PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DI KELAS III SD NEGERI
LANGENHARJO 02 MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
-
Nama : Endah Ratnawati
NIM : A54E090065
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
http://www.masbied.com/2012/02/21/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html
http://mudjiarahardjo.com/artikel/270.html?task=view
http://cuplis.net/ 2009/04/07/data-dan-analisis-data/
Hudoyo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka
Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press
Ruseffendi, E.T. 1980. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua, Murid,
Guru, dan SPG. Bandung: Tarsito
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sumantri, Mulyani. 1999. Strategi Belajar Mengajar PGSD. Ditjen Pendidikan Tinggi
Suyitno, Amin. 2001. Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: PGSM-UNNES
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Ciputat: Logos Wacana Ilmu
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. 2001. Strategi Pembelajaran
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DI KELAS III SD NEGERI
LANGENHARJO 02 MARGOREJO KABUPATEN PATI TAHUN 2012/2013
Endah Ratnawati, A54E090065, Jurusan PSKGJ PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 125 halaman.
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah Untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran penemuan melalui metode penemuan pada mata pelajaran matematika di kelas III semester I SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi Pecahan.
Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis PTK yang bersifat kolaboratif, peneliti berkolaborasi dengan guru kelas III. Subyek penelitian adalah guru kelas III dan siswa kelas III SDN Langenharjo 02. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis. Rancangan penelitian tindakan yang dipilih yaitu jenis PTK dengan beberapa siklus pembelajaran. Setiap siklus meliputi unsur perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif mempunyai 4 buah komponen pokok yaitu pengumpulan data, reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.dari hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III SDN Langenharjo 02 melalui metode pembelajaran penemuan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prosentase hasil belajar siswa dari setiap siklus. Prosentase ketuntasan belajar secara klasikal dari pra siklus yaitu 54,17% , siklus I pertemuan I yaitu 54,17%, siklus I pertemuan II yaitu 70,83%, dan siklus II yaitu 87,50%, sehingga dapat dikatakan mengalami peningkatan.
Kata kunci : hasil belajar matematika, metode pembelajaran penemuan
PENDAHULUAN
Pendidikan sangat penting bagi manusia dimasa depan, hal ini terbukti adanya kemajuan yang ada didunia ini tak lepas dari dunia pendidikan. Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan hal yang sangat penting. Ini berarti bahwa tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dipengaruhi keberhasilan proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik.
Di dalam proses pembelajaran, salah satu faktor yang tidak bisa diabaikan adalah metode mengajar. Karena dengan metode mengajar yang berbeda akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pelajaran terutama dalam pelajaran matematika. Sehingga sangat penting bagi guru untuk memilih metode yang paling efektif untuk menyampaikan materi kepada siswa.
Metode-metode yang digunakan dalam mengajar matematika banyak macamnya. Metode-metode tersebut diantaranya yaitu: metode ceramah, metode ekspositori, metode dokumentasi, metode drill, metode latihan, metode tanya jawab, metode penemuan, metode pemecahan masalah, metode inkuiri, metode laboratorium, metode kegiatan lapangan, metode permainan, metode pemberian tugas (Ruseffendi, 1980:167).
daya imajinasi dan kreatifitas siswa. Hal ini dimungkinkan karena faktor intelegensi siswa atau juga karena metode mengajar guru yang kurang tepat.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Disamping itu siswa jenuh sehingga siswa kurang memperhatikan guru dalam menyampaikan materi dan keengganan siswa dalam bertanya kepada guru. Hal ini sesuai dengan hasil survey yang dilakukan oleh peneliti di SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati selaku guru kelas III, berpendapat bahwa siswa kelas III (pada angkatan tahun sebelumnya) mengalami kesulitan dalam meningkatkan prestasi belajar matematika mereka. Hal ini terbukti dari rata-rata ulangan siswa pada pelajaran matematika yaitu 58, dan ini tidak sesuai dengan nilai yang diharapkan atau kurang maksimal.
Dari sekian banyak metode belajar-mengajar matematika maka dalam penelitian ini penulis akan membahas metode penemuan. Metode penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Dalam belajarnya siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang baru. Ini tidak berarti yang ditemukan tidak benar-benar baru, sebab sudah diketahui oleh guru atau yang lainnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis memilih metode pembelajaran penemuan pada materi Pecahan di kelas III semester I.
Berdasarkan uraian diatas, penulis memilih judul "Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Pembelajaran Penemuan Pada Materi Pecahan di kelas III semester I SD Negeri Langenharjo 02 Margorejo Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013".
