• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anggaran

Seiring dengan perkembangan, perekonomian dan teknologi dewasa ini, masalah yang dihadapi oleh manajer perusahaan semakin rumit dan komplek. Dalam posisi demikian manajer memerlukan alat bantu atau petunjuk yang memungkinkan manajer merencanakan, mengarahkan dan mengkoordinasikan aktivitas perusahaan dalam pencapaian tujuan. Salah satu alat yang digunakan manajer adalah anggaran.

2.1.1 Pengertian Anggaran

Dalam aktivitas operasional perusahaan diperlukan rencana yang sistematis dan terpadu, diantaranya yaitu dengan menyusun rencana anggaran. Anggaran merupakan hal penting dalam acuan perusahaan. Untuk mendapatkan pengertian yang lebih tepat mengenai anggaran, penulis akan mengemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan oleh beberapa ahli dibawah ini.

Menurut Munandar (2000;1) anggaran dinyatakan sebagai berikut :

“Anggaran adalah suatu rencana kerja yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang”.

Sedangkan Stoner (2001;613) berpendapat bahwa anggaran adalah : “ Budget are formal quantative statement of resources set a side for carrying out planned activities over given periods of time. They are most widely used means for planning and controlling activities at every level of an organization. The budget indicates the expenditure, revenues, or profits planned for some future date. The figures become the standard by which future performance is measured”.

(2)

Hasan (2000;117-118) berpendapat bahwa anggaran adalah :

“Perkiraan penerimaan dan pengeluaran dalam suatu periode tertentu. Didalamnya termasuk anggaran kas yang menunjukkan pengeluaran yang diperkirakan, dan anggaran modal yang memperlihatkan perkiraan kebutuhan atau pengeluaran modal. Atau merupakan rencana kegiatan dan program kuantatif yang diekspresikan dalam ukuran aktiva-aktiva, kewjiban/utang, penerimaan dan pengeluaran. Kesemuanya termasuk didalam upaya mencapai rencana tersebut, atau dalam ukuran kuantatif lainnya, seperti unit-unit produk atau jasa, anggaran mengekspresikan tujuan organisasi dalam artian tujuan-tujuan keuangan dan operasi tertentu. Keuntungan dari penyiapan anggaran adalah untuk perencanaan, mengkomunikasikan tujuan-tujuan perusahaan yang menyeluruh ke sub unit, mendorong kerjasama antara departemen/bagian, pengendalian melalui evaluasi angka-angka actual terhadap angka-angka anggaran, dan membuka hubungan antar satu fungsi dengan fungsi lain”.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Anggaran merupakan alat perencanaan yang sederhana yang dapat dituangkan dalam satuan mata uang maupun bentuk satuan lainnya.

2. Anggaran perusahaan harus bersifat sistematis artinya anggaran tersebut harus disusun menurut sistem dan berdasarkan suatu logika.

3. Anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan mempunyai tujuan dalam bentuk tertulis.

4. Anggaran mempunyai hubungan yang erat dengan fungsi perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian dengan setiap bagian organisasi.

5. Anggaran harus dapat mengukur pengeluaran, penghasilan, atau laba yang direncanakan dalam kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang dan angka-angka yang direncanakan menjadi standar untuk pengukur kinerja dimasa datang

(3)

2.1.2 Karakteristik Anggaran

Karakteristik anggaran menurut Mulyadi (2002;490) adalah sebagai berikut :

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

3. Anggaran berisi komitmen ayau kesanggunpan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan anggaran.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat berubah dibawah kondisi tertentu.

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya di analisis dan dijelaskan.

Pendapatan di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran selain dinyatakan dalam satuan moneter (keuangan) juga dapat dari satuan selain keuangan misalnya: unit terjual, jumlah produksi. Berisi komitmen dari para manajer untuk menerima tanggung jawab terhadap sasaran yang telah dianggarkan, dan berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian bagi perusahaan.

2.1.3 Fungsi Anggaran

Fungsi anggaran pada dasarnya sama dengan fungsi manajemen, yaitu dalam hal perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Berikut fungsi anggaran menurut pengertian dari Adi Saputro (2000;50), bahwa fungsi anggaran yang utama adalah :

1. Dalam Bidang Perencanaan

1) Mendasar kegiatan-kegiatan pada penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian.

2) Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan untuk menentukan arah / kegiatan yang paling menguntungkan.

(4)

3) Untuk membantu/menunjang kebijakan-kebijakan kerja perusahaan. 4) Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.

5) Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia. 6) Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif. 2. Dalam Bidang Koordinasi

1) membantu mengkoordinasikan faktor manusia dalam perusahaan. 2) Menghubungkan aktivitas perusahan dengan trend dalam dunia usaha. 3) Menempatkan penempatan modal pada saluran-saluran yang

menguntungkan dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan.

4) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi. 3. Dalam Bidang Pengawasan

1) Untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran.

2) Untuk pencegahan secara umum pemborosan-pemborosan.

Sedangkan menurut Supriyono (2001;91) anggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi Perencanaan

Setelah tujuan ditentukan maka tahap perencanaan berikutnya adalah penetuan strategi pokok yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tahap perencanaan selanjutnya adalah penyusunan program. Setelah tahap ini, tahap terakhir perencanaan adalah penyusunan anggaran untuk setiap pusat pertanggung jawaban untuk melaksanakan program atau bagian dalam program dalam jangka pendek, umumnya satu periode akuntansi atau satu tahun.

2. Fungsi Koordinasi

Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit / segmen yang ada didalam organisasi agar dapat bekerja secara selaras kearah pencapaian tujuan.

(5)

3. Fungsi Komunikasi

Dalam penyusunan anggaran, berbagai unit dan tingkat organisasi berkomunikasi dan berperan serta dalam proses anggaran. Selanjutnya, setiap orang bertanggung jawab terhadap anggaran harus dinilai prestasinya melalui laporan pengendalian periodik.

4. Fungsi Motivasi

Anggaran berfungsi pula sebagai alat untuk memotivasi para pelaksana dalam melaksanakan tugas-tugas/mencapai tujuan.

5. Fungsi Pengendalian dan Evaluasi

Anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian kegiatan karena anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran tersebut.

6. Fungsi Pendidikan.

Anggaran juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik para manajer mengenai bagaimana bekerja secara terisi pada pusat pertanggung jawaban lain didalam organisasi yang bersangkutan.

2.1.4 Syarat-syarat Anggaran

Menurut supriyono (2001;95) program anggaran dapat berhasil jika memenuhi syarat-syarat :

1. Adanya Organisasi Perusahaan Yang Sehat

Kejelasan dalam pembagian tugas fungsional dan ketegasan dalam menentukan wewenang dan tanggung jawab.

2. Adanya Sistem Akuntansi Yang Memadai

Sistem akuntansi yang memadai meliputi : penggolongan rekening yang sama antara antara anggaran dan realisasinya sehingga dapat diperbandingkan dan dihitung perbandingannya, pencatatan akuntansi memberikan informasi mengenai realisasi anggaran, laporan didasarkan kepada akuntansi pertanggung jawaban.

(6)

3. Adanya Penelitian dan Analisis

Peneltian dan analisis diperlukan untuk menetapkan alat pengukuran prestasi sehingga anggaran dapat dipakai untuk menganalisis prestasi.

4. Adanya Dukungan Para Pelaksana

Anggaran dapat dipakai sebagai alat yang baik bagi manajemen jika ada dukungan aktif dari para pelaksana dari tingkat atas maupunmenengah.

Pendapat lain dikemukakan oleh Adi Saputro (2000:7) dalam penyusunan anggaran harus memperhatikan syarat-syarat :

1. Anggaran perusahaan bersifat realistis, artinya anggaran perusahaan tidak terlalu pesimis.

2. Anggaran perusahaan bersifat fleksibel, artinya tidak terlalu kaku sehingga berpeluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah.

3. Anggaran perusahaan bersifat continue, artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus.

4. Anggaran perusahan harus mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif.

5. Anggaran perusahaan harus memilki kemampuan untuk memberikan motivasi kepada anggotanya.

6. Anggaran perusahaan harus memilki kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi

Syarat-syarat yang harus diperhatikan dari anggaran pada intinya harus bersifat realistis, fleksibel dan continue yang didukung kondisi perusahaan yang stabil, sistem akuntansi yang baik dan dukungan dari setiap pelaksana anggaran, dengan demikian anggaran yang memadai dapat terpenuhi.

2.1.5 Penggolongan Anggaran

Anggaran merupakan alat bantu dalam perencanaan dan pengawasan dalam aktivitas perusahaan. Kegiatan operasi perusahaan bermacam-macam yang sama lainnya berkaitan sehingga dibuat spesifikasi anggaran yang masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Dengan demikian tidak menimbulkan kecaian dalam penyusunan anggaran.

