• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : Opini mahasiswa, Pelayanan Online

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : Opini mahasiswa, Pelayanan Online"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Opini Mahasiswa Perpustakaan Terhadap Sistem Pelayanan Online Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo oleh *Irfan, **Asrul Jaya,

***Sutiyana Fachruddin

Jurusan Ilmu komunikasi Perpustakaan FISIP Universitas Halu Oleo ipankirfan666@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana opini mahasiswa Perpustakaan terhadap sistem pelayanan online pada fakultas ilmu dan ilmu politik universitas halu oleo.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo angkatan 2013,2014,2015 yang tersebar pada empat jurusan. Sampel yang digunakan sebanyak 67 responden dan menggunakan metode accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya sistem pelayanan online pada fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik telah diterima dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tanggapan responden yang memberikan tanggapan setuju terhadap sistem pelayanan online yang memudahkan mahasiswa dalam melakukan penawara mata kuliah.

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin membumi telah memberikan dampak yang signifikan bagi kelangsungan hidup organisasi. Perkembangan teknologi tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang begitu cepat, yang menuntut organisasi untuk lebih mampu beradaptasi, mampu melakukan perubahan arah dengan memusatkan perhatiannya kepada sistem pelayanan yang cepat, fleksibel, praktis dan lebih berkualitas.

Perkembangan teknologi informasi yang pesat memaksa berbagai elemen masyakat baik secara, individu, kelompok masyarakat, institusi/organisasi untuk selalu melakukan inovasi pelayanan dan mampu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi tersebut. Perkembangan teknologi yang mampu mengubah sistem pelayanan dalam berbagai sisi kehidupam manusia dari sistem manual ke sistem digital dan online kadang-kadang menimbulkan perbedaan opini atau pendapat dari berbagai kalangan.

Perbedaan opini atau pendapat tersebut disebabkan karena adanya kemampuan dan karakteristik individu yang berbeda-beda pula dalam merespons dan mengadopsi teknologi yang dianggap baru dalam penerapannya. Sejalan dengan perubahan sistem pelayanan tersebut, Universitas Haluoleo sebagai institusi yang memberikan pelayanan publik (mahasiswa) merupakan tantangan yang segera harus dijawab dengan segala konsekunsinya untuk terus menata sistem pelayanan akademik yang baik sesuai dengan tuntutan kemajuan zaman. Salah satu penerapan sistem pelayanan akademik secara online yang di canangkan oleh Rektor Universitas Haluoleo Kendari sejak 2010 adalah diantaranya sistem penawaran mata kuliah secara online.

Sistem registrasi atau penawaran mata kuliah secara online adalah merupakan salah satu cara pelayanan untuk mewujudkan terselenggaranya proses pelayanan akademik yang mudah, murah, cepat dan tepat. Program ini diharapkan mampu memberikan kemudahan bagi setiap mahasiswa dari berbagai daerah untuk bisa mengakses informasi pelayanan akademik dan khususnya pelayanan penawaran mata kuliah pada setiap semester berjalan.

Sistem penawaran mata kuliah secara online banyak memiliki keunggulan dibandingan dengan sistem manual, karena mahasiswa tidak perlu lagi datang ke kampus hanya untuk kepentingan penawaran mata kuliah. Mahasiswa yang tersebar diberbagai daerah di Sulawesi Tenggara dan yang berasal di luar Sulawesi Tenggara tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk datang ke kampus untuk sekedar melakukan penawaran mata kuliah. Selain itu mahasiswa tidak perlu lagi mencari dosen penasihat akademiknya (PA) dan melakukan antrian panjang untuk menanda tangani Kartu Rencana Studinya.

(3)

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

 Bagaimana Opini Mahasiswa Perpustakaan terhadap sistem pelayanan online pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas halu oleo.?

Tujuan Penelitan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui opini Mahasiswa perpustakaan terhadap sistem pelayanan online pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas halu oleo.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan Ilmu Komunikasi, khususnya dalam bidang aplikasi teknologi komuniklasi perpustakaan.

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pengelolah yang membidangi pelayanan akademik di Prodi Perpustakaan Universitas Haluoleo dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Secara metodologis, dapat menjadi kajian dalam rangka pengembangan riset dan sebagai bahan informasi bagi mereka yang akan melakukan penelitian sejenis di masa yang akan datang.

