• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: MURWATI, S.Pd NIP Guru SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Hp / Wa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: MURWATI, S.Pd NIP Guru SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Hp / Wa"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan LIPNAS ISSN 2686-1402 Volume 1 No.1 Januari 2021 website: www.jurnallipnas.com

PENGGUNAAN KIT MAGNET UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KEMAGNETAN BAGI PESERTA DIDIK KELAS

IX 4 SMP NEGERI 1 BUAY PEMUKA PELIUNG Oleh:

MURWATI, S.Pd NIP . 197810252005012007

Guru SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Hp / Wa. 085368850828

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pembelajaran dengan penggunaan Kit magnet yang mampu meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 /2017 yang berjumlah 20 peserta didik. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 /2017 dan didukung secara empirik.Beberapa karakteristik dari penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut: (1) sebelum memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan.(2) pembentukan kelompok, satu kelompok maksimal 5 peserta didik (4) pembimbingan tiap kelompok untuk memahami LKS atau petunjuk praktik (5) Setelah peserta didik memulai mengamati Kit magnet, maka bimbingan dihentikan dan semua kreativitas belajar siswa dicatat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai rata-rata kelas meningkat dari 69,35 (kondisi awal) menjadi 70,90 (siklus I ) dan 75,65(siklus II).

(2)

Selain peningkatan nilai rata-rata Kelas, ketuntasan belajar siswa juga meningkat dari 30% (prasiklus) menjadi 60 % (akhir siklus I) dan menjadi 80 % (akhir siklus II).

Kata Kunci: Kit Magnet, Kreativitas, Hasil Belajar IPA. I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada pembelajaran IPA, peneliti melakukan pengamatan terhadap kreativitas peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 . Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa kreativitas peserta didik kelas IX 4 tersebut masih rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 21 peserta didik hanya 20 prosen yang menunjukkan kreativitas baik, sedangkan 80 prosen yang lain atau 16 peserta didik yang lain pasif, ada yang mengantuk ada yang bicara dengan temannya dan ada yang diam tetapi melamun sehingga jika diberi pertanyaan oleh guru tidak menunjukkan jari atau menjawab. Tugas dan pekerjaan rumah yang guru berikan juga hanya membebani mereka karena sebagian besar dari peserta didik tidak dapat mengerjakan tugas tersebut dengan benar.

Selain kreativitas peserta didik tersebut, hasil belajar juga rendah. Hal ini terbukti hasil Ulangan Harian dari materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet. hanya 27 prosen dari 20 peserta didik atau 6 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 73. Hasil Ulangan Harian tersebut nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 55 serta peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 peserta didik sedangkan peserta didik yang lain jauh di bawahnya. Selanjutnya hasil pengamatan dan hasil belajar tersebut dinamakan kondisi awal penelitian.

Sebelum penelitian, peneliti belum menggunakan Kit magnet, sedangkan pembelajaran IPA hanya menggunakan buku materi, LCD sebagai media pembelajaran, metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai pembelajaran peserta didik diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan. Namun penugasan ini membuat peserta didik terlalu terbebani dan juga membuat mereka jenuh. Harapan peneliti kreativitas dan hasil belajar materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 meningkat. Kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 perlu ditingkatkan karena kreativitas yang rendah akan dapat menyebabkan kemalasan yang berkepanjangan sehingga dapat mengakibatkan peserta didik putus sekolah. Demikian pula hasil belajar perlu ditingkatkan karena nilai rapor sangat penting untuk mendukung nilai sekolah yang akhirnya dapat diperhitungkan untuk kelulusan pesertadidik.

Rendahnya kreativitas dan hasil belajar materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 dapat pula dimungkinkan

(3)

karena guru. Penggunaan Kit magnet yang sesuai oleh guru sangat berarti untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar suatu materi pelajaran. Oleh karena itu guru perlu menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran.

Masalah yang terjadi pada peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 yaitu kreativitas dan hasil belajar SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. masih rendah Sedangkan harapan peneliti kreativitas dan hasil belajar tersebut meningkat. Masalah peneliti yaitu belum menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 Sedangkan harapan peneliti sudah menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017.

