SISTEM PINTU GARASI OTOMATIS MENGGUNAKAN
SENSOR WARNA DAN PASSWORD BERBASIS
MIKROKONTROLER
INTAN KURNIA
BP. 1301041003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016
SENSOR WARNA DAN PASSWORD BERBASIS
MIKROKONTROLER
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana muda
Ahli Madya dari Politeknik Negeri Padang.
INTAN KURNIA
BP. 1301041003
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2016
i
MIKROKONTROLER
Oleh
Intan Kurnia
BP. 1301041003
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
H. M. Irmansyah Roza Susanti
ii
Tugas akhir yang berjudul Sistem Pintu Garasi Otomatis Menggunakan Sensor Warna Dan Password Berbasis Mikrokontroler telah disidangkan atau di pertanggung jawabkan di depan tim penguji sebagai berikut, pada hari Selasa, 27 September 2016 di Program Studi Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang.
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1 DRS. Albar M.Kom NIP. 19580917 198603 1 02 Ketua 2 Efrizon SST., MT Nip. 19670425 199303 1 003 Sekretaris 3 Tuti Angraini NIP. 19670930 199303 2 003 Anggota 4 H. M. Irmansyah ST., MT NIP. 19760710 200604 1 002 Anggota Mengetahui Ketua Jurusan Teknik Elektro
Afrizal Yuhanef ST.,M.Kom NIP. 19640429 199003 1 001
Ketua Program Studi Teknik Elektronika
Herizon SST.,MT NIP. 19690927 199903 1 001
iii
Sistem garasi otomatis ini diciptakan agar mempermudah sistem garasi
yang tidak perlu membutuhkan banyak tenaga manusia untuk pengatur tempat
parkiran, mempermudah anggota keluarga untuk menata kendaraannya
masing-masing secara mudah, dan bisa dimasukkan maupun dikeluarkan dengan
leluasa. Alat ini berbasiskan mikrokontroler Arduino Uno, yang mengolah data
input dari sensor TCS3200 dan keypad kemudian output motor DC. Untuk
mengoperasikan alat ini dibutuhkan cahaya yang konstan untuk mendapatkan
nilai RGB dari input sesnsroe yang konatan pula.
Kata Kunci (Key Word) : Mobil, Warna Mobi, TCS3200, Keypad, mikrokontroler, motor DC, Pintu Garasi.
iii
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-NYA kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “Sistem Pintu Garasi Otomatis
Menggunakan Sensor Warna dan Password Berbasis Mikrokontroler”. Shalawat
dan salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang
telah memberikan teladan kepada umatnya juga kepada kita generasi
penerusnya yang istiqomah berada dijalan-Nya.
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk diajukan sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan Jenjang Pendidikan Diploma III di Politeknik Negeri
Padang. Selama penyelesaian tugas akhir dan penyusunan laporan ini, penulis
sangat banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Orang Tua dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, do’a
dan pengorbanannya kepada Penulis, baik berupa materil maupun
spiritual.
2. Bapak H.M.Irmansyah, ST.MT selaku dosen pembimbing I Tugas Akhir
yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis
iv
dalam pembuatan dan penyelesaian laporan ini.
4. Bapak Aidil Zamri, ST.,MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Padang.
5. Bapak Afrizal Yuhanef,ST.M.Kom selaku Ketua Jurusan Elektro
Politeknik Negeri Padang.
6. Bapak Herizon, ST.,SST.,MT selaku Kepala Program Studi Elektronika
Politeknik Negeri Padang.
7. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar beserta Teknisi, dan staf Administrasi
di Politeknik Negeri Padang khususnya Jurusan Elektronika, yang sudah
membantu penulis dalam pembuatan Tugas Akhir.
8. Serta Rekan-rekan mahasiswa khususnya kelas 3A EC dan mahasiswa lain
terima kasih atas bantuan, masukan, dan semangat serta kebersamaannya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan yang penulis miliki, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kemajuan ilmu pengetahuan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Padang, 30 September 2016
vii
HALAMAN PENGESAHAN... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...1 1.1 Latar Belakang ...1 1.2 Tujuan...2 1.3 Perumusan Masalah...2 1.4 Batasan Masalah...2 1.5 Manfaat...3
1.6 Metode Pembuatan Tugas Akhir ...3
1.7 Sistematika Penulisan...4
BAB II...5
LANDASAN TEORI...5
2.1 Power Supply ...5
viii
2.2.1 Spesifikasi & Fitur modul sensor TCS3200 GY-31 ...12
2.3 Keypad...13
2.3.1 Fungsi dan kegunaan...14
2.4 Arduino UNO ...15
2.4.1 Bagian-Bagian Pada Arduino Uno...17
2.5 Driver Motor L298 ...21
2.6 Motor DC ...22
BAB III ...25
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT ...25
3.1 Diagram Blok Sistem ...25
3.2 Prinsip Kerja Alat ...26
3.3 Perancangan Pembuatan Software dan Hardware...27
3.3.1 Perancangan Pembuatan Hardware...27
3.3.2 Perancangan Pembuatan Software ...28
3.3.2.1 Sistem Power Supply...28
3.3.2.2 Sistem Pengenal warna mobil ...28
3.3.2.3 Pengaman password menggunakan keypad ...37
3.3.2.4 Driver Motor Pintu Garasi...43
ix
4.2 Hasil Pengujian dan Analisa Sistem...55
4.2.1 Hasil Pembuatan Hardware Alat...55
4.2.2 Hasil Pengujian Dan Analisa Catu Daya (Power Supply) ...57
4.2.3 Hasil Pengujian dan Analisa Sensor Warna TCS3200 GY-31 ...58
4.2.3 Pengujian Dan Analisa Keypad ...64
4.2.2.1 pengujian rangkaian Keypad...64
4.2.4 Pengujian dan Analisa Rangkaian Driver Motor...65
4.2.4.1 Driver Motor Pintu ...65
BAB V PENUTUP...67
5.1 Kesimpulan ...67
5.2 Saran...67
DAFTAR PUSTAKA ...69
xi
Gambar 1. Rangkaian Catu daya... 5
Gambar 2. Rangkaian Penyearah sederhana ... 6
Gambar 3. Rangkaian Penyearah gelombang penuh... 6
Gambar 4. Rangkaian Penyearah setengah gelombang dengan filter C ... 7
Gambar 5. Bentuk Gelombang dengan Filter Kapasitor... 7
Gambar 6. Rangkaian Penyearah gelombang penuh dengan filter C... 9
Gambar 7. IC Regulator ... 9
Gambar 8. Regulator dengan IC 78XX / 79XX [6] ... 10
Gambar 9. Sensor warna TCS3200 modul GY-31 ... 11
Gambar 10. Blok diagram TCS3200 GY-31... 11
Gambar 11. Gambar tampilan keypad 4x4 ... 14
Gambar 12. Modul Arduino Uno ... 16
Gambar 15. Rangkaian Modul Driver L298 ... 22
Gambar 16. Prinsip Kerja Motor DC ... 23
Gambar 18. (a) Perancangan Hardware Pintu Garasi tampak depan (skala 1:10) .... (b) Perancangan Hardware Pintu Garasi tampak atas ... 27
Gambar 19. Rangkaian Power Supply ... 28
xii
Gambar 27. Rangkaian Arduino Dan Driver Motor ... 44
Gambar 28. Blok Diagram Keseluruhan Sistem ... 45
Gambar 29. Gambar Diagram Alir Keseluruhan Sistem ... 46
Gambar 30. Sistem Secara Keseluruhan ... 54
Gambar 31. (a). Garari Tampak Samping kiri ... 56
(b) Garasi Tampak Samping Kanan ... 56
(c) Garasi Tampak Depan ... 56
(d) Garasi Tampak Belakang ... 56
Gambar 32. Hasil Pembuatan Power Supply ... 57
Gambar 33. Skematik Pengujian Power Suppply ... 57
Gambar 34. Hasil Pemasangan Modul Sensor Warna TCS3200 ... 59
Gambar 35. Nilai ADC sensor dengan bidang berwarna putih kertas ... 60
Gambar 36. Hasil Pengukuran Sensor Warna... 61
Gambar 37. ADC sensor dengan bidang berwarna hitam pada mobil Mainan... 62
Gambar 38. Hasil Pangukuran Dengan Mobil Mainan Berwarna Hitam ... 62
Gambar 39. Rangkaian Keypad ... 64
Gambar 40. Tampilan Keypad Pada Alat ... 64
Gambar 41. Gambar Driver Pada Alat ... 65
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini jumlah alat transportasi pada setiap rumah tangga semakin
bertambah. Hal ini membuat setiap rumah tangga akan membutuhkan garasi
rumah yang luas, namun pada saat sekarang ini, sangat sulit untuk mendapatkan
lahan untuk mambuat garasi rumah yang memungkinkan semua kendaraan dapat
ditampung didalamnya. Dan juga, saat kita tidak memiliki ukuran garasi rumah
yang lumayan luas, sering kali kita sulit untuk mengatur susunan setiap kendaraan
yang akan di masukkan maupun dikeluarkan
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka diperlukan sebuah rancang
bangun sistem yang dapat digunakan untuk garasi rumah yang dalam
penggunaannya secara efisien.
