• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Pas Atas Menggunakan Sasaran Tembok Dan Berpasangan Terhadap Kecakapan Pas Atas Dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembelajaran Pas Atas Menggunakan Sasaran Tembok Dan Berpasangan Terhadap Kecakapan Pas Atas Dalam"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PROPOSAL

HIBAH PENELITIAN MAHASISWA (STUDENT GRANT)

HIBAH PENELITIAN MAHASISWA (STUDENT GRANT)

I-MHERE UNY

I-MHERE UNY

TAHUN 2012

TAHUN 2012

PEMBELAJARAN PAS ATAS MENGGUNAKAN SASARAN TEMBOK PEMBELAJARAN PAS ATAS MENGGUNAKAN SASARAN TEMBOK

DAN BERPASANGAN TERHADAP KECAKAPAN PAS ATAS DAN BERPASANGAN TERHADAP KECAKAPAN PAS ATAS

DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA

SMP 3 BANTUL TAHUN

SMP 3 BANTUL TAHUN PELAJARANPELAJARAN

2011/2012

2011/2012

Oleh: Oleh:

Ika Dita Kusuma Ika Dita Kusuma

08601241043 08601241043

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

2012

(2)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Salah satu pendukung pembentuk manusia Indonesia yang berkualitas adalah melalui olahraga, hal ini sesuai dengan TAP MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN bahwa : Pembangunan olahraga telah berhasil menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup, yang harus di mulai sejak  usia dini melalui pendidikan olahraga di sekolah dan masyarakat. Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus di lakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di dunia internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan olahraga pada dasarnya bertujuan untuk membina  jasmani dan rohani secara keseluruhan, yang berarti pula sejalan dengan tujuan nasional Indonesia pada umumnya, yaitu membentuk manusia seutuhnya yang bermoral Pancasila. Kegiatan olahraga khususnya permainan bola voli merupakan salah satu dari cabang olahraga yang bermanfaatkan sebagai alat pendidikan  jasmani dan pembinaan mental sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette, mengingat dari permainan ini dimainkan dengan melambungkan bola (memukul –  mukul bola) sebelum bola tersebut menyentuh lantai, maka pada tahun 1896 oleh Prof. H.T. Halsted mengusulkan nama permainan menjadi “Volley Ball“.

Permainan bola voli di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II

(3)

di Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang bola voli termasuk salah satu cabang olahraga yang resmi di pertandingkan. Pada tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta diresmikan berdirinya Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan menunjuk W.Y. Latumenten sebagai formatur untuk menyusun pengurus (Herry Koesyanto, 2003:7).

Permainan ini cepat populer baik dikalangan kaum muda maupun orang tua, karena tidak memerlukan lapangan yang terlalu luas dan harga alatnyapun relatif murah serta dapat dimainkan oleh banyak orang sekaligus bersama-sama. Permainan aslinya dahulu menggunakan bola dari bagian dalam bola basket dan peraturan awalnya jumlah pemain dalam satu tim bebas.

Prinsip permainan bola voli adalah memainkan bola dengan divoli (dipukul dengan anggota badan) dan berusaha menjatuhkan bola ke lapangan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net serta mempertahankan agar bola tidak jatuh dilapangan sendiri. Jumlah pemain setiap regu yang sedang bermain adalah 6 orang dan 6 orang lagi sebagai cadangan. Penilaianya regu yang gagal menyeberangkan bola (mati) lawan dapat nilai ( rally point ), dan servis dilakukan bagi regu yang memperoleh nilai serta dilakukan disepanjang garis belakang lapangan sendiri. Setiap regu tidak diperkenankan memainkan bola lebih dari tiga kali sebelum bola melewati net, kecuali bendungan (block ).

Selama bola dalam permainan semua pemain tidak boleh menyentuh net dan melewati garis tengah masuk kedalam lawan. Penentuan kemenangan pada permainan ini dinyatakan bila salah satu regu mendapat nilai 25 pada setiap setnya dan mencari selisih 2 angka bila terjadi nilai 24 – 24 (deuce) sampai tak terbatas. Bila terjadi rubber set (2 – 2) maka set ke lima hanya sampai pada nilai 15, dan bila

(4)

terjadi nilai 14 – 14 (deuce) maka mencari selisih angka 2 sampai tak terbatas. Sedangkan penentuan kemenangan pertandingan bila salah satu regu menang dengan 3 set (misalnya 3 – 0, 3 – 1, atau 3 – 2) (PP. PBVSI. 2001:11) Dalam mengajarkan bola voli ada beberapa cara mengajar pas atas yang efektif, baik  yang menggunakan alat maupun tanpa alat. Sedangkan dalam penelitian ini penulis mengacu pada yang menggunakan alat dan tidak menggunakan alat, yaitu teman dan tembok sasaran sebagai media pembantu pengajaran.

