prediksi bola akurat
prediksi bola akurat
klik disini untuk melihat prediksi bola dan berita klik disini untuk melihat prediksi bola dan berita bola terkini bola terkini prediksibolaskor.com/ prediksibolaskor.com/ S e n i n , 1 6 A p r i l 2 0 1 2 S e n i n , 1 6 A p r i l 2 0 1 2
CONTOH KASUS GANGGUAN CAIRAN DAN
CONTOH KASUS GANGGUAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT
KASUS
KASUS
Ny.Z, Umur 46 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan
Ny.Z, Umur 46 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan
lemah, haus. Pada pemeriksaan fisik didapat tekanan darah
lemah, haus. Pada pemeriksaan fisik didapat tekanan darah
80/65 mmhg, n
80/65 mmhg, n
adi 120 x/m
adi 120 x/m
lemah dan dalam. Mukosa mu
lemah dan dalam. Mukosa mu
lut
lut
kering, tirgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin dan
kering, tirgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin dan
lembab, mata cekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum
lembab, mata cekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum
sakit
sakit
50
50
kg
kg
/
/
150
150
cm. H
cm. H
asil
asil
laborator
laborator
ium
ium
Kalium
Kalium
: 2
: 2
,9
,9
mEq/liter, Nat
mEq/liter, Nat
rium :
rium :
125 m
125 m
Eq/liter.
Eq/liter.
Pertanyaan :
Pertanyaan :
1.
1.
Analisa
Analisa
masalah
masalah
klien baik fisik maupun
klien baik fisik maupun
laboratorium.
laboratorium.
2.
2.
Bagaimana keadaan normal status cairan dan
Bagaimana keadaan normal status cairan dan
elektrolit.
elektrolit.
3.
3.
Apa
Apa
penyeb
penyeb
ab
ab
gangguan
gangguan
Ny.
Ny.
Z
Z
?
?
4.
4.
Bagaimana pengaturan normal.
Bagaimana pengaturan normal.
5.
5.
Komplikasi yang dapat timbu
Komplikasi yang dapat timbu
l dari Ny. Z
l dari Ny. Z
.
.
6.
6.
Apa pengaruh
Apa pengaruh
kondisi Ny. Z
kondisi Ny. Z
dengan organ
dengan organ
tubuhnya
tubuhnya
dan
dan
bagaiman
bagaiman
?
?
7.
7.
Apa penan
Apa penan
gana
gana
n dehidrasi,
n dehidrasi,
rehidrasi aw
rehidrasi aw
al, dan
al, dan
masalah keperawatan.
masalah keperawatan.
Pembahasan :
Pembahasan :
Data fisik :
Data fisik :
Subye
Subye
ktif :
ktif :
Keluhan
Keluhan
lemah, haus.
lemah, haus.
Obyektif
Obyektif
:
:
Tekana
Tekana
n
n
darah
darah
80/65
80/65
mmhg,
mmhg,
nadi : 120 x/m lemah dan dalam, mukosa mulut kering,
nadi : 120 x/m lemah dan dalam, mukosa mulut kering,
turgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin dan lembab,
turgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin dan lembab,
mata cekung, BB :
mata cekung, BB :
50 kg, TB :
50 kg, TB :
150 cm, laboratorium
150 cm, laboratorium
Kalium
Kalium
1. A
1. Analisa masalah kliennalisa masalah klien
Christy Arum
Christy Arum
11 11 memiliki memiliki saya di saya di lingkaran lingkaran Lihat Lihat se semuamua + ke lingkaran + ke lingkaran Google+ Google+ Followers Followers Share this on Share this on Facebook Facebook Tweet this Tweet this View stats View stats (NEW) Appointment (NEW) Appointment Share It Share It N Newew Cari Cari search search Christy Arum Christy Arum Ikuti Ikuti 1111 Lihat proLihat profil lfil lengkapkuengkapku
is't me
is't me
Join this site
Join this site w
with Googlith Google Friende Friend
Connect
Connect
Members (6)
Members (6)
Already a m
Already a memember?ber?
Sign in Sign in Pengikut Pengikut Select Language Select Language P
Powowered byered by TranslateTranslate Tr Trananslslatatee Tot Totalal Ta Tayayangnganan
ini
ini
Duit Rp.1,5 Juta Ta Duit Rp.1,5 Juta Tanpanpa Kerja Cuma Online Kerja Cuma Online 30 30 Menit, Daftar Sege Menit, Daftar Segera.ra. w
wwwww.la.ladangdangjutjutawawan.can.c
Wow,Dpt 1,5 Ju
Wow,Dpt 1,5 Juta hata ha
ini
ini
Syarat Bisa Menge Syarat Bisa Mengetik 30tik 30 Menit, Online dari Menit, Online dari Komputer atau Komputer atau Handphone, Caranya Handphone, Caranya ladangju
ladangjutawtawan.coan.comm
AL ISLAM AL ISLAM (11) (11) alat-alat kesehatan alat-alat kesehatan (13) (13) ASKEB 1 ASKEB 1 KEHAMILAN KEHAMILAN (1) (1) ASKEB KOMUNITAS ASKEB KOMUNITAS (3) (3) ASKEB ASKEB NEONATUBAYI DAN NEONATUBAYI DAN BALITA BALITA (28) (28) askeb neonatus askeb neonatus patologi patologi (8) (8) ASKEB NIFAS ASKEB NIFAS (32) (32) ASKEB PATOLOGI ASKEB PATOLOGI (113) (113) ASKEB PERSALINAN ASKEB PERSALINAN (37) (37) askep lansia askep lansia (42) (42) ASUHAN ASUHAN KEBIDANAN KEBIDANAN (37) (37) ASUHAN ASUHAN KEBID
KEBIDANAN ANANAN ANCC
(71) (71) ASUHAN
ASUHAN
KEBID
KEBIDANAN ANANAN ANCC
PATOLOGI
PATOLOGI (25) (25) ASUHAN
ASUHAN
KEBID
KEBIDANAN ANAN KBKB (12) (12) BAHASA
BAHASA INGGRIINGGRISS
(2) (2) BIOKIMIA BIOKIMIA (1) (1) BIOLOGI BIOLOGI REPRODUKSI REPRODUKSI (3) (3) cerita cerita (4) (4) dokumentasi dokumentasi kebidanan kebidanan (7) (7) engglish for engglish for midwifery midwifery (6) (6) KECANTIKAN KECANTIKAN (1) (1) kemuhamadiyahan kemuhamadiyahan (2) (2) KEPERAWATAN KEPERAWATAN (4) (4) keperawatan anak keperawatan anak (51) (51) keperawatan keperawatan bedah bedah (16) (16) keperawatan keperawatan keluarga keluarga (7) (7) keperawatan keperawatan komunitas komunitas (36) (36) keperawatan keperawatan pediatrik pediatrik (26) (26) kesehatan kesehatan reproduksi reproduksi (8) (8) komunikasi dan komunikasi dan konseling
konseling daladalamm
kebidanan kebidanan (8) (8) KOTA LUMAJANG KOTA LUMAJANG (4) (4) Label Label
884,296
884,296
adopt youradopt your own virtual pet!own virtual pet!
buku tamu
elektrolit.
elektrolit.
Dehidrasi dapat terjadi karena :
Dehidrasi dapat terjadi karena :
··
Kekuran
Kekuran
gan air (
gan air (
water d
water d
efletion)
efletion)
··
Kekurangan Natrium ( sodium defletion)
Kekurangan Natrium ( sodium defletion)
··
Kekurangan air dan natrium secara bersama-sama.
Kekurangan air dan natrium secara bersama-sama.
Kekurangan air atau dehidrasi primer :
Kekurangan air atau dehidrasi primer :
Terjadi karena masuknya air sangat terbatas, misalnya pada
Terjadi karena masuknya air sangat terbatas, misalnya pada
pasien coma yang terus-menerus dan penderita rabies oleh
pasien coma yang terus-menerus dan penderita rabies oleh
karena hydrofobia.
karena hydrofobia.
Gejala-gejala khas pada dehidrasi primer adalah: haus, air
Gejala-gejala khas pada dehidrasi primer adalah: haus, air
liur sedikit sekali sehingga mulut kering, oliguria, sampai
liur sedikit sekali sehingga mulut kering, oliguria, sampai
anuri, sangat lemah, timbulnya gangguan mental seperti
anuri, sangat lemah, timbulnya gangguan mental seperti
halusinasi dan delirium.
halusinasi dan delirium.
Pada stadium awal kekurangan cairan ion natrium dan klor
Pada stadium awal kekurangan cairan ion natrium dan klor
ikut menghilang dengan cairan tubuh, tetapi akhirnya
ikut menghilang dengan cairan tubuh, tetapi akhirnya
tertadi reabsorpsi ion melalui tubulus ginjal yang
tertadi reabsorpsi ion melalui tubulus ginjal yang
berlebihan, sehingga cairan ekstrasel mengandung natrium
berlebihan, sehingga cairan ekstrasel mengandung natrium
dan klor berlebihan dan terjadi hipertoni.
dan klor berlebihan dan terjadi hipertoni.