(7)

Ditinjau dari fungsi-fungsi anggaran dalam perusahaan, dibagi sebagai berikut : 1. Anggaran Pembelian. 2. Anggaran Produksi 3. Anggaran Promosi 4. Anggaran Penjualan 5. Anggaran Pendapatan

6. Anggaran Biaya Operasi dan Lain-lain

Ditinjau dari segi jangka waktu, menurut Ahyari (2000;11-19) anggaran dibagi menjadi :

1. Anggaran Jangka Panjang ( Long Range Planning )

Disebut strategic budget karena jangka waktu yang panjang lebih dari satu tahun oleh karena itu diperlukan perencanaan janglka panjang yang disusun secara menyeluruh pada saat perusahaan didirikan juga hanya meliputi bidang-bidang khusus seperti penjualan yang akan datang, biaya investasi, penelitian dan aktivitas pengembangan yang luas, kebutuhan akan modal serta perencanaan laba.

2. Anggaran Jangka Pendek ( Short Range Planning )

Disebut tactical budget merupakan anggaran jangka pendek yang paling lama satu tahun, meliputi jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan, tergantung kebutuhan perusahaan.

Anggaran jangka pendek dibagi menjadi 2 mavam yaitu : 1. Anggaran Periodik ( Periodical Budget )

Merupakan anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, umumnya satu tahun. Dilaksanakan pada setiap periode dan dipergunakan untuk periode berikutnya.

2. Anggaran Kontinyu ( Continual Budget )

Merupakan anggaran yang disusun dalam jangka waktu yang sangat pendek, misalnya 3 bulan, 4 bulan, atau 6 bulan. Dimana jangka waktu anggaran ini aakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi dalam perusahaan tersebut.

(8)

Ditinjau dari segi fleksibilitas anggaran dapat dibagi menjadi : 1. Anggaran Tetap ( fixed budget )

Merupakan anggaran yang disusun dalam periode tertentu dengan volume tertentu berdasarkan volume tersebut direncanakan pendapatan, biaya dan beban, yang tidak ada revisi secara periodic

2. Anggaran Variable ( Variable budget )

Merupakan anggaran yang dapat dilakukan perbandingan yang lebih baik antara pelaksanaan yang sesungguhnya dengan yang dianggarkan pada tinglkat kegiatan yang sebenarnya tercapai.

Ditinjau dari segi kelengkapannya anggaran dibagi menjadi : 1. Anggaran Parsial ( Partial budget )

Adalah anggaran yang disusun sebagian saja, meliputi bidang-bidang tertentu. Ada beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan menyusun anggaran secara parsial antara lain :

1) Perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk membuat anggaran secara keseluruhan ( comprehensive budget ), karena tidak adanya keahlian, sehingga dibuat sebagian yang diperlukan saja.

2) Tidak tersedianya data yang lengkap tentang keseluruhan bagian dalam anggaran.

3) Kekurangan biaya untuk membuat anggaran yang lengakap, sehingga disusun anggaran yang diperlukan saja.

2. Anggaran Komprehensif ( Comprehensive budget )

Adalah suatu rangkaian dari anggaran perusahaan perusahaan yang disusun secara lengkap dan menyeluruh dari kegiatan didalam perusahaan. Dalam penyususnan anggaran komprehensif ada beberapa pedoman umum yang perlu diperhatikan, yaitu :

1) Mengadakan spesifikasi terhadap tujuan yang luas dari perusahaan 2) Mempersiapkan rencana-rencana pendahuluan secara keseluruhan. 3) Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek.

(9)

Penyusunan anggaran komprehensif akan mendatangkan manfaat adanya pendekatan sistematis terhadap kebijaksanaan manajemen serta mempermudah diadakannya evaluasi tujuan akhir secara kuantatif, juga membantu fungsi pengawasan yang lebih dinamis terhadap pelaksanaan kebijaksanaan-kebijaksaan manajemen.

2.1.6 Manfaat dan Keterbatasan Anggaran

Anggaran dalam pelaksanannya mempunyai beberapa manfaat dalam membantu manajemen namun tidak dapat di hindarkan selain mempunyai manfaat. Anggaran juga mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam penerapannya.

2.1.6.1Manfaat Anggaran

Anggaran mempunyai alat Bantu bagaimana manajemen. Sebagai alat bantu, tentunya.. anggaran mempunyai beberapa manfaat seperti apa yang diungkapkan menurut Ahyari ( 2000; 5-70 ) :

1. Sebagai Alat Perencanaan Terpadu

Penyusunan anggaran yang baik akan menyentuh semua bagian/ kegiatan dalam perusahaan.

2. Sebagai Alat Koordinasi Dalam Perusahaan

Penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh bagian yang ada dalam perusahaan akan merupakan pedoman untuk melakukan koordinasi antara satu bagian dengan bagian lainnya, karena dalam penyusunan anggaran tersebut dipertimbangkan keterkaitan antara bagian/ kegiatan dalam perusahaan tersebut.