Salah satu kenyataan yang penulis temukan dilapangan bahwa tuntutan hasil yang diinginkan dan target yang diharapkan oleh kurikulum dan program pengajaran pendidikan jasmani dan kesehatan di SMP agar siswa dapat melakukan pas atas dengan baik dan benar ternyata masih jauh dari yang diinginkan. Dari kenyataan tersebut diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan latihan teknik dasar pas, yang dalam hal ini khususnya pas atas dalam permainan bola voli dengan berpasangan dan menggunakan tembok sasaran dalam upaya meningkatkan kecakapan pas atas pada permainan bolavoli .

Seorang guru dituntut untuk membimbing siswa supaya membantu dan memacu perkembangan dalam mencapai hasil belajar, untuk itu seorang guru harus dapat memilih dan menentukan cara atau metode mana yang lebih tepat untuk siswa yang sedang dibina. Penguasaan teknik dasar yang sempurna akan menjadi dasar pengembangan mutu prestasi permainan, bahkan teknik bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam permainan.

(5)

Menurut Theo Kleinmann dan Dieter Kruber (1984:8) Keterampilan teknik dasar bisa cepat dipelajari apabila pendidik/pelatih mengusahakan bahan peraga yang baik. Pemberian contoh oleh pendidik atau salah seorang pemain biasanya tidak memadai untuk keperluan itu, karena pada umumnya gerak-gerik  mereka berlangsung terlalu cepat. Gambar-gambar yang baik, yang memaparkan tahap-tahap gerak yang terpenting dengan jelas, besar sekali manfaatnya untuk  siswa didik. Sehingga peneliti disini tertarik untuk meneliti tentang penggunaan alat bantu dan tanpa alat bantu dalam melatih teknik dasar pas dalam permainan bola voli.

Dari uraian di atas penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan judul : Pembelajaran pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Perbedaan pembelajaran pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012?

2. Pembelajaran yang lebih baik antara latihan pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012

(6)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, serta adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan kemampuan peneliti, maka di dalam penelitian ini perlu kiranya diberikan pembatasan permasalahan. Permasalahan yang terkait tentang Pembelajaran pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012.

D. Perumusan Masalah

Atas dasar pembatasan masalah di atas seperti tersebut di atas, masalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan pembelajaran pas atas menggunakan sasaran tembok  dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012?

2 Pembelajaran mana yang lebih baik antara latihan pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pembelajaran pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bola voli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012?

2 Untuk mengetahui pembelajaran manakah yang lebih baik antara pembelajaran pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan

(7)

pas atas dalam permainan bolavoli pada siswa SMP 3 Bantul tahun pelajaran 2011/2012?

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan peneitian di atas, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diantaranya penelitian ini dapat memberikan pengetahuan bagi kepentingan peningkatan kualitas pengajaran dan hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan kepada para guru penjas agar dapat memberikan informasi ini dapat dijadikan acuan bagi pihak Lembaga Pendidikan yang bersangkutan, khususnya yang berkaitan dengan upaya memajukan peningkatan keterampilan bermain bola voli.

Secara praktis hasil penelitian ini nantinya akan memberikan pengalaman langsung dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berminat untuk mengadakan penelitian tentang teknik-teknik dasar permainan bolavoli khususnya pas atas.

(8)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Permainan Bola Voli

Permainan bola voli bermula dimainkan untuk aktivitas rekreasi, yaitu bagi para usahawan. Permainan ini kemudian berkembang dan menjadi populer di daerah pariwisata dan dilakukan di lapangan terbuka, yaitu pertama kali di Amerika Serikat pada waktu musim panas tiba. Selanjutnya berkembang di Kanada. Melalui gerakan internasional YMCA, permainan ini meluas ke negara lainnya, yaitu Kuba (1905), Puerto Rico (1909), Filipina (1910), Uruguay (1912), dan Cina serta Jepang pada tahun 1913. Sebagai olahraga rekreasi, permainan bola voli menapak lintasan sejarah baik dalam konsep maupun bentuk  permainannya. (Drs. Amung Ma’mun, M.Pd. & Drs. Toto Subroto, M.Pd. 2001:33).