Hal ini menyebabkan air keluar dari sel sehingga terjadi
Hal ini menyebabkan air keluar dari sel sehingga terjadi
dehidrasi intrasel dan inilah yang menimbulkan rasa haus.
dehidrasi intrasel dan inilah yang menimbulkan rasa haus.
Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang
Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis yang
kemudian melepaskan hormon antidiuritik sehingga terjadi
kemudian melepaskan hormon antidiuritik sehingga terjadi
oliguria.
oliguria.
Dehidrasi
Dehidrasi
seku
seku
nder (sodium defletion)
nder (sodium defletion)
Dehidrasi yang terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh
Dehidrasi yang terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh
yang mengandung elektrolit. Kekurangan natrium sering
yang mengandung elektrolit. Kekurangan natrium sering
terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan
terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan
pada keadaan muntah-muntah dan diare yang hebat.
pada keadaan muntah-muntah dan diare yang hebat.
Hilangnya natrium melalui air kemih tidak biasa, tetapi
Hilangnya natrium melalui air kemih tidak biasa, tetapi
dalam keadaan tertentu dapat terjadi seperti pada;
dalam keadaan tertentu dapat terjadi seperti pada;
penyakit addison, asidosis yang terjadi akibat diabetis,
penyakit addison, asidosis yang terjadi akibat diabetis,
penyakit ginjal tertentu. Sering pada penyakit-penyakit ini
penyakit ginjal tertentu. Sering pada penyakit-penyakit ini
diperberat dengan adanya muntah-muntah.
diperberat dengan adanya muntah-muntah.
Akibat kekurangan natrium terjadi hipotoni ektrasel
Akibat kekurangan natrium terjadi hipotoni ektrasel
sehingga tekanan osmotik menurun. Hal ini menghambat
sehingga tekanan osmotik menurun. Hal ini menghambat
dikeluarkannya
hormon
antidiuretik
sehingga
ginjal
dikeluarkannya
hormon
antidiuretik
sehingga
ginjal
mengeluarkan air, agar tercapai konsentrasi cairan ekstrasel
mengeluarkan air, agar tercapai konsentrasi cairan ekstrasel
yang normal. Akibatnya volume plasma dan cairan
yang normal. Akibatnya volume plasma dan cairan
interstisial menurun. Selain itu, karena terdapat hipotoni
interstisial menurun. Selain itu, karena terdapat hipotoni
ekstrasel, air akan masuk ke dalam sel.
ekstrasel, air akan masuk ke dalam sel.
Gejala-gejala dehidrasi sekunder : nausea, muntah-munyah,
Gejala-gejala dehidrasi sekunder : nausea, muntah-munyah,
kekejangan, sakit kepala, perasaan lesu dan lelah.
kekejangan, sakit kepala, perasaan lesu dan lelah.
Akibat turunnya volume darah maka cardiac output juga
Akibat turunnya volume darah maka cardiac output juga
menurun, sehingga tekanan darah juga menurun dan sering
menurun, sehingga tekanan darah juga menurun dan sering
menyebabkan pingsan kalau berdiri lama dan filtrasi
menyebabkan pingsan kalau berdiri lama dan filtrasi
glomerulos menurun, sehingga terjadi penimbunan nitrogen.
glomerulos menurun, sehingga terjadi penimbunan nitrogen.
Air kemih sebenarnya tidak mengandung natrium klorida,
Air kemih sebenarnya tidak mengandung natrium klorida,
selain itu juga terjadi gangguan keseimbangan asam basa
selain itu juga terjadi gangguan keseimbangan asam basa
dan hemokonsentrasi.
dan hemokonsentrasi.
b. Shock
b. Shock
Shock adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh defisienci
Shock adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh defisienci
sirkulasi akibat disparitas(ketidakseimbangan ) antara volume
sirkulasi akibat disparitas(ketidakseimbangan ) antara volume
darah dan ruang vaskuler.
darah dan ruang vaskuler.
Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ini adalah :
Faktor-faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan ini adalah :
-Faktor yang menyebabkan bertambahnya kapasitas ruang
-Faktor yang menyebabkan bertambahnya kapasitas ruang
susunan vaskuler.
susunan vaskuler.
laboratorium laboratorium mikrobiologi mikrobiologi (6) (6) LABORATORIUM LABORATORIUM PATOLOGI PATOLOGI (1) (1) MEMASAK MEMASAK (2) (2) METODE METODE PENELITIAN PENELITIAN (2) (2) mikrobiologi mikrobiologi (3) (3) PUISI PUISI (4) (4) SAP SAP (59) (59) MAKALAH STANDAR MAKALAH STANDAR PELAYANAN PELAYANAN KEBIDANAN KEBIDANAN BAB I BAB I PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Latar belakang Standarisasi Standarisasi merupakan sarana merupakan sarana penunjang yang penunjang yang sangat penting sangat penting artinya sebagai artinya sebagai salah satu alat ... salah satu alat ... MAKALAH ASUHANMAKALAH ASUHAN
KEBID
KEBIDANAN ANAN PADAPADA
BAYI BARU LAHIR
BAYI BARU LAHIR
BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Angka Belakang Angka kematian bagi bayi kematian bagi bayi khususnya khususnya neonatus neonatus merupakan merupakan indikator d indikator dalaalamm menilai st... menilai st... ASUHAN
ASUHAN
KEBID
KEBIDANAN ANAN PADAPADA
IBU BERSALIN IBU BERSALIN DENGAN RETENSIO DENGAN RETENSIO PLASENTA PLASENTA BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang M Belakang Masalaasalahh kematian dan kematian dan kesakitan ibu di kesakitan ibu di Indonesia Indonesia mamasihsih merupakan merupakan masalah besar. masalah besar. Pen... Pen... MAKALAH MAKALAH PELECEHAN PELECEHAN SEKSUAL SEKSUAL BAB I BAB I PENDAHULUAN I.I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Pelecehan seksual Pelecehan seksual merupakan merupakan perilaku atau perilaku atau tindakan yang tindakan yang menganggu menganggu melecehkan... melecehkan... CONTOH
CONTOH ASKEASKEPP
KOMUNITAS KOMUNITAS Lampiran 1 Lampiran 1 ASUHAN ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN KOM
KOMUNITAUNITAS DIS DI WILAYAH RW 011 WILAYAH RW 011 KELURAHAN KELURAHAN CIPINANG CIPINANG KECAMATAN PULO KECAMATAN PULO GADUNG JAKARTA GADUNG JAKARTA TIMUR DX Kep... TIMUR DX Kep... MAKALAH MAKALAH KELAINAN KELAINAN METABOLIK DAN METABOLIK DAN ENDOKRIN ENDOKRIN Entri Populer Entri Populer
Live Traffic Feed
Live Traffic Feed
Real-time view
Real-time view
·
· Menu
Menu
A visitor from Sidoarjo, Jawa
A visitor from Sidoarjo, Jawa
Timur arrived from
Timur arrived from google.co.id
google.co.id
and viewed "
and viewed "si keju: CONTOH
si keju: CONTOH
KASUS GANGGUAN CAIRAN
KASUS GANGGUAN CAIRAN
DAN ELEKTR
DAN ELEKTR
OLIT
OLIT
"" 1 min ago
1 min ago
A visitor from S
A visitor from Semaran
emarang, Jawa
g, Jawa
Tengah arrived from
Tengah arrived from google.co.id
google.co.id
and viewed "
and viewed "si keju: Asuhan
si keju: Asuhan
Keperawatan
Keperawatan
Miokard Infark
Miokard Infark
"
" 29
29
mins ago
mins ago
A visitor from Indonesia arrived
A visitor from Indonesia arrived
from
from google.tl
google.tl
a
and vie
nd viewed "
wed "si keju:
si keju:
FRAKTUR TE
FRAKTUR TE
RT
RT
U
U
TU
TU
P
P
" 40 mins
" 40 mins
ago
ago
A visitor from Medan, Sumatera
A visitor from Medan, Sumatera
Utara viewed "
Utara viewed "si keju:
si keju:
MAKALAH GINEKOLOGI
MAKALAH GINEKOLOGI
PROLAPSUS UTERI
PROLAPSUS UTERI
" 46 mins
" 46 mins
ago
ago
A visitor from
A visitor from Medan, S
Medan, Sumatera
umatera
Utara arrived fr
Utara arrived fr om
om googl
googl
e.co.id
e.co.id
and viewed "
and viewed "si
si
keju: Ano
keju: Ano
rexia
rexia
Gangguan Pola Makan.
Gangguan Pola Makan.
