• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI. : f c 30 MPa (Pilecap) f c 50 MPa (Tiang Pancang) : fy 400 MPa (tulangan utama) fy 240 MPa (tulangan geser)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI. : f c 30 MPa (Pilecap) f c 50 MPa (Tiang Pancang) : fy 400 MPa (tulangan utama) fy 240 MPa (tulangan geser)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI

3.1. Metodologi Pengumpulan Data

Untuk membuat perencanaan struktur gedung diperlukan data-data sebagai bahan acuan. Dat-data tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua jenis data, yaitu :

 Data Primer  Data Sekunder 3.1.1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari lokasi rencana pembangunan maupun hasil survey yang dapat langsung dipergunakan sebagai sumber dalam perancangan struktur. Dari pengamatan dan survey di lapangan didapat data-data sebagai berikut :

a. Data Proyek

Nama Proyek : Hotel Amaris Semarang Fungsi Bangungan : Perhotelan

Jumlah Lantai : 11 lantai

Lokasi : Jl. K.H. Ahmad Dahlan

Struktur Bangunan : Konstruksi Struktur Beton Bertulang Struktur Atap : Konstruksi Baja Single Beam IWF Bahan Bangunan : Struktur Beton

b. Struktur Utama

Atap : Kuda-kuda IWF BJ 37 fu = 370 MPa, fy = 240 MPa : Gording INP BJ 37 fu = 370 MPa, fy = 240 MPa

Pelat : f’c 30 MPa

Balok : f’c 30 MPa

Kolom : f’c 30 MPa

Pondasi : f’c 30 MPa (Pilecap) f’c 50 MPa (Tiang Pancang) Tulangan : fy 400 MPa (tulangan utama)

(2)

c. Data Tanah

Data tanah diperoleh dari hasil penyelidikan dan pengujian tanah oleh Laboratorium Struktur dan Bahan Polines Semarang, terdiri atas :

 Sondir

Untuk mengetahui kedalaman tanah keras di lokasi tersebut berdasarkan nilai conus resistance (qc).

 Standrat Penetration Test (SPT)

Dengan melihat grafik SPT terlampir, diasumsikan sendiri tanah dibagi menjadi beberapa lapisan dimana dalam setiap lapisan memiliki kecenderungan nilai N yang sama. Semakin banyak pembagian lapisan maka ketelitian untuk mendapatkan nilai N rerata menjadi semakin akurat..  Soil test

Digunakan untuk mengetahui nilai berat jenis tanah (γ).

3.1.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berasal dari peratuaran-peraturan atau ketentuaan-ketentuan yang berlaku yang digunakan dalam perencanaan struktur gedung Data sekunder merupakan data penunjang yang diperlukan dalam perencanaan struktur bangunan. Yang termasuk dalam klasifikasi data sekunder ini antara lain adalah literatur-literatur penunjang, grafik, tabel dan peta/tanah yang berkaitan erat dengan proses perancangan struktur Hotel Amaris Semarang.

a. Data Teknis

Data teknis merupakan data yang berhubungan langsung dengan perencanaan struktur gedung seperti data tanah, bahan bangunan yang digunakan, data beban rencana yang bekerja, dan sebagainya.

b. Data Non Teknis

Adalah data yang berfungsi sebagai penunjang dan perencanaan, seperti kondisi dan letak lokasi proyek. Data yang harus dilengkapi baik berupa data berdasarkan jenisnya (primer dan sekunder) dalam perencanaan struktur antara lain terdiri dari :

 Lokasi / letak bangunan

 Kondisi / sistem struktur bangungan sekitar  Wilayah gempa dimana bangunan itu didirikan

(3)

 Data pembebanan

 Data tanah berdasarkan hasil penyelidikan tanah  Mutu bahan yang digunakan

 Metode analisi yang digunakan

 Standar dan referensi yang digunakan dalam perencanaan

Langkah yang dilakukan setelah mengetahui data-data yang diperlukan adalah menentukan metode pengumpulan datanya. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan adalah :

 Observasi

Adalah pengumpulan data melalui peninjauan dan pengamatan langsung dilapangan.

 Studi pustaka

Adalah pengumpulan data dengan data-data dari hasil penyelidikan, penelitian, tes atau uji laboratorium, pedoman, bahan acuan, maupun standar yang diperlukan dalam perencanan bangunan melalui perpustakaan ataupun instansi-instansi pemerintah yang terkait.

