• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 Hery Setiyasa, Eksergi Mei 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "7 Hery Setiyasa, Eksergi Mei 2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUJIAN

PENGUJIAN

RELAY RELAY DIDI FF FF ERERENSENSII ALAL

GI

GI

Hery Setijasa Hery Setijasa

Jurusan Teknik Elektro Polines Jurusan Teknik Elektro Polines Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang Jln. Prof. Sudarto Tembalang Semarang

abstrak  abstrak 

Salah satu peralatan proteksi yang digunakan di Gardu Induk adalah Relai Differensial yang digunakan Salah satu peralatan proteksi yang digunakan di Gardu Induk adalah Relai Differensial yang digunakan untuk memproteksi

untuk memproteksi Transformator. Relai differensial Transformator. Relai differensial adalah adalah relai yang relai yang bekerja berdasarkan bekerja berdasarkan HukumHukum  Kirchof, dimana arus yang

 Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu titik masuk pada suatu titik sama dengan arus sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut. yang keluar dari titik tersebut. Yang Yang  dimaksud titik pada proteksi differensial adalah daerah pengamanan, dalam hal ini dibatasi oleh dua dimaksud titik pada proteksi differensial adalah daerah pengamanan, dalam hal ini dibatasi oleh dua buah trafo arus. Relai ini sangat selektif sehingga biasanya tidak perlu dikoordinasikan dengan relai buah trafo arus. Relai ini sangat selektif sehingga biasanya tidak perlu dikoordinasikan dengan relai  proteksi

 proteksi lainnya, lainnya, dan dan bekerjanya bekerjanya sangat sangat cepat,tidak cepat,tidak memerlukan memerlukan waktu. waktu. Proteksi Proteksi diferensial diferensial merupakanmerupakan  salah

 salah satu satu pelindung pelindung utama utama pada pada transformator transformator daya. daya. Oleh Oleh karena karena itu itu untuk untuk menjagamenjaga keandalannya,dilakukan pemeliharaan dan pengujian pada relai Differensial. Pengujian ini dilakukan keandalannya,dilakukan pemeliharaan dan pengujian pada relai Differensial. Pengujian ini dilakukan untuk Mengetahui a

untuk Mengetahui apakah relai masih pakah relai masih dalam dalam kondisi standar.kondisi standar.

Kata Kunci : 

Kata Kunci : Gardu IGardu I nduk, Sistenduk, Sistem Prm Pr oteoteksi Trksi Tr ansansforfor mator, Remator, Relai lai difdif ferensferensial ial 

1.

1.PENDAHULUANPENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara  berusaha untuk menyuplai energi

 berusaha untuk menyuplai energi listrik listrik yangyang ada

ada dengan dengan seoptimal seoptimal mungkin mungkin seiringseiring dengan semakin meningkatnya konsumen dengan semakin meningkatnya konsumen energi listrik di Indonesia. Pertambahan energi listrik di Indonesia. Pertambahan  beban

 beban yang yang terjadi terjadi di di Indonesia Indonesia terutamaterutama  pada

 pada wilayah wilayah P3B P3B JawaJawa  –  –  Bali sangatlahBali sangatlah  pesat.

 pesat. Oleh Oleh karena karena itu itu keandalan keandalan dandan keefisienan

keefisienan dalam dalam penyuplaian penyuplaian tenaga tenaga listrik listrik  untuk konsumen harus terjaga.

untuk konsumen harus terjaga.

Untuk menjaga suplai daya listrik ke Untuk menjaga suplai daya listrik ke konsumen tetap terjaga efisiensinya dan konsumen tetap terjaga efisiensinya dan keandalannya, maka seluruh lingkup jaringan keandalannya, maka seluruh lingkup jaringan listrik harus diproteksi dengan baik. listrik harus diproteksi dengan baik. Peralatan proteksi harus bisa menjaga Peralatan proteksi harus bisa menjaga wilayah gangguan hanya pada wilayah yang wilayah gangguan hanya pada wilayah yang

terkena gangguan saja dan tidak 

terkena gangguan saja dan tidak 

menyebabkan terganggunya wilayah lainnya menyebabkan terganggunya wilayah lainnya yang tidak terkena gangguan.

yang tidak terkena gangguan.

Salah satu peralatan proteksi yang Salah satu peralatan proteksi yang digunakan di Gardu Induk adalah Relai digunakan di Gardu Induk adalah Relai

Differensial yang digunakan untuk 

Differensial yang digunakan untuk 

memproteksi Transformator. Relai ini akan memproteksi Transformator. Relai ini akan  bekerja

 bekerja bila bila terdapat terdapat gangguan gangguan pada pada daerahdaerah di sekitar Transformator dalam ruang di sekitar Transformator dalam ruang lingkup yang diproteksi oleh relai lingkup yang diproteksi oleh relai Differensial.

Differensial.