Sistem garasi otomatis ini diciptakan agar mempermudah sistem garasi
yang tidak perlu membutuhkan banyak tenaga manusia untuk pengatur tempat
parkiran, mempermudah anggota keluarga untuk menata kendaraannya
masing-masing secara mudah, dan bisa dimasukkan maupun dikeluarkan dengan leluasa.
Dari permasalahan diatas maka penulis mengambil judul “Sistem Pintu
Garasi Otomatis Menggunakan Sensor Warna dan Password Berbasis
Mikrokontroler” sebagai judul Tugas Akhir. Adapaun pengerjaan tugas akhir ini menggunakan mikrokontroller Arduino, dan di buat dalam bentuk miniatur.
penulis capai, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mengaplikasikan sensor warna TCS3200 untuk mendeteksi warna mobil
untuk membuka dan menutup pintu garasi
b. Mengaplikasikan keypad sebagai input password untuk membuka dan
menutup pintu garasi.
c. Mengaplikasikan motor DC untuk membuka dan menutup pintu garasi.
1.3 Perumusan Masalah
a. Bagaimana mengaplikasikan sensor warna TCS3200 untuk mendeteksi warna
mobil untuk membuka dan menutup pintu garasi
b. Bagaimana mengaplikasikan keypad sebagai input password untuk membuka
dan menutup pintu garasi.
c. Bagaimana mengaplikasikan motor DC untuk membuka dan menutup pintu
garasi.
1.4 Batasan Masalah
Dikarenakan luasnya ruang lingkup di bidang elektronika, maka penulis
membuat batasan masalah seperti dibawah ini :
a. Menggunakan sensor warna TCS3200 sebagai sensor utama sedangkan
keypad untuk membuka garasi secara manual.
b. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno.
secara otomatis,
f. Kapasitas garasi hanya untuk 1 mobil.
g. Warna mobil adalah hitam.
h. Perancangan desain garasi dalam bentuk miniatur.
i. Kendaraan yang dimaksudkan adalah mobil.
1.5 Manfaat
Manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini diharapkan bisa berguna untuk
memudahkan pekerjaan manusia dalam membuka dan menutup pintu garasi
agar efisien dan menghemat waktu dalam melakukan pekerjaan membuka
dan menutup pintu garasi.
1.6 Metode Pembuatan Tugas Akhir
1. Studi Literature
Studi literature dilakukan untuk memperoleh data-data pendukung
dan pemahaman teori dasar yang diperlukan dalam pembuatan Tugas Akhir.
Hal ini dilakukan dengan membaca buku-buku, data sheet, artikel, manual
book, tugas-tugas akhir terdahulu dan membaca situs-situs di internet yang berkaitan dengan Tugas Akhir.
2. Konsultasi dan Diskusi
Mengadakan konsultasi dan diskusi dengan dosen pembimbing untuk
4. Pembuatan dan pengujian rangkaian sensor warna TCS3200.
5. Pembuatan dan pengujian password pada Keypad
6. Pembuatan dan pengujian rangkaian motor dc.
7. Pembuatan dan pengujian sistem.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, batasan masalah,
rumusan masalah, metoda, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori penunjang yang berhubungan dengan
tugas akhir.
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
Bab ini berisi tentang perancangan dan pembuatan mekanik dan
perangkat lunak.
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini berisikan pengujian dari alat yang dibuat, dilanjutkan dengan
analisis sesuai dengan teori yang berhubungan dengan tugas akhir.
BAB V PENUTUP
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Power Supply
Perangkat elektronika seharusnya dicatu oleh sumber listrik searah DC (direct
current) yang stabil agar dapat bekerja dengan baik sesuai dengan kegunaan dan perancangannya. Baterai atau accu adalah sumber catu daya DC yang paling
baik. Namun apabila digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan catu daya
lebih besar atau bermacam, sumber dari baterai atau accu tidak akan cukup.
Sumber catu daya yang lain adalah sumber listrik bolak-balik AC (alternating
current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk mengubah menjadi tegangan DC yang baik dan stabil diperlukan suatu tahapan proses yang secara umum
diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Rangkaian Catu daya.
Transformator diperlukan sebagai komponen yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik pada kumparan primernya
menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan sekundernya. Keluaran
transformator yang masih AC kemudian disearahkan oleh untai dioda yang
2.1.1 Penyearah (Rectifier)
Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar
6 berikut ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC
dari jala-jala listrik pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih
kecil pada kumparan sekundernya, dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Rangkaian Penyearah sederhana
Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC
menjadi DC dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut
dengan penyearah setengah gelombang (half wave). Untuk mendapatkan
penyearah gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center
tap (CT) seperti pada gambar 3.
Gambar 3. Rangkaian Penyearah gelombang penuh
Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa
yang berikutnya dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator
sebagai common ground.. Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan
misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau lampu pijar dc, bentuk
tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini
tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar, seperti gambar
4 dibawah ini.
Gambar 4. Rangkaian Penyearah setengah gelombang dengan filter C
Gambar 4 di atas adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan
filter kapasitor C yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini
bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata. Gambar 5 di bawah
menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari rangkaian penyearah setengah
gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan
kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh
tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi
eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor, dapat dilihat pada
gambar 5.
Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban
R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis
horizontal. Namun jika beban arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan
semakin tajam. Tegangan yang keluar akan berbentuk gigi gergaji dengan
tegangan ripple yang besarnya adalah :
Vr= VM-VL
dan tegangan dc ke beban adalah
Vdc= VM+ Vr/2
Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki
tegangan ripple (Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau
pengosongan kapasitor C. VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini
terlihat hubungan antara beban arus I dan nilai kapasitor C terhadap
tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk mendapatkan nilai tegangan
ripple yang diinginkan.
Vr= I T/C
Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka
tegangan ripple akan semakin besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin
besar, tegangan ripple akan semakin kecil. Untuk penyederhanaan biasanya
dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari jala-jala listrik yang
frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz, maka T = Tp
= 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk penyearah setengah gelombang. Untuk
penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat,
Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan
menambahkan kapasitor pada rangkaian. Bisa juga dengan menggunakan
transformator yang tanpa CT, tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada
gambar 6 dibawah ini.
Gambar 6. Rangkaian Penyearah gelombang penuh dengan filter C
2.1.2 Voltage Regulator
Rangkaian penyearah sudah cukup bagus jika tegangan ripple-nya kecil,
namun ada masalah stabilitas. Jika tegangan PLN naik/turun, maka tegangan
outputnya juga akan naik/turun. Seperti rangkaian penyearah di atas, jika arus
semakin besar ternyata tegangan dc keluarnya juga ikut turun. Untuk beberapa
aplikasi perubahan tegangan ini cukup mengganggu, sehingga diperlukan
komponen aktif yang dapat meregulasi tegangan keluaran ini menjadi stabil.
Regulator Voltage berfungsi sebagai filter tegangan agar sesuai dengan
keinginan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply maka IC
Regulator tegangan ini selalu dipakai untuk stabilnya outputan tegangan. Berikut
susunan kaki IC regulator tersebut seperti gambar 7.
