah ditentukan ➢ Melakukan perbandingan standar barang dengan melihat SOP (Standart Operating Procedure) barang tersebut ➢ Melakukan repair terhadap barang ➢ Aplikasi KMS ➢ Perubahan status dari
barang NG menjadi barang OK
MASALAH PROSES PENYELESAIAN
5 2014 Ade fitria lestari, Dana indra sensuse Rancang Bangun Prototipe Knowledge Management System Bahan Ajar Guru Dengan Model Seci Dan Mvc : Studi Kasus Sdit Al-Hikmah Cipayung Depok Adanya perbedaan pengetahuan dari
setiap guru yang mengajar pada mata pelajaran yang sama dan menyebabkan perbedaan bobot materi yang disampaikan SECI Model analisa, perancangan, dan implementasi perangkat lunak untuk KMS Bahan ajar ini menggunakan metode prototyping dapat menghasilkan sebuah aplikasi KMS yang dapat diterapkan pada kegiatan pendidikan khususnya dikalangan guru terkait dengan bahan ajar
Pada table 2.5 Tinjauan Studi Relevan di atas, menunjukan bahwa
Knowledge Management System erat kaitannya dengan SECI model. Dan pada
penelitian ini juga, nantinya akan menggunakan SECI model. 2.7 Kerangka Berfikir
2.8 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis merupakan pernyataan yang harus dibuktikan.
Maka hipotesis penelitian ini adalah “Diduga dengan menggunakan
Knowledge Management System yang menggunakan SECI model nantinya bisa
39 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dilihat dari jenis informasi yang dikelola maka jenis penelitian ini terbagi menjadi:
1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini dibangun dengan pendekatan kuantitatif dimana pendekatan penelitian ini membangun menjelaskan sesuatu, berbasis pola alur Kumpulkan teori dan bersifat dikontrol.
2. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini termasuk ke dalam penelitian tindakan karena merupakan penelitian yang bersifat penerapan sesuatu oleh peneliti yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dan mengubah situasi.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi adalah seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti yang nantinya akan dikenai generalisasi (Winarsunu, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Operator Produksi dan seluruh QC di PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA dengan jumlah total karyawan adalah 30 Orang.
3.2.2 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah seluruh data NG pada produksi PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan bagian paling penting dalam sebuah penelitian. Ketersediaan data akan sangat menentukan dalam proses pengolahan dan analisa selanjutnya. Karenanya, dalam pengumpulan data harus dilakukan teknik yang menjamin bahwa data diperoleh itu benar, akurat dan bisa dipertanggung jawabkan sehingga hasil pengolahan dan analisa data tidak bias. Pengumpulan data bersifat teoritis yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengambilan data tersebut dilakukan dengan cara mempelajari literatur-literatur, jurnal-jurnal penelitian, bahan kuliah dan sumber-sumber lain yang ada hubungannya dengan permasalahan yang dibahas. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data primer
Digunakan untuk mendapatkan data primer, yaitu dengan cara melakukan wawancara, dokumen analisis dan observasi lapangan langsung pada PT Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA.
41
2. Pengumpulan data sekunder
Data sekunder dikumpulkan dengan cara mengamati data, membaca, mempelajari dan mengutip dari buku literatur, serta sumber-sumber yang berkaitan erat dengan penelitian ini.
Data yang ada terkumpul dengan cara: 1. Pengumpulan semua barang NG 2. Diskusi tentang barang NG yang ada 3. Output barang ada 2 klasifikasi:
i. OK ii. NG
4. Klasifikasi barang yang telah didiskusikan akan dikumpulkan dan akan berguna bila menemukan kasus yang serupa.
3.4 Tinjauan Organisasi
PT. Y-TEC AUTOPARTS INDONESIA merupakan cabang ke-8 dari perusahaan manufacturing jepang, YAMASHITA RUBBER CO., LTD. yang ada di jepang. Diresmikan pada tahun 2013 dan mulai melakukan produksi pada tahun 2014 sampai sekarang. Perusahaan ini berada di kawasan GIIC Blok CA No. 02 Kota Deltamas, Desa Pasirranji, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi 17530.
Produksi utama dari perusahaan ini adalah karet yang telah diolah menjadi bentuk lain yang digunakan pada kendaraan bermotor roda 4 diantaranya:
a. Engine Mounts b. Hydro-type Rubber c. Vibration Insulators d. Suspension Bushings e. Dynamic Damper, etc.
Perusahaan ini memiliki banyak Customer utama, baik yang berada di Indonesia ataupun di luar Indonesia. Berikut Customer dari perusahaan ini, diantaranya:
a. Honda Motor Co., Ltd. b. Honda R&D Co., Ltd. c. Suzuki Motor Corporations d. Isuzu Motors Ltd.
e. Showa Corporation f. Taka Corporation, etc.