1.2

1.2 TujuanTujuan

Untuk mengetahui prinsip kerja dan Untuk mengetahui prinsip kerja dan  pengujian

 pengujian relai relai differensial differensial yang yang digunakandigunakan untuk memproteksi Transformator pada untuk memproteksi Transformator pada Gardu Induk Pudak Payung.

Gardu Induk Pudak Payung. 1.3

1.3 Pembatasan MasalahPembatasan Masalah

Dalam laporan ini penulis membatasi Dalam laporan ini penulis membatasi

masalah pada pembahasan mengenai

masalah pada pembahasan mengenai

 pengujian

 pengujian pada pada relai relai Differensial Differensial yangyang digunakan untuk memproteksi transformator  digunakan untuk memproteksi transformator  I 60 MVA 150 kV / 20 kV Gardu Induk  I 60 MVA 150 kV / 20 kV Gardu Induk  Pudak Payung.

Pudak Payung.

II.

II.RELAI DIFFERENSIALRELAI DIFFERENSIAL

Relay differensial adalah relay yang Relay differensial adalah relay yang  bekerja berdasarkan

 bekerja berdasarkan Hukum Kirchof, dimanaHukum Kirchof, dimana arus yang masuk pada suatu titik sama arus yang masuk pada suatu titik sama dengan arus yang keluar dari titik tersebut. dengan arus yang keluar dari titik tersebut.

Yang dimaksud titik pada proteksi

Yang dimaksud titik pada proteksi

differensial adalah daerah pengamanan, differensial adalah daerah pengamanan, dalam hal ini dibatasi oleh dua buah trafo dalam hal ini dibatasi oleh dua buah trafo arus.

arus.

Proteksi diferensial merupakan salah Proteksi diferensial merupakan salah satu pelindung utama pada transformator  satu pelindung utama pada transformator  daya. Relai ini sangat selektif sehingga daya. Relai ini sangat selektif sehingga  biasanya

 biasanya tidak tidak perlu perlu dikoordinasikan dikoordinasikan dengandengan relai proteksi lainnya, dan bekerjanya sangat relai proteksi lainnya, dan bekerjanya sangat cepat,tidak memerlukan waktu.

cepat,tidak memerlukan waktu. 2.1.

2.1. Prinsip Dasar Relai DifferensialPrinsip Dasar Relai Differensial

Prinsip kerja relai proteksi diferensial Prinsip kerja relai proteksi diferensial adalah memband

(2)

lebih yang masuk ke relai (lihat gambar 3.3), lebih yang masuk ke relai (lihat gambar 3.3), apa bila pada sisi primer trafo arus(CT1) apa bila pada sisi primer trafo arus(CT1) dialiri arus I1, maka pada sisi primer trafo dialiri arus I1, maka pada sisi primer trafo arus (CT2) akan mengalir arus I2, pada saat arus (CT2) akan mengalir arus I2, pada saat yang sama sisi sekunder kedua trafo arus yang sama sisi sekunder kedua trafo arus (CT1 dan CT2), akan mengalir arus i1 dan i2 (CT1 dan CT2), akan mengalir arus i1 dan i2 yang besarnya tergantung dari rasio yang yang besarnya tergantung dari rasio yang terpasang,

terpasang, jika besarnya jika besarnya i1 = i1 = i2 i2 maka relaimaka relai tidak bekerja, karena tidak ada selisih arus tidak bekerja, karena tidak ada selisih arus (∆i =

(∆i = 0), 0), tetapi jika tetapi jika besarnya arus besarnya arus i1 ≠ i1 ≠ i2i2 maka relai akan bekerja, karena adanya maka relai akan bekerja, karena adanya selisih arus

selisih arus (∆i ≠ (∆i ≠ 0). 0). Selisih arus Selisih arus ini ini disebutdisebut arus diferensial. arus inilah yang menjadi arus diferensial. arus inilah yang menjadi dasar bekerjanya relai diferensial.

dasar bekerjanya relai diferensial.

Dalam keadaan normal (tidak ada Dalam keadaan normal (tidak ada gangguan), arus yang mengalir kerelaii gangguan), arus yang mengalir kerelaii  pengaman

 pengaman sama sama dengan dengan nol, nol, arus arus hanyahanya  bersikulasi dalam

 bersikulasi dalam sirkit ssirkit sekunder kedua ekunder kedua trafotrafo arus (CT). Untuk daerah pengamanan dari arus (CT). Untuk daerah pengamanan dari relai diferensial dibatasi antara dua buah CT relai diferensial dibatasi antara dua buah CT (lihat gambar 3.3.)

(lihat gambar 3.3.)

Gambar

Gambar 1. 1. Gambar Gambar sederhana relaisederhana relai diferensial unbias

diferensial unbias

Agar relai diferensial dalam kondisi Agar relai diferensial dalam kondisi normal (tidak terjadi gangguan) relai tidak  normal (tidak terjadi gangguan) relai tidak   bekerja, maka

 bekerja, maka persyaratannya adalpersyaratannya adalah sebagaiah sebagai  berikut :

 berikut : 1.

