• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN ,71 PERSEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2012

7,71 PERSEN

No.10/02/75/Th.VII, 5 Februari 2013

™ Pertumbuhan Ekonomi Gorontalo tahun 2012 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan (ADHK) meningkat sebesar 7,71 persen dibanding tahun 2011.

™ Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi dialami sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang tumbuh sebesar 11,13 persen dan terendah di sektor Jasa-jasa yang tumbuh sebesar 5,22 persen.

™ Besaran PDRB Gorontalo pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai 10,37 trilyun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai 3,38 trilyun rupiah.

™ PDRB per-kapita ADHB pada tahun 2012 mencapai 9.544.583 rupiah, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 8.612.114 rupiah.

™ Secara triwulanan, PDRB Gorontalo triwulan IV tahun 2012 mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar -0,54 persen, apabila dibandingkan dengan triwulan III yang tumbuh sebesar 2,81 persen (qtq). Keadaan ini disebabkan oleh turunnya pertumbuhan sektor Pertanian dan perlambatan beberapa sektor lainnya kecuali sektor Keuangan,Real Estate, dan Jasa Perusahaan serta Sektor Jasa-jasa.

™ PDRB Provinsi Gorontalo pada triwulan IV tahun 2012 dibandingkan triwulan yang sama tahun 2011 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 7,57

(2)

I. Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2012

Perekonomian Gorontalo pada tahun 2012 mengalami pertumbuhan sebesar 7,71 persen, lebih cepat apabila dibandingkan tahun 2011 yang tumbuh sebesar 7,68 persen. Nilai PDRB ADHK pada tahun 2012 mencapai Rp 3.383,62 milyar, sedangkan pada tahun 2011 sebesar Rp 3.141,46 milyar. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDRB tahun 2012 mengalami kenaikan dari Rp 9.153,67 milyar pada tahun 2011 menjadi sebesar Rp 10.368,09 milyar pada tahun 2012.

Tabel 1

Nilai PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 & 2012

LAPANGAN USAHA

Atas Dasar Atas Dasar Laju

Pertumbuhan Harga Berlaku Harga Konstan 2000

(Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) (Persen) (Persen) 2011**) 2012***) 2011**) 2012***) 2011**) 2012***)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

2.693,95 3.001,37 885,11 935,68 6,17 5,71 Kehutanan dan Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian 105,89 119,245 35,39 37,73 6,76 6,62 3. Industri Pengolahan 441,25 507,166 244,62 267,98 7,53 9,55 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 49,65 55,833 18,01 19,48 9,06 8,13 5. Bangunan 630,64 731,415 284,81 311,51 9,57 9,38 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 982,99 1.143,970 462,00 513,41 12,11 11,13

7. Pengangkutan dan Komunikasi 831,48 937,03 338.50 367,90 9,06 8,69 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa

Persh. 952,57 1.145,31 278,07 303,93 8,78 9,30

9. Jasa-jasa 2.465,26 2.726,75 594,96 626,00 4,63 5,22

PDRB 9.153,67 10.368,09 3.141,46 3.383,62 7,68 7,71

Ket: **) Angka Sangat Sementara ***) Angka Sangat Sangat Sementara

Selama tahun 2012, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor Perdagangan dan Restoran yang mencapai 11,13 persen, diikuti oleh sektor Industri Pengolahan 9,55 persen dan sektor Bangunan serta sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan masing-masing sebesar 9,38 persen dan 9,30 persen. Sedangkan sektor yang mengalami pertumbuhan terendah adalah sektor Jasa-jasa yang tumbuh hanya sebesar 5,22 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Sisi lain yang menarik untuk dicermati adalah besarnya sumbangan masing-masing sektor dalam menciptakan laju pertumbuhan ekonomi selama tahun 2012. Sektor-sektor

(3)

ekonomi yang nilai nominalnya besar tetap akan menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan, walaupun pertumbuhan sektor bersangkutan relatif kecil (Grafik 1). Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, walaupun mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 11,13 persen, hanya memberikan kontribusi sebesar 1,64 persen terhadap total pertumbuhan PDRB yang sebesar 7,71 persen. Berbeda dengan sektor Pertanian, walaupun pertumbuhannya tidak sebesar pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, namun memberikan kontribusi relatif besar yaitu 1,61 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Sumber-sumber pertumbuhan secara lengkap dapat dilihat pada Grafik 1.

Grafik 1

Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Tahun 2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (persen)

II. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2012

Secara total, nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku pada triwulan IV tahun 2012 mencapai 2.672,00 milyar rupiah, sedangkan Atas Dasar Harga Konstan (tahun 2000) mencapai 857,05 milyar rupiah. Nilai PDRB ADHB pada triwulan IV-2012 tersebut lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai pada triwulan sebelumnya yaitu 2.652,91 milyar rupiah. Sedangkan nilai PDRB ADHK Triwulan IV-2012 lebih kecil dibanding Triwulan sebelumnya sebesar 861,68 milyar rupiah ADHK (tahun 2000). Pada triwulan IV-2012 ini, nilai PDRB tercatat paling tinggi berasal dari sektor pertanian sebesar 725,39 milyar rupiah (ADHB) dan 225,86 milyar rupiah (ADHK). Nilai tersebut diikuti oleh sektor Jasa-jasa sebesar 711,19 milyar rupiah (ADHB) dan 159,03 milyar rupiah (ADHK). Nilai sektor-sektor lainnya disajikan lengkap pada Tabel 2 berikut.