" 1 hr 7
" 1 hr 7
mins ago
mins ago
A visitor from Indonesia arrived
A visitor from Indonesia arrived
from
from google.co.id
google.co.id
and viewed "
and viewed "si
si
keju: ASUHAN KEBIDANAN
keju: ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU BE
PADA IBU BE
RSALIN
RSALIN
DENGAN RETENSIO
DENGAN RETENSIO
PLASENTA
PLASENTA
" 1 hr 43 mins ago
" 1 hr 43 mins ago
A visitor from
A visitor from Boardman
Boardman, Oregon
, Oregon
arrived from
arrived from google.com
google.com
and
and
viewed "
viewed "si keju: GASTRO
si keju: GASTRO
ENTRITIS AKUT (GEA)
ENTRITIS AKUT (GEA)
" 1 hr
" 1 hr
59 mins ago
59 mins ago
A visitor from Indonesia arrived
A visitor from Indonesia arrived
from
from bi
bi
ng
ng
.com
.com
and viewe
and viewed "
d "si
si
keju: MAKALAH Perbedaan
keju: MAKALAH Perbedaan
Penanganan Masalah Kesehatan
Penanganan Masalah Kesehatan
antara Asclepiu
antara Asclepiu
s
s
dan Hegeia
dan Hegeia
" 2 hrs
" 2 hrs
24 mins ago
24 mins ago
A visitor from
A visitor from Ke
Kediri, Jawa Timur
diri, Jawa Timur
arrived from
arrived from go
go
ogle.c
ogle.c
o.id
o.id
and
and
viewed "
viewed "si keju
si keju
:
:
MA
MA
KALAH
KALAH
ASUHA
ASUHA
N K
N K
E
E
BIDAN
BIDAN
AN PADA
AN PADA
BAYI BARU L
BAYI BARU L
AHIR
AHIR
" 3 hrs 40
" 3 hrs 40
mins ago
mins ago
A visitor from J
A visitor from Jakarta
akarta, Jakarta
, Jakarta
Raya ar
Raya arriv
rived
ed from
from google.co.id
google.co.id
and viewed "
and viewed "si keju:
si keju:
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
► ► 20132013 (20) (20) ▼ ▼ 20122012 (1571) (1571) ► ► DesemberDesember (74) (74) ► ► NovemberNovember (45) (45) ► ► OktoberOktober (19) (19) ► ► SeptemberSeptember (63) (63) ► ► AgustusAgustus (33) (33) ► ► JuliJuli (11) (11) ► ► JuniJuni (45) (45) ► ► MMeiei (341) (341) ▼ ▼ AprilApril (901) (901) askep sroke askep sroke ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN HERNIA HERNIA Arsip Blog Arsip Blog- Faktor yang menyebabkan berkurangnya volume darah.
- Faktor yang menyebabkan berkurangnya volume darah.
Pembagian shock:
Pembagian shock:
-Shock Primer
-Shock Primer
Pada shok primer terjadi defisiensi sirkulasi akibat ruang
Pada shok primer terjadi defisiensi sirkulasi akibat ruang
vaskuler membesar karena vasodilatasi yang asalnya neurogen.
vaskuler membesar karena vasodilatasi yang asalnya neurogen.
Ruang vaskuler yang membesar mengakibatkan darah
Ruang vaskuler yang membesar mengakibatkan darah
seolah-olah ditarik dari sirkulasi umum dan segera masuk kedalam
olah ditarik dari sirkulasi umum dan segera masuk kedalam
kapiler dan venula alat-alat dalam (visera)
kapiler dan venula alat-alat dalam (visera)
- Shock
- Shock
sekunde
sekunde
r
r
Pada shock sekunder terjadi gangguan keseimbangan cairan,
Pada shock sekunder terjadi gangguan keseimbangan cairan,
yang menyebabkan defisiensi sirkulasi perifer disertai jumlah
yang menyebabkan defisiensi sirkulasi perifer disertai jumlah
volume darah yang menurun, aliran darah yang kurang,
volume darah yang menurun, aliran darah yang kurang,
hemokosentrasi dan fungsi ginjal yang terganggu. Sirkulasi yang
hemokosentrasi dan fungsi ginjal yang terganggu. Sirkulasi yang
kurang tidak terjadi segera setelah kena serangan /kerusakkan,
kurang tidak terjadi segera setelah kena serangan /kerusakkan,
tetapi baru beberapa waktu sesudahnya; oleh karena itu disebut
tetapi baru beberapa waktu sesudahnya; oleh karena itu disebut
shock sekunder atau dela
shock sekunder atau dela
yed
yed
shock.
shock.
Gejala-gejalanya adalah rasa lesu dan lemas, kulit yang basah,
Gejala-gejalanya adalah rasa lesu dan lemas, kulit yang basah,
kolaps vena terutama vena-vena superfisial, pernapasan
kolaps vena terutama vena-vena superfisial, pernapasan
dangkal, nadi cepat dan lemah , tekanan darah yang rendah,
dangkal, nadi cepat dan lemah , tekanan darah yang rendah,
oliguria, dan kadang-kadang disertai muntah.
oliguria, dan kadang-kadang disertai muntah.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya disparitas antara
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya disparitas antara
vo
vo
lu
lu
me darah
me darah
dan vo
dan vo
lu
lu
me ruang darah adalah :
me ruang darah adalah :
··
Volume darah berkurang akibat permeabilitas yang
Volume darah berkurang akibat permeabilitas yang
bertambah secara menyeluruh, sehingga cairan keluar dari
bertambah secara menyeluruh, sehingga cairan keluar dari
pembuluh-pembuluh dan kemudian masukke dalam jaringan.
pembuluh-pembuluh dan kemudian masukke dalam jaringan.
Akibat keluarnya cairan ini maka terjadi pengentalan
Akibat keluarnya cairan ini maka terjadi pengentalan
(hemokosentras
(hemokosentras
i )
i )
darah.
darah.
··
Volume darah yang berkurang akibat darah menghilang
Volume darah yang berkurang akibat darah menghilang
secara langsung pada luka-luka atau suatu pembedahan, atau
secara langsung pada luka-luka atau suatu pembedahan, atau
menghilangnya caira akibat diare dan muntah-muntah yang
menghilangnya caira akibat diare dan muntah-muntah yang
banyak.
banyak.
··
Volume darah yang mengalir berkurang akibat pelebaran
Volume darah yang mengalir berkurang akibat pelebaran
kapiler dan venula pada alat-alat dalam, sehingga darah
kapiler dan venula pada alat-alat dalam, sehingga darah
seoah-olah ditarik
seoah-olah ditarik
atau dihisap dari
atau dihisap dari
sirkul
sirkul
asi oleh
asi oleh
pembulu
pembulu
h-
h-pembuluh yang melebar, sehingga darah yang mengalir
pembuluh yang melebar, sehingga darah yang mengalir
kembali kedalam jangtung berkurang.
kembali kedalam jangtung berkurang.
Kemungkinan penyebab gangguan yang terjadi pada Ny. Z
Kemungkinan penyebab gangguan yang terjadi pada Ny. Z
adalah :
adalah :
··
Kehilangan cairan yang berlebihan akibat muntah-muntah,
Kehilangan cairan yang berlebihan akibat muntah-muntah,
diare, e
diare, e
vapo
vapo
rasi yang berlebihan, penggun
rasi yang berlebihan, penggun
aan diuretika yang
aan diuretika yang
berlebihan.
berlebihan.
··
Intake cairan yang kurang, malnutrisi, dan perdarahan.
Intake cairan yang kurang, malnutrisi, dan perdarahan.
..
..