3. Sebagai Pedoman Pelaksana Kegiatan Perusahaan

Pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan tidak dapat terlepas dari perencanaan penyusunan anggaran yang telah ditetapkan perusahaan. 4. Sebagai Alat Pengawasan Yang Baik

Jika perusahaan sedang menyelesaikan suatu kegiatan, manajemen perusahaan akan dapat membandingkan pelaksanaan kegiatan tersebut dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam perusahaan tersebut. 5. Sebagai Alat Evaluasi Kegiatan Perusahaan.

Perusahaan yang mempunyai anggaran untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya, akan melaksanakan evaluasi rutin setiap kali melaksanakan kegiatan tersebut.

(10)

2.1.6.2Keterbatasan Anggaran

Selain memberikan manfaat, Supriyono (2000;91) menyatakan bahwa anggaran juga mempunyai beberapa keterbatasan, yaitu :

1. Perencanaan dan anggaran didasarkan pada estimasi atau proyektor. Ketetapan estimasi mengakibatkan manfaat perencanaan tidak dapat tercapai.

2. Perencanaan dan anggaran didasarkan pada kondisi dan asumsi tertentu, jika kondisi dan asumsi yang mendasari berubah sehingga perencanaan dan anggaran harus dikoreksi.

3. Anggaran berfungsi sebagai alat manajemen hanya jika semua pihak, terutama para manajer, terus bekerjasama secara terkoordinasi dan berusaha mencapai tujuan.

4. Perencanaan dan anggaran tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan pertimbangan manajemen.

Walaupun anggaran tetap merupakan suatu perencanaan yang berdasarkan estimasi yang diperoleh melalui pengalaman dan peramalan serta penggunaan berbagai asumsi, kemungkinan terjadi penyimpangan selalu ada karena tergantung adanya dukungan dari semua tingkat manajemen dalam pemahaman dan pelaksanaan.

2.1.7 Prosedur Penyusunan Anggaran

Prosedur dalam penyusunan anggaran menurut Stoner ( 2001;615) dalam perusahaan pada umumnya terbagi 2 prosedur, yaitu :

A. Top-down Budgeting

B. Bottom- up Budgeting

Top-down budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran dimana anggaran ditentukan oleh manajemen dengan sedikit / bahkan tidak ada konsultasi dengan manajemen tingkat bawah.

Bottom-up Budgeting adalah prosedur penyusunan anggaran disiapkan oleh pihak yang akan diberikan kepada pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan.

(11)

Bottom-up Budgeting merupakan prosedur yang baik bila ditetapkan dalam perusahaan karena lebih memperhatikan apa yang diperlukan oleh perusahaan, sehingga perinciannya lebih realistis dan terdapat koordinasi antar jenjang manajemen.

Anggaran yang telah di susun merupakan hasil kesepakatan bersama, sesuai kondisi, fasilitas serta kemampuan masing-masing bagian secara terpadu. Anggaran dapat terlaksana dengan baik apabila mendapatkan dukungan dari seluruh bagian yang ada di perusahaan, dengan demikian sangatlah penting adanya hasil kesepakatan bersama.

Prosedur penyusunan rencana dan anggaran menurut Supriyono (2000;348) adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang akan mempengaruhi masa depan .

2. Menentukan perencanaan strategi yaitu penetuan tujuan organisasi dan rencana masa depan.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi dan rencana jangka panjang ke manajer dibawahnya serta komite anggaran sehingga mereka mengetahui tujuan yang akan dicapai dengan cara-cara pokok untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan dan mengawasi kegiatan. 5. Menyusun usulan anggaran dari tiap divisi dan selanjutnya akan

diserahkan kepada komite anggaran tugas komite anggaran ini adalah : 1) Menetapkan kebijaksanaan umum

2) Meminta, menerima dan meninjau estimasi anggaran

3) Mengusulkan perbaikan-perbaikan atas estimasi anggaran tersebut 4) Menerima dan menganalisa berbagai laporan anggaran

5) Memberikan rekomendasi bagi tindakan yang dirancang guna meningkatkan efisiensi yang diperlukan.

6. Menyarankan revisi usulan anggaran dari setiap divisi agar terdapat singkronisasi dengan anggaran divisi yang lain agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak

7. Menyetujui revisi usulan anggaran dari setiap divisi dan merakitnya menjadi anggaran perusahaan.

8. Setelah dilaksanakan revisi, anggaran tersebut di sahkan dan didistribusikan kesetiap divisi dan organisasi dibawahnya sebagai pelaksana kegiatan dan sekaligus sebagai alat pengendalian

(12)

2.2 Anggaran Pendapatan Pengertian Pendapatan

Dalam standar akutansi keuangan PSAK No.23 (2002;232) pendapatan di artikan sebagai berikut :

“ Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, deviden, royalty dan sewa “.

