• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 74-K/PM.I-07/AD/XI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 74-K/PM.I-07/AD/XI/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BALIKPAPAN

P U T U S A N Nomor : 74-K/PM.I-07/AD/XI/2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer I-07 Balikpapan yang bersidang di Balikpapan dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Jaya Ranni Saputra Pangkat/NRP : Serka / 3930328591272

Jabatan : Ba Min Hartib Subdenpom VI/1-1

Kesatuan : Pomdam VI/Mlw

Tempat, tanggal lahir : pare-pare,10 Desember 1972 Jenis kelamin : Laki-Laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Asrama Subdenpom VI/1-1 Tarakan Jl. Gunung Amal No. 58 Kel. Kampung Enam, Kec. Tarakan Timur Kota tarakan Kaltara Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER I-07 BALIKPAPAN tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan tentang Penyerahan Perkara dari Pangdam VI/Mlw selaku Papera Nomor : Kep/263/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer I-07 Nomor : Sdak/61/K/AD/I-07/XI/2016 tanggal 9 Nopember 2016.

3. Penetapan Kadilmil I-07 Balikpapan Nomor : Tapkim/74/PM.I-07/AD/XI/2016 tanggal 15 Nopember 2016 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Nomor : Tapsid/74/PM.I-07/AD/XI/2016 tanggal 16 Nopember 2016 tentang Hari Sidang.

5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/61/K/AD/I-07/XI/2016 tanggal 9 Nopember 2016, di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para Saksi dibawah sumpah.

Memperhatikan : 1 Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

(2)

Alternatip Kesatu:

"Barang siapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan suatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang."

Sebagaimana dirumuskan dan diancam pidana menurut Pasal 378 KUHP.

Mohon agar Terdakwa dijatuhi :

Pidana : Penjara selama 7 (tujuh) bulan. Menetapkan barang bukti :

1. Surat-surat :

- 1 (satu) bundle Foto copy Akta Jaminan Fidusia nomor 181

- 1 (satu) bundle Foto copy BPKB kendaraan Dump Truk Mitsubishi warna kuning Nopol KT 8843 NE atas nama Supriono.

- 2 (dua) lembar tanda terima pembayaran dari PT. SMS Finance Nomor A 1673122 dan 1673060 a.n Sdr. Sukirman

- 1 (satu) lembar Customer Card SMS Finance a.n Jaya Ranni Saputra

- 1 (satu) lembar Print out tabungan Bank BRI atas nama Sukirman Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang :

- 1 (satu) unit Mobil dump truk merk Mitsubishi warna kuning Nopol KT 8843NE.

Dikembalikan kepada yang paling berhak.

Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 20.000,- (dua puluh ribu rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa pada Terdakwa hendak menipu saksi-2 awalnya adanya kesepakatan perjanjian antara Terdakwa dan saksi-2 bukan karena ia hendak menipu saksi-2 selain itu Terdakwa juga sudah memperbaiki mobil truk tersebut selain itu Terdakwa sangat menyesal, mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya, oleh karena itu Terdakwa mohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut surat dakwaan tersebut di atas Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Pertama :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada bulan Desember 2015 setidak-tidaknya dalam tahun 2015 bertempat di Tarakan atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana :

(3)

" Barang siapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik dengan akal dan tipu muslihat maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan suatu barang, membuat utang atau menghapuskan piutang"

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Bahwa Terdakwa Jaya Rani Saputra menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Milsuk 1992-1993 di Rindam Vll/Wrb, setelah lulus kemudian mengikuti Susjurta tahun 1993 di Pusdik POM Cimahi Jabar, selanjutnya ditugaskan di Yonwalprotneg Paspamres sampai tahun 1999, kemudian pindah tugas ke Puspomad hingga tahun 2000, pada awal tahun 2001 dipindahkan ke Denpom VII/6 MakaSsar sampai dengan akhir tahun 2001, dan mengikuti pendidikan Secaba Reguler di

Pusdikpom pada bulan Maret 2001, setelah selesai kemudian ditugaskan di Pomdam Vl/Mlw hingga terjadinya perkara ini

Terdakwa masih dinas aktif di Denpom Vl/I Smd dengan Bamin Hartib Subdenpom Vl/1-1dan pangkat terakhir Serka NRP

3930328591272.

2) Bahwa pada bulan Oktober 2015 Saksi Muhammad Hutbah membeli sebuah truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE dari Sdr. Usman (Show room CV. Asahra) secara kredit dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) yang diangsur sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, mulai bulan November 2015, melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance (Leasing).

3) Bahwa pada bulan Desember 2015 Saksi Muhammad Hutbah berniat menjual kendaraan dump truk Mitsubishi warna kuning nopol KT 8843 NE karena istri nya mendapat musibah kecelakaan laut dan meninggal dunia, beberapa hari kemudian Terdakwa menelpon Saksi Muhammad Hutbah yang bersedia membeli kendaraan truk milik Saksi Muhammad Hutbah dengan cara over kredit, yang kesepakatannya Terdakwa membayar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan akan meneruskan angsuran sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 33 (tiga puluh tiga) bulan dimulai pada bulan Januari 2016 kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, beberapa hari setelah kesepakatan tersebut Terdakwa menghubungi Saksi Sukirman untuk meminta nomor rekening Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki Nomor rekening Bank kemudian uang tersebut di transfer ke rekening Saksi Muhammad Sukirman sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari total kesepakatan sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta

rupiah) sebagai uang muka, dan sisa uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) hingga saat ini belum di bayar

Terdakwa.

4) Bahwa awalnya Saksi Muhammad Hutbah tidak mau memberikan Truk tersebut kepada Terdakwa karena uang muka sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) belum dilunasi Terdakwa, tetapi karena Terdakwa meminta tolong dan berjanji akan melunasi beberapa hari kemudian, selanjutnya Terdakwa meminta kepada Saksi Muhammad Hutbah untuk mengantarkan truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE ketempat Terdakwa di warung sebelah kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan,

(4)

Saksi Muhammad Hutbah beberapa kali menagih kekurangan uang pembayaran over kredit kepada Terdakwa sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) namun Terdakwa hanya berjanji, dan sampai saat ini Terdakwa belum membayar kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) kepada Saksi Muhammad Hutbah.

5) Bahwa jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak di ketahui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, dan Saksi Muhammad Hutbah telah menyampaikan kepada Terdakwa untuk menghubungi PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance tetapi Terdakwa berkata " kita ndak usah ke PT. SMS Finance nanti kalau ada PT. SMS Finance (leasing) nanya bilang saja Serka Jara Ranni Saputra yang meneruskan kreditnya, klau ndak percaya kasihkan nomor hp saya kepada PT. SMS Finance (leasing)", dan perjanjian jual beli over kredit tersebut tanpa adanya perjanjian tertulis, namun hanya diketahui oleh Saksi Sukirman sebagai penjamin kredit truk tersebut dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan sebagai penerima uang transfer dari Terdakwa melalui rekening BRI nya, serta Sdr. Usman selaku pemilik awal truk, dan yang mengenalkan Saksi Muhammad Hutbah dengan Terdakwa.

6) Bahwa pada bulan Januari, Februari, dan April Saksi Muhammad Hutbah pernah di telepon bagian penagihan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance yang menginformasikan bahwa cicilan pembayaran truk belum di bayar, kemudian Saksi Muhammad Hutbah menyampaikan bahwa truk tersebut sudah di over kredit kepada Terdakwa dan sudah

menjadi tanggungan Terdakwa serta Saksi Muhammad Hutbah juga memberikan nomot HP Terdakwa kepada petugas

penagihan tersebut.