Sampai saat ini, total keseluruhan karyawan yang ada di seluruh dunia berjumlah sekitar 6.276 orang. Sedangkan di Indonesia sendiri memiliki jumlah karyawan sebanyak 140 orang.
43
Flowchart sistem yang berjalan
QC Produksi Ph as e Melakukan proses produksi sesuai dengan planing Hasil Produksi? Simpan di area WIP
(Waiting In Proccess) Membuat Form Onhold dan informasi ke QC Melakukan pengecekan sesuai dengan standar part
yang ada Hasil Check? Informasi kepada Leader/Supervisor/ Manager Part dikembalikan ke produksi dengan status OK
Mengikuti apa yang diperintahkan oleh Leader/Supervisor/
Manager
Status part setelah perintah yang dikerjakan? Informasi ke-2 kepada Leader/ Supervisor/ Manager Keputusan akhir? Barang Reject Produksi menerima part OK NG OK NG OK NG OK NG
3.5 Acivity Diagram Sistem yang Berjalan
Berdasarkan dengan sistem yang sedang berjalan, bagian produksi akan lama menunggu tentang keputusan barang NG yang kemungkinan bisa menjadi OK.
1. Pada bagian ini, produksi selalu melakukan hal berulang (membuat form Onhold) terhadap part NG yang membuat prosuksi bisa kehabisan waktu dan ini bisa membuat waktu kerja produksi menjadi bertambah.
2. Tidak ada nya pengetahuan tambahan terhadap produksi mengenai part NG yang kemungkinan bisa menjadi part OK.
3. Saat part dilakukan pengecekan oleh QC, ini menjadi kerjaan tambahan QC karena harus melakukan pekerjaan berulang terhadap kasus yang sama dan ini bisa membuat waktu kerja QC menjadi bertambah.
45
3.6 Analisa dan Hasil
3.6.1 Political (Politik)
Karena keputusan tidak segera dilakukan, bagian pembuat planning produksi harus dengan segera merubah planning yang ada untuk menutup kemungkinan part yang di Onhold nantinya berstatus NG.
3.6.2 Econimis (Ekonomi)
Dengan adanya kasus di atas, ini membuat produksi dan QC harus bekerja dengan waktu lebih (Overtime) karena waktu yang terbuang di atas untuk menutupi kekurangan part yang sudah ada di planning. Ini artinya pengendalian harga mejadi meningkat karena perusahaan harus membayar lebih produksi dan QC karena bekerja dengan waktu lebih (Overtime).
3.6.3 Social (Sosial)
Dengan adanya kerja tambahan (Overtime), hubungan sosial bagian produksi dengan lingkungan luar menjadi terbatasi karena produksi cenderung lebih lama diam di tempat dan waktu di luar tempat kerja hanya sedikit.
3.6.4 Technology (Teknologi)
Tidak adanya teknologi yang membantu dalam proses pencepatan keputusan part NG menjadi part yang benar-benar NG atau menjadi Part OK.
3.7 Kebutuhan Sistem
3.7.1 Fungsional
Secara fungsi, aplikasi ini nantinya bisa digunakan oleh:
Table III.1 Fungsional Sistem
No User Akses Form
1 Admin Login Form
Form Pendaftaran User
2 QC Login Form
Daftar Part NG Judge OK Login Input Part NG Judge OK
3 Produksi Login Form
Daftar Part NG Judge OK
3.7.2 Non-Fungsional
Spesifikasi software yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Sistem Operasi Windows 7 atau Linux atau yang terbaru 2. Wamp/Xampp Server terbaru
3. Web Browser terbaru 4. SPSS
Spesifikasi Hardware yang Digunakan adalah sebagai berikut: 1. Processor Intel(R) Core I atau AMD
47
2. RAM 2GB
3. Penyimpanan Minimal 500Mb 3.8 Langkah Penelitian
Langkah penelitian untuk menyelesaikan permasalahan penelitian yang ada dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
2. Melakukan pengumpulan dat dari perusahaan 3. Melakukan analisis pada kebutuhan sistem
4. Analisis data lalu pembersihan data dan pemilihan atribut 5. Melakukan perancangan aplikasi
6. Menghasilakn aplikasi KMS
3.9 Jadwal Penelitian
Table III.2 Jadwal Penelitian
No
. Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pencarian dan Pemilihan
Obyek Penelitian x x x x 2. Studi ke Instansi/Obyek Penelitian x x x x x x x x 3. Perumusan Masalah Penelitian x x 4. Penentuan Topik x x 5. Pengumpulan Bahan Literatur/Referensi x x x x x x x x 6. Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan x x x x
Pustaka/Studi/Organisas i sampai dengan Kerangka berfikir dan Hipotesis) 7. Penyusunan Metodologi Penelitian (Jenis Penelitian, Metode Sampling, Metode Pengumpulan Data, Instrumentasi, Teknik Analisis, Perancangan, Implementasi dan Uji Sistem)
x x x x
8. Pengumpulan data yang
dibutuhkan x x x x
9. Perancangan pembuatan
aplikasi x x x x
10.
