• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM HORMON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM HORMON."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM HORMON

Tesis

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

RIFAATUL MUTHMAINNAH 1201395

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Analisis Pedagogical Content

Knowledge Guru dan

Implementasinya dalam

Pembelajaran Sistem Hormon

Oleh

Rifaatul Muthmainnah

S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi

© Didi Sukyadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ANALISIS PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM HORMON

Tesis

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I,

Dr. Phil Ari Widodo, M.Ed NIP. 19670527199203100

Pembimbing II,

Dr. Widi Purwianingsih, M.Si NIP. 196209211991032001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

(4)

v

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PENGESAHAN.. ... i

PERNYATAAN.. ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pertanyaan Penelitian ... 5

D. Batasan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE GURU DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM HORMON ... 7

A. PCK Guru ... 7

B. Model PCK Guru ... 9

C. Implementasi PCK Guru ... 14

D. Kategori PCK ... 15

E. Tinjauan Materi Sistem Hormon... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Definisi Operasional ... 21

B. Metode Penelitian ... 21

C. Sampel Penelitian ... 22

(5)

vi

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Teknik Analisis Data ... 25

F. Alur Penelitian ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran ... 30

B. Implementasi PCK guru dalam melaksanakan pembelajaran ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(6)

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan gambaran pedagogical content knowledge (PCK) guru biologi SMA dalam pembelajaran sistem hormon. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Subjek penelitian adalah satu kelompok guru yang tergabung dalam MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) biologi kota Cimahi. Gambaran PCK dilihat dari lima komponen yaitu orientasi mengajar sains, tujuan pembelajaran, konsep yang dipilih, strategi pembelajaran, dan asesmen yang digunakan dalam pembelajaran sistem hormon. Gambaran PCK dijaring melalui soal essay beralasan yang dikembangkan dari indikator PCK, rencana pembelajaran sistem hormon yang dibuat guru, video pelaksanaan pembelajaran dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon. Tujuh orang guru umumnya berada pada tipe growing. Guru tipe growing cukup fleksibel dalam menyusun tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kebutuhan keseharian siswa. Dua orang guru lainnya berada pada tipe pra. Guru tipe pra menyusun tujuan pembelajaran yang berfokus pada penguasaan materi yang bersifat hafalan. Umumnya strategi pembelajaran yang disusun oleh guru dengan tipe growing dan pra tidak terlihat mempertimbangkan karakter konsep. Dalam hal implenetasi, sebagian besar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Beberapa ketidaksesuaian terjadi karena penyesuaian guru terhadap kondisi yang muncul saat pembelajaran.

(7)

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The study was conducted to describe the pedagogical content knowledge (PCK) of high school biology teacher in teaching the hormone system. The method used is descriptive method. The subjects were a group of teachers who are members of MGMP (biology teachers group) at Cimahi city. PCK concist of orientation of teaching science, learning objectives, the selected concept, learning strategies, and assessment of learning are used in the hormone system. Profile of PCK obtained through reasoned essay developed from indicators of PCK, lesson plans the, the video of learning process and interviews. The results showed seven teacher’s PCK are at growing phase. Two other teachers are at pra phase. Most learning implementation in accordance with the plan. Some discrepancy occurs due to teacher adjustments of the learning conditions.

(8)

1

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Biologi merupakan cabang ilmu yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dapat memperoleh pengetahuan dari pengamatannya terhadap fenomena biologi yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Dari segi konten, materi biologi memiliki keberagaman yang cukup tinggi. Hal ini dikemukakan oleh Knight

(2010) bahwa konten biologi memiliki cakupan yang sangat luas. Dalam biologi, terdapat konsep yang membahas sistem yang sederhana sampai sistem yang kompleks. Ada pula konsep yang mencakup hal yang bersifat molekuler sampai konsep mencakup hal yang bersifat ekologis. Ada konsep yang dekat dengan siswa dan dapat diamati langsung tanpa bantuan alat, tetapi ada pula konsep yang meskipun dekat dengan siswa tetapi sulit untuk diamati secara langsung sehingga memerlukan teknik atau alat tertentu. Dapat dikatakan bahwa biologi merupakan ilmu yang memiliki cakupan konsep yang luas dan memiliki karakter yang berbeda-beda.