7) Bahwa pada bulan Maret 2016 Saksi Iskandar A.R pernah menanyakan langsung perihal pembelian Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE secara take over kepada Terdakwa saat bertemu di Show room CV. Asahra milik Sdr Usman, saat itu Saksi Iskandar A.R menyampaikan kepada Terdakwa "tolong angsurannya dibayar" dijawab Terdakwa "nanti akan saya selesaikan", namun hingga saat ini Terdakwa belum ada melakukan pembayaran, sehingga truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE disita oleh PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

8) Bahwa benar pada tanggal 5 Agustus 2016 sesuai Berita Acara penyerahan barang bukti dan surat keterangan Sdr. Andi Padli tertanggal 23 September 2016, 1(satu) unit mobil Mitsubishi Colt Fe 74 HD V 125 PS Dump Truck warna kuning tahun 2012 nopol KT 8843 NE telah diserahkan penyidik kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance Tarakan atas nama Saksi Iskandar A.R (karyawan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance Tarakan Kaltara.

9) Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan bujuk rayu atau rangkaian kebohongan atau tipu muslihat, atau membujuk, sehingga Saksi Muhammad Hutbah mau memberikan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE kepada Terdakwa, sehingga Saksi Muhammad Hutbah mengalami kerugian materiil dan inmateriil uang sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) dan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE disita PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

(5)

Atau Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat tersebut di bawah ini yaitu pada bulan Desember 2015 setidak-tidaknya dalam tahun 2015 bertempat di Tarakan atau setidak-tidaknya ditempat-tempat yang termasuk wewenang Pengadilan Militer I-07 Balikpapan telah melakukan tindak pidana :

"Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai pemilik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan"

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1) Bahwa Terdakwa Jaya Rani Saputra menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Milsuk 1992-1993 di Rindam Vll/Wrb, setelah lulus kemudian mengikuti Susjurta tahun 1993 di Pusdik POM Cimahi Jabar, selanjutnya ditugaskan di Yonwalprotneg Paspamres sampai tahun 1999, kemudian pindah tugas ke Puspomad hingga tahun 2000, pada awal tahun 2001 dipindahkan ke Denpom VII/6 Makassar sampai dengan akhir tahun 2001, dan mengikuti pendidikan Secaba Reguler di Pusdikpom pada bulan Maret 2001, setelah selesai kemudian

ditugaskan di Pomdam Vl/Mlw hingga terjadinya perkara ini Terdakwa masih dinas aktif di Denpom Vl/I Smd dengan Bamin Hartib

Subdenpom Vl/1-1dan pangkat terakhir Serka NRP 3930328591272. 2) Bahwa pada bulan Oktober 2015 Saksi Muhammad Hutbah membeli sebuah truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE dari Sdr. Usman (Show room CV. Asahra) secara kredit dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) yang diangsur sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, mulai bulan November 2015, melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance (Leasing).

3) Bahwa pada bulan Desember 2015 Saksi Muhammad Hutbah berniat menjual kendaraan dump truk Mitsubishi warna kuning nopol KT 8843 NE karena istri nya mendapat musibah kecelakaan laut dan meninggal dunia, beberapa hari kemudian Terdakwa menelpon Saksi Muhammad Hutbah yang bersedia membeli kendaraan truk milik Saksi Muhammad Hutbah dengan cara over kredit, yang kesepakatannya Terdakwa membayar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan akan meneruskan angsuran sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 33 (tiga puluh tiga) bulan dimulai pada bulan Januari 2016 kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, beberapa hah setelah kesepakatan tersebut Terdakwa menghubungi Saksi Sukirman untuk meminta nomor rekening Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki Nomor rekening Bank kemudian uang tersebut di transfer ke rekening Saksi Muhammad Sukirman sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), dari total kesepakatan sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta

rupiah) sebagai uang muka, dan sisa uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) hingga saat ini belum di bayar

(6)

4) Bahwa awalnya Saksi muhammad Hutbah tidak mau memberikan Truk tersebut kepada Terdakwa karena uang muka sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) belum dilunasi Terdakwa, tetapi karena Terdakwa meminta tolong dan berjanji akan melunasi beberapa hah kemudian, selanjutnya Terdakwa meminta kepada Saksi Muhammad Hutbah untuk mengantarkan truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE ketempat Terdakwa di warung sebelah kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan, Saksi Muhammad Hutbah beberapa kali menagih kekurangan uang pembayaran over kredit kepada Terdakwa sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) namun Terdakwa hanya berjanji, dan sampai saat ini Terdakwa belum membayar kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) kepada Saksi Muhammad Hutbah.

5) Bahwa jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak di ketahui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, dan Saksi Muhammad Hutbah telah menyampaikan kepada Terdakwa untuk menghubungi PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance tetapi Terdakwa berkata " kita ndak usah ke PT. SMS Finance nanti kalau ada PT. SMS Finance (leasing) nanya bilang saja Serka Jara Ranni Saputra yang meneruskan kreditnya, klau ndak percaya kasihkan nomor hp saya kepada PT. SMS Finance (leasing)", dan perjanjian jual beli over kredit tersebut tanpa adanya perjanjian tertulis, namun hanya diketahui oleh Saksi Sukirman sebagai penjamin kredit truk tersebut dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan sebagai penehma uang transfer dari Terdakwa melalui rekening BRI nya, serta Sdr. Usman selaku pemilik awal truk, dan yang mengenalkan Saksi Muhammad Hutbah dengan Terdakwa.

6) Bahwa pada bulan Januari, Februari, dan April Saksi Muhammad Hutbah pernah di telepon bagian penagihan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance yang menginformasikan bahwa cicilan pembayaran truk belum di bayar, kemudian Saksi Muhammad Hutbah menyampaikan bahwa truk tersebut sudah di over kredit kepada Terdakwa dan sudah

menjadi tanggungan Terdakwa serta Saksi Muhammad Hutbah juga memberikan nomot HP Terdakwa kepada petugas penagihan

tersebut.

7) Bahwa pada bulan Maret 2016 Saksi Iskandar A.R pernah menanyakan langsung perihal pembelian Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE secara take over kepada Terdakwa saat bertemu di Show room CV. Asahra milik Sdr Usman, saat itu Saksi Iskandar A.R menyampaikan kepada Terdakwa "tolong angsurannya dibayar" dijawab Terdakwa "nanti akan saya selesaikan", namun hingga saat ini Terdakwa belum ada melakukan pembayaran, sehingga truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE disita oleh PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

8) Bahwa benar 1 (satu) unit mobil Mitsubishi Colt Fe 74 HD V 125 PS Dump Truck warna kuning tahun 2012 nopol KT 8843 NE telah diserahkan penyidik kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance Tarakan atas nama Sdr Iskandar A.R (karyawan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance Tarakan sesuai surat keterangan Sdr. Andi Padli tertanggal 23 September 2016.

9) Bahwa atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan bujuk rayu atau rangkaian kebohongan atau tipu muslihat, atau membujuk,

(7)

sehingga Saksi Muhammad Hutbah mau memberikan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE kepada Terdakwa sehingga Saksi Muhammad Hutbah mengalami kerugian materiil dan inmateriil uang sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) dan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE disita PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan tersebut telah cukup memenuhi unsur- unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

Pertama : Pasal 378 KUHP, atau Kedua : Pasal 372 KUHP

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas Dakwaan Oditur Militer Terdakwa mapun Penasehat Hukum Terdakwa tidak mengajukan eksepsi atau keberatan.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Menimbang : Bahwa para saksi telah dipanggil kepersidangan oleh Oditur Militer secara patut namun sampai saat ini belum hadir kepersidangan dan mengingat bahwa jarak tempat tinggal saksi yang sangat jauh maka atas persetujuan dari Terdakwa dan Oditur militer maka berdasarkan pasal 155 undang-undang no 31 tahun 1997 majelis memutuskan agar keterangan para saksi tersebut dibacakan di BAP.