Tujuan pernyataan ini adalah untuk menagtur perlakuan akuntansi untuk pendapatan yang timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi tertentu. Sesuai dengan judul skripsi ini, pembahasan mengenai pendapatan (revenue) tanpa memasukkan unsure biaya.

Menurut Hendrikson (2000:173) pengertian pendapatan diungkapkan sebagai berikut :

“ The more traditional definition of revenue is that represent an in flow of asset or net assets into the firms as result of sales of good or service”. Maksud dari pernyataan di atas adalah pendapatan menurut pengertian secara tradisional adalah aliran masuk pada harta perusahaan (net assets ) sebagai akibat dari penjualan produk.

Hasil dari prestasi tersebut pada uumnya diperoleh melalui penjualan barang dengan nilai tertentu atas persetujuan pembeli dan penjual merupakan pendapatan bagi penjualnya. Demikian juga imbalan jasa yang diterima perusahaan dari penggunaan suatu jasa merupakan pendapatan.

Pengertian Anggaran Pendapatan

Anggaran pendapatan adalah anggaran yang berisi rencana pendapatan perusahaan. Anggaran ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi, karenanya anggaran ini lebih bersifat ramalan (forecast )

Hasil penjualan produk merupakan pendapatan bagi perusahaan, baik produk itu berupa barang dan atau jasa memerlukan perhatian khusus karena menyangkut optimalisasi laba perusahaan.

(13)

Suatu anggaran pendapatan akan terdiri dari proyeksi penjualan dalam unit, dikalikan dengan perkiraan harga jual. Anggaran ini merupakan unsur anggaran laba rugi yang paling kritis dan juga merupakan unsur yang paling besar derajat ketidakpastiannya, karena biasanya anggaran pendapatan ini didasarkan pada forecast. Pertimbangan manajemen dalam menyusun anggaran pendapatan sangat penting. Oleh karena itu anggaran tersebut mangandung unsur ramalan-ramalan atas beberapa kondisi tertentu, yang tidak mungkin merupakan tanggung jawab manajer penjualan. Situasi ekonomi/persaingan harga, merupakan contoh kondisi yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran pendapatan, sedangkan manajer perusahaan tidak mempunyai kemampuan untuk mengendalikannya. Akan tetapi manajer pemasaran mempunyai alat bantu untuk mengendalikan volume penjualan, misalnya dengan promosi yang efektif, pelayanan yang baik, mutu yang prima, dan wiraniaga yang terlatih. Semua ini merupakan faktor yang mempengaruhi volume penjualan, dan faktor-faktor tersebut dibawah kendali manajer pemasaran.

Karakteristik anggaran pendapatan menurut Anthony yang dialih bahasakan oleh Maulana (2000;429-493) yaitu :

1. Anggaran dirancang untuk mengukur efektivitas pemasaran varians yang merugikan terhadap anggaran, berarti volume penjualan/harga jual lebih rendah dari tingkat yang dianggap wajar menurut manajemen.

2. Manajer pemasaran tidak dapat memikul tanggung jawab penuh atas tercapainyasasaran penjualan, seperti harga pada anggaran biaya. Banyak sekali ketidak pastian di pasar yang berada diluar kendali manajer pemasaran.

Pelaksana Penyusunan Anggaran Pendapatan

Ramalan penjualan yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan merupakan dasar utama dalam penyusunan angaran pendapatan. Selain itu untuk menghadapi keadaan pasar yang sering berubah-ubah pihak manajemen perusahaan perlu melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan khusus untuk mencapai target yang ditetapkan dalam anggaran pendapatan tersebut.

(14)

Langkah-langkah pendahuluan yang perlu dilakukan dalam menyusun suatu anggaran pendapatan yang baik menurut Welsch (1998;165-166), yang dialih bahasakan oleh Purwatiningsih yaitu :

1. Buat satu/lebih ramalan penjualan/pemasaran yang sejalan dengan pedoman pembuatan ramalan yang telah ditetapkan termasuk asumsinya.

2. Buat pedoman manajemen mengenai perencanaan penjualan termasuk proses perencanaan penjualan dan tanggung jawab perencanaan. 3. Kumpulkan semua data lainnya yang relevan untuk rencana penjualan

terpadu.