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: apakah dengan penerapan metode pembelajaran penemuan pada materi Pecahan dapat meningkatkan hasil belajar matematika kelas III semester I SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati Kabupaten Pati tahun pelajaran 2012/2013?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Tujuan Umum
Agar aktivitas dalam proses belajar mengajar siswa dan guru dapat meningkat.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pembelajaran matematika melalui metode penemuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III semester I SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati Tahun Pelajaran 2012/2013 pada materi Pecahan.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis
b. Sebagai dasar untuk acuan penelitian selanjutnya yang relevan. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan penulis penerapan metode penemuan pada proses pembelajaran matematika pokok bahasan Pecahan dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati. b. Bagi guru
Dengan dilaksanakannya penelitian ini guru dapat mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang bervariasi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran dikelas.
c. Bagi siswa
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa sehingga potensi dan kreatifitas siswa dapat lebih ditunbuhkembangkan.
d. Bagi SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian tindakan ini dilaksanakan di SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati dan penelitian dilaksanakan bulan Juni sampai Juli 2012. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri Langenharjo 02 Margorejo Pati.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas Partisipan. Peneliti yang akan melaksanakan penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai pelaporan. Sejak perencanaan penelitian, peneliti terlibat, selanjutnya peneliti memantau, mencatat, dan mengumpulkan data, lalau menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil penelitiannya. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tahap perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan melakukan refleksi (reflecting).
Teknik Pengambilan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi observasi, kajian dokumen, dan tes yang masing-masing secara singkat diuraikan berikut ini:
Observasi adalah tindakan atau proses pengambilan informasi melalui media pengamatan (Sukardi, 2006:49). Pengamatan dilakukan terhadap tindakan dan perilaku responden, kemudian mencatat atau merekamnya.
2. Dokumen
Dokumen merupakan bahan tertulis ataupun film yang digunakan sebagai sumber data (sukardi, 2006:49).
3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu (Suharsimi Arikunto, 2002: 127).
Validitas Data
Teknik validitas data adalah untuk mengetahui keabsahan data yang diterima. Setiap informasi yang akan dipakai sebagai data penelitian harus diuji dan diperiksa dulu validitasnya, sehingga data tersebut dapat
dipertanggung jawabkan. Teknik pengujian ini diproses dengan trianggulasi data. Peneliti menggunakan 3 jenis trianggulasi yaitu trianggulasi metode, trianggulasi sumber data dan trianggulasi teori.
Analisis Data
Moleong (2000). Analisis yang penulis gunakan terdiri dari 5 komponen yaitu hasil belajar siswa, ketuntasan belajar klasikal, menghitung nilai rata-rata, keaktifan siswa, lembar pengamatan kinerja guru.
Indikator Pencapaian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika melalui metode pembelajaran penemuan di kelas III SD Negeri Langenharjo 02 Margorejo Kabupaten Pati Tahun 2012/2013.
1. Indikator siswa dalam pembelajaran ditentukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Keaktifan siswa
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran penemuan apabila diperoleh skor lebih dari 19.
b. Hasil belajar siswa
Siswa dikatakan tuntas belajar individu jika siswa memperoleh nilai minimal 62. Sedangkan untuk ketuntasan klasikal ditetapkan minimal 85% dari jumlah siswa di kelas tersebut mendapatkan nilai minimal 62.
2. Indikator guru dalam pembelajaran ditentukan sebagai berikut:
Guru dapat dengan baik menerapkan model pembelajaran penemuan juga dapat meningkatkan kemampuan kerjanya dalam pembelajaran apabila diperoleh skor minimal 33.
Berikut ini adalah profil SD Negeri Langenharjo 02 :
a. Nama Sekolah : SD NEGERI LANGENHARJO 02 b. Alamat Sekolah :
1) Desa/Kelurahan : Langenharjo 2) Kecamatan : Margorejo 3) Kabupaten/Kota : Pati
4) Provinsi : Jawa Tengah 5) Telepon/HP : 08157798213 c. NSS :101031812032 1. Visi dan Misi Sekolah
1). Visi Sekolah
Unggul dalam prestasi, santun dalam budi, terampil berkarya dan berakhlak mulia.
2). Misi Sekolah
a. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar dengan pembelajaran yang berorientasi pada kecakapan akademik intelektual dan pengembangan ketrampilan hidup (Life Skill)
b. Mendorong semangat untuk selalu meningkatkan kompetensi dan potensi diri
d. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan agama dan budaya ketimuran sebagai inspirasi dalam bertindak dan bertingkah laku
Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan pada pembelajaran matematika, banyak siswa yang nilainya di bawah KKM. Dari observasi awal ini, diperoleh berbagai masalah yang terjadi antara lain:
1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran matematika, jarang ada yang bertanya, tidak mempunyai keberanian maju untuk menyampaikan hasil pekerjaannya
2. Siswa merasa bosan dan menganggap pelajaran matematika itu sulit dipahami
3. Siswa mudah lupa dengan materi yang dijelaskan oleh guru
4. Hasil belajar hanya 50% yang tuntas sehingga belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Deskripsi Siklus I
pengamatan awal, tetapi belum mampu memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu prosentase pencapaian belajar secara klasikal 85%, sehingga harus dilanjutkan peda pertemuan berikutnya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012, pembelajaran dilaksanakan dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selama 5 x 35 menit (5 jam pelajaran). Berdasarkan nilai hasil belajar siswa untuk mengukur pembelajaran matematika siklus I pertemuan II diperoleh 17 siswa telah memenuhi KKM (≥ 62) sehingga didapat prosentase pencapaian belajar secara klasikal 70,83%. Data tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar matematika kelas III SD Langenharjo 02 dari siklus I pertemuan I, tetapi belum mampu memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu prosentase pencapaian belajar secara klasikal 85%, sehingga harus dilanjutkan peda siklus II untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Deskripsi Siklus II
ada peningkatan hasil belajar matematika kelas III SD Langenharjo 02 dari siklus I, dan telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, yaitu prosentase pencapaian belajar secara klasikal 85%, sehingga penelitian dihentikan pada siklus II karena pada siklus II hasil penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan dari semua aspek.
Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian didapatkan berdasarkan analisis data hasil penelitiandan merupakan kerja kolaborasi antara peneliti dengan observer, yaitu kepala sekolah yang terlibat dalam proses penelitian ini. Hasil diskusi dan dialog pada kerja kolaborasi memberikan dorongan pada guru kelas untuk melakukan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Dalam rangka meningkatkan hasil belajar matematika siswa, guru selalu melakukan pembenahan pelaksanaan tindakan pada proses pembelajaran. Sebelum diadakan penelitian, pembelajaran masih konvensional, guru menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa hanya bisa mendengarkan tanpa adanya aktivitas lain dalam pembelajaran yang mengakibatkan siswa merasa bosan dalam belajar. Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III adalah dengan metode belajar penemuan.
Adapun peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas III dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Grafik 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Kelas III
Setelah dilakukan tindakan, yaitu dengan menggunakan metode penemuan, hasil belajar matematika siswa kelas III SD Langenharjo 02 meningkat.
Berdasarkan data hasil penelitian di atas mendukung diterimanya hipotesis bahwa dengan metode pembelajaran penemuan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SDN Langenharjo 02 Margorejo Pati tahun pelajaran 2012/2013.
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan
Sebelum diadakan penelitian, guru masih menjelaskan materi dengan ceramah dan siswa hanya bisa mendengarkan tanpa adanya aktivitas lain dalam pembelajaran yang mengakibatkan siswa merasa bosan dalam belajar.
Tindakan yang dilakukan oleh guru kelas dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas III adalah dengan metode belajar penemuan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran penemuan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Langenharjo 02 Margorejo Pati tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terlihat pada prosentase ketuntasan belajar secara klasikal dari pra siklus yaitu 54,17% , siklus I pertemuan I yaitu 54,17%, siklus I pertemuan II yaitu 70,83%, dan siklus II yaitu 87,50%, sehingga dapat dikatakan mengalami peningkatan.
Implikasi
Kesimpulan diatas memberikan implikasi bahwa dengan pembenahan cara mengajar dan penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dari seorang guru akan memberikan pengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran penemuan merupakan salah satu metode yang memiliki manfaat dalam pembelajaran matematika.
Dengan metode pembelajaran penemuan yang diterapkan dalam dua siklus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat dikemukakan saran-saran berikut:
Dalam pembelajaran matematika sebaiknya menggunakan metode penemuan karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
a. Sebaiknya siswa lebih memotivasi diri untuk aktif dalam pembelajaran.
b. Sebaiknya siswa lebih memahami berbagai metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sehingga lebih mudah dalam memahami materi.
3. Bagi Peneliti Lain
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
http://www.masbied.com/2012/02/21/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli/
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/02/hasil-belajar.html
http://mudjiarahardjo.com/artikel/270.html?task=view
http://cuplis.net/ 2009/04/07/data-dan-analisis-data/
Hudoyo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran
Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang
Poerwadarminta. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Tiga. Jakarta: Balai Pustaka
Rasyad, A. 2003. Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press
Ruseffendi, E.T. 1980. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua, Murid,
Guru, dan SPG. Bandung: Tarsito
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sumantri, Mulyani. 1999. Strategi Belajar Mengajar PGSD. Ditjen Pendidikan Tinggi
Suyitno, Amin. 2001. Laporan Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: PGSM-UNNES
Syah, Muhibbin. 2001. Psikologi Belajar. Ciputat: Logos Wacana Ilmu
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. 2001. Strategi Pembelajaran