(4)

Tabel 2

Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III dan IV Tahun 2012

LAPANGAN USAHA

Atas Dasar Atas Dasar

Harga Berlaku Harga Konstan 2000 (Milyar Rupiah) (Milyar Rupiah) Triwulan III-2012 Triwulan IV-2012 Triwulan III-2012 Triwulan IV-2012 (1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan,

781,15 725,39 241,40 225,86 Kehutanan dan Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian 30,18 30.92 9,56 9,62 3. Industri Pengolahan 129,77 135.36 68,87 68,12 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 14,22 14.71 4,94 5,05

5. Bangunan 187,68 194.81 79,31 80,86

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 292,99 304,40 130,91 133,49 7. Pengangkutan dan Komunikasi 241,60 248,22 94.51 96,14 8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Persh. 294,09 308,99 77,08 78,90

9. Jasa-jasa 681,25 711,19 156,10 159,03

PDRB 2.652,91 2.672,00 861,68 857,05

Kinerja perekonomian Gorontalo pada triwulan IV tahun 2012 yang digambarkan oleh PDRB Triwulan IV ADHK 2000 menurun sebesar minus 0,54 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Pertumbuhan negatif pada triwulan IV tahun 2012 ini terutama karena sektor Pertanian mengalami penurunan cukup signifikan, yaitu minus 6,44 persen karena turunnya produksi beberapa komoditi unggulan berkaitan dengan musim panen. Sementara itu, sektor-sektor lainnya selama triwulan IV mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Persewaan yang tumbuh sebesar 2,36 persen, diikuti oleh sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 2,23 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Selanjutnya, perekonomian Gorontalo pada triwulan IV tahun 2012 bila dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2011 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 7,57 persen. Semua sektor mengalami pertumbuhan yang positif. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,29 persen, diikuti sektor Bangunan yang tumbuh sebesar 10,13 persen dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang tumbuh sebesar 10,01 persen. Pertumbuhan terendah dialami oleh sektor Industri Pengolahan yang tumbuh hanya sebesar 5,13 persen.

(5)

Tabel 3

Laju Pertumbuhan PDRB Triwulanan Menurut Lapangan Usaha (Persen) LAPANGAN USAHA Triw III 2012 Triw IV 2012 Triw IV 2012 Terhadap Terhadap Terhadap

Triw II 2012 Triw III 2012 Triw IV 2011

(q-to-q) (q-to-q) (y-on-y)

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 4,70 (6,44) 5,70

2. Pertambangan dan Penggalian 2,36 0,58 5,23

3. Industri Pengolahan 2,02 0,37 5,13

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 2,34 2,23 8,69

5. Bangunan 3,06 1,95 10,13

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,50 1,97 10,29

7. Pengangkutan dan Komunikasi 4,55 1,72 10,01

8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 2,17 2,36 9,86

9. Jasa-jasa (0,97) 1,87 5,44

PDRB 2,81 (0,54) 7,57

III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 dan 2012

Distribusi PDRB menurut sektor ADHB menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama yaitu sektor Pertanian, Jasa-jasa, dan Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan pada tahun 2012 mempunyai peranan masing-masing sebesar 28,95 persen ; 26,30 persen dan 11,05 persen. Sektor yang memberikan kontribusi terendah adalah sektor Listrik, Gas dan Air Bersih yaitu hanya 0,54 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Pada tahun 2012 terjadi beberapa pergeseran pada beberapa sektor ekonomi yaitu kenaikan peranan pada sektor Bangunan dari 6,89 persen pada tahun 2011 menjadi 7,05 persen. Begitu juga dengan sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan mengalami kenaikan dalam memberikan kontribusi terhadap total PDRB dari sebesar 10,41 persen pada tahun 2011 menjadi sebesar 11,05 persen pada tahun 2012. Kenaikan peranan pada beberapa sektor tersebut diikuti dengan penurunan peranan pada sektor-sektor lainnya.

(6)

Tabel 4

Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 - 2012 (Persen)

LAPANGAN USAHA 2011 2012

(1) (2) (3)

1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 29,43 28,95

2. Pertambangan dan Penggalian 1,16 1,15

3. Industri Pengolahan 4,82 4,89

4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,54 0,54

5. Bangunan 6,89 7,05

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,74 11,03

7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,08 9,04

8. Keuangan, Real estat dan Jasa Perusahaan 10,41 11,05

9. Jasa-jasa 26,93 26,30

Referensi

Dokumen terkait

Cara kerja robot dalam menyapu lantai adalah dengan memutar sapu yang terdapat di sisi depan bawah serta bagian tengah dari robot dan menggunakan vacuum cleaner untuk

Instagram sendiri merupakan suatu aplikasi media sosial yang berfungsi untuk berbagi foto dengan pengguna instagram lainnya (Salbino, 2014, h. Sebagai deskripsi untuk

7) Jumlah minimal kehadiran selama program diklat berlangsung adalah 80 %, atau apabila ketidak hadiran peserta melebihi 20 % dari keseluruhan diklat, maka peserta dinyatakan gugur

Kombinasi umur bibit dan beberapa varietas kubis bunga memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap komponen pertumbuhan (tinggi tanaman 5 MST dan jumlah daun

Pati; Kota Pekalongan; Kab. Purworejo; Kota Tegal; Kota Salatiga; Kab. Blora; Kab. Pati; Kota Pekalongan; Kab. Purworejo; Kota

Untuk mengetahui potensi minyak atsiri daun kayu manis sebagai insektisida nabati pada penelitian ini, dilakukan uji aktivitas insektisida yang meliputi uji mortalitas dan

Ayat 4 Sebagai contoh, aktiviti yang boleh diadakan dalam kempen ini seperti penerbitan dokumentari, iklan, serta penghasilan pelbagai pemidang dan poster yang berkaitan