1. CTCT 11dan CTdanCT22(maupun ACT nya) harus(maupun ACT nya) harus

mem punyai rasio sedemikian sehingga besar  mem punyai rasio sedemikian sehingga besar  arus i

arus i11= i= i22

2.

2. Sambungan dan polaritas CTSambungan dan polaritas CT11 dan CTdan CT22

maupun ACT nya harus benar. maupun ACT nya harus benar.

2.2.Kerja Proteksi Relai Diferensial Jika 2.2.Kerja Proteksi Relai Diferensial Jika

Terjadi Gangguan Terjadi Gangguan a.

a.  jika terjadi gangguan didalam daerah jika terjadi gangguan didalam daerah  pengamanannya

 pengamanannya

Jika relai differensial dipasang sebagai Jika relai differensial dipasang sebagai  proteksi

 proteksi suatu suatu peralatan peralatan dan dan terjadiiterjadii gangguan didaerah pengamanannya maka gangguan didaerah pengamanannya maka relai diferensial harus bekerja, seperti terlihat relai diferensial harus bekerja, seperti terlihat  pada gambar3.4, pada

 pada gambar3.4, pada saat CTsaat CT11mengalir arusmengalir arus

II11 maka pada CTmaka pada CT22 tidak tidak ada ada arus yangarus yang

mengalir (I

mengalir (I22 = 0), disebabkan karena arus= 0), disebabkan karena arus

gangguan mengalir pada titik gangguan gangguan mengalir pada titik gangguan sehingga

sehingga pada pada CTCT22 tidak ada arus yangtidak ada arus yang

mengalir, maka disisi sekunderr CT

mengalir, maka disisi sekunderr CT22 tidak tidak 

ada arus yang mengalir (i

ada arus yang mengalir (i22 = 0) yang= 0) yang

mengakibatkan i

mengakibatkan i11 ≠ i≠ i22 (( 1 ≠ 0) sehingga relai1 ≠ 0) sehingga relai

diferensial bekerja. diferensial bekerja.

Gambar 2. Relai diferensial jika terjadi Gambar 2. Relai diferensial jika terjadi ganguan didalam daerah pengamanan ganguan didalam daerah pengamanan

 b.

 b. Jika terjadi gangguan diluar daerahJika terjadi gangguan diluar daerah  pengamanan

 pengamanan

Apabila terjadinya gangguan diluar  Apabila terjadinya gangguan diluar 

daerah pengamanannya maka relai

daerah pengamanannya maka relai

diferensial tidak bekerja lihat gambar 3.5, diferensial tidak bekerja lihat gambar 3.5,  pada saat

 pada saat sisi sisi primer kedua primer kedua CT dialiri CT dialiri arus Iarus I11

dan I

dan I22, dengan adanya rasio CT, dengan adanya rasio CT11 dan CTdan CT22

yang sedemikian, maka besar arus yang yang sedemikian, maka besar arus yang mengalir pada sekunder CT

mengalir pada sekunder CT11 dan CTdan CT22 yangyang

menuju relai besarnya sama (i

menuju relai besarnya sama (i11 = = ii22) atau) atau

dengan kata lain tidak ada selisih arus yang dengan kata lain tidak ada selisih arus yang mengalir pada relai sehingga relai tidak  mengalir pada relai sehingga relai tidak   bekerja,

 bekerja, karena karena sirkulasi sirkulasi arus arus gangguangangguan diluar daerah pengamanan kerja relai diluar daerah pengamanan kerja relai diferensial tidak mempengaruhi arus yang diferensial tidak mempengaruhi arus yang mengalir pada kedua CT yang terpasang mengalir pada kedua CT yang terpasang  pada

 pada peralatan peralatan yang yang diproteksi, diproteksi, karena karena apaapa  bila

 bila pada pada arus arus primer primer CTCT!! dan CTdan CT22 mengalir mengalir 

arus gangguan dengan adanya perbandingan arus gangguan dengan adanya perbandingan rasio trafo arus pada sisi sekunder juga akan rasio trafo arus pada sisi sekunder juga akan mengalir arus gangguan yang besarnya i mengalir arus gangguan yang besarnya i11= i= i22

I = 0 I = 0 KAWASAN KAWASAN PENGAMANAN PENGAMANAN I I11 II22 CT CT11 CTCT22 i i11 ii22  Alat yang  Alat yang diproteksi diproteksi KAWASAN KAWASAN

I

I

11 I I22==00

C

C

C

C

i

i

11 ii22= 0= 0 Alat Alat

ii

≠ 0≠ 0

(3)

sehingga relai diferensiall tidak bekerja sehingga relai diferensiall tidak bekerja karena tidak ada perbandingan arus (∆i = 0). karena tidak ada perbandingan arus (∆i = 0).