Pembuatan aplikasi dengan data yang sudah dikumpulkan x 11. Pengujian aplikasi x 12. Penyusunan Naskah Akhir Skripsi x x x 13. Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Skripsi x
49 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1 SECI MODEL
1. Socialization
Pada tahap ini merupakan proses dasar dalam cara melakukan penyebarluasan suatu pengetahuan, yaitu dengan cara adanya interaksi tanpa mengunakan landasan. Ini masih proses Tacit to Tacit, yaitu proses tanpa adanya dokumentasi atau catatan. Contoh: part NG yang menjadi OK disebarluaskan hanya dengan dialog antara pihak QC dengan Produksi tanpa adanya acuan, sehingga tidak adanya data tertulis. Contoh dialog QC ke bagian Produksi, “Kalau NG segini mah OK”.
2. Externalization
Pada tahap ini barulah Tacit menjadi Explicit, yaitu adanya alasan kenapa part ini bisa menjadi OK. Ini pun masih bersifat interaksi, namun penentuan keputusan berdasarkan landasan pengetahuan yang ada. Contoh: Part NG yang menjadi OK disebarluaskan hanya dengan dialog antara pihak QC dengan Produksi berdasarkan acuan yang diketahui oleh QC namun masih belum adanya data tertulis. Contoh dialog QC ke bagian Produksi, “Kalau NG segini mah OK, soalnya berdasarkan fungsi partnya…”.
Tidak adanya campur tangan teknologi Kurangnya kehidupan sosial dengan kerabat karena Overtime Overtime yang berlebihan Planning menjadi berantakan
KMS
3. CombinationDisinilah tahap Explicit manjadi Explicit, yaitu dengan sistem KMS. Penyebarluasan informasi dilakukan dengan adanya sistem yang menghubungkan antara QC dengan Produksi. Keputusan yang diambil oleh QC pun memiliki acuan dan aturan tertentu. Berdasarkan pengetahuan yang diketahui oleh QC. Semua keputusan direkam kedalam database yang dikoneksikan ke dalam sistem KMS. Dengan begini, banyak informasi yang bisa diberikan oleh QC kepada Produksi untuk mempercepat sebuah keputusan part NG ini bisa digunakan atau tidak.
4. Internalization
Disinilah pihak produksi melakukan pembelajaran berdasarkan informasi yang telah diberikan QC di dalam sistem KMS. Pengetahuan yang produksi terima akan mempermudah mereka dalam melakukan keputusan untuk part NG.
51
4.1.2 Rancangan Knowledge Management System
Dengan hasil Analisa di atas, maka dibuatlah aplikasi KMS untuk membantu produksi dalam menentukan sebuah part OK atau NG dengan cepat. 1. Use Case Diagram
Gambar IV.2 Use Case Diagram Sistem KMS
Table IV.1 Tabel Deskripsi Use Case Log in
Use Case ID 1
Use Case Name Log In
Description Cara untuk memasuki sebuah aplikasi dengan mengisi data di form yang sudah disediakan oleh aplikasi yang nantinya akan dikoneksikan dengan database bahwa data yang dimasukan sudah terdafar atau belum Primary Actor Admin, QC
Secondary Actor Produksi Include Use Case -
Exended Use Case -
Precondition Aktor ingin menggunakan program dan belum melakukan log in
Post Condition Aktor telah melakukan log in dan dapat berinteraksi dengan program sesuai dengan hak aksesnya
masing-masing
Trigger -
Main Course Actor System
1. Input data username dan password
1.1. Validasi data dengan database
1.2. Jika tidak sesuai, kembali ke No.1
1.3. Jika sesuai, masuk ke halaman utama sesuai dengan hak aksesnya masing-masing 2. Melakukan Aktifitas di
dalam aplikasi
Table IV.2 Tabel Deskripsi Use Case Melihat Data Part NG menjadi OK
Use Case ID 2
Use Case Name Melihat Daftar Part NG menjadi OK
Description Cara untuk melihat informasi yang diberikan oleh QC dengan data yg telah diinpukan oleh QC.
Primary Actor Admin, QC Secondary Actor Produksi Include Use Case -
Exended Use Case -
Precondition Kondisi Log In
Post Condition Masuk ke halaman utama sesuai dengan hak aksesnya masing-masing
Trigger -
Main Course Actor System
1. Klik tombol Home 1.1. Program berinteraksi dengan daabase untuk menampilkan data yang telah diinput oleh QC 1.2. Menampilkan data dari databse ke aplikasi 2. Melihat data yang ada
Table IV.3 Tabel Deskripsi Use Case Memasukan Data Part NG menjadi OK
Use Case ID 3
Use Case Name Memasukan data part NG menjadi OK
Description Cara untuk memasukan data part NG yang menjadi OK