Menurut Biological Sciences Curriculum Study (BSCS) (Shulman, 1986), biologi dirumuskan menjadi tiga karakter pengetahuan yaitu pengetahuan yang bersifat molekuler, pengetahuan yang bersifat ekologis, dan pengetahuan tentang organisme biologi. Dalam pembelajaran konsep-konsep biologi tersebut, tidak cukup dilakukan dengan menggunakan satu metode tertentu tetapi memerlukan metode yang beragam untuk mempelajarinya. Hal ini juga menunjukkan guru harus menyajikan konsep biologi dalam pembelajarannya sesuai dengan karakter konsep tersebut agar siswa dapat lebih mudah memahaminya.

Guru harus memiliki pengetahuan tentang fenomena yang merupakan

(9)

2

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagaimana cara membelajarkan siswa melalui konsep tersebut sesuai dengan karakternya. Umumnya seringkali guru memiliki pandangan bahwa penguasaan konsep merupakan hal yang paling penting dalam mengajar. Hal ini tergambar dalam tren hasil penelitian yang dilakukan oleh Campaign for Science and Engineering (CASE opinion forum, 2007) mengenai kualitas guru terbaik dalam

mengajarkan sains. Dalam forum CASE disebutkan bahwa guru yang diperlukan untuk mengajarkan sains adalah guru yang menguasai subjek tertentu secara spesifik atau subject specialists atau content specialist. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa guru yang memiliki pengetahuan konten yang baik akan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif.

Dewasa ini pandangan mengenai pentingnya subject specialists atau content specialist sebagai pengajar telah bergeser seiring dengan temuan-temuan

dalam penelitian yang menunjukkan bahwa guru dengan pengetahuan konten yang baik tidak menjadi jaminan akan menghasilkan pembelajaran yang efektif. Didapatkan temuan yang menunjukkan bahwa guru dengan subject specialist cenderung hanya berperan dalam transfer pengetahuan tanpa memperhatikan keterlibatan dan kesulitan siswa dalam pembelajaran. Temuan lain yang dikemukakan oleh Ofsted (2008) menunjukkan bahwa banyak guru dengan subject specialist umumnya meminta siswa mempelajari materi dari buku tanpa melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran atau membangun pengetahuan sendiri. Temuan-temuan tersebut memberikan gambaran bahwa pengetahuan konten seorang guru harus didukung dengan pengetahuan pedagogi guru tentang bagaimana membelajarkan konten tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Bucat (2005) bahwa terdapat banyak perbedaan antara guru yang memiliki pengetahuan konten dan guru yang memiliki pengetahuan bagaimana cara mengajarkan konten tersebut. Shulman (1986) juga menyebutkan

(10)

3

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru dengan PCK yang baik akan memiliki pengetahuan tentang konsep yang mudah atau konsep yang sulit, pengetahuan tentang konsepsi yang dimiliki murid sebelum masuk kelas, dan bagaimana strategi membelajarkan konsep tertentu. Guru dengan PCK yang baik juga akan membelajarkan konsep yang berbeda dengan strategi pembelajaran yang berbeda pula. Guru juga akan mempertimbangkan karakter siswa dalam menyusun rencana pembelajaran. PCK sebagai perpaduan antara konten dan pedagogi menjadi sangat penting dimiliki oleh seorang guru agar pembelajaran dapat efektif dan bermakna.

PCK guru dilihat dari pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyusun cara terbaik untuk membelajarkan suatu ide, usaha terbaik untuk melakukan analogi, mengilustrasi, mengeksplanasi, dan mendemonstrasikan atau dengan kata lain membuat suatu cara terbaik mempresentasikan dan memformulasi suatu subjek sehingga membuatnya menjadi sesuatu yang dapat dipahami secara menyeluruh. PCK juga meliputi pengetahuan tentang apa yang dapat dilakukan dalam pembelajaran suatu konsep spesifik yang mudah maupun sulit terhadap para siswa (dengan berbagai umur dan latarbelakang) yang mempunyai konspesi dan miskonsepsi agar mereka belajar (Shulman, 1986).

Gambaran PCK guru dapat menunjukkan pengetahuan dan keterampilan guru tersebut dalam mengelola pembelajaran. Dengan mengetahui gambaran PCK yang dimilikinya, guru akan dapat menganalisis kebutuhannya untuk mengembangkan kemampuan dalam merencanakan serta melaksanakan pembelajaran (Rochintaniawati, 2011). Melalui proses analisis kebutuhan guru dapat disusun program pengembangan PCK yang lebih tepat. Oleh karena itu, gambaran kemampuan PCK guru sangat penting untuk diketahui karena dapat menjadi dasar atau evaluasi untuk pengembangan kemampuan guru tersebut. Gambaran kemampuan PCK dapat dilihat dari lima komponen PCK menurut

(11)

4

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambaran PCK dapat dilihat dari apa yang ditulis guru serta direncanakan guru dalam RPP dan apa yang dilakukan guru dalam pembelajaran. Kegiatan belajar mengajar dapat menggambarkan kemampuan PCK karena guru akan dihadapkan pada kondisi sebenarnya yang memerlukan implementasi PCK yang dimilikinya. Gambaran kemampuan PCK guru akan terlihat lebih lengkap saat guru mengajarkan materi yang dianggap sulit. Materi yang cukup sulit akan menstimulus guru menggunakan kemampuan PCK yang dimilikinya.

Salah satu materi yang dianggap sulit dalam biologi adalah sistem hormon.

Berdasarkan hasil penelitian Tekkaya (2001) terhadap siswa SMA tentang konsep biologi yang paling sulit dipahami, konsep-konsep pada sistem hormon menempati posisi pertama sebagai konsep paling sulit dipahami oleh siswa. Salah satu alasan sulitnya sistem hormon dipahami siswa adalah karena materi sistem hormon tersusun atas konsep-konsep yang abstrak atau tidak dapat diamati secara langsung. Materi sistem hormon juga berhubungan erat dengan materi lainnya sehingga guru yang mau mengajarkannya perlu memiliki pengetahuan konten yang kuat. Selain itu, materi sistem hormon tersusun atas konsep-konsep yang memiliki karakteristik berbeda sehingga guru yang mau mengajarkannya perlu memiliki pengetahuan pedagogi yang baik. Karakteristik yang berbeda tersebut terletak pada konsep proses kerja hormon yang memiliki mekanisme feedback . Mekanisme ini unik dan hanya dimiliki oleh materi sistem hormon. Dengan memahami mekanisme ini, siswa distimulus untuk berpikir komprehensif tentang tubuhnya. Materi sistem hormon yang tergolong sulit, akan menginisiasi guru untuk menggunakan kemampuan PCK yang dimilikinya dalam mengajarkan konsep tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebut, dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan PCK guru biologi dan implementasinya dalam pembelajaran

(12)

5

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana pedagogical content knowledge guru biologi dan implementasinya dalam pembelajaran sistem

hormon?”

C. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yang dapat dikembangkan dari rumusan masalah di atas diantaranya:

1. Bagaimana gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon?

2. Bagaimana gambaran implementasi PCK guru dalam pembelajaran sistem hormon?

D. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan, peneliti menyusun batasan masalah sebagai berikut:

1. Gambaran PCK guru dilihat dari lima komponen PCK yang dikemukakan oleh Magnusson, et. al. (1999).

2. PCK guru diamati dari aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sistem hormon

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran pedagogical content knowledge guru biologi dan implementasinya dalam pembelajaran sistem

(13)

6

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Menjadi referensi untuk mengetahui gambaran PCK guru dalam

pembelajaran sistem hormon

2. Menjadi referensi untuk mengetahui kebutuhan guru dalam mengembangkan kemampuan PCK

(14)

21

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

1. Gambaran PCK dalam penelitian ini dilihat dari perencanaan guru dalam menyusun pembelajaran sistem hormon yang meliputi lima komponen yaitu orientasi membelajarkan sains, tujuan pembelajaran, konsep yang dipilih, strategi pembelajaran, dan asesmen yang dipilih

dalam pembelajaran sistem hormon. Gambaran PCK ini dijaring menggunakan soal essay beralasan, RPP, dan wawancara.

2. Implementasi PCK dalam penelitian ini dilihat dari pelaksanaan pembelajaran sistem hormon yang direkam untuk kemudian dianalisis kesesuaiannya dengan perencanaan menggunakan videograph dan wawancara.

B. Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif dilakukan dengan tujuan menggambarkan kondisi tertentu secara alamiah (Wallen et.al., 2009). Metode ini dipilih dengan tujuan penelitian ini menggambarkan kondisi variabel penelitian sama seperti yang tengah berlangsung pada keadaan asli tanpa memberikan perlakuan atau tindakan apapun. Metode deskriptif digunakan untuk melihat bagaimana gambaran PCK guru dalam pembelajaran sistem hormon. Penggunaan metode deskriptif dipilih dengan tujuan penelitian dapat menggambarkan sesuai dengan kondisi nyata bagaimana PCK guru dari mulai merencanakan sampai melaksanakan pembelajaran sistem

(15)

22

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini dipilih dengan cara purposive sampling, dengan harapan sampel dapat memberikan data yang optimal seperti yang diharapkan (Wallen et. al, 2009). Peneliti memilih sembilan orang guru biologi yang aktif pada kegiatan MGMP di kota Cimahi dan mengajar materi sistem hormon. Pemilihan guru tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa guru dalam MGMP terbiasa merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sebagai salah satu bentuk PCK guru.

Terdapat dua tahap pemilihan sampel sebagai berikut:

1. Sampel pertama adalah semua guru dalam satu MGMP yang akan mengajar materi sistem hormon. Sampel penelitian tahap pertama ini berjumlah sembilan orang guru. Sembilan guru tersebut diminta untuk mengisi soal essay berasalan berkaitan dengan PCK dan membuat RPP sistem hormon. Selanjutnya guru diwawancarai untuk menindak lanjuti jawaban soal PCK dan RPP yang setelah dianalisis belum jelas atau lengkap. Selanjutnya dari hasil analisis soal PCK dan RPP, dipilih lima guru yang mewakili kemunculan gambaran PCK atau yang memiliki perbedaan tersendiri. Pada penelitian ini perbedaannya berdasarkan orientasi guru dalam mengajar sains. Guru yang memiliki orientasi berbeda akan dilihat secara langsung pelaksanaan pembelajarannya.

(16)

23

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Berikut ini rincian instrumen serta teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menjaring data yang diinginkan.

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian

Instrumen Penjelasan Ket.

Soal PCK Soal yang dikembangkan dari indikator komponen PCK yang dikemukakan oleh Magnusson et. al.

(1999) untuk mendapatkan gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon

Lamp 3.1

RPP Format RPP yang digunakan untuk mendapatkan gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon

Lamp 3.2

Form

wawancara I

Daftar pertanyaan untuk menindak lanjuti jawaban soal PCK dan RPP yang setelah dianalisis belum jelas

Lamp

Videograph merupakan software yang menghasilkan data kuantitatif dari video pembelajaran materi sistem hormon. Dengan videograph dapat diketahui dengan detail estimasi waktu yang digunakan untuk

mengajarkan konsep tertentu. Untuk menganalisis menggunakan videograph, terlebih dahulu disusun variabel yang akan dilihat dan dihitung

kemunculannya

Lamp 3.4

Form

wawancara II

Daftar pertanyaan untuk menindak lanjuti hasil dari videograph dan pembelajaran

Lamp 3.6

1. Soal PCK

(17)

24

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal PCK

Komponen PCK Indikator komponen PCK No

Orientation toward

teaching science

Pandangan guru terhadap sains sebagai ilmu 1

Tujuan pembelajaran sains menurut guru 2

Cara ideal pembelajaran sains 3

Peran guru dalam pembelajaran sains 4

Peran siswa dalam pembelajaran sains 5

Knowledge and beliefs

about science

curriculum

Tujuan pembelajaran materi sistem hormon 6

Konsep yang akan diajarkan dari sistem hormon 7 Peranan kurikulum dalam menyusun tujuan pembelajaran sistem hormon

Konsep prasyarat untuk memahami materi sistem hormon

Aspek dalam pembalajaran yang harus dievaluasi 11

Metode atau cara yang digunakan untuk asesmen pembelajaran sistem hormon

Cara ideal membelajarkan biologi 13 Rencana pembelajaran sistem hormon secara keseluruhan

14

Rencana pembelajaran sistem hormon per konsep 15

2. RPP

(18)

25

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Form Wawancara I

Form wawancara I merupakan daftar pertanyaan yang disusun peneliti untuk menindaklanjuti jawaban dari soal PCK dan RPP guru. Form ini dibuat untuk mendapatkan penjelasan lebih tentang alasan atau pertimbangan guru dalam menyusun tujuan, memilih konsep, merencanakan strategi, dan memilih asesmen dalam pembelajaran sistem hormon.

4. Form Analisis Video

Form analisis video merupakan daftar aspek dan variabel pembelajaran yang akan dianalisis menggunakan videograph.

5. Form Wawancara II

Form wawancara II merupakan daftar pertanyaan yang disusun untuk mendapatkan penjelasan lebih tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara induktif yaitu menganalisis berbagai temuan-temuan untuk akhirnya diambil suatu gambaran umum atau kesimpulan tertentu. Analisis data dilakukan segera setelah data terkumpul pada periode tertentu sehingga dapat dilakukan pengambilan data selanjutnya bila diperlukan atau cross check bila ada data yang bertolak belakang.

Analisis data pada penelitian kualitatif tidak terbatas pada teknik tertentu, tetapi peneliti menganalisis dengan cara mencari temuan, menguraikan temuan, melakukan penafsiran, dan merumuskan kesimpulan dari penelitian tersebut. Dalam analisis data peneliti

menggunakan teknis analisis deskriptif. Untuk menganalisis data pada penelitian ini, peneliti berpatokan pada gambaran umum yang ingin diperoleh sebagai berikut :

(19)

26

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon didapatkan dari data jawaban soal PCK, RPP yang disusun guru, serta hasil wawancara I guru.

Semua pernyataan guru dari ketiga yang berkaitan dengan komponen PCK yang akan diteliti kemudian dianalisis berdasarkan hal-hal berikut:

a. Konsistensi antara satu komponen PCK dengan komponen lainnya

b. Kelogisan pemilihan atau penentuan komponen PCK (orientasi, tujuan, konsep, strategi mengajar, dan asesmen) untuk mengajarkan sistem hormon

c. Kelogisan pertimbangan dalam penentuan komponen PCK (orientasi, tujuan, konsep, strategi mengajar, dan asesmen) untuk mengajarkan sistem hormon

Setelah analisis dilakukan, langkah selanjutnya adalah mencocokan hasil analisis dengan indikator untuk menentukan tipe PCK masing-masing guru menurut Anwar (2014). Akhirnya didapatkan gambaran kemampuan PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon dan tipe PCK guru tersebut secara umum.

2. Implementasi PCK guru dalam kegiatan belajar mengajar

Implementasi kemampuan PCK guru dilihat dari pelaksanaan pembelajaran sistem hormon yang direkam untuk kemudian dilakukan analisis menggunakan videograph dan wawancara guru. Melalui videograph akan didapatkan data kuantitatif mengenai estimasi waktu yang digunakan untuk mengajarkan konsep tertentu (persentase tiap konsep yang diajarkan, persentase tiap kegiatan yang

(20)

27

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Keterampilan guru mengelola pembelajaran b. Konsep penting yang dipilih untuk diajarkan

c. Bagaimana konsistensi kemampuan PCK guru yang terlihat dalam jawaban soal PCK, RPP, video pembelajaran dan wawancara

d. Analisis pola implementasi sesuai dengan temuan analisis yang dikemukakan sebelumnya.

Hasil akhir penelitian didapatkan gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon dan tipe PCK tersebut secara detail perguru berdasarkan kategori Anwar (2014). Selain itu, didapatkan pula gambaran implementasi PCK guru dalam pembelajaran sistem hormon. Implementasi ini menunjukkan kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran sistem hormon.

F. Alur Penelitian

Alur penelitian dilakukan melalui beberapa langkah, dimulai dari pengambilan data sampai analisis data untuk menghasilkan temuan dan akhirnya dapat disusun kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap sebagai berikut.

1. Tahap I

Data yang diambil pada tahap I adalah data untuk melihat gambaran PCK guru dalam merencanakan pembelajaran sistem hormon melalui soal essay beralasan tentang PCK dan pembuatan RPP sistem hormon. Selanjutnya jawaban soal dan RPP akan dianalisis kejelasannya dan dilakukan cross check melalui wawancara. Dari data tahap I

(21)

28

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap II

Data yang diambil pada tahap II adalah data untuk melihat implementasi PCK guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Untuk memperoleh gambaran tersebut, dilakukan recording pelaksanaan pembelajaran. Video hasil rekaman kemudian dianalisis menggunakan videograph untuk melihat kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan. Data ketidaksesuaian kemudian akan dianalisis sehingga dapat dirumuskan keterampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

(22)

21

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap I PCK Perencanaan

Tahap II Implementasi PCK Pelaksanaan Pengambilan Data I

 Gambaran PCK per komponen  Konsistensi komponen PCK

 Kelogisan pemilihan komponen PCK  Kategori perkembangan PCK

Analisis Data

 Gambaran pelaksanaan pembelajaran  Estimasi waktu secara detail per

konsep, per metode, per skenario  Keterampilan guru mengorganisir

pembelajaran

(23)

74

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa PCK guru dalam merencanakan materi sistem hormon umumnya berada pada tipe growing PCK. Guru yang termasuk dalam tipe growing PCK sudah dapat mempertimbangkan kondisi siswa dan cukup fleksibel dalam penyusunan tujuan

dan pemilihan konsep. Dalam pemilihan strategi, guru berfokus pada aktivitas siswa dan tujuan pembelajaran bukan pada kesesuaian dengan karakteristik konsep. Butir asesmen dipilih dengan mempertimbangkan konsep tetapi metode asesmen yang dilakukan masih umum. Selain guru dengan tipe growing, terdapat dua orang guru yang masih berada pada tipe pra PCK. Guru yang termasuk dalam tipe pra PCK menyusun tujuan pembelajaran yang berfokus pada penguasaan materi lebih tepatnya menghapal materi sehingga dalam memilih strategi belajar, guru memilih strategi pembelajaran yang mempermudah siswa menghafal materi bukan mengembangkan kemampuan berpikir. Metode asesmen yang dipilih adalah tes tulis yang tujuannya cenderung mengukur hafalan siswa. Guru kurang mempertimbangkan karakter konten/ materi dan kebutuhan siswa, guru lebih mempertimbangkan pada hal-hal yang sifatnya teknis.

Implementasi PCK guru dalam melaksanakan pembelajaran umumnya sesuai dengan yang direncanakan. Beberapa ketidaksesuaian terjadi karena respon guru untuk menyesuaikan dengan kondisi saat pembelajaran berlangsung. Pada umumnya guru sudah mempertimbangkan banyak aspek saat merencanakan pembelajaran serta melaksanakan pembelajaran. Guru juga sudah dapat memperlihatkan integrasi antara konten dan pedagogi, tetapi banyak komponen

(24)

75

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

(25)

76

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Y. (2014). Perkembangan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Calon Guru Biologi Pada Peserta Pendekatan Konsekutif Dan Pada Peserta Pendekatan Konkuren. Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA UPI : tidak diterbitkan.

Boz, Y., Aydin, S. (2010). Review of Studies Related to Pedagogical Content Knowledge in the Context of Science Teacher Education. 12(1), 497-505.

Bucat, R. (2005) Implications of Chemistry Education Research for Teaching Practice: Pedagogical Content Knowledge as a way forward. Chemistry Education International 6 (1): 1 -2

Campaign For Science And Engineering. (2007) Secondary Science Education summary of findings and recommendations Opinion Forum Number 7

May 2007 available at

http://www.sciencecampaign.org.uk/documents/2007/CaSE0710.pdf (accessed January 2014)

Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga.

Depdiknas. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Standar nasional pendidikan. Jakarta: Fokusmedia.

Campbell, N.A., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky, P.V., & Jackson, R.B. (2011). Biology. San Pransisco: Pearson Education.

Geddis, A.N., Onslow, B., Beynon, C. & Oesch, J.. (1993). Transforming content knpwledge: learning to teach about isotopes. Science Education, 77, 579-591.

Gess-Newsome, J & Lederman, N.G., (1999). Pedagogical content knowledge: an introduction and orientation. Netherland: Kluwer Academic Publishers.

Grossman, P. (1990) The Making of a Teacher New York: Teachers College Press

Kinchin, I. (2011). Visualising knowledge structure in biology: discipline, curriculum, and student understanding. King’s Learning Institute. 45 (4).

(26)

77

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Knight, R. (2010). Biology concept assessment tools: design and use. University of Colorado. Editorial.

Lankford, D. (2010). Examining The Pedagogical Content Knowledge And Practice Of Experienced Secondary Biology Teachers For Teaching Diffusion And Osmosis. Dissertation of University of Missouri. Not Published.

Loughran, J., Mulhall, P., Berry, A. (2008). Exploring pedagogical content knowledge in science teacher education. International Journal of sceince education. (30), 1301-1320.

Loughran, J., Mulhall, P., Berry, A. (2010). Understanding and developing

science teacher’s pedagogical content knowledge. Rotterdam. Sense

Publisher.

Magnusson, S., Krajcik, J., Borko, H. (1999). Nature, Source, and development of pedagogical content knowledge for science teaching. In Gess-Newsome, J. And Laderman, N. G. (eds.) Examining Pedagogical Content Knowledge, pp 99-132. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher.

Ofsted. (2008). Success in Science London: Office for Standards in Education

Purwianingsih, W. (2011). Pengembangan Program Pembekalan Pedagogical Content Knowledge (PCK) Bioteknologi melalui Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA. Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA UPI : tidak diterbitkan.

Rochintaniawati, D. (2011). Analisis kebutuhan guru dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Disertasi Pascasarjana Program Studi Pendidikan IPA UPI : tidak diterbitkan.

Shulman, L.S. (1986). Those who understand: knowledge growth in teaching. Educational research, 15 (2). 4-14

Shulman, L.S. (1987). Knowledge and teaching. Foundation of a new reformn. Hardvard Educational review. 57. 1-22

(27)

78

Rifaatul Muthmainnah, 2014

Analisis Pedagogical Content Knowledge Guru dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sistem Hormon

Gambar

gambaran PCK guru dalam merencanakan
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal PCK

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menentukan prospek dan resiko dari saham yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, sangatlah penting bagi investor/ calon investor untuk menganalisis laporan keuangan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan informasi akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT.Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan yaitu akuntansi

Oleh karena itu, penelitian ini mengacu pada teori tersebut di atas bahwa perbandingan hasil posttest dan pretest kelas eksperimen mampu menunjukan hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan informasi akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan pada PT.Panca Kurnia Niaga Nusantara Medan yaitu akuntansi

Hasil pretest yang dilaksanakan sebelum dilaksanakannya pembelajaran kooperatif teknik story telling dalam pembelajaran bahasa Jepang di kelas, menunjukan bahwa

Oleh karena itu, Penulis sangat tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai bahan pembuatan Penulisan Ilmiah dengan memberi judul â Analisis Pengaruh Return On Investment

3.7 Mencermati tulisan tegak bersambung dalam cerita dengan memperhatikan penggunaan huruf kapital (awal kalimat, nama bulan dan hari,nama orang)

Rasio kepatuhan WP yang melaporkan SPT Tahunan tepat waktu mengalami peningkatan sebanding dengan pertambahan jumlah WPOP Usaha yang terdaftar pada Kantor Pelayanan