Gambar 3.relai diferensial jika terjadi Gambar 3.relai diferensial jika terjadi gangguan diluar daerah pengamanannya. gangguan diluar daerah pengamanannya.

2.3.Tiga Kesulitan Utama Relai Differensial 2.3.Tiga Kesulitan Utama Relai Differensial

Unbias Unbias a.

a. Karakteristik CTKarakteristik CT

Pada saat gangguan

Pada saat gangguan

eksternal ,karakteristik CT yang tidak  eksternal ,karakteristik CT yang tidak  sama

sama akan akan menghasilkan menghasilkan tegangan tegangan padapada masing masing sekunder Ct tidak sama. masing masing sekunder Ct tidak sama. Juga

Juga panjang kabel panjang kabel kontrol sekunder kontrol sekunder CTCT tidak sama

tidak sama

 b.

 b. Perubahan Perubahan rasio rasio akibat akibat On On Load Load TapTap Changer 

Changer 

Arus sisi sekunder CT dapat Arus sisi sekunder CT dapat dibuat match hanya pada satu titik dari dibuat match hanya pada satu titik dari rentang pengubahan tap. Pada posisi lain rentang pengubahan tap. Pada posisi lain akan timbul arus tak seimbang.

akan timbul arus tak seimbang.

c.

c. Magnitising Inrush Current Arus iniMagnitising Inrush Current Arus ini muncul disisi primer dan condong muncul disisi primer dan condong mengerjakan relai.

mengerjakan relai.

2.4.Untuk Membuat Relai Stabil 2.4.Untuk Membuat Relai Stabil

1. kesulitan (a) dan (b) diatasi dengan 1. kesulitan (a) dan (b) diatasi dengan relai

relai diferensial diferensial persentase persentase atau atau bias.bias. 2.

2. kesulitan kesulitan (c) (c) diatasi diatasi dengandengan harmonic restraint.

harmonic restraint.

2.5.Relai Diferensial Bias ( Percentage Relai 2.5.Relai Diferensial Bias ( Percentage Relai

Diferensial ) Diferensial )

Pada saat kondisi normal (tidak ada Pada saat kondisi normal (tidak ada gangguan) didalam daerah pengaman an, ada gangguan) didalam daerah pengaman an, ada kemungkinan muncul arus tidak seimbang kemungkinan muncul arus tidak seimbang (∆i‟) sehingga relai pengaman salah kerja. (∆i‟) sehingga relai pengaman salah kerja.

Penyebab timbulnya arus tidak  Penyebab timbulnya arus tidak  seimbang (∆i‟) lihat gambar 3.4, dapat seimbang (∆i‟) lihat gambar 3.4, dapat disebabkan oleh :

disebabkan oleh : a.

a. Karakteristik kelengkungan magnetik Karakteristik kelengkungan magnetik  dari CT

dari CT11 dan CTdan CT22, terutama pada arus, terutama pada arus

hubung singkat yang besar yang hubung singkat yang besar yang menyebabkan

menyebabkan arus arus sekunder sekunder tidak tidak lagilagi linier

linier terhadap terhadap arus arus primer primer karenakarena kejenuhan CT.

kejenuhan CT.  b.

 b. Perubahan posisi tap changer trafoPerubahan posisi tap changer trafo tenaga

tenaga

Inrush Current Inrush Current

Gambar 4. gambar knee point dari trafo arus Gambar 4. gambar knee point dari trafo arus

Dengan melihat adanya perbedaan Dengan melihat adanya perbedaan arus (∆i‟) diantara kedua CT yang arus (∆i‟) diantara kedua CT yang terpasang, dibuatlah relai differensial terpasang, dibuatlah relai differensial  jenis

 jenis persentase persentase yang yang mempunyaimempunyai

karakteristik kerja mengikuti

karakteristik kerja mengikuti

kemungkinan

kemungkinan terjadi terjadi ∆i‟. ∆i‟. Untuk Untuk  mencegah arus gangguan (I

mencegah arus gangguan (IFF) yang besar ) yang besar 

diluar

diluar daerah daerah pengamanannya pengamanannya makamaka  pada relaii diferensial dipasang kumparan  pada relaii diferensial dipasang kumparan  penahan

 penahan ((restrainrestrain) pada kedua sisinya) pada kedua sisinya dapat dilihat dalam gambar 3.5, dapat dilihat dalam gambar 3.5, kumparan penahan inilah yang menahan kumparan penahan inilah yang menahan relai tidak bekerja apa bila terjadi arus relai tidak bekerja apa bila terjadi arus gangguan yang besar, karena makin besar  gangguan yang besar, karena makin besar  arus gangguan yang melewati relai makin arus gangguan yang melewati relai makin  besar pula kopel penahan yang dihasilkan  besar pula kopel penahan yang dihasilkan oleh kumparan penahan sehingga relai oleh kumparan penahan sehingga relai tidak bekerja.

tidak bekerja.