Agar masalah tersebut di atas dapat segera mendapatkan jalan keluar maka perlu adanya tindakan oleh peneliti (guru). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti tersebut yaitu menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. pada peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/2017. Pelaksanaan tindakan tersebut dibagi dua. Tindakan ke 1 menggunakan Kit magnet tanpa presentasi dengan cara kelas IX 4 yang berjumlah 20 peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D sehingga kelompok A, B, C, D masing-masing beranggota 5 peserta didik .Tindakan ke 2 menggunakan Kit magnet disertai penjelasan guru menggunakan LCD dan presentasi. dengan cara kelas IX 4 yang berjumlah 20 peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV masing-masing terdiri dari 5 peserta didik. Tindakan-tindakan tersebut peneliti lakukan untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016/ 2017.

1. 2. Rumusan Masalah

Apakah melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 /2017.

1.3. Tujuan Penelitian.

Meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 /2017 melalui penggunaan Kit magnet.

1.4. Manfaat Penelitian

(4)

1. Bagi Siswa, untuk memotivasi belajar mengembangkan kreatifitas siswa serta memberikan pengalaman pembelajaran IPA tentang Kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari.

2. Bagi Guru, diharapkan dapat meningkatakan profesionalisme kerja guru, memotivasi kreatifitas dan semangat berinovasi

3. Bagi Sekolah, diharapkan dapat memberikan bahan masukan yang berarti serta peningkatan keberhasilan pengajaran IPA di sekolah

4. Bagin Istitusi hasil penelitian ini diharapkan menjadikan nilai tambah sebagai wawasan untuk masa depan

II. KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1.KAJIAN TEORI

Kreativitas Belajar IPA

Menurut Eng Hock Chia dalam (Pamilu, 2007:1), berkaitan dengan kreativitas belajar IPA, maka menyebutkan kreativitas sebagaian besar berasal dari pengaruh lingkungann dan keterampilan. Oleh karena itu kreativitas tidak bisa dipisahkan dengan aktivitas. Aktivitas bersifat mutlak untuk kemajuan setiap pribadi. Ciri-ciri seorang anak memiliki kreativitas tinggi yaitu (1) selalu ingin tahu, (2) memiliki minat yang luas, (3) suka melalukan aktivitas yang kreatif. Berdasarkan uraian pendapat di atas tentang kreativitas belajar IPA, maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas belajar IPA yang dimaksud adalah kegiatan atau perilaku siswa pada saat belajar IPA antara lain: (1) berani dan mau bertanya (2) memperhatikan penjelasan guru (3) mengerjakan latihan atau tugas.

Hasil Belajar IPA

Hasil belajar merupakan indikator tingkat keberhasilan setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran. Melalui indikator prestasi belajar, peserta didik dapat mengetahui sejauhmana daya serap (kemampuan akhir) mereka setelah mengikuti proses pembelajaran. Bagi guru, hasil belajar merupakan indikator ketepatan rancangan dan pelaksanaan pembelajaran. Hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut evaluasi. Menurut Solihatin (2007:43) Evaluasi merupakan proses untuk menimbang kebaikan pelajar untuk memberikan penilaian kualitas belajar, yang meliputi tes dan non tes. . Hakikat Kit

Kit pada prinsipnya adalah sebuah alat peraga dan pada hakikatnya adalah suatu alat bantu belajar yang dapat membantu peserta didik dalam mempelajari sesuatu. Jika dimungkinkan peserta didik dapat belajar sendiri tanpa bantuan guru. Oleh karena itu guru bersifat sebagai fasilitator yang siap memberi arahan jika diperlukan saja. Menurut Komaruddin (2002:1) Belajar tidak hanya merupakan konsekwensi otomatis dari penyampaian informasi ke dalam kepala pelajar namun belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan dari pelajar, oleh karena itu belajar mebutuhkan alat bantu atau alat peraga. Alat peraga memiliki jenis bermacam-macam tergantung materi pelajarannya. Terdapat pula dalam satu materi memiliki banyak jenis alat peraga. Oleh karena itu guru diharapkan pandai memilih alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi peserta didik.