Teori

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah difusi inovasi yaitu teori tentang bagaimana sebuah ide dan teknologi baru tersebar dalam sebuah kebudayaan. Teori ini dipopulerkan oleh EverettRogers pada tahun 1964 melalui bukunya yang berjudul Diffusion of Innovations. Ia mendefinisikan difusi sebagai proses dimana sebuah inovasi dikomunikasikan melalui berbagai saluran dan jangka waktu tertentu dalam sebuah sistemsosial

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

Penelitian iniakan dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari. Alasan penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ilmu Sosial dan

(4)

Ilmu Politik Universitas Haluoleo Kendari adalah peneliti ingin mengetahui bagaimana Opini Mahasiswa Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo.

Populasi dan Sampel

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Haluoleo angkatan 2013,2014,2015 yang tersebar pada 4 (empat) jurusan yakni Jurusan Sosiologi, Ilmu Komunikasi dan Jurnalistik dan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Tehnik penarikan sampel dalam peneltian adalah menggunakan teknik probality sampling, yaitu teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik icidetal sampling. Penarikan sampel secara icidental dilakukan secara sengaja dengan membagikan kuisioner bagi mereka yang kebetulan ditemukan pada saat mahasiswa di beberapa jurusan dan program studi yang sedang berada dikampus. karena terlalu besar jumlah keseluruhan populasi dan tidak memungkinkan jika seluruh populasi dijadikan sampel sehingga di ambil 67 responden untuk memudahkan pembagian kuesioner.

Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan data-data penelitian. Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan guna menunjang penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner (angket) yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada sejumlah responden yang telah ditetapkan.

Tehnik analisis data yang dilakukan dalam penelitioan adalah tekhnik analisis data deskriptif, yakni memaparkan tanggapan responden yang ada tanpa bermaksud mencari hubungan serta tidak menguji hipotesis maupun membuat prediksi. Analisis deskriptif penelitian ini didasarkan pada hasil proses data yang terdapat pada kuisioner atau tabulasi, kemudian dibuat distribusi frekuensi untuk setiap item pertanyaan dengan menggunakan tabel tunggal. Penafsiran data-data dari tabel distribusi dilakukan agar dapat memperoleh gambaran tentang makna dan ukuran frekuensi serta persentasenya.

Rumus yang digunakan menggunakan teknik persentase menurut Azwar (2000:129) adalah sebagai berikut:

P = F/N x 100 % Keterangan:

P = hasil persentase

(5)

N = jumlah responden.

Data yang yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari responden yang telah ditetapkan dengan menggunakan instrument penelitian yakni sejumlah pertanyaan yang bersifat tertutp Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan kajian penelitian ini.Data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua jenis data yaitu: Data primer, yaitu yang diperoleh berdasarkan masalah penelitian yang termuat dalam kuisioner. Data-data tersebut terdiri dari: 1. Data dari Responden, yaitu data yang berkaitan dengan keadaan responden. Data-data

ini mencakup hal-hal sebagai berikut: Jurusan/Program Studi Responden, Jenis Kelamin responden, Usia Responden dan Tingkat Semester Responden.

2. Data yang berdasarkan masalah penelitian, yaitu data yang berkaitan dengan bagaimana opini responden terhadap sistem pelayanan penawaran Mata Kuliah secara online.

Data sekunder dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan insrtumen pedoman reveiew dokumen (dokumen reveiew), yaitu berupa buku-buku teks, arsip, laporan, peraturan-perturan, petunjuk teknis yang berhubungan dengan data-data yang bisa menunjang kelengkapan data penelitian.

HASIL

 Deskripsi Tanggapan responden Tentang Sistem Pelayanan online (Variabel X) Untuk lebih sistematisnya penulisan diskripsi hasil penelitian ini maka dapat dibagi dalam dua bagian pembahasan yakni pembahasan atas Deskripsi Tanggapan responden Tentang Perencanaan Penawaran Mata Kuliah secara Online dan Deskripsi tentang Opini responden tentang Perencanaan Penawaran Mata Kuliah secara Online. Dengan pembagian tersebut maka dapat mempermudah proses pembahasan dan analisis antara kedua dimensi yang menjadi fokus dari penelitian ini.

Tabel 4.6

Tangapan responden tentang penawaran mata kuliah dengan sistem online lebih menghemat biaya No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Setuju Tidak Setuju 61 6 91.04 10.44

(6)

Jumlah 67 100 Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat penghematan biaya dalamk sistem penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “Setuju” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 61 responden atau sebesar 91.04% menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lehih menghemat biaya. responden menyatakan setuju. dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak enam responden atau sebesar 10.44%, menyatakan bahwa penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online tidak setuju. Alasan responden mayoritas menyatakan setuju dengan penawaran mata kuliah secara online cenderung lebih dapat menghemat biaya karena penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet.