Permainan bola voli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anakanak sampai orang dewasa wanita maupun pria. Dengan bermain bola voli akan berkembang secara baik unsur-unsur daya pikir kemampuan dan perasaan. Di samping itu kepribadian juga dapat berkembang dengan baik  terutama kontrol pribadi, disiplin, kerjasama, dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.

Prinsip permainan bola voli adalah memainkan bola dengan divoli (dipukul dengan anggota badan) dan berusaha menjatuhkan bola ke lapangan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net serta

(9)

mempertahankan agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri. Lapangan permainan bola voli berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 18 m x 9 m, lapangan dibagi dua ukuran yang sama oleh sebuah garis tengah yang di atasnya dibentangkan net dengan ketinggian 2,43 untuk pemain putra dan 2,24 untuk pemain putri, dan terdapat dua garis serang pada masing-masing petak yang berjarak 3 m dari garis tengah. Jumlah pemain dalam setiap regu yang sedang bermain adalah 6 orang dan 6 orang lagi sebagai cadangan. Penilaianya regu yang gagal menyeberangkan bola (mati) lawan dapat nilai (rally point ), dan servis dilakukan bagi regu yang memperoleh nilai serta dilakukan di belakang garis lapangan sendiri. Setiap regu tidak diperkenankan memainkan bola lebih dari tiga kali sebelum bola melewati net, kecuali bendungan ( block ). Selama bola dalam permainan semua pemain tidak boleh menyentuh net dan melewati garis tengah masuk kedaerah lawan. Penentuan kemenangan pada permainan ini dinyatakan bila salah satu regu mendapat nilai 25 pada setiap setnya dan mencari selisih 2 angka bila terjadi nilai 24  –  24 (deuce) sampai tak  terbatas. Bila terjadi kedudukan yang sama ( 2  –  2 ) maka set ke lima hanya sampai pada nilai 15, dan bila terjadi nilai 14  –  14 (deuce) maka mencari selisih angka 2 sampai tak terbatas. Sedangkan penentuan kemenangan pertandingan bila salah satu regu menang dengan 3 set, misalnya 3 – 0, 3 – 1, atau 3 – 2

(10)

2. Hakikat Teknik dasar permainan bola voli ...

3. Hakikat teknik dasar pas

 Pengertian pas atas

 Analisis gerakan pas atas  Macam2 teknik pas atas

4. Hakikat pembelajaran pas atas menggunakan tembok sasaran.

Mengajar pas atas dapat dilakukan dengan menggunakan tembok  sasaran. Sikap permulaan, siswa memegang bola dengan dua tangan menghadap ke tembok sasaran, pelaksanaanya bola dilemparkan atau dipantulkan ke tembok dan pantulannya berusaha untuk di  passing atas ke tembok sasaran lagi, demikian seterusnya, bila bola melenceng atau tidak  dapat di passing maka bola diambil dan dilemparkan atau dipantulkan lagi ke tembok sasaran dan di pas atas lagi secara berulang – ulang.

Keuntungan latihan ini adalah mudah mengantisipasi bola karena tidak terpancang teman pasangannya dan mudah untuk mengukur keajegan bola pantul sedangkan kelemahannya karena tembok benda mati maka bila sudut datang bola tidak tepat maka hasil pantulannya juga tidak tepat. Tujuan latihan ini adalah untuk melatih reaksi terhadap arah datangnya bola dan menambah kepekaan untuk mengendalikan bola.

5. Hakikat pembelajaran pas atas berpasangan

Sikap permulaan siswa memegang bola dengan dua tangan menghadap ke pasangannya, pelaksanaannya bola dilempar mengarah

(11)

kepada pasangannya, kemudian bola di pas atas untuk di operkan ke pada pasangannya lagi. Jarak keduanya antara 3 meter sampai 4 meter, demikian selanjutnya masing – masing berusaha untuk memassing bola secara berulang – ulang.

Keuntungan latihan ini adalah siswa tidak mudah jemu karena mirip bermain yang sesungguhnya, jadi ada unsur menyenangkan. Sedangkan kelemahannya keajegan bola sulit diantisipasi apabila pasangannya jelek  akan mempengaruhi latihan sehingga tergantung dari pasangannya tujuan latihan ini adalah untuk menambah kepekaan untuk mengendalikan bola dan mengarah bola.