Saksi – I : Nama lengkap : Sukirman

Pekerjaan : Swasta

Tempat tanggal lahir : Kolaka (Sultra), 10 Juli 1985 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Wijaya Kusuma 2 RT. 47 Kel. Karang Anyar Darat Kec. Tarakan Barat,

Kota Tarakan Kaltara. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Sdr. Sukirman (Saksi-1) kenal dengan Terdakwa sejak bulan Desember 2015 saat Terdakwa membeli kendaraan jenis truk milik adiknya, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan Oktober 2015 adik Saksi Sukirman atas nama Sdr. Muhammad Hutbah (Saksi-2) membeli kendaraan truk merk Mitsubishi Fuso Canter Ps 125HD Nopol KT 8843 NE dari Sdr. Usman alamat Show room CV. Asahra Jl. Kusuma Bangsa Kota Tarakan dengan cara kredit, dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan angsuran Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, selanjutnya Sdr. Usman mengajukan pembiayaan ke PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance terhitung mulai bulan November 2015 Saksi Sukirman mulai membayar angsuran tersebut ke PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, saat itu kendaraan berada di Balikpapan dan diambil sendiri oleh Saksi Muhammad Hutbah.

(8)

3. Bahwa pengajuan kredit tersebut menggunakan nama Saksi Sukirman karena persyaratannya hams memiliki rumah atau tempat tinggal tetap, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki rumah tinggal tetap Saksi Muhammad Hutbah meminta tolong kepada Saksi Sukirman untuk perjanjian kredit dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance menggunakan nama Saksi Sukirman.

4. Bahwa pada bulan Desember 2015 Saksi Muhammad Hutbah berniat menjual kendaraan dump truk Mitsubishi warna kuning nopol KT 8843 NE karena istri nya mendapat musibah kecelakaan laut dan meninggal dunia, beberapa hah kemudian Terdakwa menelpon Saksi Muhammad Hutbah yang bersedia membeli kendaraan truk mulik Saksi Muhammad Hutbah dengan cara over kredit, yang kesepakatannya Terdakwa membayar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan akan meneruskan angsuran sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 33 (tiga puluh tiga) bulan dimulai pada bulan Januari 2016 kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, beberapa hah setelah kesepakatan tersebut Terdakwa menghubungi Saksi Sukirman untuk meminta nomor rekening Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki Nomor rekening Bank, uang tersebut Terdakwa transfer ke rekening Saksi Sukirman (kakak Saksi Muhammad Hutbah) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari kesepakatan sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sebagai uang muka, sehingga sisanya sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) sampai saat ini belum di bayar Terdakwa.

5. Bahwa sebenarnya Saksi Muhammad Hutbah tidak mau membehkan truk tersebut kepada Terdakwa karena uang muka sebesar Rp Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) belum dilunasi Terdakwa, tetapi karena Terdakwa meminta tolong dan berjanji akan melunasi beberapa hah kemudian, selanjutnya atas permintaan Terdakwa truk tersebut diantar oleh Saksi Muhammad Hutbah di warung samping kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan untuk diserahkan kepada Terdakwa, namun hingga saat ini sisa uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) belum di bayarkan Terdakwa.

6. Bahwa perjanjian jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak ada perjanjian tertulis hanya lisan dan berdasarkan kepercayaan saja, dan Terdakwa juga mengetahui kalau truk tersebut masih dalam status kredit serta BPKB kendaraan berada dalam penguasaan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan Terdakwa berkata kepada Saksi Muhammad Hutbah tidak masalah nanti Terdakwa yang akan meneruskan membayar angsuran bulanannya.

7. Bahwa Saksi Sukirman pernah dihubungi pihak PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance karena belum membayar angsuran kredit truk tersebut bulan Januari, Februari dan April 2016 dan Saksi Sukirman telah menyampaikan kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance bahwa truk tersebut sejak akhir bulan desember 2015 sudah menjadi tanggungan Terdakwa.

Atas keterangan Saksi tersebut di atas, pada pokoknya Terdakwa menyangkal sebagian yaitu :

(9)

- Terdakwa tidak menyatakan perjanjian hanya kesepakatan saja, itupun kalau mobil tersebut jadi di kontrak oleh pihak lain.

Saksi – 2 : Nama lengkap : Muhammad Hutbah

Pekerjaan : Swasta

Tempat tanggal lahir : Kolaka (Sultra), 10 Oktober 1983 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Wijaya Kusuma 2 RT, 53 Kel. Karang Anyar Darat Kec. Tarakan Barat,

Kota Tarakan Kaltara.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut

1. Bahwa Sdr. Muhammad Hutbah (Saksi-2) kenal dengan Terdakwa sejak bulan Desember 2015 saat Terdakwa membeli truk miliknya, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan Oktober 2015 Saksi Muhammad Hutbah membeli sebuah truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE dari Sdr. Usman (Show room CV. Asahra) secara kredit dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) angsuran perbulan sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, dimulai bulan November 2015, angsuran tersebut dibayar melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan telah dibayar Saksi Muhammad Hutbah sebanyak dua bulan yaitu bulan November dan Desember 2015.

3. Bahwa pengajuan kredit melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance oleh Saksi Muhammad Hutbah mengatas namakan Saksi Sukirman karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki rumah tinggal tetap sebagai syarat pengajuan kredit oleh PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, maka Saksi Muhammad Hutbah meminta tolong kepada Saksi Sukirman untuk perjanjian kredit dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

4. Bahwa pada bulan Desember 2015 Terdakwa membeli kendaraan truk milik Saksi Muhammad Hutbah secara over kredit, dengan kesepakatan uang muka sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah), cicilan per bulan sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 33 (tiga puluh tiga) bulan melalui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, angsuran dimulai bulan Januari 2016.

5. Bahwa setelah kesepakatan tersebut, beberapa hari kemudian Terdakwa menghubungi Saksi Muhammad Hutbah melalui handphone dan meminta nomor rekening bank Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki rekening bank maka Saksi Muhammad Hutbah menggunakan nomor rekening bank Saksi Sukirman, kemudian Terdakwa mentransfer uang ke rekening Saksi Sukirman sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari total Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) yang dijanjikan Terdakwa, Saksi Muhammad Hutbah menanyakan kekurangan uang tersebut kepada Terdakwa dan dijawab Terdakwa kalau kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) akan dilunasi segera.

(10)

6. Bahwa perjanjian jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak di ketahui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, dan Saksi Muhammad Hutbah telah menyampaikan kepada Terdakwa untuk menghubungi PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance tetapi Terdakwa berkata " kita ndak usah ke PT. SMS Finance nanti kalau ada PT. SMS Finance (leasing) nanya bilang saja Serka Jara Ranni Saputra yang meneruskan kreditnya, klau ndak percaya kasihkan nomor hp saya kepada PT. SMS Finance (leasing)", dan perjanjian jual beli over kredit tersebut tanpa adanya perjanjian tertulis, namun hanya diketahui oleh Saksi Sukirman sebagai penjamin kredit truk tersebut dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan sebagai penerima uang transfer dari Terdakwa melalui rekening BRI nya, serta Sdr. Usman selaku pemilik awal truk, dan yang mengenalkan Saksi Muhammad Hutbah dengan Terdakwa.