Penawaran mata kuliah dengan sistem online dianggap akan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah dengan cara manual. Hal ini disebabkan karena didukung oleh adanya cukup tersedianya fasilitas internet diberbagai tempat, sebagai akibat dari ledakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Kemajuan teknologi informasi dan komuniukasi yang cenderung lebih cepat dapat memberikan berbagai kemudahan dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi dunia pendidikan.

Terdapat enam responden yang menyatakan tidak setuju dengan penerapan penawaran mata kuliah dengan sistem online mampu menghemat biaya. Alasan responden menyatakan tidak setuju bahwa penerapan penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat menghemat biaya adalah mahasiswa menganggap bahwa penawaran mata kuliah dengan cara sistem manual dianggap tidak menggunakan biaya karena ketika mahasiswa tiba saatnya penawaran mata kuliah pada setiap semesternya mahasiswa datang dikampus untuk melakukan penawaran dan sekaligus dapat melakukan atau menyelesaikan masalah-masalah akademik lainya. Penghematan biaya bagi mahasiswa dalam melakukan penawaran mata kuliah dengan sistem online dibandingkan dengan sistem manual cenderung tidak memiliki pengaruh yang terlalu menonjol, karena mahasiswa pada prinsipnya datang di kampus merupakan rutinitas yang harus dilakukan.

(7)

Tangapan responden tentang biaya pelayanan sesuai dengan kemampuan mahasiswa No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Sangat Setuju Setuju 63 4 94,02 5,98 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat penghematan biaya dalam sistem penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “Setuju” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 63 responden atau sebesar 94.02% menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lehih menghemat biaya. responden menyatakan sangat setuju. dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 4 responden atau sebesar 5,98%, menyatakan bahwa penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online setuju. Alasan responden mayoritas menyatakan sangat setuju karena akses kesistem pelayanan online dilakukan secara gratis sehingga mahasiswa tidak mengeluarkan biaya kecuali untuk memprint bukti penawaran yang biayanya sesuai dengan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan.

Tabel 4.8

Tangapan responden tentang penawaran mata kuliah dilakukan dengan cepat

No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Setuju Tidak Setuju 53 14 79.10 20.89 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.10 tersebut, diketahui bahwa indikator, penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat mempercepat proses penawaran mata kuliah menunjukkan jawaban responden berada pada tanggapan setuju tentang penawaran mata kuliah yang akan

(8)

dilakukan secara online dengan rencana variasi jawaban responden sebagai berikut: terdapat 53 responden atau sebesar 79.10% menyatakan mendukung atau setuju dengan adanya rencana penawaran mata kuliah dengan sistem online. Hal ini karena dapat mempercepat proses dalam penawaran mata kuliah dan yang menyatakan tidak setuju adalah 14 responden atau sebesar 20.89%.

Alasan responden mayoritas menyatakan setujuh dengan rencana sistem penawaran mata kuliah kuliah secara online dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan jaringan internet tanpa harus datang di kampus untuk menemui dosen penasihat akademiknya untuk melakukan penawaran mata kuliah. Dengan melakukan penawaran mata kuliah secara online mahasiswa dapat melakukan dengan cepat tanpa harus menunggui dosen penasehat akademik yang kadang-kadang tidak masuk kampus pada saat berlangsungnya penawaran.

Tabel 4.9

Tangapan responden tentang efisiensi waktu dalam penawaran mata kuliah dengan sistem online No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Setuju Tidak Setuju 65 2 97.04 2.98 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.11 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat efisiensi waktu dalam melakukan penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “Setuju” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 65 responden atau sebesar 97.04 % menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih mengefisiensi waktu bagi mahasiswa, dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 2 responden atau sebesar 2.98%, menyatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online.

Tabel 4.10

(9)

No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Setuju Tidak Setuju 48 19 71.64 28.35 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.12 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat kemudahan melakukan penawaran mata kuliah secara online pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “Setuju” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 48 responden atau sebesar 71.64 % menyatakan setuju bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih memudahkan bagi mahasiswa, dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak 19 responden atau sebesar 28,35%, menyatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Alasan responden tidak setuju dengan penawaran mata kuliah secara online akan mengakibatkan kurangnya pertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Kurangnya poertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademik akan mengurangi ruang untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa. Penawaran mata kuliah secara manual dengan menemui secara langsung dosen penasihat akademik mahasiswa dapat nebgemukakan secara langsung masalah-masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa. Sedangkan dengan menerapkan penawaran mata kuliah secara online maka akan sukar bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan dosen penasihat akademiknya.