Setelah diperoleh data yang diperlukan, maka selanjutnya dapat dilakukan proses perhitungan.

3.2. Metode Analisa

Pada bagian sub bab ini diuraikan secara garis besar langkah-langkah (metode yang digunakan) dalam perencanaan bangunan dan perancangan strukturnya. Langkah-langkah yang dimaksud meliputi komponen bangunan non-struktural (atap), komponen bangunan struktur utama portal dan struktur pondasi.

a. Langkah perencanaan dan perancangan komponen non-struktural (atap) : 1. Tentukan denah dan konfigurasi atap beserta sistem strukturnya. 2. Estimasi dimensi elemen strukturnya.

3. Tentukan beban yang bekerja pada struktur. 4. Analisis struktur bangunan atap.

5. Desain elemen struktur termasuk detail joint dan perletakan serta alat sambungnya.

b. Langkah-langkah perencanaan dan perancangan komponen struktural (pelat, balok dan kolom) :

(4)

1. Kumpulkan data perencanaan. 2. Kumpulkan data beban.

3. Lakukan perhitungan struktur sebagai berikut :

 Tentukan denah dan konfigurasi bangunan berikut sistem strukturnya.  Tentukan daktilitas struktur yang akan datang.

 Tentukan faktor jenis struktur.

 Tentukan batas dimensi dari komponen struktur (pelat, balok, kolom).  Hitung pelat lantai.

 Rencanakan balok portal.  Rencanakan kolom portal.

 Tentukan penulangan pada portal.

c. Langkah-langkah dalam perencanaan dan perancangan pondasi sub structure (struktur bawah) :

1. Analisis dan penentuan parameter tanah. 2. Pemilihan jenis pondasi.

3. Analisis beban yang bekerja pada pondasi. 4. Estimasi dimensi pondasi.

5. Perhitungan daya dukung pondasi. 6. Desain pondasi

Langkah-langkah tersebut di atas merupakan acuan dalam menyelesaikan analisis perhitungan. Dengan demikian diharapkan langkah-langkah tersebut dapat terlaksana dengan runtut, sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir dapat berjalan dengan lancar.

3.3. Analisa Perhitungan Struktur dengan Program SAP2000

Dasar dari penggunaan SAP2000 Non Linear adalah berkenaan dengan prinsip dasar pemasukan data-data struktur, termasuk bentuk geometri, bahan, perletakan, beban, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena SAP2000 mempunyai banyak sekali cara pemasukan data yang spesifik (input). Penggunaan software ini hampir sama dengan progam lain yang berbasis Windows tetapi khusus pada persoalan teknik. a. Proses Perhitungan Dengan SAP2000

Proses perhitungan dengan SAP2000 sangatlah mudah stetelah data-data yang diperlukan dimasukkan (input), dengan meng-klik menu Analize, Run

(5)

kemudian SAP2000 akan memproses perhitungan sampai selesai, jika tidak ada masalah apa-apa maka pesan yang dikeluarkan oleh SAP2000 adalah Analysis

Complete, tetapi jika pesan yang dikeluarkan SAP2000 adalah Analysis Incomplete, maka banyak alternatif yang menyebabkan hal tersebut, seperti tidak

stabilnya struktur.

Gambar 3.1. Flowchart Analisis Dengan SAP2000

b. Hasil Perhitungan Dengan SAP2000

Setelah hasil perhitungan struktur, SAP2000 menghasilkan tampilan keluaran (output) gaya gaya dalam berupa momen, gaya lintang, gaya normal, torsi dan reaksi perletakan. Dengan menggunakan SAP2000 selain ditampilkan besarnya gaya yang terjadi dapat juga dibuat diagram untuk setiap gaya-gaya dalam.

Beton yang bertulang yang saat ini ada, telah berkembang pesat dengan peraturan yang berbeda pada setiap negara. Walaupun konsep pemikiran perhitungannya adalah sama tetapi aturan yang terjadi adalah lain, dan itu tergantung negara yang ingin memakainya. Peraturan perhitungan yang struktur beton yang dipakai dalam SAP2000 ini adalah American Concrete Institute (ACI) tahun 1999 yang diadopsi oleh Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk

(6)

Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002, sedangkan untuk perhitungan baja dipakai Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002. 3.4. Rencana Teknis Pelaksanaan Studi

Penyusunan Tugas Akhir “Perencanaan Pembangunan Struktur Gedung 11 Lantai Hotel Amaris Semarang” dibatasi dalam waktu 5 bulan. Oleh karenanya, untuk dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya diperlukan perencanaan kerja yang tepat.