7. Bahwa setelah kesepakatan tersebut Terdakwa meminta kepada Saksi Muhammad Hutbah untuk mengantarkan truknya ketempat dimana Terdakwa dan Saksi Muhammad Hubah bertemu yaitu di warung sebelah kantor Subdenpom, selanjutnya Saksi Muhammad Hutbah menyerahkan STNK truk tersebut ke pada Terdakwa, dan Saksi Muhammad Hutbah sudah beberapa kali menagih kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) tetapi Terdakwa selalu bilang belum ada dan selalu berjanji, dan hingga saat ini Terdakwa belum melunasinya.

8. Bahwa pada bulan Januari, Februari, dan April Saksi Muhammad Hutbah pernah di telepon bagian penagihan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance yang menginformasikan bahwa cicilan pembayaran truk belum di bayar, kemudian Saksi Muhammad Hutbah menyampaikan

bahwa truk tersebut sudah di over kredit kepada Terdakwa dan sudah menjadi tanggungan Terdakwa serta Saksi Muhammad Hutbah

juga memberikan nomot HP Terdakwa kepada petugas penagihan tersebut.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, pada pokoknya Terdakwa menyangkal sebagian yaitu :

- Terdakwa mengatakan kepada saksi-2 mobil tersebut akan dibayar apabila proyek sudah berjalan.

- Kesepakatan pembayaran mobil dengan saksi-2 bukan 70 juta melainkan 60 juta .

Saksi - 3 : Nama lengkap : Muhammad Aris

Pekerjaan : Swasta

Tempat tanggal lahir : Salu Ampak (Sulsel), 21 April 1974 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Asrama Yonif Para Raider 432/Wjs Kab. Maros.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Sdr. Muhammad Aris (Saksi-3) kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2014 dan hanya sebatas teman biasa serta tidak ada hubungan keluarga.

(11)

2. Bahwa pada awal tahun 2016 sekira pukul 15.30 wita Saksi Muhammad Aris ditelpon Terdakwa agar datang ke warung disebelah kantor Subdenpom Vl/I Tarakan, saat minum kopi bersama, Terdakwa menyampaikan kepada Saksi Muhammad Aris Subdenpom Vl/I Tarakan akan kedatangan tamu dari Jakarta sehingga tidak enak kalau dua truk dengan Nopol KT 8843 NE dan KT 8379 FC dilihat oleh tamu tersebut, selanjutnya Terdakwa meminta Saksi Muhammad Aris untuk memindahkan kedua truk tersebut kerumahnya di Karungan Kel. Mamburungan Timur Kec. Tarakan Timur, Kota Tarakan.

3. Bahwa sebelum dalam penguasaan Terdakwa Saksi Muhammad Aris mengetahui kalau truk dengan Nopol KT 8843 NE tersebut adalah milik Saksi Muhammad Hutbah karena hampir setiap hah yang membawa atau mengemudikan kendaraan truk tersebut adakah Saksi Muhammad Hutbah dan Saksi Muhammad Hutbah pernah menyampaikan kepada Saksi Muhammad Aris saat berada di bengkel Harapan Jaya kampung satu Tarakan bahwa uang Saksi Muhammad Hutbah masih ada di dalam truk tersebut, namun saat diminta memindahkan truk tersebut dari sebelah kantor Subdenpom Vl/I Tarakan kerumah Saksi Muhammad Aris, Terdakwa berkata bahwa kedua truk tersebut adalah miliknya.

4. Bahwa saat Saksi Muhammad Aris berada di Malinau pernah di telpon oleh petugas dari Subdenpom VI/1-1 Tarakan untuk mengambil kendaraan dump truk dengan Nopol KT 8843 NE dan setelah Saksi Muhammad Aris kembali ke Tarakan Ternyata kendaraan dump truk tersebut telah diparkir di kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan, dan dump truk dengan Nopol KT 8379 FC diparkir di pinggir jalan sebelah kanan kantor Subdenpom VI/1- 1 Tarakan.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, pada pokoknya Terdakwa membenarkan.

Saksi - 4 : Nama lengkap : Iskandar A.R

Pekerjaan : Karyawan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Tempat tanggal lahir : Pare-pare (Sulsel), 24 Juni 1969

Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sebengkok AL RT. 06 RW. 03 Sebengkok Tarakan

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Sdr. Iskandar A.R (Saksi-4) kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2015 di show room Asahra Tarakan, dan tidak ada hubungan kelurga.

2. Bahwa pada bulan November 2015 Saksi Muhammad Hutbah mengajukan kredit kendaraan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE ke leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) namun karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki rumah pribadi sebagai syarat pengajuan kredit maka Saksi Muhammad Hutbah menggunakan nama Saksi Sukirman (Kakak kandung Saksi Muhammad Hutbah).

3. Bahwa pengajuan kredit dengan rincian harga kendaraan truk Rp 230.000.000,- (dua ratus tiga puluh juta rupiah),

(12)

Saksi Sukirman menggunakan uang muka sebesar Rp 95.000.000,- (sembilan puluh lima juta rupiah) kemudian dana yang cair atau disetujui sebesar Rp 135.000.000,- (seratus tiga puluh lima juta rupiah) dan dana tersebut yang menerima adalah Sdr. Usman selaku pemilik Show room CV. Asahra dan pemilik awal kendaraan truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE.

4. Bahwa angsuran yang harus dibayarkan Saksi Sukirman setiap bulan sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) yang hams diselesaikan dalam waktu 36 (tiga puluh enam) bulan, namun Saksi Sukirman hanya membayar dua kali angsuran yaitu bulan November dan Desember saja setelah itu tidak pernah ada lagi pembayaran sampai dengan sekarang.

5. Bahwa menurut keterangan Saksi Muhammad Hutbah yang menjadi penyebab Saksi Sukirman tidak lagi membayar angsuran ke PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) adalah karena sejak bulan Januari 2016 truk tersebut telah dijual /take over kepada Terdakwa seharga Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) namun bam di bayar Terdakwa sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dan kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) belum di lunasi Terdakwa. 6. Bahwa pada bulan Maret 2016 Saksi Iskandar A.R pernah menanyakan langsung perihal pembelian Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE secara take over kepada Terdakwa saat bertemu di Show room CV. Asahra milik Sdr Usman, saat itu Saksi Iskandar A.R menyampaikan kepada Terdakwa "tolong angsurannya dibayar" dijawab Terdakwa "nanti akan saya selesaikan". 7. Bahwa Terdakwa pernah melakukan pembayaran angsuran sebanyak satu kali namun Saksi Iskandar A.R pernah menalangi angsuran pembayaran angsuran Terdakwa pada bulan Januari 2016 sehingga uang dari Terdakwa tersebut diambil Saksi Iskandar A.R untuk mengganti uang talangan di bulan Januari tersebut, dan pada pada bulan Februari Saksi Iskandar A.R kembali menalangi angsuran pembayaran Terdakwa dengan maksud tagihan atas Terdakwa menjadi tanggungan Saksi Iskandar A.R dan menjaga nama baik Saksi Iskandar A.R di perusahaan.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut di atas, pada pokoknya Terdakwa membenarkan.

Menimbang : Bahwa dalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa Jaya Rani Saputra menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Milsuk 1992-1993 di Rindam Vll/Wrb, setelah lulus kemudian mengikuti Susjurta tahun 1993 di Pusdik POM Cimahi Jabar, selanjutnya ditugaskan di Yonwalprotneg Paspamres sampai tahun 1999, kemudian pindah tugas ke Puspomad hingga tahun 2000, pada awal tahun 2001 dipindahkan ke Denpom VII/6 Makassar sampai dengan akhir tahun 2001, dan mengikuti pendidikan Secaba Reguler di Pusdikpom pada bulan Maret 2001, setelah selesai kemudian ditugaskan di Pomdam Vl/Mlw hingga terjadinya perkara ini Terdakwa masih dinas aktif di Denpom Vl/I Smd dengan Bamin Hartib Subdenpom VI/1- 1dan pangkat terakhir Serka NRP 3930328591272.