(5)

Kit Magnet

Kit Magnet merupakan alat peraga IPA yang dapat digunakan untuk mempelajari materi tentang kemagnetan.. dengan kata lain dapat digunakan untuk membantu belajar tentang materi kemagnetan. Alat peraga yang juga merupakan alat pelajaran menurut Subdit Sarana Pendidikan (2005: 13) adalah salah satu sarana pendidikan yang sangat penting, karena tanpa alat akan menyulitkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Alat pelajaran ini dapat berupa benda sebenarnya tetapi dapat pula berupa bendatiruan.

Penggunaan Kit Magnet Tanpa Presentasi

Menurut Dewey dalam Sugiyanto (2009: 152) deskripsi pandangan tentang pendidikan yaitu sekolah cerminan masyarakat dan kelas adalah laboratorium untuk penyelidikan. oleh karena itu guru didorong agar melibatkan anak didiknya dalam kelompok- kelompok untuk terlibat dalam suatu proyek yang ia minati. Berdasarkan pandangan tersebut maka Penggunaan Kit magnet ini dilakukan secara kelompok Penggunaan Kit magnet dalam kelompok ini dapat pula untuk mengantisipasi keterbatasan jumlah Kit dan juga keterbatasan waktu yang tersedia. Peserta didik dalam satu kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kemudian masing-masing kelompok melakukan pengamatan menurut lembar kerja siswa (LKS), Selesai pelaksanaan pengamatan dan diskusi kelompok maka setiap kelompok membuat laporan hasil pengamatan.

Penggunaan Kit Magnet dengan Presentasi

Pendidikan tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi, dan komunikasi tidak akan efektif tanpa memiliki kecakapan berkomunikasi, Syukur (2008: 2). Pada kegiatan penggunaan Kit magnet yang juga merupakan bagian pendidikan ini tentunya perlu juga adanya komunikasi sedangkan komunikasi ini dilakukan dengan jalan diskusi dan presentasi Penggunaan Kit magnet dengan presentasi ini dimungkinkan dapat meningkatkan kreativitas peserta didik. Selain membuat peserta didik tidak mengantuk, mau berdiskusi, dan mau mengerjakan latihan atau perintah yang terdapat pada lembar kerja, juga dapat membuat peserta didik berani bertanya dan berani maju ke depan untuk mempresentasikan hasil pengamatannya. 2.2. Kerangka berpikir

Pada Kondisi awal guru sebagai peneliti belum menggunakan Kit magnet dalam pembelajaran IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari., dengan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester I Tahun pelajaran 2016 / 2017. Pembelajaran hanya menggunakan buku materi sebagai media pembelajaran, metode informasi, dan tanya jawab serta penugasan. Sebelum memulai Pembelajaran peserta didik diminta untuk membaca buku materi kemudian dilanjutkan pra tes, setelah pra tes dibahas baru memulai pembelajaran dan diakhiri dengan penugasan, karena peneliti belum menggunakan Kit magnet tersebut maka kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari tersebut untuk peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester I Tahun pelajaran 2016 / 2017 rendah.

(6)

Supaya kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari untuk peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester I Tahun pelajaran 2016 / 2017 tersebut meningkat maka peneliti perlu melakukan tindakan yaitu menggunakan Kit magnet.

Siklus 1 menggunakan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017 yang dilakukan secara kelompok dan tanpa presentasi. Kelas IX 4 yang berjumlah 20 peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok A,B,C,D, sehingga kelompok A, B, C, D masing-masing beranggotakan 5 peserta didik.Materi pada siklus 1 ini adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari., sedangkan KD 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi. Siklus I dilakukan 1 kali pembelajaran dan 1 kali Ulangan harian.

Siklus 2 penggunaan Kit magnet untuk pembelajaran IPA pada peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017 yang dilakukan secara kelompok dengan disertai presentasi. Kelas IX 4 yang berjumlah 20 peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I, II, III, IV, dan V sehingga kelompok I, II, III, IV masing-masing beranggotakan 5 peserta didik . Materi pada siklus 2 ini adalah SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. sedangkan KD 4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik. Siklus 2 ini dilakukan satu kali tatap muka pembelajaran dan satu kali Ulangan Harian.