4. Berdasarkan langkah 1, 2, 3 di atas, pergunakan evaluasi dan pertimbangan manajemen untuk membuat rencana penjualan terpadu. 5. Dapatkan komitmen untuk mencapai sasaran yang terdapat dalam

penjualan terpadu.

Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Pada Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menyediakan dan menjual jasa (intangible services) kepada konsumennya yang termasuk kedalam klasifikasi perusahaan jasa menurut Anthony (2000;744) adalah :

“ In the standard industrial classification, service organization; barber; beauty parlors; and personal services; repair services; motion picture, televisions and other a musement and recreations services; legal services and accounting, engineering; research development, architecture, and other professional services organization.”

Maksud di atas yaitu pada standar klasifikasi industri, perusahaan jasa termasuk hotel, restoran, usaha penginapan dan bisnis makanan, pemangkas rambut, salon kecantikan, dan perusahaan jasa lainnya. Jasa perbaikan (bengkel). Jasa hiburan seperti bioskop, televisi, serta jasa hiburan dan rekreasi lainnya. Jasa yang diijinkan pemerintah seperti akuntan publik, arsitek, dan perusahaan jasa lainnya.

Dalam menyediakan dan menjual jasa, perusahaan jasa mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda dengan jenis usaha lainnya :

1. Absence of Inventory

Berbeda dengan barang yang dapat disimpan sebagai persediaan, jasa tidak dapat disimpan. Perusahaan manufaktur dapat memproduksi barang-barang setelah dapat pesanan dari konsumennya langsung pada saat mereka

(15)

memerlukan. Selain itu, biaya dari fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk dijual oleh perusahaan jasa merupakan biaya tetap untuk kamar-kamar resort yang tersedia untuk disewakan.

2. Nonstandard Products

Dalam perusahaan jasa, produk yang dihasilkan adalah berupa jasa, sehingga tidak dapat ditetapkan dari standar mutunya seperti produk pada perusahaan manufaktur.

3. Labor Intensive

Perusahaan jasa lebih menekankan pada sumber daya manusia dibandingkan dengan menggunakan mesin, sehingga pengendalian yang dilakukan lebih sulit.

4. Size

Perusahaan jasa relative kecil dan beroperasi pada satu lokasi. Akan tetapi perusahaan jasa tetap memerlukan anggaran sebagai alat pengendalian untuk membandingkan hasil yang dicapai dengan yang di anggarkan.

Manfaat Anggaran Pada Perusahaan Jasa

Manfaat utama dari penggunaan suatu anggaran pendapatan menurut Wesch (1998;172) adalah sebagai berikut :

1. To reduce uncertaintly about future revenue

2. To incorporate management judgement and decisions into planning

process (e.g, in the marketing plans )

3. To provide necessary information for developing others elements of

comprehensive profit plan and,

4. To facilitate management control of sales activities.

Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa manfaat dari anggaran adalah :

1. Mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa yang akan datang. 2. Menggabungkan hukum-hukum manajemen dan pengambilan

keputusan.untuk proses perencanaan

3. Untuk memberikan fasilitas pengawasan manajemen pada aktivitas penjualan. 4. Untuk memberikan fasilitas pengawasan manajemen pada aktivitas penjualan.

(16)

Anggaran pendapatan memberikan data tentang pendapatan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat mengurangi tingkat ketidakpastian dari penerimaan perusahaa. Selain itu anggaran perusahaan dapat memotivasi dari seluruh manajer dan staf perusahaan dalam mencapai sasran perusahaan, terutama rencana pendapatan perusahaan, sehingga dapat mendorong efisiensi dari setiap organisasi perusahaan. Secara spesifikasi anggaran pendapatan juga menjadi salah satu dasar yang penting dalam menyusun suatu anggaran secara keseluruhan dan menjadi alat Bantu dalam mengendalikan pendapatan perusahaan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran

Suatu anggaran dapat berfungsi bilamana taksiran-taksiran yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga realisasinya tidak jauh berbeda dengan rencana yang dibuat. Agar taksiran dilakukan secara akurat, diperlukan data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun suatu anggaran.

Secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran menurut Munandar (1994;11-12), yaitu :

1. Faktor Internal, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat dalam perusahaan sendiri, antara lain :

1) Penjualan tahun-tahun yang meliputi kualitas, kuantitas, harga.

2) Kebijaksanaan perusahaanyang berhubungan dengan masalah penjualan, seperti pemilihan media promosi, cara penetapan harga jual, dan sebagai. 3) Tenaga kerja yang tersedia, baik jumlah maupun keahlian yang dimiliki. 4) Modal kerja yang memiliki perusahaan, serta kemungkinan

penembahannya di masa yang akan datang.