(13)

2. Bahwa pada tanggal 1 Januari 2016 Terdakwa telah membeli 1 (satu) unit kendaraan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE dengan cara over kredit dari Saksi Muhammad Hutbah dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan catatan Terdakwa akan membayar apabila telah mendapatkan uang dengan cara menjual satu unit kendaraan truk Mitsubishi Canter tahun 2008 milik Terdakwa, atas kesepakatan tersebut Saksi Muhammad Hutbah menyetujui dan Terdakwa memberikan uang sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) sebagai tanda jadi.

3. Bahwa Terdakwa memberikan tanda jadi sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) disertai kwitansi serta diketahui oleh Saksi Muhammad Hutbah dan Saksi Sukirman, pembayaran dilakukan dengan cara mentransfer uang melalui rekening Mandiri atas nama Sukirman pada bulan Desember 2016, selanjutnya Terdakwa berkewajiban melanjutkan angsuran kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dengan cicilan sebesar Rp 5.700.000,- (lima juta tujuh ratus ribu rupiah) selama kurang lebih tiga tahun, namun hingga saat ini Terdakwa belum melunasi kekurangan dari over kredit mobil truk tersebut sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) ke pada Saksi Muhammad Hutbah dikarenakan mobil truk Terdakwa yang tahun 2008 hingga saat ini belum laku terjual.

4. Bahwa pembelian over kredit tersebut adalah tanpa sepengetahuan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan tanpa syarat maupun ketentuan yang berlaku dan Terdakwa mengetahui bahwa mengalihkan kredit tanpa sepengetahuan atau seijin pihal leasing adalah hal yang tidak dibenarkan.

5. Bahwa pihak leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance pernah secara resmi menagih kepada Terdakwa yang disampaikan melalui pesam singkat SMS karena Saksi Muhammad Hutbah sudah menyampaikan kepada Bpk Andi (Kepala Cabang PT. SMS Finance), dan Terdakwa mengetahui pada saat melakukan over kredit dengan Saksi Muhammad Hutbah kalau truk tersebut berasal dari leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance serta truk tersebut berada di Tarakan.

6. Bahwa Terdakwa tidak pernah menjanjikan akan melunasi over kredit kendaraan truk tersebut sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) kepada Saksi Muhammad Hutbah melainkan ada kesepkatan, jika truk tersebut sudah dipergunakan Terdakwa atau sudah dapat digunakan untuk bekerja maka Terdakwa akan membayar sisa over kredit, sekira bulan April 2016 Terdakwa pernah meminta uangnya sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk dikembalikan dan truk dikembalikan kepada Saksi Muhammad Hutbah karena Saksi Muhammad Hutbah terus meminta Terdakwa untuk melunasi sisa over kredit sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).

7. Bahwa sehubungan dengan janji Terdakwa akan membayar jika telah menjual mobil truk milik Terdakwa yang lain truk tersebut adalah truk jenis Mitsubishi milik Sdr. Usman dan Terdakwa disuruh menjualkan truk tersebut dan akan mendapatkan bagian dari hasil penjualan sebesar Rp 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) sampai dengan Rp 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) karena Sdr. Usman memiliki hutang kepada Terdakwa sebesar Rp 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah).

(14)

8. Bahwa Terdakwa pernah membayar angsuran mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE sekira di bulan Januari, namun setelah itu Terdakwa tidak mammpu membayar angsuran tersebut sampai mobil tersebut ada sekitar 5 bulan di tangan terdakwa.

9. Bahwa karena tidak mampu membayar mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE sekarang sudah diambil kembali oleh pihak leasing SMS.

10. Bahwa sebelum diambil oleh pihak leasing, Terdakwa sudah memberitahukan kepada saksi-2 untuk mengembalikan mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE kepada saksi-2 namun saksi-2 tidak menghiraukannya

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

1. Barang-barang :

- 1 (satu) unit Mobil dump truk merk Mitsubishi warna kuning Nopol KT 8843NE.

2. Surat-surat :

- 1 (satu) bundle Foto copy Akta Jaminan Fidusia nomor 181.

- 1 (satu) bundle Foto copy BPKB kendaraan Dump Truk Mitsubishi warna kuning Nopol KT 8843 NE atas nama Supriono.

- 2 (dua) lembar tanda terima pembayaran dari PT. SMS Finance Nomor A 1673122 dan 1673060 a.n Sdr. Sukirman

- 1 (satu) lembar Customer Card SMS Finance a.n Jaya Ranni Saputra 1 (satu) lembar Print out tabungan Bank BRI atas nama Sukirman..

Masing-masing telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi, serta telah diterangkan sebagai barang bukti yang terkait dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, namun untuk barang bukti berupa 1 (satu) unit Mobil dump truk merk Mitsubishi warna kuning Nopol KT 8843NE ternyata tidak dapat dihadirkan oleh Oditur Militer sehingga Majelis Hakim tidak akan menentukan status barang bukti tersebut hanya barang bukti berupa surat-surat saja yang dapat ditentukan statusnya sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain dan setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa Jaya Rani Saputra menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Milsuk 1992-1993 di Rindam Vll/Wrb, setelah lulus kemudian mengikuti Susjurta tahun 1993 di Pusdik POM Cimahi Jabar, selanjutnya ditugaskan di Yonwalprotneg Paspamres sampai tahun 1999, kemudian pindah tugas ke Puspomad hingga tahun 2000, pada awal tahun 2001 dipindahkan ke Denpom VII/6 Makassar sampai dengan akhir tahun 2001, dan mengikuti pendidikan Secaba Reguler di Pusdikpom pada bulan Maret 2001, setelah selesai kemudian ditugaskan di Pomdam Vl/Mlw hingga terjadinya perkara ini Terdakwa masih dinas aktif di Denpom Vl/I Smd dengan Bamin Hartib Subdenpom VI/1- 1dan pangkat terakhirSerka NRP 3930328591272.

(15)

2. Bahwa benar pada bulan Oktober 2015 Saksi Muhammad Hutbah membeli sebuah truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE dari Sdr. Usman (Show room CV. Asahra) secara kredit dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) yang diangsur sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, mulai bulan November 2015, melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance (Leasing).

3. Bahwa benar pada bulan Desember 2015 Saksi Muhammad Hutbah berniat menjual kendaraan dump truk Mitsubishi warna kuning nopol KT 8843 NE karena istrinya mendapat musibah kecelakaan laut dan meninggal dunia, beberapa hari kemudian Terdakwa menelpon Saksi Muhammad Hutbah yang bersedia membeli kendaraan truk milik Saksi Muhammad Hutbah dengan cara over kredit, yang kesepakatannya Terdakwa membayar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan akan meneruskan angsuran sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 33 (tiga puluh tiga) bulan dimulai pada bulan Januari 2016 kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, beberapa hari setelah kesepakatan tersebut Terdakwa menghubungi Saksi Sukirman untuk meminta nomor rekening Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki Nomor rekening Bank kemudian uang tersebut di transfer ke rekening Saksi Sukirman (Kakak Saksi Muhammad Hutbah) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari total kesepakatan sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sebagai uang muka, dan sisa uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) hingga saat ini belum di bayar Terdakwa.