Tabel 4.11

Tangapan responden tentang pelayanan penawaran mata kuliah online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet

No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Sangat Setuju Setuju 50 17 74,63 25,37 Jumlah 67 100

(10)

Berdasarkan tabel 4.13 tersebut, diketahui bahwa indikator tentang pelayanan penawaran mata kuliah online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki internet pada Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “Setuju” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 50 responden atau sebesar 74,63 % menyatakan sangat setuju bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih memudahkan bagi mahasiswa, dan yang menyatakan setuju adalah sebanyak 17 responden atau sebesar 25,37%. Alasan responden mayoritas menyatakan sangat setuju karena adanya akses internet gratis yang disediakan oleh pihak kampus dan juga akses internet berbayar/warnet disekitar kampus.

Tabel 4.12

Tangapan responden tentang penawaran mata kuliah dapat dilakukan sesuai dengan kesempatan mahasiswa No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Setuju Tidak Setuju 60 7 89,56 10,44 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.14 tersebut, diketahui bahwa indikator tingkat kemudahan melakukan penawaran mata kuliah dapat dilakukan sesuai dengan kesempatan Mahasiswa Fisip Unhalu, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “Setuju” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 60 responden atau sebesar 71.64 % menyatakan bahwa rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online akan lebih memudahkan bagi mahasiswa, dan yang menyatakan tidak setuju adalah sebanyak enam responden atau sebesar 10.44%, menyatakan bahwa tidak setuju dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Alasan responden tidak setuju dengan penawaran mata kuliah secara online akan mengakibatkan kurangnya pertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Kurangnya poertemuan secara langsung dengan dosen penasihat akademik akan mengurangi ruang untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa. Penawaran mata kuliah secara manual dengan menemui secara langsung dosen penasihat akademik mahasiswa dapat nebgemukakan secara langsung masalah-masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa. Sedangkan dengan menerapkan penawaran mata kuliah secara

(11)

online maka akan sukar bagi mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan dosen penasihat akademiknya. Alasan responden mayoritas menyatakan setuju karena pihak kampus memberikan akses 24 jam mulai dari jadwal pembukaan sampai penutupan, bagi mahasiswa yang ingin melakukan penawaran online sehingga mereka bisa mendapatkan kesempatan yang tepat untuk melakukan penawaran tanpa mengganggu aktivitas mereka.

 Deskripsi Tanggapan Opini Responden Tentang Sistem Pelayana Online (Variabel Y)

Selanjutnya untuk melihat gambaran tentang opini responden mengenai perencanaan penawaran mata kuliah secara online dapat dilihat melalui analisis penyebaran frekuensi jawaban dari 67 responden terhadap variabel opini mahasiswa terhadap perencanaan sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah dapat dirangkum dalam penjelasan tabel frekuensi dan persentase sebagai berikut :

Tabel 4.13 Perasaan Responden tentang sistem pelayanan online

No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 3 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju 26 30 11 38.80 44.77 16,41 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.6 tersebut, diketahui bahwa tanggapan tentang perasaan mahasiswa Fisip Unhalu terhadap sistem penawaran mata kuliah secara online, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “senang” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 26 responden atau sebesar 38.80% menyatakan sangat setuju terhadap rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online, 30 responden atau sebesar 44.77% menyatakan setuju dengan rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online dan 11 responden atau sebesar 16,41% menyatakan tidak setuju terhadap mahasiwa merasa senang akan lehih menghemat biaya. Alasan responden mayoritas menyatakan setuju dengan penawaran mata kuliah secara online cenderung lebih dapat menghemat biaya karena

(12)

penawaran mata kuliah dengan sistem online dapat dilakukan dimana saja yang memiliki jaringan internet.

Tabel 4.14 Tingkat penerimaan tentang sistem pelayanan online

No Tanggapan Frekuensi (Orang) Persentase (%) 1 2 Sangat Setuju Tidak Setuju 62 5 92.53 7.46 Jumlah 67 100

Sumber: Data Primer Penelitian (diolah 2016)