2.6.Relai Diferensial High Impedance 2.6.Relai Diferensial High Impedance

Relai diferensial Impedansi Relai diferensial Impedansi tinggi yang digunakan sebagai proteksi tinggi yang digunakan sebagai proteksi gangguan tanah ( restricted earth fault = gangguan tanah ( restricted earth fault = REF ). Dalam keadaan tertentu relai REF ). Dalam keadaan tertentu relai diferensial hanya dapat mengamankan diferensial hanya dapat mengamankan sebagian kumparan (

sebagian kumparan ( 40%) saja pada40%) saja pada saat terjadi gangguan tanah internal dan saat terjadi gangguan tanah internal dan seb

sebagiagian an llainainnya nya (( 60%60%) ) titidak dak 

Ideal Ideal ii22 CT2 CT2 CT1 CT1 ii11 ii11- i- i22 ∆i‟ ∆i‟ ∆

∆i =Perbedaani =Perbedaan arus sekunder  arus sekunder  CT1 dan CT2 CT1 dan CT2 ∆i‟ ∆i‟ = i= i11- - ii22 IIFF KAWASAN KAWASAN PENGAMANAN PENGAMANAN I I11 II22 CT CT11 CTCT 2 2 i i11 ii22 Alat Alat

(4)

terproteksi. Terbatasnya sensitivitas relai terproteksi. Terbatasnya sensitivitas relai differensial dalam mendeteksi gangguan differensial dalam mendeteksi gangguan tanah tersebut menyebabkan proteksi tanah tersebut menyebabkan proteksi diferensial perlu ditunjang oleh proteksi diferensial perlu ditunjang oleh proteksi gangguan tanah terbatas (Restricted fault gangguan tanah terbatas (Restricted fault relay).

relay). 2.6.1.

2.6.1. AplikasiAplikasi

Relai ini hanya mendeteksi Relai ini hanya mendeteksi gangguan tanah yang terjadi didalam : gangguan tanah yang terjadi didalam : -

- Trafo tenaga Trafo tenaga yang dyang disambung bintangisambung bintang - Generator.

- Generator. - Busbar  - Busbar 

Relai ini tidak bekerja bila gangguan Relai ini tidak bekerja bila gangguan

diluar daerah pengamanan, dan

diluar daerah pengamanan, dan

memberikan perintah trip tanpa tunda memberikan perintah trip tanpa tunda waktu.

waktu. Syarat

Syarat relai drelai diferensial impedansi iferensial impedansi tinggitinggi untuk proteksi REF:

untuk proteksi REF: -

- Rasio CT Rasio CT line harus sama line harus sama dengandengan rasio

rasio CT CT EarthEarth -

- Tegangan lutut CT Tegangan lutut CT harus harus lebihlebih  besar dari

 besar dari tegangan tegangan setting relai REF.setting relai REF.

2.6.2.

2.6.2. Prinsip KerjaPrinsip Kerja

Relai ini tidak bekerja bila Relai ini tidak bekerja bila gangguan diluar daerah pengamanan, dan gangguan diluar daerah pengamanan, dan memberikan perintah trip tanpa tunda memberikan perintah trip tanpa tunda waktu.Bila terjadi gangguan di F(seperti waktu.Bila terjadi gangguan di F(seperti  pada

 pada gambar gambar 8), 8), dalam dalam hal hal ini ini akan akan munculmuncul arus IF dan IoF pada sisi primer CT

arus IF dan IoF pada sisi primer CT11 dan CTdan CT2,2,

maka disisi sekunder CT

maka disisi sekunder CT11 dan CTdan CT22 akanakan

mengalir loop arus iF dan i

mengalir loop arus iF dan iooF. Loop ini tidak F. Loop ini tidak 

menimbulkan

menimbulkan tegangan tegangan drop drop (dv) (dv) padapada resistor non linear (Rnl), sehingga relai REF resistor non linear (Rnl), sehingga relai REF tidak bekerja.

tidak bekerja.

Gambar 5. gambar relai REF jika terjadi Gambar 5. gambar relai REF jika terjadi

gangguan diluar daerah pengamanan. gangguan diluar daerah pengamanan.

Bila terjadi gangguan di F

Bila terjadi gangguan di F11(seperti(seperti

 pada

 pada gambar gambar 9), 9), dalam dalam hal hal ini ini akan akan munculmuncul loop arus IoF pada sisi primer dan loop arus loop arus IoF pada sisi primer dan loop arus ioF pada sisi sekunder CT

ioF pada sisi sekunder CT2,2, sedangkan padasedangkan pada

CT

CT11 tidak ada loop arus, karena tidak adatidak ada loop arus, karena tidak ada

arus yang mengalir pada CT arus yang mengalir pada CT1.1.