5) Fasilitas-fasilitas yang dimiliki perusahaan, serta kemungkinan perluasannya yang akan datang.

2. Faktor Eksternal, yaitu data, informasi, dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap anggaran pendapatan perusahaan. Factor-faktor tersebut antara lain :

1) Keadaan persaingan pasar

2) Posisi perubahan dalam persaingan 3) Tingkat pertumbuhan penduduk 4) Tingkat penghasilan masyarakat

5) Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, social budaya, dan keamanan.

(17)

Terhadap faktor-faktor internal ini perusahaan dapat mengatur dan menyesuaikan faktor-faktor ini dengan yang ingin dilakukan pada waktu yang akan datang. Oleh karena itu faktor-faktor ini sering disebut faktor yang dapat di atur dan diawasi (controllable). Sedangkan perusahaan tidak dapat mengatur factor-faktor ekstern ini sesuai dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang, sehingga perusahaan harus menyesuaikan diri dengan faktor-faktor eksternal tersebut. Faktor ekstern ini disebut sebagai faktor yang tidak dapat di ukur dan di awasi (uncontrollable).

Pengertian Efektivitas

Defenisi efektivitas menuru Supriyono (1994;44) adalah :

“Organisasi / unit organisasi dikatakan efektif jika keluarannya memberikan sumbangan yang besar terhadap pencapaian tujuan”.

Sedangkan menurut Komarudin (1994;269) defenisi efektivitas adalah sebagai berikut :

“Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan(atau kegagalan) kegiatan manajemen dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas selalu berhubungan dengan tujuan yang telah ditetapkan, dimana suatu perusahaan dapat di artikan telah beroperasi secara efektif apabila perusahaan tersebut dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Pengendalian

Defenisi pengendalian

Pengendalian merupakan peristiwa perbandingan antara pelaksana dengan rencana yang telah ditetapkan oleh perusahjaan sebelumnya, serta melakukan koreksi-koreksi jika pelaksanaannya berbeda / terjadi penyimpangan dari rencana.

(18)

Sedangkan defenisi pengendalian menurut Usry dan Matz (2000;31) sebagai berikut :

“Control is management’s systematic effort to achieve objective comparing performance to plants.”

Berdasarkan defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pengendalian merupakan proses dimana pihak manajemen dapat memastikan bahwa segala sesuatu yang terjadi didalam perusahaan diharapkan tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan. Dengan demikian jika terdapat perbedaan/ penyimpangan yang cukup berarti, harus dilakukan analisis untuk mengetahui penyebab kemudian di ambil tindakan perbaikan / penyesuaian.

Proses Pengendalian

Pengendalian berhubungan dengan oengukuran efisiensi dan efektivitas dalam menggerakan bahan dan tenaga kerja serta sumber keuangan terhadap suatu tujuan kegiatan ini meliputi perbandingan dengan berbagai jenis standar, apakah berupa standar kualitas, waktu maupun nilai. Kegiatan tersebut meliputi pengambilan tindakan yang perlu bilamana terjadi kondisi-kondisi yang menyimpang dari target.

Sedangkan proses pengendalian menurut Stoner (2000;9) adalah sebagai berikut :

1. Estabilishing Standards of Performance

2. Measuring Current Performance

3. Comparing The Performance To Establish Standard

4. If Deviation Are Detected, Taking Corrective Action.

Maksud dari pernyataan di atas, proses pengendalian meliputi :

1. Penentuan standar-standar yang akan dipergunakan sebagai dasar pengendalian pendapatan.

2. Pengukuran realisasi pendapatan yang telah dicapai. 3. Membandingkan realisasi pendapatan yang telah dicapsi.

4. Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan antara realisasi pendapatan yang telah di tetapkan, agar pelaksanaan tujuan pengendalian pendapatan sesuai dengan rencana semula.

(19)

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa proses pengendalian terdiri dari perbandingan antara standar dengan hasil, mengukur hasil akhir, membandingkan hasil yang sebenarnya dengan standar yang telah ditetapkan, jika ditemukan perbedaan / selisih, di ambil tindakan perbaikan.

Pengendalian harus mempertimbsngkan tidak hanya terhadap hasil jangka panjang, tetapi juga jangka pendek, dan dalam melakukan pengendalian dapat diterapkan pada setiap manusia dan dalam organisasi perusahaan maupun manajemennya sendiri.