4. Mekanisme pengaturan cairan dan elektrolit.
4. Mekanisme pengaturan cairan dan elektrolit.
·
·
Sumber masukan dan hilangnya cairan tubuh
Sumber masukan dan hilangnya cairan tubuh
Intake cairan normal
Intake cairan normal
Orang dewasa sehat memasukkan cairan normal sejumlah 90%
Orang dewasa sehat memasukkan cairan normal sejumlah 90%
dari intake cairan setiap harinya (sekitar 250 cc) . Sekitar 10%
dari intake cairan setiap harinya (sekitar 250 cc) . Sekitar 10%
intake cairan (200-300 cc) dihasilkan dari produk metabolisme
intake cairan (200-300 cc) dihasilkan dari produk metabolisme
seluler
seluler
Hilangnya cairan normal
Hilangnya cairan normal
Balans cairan setiap hari dipertahankan, karena paru-paru, kulit,
Balans cairan setiap hari dipertahankan, karena paru-paru, kulit,
saluran cerna dan ginjal mengekresikan sejumlah cairan sama
saluran cerna dan ginjal mengekresikan sejumlah cairan sama
dengan intake cairan total . IWL (insensible water loss) adalah
dengan intake cairan total . IWL (insensible water loss) adalah
hilangnya cairan yang tidak dapat dilihat atau diukur dan terjadi
hilangnya cairan yang tidak dapat dilihat atau diukur dan terjadi
MAKALAH MAKALAH KELAINAN KELAINAN METABOLIK DAN METABOLIK DAN ENDOKRIN KATA ENDOKRIN KATA PENGANTAR Puji PENGANTAR Puji syukur kehadirat syukur kehadirat Allah SWT yang Allah SWT yang telah
telah memmemberikanberikan Rahmat dan Rahmat dan HidayahN... HidayahN... GROUP GOALS, GROUP GOALS, SOCIAL SOCIAL INTERDEPENDENCE, INTERDEPENDENCE, and TRUST and TRUST GROUP GOALS, GROUP GOALS, SOCIAL SOCIAL INTERDEPENDENCE, INTERDEPENDENCE, and TRUST Basic and TRUST Basic Concepts to Be Concepts to Be Covered in This Covered in This Chapter In this Chapter In this chapter a nu chapter a numbmberer of concepts are of concepts are d... d... MAKALAH ASKEB IV MAKALAH ASKEB IV PARAMETRITIS PARAMETRITIS Asuhan Kebidanan Asuhan Kebidanan pada Radang pada Radang Genetalia Interna Genetalia Interna Tanda Gejala dan Tanda Gejala dan Penanganan Penanganan Parametritis ... Parametritis ... MAKALAH ASKEB IV MAKALAH ASKEB IV CERVIKSITIS CERVIKSITIS MAKALAH ASUHAN MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEBIDANAN PATOFISIOLOGI ” PATOFISIOLOGI ” CERVIKSITIS ” CERVIKSITIS ” Disusun oleh Disusun oleh kelompok kelompok 10: 10: EvaEva yuliana yuliana 2010.0661.... 2010.0661.... MAKALAH BIOLOGI MAKALAH BIOLOGI HEREDITAS HEREDITAS MAKALAH MAKALAH HEREDITAS KATA HEREDITAS KATA PENGANTAR Puji PENGANTAR Puji syukur kami syukur kami panjatkan kepada panjatkan kepada tuhan yang maha tuhan yang maha esa karna atas esa karna atas limpahan limpahan rahmatnya kami rahmatnya kami mampu ... mampu ... INGUI... INGUI... ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA N PADA KASUS KASUS TONSILITIS TONSILITIS ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN KATARAK KATARAK ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN KATARAK KATARAK ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN ILLEUS ILLEUS ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN PENYAKIT PENYAKIT PA... PA... ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA N PADA KASUS KASUS GASTROENTRI GASTROENTRI TIS TIS ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA N PADA PASIEN PASIEN HERNIA HERNIA ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN ILLEUS ILLEUS ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN HAEMOROID HAEMOROID ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN HAEMOROID HAEMOROID ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA N PADA GASTRITIS GASTRITIS ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA N PADA GAGAL GAGAL JANTUNG JANTUNG ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN FRAKTUR FRAKTUR ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA N PADA GAGAL GAGAL JANTUNG JANTUNG ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA BPH N PADA BPH (BENIGNA (BENIGNA PROSTAT PROSTAT HIPE... HIPE... ASUHAN ASUHAN KEPERAWATA KEPERAWATA N PADA KLIEN N PADA KLIEN DENGAN DENGAN BATU GINJAL BATU GINJAL
Fish ti me is mo ne y KEPERAWATA N PADA BPH (BENIGNA PROSTAT HIPE... ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN BATU GINJAL ASUHAN KEPERAWATA N PADA ASMA BRONCHIALE ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN APPENDISITIS. .. ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN APPENDISITIS. .. ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT PA... PNEUMONIA ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN XEROFTALMIA TUMOR PARU (KARSINOMA BRONKOGENI K) Ulkus peptikum TUMOR OTAK ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN GANGGUAN HEMATOLO... TRAUMA CAPITIS / TRAUMA CRANIOCEREB RAL atau CEDE... tuberkulosis ASUHAN KEPERAWATA N TAMPONADE JANTUNG ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM K... STROKE atau CEREBRO VASCULAR ACCIDENT (GANGGUAN P... ASKEP DENGAN PSMBA ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN PENYAKIT KATUB JAN...
air. Molekul yang lebih besar akan tetap berada pada satu sisi
membran. Proses ini dinamakan filtrasi .
Proses fisika yang membantu pertukaran cairan pada tingkat
intra vaskuler dan interstisial dinamakan dinamika kapiler atau
hukum Starling . Kapiler merupakan pembuluh dengan ketebalan
selapis sel yang membatasi cairan intravaskuler dan interstisial.
Dinamika kapiler secara langsung berhubungan dengan tekanan
hidrostatik yang berbeda antara ujung kapiler vena dan ujung
kapiler arteri .
Air , elektrolit dan nutrien sel dipompa dari ujungkapiler arteri
ke arah luar oleh pompa aktif jantung (tekanan hidrostatik)
melalui dinding membran sel kapiler. Pa da saat yang sama, sisa
- sisa produk sel dan elektrolit ditarik ke ujung kapiler vena
dengan tekanan osmotik yang dihasilkan oleh sifat magnetik
protein lasma. Protein plasma meliputi : Albumin, yang menjaga
tekanan koloid osmotik di dalam cairan ekstraseluler dan
integritas dinding sel. Globulin, bertanggung jawab untuk fungsi
immunologi. Fibrinogen, bertanggung jawab untuk pembekuan
darah.
Protein berperan pada dinamika balans cairan dengan menjaga
cairan tetap di dalam sel dan menjaga cairan dalam ruang
ektraseluler. Tekanan hidrostatik secara umum oleh aktifitas
pompa jantung pada ujung arteri kapiler adalah 32 mmHg
sementara tekanan osmotik dalam ruang interstisial 4 mmHg
total 36 mmHg tekanan ke arah luar.
Dalam kapiler, protein plasma (terutama albumin) memelihara
stabilitas tekanan koloidosmotik 22 mmHg .Protein plasma ini
tidak permiabel melalui sel dinding kapiler. Tekanan koloid
osmotik dikombinasi dengan tekanan hidrostatik jaringan 4
mmHg sama dengan 26 mmHg. Perbadaan tekanan jaringan 10
mmHg (36 - 26 mmHg) adalah kekuatan mendesak keluar cairan
dari plasma. Tekanan hidrostatik plasma berturut-turut menurun
dengan makin sedikit dan makin jauhnya dari jantung menjadi
17 mmHg di ujung kapiler vena, sementara tekanan osmotik
jaringan kembali konstan 4 mmHg. Kekuatan total desakan pada
ujung kapiler vena menjadi hanya 21 mmHg. Pada saat yang
sama tekanan hidrostatik interstisial meningkat sedikit menjadi
6 mmHg, ditambah tekanan koloid osmotik yang tidak berubah
22 mmHg menghasilkan tekanan total 28 mmHg, menarik
kembali cairan ke plasma. Kekuatan menarik cairan ke plasma
pada ujung kapiler vena adalah 7 mmHg (28 - 21 mmHg). Cairan
yang lepas dari plasma ke ruang interstisial dikembalikan ke
sirkulasi oleh sistim limpatik yang memelihara volume darah
yang normal.
Tranport aktif
Transport aktif terjadi jika larutan/substansi yang melewati
membran sel membutuhakan pengeluaran energi. Proses pompa
aktif bekerja dari energi yang terlepas saat molekul ADP pecah.
Energi ini menguatkan gerakkan substansi(gerakan melawan
tekanan/konsentrasi yang lebih tinggi). Transpor aktif dapat
menggerakkan substansi yang berbeda kedalam atau keluar sel
secara serempak. Contoh transport aktif adalah pompa Na dan K
dimana ion Na dipompa ke dalam dan ion K dipompa keluar sel
setiap perubahan yang terjadi. Elektrolit-elektorlit lain juga
dipompa keluar dan kedalam sel. Pompa sodium dan potassium
berperan sebagai kunci dalam memelihara volume cairan
intrase(ICF). Aliran keluar ion Na mengimbangi tekanan osmotik
yang dihasilkan oleh protein intra sel untuk menekan kelebihan
air kedalam sel.
ASUHAN KEPERAWATA N PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SIST... ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN POST APENDEKTOM I ASUHAN KEPERAWATA N PERTUSIS PADA PASIEN ANAK ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN “RETINOBLAS TOMA” OSTEOPOROSIS OSTEOMIELITIS ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN S... ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN GANGGUAN KARDIOVA... PENGKAJIAN KEPERAWATA N PADA PASIEN DENGAN POST O ... LEUKEMIA ASUHAN KEPERAWATA N PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SIST... ASUHAN KEPERAWATA N KOMUNITAS asuhan keperawatan dengan kolitis ulseratif dan ap... ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN DENGAN KERATITIS ASUHAN KEPERAWATA N KELUARGA ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN INFEKSI JANTUNG (... ASUHAN KEPERAWATA N GANGGUAN SIRKULASI (KARDIOVAS.. . ASUHAN KEPERAWATA
Pengaturan oleh ginjal :
Ginjal adalah pengatur keseimbangan natrium dan cairan
dalam ECF, sel dalam Glomerulus mengsekresi enzim renin
jika mendapat rangsangan penurunan sodium dan menurunnya
volume plasma. Renin mengaktifkan angiotengsin I dan
kemudian secara enzimatik berubah menjadi angiotengsin II,
suatu vasokonstriktor. Angiotengsin II secara selektif
mengkontriksi arteriol di nephron, jika sodium serum
menurun pada peningkatan volume plasma , filtrasi glomerulus
akan meningkat sehingga terjadi peningkatan output urine.