Kondisi Akhir

Diduga melalui penggunaan Kit magnet dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017.

2.3. Hipotesis Tindakan

Melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017.

III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas IX 4 Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung mulai bulan Januari 2017 minggu terakhir sampai dengan bulan Maret 2017.

B. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan dokumentasi, observasi dan tes tertulis. Dokumentasi yang alatnya berupa dokumen dan catatan tentang kreativitas dilakukan

(7)

untuk mendapatkan data kondisi awal. Sedangkan observasi dan tes tertulis dilakukan untuk mendapatkan data siklus 1 dan siklus 2.

C. Validasi dan Analisis Data

Teknik observasi pada penelitian ini divalidasi dengan melibatkan teman sejawat atau berkolaborasi sedangkan teknik tes tertulis divalidasi dengan kisi-kisi soal. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif komparatif atau membandingkan.

D. Prosedur Tindakan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Banyaknya tindakan sebanyak dua kali dalam dua siklus.Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi terhadap hasil tindakan.

E. Indikator keberhasilan

Keberhasilan penelitian ini diukur dari nilai KKM yang sudah ditentukan, yaitu 73. IV. HASIL TINDAKAN

A. Deskripsi Data Kondisi Awal

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung. Semester II Tahun pelajaran 2016/2017 untuk mata pelajaran IPA pada kondisi awal rendah. Hal ini terbukti setiap pembelajaran IPA dari 20 peserta didik hanya 20 prosen yang menunjukkan kreativitas baik, sedangkan 80 prosen yang lain pasif. Hasil pembelajaran IPA pada kondisi awal ini juga rendah, hal ini terbukti bahwa Ulangan Harian SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari., sedangkan KD 4.1 Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet., hanya 30 prosen dari 20 peserta didik atau 6 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 73. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 55 dan peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 anak sedangkan peserta didik yang lain jauh di bawahnya. Nilai Ulangan harian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

(8)

Tabel perolehan nilai pada kondisi awal

No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Ahmad Fatoni 60 Tidak tuntas

2 Ahmad Mustofa 70 Tidak tuntas

3 Aimmatul Masrifah 73 Tuntas

4 Aprianto 55 Tidak tuntas

5 Desti Sagita 72 Tidak tuntas

6 Diky Brata Maulana 68 Tidak tuntas

7 Ibnu Prayoga 73 tuntas

8 Mira Yuliana 72 Tidak tuntas

9 Munir 55 Tidak tuntas

10 Okta Febri Atika 73 tuntas

11 Retno Elisabet 70 Tidak tuntas

12 Rifka Malia 72 Tidak tuntas

13 Riko Andrian 70 Tidak tuntas

14 Rozali 68 Tidak tuntas

15 Sinta Anggraini 73 Tidak tuntas

16 Siti Nurhayati 80 tuntas

17 Slamet Widodo 66 Tidak tuntas

18 Veny Nanda Agustina 67 Tidak tuntas

19 Veranti 70 Tidak tuntas

20 Wahyu Agung Nugroho 80 tuntas

JUMLAH 1387

RATA – RATA 69,35

Hasil Belajar Kondisi Awal

NO KKM Uraian Frekuensi

1 73 Nilai dibawah KKM 16

2 73 Nilai sama dengan KKM 4

3 73 Nilai lebih dari KKM 2

Hasil Belajar Kondisi Awal

NO Uraian Prestasi

1 Nilai terendah 55

2 Nilai tertinggi 80 3 Nilai rerata 69,35

(9)

Deskipsi Data Siklus 1

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 1 ini terdapat 60 prosen dari 20 peserta didik yaitu 12 peserta didik yang perhatian nya tertuju pada pelajaran. 12 peserta didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak mengantuk.

Pada siklus 1 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet namun tidak disertai presentasi. Hasil pembelajaran pada siklus 1 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan KD 4.2 Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi terdapat 60 prosen dari 20 peserta didik atau 12 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam memiliki KKM yaitu 73. Hasil Ulangan Harian tersebut nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 65. Nilai Ulangan Harian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel perolehan nilai pada siklus 1

No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Ahmad Fatoni 65 Tidak tuntas

2 Ahmad Mustofa 70 Tidak tuntas

3 Aimmatul Masrifah 75 tuntas

4 Aprianto 55 Tidak tuntas

5 Desti Sagita 78 tuntas

6 Diky Brata Maulana 73 tuntas

7 Ibnu Prayoga 76 tuntas

8 Mira Yuliana 73 tuntas

9 Munir 55 Tidak tuntas

10 Okta Febri Atika 75 tuntas

11 Retno Elisabet 70 Tidak tuntas

12 Rifka Malia 73 tuntas

13 Riko Andrian 73 tuntas

14 Rozali 68 Tidak tuntas

15 Sinta Anggraini 73 tuntas

16 Siti Nurhayati 85 tuntas

17 Slamet Widodo 66 Tidak tuntas

18 Veny Nanda Agustina 67 Tidak tuntas

19 Veranti 73 tuntas

20 Wahyu Agung Nugroho 85 tuntas

JUMLAH 1418

(10)

Hasil Belajar Siklus 1

NO KKM Uraian Frekuensi

1 73 Nilai dibawah KKM 8

2 73 Nilai sama dengan KKM 6

3 73 Nilai lebih dari KKM 6

Hasil Belajar Siklus 1

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II tahun pelajaran 2016 / 2017, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu dari 30 prosen peserta didik yang kreativitasnya baik menjadi 60 prosen. Hasil belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II tahun pelajaran 2016 / 2017, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM ( KKM IPA = 73) adalah 6 peserta didik.atau 30 prosen sedangkan pada siklus 1 menjadi 12 peserta didik atau 60 prosen.

Deskripsi Data Siklus 2

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017 untuk mata pelajaran IPA pada siklus 2 ini terdapat 80 prosen dari 20 peserta didik yaitu 16 anak perhatian nya telah tertuju pada pelajaran. 16 peserta didik tersebut menunjukkan aktif mau menunjukkan jari untuk menjawab pertanyaan guru, mengerjakan laporan hasil pengamatan, aktif berdiskusi , berani bertanya dan tidak mengantuk serta berani berpresentasi.

Pada siklus 2 ini peneliti sudah menggunakan Kit magnet dan disertai presentasi. Hasil pembelajaran pada siklus 2 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. dengan 4.3 Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik., terdapat 80 prosen dari 20 peserta didik atau 16 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki KKM yaitu 73. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70. Rekap nilai Ulangan Harian tersebut dapat dilihat pada tabel.

NO Uraian Prestasi

1 Nilai terendah 65

2 Nilai tertinggi 85 3 Nilai rerata 70,90

(11)

Tabel perolehan nilai pada siklus 2

No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Ahmad Fatoni 70 Tidak tuntas

2 Ahmad Mustofa 73 tuntas

3 Aimmatul Masrifah 75 tuntas

4 Aprianto 73 tuntas

5 Desti Sagita 78 tuntas

6 Diky Brata Maulana 75 tuntas

7 Ibnu Prayoga 80 tuntas

8 Mira Yuliana 78 tuntas

9 Munir 73 tuntas

10 Okta Febri Atika 85 tuntas

11 Retno Elisabet 78 tuntas

12 Rifka Malia 73 tuntas

13 Riko Andrian 73 tuntas

14 Rozali 68 Tidak tuntas

15 Sinta Anggraini 73 tuntas

16 Siti Nurhayati 90 tuntas

17 Slamet Widodo 66 Tidak tuntas

18 Veny Nanda Agustina 67 Tidak tuntas

19 Veranti 80 tuntas

20 Wahyu Agung Nugroho 85 tuntas

JUMLAH 1513

RATA – RATA 75,65

Hasil Belajar Siklus 2

NO KKM Uraian Frekuensi

1 73 Nilai dibawah KKM 4

2 73 Nilai sama dengan KKM 6

3 73 Nilai lebih dari KKM 10

Hasil Belajar Siklus 2

NO Uraian Prestasi

1 Nilai terendah 70

2 Nilai tertinggi 90 3 Nilai rerata 75,65

4 Rentang nilai 20

Kreativitas belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II tahun pelajaran 2016 / 2017, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami

(12)

peningkatan yaitu dari 60 prosen peserta didik yang kreativitasnya baik menjadi 80 prosen.

Hasil belajar peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II tahun pelajaran 2016 / 2017, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM ( KKM IPA = 73) adalah 12 peserta didik.atau 60 prosen sedangkan pada siklus 2 menjadi 16 peserta didik atau 80 prosen.

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Secara teoritik melalui penggunaan Kit magnet dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar IPA materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.bagi peserta didik kelas IX 4 SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung Semester II Tahun pelajaran 2016 / 2017 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti terdapat peningkatan kreativitas belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yaitu 30 prosen, 60 prosen, dan 80 prosen. Sedangkan hasil belajar peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ulangan harian ≥ KKM (KKM IPA 73) adalah 30 prosen, 60 prosen, dan 80 prosen. B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas ini maka disampaikan saran-saran: sebaiknya Guru SMP Kelas IX mata pelajaran IPA jika memberikan pembelajaran materi SK 4. Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. menggunakan Kit magnet, oleh karena itu disarankan untuk sekolah, sebaiknya diagendakan pengadaan Kit magnet, agar jumlah Kit magnet ini cukup dan memadai.

DAFTAR PUSTAKA

BSNP, 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi, Jakarta.

Depdiknas, 2005, Kamus Besar Bahara Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Hidayat, Komaruddin. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Bumimedia. HP. Mulyadi, 2009, Materi Pembimbingan PTK, Semarang: LPMP Jawa Tengah.

Majid, Abdul, 2008, Perencanaan Pembelajaran, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Pamilu, Anik, 2007, Mengembangkan Kreativitas dan Kecerdasan Anak, Yogyakarta, Citra Media.

Prihatin, Eka, 2008, Konsep Pendidikan, Bandung, Karsa Mandiri Persada.

Sardiman, AM, 2007. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

Seifert, Kelvin, 2008, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Jogyakarta, IRCISOD.

(13)

Cipta.

Solihatin, Etin, 2007, Cooperative Learning, Jakarta, BumiAksara

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta : PT Rineka Cipta. Sulchan, Yasyin. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Amanah. Syamsudin, Abin, 2007,Psikologi Kependidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya. Syukur, Fatah, 2008, Teknologi Pendidikan, Semarang, Rasail Media Group.

Gambar

Tabel perolehan nilai pada kondisi awal
Tabel perolehan nilai pada siklus 1
Tabel perolehan nilai pada siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

variabel yang diukur dengan menggunakan dua alat ukur

HAK-HAK ATAS TANAH MENURUT UUPA DAN PP.. Bentuk Hak-Hak Atas Tanah dan Wewenang yang Dimiliki Oleh Pemegang Hak Atas Tanah.. Upaya penyelesaian sengketa tanah antara masyarakat

Jawaban terhadap surat rujukan dari dokter keluarga merupakan hal yang penting dilakukan oleh dokter spesialis di RS karena informasi pelayanan kesehatan pasien dapat

Aset manusia lebih kepada keahlian warga dalam pertukangan (membuat rumah), petani kebun, maupun keterampilan berdagang. Aset alam yang terdapat di kampung tersebut

Medis Operasi Wanita atau sterilisasi pada wanita adalah suatu kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara melakukan suatu tindakan pada kedua saluran telur sehingga

Oleh itu, kajian ini dijalankan untuk mengenalpasti elemen-elemen kemahiran “employability” yang telah diintegrasikan oleh tenaga pengajar Kolej Komuniti Kementerian

Saran yang dapat di berikan untuk taman sekitar Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara berupa penambahan fasilitas taman dan elemen- elemen yang, tidak

Penelitian ini difokuskan pada analisis buku siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester 1 Edisi Revisi Kurikulum 2013 yang