Pada prinsipnya pengendalian mengukur hasil kerja dengan perbandingan antara pelaksanaan dengan rencana yang telah ditetapkan dan juga mengukur penyimpangan di atas / dibawah rencana. Perbandingan hasil actual dengan sasaran dan standar yang direncanakan merupakan efektivitas pengendalian selama jangka waktu tertentu.

Laporan mengenai prestasi pelaksanaan yang sesungguhnya dengan prestasi kerja yang di standarkan dapat dilakukan dengan adanya ananlisa penyimpangan. Analisa varian membandingkan standar dengan prestasi actual. Evaluasi terhadap varian dapat dilaksanakan pertahun, perkuartal, perbulan, perhari, perjam, tergantung pada pentingnya identifikasi masalah secepatnya varian yang perjam, tergantung pada pentingnya identifikasi masalah secepatnya. Varian yang tidak material, tidak perlu diperhatikan lebih lanjut kecuali jika arian itu muncul berulang kali dan menyebabkan kesulitan yang potensial.

Tujuan Pengendalian Pendapatan

Dalam pengendalian pendapatan sangat berhubungan erat dengan penjualan, karena pendapatan itu sendiri merupakan hasil dari penjualan/ merupakan pendapatan penjualan. Olehkarena itu pendapatan harga dikendalikan, yang tujuannya antara lain sebagai berikut :

1. Memperoleh pendapatan dari target penjualan 2. Memperoleh laba yang diinginkan perusahaan.

(20)

Dari kedua hal tersebut di atas, dapat di artikan bahwa sebenarnya pendapatan tersebut perlu dikendalikan karena bertujuan agar pendapatan yang diperoleh mendekati dengan yang di anggarkan yaitu dengan cara membuat target penjualan. Target penjualan ini adalah merupakan salah satu sarana untuk memperoleh pendapatan, karena pendapatan tersebut dapat diperoleh jika sudah terjadi penjualan. Sedangkan tujuan lainnya adalah untuk memperoleh laba yang diinginkan yang sesuai dengan kondisi pada saat ini.

2.5 Pengaruh Anggaran Pendapatan Terhadap Efektivitas Pengendalian Pendapatan Sewa Kamar.

Anggaran pendapatan mempunyai fungsi sebagai alat pengendalian perusahaan, sehingga manajemen dapat menganalisa dengan mudah apabila terjadi penyimpangan terhadap selisih penjualan yang sebenarnya, sehingga dapat mengambil tindakan perbaikan untuk menutupi penyimpangan tersebut. Penjualan yang dikehendaki dapat tercapai dan pendapatan yang diharapkan dapat terpenuhi, diperlukan suatu tindakan.

Dengan pendapatan yang efektif makadapat diketahui apakah jumlah pendapatan yang di anggarkan telah tercapai/belum. Untuk melakukan pengendalian yang efektif biasanya disiapkan suatu laporan mengenai hasil yang dicapai secara periodic, seperti yang ditulis oleh Welsch (1998;186), yaitu :

“Efective control of selling avtivities also requires periodic performance repeart by responsibility that include both sales and expenses. Performance report should normally be prepared an distribute an a monthly basis. However, certain critical sales activities and problem may require weekly or even daily performance report.”

Maksud pernyataan di atas adalah dengan laporan yang dibuat secara periodik tersebut dapat mempermudah aktivitas pengendalian yang dilakukan. Apabila pengendalian tersebut telah efektif, hasil yang diperoleh dengan hasil yang di anggarkan tidak memilki selisih material. Oleh karena itu anggaran pendapatan merupakan alat Bantu yang tepat untuk mengukur efektivitas pengendalian pendapatan.

(21)

Referensi

Dokumen terkait

certain society the use of taboo words is

Berdasarkan gambar di atas dapatdisusun suatu model hipotesisyang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Kepemilikan manajerial, kepemilikan insti- tusional, arus kas bebas (

The Power of Pretending - Edward Rhidwan Henry Wadsworth Longfellow mengatakan, "Kita menilai diri kita dengan mengukur dari apa yang kita rasa mampu kita kerjakan, orang lain

Hadi Nur Rohman (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Implikasi Pernikahan Pada Masa Studi terhadap Prestasi Belajar” diperoleh data kesimpulan bahwa setelah dilakukan

Dalam hal ini, penerapan konsepsi pemukiman tradisional masyarakat Bali yang memiliki 4 (empat) atribut utama, yaitu aspek sosial, simbolik, morfologi dan

Agar proses pengambilan keputusan investasi sekuritas financial seperti saham, dilakukan secara tepat dan menghasilkan keuntungan sesuai yang diharapkan oelh para

Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan keberadaan potensi terumbu karang adalah melalui konservasi, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan, pengawetan serta

[r]