Jika sodium serum tinggi dengan volume plasma rendah atau
normal, filtrasi glomerulus akan menurun sehingga output
urine menurun titik. Angiotengsin II juga menyebabkan
lepasnya hormon aldosteron dari korteks adrenal. Hormon ini
bekerja pada tubulus distal, menyebabkan reabsorbsi sodium
dan air serta ekresi potassium.
·
Anti diuretika hormon ( ADH)
Berfungsi untuk mencegah tubuh kekurangan air melalui
mekanisme peningkatan rearsobsi natrium dan air
ditubulus ginjal. ADH diproduksi karena adanya stimulasi
yang disebabkan oleh peningkatan osmolaritas, penurunan
volume CES .
·
Mekanisme penyerapan disistim pencernaan dan
mekanisme haus di hipotalamus yang mencegah tubuh
kekuranga air.
·
Aldosteron (diproduksi di korteks ginjal)
Bekerja ditubulus ginjal untuk mengabsorpsi natrium (sifat
mengikat
cairan),
mengekresikan
kalium
dan
meningkatkan sirkulasi.
·
Parathormon (PTH)
Meningkatkan absoprsi kalsium dalam usus, meningkatkan
pengeluaran kalsium dari tulang dan meningkatkan
ekskresi ion fosfat oleh gi njal.
·
Mekanisme pergerakkan cairan dan elektrolit
·
Cairan, elektrolit, gas, dan molekul-molekul kecil
bergerak bebas melalui membran semipermiabel
keseluruh bagian tubuh. Pergerakkan ini terjadi
terus-menerus untuk membawa oksigen dan nutrisi bagi sel dan
mengeluarkan sisa methabolisme dari sel, pergerakkan
tersebut terjadi karena adanya mekanisme diffusi,
osmosis, dan filtrasi.
Pengaturan sistim Cardio vaskuler
Sistim ini mengatur volume cairan, sensorik tekanan dan atrial
natriuretik faktor. Volume darah yang normal membuat
jantung memompa darah ke ginjal pada tekanan yang optimal
dimana perfusi ginjal adekuat untuk membentuk urina.
Peubahan voluma darah secara langsung mempengaruhi
tekanan darah arteri dan output urine. Meningkatnya volume
darah akan meningkatkan kardiak output. Peningkatan CO
menyebabkan tekanan arteri meningkat yang secara langsung
mempengaruhi ginjal, menyebabkan meningkatnya output
urine, begitu sebaliknya bila terjadi penurunan volume darah
yang merupakan upaya mempertahankan volume darah yang
stabil pada keadaan intake cairan sehari-hari.
Baroreseptor arteri dan sensor tekanan darah (reseptor stretch)
pada pembuluh darah yang lebih besar (aorta, arteri karotis)
N GANGGUAN PERSEPSI DAN SENSORI... ASKEB BBLR ASKEB KB SUNTIK DIARE AKUT DEHIDRASI SEDANG KOMUNIKASI HUBUNGAN ANTAR MANUSIA Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan MAKALAH PERNIKAHAN INCEST MAKALAH INCEST MAKALAH DOKUMENTAS I KEBIDANAN MAKALAH SINDROM DOWN SENTENCES ENGGLISH FOR M IDWIFERY KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III PROPOSAL KEGIATAN SEMINAR “ PENTINGNYA IMUNISASI... KOLESTEROL JAHAT (LDL) al islam UAS pewarnaan gram (laboratorium mikrobiologi) Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhmmadiya h AD & ART MUHAMMADI YAH makalah eliminasi urin makalah isbd cara penanganan ibu bersalin kala IV ... INFLUENZA pengaruh penerapan model king dalam meningkatkan i... ASKEP GANGGUAN SOSIAL LATIHAN RINCIAN INDIKATOR Upaya
berespon terhadap perubahan vo lume darah;
Meningkatnya tekanan arteri menyebabkan baroreseptor berespon
dan stretch reseptor mengirimkan impuls untuk menghambat
sistim saraf simpatetik.
Refleks susunan saraf simpatetik menyebabkan dilatasi arteriol
ginjal yang selanjutnya meningkatkan output urine.
Faktor nutriuretik atriel (ANF) adalah hormon polipeptida yang
disekresi oleh atrial jantung ke dalam darah yang
merentangkan atrial oleh meningkatnya volume darah. Sinyal
ANF pada ginjal menurunkan reabsorbsi tubulus terhadap
natrium sebagai hasilnya osmolaritas dan output urine
meningkat, volume darah menurun. ANF mempunyai efek
jangka pendek terhadap volume darah: Hormon ini nampak
sebagai penetralisir mekanisme pengaturan pada keadaan
kronik meningkatnya v olume darah.
Pengaturan oleh saluran cerna.
Organ saluran cerna mencerna makanan, sehingga dapat diabsorbsi
oleh tubuh. Proses enzimatik dan hormonal dalam pencernaan,
dikombinasi dengan transpor aktif dan pasif merupakan
mekanisme dimana saluran cerna berpartisipasi dalam
pengaturan volume cairan. Setelah awal pencernaan di gaster,
caira bercampur air dan sekresi saluran cerna (dalam 24 jam
volume sekitar 9 liter) bergerak ke usus halus. Sekitar 85 - 95
% air diabsorbsi dan sari-sari makanan ditransport ke plasma
melew ati usus halus. Kolon mengabsorbsi air 500 - 1000 ml
dan menyerap elektrolit sebelum bergerak menuju rektum dan
anus yang akan dikeluarkan sebagai faeses.
Pengaturan oleh paru-paru.
Eliminasi air secara normal melalui paru-paru (IWL) sekitar 500 cc
perhari. Jumlah IWL bervariasi dengan hiperventilasi dan
mekanisme ventilasi.
Pengaturan secara endokrin.
Pengatur utama intake cairan adalah pusat rasa haus di
hipotalamus. Seseorang minum/berhenti minum sebagai
respon umpan balik sinyal dari pusat rasa haus dan saluran
cerna. Penurunan ICF di sel pusat rasa haus ditambah
menurunnya jumlah cairan dalam usus merangsang seseorang
untuk minum. Sel osmoreseptor di hipotalamus posterior
berespon terhadap perubahan osmolaritas ECF. Jika
osmolaritas meningkat, kelenjar piktuiritari mensekresi
hormon ADH. Jika osmolaritas ECF menurun, sekresi ADH
dihambat. ADH bekerja ditubulus distal untuk meningkatkan
permebilitas membran terhadap air sehingga meningkatkan
reabsorbsi air. Reseptor di sensorik mukosa salura cerna
dibawah pengaruh ADH mengabsorbsi air diusus besar (kolon).
Volume ICF pada pusat rasa haus yang meningkat menghambat
keinginan untuk minum, segera mekanisme umpan balik rsa
haus dan fungsi ADH bekerja sebaliknya terhadap air untuk
memlihara
keadaan
homeostasis.
Adrenal
mengontrol
keseimbangan cairan dan elektrolit melalui sekresi hormon
steroid
terutama
aldosteron.
Paratiroid
membantu
mempertahankan keseimbangan elektrolit melalui sekresi
hormon paratiroid.
5. Komplikasi yang dapat timbul dari Ny, Z adalah
:
·Gangguan penurunan kardiac out put
penurunan tingkat stress pada pasien penyaki... THYPOID SKRIPSI pengaruh antara kurangnya pemahaman penggu... ASMA ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN MASALAH PSIKOSEKSUA L PENERAPAN MODEL KEPERAWATA N ADAPTASI ROY DALAM PE... PUSKESMAS PONED PERUBAHAN SISTEM HEMATOLOGI “MODEL KONSEP INTERAKSI IMOGENE M. KING” PERBEDAAN TANDA HIRSCHPRUN G DAN KONSTIPASI FUNGSIO... Makalah Peran pendidikan dalam mendukung MDGs tahu... ASKEP M EDIKAL BEDAH 2 DENGAN DIAGNOSA MEDIS JANTUN... ASKEP DENGAN PASIEN SLE ( SISTEMISC LUPUS ERYTHEMA... drama isolasi jiwa STRATEGI AKSELERASI PENCAPAIAN TARGET M DGs 2015 MAKALAH HIPOGONADIS M E ATRAUMATIC CARE ASKEB IV PATOLOGI "RUBELLA" askep gangguan kardiovaskule r hipertensi IKTERUS NEONATORIU M (HIPERBILIRU BINEMIA) gagal ginjal kronik
·
Hypokalemia : Gagal ginjal akut, gangguan sirkulasi (
aritmia, decomp. cordis, hypotensi orthostatik), Ileus
paralitik, kelemahan otot sampai kuadrat plegia.