4. Bahwa benar awalnya Saksi Muhammad Hutbah tidak mau

memberikan Truk tersebut kepada Terdakwa karena uang muka sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) belum dilunasi Terdakwa, tetapi

karena Terdakwa meminta tolong dan berjanji akan melunasi beberapa hari kemudian, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi Muhammad Hutbah untuk mengantarkan truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE ketempat Terdakwa di warung sebelah kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan, kemudian Saksi Muhammad Hutbah beberapa kali menagih kekurangan uang pembayaran over kredit kepada Terdakwa sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) namun Terdakwa hanya berjanji, dan sampai saat ini Terdakwa belum membayar kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) kepada Saksi Muhammad Hutbah.

5. Bahwa benar jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak di ketahui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, dan Saksi Muhammad Hutbah telah menyampaikan kepada Terdakwa untuk menghubungi PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance tetapi Terdakwa berkata " kita ndak usah ke PT. SMS Finance nanti kalau ada PT. SMS Finance (leasing) nanya bilang saja Serka Jara Ranni Saputra yang meneruskan kreditnya, kalau ndak percaya kasihkan nomor hp saya kepada PT. SMS Finance (leasing)", dan perjanjian jual beli over kredit tersebut tanpa adanya perjanjian tertulis, namun hanya diketahui oleh Saksi Sukirman sebagai penjamin kredit truk tersebut dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan sebagai penerima uang transfer dari Terdakwa melalui rekening BRI nya, serta Sdr. Usman selaku pemilik awal truk, dan yang mengenalkan Saksi Muhammad Hutbah dengan Terdakwa.

(16)

6. Bahwa benar pada bulan Januari, Februari, dan April Saksi Muhammad Hutbah pernah di telepon bagian penagihan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance yang menginformasikan bahwa cicilan pembayaran truk belum di bayar, kemudian Saksi Muhammad Hutbah menyampaikan bahwa truk tersebut sudah di over kredit kepada Terdakwa dan sudah menjadi tanggungan Terdakwa serta Saksi Muhammad Hutbah juga memberikan nomor HP Terdakwa kepada petugas penagihan tersebut.

7. Bahwa benar pada bulan Maret 2016 Saksi Iskandar A.R pernah menanyakan langsung perihal pembelian Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE secara take over kepada Terdakwa saat bertemu di Show room CV. Asahra milik Sdr Usman, saat itu Saksi Iskandar A.R menyampaikan kepada Terdakwa "tolong angsurannya dibayar" dijawab Terdakwa "nanti akan saya selesaikan", namun hingga saat ini Terdakwa belum ada melakukan pembayaran, sehingga truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE disita oleh PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

8. Bahwa benar Terdakwa pernah membayar angsuran mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE sekira di bulan Januari, namun setelah itu Terdakwa tidak mampu membayar angsuran tersebut sampai mobil tersebut ada sekitar 5 bulan di tangan terdakwa.

9. Bahwa benar mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE berada di tempat Terdakwa sekitar lima bulan. 10. Bahwa benar karena tidak mampu membayar mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE sekarang sudah diambil kembali oleh pihak leasing SMS.

11. Bahwa benar selayaknya Terdakwa dapat mengetahui atau memperkirakan kemampuan untuk membayar atau mengangsur mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE namun hal tersebut tidak diindahkan olehTerdakwa.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana tersebut, Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya.

Menimbang : Bahwa dakwaan yang diajukan oleh Oditur Militer bersifat alternatif dengan kata lain Majelis Hakim langsung dapat memilih dakwaan mana yang lebih tepat dalam hal pemeriksaan unsur-unsur tindak pidana dipersidangan.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun secara alternatif mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Dakwaan Pertama :

(17)

2. Unsur kedua : “ Dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum ”

3. Unsur ketiga : “ Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus piutang.”

Dakwaan Kedua :

1. Unsur kesatu : “ Barang siapa ”.

2. Unsur kedua : “Dengan sengaja dan melawan hukum”

3. Unsur ketiga : “ Memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain”

4. Unsur keempat : “ Yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”

Menimbang : Bahwa oleh karena Dakwaan Oditur Militer disusun secara Alternatif, maka Majelis akan membuktikan dakwaan alternatif pertama dahulu.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur-unsur yang didakwakan dalam dakwaan alternative pertama tersebut, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1.Unsur Kesatu : “ Barang siapa ”.

Bahwa yang dimaksud dengan “ barang siapa” menurut KUHP adalah setiap orang yang tunduk kepada hukum yang berlaku dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subjek hukum Indonesia serta mampu bertanggung jawab. Artinya dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara hukum. Subjek hukum tersebut meliputi semua orang WNI, termasuk yang berstatus TNI. Dalam hal subjek hukum seorang TNI pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum berhenti atau mengakhiri ikatan dinasnya.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan dipersidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa Jaya Rani Saputra menjadi prajurit TNI-AD melalui pendidikan Secata Milsuk 1992-1993 di Rindam Vll/Wrb, setelah lulus kemudian mengikuti Susjurta tahun 1993 di Pusdik POM Cimahi Jabar, selanjutnya ditugaskan di Yonwalprotneg Paspamres sampai tahun 1999, kemudian pindah tugas ke Puspomad hingga tahun 2000, pada awal tahun 2001 dipindahkan ke Denpom VII/6 Makassar sampai dengan akhir tahun 2001, dan mengikuti pendidikan Secaba Reguler di Pusdikpom pada bulan Maret 2001, setelah selesai kemudian ditugaskan di Pomdam Vl/Mlw hingga terjadinya perkara ini Terdakwa masih dinas aktif di Denpom Vl/I Smd dengan Bamin Hartib Subdenpom VI/1- 1dan pangkatterakhirSerka NRP 3930328591272.

(18)

2. Bahwa benar Terdakwa selain sebagai seorang anggota TNI-AD juga sebagai Warga Negara Indonesia yang tunduk pada peraturan, perundang-undangan dan hukum yang berlaku di Indonesia, dan sebagai Subyek Hukum Indonesia Terdakwa dalam keadaan sehat jasmani maupun rohaninya dan mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum.

3. Bahwa benar Terdakwa pada saat melakukan tindak pidana yang menjadi perkara ini, statusnya masih berdinas aktif di Kesatuan Pomdam VI/Mlw, dan berdasarkan Skeppera dari Pangdam VI/Mlw Nomor : Kep/263/X/2016 tanggal 31 Oktober 2016 yang diajukan ke persidangan adalah atas nama Terdakwa Serka Jaya Ranni Saputra, dengan demikian Terdakwa termasuk dalam kewenangan Pengadilan Militer I-07 Balikpapan.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ Barangsiapa ” telah terpenuhi.

2. Unsur kedua : “ Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum ”.

Bahwa unsur tersebut mengandung alternative perbuatan, untuk itu Majelis Hakim hanya akan membuktikan alternative perbuatan yang sesuai fakta di persidangan yaitu : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum.

Bahwa pengertian “ dengan maksud ” adalah merupakan pengganti kata “ dengan sengaja ” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si Pelaku.

Menurut M.V.T yang dimaksud dengan sengaja (kesengajaan) adalah “ menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Kemudian yang dimaksud ”menguntungkan diri sendiri ” dalam pasal ini dimaksudkan bahwa untuk mendapat keuntungan itu harus dilakukan dengan atau atas kesadaran sendiri dari si pelaku (Terdakwa), dan bersifat melawan hukum yang berarti bertentangan dengan undang-undang maupun ada pihak-pihak yang dirugikan.

Maksud di Pelaku untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain tidak dipersoalkan apakah yang diperas itu harus merasa dirugikan. Namun jika yang diperas itu memang dirugikan maka hal ini dapat digunakan untuk memperkuat maksud si Pelaku.

Yang dimaksud ”Secara melawan hukum” berarti si pelaku (Terdakwa) telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada bulan Oktober 2015 Saksi Muhammad Hutbah membeli sebuah truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE,

(19)

dari Sdr. Usman (Show room CV. Asahra) secara kredit dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) yang diangsur sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, mulai bulan November 2015, melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance (Leasing).