6. Hakikat Karakteristik Siswa SMP

B. Penelitian yang Relevan

Peneliti mengambil judul penelitian yang pernah dilakukan untuk bahan acuan dalam penelitian. Dikarenakan adanya kesamaan dalam teknik pengambilan dan pengolahan data penelitian tersebut diantaranya:

C. Kerangka Berpikir

Untuk dapat bermain bola voli dengan baik terlebih dahulu harus menguasai teknik-teknik dasar yang ada dalam permainan bola voli, antara lain teknik  passing, smash, service. Tanpa penguasaan teknik dasar tersebut tidak dapat bermain dengan baik. Keterampilan teknik dasar bermain bola voli merupakan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang untuk dapat bermain bola voli dengan baik. Semakin baik tingkat keterampilan teknik dasar seseorang, maka semakin

(12)

baik pula dalam penguasaan bermain bola voli. Terutama Kecakapan pas atas dalam permainan bola voli masih perlu disempurnakan. Latihan pas atas dalam permaianan bola voli dapat dilakukan dengan berbagai cara baik menggunakan alat maupun tanpa alat. Disini peneliti mencoba menggunakan metode pembelajaran pass atas dengan tembok sasaran dan metode pembelajaran pass atas dengan berpasangan. Dimana peneliti mencari mana metode yang terbaik agar siswa lebih mudah melakukan pass atas. Dengan metode yang dirancang mana metode yang lebih baik untuk mempermudah siswa menguasai teknik pass atas.

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pembelajaran yang lebih baik antara pas atas menggunakan sasaran tembok dan berpasangan terhadap kecakapan pas atas dalam permainan bola voli pada siswa...

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan populasi siswa SMP 3 BANTUL yang berjumlah lebih dari 90 siswa yang akan diambil 40 siswa.

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode yang menggunakan suatu gejala yang disebut latihan. Dengan latihan yang diberikan tersebut akan terlihat hubungan sebab akibat sebagai pengaruh dari pelaksanaan latihan. Metode eksperimen dengan  Mached by Subjects adalah pemisahan pasangan-pasangan subyek masing-masing ke grup eksperimen 1 dan ke grup eksperimen 2 secara otomatis akan menyeimbangkan ke dua grup itu. Pembagian kedua kelompok tersebut didasarkan atas hasil tes awal yang telah dirangking Untuk menentukan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 tersebut melakukan latihan pas atas berpasangan atau pas atas menggunakan tembok  sasaran yaitu dengan cara diundi.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Amung Ma’mun, M.Pd. & Drs. Toto Subroto, M.Pd. (2001). “Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajan Bola Voli.”Jakarta Pusat : Direktorat Jenderal Olahraga.

Suharno HP. 1986. Dasar-dasar Permainan Bola Voli. Yogyakarta: FPOK IKIP Yogyakarta

Teguh Ari Wibowo. (2009). “Tes Kemampuan Passing Atas Bola Voli Pada Siswa Putra Kelas IV, V, VI SD Negeri Kalikidang Tahun Pelajaran 2008/2009.”Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.

Bani Tri Umboro pada tahun 2009 dengan judul “Tingkat Keterampilan Bermain  Bola Voli Siswa Putera Kelas XI SMA Negeri 1 Pundong ”.

M. Yunus, 1992. Olahraga Pilihan Bola Voli, Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Suharsimi Arikunto. 1988. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Dra. Theresia Soedarini, M.Pd. (2003). “Pendidikan Jasmani untuk SMA Kelas 1 sesuai dengan kurikulum berbasis kompetensi”. Yogyakarta: Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Se-Kabupaten Bantul.

 Ngatman. (2002). “Buku Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Yogyakarata: Makalah disampaikan pada seminar dan Lokakarya Evaluasi dalam Perkuliahan Teori-Praktik Penjas Prodi PJKR FIK UNY.

Yunyun Yudiana dan Toto Subroto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

Sebagai perwujudan penerapan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014

Pembahasan dari hasil pengujian disebutkan bahwa terdapat produk wisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung telah terbukti. Koefisien X 1 yang positif ini

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut implementasi Program Beras untuk Keluarga miskin (Raskin) di

Pengamatan terhadap hasil uji pendahuluan untuk memperoleh batas bawah dan batas atas dari konsentrasi yang akan digunakan yang menunjukkan kematian larva uji sebesar

Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa dari variabel independen kualitas pelayanan (X) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

Hasil analisis korelasi product moment menunjukkan besar hubungan antara konsep diri dengan minat melakukan perawatan wajah pada pria usia 20 tahun sampai 30 tahun

Relevansi Pasal 17 (pas. 17) terletak pada fakta bahwa, jika hak atas akses diinterpretasikan dari Pasal 6 paragraf 1 (pas. 6-1), maka hak atas akses tersebut pastilah