·
Hyponatremia: Kram otot (kejang), twicing,
hemiparese, odema pupil, koma.
·Perubaan perfusi jaringan perifer.
6. Pengaruh kondisi Ny. Z. dengan organ tubuhnya
serta proses terjadinya.
Pada kardiovaskuler :
Dengan
adanya
dehidrasi
terjadi
hipokalemia
yang
menyebabkan tonus otot jantung berkurang maka kardiak
output menurun, kompensasi tubuh melalui dengan
meningkatkan kerja jantung yang ditandai dengan takikardi.
Apabila hal ini berlangsung terus menerus jantung akan
mengalami
hipertropi
dan
akhirnya
akan
terjadi
dekompensasi ko rdis.
Pada ginjal :
Ginjal adalah pengatur utama keseimbangan natrium dan cairan
dalam CEF . Sel dalam glomerulus mensekresi enzim renin.
Jika mendapat rangsangan penurunan konsentrasi sodium
dan menurunnya volume plasma. Renin mengaktifkan
angiotengsin I yang kemudian secara enzimatik berubah
menjadi angiotengsin II , suatu kekuatan vasokonstriktor
angiotengsin II secara selektif mengkontriksi arteriol di
nephron . Jika sodium serum menurun pada peningkatan
volume plasma, filtrasi glomerulus akan meningkat sehingga
terjadi peningkatan output urine. Jika sodium tinggi dengan
sodium plasma rendah atau rendah atau normal, filtrasi
glomerulus akan menurun sehingga output urine akan
menurun.
Jika vasokonstriksi di nephron berlangsung terus menerus maka
GFR (Laju Filtrai Glomerulus) tidak terkontrol yang
berakibat kegagalan pada ginjal.
Pada sistim pernapasan :
Akibat
gangguan
keseimbangan
cairan
elektrolit
bisa
mengganggu keseimbangan asam basa. Pada kondisi ini BJ
plasma meningkat, viskositas darah meningkat sehingga
oksigen yang dibawa oleh darah berkurang, maka terjadi
penimbunan karbon dioksida. Dengan peningkatan karbon
dioksida maka akan diikat H2O terjadilah sistim Buffer yang
akan mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.
H2CO3 akan terurai menjadi H + HCO3
sehingga terjadi
penumpukan H dalam darah akibatnya pH menurun dan
terjadi acidosis.
Dengan hilangnya elektrolit terutama Na dan K sehingga tonus
oto menurun yang menyebabkan penurunan metabolisme
anaerob yang menghasilkan asam laktat sehingga terjadi
penimbunan asam laktat menyebabkan kerusakan sel pada
paru-paru dengan peningkatan PCO2 sebagai kompensasi
paru melakukan hiperventilasi.
Pada saluran cerna :
Kadar kalium yang rendah menyebabkan peristaltik usus
berkurang lama kelamaan usus akan mengalami paralitik atau
ileus paralitik.
Dan pada otot juga terjadi kelemahan karena pada salah fungsi
kalium adalah untuk kontraksi otot.
hepatitis hemofilia GANGGUAN SISTEM RESPIRASI (PNEUMONIA) askep GANGGUAN SISTEM PENGLIHATAN (BUTA WARNA) GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKU LER (ANGINA PECTORIS) ASUHAN KEPERAWATA N GANGGUAN SIRKULASI (KARDIOVAS.. . askep GANGGUAN PERSEPSI DAN SENSORI (NEUROLOGI) askep GANGGUAN PENGLIHATAN “ABLASI RETINA” askep gangguan Muskulokelet al Fraktur askep dengan gagal jantun g EPILEPSI (GANGGUAN KONDUKSI SISTEM SYARAF) Dysentri amuba ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN GANGGUAN HEMATOLOGI : DI... PENYAKIT CONGESTIVE HEARTH FAILURE (CHF) BRONCHITIS ASUHAN KEPERAWATA N PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUB ...
Asma atau RAD ( Reactive Air-Way Disease ) ASMA BRONKHIAL ANGINA PECTORIS ASKEP GANGGUAN PENDENGARA N ( PRESBIAKUSIS ASKEP HIPOTERMIA HIPOGLIKEMIA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Natrium berfungsi untuk memfasilitasi transmin impuls saraf dan
serat otot dangan bantuan pompa Natrium. Apabila kadar Na
turun maka timbul keram otot, kejang, twiching.
Na juga berfugsi mengatur keseimbangan asam basa bekerja
sama dengan asam bikarbonat dan klorida, sehingga bila
natrium kadarnya turun dapat menimbulkan lemah, bingung,
hemipharese, udem pupil dan koma.
7 .PENANGANA N
Rehidrasi :
Goldberger (1980) melakukan beberapa cara
menghitung
kebutuhan cairan dan elektrolit, yaitu :
Cara I
·
Jika ada rasa haus dan tidak ada tanda-tanda klinis
dehidrasi lainnya, maka kehilangan cairan kira-kira 2 %
dari BB pada waktu itu. Contoh: BB 50 kg maka defisit
cairan sekitar 1 liter. (1000 cc)
·
Jika seseorang bepergian 3-4 hari tanpa air dan ada rasa
haus, mulut kering, oliguria, maka defisit air sekitar 6 %
atau 3000 cc pada orang dengan BB 50 kg.
·
Bila ada tanda di atas ditambah dengan kelemahan fisik
nyata, perubahan mental seperti bingung atau delirium,
maka defisit cairan sekitar 7-14% atau sekitar 3,5 sampai
7 liter pada orang dengan BB 50 kg.
Cara II:
Jika penderita dapat ditimbang tiap hari, maka kehilangan BB
4 kg pada fase akut cuma dengan defisit air 4 liter.
Cara III:
Dengan suatu kenyataan bahwa kosentrasi natrium dalam
plasma berbanding terbalik denganvolume ekstrasel dengan
pengertian bahwa kehilangan air tidak disertai dengan
perubahan kosentrasi natrium dalam plasma, maka dapat
dihitung dengan rumus:
Na2 x
BW2
=
Na1 x
BW1
dimana; Na1 = kadas Na plasma normal 142 mEq/liter
BW1 = volume air badan normal sekitar 60 % dari BB
pria dan 50 % dari BB
wanita.
Na2 = Kadar natrium plasma sekarang.
BW2= Volume air badan sekarang.
Daldiyono (1973) mengemukakan salah satu cara menghitung
kebutuhan cairan untuk rehidrasi inisial pada gastro
enteritis akut berdasarkan sistim score.
Adapun nilai/score gejala klinis dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
Gejala klinik
Score
Muntah
Vox colerica (suara sesak)
Kesadaran apatis
Kesadaran somnolent sampai dengan
koma
Tensi sistolik kurang atau sama dengan
90 mmHg
Nadi lebih atau sama dengan 120
x/menit
Napas kusmaul > 30x/menit
Turgor kulit <
Vacies colerica
Ekstremitas dingin
Jari tangan keriput
1
2
1
2
2
1
1
1
2
1
1
2
-1
-2
ASKEP PRESBIAKUSIS tingkat kecemasan ibu terhadap balita yang menderi... HIPERTENSI WSD ( Water Seal Drainage ) Nekrosis Miokard SKRIPSI Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tip... AIR KELAPA DIBUAT UNTUK CUKA A STUDY OF JAVANESE DIALECT USED BY THE WORKING CL... BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA Asuhan keperawatan dengan Gangguan Sistem Pengli... ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PE... TUMOR PARU TRAUMA ABDOMEN TRANSPARASI CURIGA THIPOID. THYPOID TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TETANUS ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN TETANUS TERAPI LINGKUNGAN TERAPI KELUARGA TERAPI CAIRAN SEDERHANA DAN TRANSFUSI PERIOPERATI. .. ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN TB PARU dengan Atel... penyakit TB PARUSianosis
Umur 50 atau lebih
Umur 60 tahun atau lebih
Semua score ditulis lalu dijumlah. Jumlah cairan yang akan
diberikan dalam 2 jam dapat dihitung:
Score x 10% x BB (Kg) x 1 liter
15
Dengan menggunakan rumus Margon- walten (dikutip dari
daldiyono) yaitu dengan mengukur BJ Plasma:
BJ plasma -1,025 x BB (Kg) x 4 ml
0,001
Contoh : Pria BB 40 Kg dengan BJ Plasama pada waktu itu 1,030,
maka kebutuhan cairan untuk rehidrasi inisial :
1,030 - 1,025 x 40 x 4 ml = 800 ml
0,001
Jumlah cairan yang dibutuhkan Ny. Z adalah :
Menurut Golderberg (1980) kebutuhan cairan Ny.Z berdasarkan
gejala klinis adalah:
cara 1. Kehilangan cairan sekitar 6% dari BB atau sekitar 3 liter.