Misalnya 7805 adalah regulator untuk mendapat tegangan +5 volt, 7812
regulator tegangan +12 volt dan seterusnya. Sedangkan seri 79XX misalnya
adalah 7905 dan 7912 yang berturut-turut adalah regulator tegangan -5 dan -12
volt.
Gambar 8. Regulator dengan IC 78XX / 79XX [6]
2.2 Sensor Warna TCS3200
Module Sensor Warna TCS3200 GY-31 menggunakan chip TAOS TCS3200
GY-31 RGB. Modul ini telah terintegrasi dengan 4 LED. Sensor Warna
TCS3200 GY-31 dapat mendeteksi dan mengukur intensitas warna tampak.
Beberapa aplikasi yang menggunakan sensor ini diantaranya : pembacaan warna,
pengelompokkan barang berdasarkan warna, ambient light sensing and
calibration, pencocokan warna, dan banyak aplikasi lainnya.
Chip TCS3200 GY-31 memiliki beberapa photodetector, dengan
masing-masing filter warna yaitu, merah, hijau, biru, dan clear. Filter-filter tersebut
didistribusikan pada masing-masing array. Module ini memiliki oscilator yang
menghasilkan pulsa square yang frekuensinya sama dengan warna yang
Gambar 9. Sensor warna TCS3200 modul GY-31
Tabel 1. Fungsi pin-pin Sensor Warna TCS3200 GY-31
Pin Pinnama Discription
1 GND Gound
2 OUT Output frekuensi
3 S2 Photodiode type selction inputs.
4 S3 Photodiode type selction inputs.
5 VCC Supply Voltage. 2.7 – 5V
6 VCC Supply Voltage. 2.7 – 5V
TCS3200 GY-31 merupakan IC yang dapat deprogram untuk mengkonversi
warna cahaya ke frekuensi dengan output berbentuk sinyal kotak .
Gambar 10. Blok diagram TCS3200 GY-31.
Chip TCS3200 GY-31 memiliki matriks pendeteksi cahaya (silicon
photodiode array) 8x8 piksel berukuran mikro dengan empat macam penyaring warna (filter merah, hijau, biru, dan clear / tanpa filter) yang disusun
berselangan. Sebuah osilator terpadu akan membangkitkan gelombang persegi
(square-wave, 50% duty cycle) yang proporsional terhadap intensitas dari warna
terpilih.
2.2.1 Spesifikasi & Fitur modul sensor TCS3200 GY-31
Rentang tegangan catu daya: 2,7 Volt ~ 5,5 Volt DC
Konversi intensitas cahaya ke frekuensi beresolusi ringgi (antara 2 Hz hingga 500 kHz pada skala penuh)
Skala frekuensi keluaran skala dapat diprogram (lihat tabel untuk pin S0 dan S1 di bagian konfigurasi pin)
Fitur moda siaga (power-down energy saving mode)
Berakurasi tinggi (marjin kesalahan non-linear tipikal hanya 0,2% pada 50 kHz)
Stabilitas tinggi (koefisien suhu 200 ppm/°C)
Dapat berkomunikasi langsung dengan MCU / Arduino
Dilengkapi dengan 4 LED (warna putih) untuk mengkompensasi cahaya lingkungan (ambience light)
VCC: Catu daya, 3,3 ~ 5 VDC
GND: hubungkan dengan ground rail
S0, S1: Masukan untuk memilih penskalaan frekuensi (output frequency scaling, fO), sbb.:
S0 S1 Deskripsi
S0 S1 Deskripsi
L H fO= 2%
H L fO= 20%
H H fO= 100%
S2, S3: Masukan untuk memilih filter warna yang aktif untuk dipindai, sbb.:
S2 S3 Tipe Photodiode
L L Merah (Red)
L H Biru (Blue)
H L Tanpa Filter (Clear)
H H Hijau (Green)
EO: Enable Output, mengaktifkan pemindai (Active LOW)
OUT: Pin keluaran berupa frekuensi (squarewave with 50% duty cycle) [7]
2.3 Keypad
Keypad berarti Sebuah keyboard miniatur atau set tombol untuk operasi
portabel perangkat elektronik, telepon, atau peralatan lainnya. Keypad merupakan
sebuah rangkaian tombol yang tersusun atau dapat disebut "pad" yang biasanya
terdiri dari huruf alfabet (A—Z) untuk mengetikkan kalimat, juga terdapat angka
serta simbol-simbol khusus lainnya. Keypad yang tersusun dari angka-angka
biasanya disebut sebagai numeric keypad. Keypad juga banyak dijumpai pada
kombinasi, serta kunci pintu digital, dimana diperlukannya nomor untuk
dimasukkan.
Gambar 11. Gambar tampilan keypad 4x4
2.3.1 Fungsi dan kegunaan
Di keyboard komputer biasanya terdapat sebuah keypad numerik berukuran
kecil disamping, selain tombol angka lainnya yang terdapat diatas, tetapi dengan
susunan menyerupai kalkulator ini memungkinkan data numerik lebih efisien
untuk di masukkan. Pad angka ini (seringkali disebut "numpad") biasanya
ditempatkan disisi kanan keyboard karena kebanyakan orang tidak kidal.
Banyakkomputer laptopmemiliki tomol fungsi khusus yang dapat mengubah
keyboard alfabet ke keypad numerik dikarenakan tidak terdapatnya cukup ruang untuk menempatkan keypad yang terpisah di dalam chassis laptop.
Umumnya tombol pada kalkulator tersusun sedemikian rupa yaitu 123
dimulai dari baris bawah. Sebaliknya, pada keypad telepon, baik telepon rumah
ataupun ponsel, tombol 123 yang tersusun mulai dari bagian atas. Sebuah ponsel
juga memiliki tombol khusus berlabel * (asterisk | bintang) dan # (octothorpe,
tanda nomor, "pound" atau "hash") di kedua sisi kanan dan kiri dari tombol nol.
Sebagian besar tombol telepon juga memiliki beberapa kegunaan tambahan
Tombol darikalkulatorberisi angka 0 sampai 9, dari bawah ke atas, bersama
dengan empataritmatikaberoperasi, titik desimal dan fungsi matematika lainnya
yang lebih rumit.
Alasan mengapa tombol keypad dari keyboard dan kalkulator berbeda yaitu
dikarenakan kode untuk kunci keamanan pertama telah ditemukan sebelum
ditemukannya telepon dengan keypad nada sentuh, dan tidak memerlukan
tambahan tombol +-%/ sehingga keypad nada sentuh mengadopsi tombol 1,2,3
dimulai dari atas bukan 1,2,3 dimulai dari bawah, karena hanya memerlukan 12
tombol. [9]
2.4 Arduino UNO
Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,
diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR
dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Proyek ini berawal di
Ivrea, Italia pada tahun 2005. Pendirinya adalah Massimo Banzi dan David
Cuartielles.
Arduino memiliki beberapa type yang salah satunya adalah Arduino UNO.
Arduino UNO didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO
mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai
luaran PWM), 6 masukan analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah
koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset.
Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang
kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau
menggunakan baterai untuk memulainya.
Gambar 12. Modul Arduino Uno
Berikut adalah spesifikasi dari Arduino Uno yang dapat dilihat pada table 2
berikut ini:
Table 2. Spesifikasi Arduino Uno
Spesifikasi Keterangan
Input Voltage 7 - 12 Volt Operating Voltage 5 Volt
Digital I / O Pin 14 (6 memberikan Ouptput PWM)
Analog Input pins 6
DC Current per I/O Pin 40 Ma
DC Current for 3.3 V
Pin 50 mA Flas Memory 32KB, 0,5 KB digunakan oleh Bootloader
SRAM 2 KB
EEPROM 1KB
2.4.1 Bagian-Bagian Pada Arduino Uno A. Tegangan Input
Arduino Uno ini dapat beroperasi pada tegangan eksternal dari 6-20 volt.
Jika diberikan tegangan kurang dari 7V, maka arduino ini mungkin akan
menjadi tidak stabil. Jika menggunakan diatas 12V, regulator voltage panas
dan merusak board.