Berdasarkan tabel 4.7 tersebut, diketahui bahwa indikator tentang tingkat penerimaan Mahasiswa Fisip Unhalu terhadap sistem penawaran mata kuliah secara online, menunjukkan jawaban responden berada pada kategori “menerima” dengan variasi jawaban responden sebagai berikut: 62 responden atau sebesar 92.53% menyatakan sangat stuju terhadap penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online, 5 responden atau sebesar 7.46% menyatakan tidak setuju dengan rencana penerapan sistem penawaran mata kuliah secara online. Alasan responden mayoritas menyatakan menerima dengan baik rencana penawaran mata kuliah secara online karena penawaran mata kuliah secara online cenderung akan lebih memudahkan mahasiswa untuk melakukan penawaran mata kuliah. Kemudahan yang dimaksudkan adalah para mahasiswa tidak lagi memikirkan untuk antrian melakukan atau menemui dosen penasihat akademiknya secara langsung. Mahasiswa dapat melakukan penawaran diwarung-warung internet untuk melakukan penawaran mata kuliah. Selain itu sistem penawaran mata kuliah dengan sistem online dianggap akan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan penerapan sistem penawaran mata kuliah dengan cara manual.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan terbukti bahwa Opini Mahasiswa perpustakaan Fisip-Uho terhadap sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah secara umum memberikan respon positif. Dalam konteks teoritis, sebagaimana dikemukakan dalam kerangka pikir bahwa opini merupakan reaksi atau tanggapan yang diberikan seseorang dalam menanggapi suatu obyek sikap.

Bertolak dari hasil analisis data yang dilakukan melalui analisis deskripsi tabel frekuensi dan persentase maka secara umum dikatakan bahwa opini Mahasiswa Fisip Unhalu

(13)

terhadap perencanaan sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah adalah positif, dimana dari sebaran kuisioner diperoleh gambaran bahwa Mahasiswa Fisip Uho memiliki keinginan yang kuat untuk mencoba dan melakukan model baru dalam sistem pelayanan akademik terutama melakukan penawaran mata kuliah secara online.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebagaimana diuraikan terdahulu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Opini Mahasiswa pepustakaan Fisip-Uho terhadap sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah secara umum memberikan respon positif. Opini Mahasiswa Fisip-Uho terhadap sistem pelayanan online dalam penawaran mata kuliah tersebut tergambar dari adanya hasil olahan data yang dianalisis melalui table frekuensi dan persentase menunjukkan bahwa mahasiswa merasa senang, tertarik, menanggapi secara positif adanya pelayanan akademik secara online dalam penawaran mata kuliah. Kecenderungan mahasiswa Fisip Uho dalam merespon positif adanya perguruan tinggi (Uho) dalam menerapkan sistem pelayanan akademik secara online dalam penawaran mata kuliah didukung dengan adanya fakta bahwa dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi maka diharapkan sistem pelayanan pada masyarakat (mahasiswa) dapat menerima pelayanan akademik dengan mudah dan biaya yang lebih terjangkau serta lebih fleksibel.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar Saifuddin, 2002, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Dharma, Agus, 1989.Management Personalia, Rajawali, Jakarta.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Dinamika Komunikasi. PT Rosdakarya: Bandung 2000 Komunikasi Teori dan praktek PT Rosdakarya: Bandung

2001 Komunikasi Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Rosdakarya: Bandung Kriyanto, Rachmat, 2006, Tehnik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Group, Jakarta Manullang, M. 1982, Management Personalia, Ghalia Indonesia Jakarta

Moekijat. 1993. Teori Komunikasi. Bandung: Mandar

Moenir, A.S. 1983. Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung.

Mulyana, Dedy. 2001. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(14)

---, 2007. Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar). Remaja Rosda Karya. Bandung. Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi Organsasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurudin, 2001, Komunikasi Propaganda, PT. Roda bandung

Pace Wayne, 1998, Komunikasi Organisasi Strategi meningkatan Kinerja Perusahaan, Rosda Karya Bandung

Gambar

Tabel 4.13  Perasaan Responden tentang  sistem pelayanan online
Tabel  4.14  Tingkat penerimaan  tentang  sistem pelayanan online

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan Open-Ended adalah suatu pendekatan yang dapat memberi keleluasan kepada siswa untuk berpikir secara aktif dan kreatif dalam menyelesaikan suatu

Untuk mengakomodir perkembangan hunian yang semakin pesat maka kajian iklim mikro dengan karakteristik menjadi alternatif pendekatan dalam usaha penataan

Kementerian Lingkungan Hidup mendefinisikan produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus

Melalui sistem jejaringan pemuliaan ikan, anggota jejaring pemuliaan ikan yang ada pada saat ini yaitu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal

tindak pidana perkosaan yang telah diproses sampai ke Pengadilan, tapi dari kasus-kasus itu pelakunya tidak dijatuhi hukuman yang maksimal sesuai dengan ketentuan

Rata-rata hasil penilaian aspek keterampilan dan rata-rata hasil penilaian aspek sikap, bisa dilihat pada Gambar 2 dan 4 menunjukkan bahwa rata-rata hasil

Detail layout pada dasarnya adalah mengatur mesin atau fasilitas kerja yang berada dimasing-masing blok yang ada, sedangkan overall layout adalah mengatur letak blok