3.4.1. Tahap Pelaksanaan Studi

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir yang akan dilakukan meliputi berbagai tahapan, diantaranya :

a. Persiapan dan perijinan

Sebagai langkah awal dilakukan persiapan dan perijinan yaitu persiapan dan perijinan dalam pengajuan pembuatan Tugas Akhir menurut bidang ilmu masing-masing (dalam hal ini adalah bidang ilmu struktur). Pada langkah ini, hal yang perlu dilakukan adalah permohonan soal (tugas) yang diberikan pembimbing utama.

b. Studi literatur

Studi literatur meliputi hal-hal yang berkaitan dengan struktur/konstruksi bangunan gedung. Struktur bangunan gedung yang dimaksud adalah struktur utama yang tidak menutup kemungkinan untuk pembahasan lain yang menunjang.

c. Survai lapangan

Survai dilakukan dalam rangka memperoleh data, baik data primer lapangan maupun data sekunder dari bagian rumah tangga Gedung Hotel Amaris Semarang.

d. Kompilasi data

Tahapan ini merupakan tahapan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan. Data tersebut adalah data masukkan yang siap dianalisis.\ e. Analisis data

Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah perencanaan bangunan tersebut telah sesuai / layak.

(7)

f. Penyusunan laporan

Diharapkan pada tahap ini telah sampai pada hasil analisis, sehingga dapat diambil suatu simpulan dan dapat memberikan rekomendasi walaupun bersifat sementara.

g. Penyusunan laporan akhir

Tahapan ini merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan studi, lengkap dengan simpulan akhir dan direkomendasi.

(8)

3.4.2. Bagan Alir

Proses perencanaan struktur gedung dalam laporan tugas akhir ini ditampilkan dalam bagan alir (flowchart) berikut ini.

Gambar 3.2. Flowchart Penyusunan Tugas Akhir

Flowchart ini dimulai dari penentuan dari fungsi bangunan yang akan didirikan,

(9)

dilanjutkan dengan mempelajari dan menentukan dasar-dasar teori yang dipakai, setelah itu mengidentifikasi bangunan yang direncanakan yang disertai dengan pengumpulan data yang dibutuhkan.

Langkah selanjutnya adalah penentuan model dan bentuk struktur, dari struktur yang sudah ada ini kemudian dianalisa lalu dihitung. Setelah di hitung kemudian dicek, apakah struktur tersebut aman atau tidak. Bila struktur tersebut aman maka desain strukturnya bisa di gambar, namun bila struktur tersebut tidak aman, maka perlu di cek lagi dari penentuan model dan bentuk struktur sampai struktur tersebut benar-benar aman.

3.5. Penyajian Laporan dan Format Penggambaran

Penyajian Laporan Tugas Akhir ini disesuaikan dengan Pedoman Pembuatan Laporan Tugas Akhir yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Semarang yang terdiri dari sistematika penulisan, penggunaan bahasa dan bentuk laporan.

Sedangkan format penggambaran disesuaikan dengan Peraturan dan Tata Cara Menggambar Teknik Struktur Bangunan dengan menggunakan program AutoCAD. 3.6. Time Scheadule Tugas Akhir

Dalam pembuatan laporan Tugas Akhir ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang diinginkan dan selesai tepat pada waktunya. Kegiatan ini akan dilakukan dalam kurun waktu 5 (lima) bulan.

Tabel 3.1. Time Scheadule Tugas Akhir

No Kegiatan Mei Juni juli agustus september oktober

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 Penentuan Topik 2 Proposal Tugas Akhir 3 BAB I Pendahuluan 4 BAB II Tinjauan Pustaka

5 BAB III Metodologi 6 BAB IV Perhitungan

Struktur

Gambar

Gambar 3.1. Flowchart Analisis Dengan SAP2000
Gambar 3.2. Flowchart Penyusunan Tugas Akhir
Tabel 3.1. Time Scheadule Tugas Akhir

Referensi

Dokumen terkait