B. Memori
ATmega328 ini memiliki memori sebesar 32KB (0,5 K B digunukan untuk
bootloader) serta memiliki memori 2KB dari SRAM dan I KB dari EEPROM.
C. Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Uno dapat digunakan sebagai input
atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode (), digitalWrite (), dan
digitalRead ().Fungsi-fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin
dapat memberikan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor
pull-up internal (terputus secara default) dari 20-50 kOhms. Selain itu,
beberapa pin memiliki fungsi khusus.
D. Komponen
Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8
bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation.
Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda
tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan
ATmega328.
Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam
sebuah microcontroller, pada gambar berikut ini contoh diagram blok
Gambar 13. Blok diagram ATmega328
Blok-blok pada gambar 13. di atas dijelaskan sebagai berikut:
1. Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka
yang digunakan untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan
RS-485.
2. 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan),
digunakanoleh variable-variabel di dalam program.
3. 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk
menyimpan programyang dimuat dari komputer. Selain program, flash
memory juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi
yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya dihidupkan. Setelah
bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM akan
dieksekusi.
4. 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang
tidak boleh hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.
5. Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk
menjalankan setiap instruksi dari program.
6. Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog,
E. Bagian Papan Arduino
Gambar 14. Papan Arduino
1. 14 pin input/output digital (0-13)
Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus
untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog
output dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output
analog dapat diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai
tegangan 0 sampai 5V.
USB Berfungsi untuk:
a. Memuat program dari komputer ke dalam papan
b. Komunikasi serial antara papan dan komputer
c. Memberi daya listrik kepada papan
2. Sambungan SV1
Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari
lagi pada papan Arduino versi terakhir karena pemilihan sumber daya
eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.
3. Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)
Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah
jantung-nya karena komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim
kepada microcontroller agar melakukan sebuah operasi untuk setiap
detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik (16MHz).
4. T0 Tombol Reset
Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal.
Perhatikan bahwa tombol reset ini bukan untuk menghapus program atau
mengosongkan microcontroller.
5. In-Circuit Serial Programming (ICSP)
Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller
secara langsung, tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino
tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.
6. IC-1 Mikrokontroller Atmega
Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM
dan RAM.
7. 6 pin Analog (0-5)
Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh
sensor analog, seperti sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin
8. XI-Sumber Daya External Arduino
Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat
diberikan tegangan DC antara 9-12V.
Software Arduino
Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan
digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain
yang sangat berguna selama pengembangan Arduino.
IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
a. Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan
mengedit program dalam bahasa Processing.
b. Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)
menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa
memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh microcontroller
adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
c. Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari Jomputer ke dalam
memory di dalam papan Arduino. [8]
2.5 Driver Motor L298
L298 adalah jenis IC driver motor yang dapat mengendalikan arah putaran
dan kecepatan motor DC ataupun Motor stepper. Mampu mengeluarkan output
tegangan untuk Motor dc dan motor stepper sebesar 50 volt. IC l298 terdiri dari
menentukkan arah putaran suatu motor dc dan motor stepper. Dapat mengendalikan
2 untuk motor dc namun pada hanya dapat mengendalikan 1 motor
Gambar 15. Rangkaian Modul Driver L298
2.6 Motor DC
Motor DC atau motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi
mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik.
Prinsip kerja dari motor DC hampir sama dengan generator AC, dimana
perbedaannya hanya terletak dalam konversi daya. Prinsip dasarnya adalah apabila
suatu kawat berarus diletakkan diantara kutub-kutub magnet (U - S), maka pada
Gambar 16. Prinsip Kerja Motor DC
Pada gambar 16 menggambarkan operasi motor magnet permanen. Arus
mengalir memalui kumparan jangkar dari sumber tegangan dc, menyebabkan
jangkar beraksi sebagai magnet. Kutub jangkar ditarik oleh kutub medan dari
polaritas yang berbeda. jangkar berputar searah dengan jarum jam. Apabila kutub
jangkar segaris dengan kutub medan, sikat-sikat ada pada celah komutator dan tidak
ada arus yang mengalir pada jangkar. jadi, gaya tarik atau gaya tolak berhenti
seperti yang digambarkan pada gambar di tengah. Gambar seterusnya
menggambarkan kutub-kutub magnet yang sama dari jangkar dan medan kemudian
saling menolak, menyebabkan jangkar berputar terus-menerus.
Arah putaran motor dc magnet permanen ditentukan oleh arah arus yang
mengalir pada jangkar. Pembalikan arah ujung jangkar tidak membalikan arah
putaran motor. Salah satu keistimewaan motor dc adalah kecepatan yang dapat
dikontrol dengan mudah. Kecepatan motor magnet permanen berbanding langsung
dengan harga tegangan yang diberikan pada jangkar. Semakin besar tegangan
Motor DC dengan magnet permanen memiliki dua buah magnet permanen
sehingga timbul medan magnet di antara kedua magnet tersebut. Di dalam medan
magnet inilah jangkar/ rotor berputar. Jangkar yang terletak di tengah motor
memiliki jumlah kutub yang ganjil dan pada setiap kutubnya terdapat lilitan. Lilitan
ini terhubung ke area kontak yang disebut komutator. Sikat (brushes) yang
terhubung ke kutub positif dan negatif motor memberikan daya ke lilitan
sedemikian rupa sehingga kutub yang satu akan ditolak oleh magnet permanen yang
berada di dekatnya, sedangkan lilitan lain akan ditarik ke magnet permanen yang
lain sehingga menyebabkan jangkar berputar. Ketika jangkar berputar, komutator
mengubah lilitan yang mendapat pengaruh polaritas medan magnet sehingga
jangkar akan terus berputar selama kutub positif dan negatif motor diberi daya.
Kecepatan putar motor DC (N) dirumuskan dengan Persamaan berikut.
= ∅ . ………..
VTM: Tegangan Terminal
IA: Arus Jangkar Motor
RA: Hambatan Jangkar Motor
K : Konstanta Motor
Φ : Fluk magnet yang terbentuk pada motor
Pengendalian kecepatan putar motor DC dapat dilakukan dengan mengatur
besar tegangan terminal motor VTM. Metode lain yang biasa digunakan untuk
mengendalikan kecepatan motor DC adalah dengan teknik modulasi lebar pulsa
25 3.1 Diagram Blok Sistem
Diagram blok menggambarkan secara umum bagaimana cara kerja rangkaian secara keseluruhan.
Diagaram blok sistem dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini.
Gambar 17. Diagram blok sistem keseluruhan
Sensor warna yang digunakan dalam sistem, garasi otomatis adalah sensor warna TCS3200, yang dimana sensor ini berfungsi sebagai input yang akan mendeteksi warna mobil yang akan memasuki garasi. Hasil dari pembacaan warna mobil tadi akan diteruskan ke mikrokontroller Arduino Uno yang berfungsi sebagai pemproses data masukan dari sensor warna TCS3200 tadi untuk di teruskan ke keluaran selanjutnya.
Keypad berfungsi sebagai masukan lain untuk membuka dan menutup pintu garasi dengan menggunakan password. Password ini berguna disaaat pengguna garasi ingin mengambil kembali mobil yang telah diparkir didalam garasi. Password yang
digunakan terdiri dari 4 digit angka, 1 cek password yang berfungsi sebagai pembanding password yang ditekan benar atau salah. Dan 1 reset yang berfungsi sebagai pengulang masukan password jika salah.
Mikrokontroller yang digunakan adalah jenis ATMega 328 dalam modul Arduino Uno, yang berfungsi sebagai pengontrolan proses input dan output didalam system. Input yang digunakan dalam system ini adalah Sensor warna TCS3200 dan password dari keypad.
Driver motor yang digunakan adalah driver modul L298, yang berfungsi sebagai output dari sistem. Driver motor berguna sebagai penggerak motor DC yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi.
3.2 Prinsip Kerja Alat
Prinsip Kerja system ini adalah sebagai berikut :
1. Kondisi awal garasi kosong.
2. Pada saat alat dihidupkan, maka sensor warna TCS 3200 akan mendeteksi mobil yang akan memasuki garasi berdasarkan warna mobilnya.
3. Motor pintu akan terbuka jika warna yang terdeteksi sesuai dengan ketentuan,yaitu warna hitam, kemudian tunda beberapa waktu, dan akan otomatis tertutup kembali.
4. Jika pengguna garasi ingin kembali mengambil mobil yang telah dimasukkan, maka garasi dapat kembali diambil dengan memasukkan password pada keypad.
5. Jika sipengguna garasi memasukkan password dengan benar, maka motor pintu garasi akan terbuka kembali untuk beberapa waktu, dan akan otomatis tertutup kembali.
3.3 Perancangan Pembuatan Software dan Hardware 3.3.1 Perancangan Pembuatan Hardware
Pada perancangan mekanik pintu garasi, design yang dibuat nantinya akan diterapkan pada benda kerja sesuai dengan konsep sebelumnya dalam perancanga mekanik.
Dibawah ini (lihat gambar 18) merupakan hasil design dari perancangan mekanik pintu garasi rumah.
(b)
Gambar 18. (a) Perancangan Hardware Pintu Garasi tampak depan (skala 1:10)
(b) Perancangan Hardware Pintu Garasi tampak atas
3.3.2 Perancangan Pembuatan Software
Dalam pembuatan software terdiri dari Perancangan diagram blok, diagram alur, List Program, dan Rangkaian.
3.3.2.1 Sistem Power Supply A. Rangkaian Power Supply
Gambar 19. Rangkaian Power Supply
3.3.2.2 Sistem Pengenal warna mobil
Untuk pengenalan warna mobil digunakan sebuah sensor warna dengan tipe TCS3200 GY-31 yang berfungsi untuk membaca warna pada mobil yang akan memasuki garasi.
A. Diagram Blok Sistem Pengenal Warna Mobil Sensor Warna TCS3200 Driver Motor Mikrokontroller Motor DC Buka/ Tutup Pintu Gambar 20. Diagram blok sistem pengenal warna mobil
Sensor warna yang digunakan dalam sistem, garasi otomatis adalah sensor warna TCS3200, yang dimana sensor ini berfungsi sebagai input yang akan mendeteksi warna mobil yang akan memasuki garasi. Hasil dari pembacaan warna mobil tadi akan
diteruskan ke mikrokontroller Arduino Uno yang berfungsi sebagai pemproses data masukan dari sensor warna TCS3200 tadi untuk di teruskan ke keluaran selanjutnya.
Mikrokontroller yang digunakan adalah jenis ATMega 328 dalam modul Arduino Uno, yang berfungsi sebagai pengontrolan proses input dan output didalam system. Input yang digunakan dalam system ini adalah Sensor warna TCS3200 dan password dari keypad.
Driver motor yang digunakan adalah driver modul L298, yang berfungsi sebagai output dari sistem. Driver motor berguna sebagai penggerak motor DC yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi.
Tabel 3. Konfigurasi Pin Mikrokontroler Arduino UNO ke TCS3200 GY-31
Port Pin TCS3200 GY-31 Dihubungkan ke Pin Arduino PIN_S0 0 PIN_S1 1 PIN_S2 2 PIN_S3 A3 PIN_LED A2 PIN_OUT A1 PIN_VCC 5V
PIN_GND GND
B. Diagram Alir Pengenal Warna Mobil
Gambar 21. Diagram Alir Pengenal Warna Mobil
C. List program sistem pengenal warna mobil
int s0 = A5;
int s1 = 2;
int s3 = 4;
int taosOutPin = A0;
int LED = 13; int mt1 = A1; int mt2 = A2; int a; void setup() { TCS3200setup(); Serial.begin(115200); } void loop() { detectColor(taosOutPin); }
int detectColor(int taosOutPin)
{
float red = colorRead(taosOutPin,1,1);
float blue = colorRead(taosOutPin,2,1);
float green = colorRead(taosOutPin,3,1);
Serial.print("white "); Serial.println(white); Serial.print("red "); Serial.println(red); Serial.print("blue "); Serial.println(blue); Serial.print("green "); Serial.println(green);
if ( white >= 10 && white <= 13 &&
red >= 29 && red <= 31 &&
blue >= 25 && blue <= 27 &&
Serial.print("Warna Mobil Terdeteksi");
Serial.print("");
Serial.print("Silahkan Masuk");
garasi_mobil(); }
}
float colorRead(int taosOutPin,int color,boolean LEDstate)
{ taosMode(1); int sensorDelay = 100; if (color==0) { digitalWrite(s3,LOW); digitalWrite(s2,HIGH); } else if (color == 1) { digitalWrite(s3,LOW);
digitalWrite(s2,LOW); } else if(color == 2) { digitalWrite(s3,HIGH); digitalWrite(s2,LOW); } else if(color == 3) { digitalWrite(s3,HIGH); digitalWrite(s2,HIGH); } float readPulse; if (LEDstate ==0) { digitalWrite(LED,LOW); } if (LEDstate ==1)
{
digitalWrite(LED,HIGH);
}
delay(sensorDelay);
readPulse = pulseIn(taosOutPin, LOW, 80000);
if (readPulse < .1) { readPulse = 80000; } taosMode(0); return readPulse; }
void taosMode(int mode)
{
if (mode == 0)
{
digitalWrite(LED,LOW);
digitalWrite(s1,LOW); } else if (mode == 1) { digitalWrite(s0,HIGH); digitalWrite(s1,HIGH); } else if (mode == 2) { digitalWrite(s0,HIGH); digitalWrite(s1,LOW); } else if (mode == 3) { digitalWrite(s0,LOW); digitalWrite(s1,HIGH); }
return; } void TCS3200setup() { pinMode(LED,OUTPUT); pinMode(s2,OUTPUT); pinMode(s3,OUTPUT); pinMode(taosOutPin,INPUT); pinMode(s0,OUTPUT); pinMode(s1,OUTPUT); return; } void garasi_mobil() { digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,HIGH); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW);
digitalWrite(mt2,LOW); delay(5000); digitalWrite(mt1,HIGH); digitalWrite(mt2,LOW); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,LOW); Serial.println(""); Serial.println("Pintu Tutup"); Serial.println(""); a=1; }
Gambar 22 . Rancangan rangkaian sensor TCS3200 GY-31
Sistem ini bekerja berdasarkan nilai RGB yang didapat oleh sensor warna GY 31 pada mobil. Hal itu disebabkan karena RGB yang terbaca oleh sensor warna dipengaruhi oleh intensitas cahaya dari luar ke objek warna dan jarak antara sensor dengan warna. Sistem ini dibuat berdasarkan RGB dari warna mobil yang akan dibaca oleh sensor warna, setelah itu ditetapkan sebagai RGB warna mobil.
Nilai RGB yang didapat oleh sensor warna diproses dalam microcontroller,
sebagai perbandingan nilai tiap warna pada mobil dan melakukan eksekusi
terhadap perbandingan RGB tersebut sebagai perbedaan warna mobil dan
mengaktifkan driver motor DC untuk membuka dan menutup pintu garasi.
3.3.2.3 Pengaman password menggunakan keypad
Untuk menggantikan sensor warna untuk membuka dan menutup pintu
ini di peruntukkan agar pengguna dapat mengambil mobil yang berada didalam
garasi.
A. Blok
Gambar 23. Diagram blok sistem pengaman password
Keypad berfungsi sebagai masukan lain untuk membuka dan menutup pintu garasi dengan menggunakan password. Password ini berguna disaaat pengguna garasi ingin mengambil kembali mobil yang telah diparkir didalam garasi. Password yang digunakan terdiri dari 4 digit angka, 1 cek password yang berfungsi sebagai pembanding password yang ditekan benar atau salah. Dan 1 reset yang berfungsi sebagai pengulang masukan password jika salah.
Mikrokontroller yang digunakan adalah jenis ATMega 328 dalam modul Arduino Uno, yang berfungsi sebagai pengontrolan proses input dan output didalam system. Input yang digunakan dalam system ini adalah Sensor warna TCS3200 dan password dari keypad.
Driver motor yang digunakan adalah driver modul L298, yang berfungsi sebagai output dari sistem. Driver motor berguna sebagai penggerak motor DC yang digunakan untuk membuka dan menutup pintu garasi.
Tabel 4. Konfigurasi Pin Keypad ke Mikrokontroller Arduino
Pin Keypad Pin Mikrokontroller Arduino 1 5 2 6 3 7 4 8 5 9 6 10 7 11 8 12
Gambar 24. Diagram Alur Password Pada Keypad
C. List Program Password Pada Keypad
#include <Keypad.h>
#include <Password.h>
Password password = Password( "7777" );
int LED = 13;
int mt1 = A1;
int mt2 = A2;
int a,b,c;
const byte ROWS = 4; // Four rows
const byte COLS = 4; // columns
// Define the Keymap
char keys[ROWS][COLS] = { {'1','2','3','A'}, {'4','5','6','B'}, {'7','8','9','C'}, {'*','0','#','D'} };
byte rowPins[ROWS] = {9, 8, 7, 6}; //connect to the row pinouts of the keypad
byte colPins[COLS] = {5, 4, 3, 2}; //connect to the column pinouts of the keypad
//initialize an instance of class NewKeypad
Keypad keypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins, colPins, ROWS, COLS
);
Serial.begin(9600);
keypad.addEventListener(keypadEvent); //add an event listener for this keypad
}
void loop(){
keypad.getKey();
}
void keypadEvent(KeypadEvent eKey){
switch (keypad.getState()){
case PRESSED:
Serial.print("Pressed: ");
Serial.println(eKey);
switch (eKey){
case '#': checkPassword(); break;
case '*': password.reset(); break;
default: password.append(eKey); } } } void checkPassword(){ if (password.evaluate()){ Serial.println("Password Benar"); Serial.println("Silahkan Masuk"); Serial.println(""); garasi_mobil();
}else{
Serial.println("Password Salah");
Serial.println("Silahkan Coba Lagi");
//add code to run if it did not work
digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,LOW); a=0; } } void garasi_mobil(){ if (a==0){ digitalWrite(mt1,HIGH); digitalWrite(mt2,LOW); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,LOW); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,HIGH); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,LOW); a=1; }
}
D. Rancangan rangkaian Keypad Dan Mikrokontroller
Gambar 25. Rancangan rangkaian Keypad Dan Mikrokontroller
Sistem ini bekerja berdasarkan Password yang diinputkan kedalam system untuk membuka pintu garasi. Saat password dimasukkan salah, maka pintu tidak akan terbuka. Dan jika password benar, maka motor pintu garasi akan bergerak, dan pintu akan terbuka selama beberapa saat dan otomatis akan tertutup kembali.
3.3.2.4 Driver Motor Pintu Garasi
Rangkaian driver ini digunakan untuk membuka dan menutup pintu. Rangkaian ini akan mengaktifkan motor jika diberikan logika 0 (low) pada pin input (kaki 2) optocoupler dan pada kaki 1 optocoupler telah dihubungkan dengan tegangan 12 V.
Sebagai output pada garasi otomatis ini digunakan sebuah motor yang akan berfungsi sebagai pintu garasi secara otomatis. Motor akan otomatis terbuka disaat warna yang dideteksi sensor sesuai dengan yang ditentukan. Dan password yang dimasukkan juga sesuai. Motor akan bergerak membuka pintu dan akan berhenti beberapa saat, dan akan otomatis tertutup kembali.
A. Rangkaian Driver
Gambar 26. Modul driver Pintu Garasi Menggunakan Modul L298
Gambar 27. Rangkaian Arduino Dan Driver Motor
Tabel 5. Konfigurasi pin driver L298 dengan Mikrokontroler Arduino
Pin Input 1 Pin A3 Arduino
Pin Input 2 Pin A4 Arduino
Pin Output 1 Positif Motor
Pin Output 2 Negatif Motor
VCC 12 V DC
GND GND
3.3.2.5 Rangkaian Keseluruhan
A. Blok Diagram
B. Diagram Alir Keseluruhan Sistem
Gambar 29. Gambar Diagram Alir Keseluruhan Sistem
C. List Program Keseluruhan Sistem
#include <Keypad.h>
Password password = Password( "7777" );
int s0 = A5;
int s1 = 2;
int s2 = 3;
int s3 = 4;
int taosOutPin = A0;
int LED = 13;
const int mt1 = A3;
const int mt2 = A4;
int a,b,c;
const byte ROWS = 4; // Four rows
const byte COLS = 4; // columns
// Define the Keymap
char keys[ROWS][COLS] = { {'1','2','3','A'}, {'4','5','6','B'}, {'7','8','9','C'}, {'*','0','#','D'} };
byte rowPins[ROWS] = {12, 11, 10, 9}; //connect to the row pinouts of
the keypad
byte colPins[COLS] = {8, 7, 6, 5}; //connect to the column pinouts of the
keypad
Keypad keypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins, colPins, ROWS, COLS ); void setup(){ TCS3200setup(); Serial.begin(9600); pinMode(mt1, OUTPUT); pinMode(mt2, OUTPUT);
keypad.addEventListener(keypadEvent); //add an event listener for this
keypad a=0; b=0; c=0; } void loop(){ keypad.getKey(); detectColor(taosOutPin); }
void keypadEvent(KeypadEvent eKey){
switch (keypad.getState()){
case PRESSED:
Serial.print("Pressed: ");
Serial.println(eKey);
switch (eKey){
case '*': password.reset(); break; default: password.append(eKey); } } } void checkPassword(){ if (password.evaluate()){ Serial.println("Password Benar"); Serial.println("Silahkan Masuk");
//Add code to run if it works
garasi_mobil();
}else{
Serial.println("Password Salah");
Serial.println("Silahkan Coba Lagi");
//add code to run if it did not work
digitalWrite(mt1,LOW);
digitalWrite(mt2,LOW);
a=0;
}
}
int detectColor(int taosOutPin){
float white = colorRead(taosOutPin,0,1);
float red = colorRead(taosOutPin,1,1);
float green = colorRead(taosOutPin,3,1); Serial.print("white "); Serial.println(white); Serial.print("red "); Serial.println(red); Serial.print("blue "); Serial.println(blue); Serial.print("green "); Serial.println(green);
if ( white >= 10 && white <= 13 &&
red >= 28 && red <= 30 &&
blue >= 25 && blue <= 27 &&
green >= 34 && green <= 37 ){
Serial.print("Warna Mobil Terdeteksi");
Serial.print(""); Serial.print("Silahkan Masuk"); garasi_mobil(); } else { a=0; } }
float colorRead(int taosOutPin,int color,boolean LEDstate){
int sensorDelay = 100; if (color==0){ digitalWrite(s3,LOW); digitalWrite(s2,HIGH); } else if (color == 1){ digitalWrite(s3,LOW); digitalWrite(s2,LOW); } else if(color == 2){ digitalWrite(s3,HIGH); digitalWrite(s2,LOW); } else if(color == 3){ digitalWrite(s3,HIGH); digitalWrite(s2,HIGH); } float readPulse; if (LEDstate ==0){ digitalWrite(LED,LOW); } if (LEDstate ==1){ digitalWrite(LED,HIGH); }
delay(sensorDelay);
readPulse = pulseIn(taosOutPin, LOW, 80000);
if (readPulse < .1){ readPulse = 80000; } taosMode(0); return readPulse; }
void taosMode(int mode){
if (mode == 0){ digitalWrite(LED,LOW); digitalWrite(s0,LOW); digitalWrite(s1,LOW); } else if (mode == 1){ digitalWrite(s0,HIGH); digitalWrite(s1,HIGH); } else if (mode == 2){ digitalWrite(s0,HIGH); digitalWrite(s1,LOW); } else if (mode == 3){
digitalWrite(s0,LOW); digitalWrite(s1,HIGH); } return; } void TCS3200setup(){ pinMode(LED,OUTPUT); pinMode(s2,OUTPUT); pinMode(s3,OUTPUT); pinMode(taosOutPin,INPUT); pinMode(s0,OUTPUT); pinMode(s1,OUTPUT); return; } void garasi_mobil(){ if (a==0){ digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,HIGH); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,LOW); delay(5000); digitalWrite(mt1,HIGH);
digitalWrite(mt2,LOW); delay(500); digitalWrite(mt1,LOW); digitalWrite(mt2,LOW); Serial.println(""); Serial.println("Pintu Tutup"); Serial.println(""); a=1; } }
D. Rangkaian Sistem Keseluruhan
4.1 Tujuan Pengujian
Melakukan pengujian bertujuan untuk melihat hasil dari sistem yang telah dirancang dengan membaca setiap respon yang diberikan oleh masing-masing alat. Respons tersebut memberikan data-data bahwa sistem yang telah dibuat dapat bekerja dengan baik. Berdasarkan data tersebut diambil analisa terhadap proses kerja yang nantinya dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dibuat dalam tugas akhir ini.