Menurut cara III rumus :
Na II x Bw 2 = Na I x Bw I
123 x X
= 142 x 22
X
= 25,4 (tak sesuai)
Menurut score daldiyono dari gejala klinis ditemukan score 6 ,
perhitungannya:
6 x 10% x 50 Kg x 1 liter = 2 liter (2000 ml)
15
Masalah keperawatan
Diagnosa I
Gangguan penurunan cardiac out put sehubungan
dengan penurunan Stroke volume
Independen
Rasional
Monitor tanda-tanda vital CVP
(bila dipasang CVP).
Catat
adanya
perubahan
tekanan
darah, observasi peningkatan
suhu.
Takikardi menunjukkan variasi
hipotensi,
tergantung
pada
tingkat keurangan cairan. CVP
digunakan
untuk
mengukur
derajat kekurangan cairan dan
respon dari pe mulihan
Palpasi puls perifer, catat
warna kulit, suhu, kaji kondisi
mental
Kondisi ini merupakan cairan
ekstrasel yang dapat berakibat
perfusi organ yang adekuat
pada daerah tersebut, yang
mungkin disebabkan sirkulasi
pembuluh darah kolaps
Timbang BB setiap hari (bila
memungkinkan)
dan bandingkan dengan balans
cairan 24 jam . Lihat adanya
udem misalnya pada abdomen
dan tungkai
Perubahan
BB
tidak
bisa
merefleksikan secara akurat
volume cairan intravaskuler
Ketahui dengan pasti kondisi
pasien dan jadwalkan selama
24
jam
intake
cairannya.
Anjurkan makan makanan yang
mengandung cairan yang tinggi
Mengurangi haus dan rasa tidak
nyaman dari membran mukosa
mulut, tambahkan masukkan
parenteral (bila perlu)
Berikan pengaman bila perlu, Penurunan perfusi cerebral
ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN TB PARU + HEMOPTOE PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI & ... makalah rawat gabung pada bayi ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN STROKE stroke perdarahan inttracerebra l striktur urethra ASMA ( STATUS ASMATIKUS) Spondilitis tuberculosa Asuhan keperawatan Dengan gangguAN PERSEPSI SENSO... ASUHAN KEPERAWATA N PASIEN DENGAN SIROSIS HEPATIS SIROSIS HATI SINDROMA OTAK ORGANIK KARENA EPILEPSI SERUM SEMINAR PERAWATAN JIWA "MENARIK DIRI" ASUHAN KEPERAWATA N JIWA KLIEN TN. S DENGAN ... ASUHAN KEPERAWATA N SCHIZOPRENI A KATATONIK ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL P... SAP TUMBUH KEMBANG ANAK SAP Alergi pada
Anak Sectio cesarea makalah keluarga dan perawatan lansia Penyakit serebro
seperti
pengaman
disisi
tempat tidur, posisi tempat
tidur. Direncanakan observasi
yang sering, pengikat yang
lembut (bila perlu)
sering berakibat perubahan
kesadaran
atau
mental
sehingga pasien perlu dijaga
dari trauma atau kecelakaan
(terjatuh).
Laporka segera bila ada nyeri
dada , dyspnoe,
sianosis, penurunan kesadaran,
lemah.
Monitor
sewaktu-waktu peningkatan tekanan
darah, batuk basah, dyspnoe,
ronchi, sputum berbusa
Hemokonsentrasi
dan
peningkatan kekentalan darah
dapat mengakibatkan adanya
emboli sistemik. Kondisi ini
dapat
mempercepat
kekurangan
cairan
yang
mengganggu
sistim
kardiovaskuler
Kolaborasi:
Bantu dengan mengidentifikasi
atau mengobati penyebabnya.
Monitor
pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi
seperti elektrolit , glukosa,
pH, atau peningkatan tekanan
CO2, serta koagulasi
Merujuk pada aturan atau
standart yang ada. Tergantung
dari
hilangnya
cairan
,
sehingga ketidak seimbangan
cairan dan elektrolit akan
terlihat
pada
hasil
laboratorium
tersebut.
Mengukur derajat kekurangan
cairan
dan
respon
dari
pemulihan
.
Demam
merupakan metabolisme dan
reabsorbsi
dari
kehilangan
cairan
Diagnosa 2 : Hiponatremia
sehubungan dengan pengeluaran
natrium yang berlebihan melalui muntah, diare, dan
perdarahan.
Independent
Rasional
Monitor intake dan output,
hitung keseimbangan cairan,
dan BB setiap hari.
Indikator keseimbangan cairan
adalah
penting.
Kehilangan
ataupun
kekurangan
cairan
dapat trjadi pada hiponatremi.
Kaji tingkat kesadaran dan
respon neuromuskuler
Kekurangan / defisit natrium
dapat
mengakibatkan
menurunnya tingkat kesadaran,
adanya kelemahan otot secara
umum/kejang.
Catat frekuensi dan kedalama
pernapasan.
Kekurangan
natrium
dapat
menimbulkan pernapasan yang
lambat
sebagai
kompensasi
tubuh terhadap metabolisme
alkalosis.
Anjurkan klien untuk minum
dan makan makanan yang
banyak mengandung natrium
seperti susu, telur, daging, dan
sebagainya.
Meskipun kekurangan natrium
menyebabkan
gejala
yang
serius yang perlu pemberian
intravenus
segera,
pasien
dianjurkan juga untuk mencoba
intake natrium peroral dan
hindari pembatasan garam.
Kolaborasi :
Monitor elektrolit urine dan
serum serta osmolaritas.
Berikan obat-obatan, seperti:
Diuretika
Untuk mengevaluasi kebutuhan
terapi dan kee fektifannya
Efektif
dalam
menurangi
kelebihan
cairan
untuk
mengoreksi kesimbangan
vaskuler (CVA) TRAUMA MEKANIK MATA ekstubasi ABLASIO RETINA REPRODUKSI PADA TUMBUHAN ASUHAN KEPERAWATA N KELUARGA REMAJA DENGAN MASALAH... RADANG METODE PENELITIAN PERAWATAN PRE OPERATIF PEMBELAJARAN KOOPERATIF ASUHAN KEPERAWATA N KX DENGAN PRE OP HERNIA INGUINA... MAKALAH PPKN HAK DAN TANGGUNG JAWAB POST PARTUM ASUHAN KEPERAWATA N PASIEN TN. IK DENGAN PNEUMONIA.. . PNEUMOTORAK S PNEUMONIA DAN DIPTHERI ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN PNEUMONIA Penyakit jantung koroner PERDARAHAN POST PARTUM (HPP) PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK ( PPOK ) MENINGKATKAN KETERATURA N BEROBAT PASIEN TBC PARU ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN ASUHAN KEPERAWATA N PASIEN DENGAN TUMOR PARU ASUHAN KEPERAWATA N POST ATIKOANTROKCl
NaCl
Untuk mengoreksi kekurangan
kalium,
khususnya
pada
penggunaan diuretika.
.
Berguna untuk memperbaiki
kekurangan
atau
mencegah
adanya kehilangan cairan lebih
lanjut..
Diagnosa 3. Hipokalemia sehubungan dengan pengeluaran kalium
yang berlebihan melalui gastrointestinal dan intake yang tidak
adekuat.
Independen
Rasional
Monitor frekuensi jantung dan
irama jantung
Takikardi dapat berkembang
dan secara potensial
mengancam kehidupan;
sinus takikardi, AV blok, AV
dissosiation, v entrikuler
takikardi.
Monitor fungsi pernapasan,
kedalaman dan usaha napas.
Anjurkan pasien untuk latihan
batuk atau napas dalam, ganti
posisi sesering mungkin.
Kelemahan otot pernapasan
dapat menyebabkan paralisis
dan akhirnya respiratory
arrest.
Observasi tingkat kesadaran dan
fungsi neuromuskuler; kekuatan,
sensasi, dan gerak.
Apatis, rasa ngantuk,
irritabilitas, tetani,
parathesias, dan coma dapat
terjadi.
Pertahanan cacat yang akurat
tentang urine, hilangnya kalium
dari gaster/luka.
Pedoman untuk menghitung
kebutuhan cairan/kalium
yang diperlukan.
Monitor kecepatan pemberian
infus patassium intravenus
menggunakan infus
minidrop/microdrop. Cek effek
sampingnya.
Meyakinkan pengobatan
terkontrol untuk mencegah
efek bolus dan mengurangi
rasa tidak nyaman.
Anjurkan makan/minum yang tinggi
potassium seperti; nanas, jeruk,
the, tomat dan sebagainya.
Pemberian po tassium dapat
dipertahankan melalui diet
jika pasien boleh
makan/minum.
Observasi tanda-tanda alkalosis
metabolik, seperti : hipoventilasi,
takikardi, disritmia, tetani,
perubahan mental.
Keadaan ini juga sering
mengikuti hipokalimia.