Gambar 6. gambar relai REF jika terjadi Gambar 6. gambar relai REF jika terjadi

gangguan didalam daerah pengaman gangguan didalam daerah pengaman

Loop arus ioF ini yang menimbulkan Loop arus ioF ini yang menimbulkan tegangan

tegangan drop (dv) drop (dv) pada rangkaian pada rangkaian sehinggasehingga relai REF bekerja. Resistor non linear (Rnl) relai REF bekerja. Resistor non linear (Rnl)  berfungsi

 berfungsi megamankan megamankan relai relai apa apa bila bila terjaditerjadi

tegangan yang melampaui kapasitas

tegangan yang melampaui kapasitas

kemapuan relai (burden relai) akibat adanya kemapuan relai (burden relai) akibat adanya gangguan.

gangguan.

III.PENGUJIAN

III.PENGUJIAN RELAIRELAI DIFFERENSIAL

DIFFERENSIAL

3.1.Rangkaian Pengujian Relai Differensial 3.1.Rangkaian Pengujian Relai Differensial 3.1.1.

3.1.1. Pengujian APengujian Arus rus Pick Pick Up Up MinimumMinimum Dan Waktu Kerja Relai

Dan Waktu Kerja Relai

Gambar 7. Rangkaian Pengujian Pick up dan Gambar 7. Rangkaian Pengujian Pick up dan

Waktu Kerja Waktu Kerja F F11 IF = 0 IF = 0 iiF = 0F = 0 iiooFF IIooFF Resister  Resister  non lionier  non lionier  CT CT CT CT22 Kawasan Proteksi Kawasan Proteksi Trafo Daya Trafo Daya F F IF IF iF iF iioo IIooFF REFREF Resister  Resister  non lionier  non lionier  CT CT11 CT CT Trafo Daya

(5)

3.1.2.

3.1.2. Pengujian Pengujian Slope Slope ( ( V V % % ))

Gambar

Gambar 8. 8. Rangkaian Rangkaian Pengujian Pengujian SlopeSlope

3.1.3.

3.1.3. Pengujian Harmonic RetraintPengujian Harmonic Retraint

Gambar 9. Rangkaian Pengujian Harmonic Gambar 9. Rangkaian Pengujian Harmonic

Restraint Restraint

3.2.Item Pengujan : 3.2.Item Pengujan : 1.

1. Arus kerja minimum dan waktu kerjaArus kerja minimum dan waktu kerja 2.

2. Sope Karakteristik relaiSope Karakteristik relai 3.

3. Harmonic restraintHarmonic restraint

3.3.

3.3. Prosedur pengujianProsedur pengujian 3.3.1.

3.3.1. Posisikan kontrol dari alat uji :Posisikan kontrol dari alat uji : 1.

1. 01 01 Saklar „PoweSaklar „Power On‟ r On‟ .. 2.

2. Saklar „Timer Operation Selector‟Saklar „Timer Operation Selector‟ padapada Atas „No MOM‟,Bawah “Cont”.

Atas „No MOM‟,Bawah “Cont”.

3.

3. Main Main Control Control = = Nol Nol Nol.Nol.

4.

4. Saklar „Aux Power‟Saklar „Aux Power‟ pada INT  pada INT INT.INT. 5.

5. Saklar „Range Volt Meter‟Saklar „Range Volt Meter‟ = = 300 300 300.300. 6.

6. Saklar „Voltmeter Selector‟ „EXT AC‟.Saklar „Voltmeter Selector‟ „EXT AC‟. 7.

7. Saklar Saklar „Aux „Aux Selector Selector „VERN‟„VERN‟ 8.

8. Aux Aux Control Control di di set set pada pada Nol Nol NOL.NOL. 9.

9. Saklar „AC Range‟Saklar „AC Range‟ di di set set pada pada 10 10 A A 10 10 A.A. 10.

10. Saklar „DC Range‟Saklar „DC Range‟ di set lebih besar di set lebih besar  dari

dari arus arus uji uji Lebih Lebih besar.besar.

11.

11. Saklar „Main Ammeter Range‟Saklar „Main Ammeter Range‟ disetdiset lebih besar dari arus uji

lebih besar dari arus uji Lebih bs DariLebih bs Dari arus uji.

arus uji.

12. „Voltage Relai Test‟

12. „Voltage Relai Test‟ diset padadiset pada SetNorm Set Norm.

SetNorm Set Norm. 13. Saklar „Output # 1 / # 2‟

13. Saklar „Output # 1 / # 2‟ diset padadiset pada Output#1

Output#1

3.3.2.

3.3.2. Pengujian Arus kerja minimum (Pick Pengujian Arus kerja minimum (Pick  Up).

Up). 1.

1. Hubungkan alat uji Multi Amp denganHubungkan alat uji Multi Amp dengan sumber tegangan 220 Volt, dan

sumber tegangan 220 Volt, dan yakinkanyakinkan  bahwa alat uji dalam keadaan mati ( Off ).  bahwa alat uji dalam keadaan mati ( Off ). 2.

2. Hubungkan kumparan kerja dan salah satuHubungkan kumparan kerja dan salah satu kumparan penahan ( Restraint ) dari relai kumparan penahan ( Restraint ) dari relai ke output #1 dari alat uji.

ke output #1 dari alat uji. 3.

3. Hubungkan terminal kontak relai dari alatHubungkan terminal kontak relai dari alat uji ke kontak trip dari relai

uji ke kontak trip dari relai 4.

4. Pilih Range Ammeter lebih besar dari arusPilih Range Ammeter lebih besar dari arus yang diukur ( Arus Uji ).

yang diukur ( Arus Uji ). 5.

5. Posisikan saklar „Time Operation Selector‟Posisikan saklar „Time Operation Selector‟ yang atas pada „NO MAINT‟ dan yang yang atas pada „NO MAINT‟ dan yang  bawah pada posisi „Cont‟.

 bawah pada posisi „Cont‟. 6.

6. Hidupkan alat uji, dan lampu tanda akanHidupkan alat uji, dan lampu tanda akan menyala.

menyala. 7.

7. Tekan saklar „Initiate‟Tekan saklar „Initiate‟ 8.

8. Putar „Main Control‟ untuk Putar „Main Control‟ untuk  menambahmenambah arus output, sampai relai pick up, dan arus output, sampai relai pick up, dan lampu akan menyala dan catat hasilnya lampu akan menyala dan catat hasilnya  pada

 pada blangko blangko uji. uji. Aux Aux Control Control akanakan mengatur arus yang halus.

mengatur arus yang halus. 9.

9. Putar „Main Control‟ ke posisi nol, danPutar „Main Control‟ ke posisi nol, dan matikan alat uji.

matikan alat uji.

3.3.3.

3.3.3. Pengujian Karakteristik Waktu.Pengujian Karakteristik Waktu. 1.

1. Hidupkan alat uji.Hidupkan alat uji. 2.

2. Tekan tombol „Initiate‟ putar main controlTekan tombol „Initiate‟ putar main control sampai relai pick-up.

sampai relai pick-up. 3.

3. Matikan alat uji.Matikan alat uji. 4.

4. Putar saklar „Timer Operation Selector‟Putar saklar „Timer Operation Selector‟ yang atas pada „NO MAIN‟ yang bawah yang atas pada „NO MAIN‟ yang bawah  pada „Timer‟

 pada „Timer‟ 5.

5. Hidupkan alat iji dan tekan tombol Initiate,Hidupkan alat iji dan tekan tombol Initiate, maka relai akan bekerja dan timer akan maka relai akan bekerja dan timer akan mencatat waktu kerja.

mencatat waktu kerja. 6.

(6)

3.3.4.

3.3.4. Pengujian Slope ( Karakteristik ).Pengujian Slope ( Karakteristik ). 1.

1. Hubungkan output # 1 dari alat uji padaHubungkan output # 1 dari alat uji pada kumparan penahan dan dipasang pada kumparan penahan dan dipasang pada tap 0

tap 0 –  – 80 80 V, V, 12,5 12,5 A.A. 2.

2. Hubungkan kumparan kerja dan salahHubungkan kumparan kerja dan salah satu kumparan penahan dari relai ke satu kumparan penahan dari relai ke output

output AC AC # # 3. 3. tanda tanda dari dari kedua kedua outputoutput  bisa dijadikan satu.

 bisa dijadikan satu. 3.

3. Hubungkan kontak relai dari alat ujiHubungkan kontak relai dari alat uji kekontak trip relai ( Perhatikan gambar ). kekontak trip relai ( Perhatikan gambar ). 4.

4. Pilih main range dari ammeter lebihPilih main range dari ammeter lebih  besar dari arus uji.

 besar dari arus uji. 5.

5. Putar Aux Selector switch pada posisi 24Putar Aux Selector switch pada posisi 24  – 

 – ACAC –  – 3.3. 6.

6. Putar timer Operation Selector yang atasPutar timer Operation Selector yang atas  pada „NO MAIN‟ dan yang bawah

 pada „NO MAIN‟ dan yang bawah padapada „CONT‟.

„CONT‟. 7.

7. HidupkanHidupkan alat uji dan tekan „Initiate‟alat uji dan tekan „Initiate‟ 8.

8. Tekan main control untuk menambahTekan main control untuk menambah output # 1, dan „Aux Control‟ unt

output # 1, dan „Aux Control‟ unt uk uk  menambah

menambah output output # # 3 3 sampai sampai relairelai  bekerja.

 bekerja. 9.

9. Catat kedua besaran ini pada balangkoCatat kedua besaran ini pada balangko uji, dan ulangi untuk besaran

uji, dan ulangi untuk besaran yang lain.yang lain. 10.

10. Matikan alat uji.Matikan alat uji.

IV.P

IV.PENUTUPENUTUP

4.1. Kesimpulan 4.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat penulis ambil Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari magang yang dilaksanakan di APP dari magang yang dilaksanakan di APP

Semarang, Basecamp Semarang, dan

Semarang, Basecamp Semarang, dan

Basecamp Kudus adalah sebagai berikut : Basecamp Kudus adalah sebagai berikut : a.

a. Relai dRelai differensial merupakan ifferensial merupakan salah salah satusatu relai yang digunakan untuk memproteksi relai yang digunakan untuk memproteksi Transformator tenaga

Transformator tenaga  b.

 b. Pengujian relai differensial digunakanPengujian relai differensial digunakan untuk mengetahui kondisi bekerjanya rele untuk mengetahui kondisi bekerjanya rele dalam kondisi yang masih standar.

dalam kondisi yang masih standar. c.

c. Pengujian 2 tahunan relai differensialPengujian 2 tahunan relai differensial  pada GI Pudak Payung

 pada GI Pudak Payung menunjukkanmenunjukkan hasil y

hasil yang ang baik baik dan dan sesuai sesuai dengan dengan settingsetting

4.2.Saran 4.2.Saran

Setelah menyeleseikan magang di PT PLN Setelah menyeleseikan magang di PT PLN (Persero) APP SEMARANG, penulis ingin (Persero) APP SEMARANG, penulis ingin menyampaikan saran, antara lain sebagai menyampaikan saran, antara lain sebagai  berikut:

 berikut: a.

a. Pengujian relai Differensial dilakukanPengujian relai Differensial dilakukan dengan seksama dan teliti agar didapatkan dengan seksama dan teliti agar didapatkan hasil data yang akurat.

hasil data yang akurat.

 b.

 b. Pengujian relai Differensial dilakukanPengujian relai Differensial dilakukan dengan berdasarkan pada wiring diagram dengan berdasarkan pada wiring diagram dan SOP yang berlaku.

dan SOP yang berlaku. c.

c. Pada waktu melakukan pengujian tetapPada waktu melakukan pengujian tetap menggunakan aturan keselamatan K3 menggunakan aturan keselamatan K3 untuk menghindari adanya kecelakaan. untuk menghindari adanya kecelakaan.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA 1.

1. --,2006. “Relai Differensial KBCH,2006. “Relai Differensial KBCH (GEC)”.IBAA.

(GEC)”.IBAA. 2.

2. Jamaah Firdaus,Ahmad. 2009.Jamaah Firdaus,Ahmad. 2009.  Proteksi Proteksi Sistem Tenaga Listrik.

Sistem Tenaga Listrik. Semarang.Semarang. Politeknik Negeri Semarang.

Politeknik Negeri Semarang. 3.

3. Yudha, Hendra Marta, 2008,Yudha, Hendra Marta, 2008, ProteksiProteksi  Rele:Prinsip dan Aplikasi,

 Rele:Prinsip dan Aplikasi,Palembang.Palembang. Universitas Sriwijaya.

Universitas Sriwijaya. 4.

4. -.2006.-.2006. Proteksi Penghantar. Proteksi Penghantar. PT.PLNPT.PLN (Persero) P3B.

Gambar

Gambar 3.relai diferensial jika terjadiGambar 3.relai diferensial jika terjadi gangguan diluar daerah pengamanannya.
Gambar 5. gambar relai REF jika terjadiGambar 5. gambar relai REF jika terjadi
Gambar 9. Rangkaian Pengujian HarmonicGambar 9. Rangkaian Pengujian Harmonic

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak biji kesumba keling (dapat dijadikan sebagai blush ondalam bentuk compact powderyang berbahan dasar pewarna alami Bixsin dan Norbixin, Variasi ekstrak

Pada tahap awal praproses, dilakukan perbaikan data citra pohon dengan memotong citra untuk mendapatkan objek tanaman dan memperkecil ukuran citra menjadi 270x210

Dari hal tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap harus dilaksanakan oleh para pihak, apabila salah satu

Akan tetapi pada penelitian ini peneliti menggunakan metode quick on the draw pada mata pelajaran PAI, karena diharapkan siswa dapat dengan cepat memahami materi PAI

8) Ibid.. 10) Sedangkan Peter Mahmud Marzuki memperkuat pendapat ini dengan menguraikan ciri-ciri ketentuan yang bersifat memaksa. 11) Ciri pertama, biasanya

4) Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam informasi keuangan per tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 telah direklasifikasi agar sesuai dengan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, analisis data yang digunakan untuk menghitung hubungan lebar karapaks kepiting bakau dan berat tubuh kepiting,

Subjek ujicoba pada penelitian pengembangan media berupa “Karjo Suwatri” (Kartu Jodoh Sudut Istimewa Trigonometri) adalah siswa SMA/SMK. Sedangkan objek penelitian