4.2 Hasil Pengujian dan Analisa Sistem
4.2.1 Hasil Pembuatan Hardware Alat
(c)
Gambar 31. (a). Garari Tampak Samping kiri
(b) Garasi Tampak Samping Kanan
(c) Garasi Tampak Depan
semua rangkaian yang digunakan pada alat. Rangkaian catu daya mengeluarkan tegangan output sebesar 12 V DC dan 5 V DC. Tegangan 12 V DC ditujukkan untuk penggerak motor DC dan tegangan 5 V DC ditujukan sebagai tegangan input dari mikrokontroler atau arduino serta sebagai pengaktifan sensor warna TCS3200
Gambar 32. Hasil Pembuatan Power Supply
No
Titik Pengukuran
Tegangan
Ideal Tegangan Multimeter
1 TP1 12 V DC 12 V DC
2 TP2 17 V DC 15 V DC
3 TP3 12 V DC 11.6 V DC
4 TP4 5 V DC 4.5 V DC
4.2.3 Hasil Pengujian dan Analisa Sensor Warna TCS3200 GY-31
Sensor warna yang dipasang memiliki nilai resistansi yang berubah-ubah bila mendeteksi warna yang berbeda. Output dari sensor warna ini berupa frekuensi yang dipengaruhi oleh warna yang dideteksi, pengaruh cahaya dari luar dan jarak antara sensor dengan warna yang akan dideteksi memberikan pengaruh tingkat presisi data pembacaan sensor, maka dalam penggunaannya sensor berada dalam lingkungan cahaya yang tetap untuk mendapatkan hasil maksimal dalam pembacaan warna. Output sensor ini juga dipengaruhi oleh tegangan input karena tegangan input yang diberikan harus konstan dengan nilai tegangan masukan +5 VDC. Pengujian rangkaian dilakukan dengan menggunakan multimeter, untuk mengetahui tegangan input dan output saat sensor mendeteksi warna dari objek warna mobil yang akan diujikan.
Peralatan yang diperlukan dalam pengujian ini antara lain, sensor warna TCS3200 GY-31, microcontroller arduino, Personal Computer (PC), mobil mainan berwarna hitam1 buah, mobil mainan berwarna putih 1 buah, mobil berwarna kuning 1 buah. Prosedur pengujian dilakukan secara bertahap, yaitu menyusun diagram blok peralatan seperti terlihat dalam gambar dibawah ini, lalu menghubungkan tiap-tiap pin microcontroller yang telah ditentukan sebelumnya dengan pin pada sensor warna. Selanjutnya yaitu memposisikan sensor warna secara bergantian dibagian tengah sisi
Area pembacaan sensor sendiri memiliki daya pandang 3,5 x 3,5 mm. Sensor bekerja secara berurutan dimulai dari filter photodiode red, lalu filter photodiode
green, dan terakhir filter photodiode blue. Proses pertama dimulai dari photodiode red
menangkap cahaya pantulan led yang mengenai mobil mainan berupa arus dan diubah oleh oscillator menjadi sinyal kotak yang mana besar frekuensinya ditentukan oleh besarnya intensitas cahaya yang ditangkap photodiode red. Proses selanjutnya untuk filter green dan blue sama seperti filter red.
Gambar 34. Hasil Pemasangan Modul Sensor Warna TCS3200
4.2.3.1 Karakterisasi Pembacaan Frekuensi Warna Mobil
Pembacaan frekuensi warna mobil akan ditampilkan pada komputer melalui serial monitor sesuai dengan urutan warna dasar uang tersebut, yaitu red, green, dan
blue secara berurutan. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan cara menyusun range
dan batasan RGB mobil.
warna tersebut berupa kertas warna putih. Berdasarkan proses pengujian didapatkan hasil pengambilan data warna bidang kertas putih dan mobil yang ditunjukkan dalam tabel dibawah ini.
A. Hasil Pengujian Dengan Bidang Berwarna Putih Kertas
Tabel 7. Nilai RGB pada bidang berwarna putih Kertas Dengan 30 Kali Percobaan No Percobaan Nilai RGB No Percobaan Nilai RGB R G B R G B 1 31 37 27 16 32 37 29 2 30 39 26 17 31 38 29 3 31 38 27 18 30 38 28 4 33 37 28 19 35 37 29 5 31 37 28 20 33 39 28 6 30 36 26 21 34 39 26 7 31 38 27 22 30 39 27 8 31 37 29 23 30 40 27 9 31 36 28 24 31 42 28 10 31 37 29 25 35 37 27 11 30 38 27 26 33 38 26 12 30 37 30 27 34 39 29 13 33 36 28 28 31 41 26 14 34 36 29 29 30 40 28
Gambar 35. Nilai ADC sensor dengan bidang berwarna putih kertas
Gambar 36. Hasil Pengukuran Sensor Warna
Tabel 8. Hasil Pengujian Keseluruhan Sensor Dengan Bidang Berwarna Putih Kertas
Nilai RGB ADC Frekwensi Tegangan
R G B
30-34 36-39 27-31 188 31.8 Hz 5.2 V
Hasil pengukuran yang diukur pada sensor warna di saat sensor warna mendeteksi warna putih kertas mmaka akan didapatkan nilai RGB yang stabil yaitu dengan nilai 30<R>34, 36<G>39, 27<B>31.
B. Percobaan Dengan Mobil Mainan Berwarna Hitam
Tabel 9. Nilai RGB dengan Mobil Mainan Berwarna Hitam Dengan 30 kali Percobaan
No Percobaan Nilai RGB No Percobaan Nilai RGB R G B R G B 1 30 36 26 16 29 36 27 2 30 35 26 17 30 35 27 3 30 36 27 18 31 36 26 4 30 36 26 19 30 35 26 5 31 35 25 20 30 36 26 6 30 36 26 21 29 35 25 7 30 36 27 22 30 36 26 8 29 35 26 23 30 35 25
11 29 35 26 26 30 35 26
12 29 36 26 27 30 35 25
13 30 35 26 28 31 35 26
14 29 36 26 29 30 36 25
15 30 35 26 30 30 36 26
Gambar 37. ADC sensor dengan bidang berwarna hitam pada mobil Mainan
Gambar 38. Hasil Pangukuran Dengan Mobil Mainan Berwarna Hitam
Tabel 10. Hasil Pengujian Keseluruhan Sensor Dengan Bidang Berwarna Hitam
Nilai RGB ADC Frekwensi Tegangan
R G B
Pada saat sensor mendeteksi warna hitam pada mobil mainan, maka sensor akan menangkap frekwensi pada warna yang terdeteksi. Sensor warna bekerja berdasarkan nilai frekwensi dari warna yang diterima oleh photo diode yang kemudian di proses oleh IC TCS3200 dan menyimpulkannya menjadi suatu warna tertentu. Dari hasil percobaan sensor warna diatas nilai RGB pada masing-masing warna berbeda-beda. Ini disebabkan oleh berbedanya nilai frekwensi pada masing-masing warna.
Nilai frekwensi yang didapatkan disaat sensor mendeteksi warna putih kertas lebih kecil dari pada nilai frekwensi yang didapat disat sesor mendeteksi warna hitam pada mobil mainan. Sedangkan nilai keluaran sensor yang akan di alirkan menuju mikrokontroller tetap, yakni 5.2 V DC.
Nilai frekwensi ini akan berubah-ubah sesuai dengan warna yang dideteksi oleh sesnsor waran TCS3200. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa warn yang lebih gelap, memiliki nilai frekwensi yang lebih besar.
Selain nilai frekwensi yang berbeda, nilai pada masing RGB pada warna putih kertas dan hitam pada mobil mainan juga berbeda, yaitu pada warna putih kertas nilai rata-rata RGB adalah30<R>34, 36<G>39, 27<B>31. Sedangkan pada warna hitam pada mobil mainan nilai rata-rata RGB adalah29<R>31, 35<G>36, 25<B>27. Nilai ADC keluarannya adalah 558. Frekwensi 17 Hz.
4.2.3 Pengujian Dan Analisa Keypad
Gambar 40. Tampilan Keypad Pada Alat
1 7777
Silahkan Masuk
2 777 Password Salah
Silahkan Coba Lagi
3 77 Password Salah S
ilahkan Coba Lagi
4 7 Password Salah
Silahkan Coba Lagi
5 1234 Password Salah
Silahkan Coba Lagi
Pembuka dan penutup pintu garasi menggunakan password hanya dapat
dilakukan dengan password yang benar yaitu “7777”. Jika password yang
dimasukkan benar, driver akan otomatis ON dan motor akan bergerak membuka
pintu. Sedangkan jika password yang dimasukkan salah, maka driver tidak akan
menerima tegangan keluaran dari mikrokntroller, dan motor tidak akan terbuka.
4.2.4 Pengujian dan Analisa Rangkaian Driver Motor
akan mengaktifkan motor jika diberikan logika 0 (low) pada pin input (kaki 2) motor dan pada kaki 1 motor telah dihubungkan dengan tegangan 12 V.
Gambar 42. Titik Pengukuran Rangkaian driver motor pintu garasi
Tabel 11. Hasil pengukuran rangkaian driver motor pintu garasi
Titik Pengukuran Keadaan Relay Terbuka Tertutup Pin A3 Arduinio 4.8 Volt 4.8 Volt
Pada saat mikrokntroller memberikan keluaran berupa tegangan,
maka driver akan menaikkan tegangan tersebut untuk menggerakkan motor, nilai
tegangang yang dikeluarkan driver menuju motor adalah 10 V DC.
Karna adanya tegangan tersebut, maka motor akan bergerak sesuai
polaritasnya, jika nilai yang keluar berupa negatif, maka motor akan bergerak
menutup sedangkan jika nilai keluar berupa positif, maka motor akan bergerak
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, pengujian dan penganalisaan hasil,
beberapa hal yang dapat penulis simpulkan pada rancangan alat tugas akhir ini
adalah:
1. Alat akan membuka pintu garai jika nilai RGB warna mobil yang dideteksi oleh
sensor warna memiliki range 29<R>31, 35<G>36, 25<B>27
2. Untuk keypad, password yang bisa membuka dan menutup pintu garasi adalah
“7777” dengan “*” sebagai reset, “#” sebagai cek password.
5.2 Saran
1. Sistem ini belum memiliki tampilan yang dapat menunjukkan kerja sistem alat
kepada pengguna, sebaiknya gunakan tampilan LCD untuk memudahkan
pengguna
2. Sistem ini belum menggunakan sensor gerak (PIR HC-SR501), untuk
mengetahui kedatangan pengguna sebaiknya ditambahkan sensor ini.
3. Sensor TCS3200 GY-31 belum presisi dalam pembacaan di cahaya yang tidak
konstan, sebaiknya gunakan media yang dapat mengkonstankan cahaya
telah ditekan.
5. Sistem hanya menggunakan delay untuk menutup pintu setelah terbuka,
sebaiknya gunakan sensor PIR untuk menunjukkan bahwa masuh ada orang
didalam, sehingga pintu belum bisa menutup
6. Sebaiknya digunakan limit switch atau push button pada pintu agar mobil yang
70
[1](Online)http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/n!@file_skripsi/Isi212982975
6174.pdf diakses 20 Agustus,
[2] Cara Kerja Motor DC Arus Searah. 10/2012. (Online) diakses 17/08/2016,
[3](Online),http://www.academia.edu/13731457/MOTOR_DC_Pengertian_Motor
_DC diakses 29 Agustus 2016,
[4] Herwanto, Puji Setyaningrum, Seno Adi Wicaksono3 “Pengaturan Kecepatan Putar Motor DC dengan Tombol Tekan”Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang Jln. Prof. Sudarto, SH, Ds. Tembalang Semarang 50275 INDONESIA (Online) diakses 12/08/2016
[5] Key Pad (3x4_4x4) ~ Blog Febri Puri Anta.htm (Online) diakses 12/08/2016
[6] Leony Illena G. (2015). “Mesin Penukar Uang Menggunakan Sensor Warna
Berbasis Mikrokontroler”. Tugas Akhir. Padang : Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Padang,
[7] Okta Setia Pratama, “Pengenal 16 Warna Dasar Untuk Buta Warna Dengan
Output Suara”. Jurnal Teknik Elektronika Politeknik Negeri Surabaya,
[8] Rizki Rahmat Surya R. “MINIATUR PENGONTROLAN PINTU GARASI MENGGUNAKAN BLUETOOTH DAN PENGONTROLAN POSISI MOBIL DALAM GARASI OLEH SENSOR ULTRASONIK”. Tugas Akhir. Padang:Teknik Elektronika Politeknik Negeri Padang.
[9] Zulfahmi. “RANCANG BANGUN PERTAMINI DIGITAL
MENGGUNAKAN SENSOR WARNA TCS3200 GY-31 DENGAN INPUT
UANG RUPIAH KERTAS BERBASIS MIKROKONTROLLER”.Tugas
List Program Sistem Keseluruhan
#include <Keypad.h>
#include <Password.h>
Password password = Password( "7777" );
int s0 = A5;
int s1 = 2;
int s2 = 3;
int s3 = 4;
int taosOutPin = A0;
int LED = 13;
const int mt1 = A3;
const int mt2 = A4;
int a,b,c;
const byte ROWS = 4; // Four rows
const byte COLS = 4; // columns
// Define the Keymap
char keys[ROWS][COLS] = { {'1','2','3','A'}, {'4','5','6','B'}, {'7','8','9','C'}, {'*','0','#','D'} };
byte colPins[COLS] = {8, 7, 6, 5}; //connect to the column pinouts of the
keypad
//initialize an instance of class NewKeypad
Keypad keypad = Keypad( makeKeymap(keys), rowPins, colPins, ROWS,
COLS ); void setup(){ TCS3200setup(); Serial.begin(9600); pinMode(mt1, OUTPUT); pinMode(mt2, OUTPUT);
keypad.addEventListener(keypadEvent); //add an event listener for this
keypad a=0; b=0; c=0; } void loop(){ keypad.getKey(); detectColor(taosOutPin); }
void keypadEvent(KeypadEvent eKey){
Serial.println(eKey);
switch (eKey){
case '#': checkPassword(); break;
case '*': password.reset(); break;
default: password.append(eKey); } } } void checkPassword(){ if (password.evaluate()){ Serial.println("Password Benar"); Serial.println("Silahkan Masuk");
//Add code to run if it works
garasi_mobil();
}else{
Serial.println("Password Salah");
Serial.println("Silahkan Coba Lagi");
//add code to run if it did not work
digitalWrite(mt1,LOW);
digitalWrite(mt2,LOW);
a=0;
float white = colorRead(taosOutPin,0,1);
float red = colorRead(taosOutPin,1,1);
float blue = colorRead(taosOutPin,2,1);
float green = colorRead(taosOutPin,3,1);
Serial.print("white "); Serial.println(white); Serial.print("red "); Serial.println(red); Serial.print("blue "); Serial.println(blue); Serial.print("green "); Serial.println(green);
if ( white >= 10 && white <= 13 &&
red >= 28 && red <= 30 &&
blue >= 25 && blue <= 27 &&
green >= 34 && green <= 37 ){
Serial.print("Warna Mobil Terdeteksi");
Serial.print("");
Serial.print("Silahkan Masuk");
garasi_mobil();
}