2. Bahwa benar pada bulan Desember 2015 Saksi Muhammad Hutbah berniat menjual kendaraan dump truk Mitsubishi warna kuning nopol KT 8843 NE karena istrinya mendapat musibah kecelakaan laut dan meninggal dunia, beberapa hari kemudian Terdakwa menelpon Saksi Muhammad Hutbah yang bersedia membeli kendaraan truk milik Saksi Muhammad Hutbah dengan cara over kredit, yang kesepakatannya Terdakwa membayar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan akan meneruskan angsuran sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 33 (tiga puluh tiga) bulan dimulai pada bulan Januari 2016 kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, beberapa hari setelah kesepakatan tersebut Terdakwa menghubungi Saksi Sukirman untuk meminta nomor rekening Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki Nomor rekening Bank kemudian uang tersebut di transfer ke rekening Saksi Sukirman (Kakak Saksi Muhammad Hutbah) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari total kesepakatan sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sebagai uang muka, dan sisa uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) hingga saat ini belum di bayar Terdakwa.

3. Bahwa benar awalnya Saksi Muhammad Hutbah tidak mau memberikan Truk tersebut kepada Terdakwa karena uang muka sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) belum dilunasi Terdakwa, tetapi karena Terdakwa meminta tolong dan berjanji akan melunasi beberapa hari kemudian, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi Muhammad Hutbah untuk mengantarkan truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE ketempat Terdakwa di warung sebelah kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan, kemudian Saksi Muhammad Hutbah beberapa kali menagih kekurangan uang pembayaran over kredit kepada Terdakwa sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) namun Terdakwa hanya berjanji, dan sampai saat ini Terdakwa belum membayar kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) kepada Saksi Muhammad Hutbah.

4. Bahwa jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak di ketahui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, dan Saksi Muhammad Hutbah telah menyampaikan kepada Terdakwa untuk menghubungi PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance tetapi Terdakwa berkata " kita ndak usah ke PT. SMS Finance nanti kalau ada PT. SMS Finance (leasing) nanya bilang saja Serka Jara Ranni Saputra yang meneruskan kreditnya, kalau ndak percaya kasihkan nomor hp saya kepada PT. SMS Finance (leasing)", dan perjanjian jual beli over kredit tersebut tanpa adanya perjanjian tertulis, namun hanya diketahui oleh Saksi Sukirman sebagai penjamin kredit truk tersebut dengan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan sebagai penerima uang transfer dari Terdakwa melalui rekening BRI nya, serta Sdr. Usman selaku pemilik awal truk, dan yang mengenalkan Saksi Muhammad Hutbah dengan Terdakwa.

5. Bahwa pada bulan Januari, Februari, dan April Saksi Muhammad Hutbah pernah di telepon bagian penagihan PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance,

(20)

yang menginformasikan bahwa cicilan pembayaran truk belum di bayar, kemudian Saksi Muhammad Hutbah menyampaikan bahwa truk tersebut sudah di over kredit kepada Terdakwa dan sudah menjadi tanggungan Terdakwa serta Saksi Muhammad Hutbah juga memberikan nomot HP Terdakwa kepada petugas penagihan tersebut.

6. Bahwa benar pada bulan Maret 2016 Saksi Iskandar A.R pernah menanyakan langsung perihal pembelian Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE secara take over kepada Terdakwa saat bertemu di Show room CV. Asahra milik Sdr Usman, saat itu Saksi Iskandar A.R menyampaikan kepada Terdakwa "tolong angsurannya dibayar" dijawab Terdakwa "nanti akan saya selesaikan", namun hingga saat ini Terdakwa belum ada melakukan pembayaran, sehingga truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE disita oleh PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance

7. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukanperjanjian kesepakatan dengan saksi-2 yang berwujud pengalihan kontrak kredit Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE kepada Terdakwa sehingga Saksi Muhammad Hutbah mengalami kerugian materiil yaitu uang sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) dan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE disita PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

8. Bahwa benar mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE berada di tempat Terdakwa sekitar lima bulan. 9. Bahwa benar selayaknya Terdakwa dapat mengetahui atau memperkirakan kemampuan untuk membayar atau mengangsur mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE namun hal tersebut tidak diindahkan olehTerdakwa.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua “ Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum ” telah terpenuhi.

3. Unsur Ketiga : “ Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberi utang maupun menghapus piutang.”

Bahwa unsur ini juga mengandung beberapa alternatif perbuatan, sehingga Majelis Hakim hanya akan membuktikan perbuatan Terdakwa yang sesuai dengan fakta di persidangan yaitu ” dengan rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya ”.

Yang dimaksud dengan ” rangkaian kebohongan ” adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan benar isi keterangan itu, padahal tidak lain dari pada kebohongan, tetapi orang lain akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar.

(21)

Kemudian yang dimaksud dengan ”menggerakkan” (Bowegen) adalah bergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan tindakan/perbuatan. Dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban.

Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dengan demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpa paksaan. Dan yang dimaksud dengan menyerahkan suatu barang bahwa pembayaran itu dapat terjadi secara langsung. atau juga penyerahan itu terjadi secara tidak langsung. Sedangkan yang dimaksud dengan barang disini adalah barang pada umumnya yang mempunyai nilai ekonomi termasuk uang tunai.

Berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah , keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang diajukan di persidangan dan setelah dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar pada bulan Oktober 2015 Saksi Muhammad Hutbah membeli sebuah truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE dari Sdr. Usman (Show room CV. Asahra) secara kredit dengan uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) yang diangsur sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah) selama 35 (tiga puluh lima) bulan, mulai bulan November 2015, melalui PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance (Leasing).

2. Bahwa benar pada bulan Desember 2015 Saksi Muhammad Hutbah berniat menjual kendaraan dump truk Mitsubishi warna kuning nopol KT 8843 NE karena istrinya mendapat musibah kecelakaan laut dan meninggal dunia, beberapa hari kemudian Terdakwa menelpon Saksi Muhammad Hutbah yang bersedia membeli kendaraan truk milik Saksi Muhammad Hutbah dengan cara over kredit, yang kesepakatannya Terdakwa membayar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan akan meneruskan angsuran sebesar Rp 5.676.000,- (lima juta enam ratus tujuh puluh enam ribu rupiah), selama 33 (tiga puluh tiga) bulan dimulai pada bulan Januari 2016 kepada PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, beberapa hari setelah kesepakatan tersebut Terdakwa menghubungi Saksi Sukirman untuk meminta nomor rekening Saksi Muhammad Hutbah, karena Saksi Muhammad Hutbah tidak memiliki Nomor rekening Bank kemudian uang tersebut di transfer ke rekening Saksi Sukirman (Kakak Saksi Muhammad Hutbah) sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) dari total kesepakatan sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) sebagai uang muka, dan sisa uang muka sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) hingga saat ini belum di bayar Terdakwa.

3. Bahwa benar awalnya Saksi Muhammad Hutbah tidak mau memberikan Truk tersebut kepada Terdakwa karena uang muka sebesar Rp 70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) belum dilunasi Terdakwa, tetapi karena Terdakwa meminta tolong dan berjanji akan melunasi beberapa hari kemudian, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi Muhammad Hutbah untuk mengantarkan truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE ketempat Terdakwa di warung sebelah kantor Subdenpom VI/1-1 Tarakan,

(22)

kemudian Saksi Muhammad Hutbah beberapa kali menagih kekurangan uang pembayaran over kredit kepada Terdakwa sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) namun Terdakwa hanya berjanji, dan sampai saat ini Terdakwa belum membayar kekurangan sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) kepada Saksi Muhammad Hutbah.