Observasi tanda-tanda intoksikasi
digitalis jika digunakan (mengeluh
mual, muntah, pandangan kabur,
peningkatan atril dysrhytmia,
block jantung)
Kadar potassium rendah
meningkatkan efek digitalis,
hantaran listrik jantung
lambat. Hipo kalimia dapat
menyebabkan lethal
dysrhytmia.
Kolaboratif:
Bantu mengidentifikasi/mengatasi
masalah berdasarkan penyebab.
Monitor pemeriksaan
laboratorium, misalnya; Serum
potassium.
Membantu mencari faktor
pencetus dan penyebabnya.
Kadarnya hendaknya sering
diperiksa selama pemberian
terapi, khususnya bila ada
kebocoran ginjal. Kelebihan
TOMI TELINGA DECOMPENSASI CORDIS ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SIS... OEDEMA PARU CONTOH SURAT PENGANTAR ASUHAN KEPERAWATA N KALA I PADA IBU DENGAN PERSALI... ASKEP ANAK DENGAN SYNDROM NEFROTIK CHAPTER I INTRODUCTIO N ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN GANGGUAN MUSKULOS... MAKALAH MORTALITAS MORBUS HANSEN ASUHAN KEPERAWATA N PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM ... ASKEP DENGAN MORBILI MAKALAH MOBILITAS PENDUDUK ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN STENOSIS MITR... ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN HEDRONEFRO SI... ASUHAN KEPERAWATA N PADA Nn. V DENGAN STATUS ASMAT... makalah menarik diri M ENINGITIS M EDICAL SURGICAL PERAWATAN PRE OPERATIF Pembuatan media Mac Conkey dan EMB (Eosin Metilyen... ASUHAN KEPERAWATA
Analisa gas darah
Serum magnesium
Berikan potassium oral dan atau
intravenus (Kcl elixir, Slor, Slow
-K)
/ peningkatan yang tiba-tiba
dapat menyebabkan cardiac
dysrhytmia.
Koreksi alkalosis akan
meningkatkan serum
potassium dan menurunkan
kebutuhan. Koreksi asidosis
akan mengembalikan
potassium kedalam sel
mengakibatkan penurunan
kadar serum potassium dan
meningkatkan kebutuhan.
Penggunaan diuretika
misalnya : lasix, hidrodiuril
dapat menyebabkan
penurunan kadar clorida dan
potassium.
Pemberian parenteral
hendaknya jangan melebihi
40 mEq/2 jam. Diet
suplemen dapat juga
digunakan untuk mencapai
keadaan equlibrium jika
pasien dapat makan/minum.
Diagnosa IV. Perubahan perfusi jaringan perifer sehubungan
dengan menurunnya aliran darah arteri.
Independen
Rasional
Ubah posisipasien tiap 2 jam
Mengurangi resiko kerusakkan
kulit
Monitor tanda vital dan irama
jantung tiap 4 jam dan
laporkan
dan
catat
perkembangan kecepatan dan
nadi yag i rreguler.
Nadi yang cepat dan tidak
teratur dapat menyebabkan
penurunan
CO
yang
mengakibatkan
penurunan
perfusi jaringan.
Kontrol nadi perifer tiap 4
jam.
Nadi yang teraba dan kuat
menunjukkan
aliran
darah
arteri baik
Observasi warna kulit, suhu,
tekstur sedikitnya tiap 4 jam.
dan
catat
serta
laporkan
adanya
daerah
yang
biru/hitam (ci anosis).
Penurunan
perfusi
jaringan
menyebabkan
perubahan
warna kulit dan tekstur kuliut.
Jangan gunakan panas langsung
pada ekstremitas. Panas dapat
digunakan
pada
abdomen
untuk
merangsang
refleks
dilatasi
pada
arteri
ekstremitas bawah.
Pemenasan ekstremitas secara
langsung
menyebabkan
metabolisme jaringan, jika
arteri tidak dilatasi secara
normal,
perfusi
jaringan
menurun
dapat
terjadi
ischemia.
Ajarkan tehnik relaksasi.
Membantu vasodilatasi
dan
mencegah vasokontriksi yang
disebabkan oleh rasa cemas.
Ajarl\kan pasien tentang :
Melibatkan
pasien
dan
N PASIEN DENGAN GANGGUAN SIST... makalah PERICARDITIS MECONIUM ASPIRATION SYNDROME (MAS) ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN DENGAN LUKA TUSUK makalah abortu s ASUHAN KEPERAWATA N DIABETES MELITUS MECONIUM ASPIRATION SYNDROME (MAS) ASUHAN KEPERAWATA N PADA PASIEN DENGAN LUKA TUSUK ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN TRAUMA MEKANIK MAT... askep pneumothora x Diabetes Mellitus ( DM ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN CEDERA OTAK SEDAN... ASUHAN KEPERAWATA N PADA TRAUMA TEMBUS THORAX DENGA... ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN TRAUMA MEKANIK MAT... Asuhan Keperawatan Klien dengan Tracheostomi ASUHAN KEPERAWATA N PADA KASUS BPH (BENIGNE PROSTST... sifilis makalah pneumonia PNEUMONIA + GAGAL NAFAS ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN
Diposkan oleh Christy Arum di 21.34
Perawatan diri, pentingnya
latihan, perlunya diet rendah
kalori
dan
kolesterol,
menghindari
baju
tebal,
menyilangkan kaki, menjaga
kaki
tergantung,
perlunya
menghindari
penyebab
vasokontriksi ( dingin, stres,
merokok ).
keluarga/orang terdekat dalam
perawatan
pasien
dan
memberikan kebebasan pasien
dalam pembuatan keputusan
tentang status kesehatannya.
TUGAS KELOMPOK
K M B
SYOK GANGGUAN CAIRAN &
ELEKTROLIT
Disusun Oleh :
Aris Wawomeo
Abdul Haris Mahmud
Ayub Khan Zega
Awaliah
Budhy Ermawan
Buntar Handayani
Catur Budi Susilo
Christina Asri EN
Yan M. Asyerem
PSIK - FKUI
1996
Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar:
TRAUMA PADA KORN... ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN TUBERKULOSI S PARU + ... ASUHAN KEPERAWATA N PADA KASUS GE KISTA COLEDOCAL CIDERA KEPALA ASKEP PX DENGAN COLELITIASIS Asthma Bronkiale ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN ABLATIO RETINA ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN KLIEN NEFROLITIASI S pneumonia Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) laporan kasus neonatus ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN M ENINGITIS ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN laparaTomi karsinoma mamma ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN HERNIA INGUINALIS... EFUSI PLEURA ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN DENGAN KARSINOMA BU... BRONKITIS ALERGIKA ASUHAN KEPERAWATA N KARSINOMA KANDUNG KEMIH ASKEP ANAK DENGAN ENCEPHALITIS ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN BRONKIEKTAS IS
Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Accou
Publikasika Pratinjau
Poskan Komentar
penyakitjantung koroner tetanus ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN KASUS STRIKTUR URETRA ASKEP ANAK DENGAN LEUKIMIA LEUKIMIA TB PARU hepatitis ASUHAN KEPERAWATA N DENGAN PRE DAN POST OPERASI BpH... asuhan keperawatan pada ibu bersalin ASUHAN KEPERAWATA N ANAK DENGAN KRONIS MIELOSIT LE... “PRE OP CLOSE FRAKTUR FEMUR 1/3 TENGAH “ asuhan keperawatan anak dengan kwashiorkor konsep dasar kehamilan Kolelitiasis (batu empedu) komunikasi terapeutik Ketoasidosis Diabetikum asuhan keperawatan dengan kistoma ovari KISTA COLEDOCAL KERACUNAN ECTASY keperawatan jiwa ASUHAN KEPERAWATA N PADA ANAK DENGAN KEJANG DEMAM askep kejang demam pada anak ASUHAN KEPERAWATA N IBU HAMIL DENGAN KEHAMILAN LETA... ASKEP KLIEN DENGAN PEMAKAIAN KATETER CVP
askep jiwa menarik diri pada SHIZOPRENIA HEBEFRENI... Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Katarak asuhan keperawatan dengan katarak matur KONSEP PENYAKIT DAN ASUHAN KEPERAWATA N PADA KLIEN... makalah kimia organik"alkalo id" ASUHAN KEPERAWATA N KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL P... Asuhan Keperawatan Miokard Infark KANKER PAYUDARA (CA MAMAE) gangguan psikosa menarik diri makalah ilmu sosial dasar ASUHAN KEPERAWATA N IBU BERSALIN NY.M.W DENGAN KIS... ASUHAN KEPERAWATA N IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI ... PRE EKLAMPSIA ASUHAN KEPERAWATA N IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMS... ASUHAN KEPERAWATA N IBU BERSALIN DENGAN PREEKLAMSI ... makalah penyakit menular seksual insulin INFEKSI SUSUNAN SARAF ASKEP ANAK DENGAN ENSEFALITIS ILLEOSTOMI