4. Bahwa benar jual beli over kredit antara Terdakwa dan Saksi Muhammad Hutbah tidak di ketahui leasing PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance, dan Saksi Muhammad Hutbah telah menyampaikan kepada Terdakwa untuk menghubungi PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance tetapi Terdakwa berkata " kita ndak usah ke PT. SMS Finance nanti kalau ada PT. SMS Finance (leasing) nanya bilang saja Serka Jara Ranni Saputra yang meneruskan kreditnya, kalau ndak percaya kasihkan nomor hp saya kepada PT. SMS Finance (leasing)", dan perjanjian jual beli over kredit tersebut tanpa adanya perjanjian tertulis, namun hanya diketahui oleh Saksi Sukirman sebagai penjamin kredit truk tersebut dengan PT.Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance dan sebagai penerima uang transfer dari Terdakwa melalui rekening BRI nya, serta Sdr. Usman selaku pemilik awal truk, dan yang mengenalkan Saksi Muhammad Hutbah dengan Terdakwa.

5. Bahwa benar pada bulan Maret 2016 Saksi Iskandar A.R pernah menanyakan langsung perihal pembelian Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE secara take over kepada Terdakwa saat bertemu di Show room CV. Asahra milik Sdr Usman, saat itu Saksi Iskandar A.R menyampaikan kepada Terdakwa "tolong angsurannya dibayar" dijawab Terdakwa "nanti akan saya selesaikan", namun hingga saat ini Terdakwa belum ada melakukan pembayaran, sehingga truk merk Mitsubishi Fuso Canter PS125HD Nopol KT 8843 NE disita oleh PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance

6. Bahwa benar atas perbuatan Terdakwa yang telah melakukan rangkaian kebohongan padahal apa yang dikatakan oleh Terdakwa tidaklah dilaksanakan sehingga Saksi-2 mau memberikan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE kepada Terdakwa yang mana Saksi -2 mengalami kerugian materiil uang sebesar Rp 60.000.000,- (enam puluh juta) dan Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE disita PT. Sinar Mitra Sepadan (SMS) Finance.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga “ Dengan rangkaian kebohongan menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya ” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa karena telah terbuktinya dakwaan dari alternatif pertama maka dakwaan alternatip kedua tidak akan diuraikan lagi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana :

“ Dengan maksud menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya “.

(23)

Menimbang : Bahwa didalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan Hukum, kepentingan Umum dan kepentingan Militer.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

- Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa pada dasarnya telah menunjukkan suatu sikap prilaku yang senantiasa menganggap remeh aturan-aturan yang berlaku, hanya memikirkan kepentingan pribadi semata, sehingga tidak menyadari kalau perbuatannya dapat merugikan pihak lain.

- Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana pada hakekatnya hanya karena Terdakwa hanya untuk mendapatkan barang dengan mudah tanpa menghiraukan aturan-aturan yang berlaku di dunia perkreditan .

- Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa secara tidak langsung telah merugikan pihak lain terutama Saksi-2 Muhammad Hutbah, sehingga mengalami kerugian Materil.

- Bahwa hal-hal yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena Terdakwa mendapatkan barang dengan mudah sehingga mempengaruhi saksi-2 dengan menjanjikan akan menyelesaikan administrasi kredit mobil milik saksi-2 tersebut namun tidak dilaksanakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan rumusan surat dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 61/K/AD/I-07/XI/20016 tanggal 9 Nopember2016, ternyata permasalahan pokok dalam perkara ini adalah berawal dari over kredit antara saksi-2 dan Terdakwa yang mana terjadi kesepakatan tidak tertulis antara saksi-2 dan Terdakwa tentang over kredit yang objeknya Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE namun diperjalanan terjadi ketidak mampuan dari Terdakwa untuk membayar angsuran yang pada akhirnya terjadi penarikan kembali Truk tersebut oleh pihak leasing.

Bahwa perkara ini bukan semata-mata hanya kesalahan Terdakwa melainkan ada juga andil dari kesalahan saksi-2 yang mana saksi-2 telah mengover kreditkan kembali mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE kepada Terdakwa tanpa melalui prosedur yang sudah ditetapkan yaitu harus sepengetahuan dari pihak leasing, namun hal tersebut tidak dilaksanakan oleh saksi-2.

Bahwa Mobil Truk Mitsubishi Canter Colt Diesel warna kuning Nopol KT 8843 NE telah dikembalikan pada CV. Asahra milik Sdr. Umar, karena Terdakwa tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar sisa angsuran.

Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas majelis hakim berpendapat adalah adil dan seimbang serta akan lebih banyak membawa manfaat bagi Terdakwa dan kesatuan Terdakwa serta saksi 2 maupun untuk pembinaan serta perbaikan dari diri Terdakwa dikemudian hari jika pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa adalah pidana bersyarat.

(24)

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan Tindak Pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali kejalan yang benar menjadi warga Negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

a. Terdakwa bersikap sopan di persidangan. b. Terdakwa belum pernah dihukum.

Hal-hal yang memberatkan :

a. Perbuatan Terdakwa tidak sesuai dengan Sapta Marga , Sumpah Prajurit serta 8 Wajib TNI .

b. Perbuatan Terdakwa dapat mencemarkan nama baik Kesatuan. c. Perbuatan Terdakwa dapat merusak pola pembinaan disiplin

Prajurit yang lain di Kesatuan.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat pidana sebagaimana tercantum pada diktum dibawah ini, adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

- 1 (satu) bundel Foto copy Akta Jaminan Fidusia nomor 181.

- 1 (satu) bundel Foto copy BPKB kendaraan Dump Truk Mitsubishi warna kuning Nopol KT 8843 NE atas nama Supriono.

- 2 (dua) lembar tanda terima pembayaran dari PT. SMS Finance Nomor A 1673122 dan 1673060 a.n Sdr. Sukirman.

- 1 (satu) lembar Customer Card SMS Finance a.n Jaya Ranni Saputra 1 (satu) lembar Print out tabungan Bank BRI atas nama Sukirman.

Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut sangat erat kaitannya dengan perbuatan Terdakwa dalam perkara ini , untuk itu perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : Pasal 378 KUHP, Pasal 14 huruf a KUHP, Pasal 190 ayat (1) UU No.31 tahun 1997 dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I :

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas, yaitu Jaya Ranni Saputra, Serka NRP 39330328591272 , telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

tindak pidana :

Referensi

Dokumen terkait

Narasumber dalam penelitian ini ialah pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan P2TPA Rekso Dyah Utami terhadap kelompok rentan KDRT, antara lain

Penulis memilih media sosial Instagram karena dari sekian banyak media sosial yang dipakai, Instagram memiliki banyak followers dibandingkan dengan media sosial yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara yang menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tounament

Seperti yang disebutkan pada bab-bab sebelumnya bahwa kata Wail dalam al- Qur’an terdapat 25 ayat dari 15 surat, 1 akan tetapi dalam penelitian ini penulis. membatasi ayat-ayat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada tenaga keperawatan yang ada di Rumah Sakit dan bangsal anak terkait pentingnya menjalankan

Pendidikan seksual dalam Islam dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prinsip Alquran dan sunah. Sebagai salah satu contoh, orang tua dapat mengajarkan pentingnya

Menurut Anda, apa pentingnya ketekunan dalam berbisnis? Bagaimana tekun menurut Anda? Ketekunan sangat penting dalam bisnis, terutama dalam bisnis kita tahu selalu ada

Berdasarkan pada hasil analisis data dalam penelitian ini, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan