• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA

PANITIA KERJA NPENYEHATAN DAN RESTRUKTURISASI BUMN KOMISI VI DPR RI

KE PT BARATA INDONESIA (PERSERO) GERSIK PROVINSI JAWA TIMUR

PADA MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2021-2022

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2021

(2)

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJA

PENYEHATAN DAN RESTRUKTURISASI BUMN KOMISI VI DPR RI KE PT BARATA INDONESIA (PERSERO) GERSIK PROVINSI JAWA TIMUR

PADA MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2021-2022 Tanggal 29 November s.d. 1 Desember 2021

I. PENDAHULUAN

A. Dasar

Berdasarkan Pasal 98 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, sebagaimana yang telah diubah pertama dengan UU Nomor 42 Tahun 2014, dan kedua dengan UU Nomor 2 Tahun 2018 dan ketiga dengan UU Nomor 13 Tahun 2019 dan Pasal 60 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib mengatur bahwa Komisi dalam melaksanakan tugas di bidang pengawasan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, antara lain dapat mengadakan kunjungan kerja pantia kerja dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

Mengacuh pada undang-undang tersebut, maka kunjungan kerja ini juga dilaksanakan atas Keputusan Pimpinan DPR RI tentang Penugasan Anggota Komisi I sd komisi XI DPR RI untuk melakukan Kunjungan Kerja dan Keputusan Rapat Intern Komisi VI DPR RI.

B. Obyek Kunjungan Kerja

Objek Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI adalah PT Barata Indonesia (Persero) Gersik Jawa Timur dengan menghadirkan Koordinator/Penata Kelola Perusahaan Negara Madya di Keasdepan Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Kementerian BUMN RI, Direktur Utama sekaligus Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero), Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Barata Indonesia (Persero), Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset /PPA (Persero), Direktur Restrukturisasi dan Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero)

(3)

C. Maksud dan Tujuan

Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk melaksanakan fungsi Dewan dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan kebijakan maupun program pemerintah, khususnya yang terkait dengan bidang tugas Komisi VI DPR RI yakni Perdagangan, Investasi, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, BUMN, Badan Standarisasi Nasional dan Persaingan Usaha.

Secara khusus Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mendapatkan data, informasi terkait kinerja dan perkembangan serta peran PT Barata Indonesia (Persero) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menggerakkan ekonomi baik di kawasan perusahaan, ekonomi daerah Jawa Timur maupun ekonomi nasional.

D. Waktu dan Acara Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI

Pada hari Senin 29 November 2021 pada pukul 13.00, Tim Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI melakukan kunjungan ke workshop PT Barata Indonesia (Persero) dan dilanjutkan dengan Rapat dan pertemuan dengan Romy Marcandi Koordinator/Penata Kelola Perusahaan Negara Madya di Keasdepan Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Kementerian BUMN RI, Sumardiat Atmosudirjo, Direktur Utama sekaligus Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero), Sulistyo Handoko, Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Djoko Sarwono, Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Barata Indonesia (Persero), Yadi Jaya, Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset /PPA (Persero) Ridwan Rizal Abidin, Direktur Restrukturisasi dan Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero) mendengarkan presentasi dan aspirasi tentang perkembangan dan kendala yang dihadapi perusahaan serta melakukan dialog yang komprehenship.

Hasil dari kunjungan kerja ini akan menjadi masukan bagi Komisi VI DPR RI untuk memberikan rekomendasi bagi pemerintah terkait dengan pengawasan BUMN sebagai korporasi yang dimiliki Negara dan arah kebijakan pemerintah terkait perkembangan BUMN sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

E. Susunan Anggota Tim Kunjunga Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI Ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik Jawa Timur

Susunan Anggota Tim Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI Ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik Jawa Timur sesuai dengan Surat Tugas DPR RI Tanggal 29 November-1 Desember 2021 adalah sebagai berikut :

(4)

NO NO.

ANGGOTA N A M A KETERANGAN

1. A-103 MOHAMAD HEKAL, M.B.A. PIMPINAN/F.GERINDRA 2. A-170 RIEKE DIAH PITALOKA, M.Hum F.PDIP

3. A-158 SONDANG TIAR DEBORA TAMPUBOLON

F.PDIP

4. A-305 H. SINGGIH JANURATMOKO, S.KH., MM.

F.PG

5. A-348 TRIFENA M. TINAL, B.Sc. F.PG

6. A-65 ANDRE ROSIADE F.GERINDRA

7. A-94 MUHAMMAD HUSEIN

FADLULLOH, B.Bus., MM., MBA.

F.GERINDRA

8. A-362 Drs. H. NYAT KADIR F.P.NASDEM

9. A-19 MARWAN JA’FAR F.PKB

10. A-544 Dr. Ir. E. HERMAN KHAERON,

M.Si. F.PD

11. A-433 MAHFUDZ ABDURRAHMAN,

S.Sos. F.PKS

12. A-500 DAENG MUHAMMAD, SE., M.Si. F.PAN

II. HASIL KUNJUNGAN KERJA PANITIA KERJAPENYEHATAN DAN RESTRUKTURISASI BUMN KOMISI VI DPR RI KE PT BARATA INDONESIA (PERSERO) GERSIK PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN AGENDA SEBAGAI BERIKUT:

(5)

Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI Ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik Jawa Timur 29 November 2021 dipimpin Bapak Mohamad Hekal, M.B.A. (Wakil Ketua Komisi)

Temuan lapangan sebagai berikut : A. PT Barata Indonesia (Persero)

PT Barata Indonesia (Persero) adalah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang industri berat. Perusahaan ini mengecor baja untuk dijadikan berbagai macam peralatan, serta menyediakan jasa manufaktur dan EPC (Engineering Procuremen Contruction/Rekayasa, Pengadaan dan Kontruksi). Selain pabrik utama di Gresik, perusahaan ini juga memiliki pabrik di Tegal, Cilegon, dan Medan. Selanjutnya PT Barata Indonesia (Persero), bersama dengan beberapa BUMN seperti PT Djakarta Lloyd (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Indah Karya (Persero), PT Dok & Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), akan masuk dalam program resrukturisasi BUMN.

Temuan lapangan yang didapatkan dari PT Barata Indonesia (Persero) yaitu:

1. memperkuat kemampuan menghasilkan kas sebagai prioritas utama yang akan memperbaiki posisi keuangan dan mengalokasikan dana secara optimal untuk meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan

Menyelesaikan restrukturisasi hutang

Memperbaiki kinerja keuangan dengan fokus pada bidang usaha yang menjadi kompetensi inti Perbaikan sistem dan manajemen untuk meningkatkan fungsi moitoring dan evaluasi di level proyek dan divisi

Perbaikan cash management & flexibility dengan akselerasi tagihan & unbilled kepada klien 2. Memperkuat kemampuan menghasilkan kas

Proses evaluasi yang lebih komprehensif pada tahap perolehan kontrak

Pengendalian proses procurement, dan pelaksanaan pekerjaan secara lebih sistematis

Melakukan upaya efisiensi beban operasional & administrasi secara konsisten

Perencanaan dan alokasi pendanaan yang disiplin untuk mendukung penyelesaian pekerjaan

Melakukan pengelolaan keuangan yang baik agar dapat memenuhi ketentuan skema restrukturisasi

Meningkatkan nilai tambah dari aset idle melalui kerjasama investasi

Melepaskan aset noncore

Optimalisasi sumber pembiayaan non perbankan

Optimalisasi dukungan pembiayaan PPA

(6)

Mencari sumber pembiayaan lain non perbankan 3. Kinerja Keuangan:

pada Tahun 2019 total penjualan sebesar Rp.2,081 Triliun, Rugi bersi sebesar Rp.993 Miliar, Pada Tahun 2020 penjualan sebesar Rp.1,371 Triliun dan rugi bersih sebesar Rp.307 Miliar, pada Bulan September 2021 penjualan sebesar Rp.515 Miliar dan rugi bersih sebesar Rp.155 Miliar

Pada Tahun 2019 Total asset sebesar Rp.4,09 Triliun dan Liabilitas sebesar Rp.4,13 Triliun, Pada Tahun 2020 Total asset sebesar Rp.3,68 Triliun dan total liabilitas Rp.3,87, Pada Bulan September 2021 Total asset sebesar Rp.3,93 Triliun dan Liabilitas sebesar Rp.4,05 Triliun

4. Business Model : Maintenance, Engineering, Services & ePC (Equipment Instalation) Untuk Mendapatkan Competitive Advantage Tahun 2022

5. Struktur Biaya disusun sebagai berikut :

(7)

6. Target perusahaan atas Competitive Advantage – Penguasaan Produk Pembangkit Ber-Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Tinggi

7. Target perusahaan atas Competitive Advantage – Penguasaan Produk Foundry BerTingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Tinggi

8. Kapasitas Produksi Pertahun

(8)

9. Posisi dan Kinerja Keuangan dengan Aksi Retrukturisasi

(9)

B. PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero)

PPA adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bertugas pada pengelolaan aset eks BPPN;

restrukturisasi dan/atau revitalisasi Badan Usaha Milik Negara; kegiatan investasi; serta kegiatan pengelolaan aset Badan Usaha Milik Negara.

Selaku pemegang Surat Kuasa Khusus (SKK), PPA melakukan penanganan terhadap 20 BUMN dan 1 Anak usaha BUMN, dimana atas 9 Perusahaan (8 BUMN + 1 Anak usaha BUMN) akan dilakukan restrukturisasi melalui revitalisasi alat produksi dan pengembangan SDM, terhadap 5 BUMN akan dilakukan langkah divestasi, sementara atas 7 BUMN akan ditempuh langkah pembubaran

(10)

Status PT Barata Indonesia (Persero), masuk dalam group retrukturisasi memiliki masalah likuidasi keuangan akibat ketidakhati-hatian dalam kontrak kerja dan tidak focus pada core bisnis yang lebih menguntungkan. Sehingga restrukturisasi antara lain dibutuhkan dalam bentuk merger.

Merger dengan BUMN sejenis seperti dengan PT Boma Bisma Indra (Persero).

Sebagai key milestone dalam mencapai poin kemajuan utama yang harus dicapai dalam tujuan restrukturisasi maka ditentukan target-target sebagai berikut :

1. Transformasi bisnis meliputi, recofusing core bisnis manufaktur, operasional excellent untuk meningkatkan korporasi perusahaan, divestasi portfolio, peninkatan kompetensi sebagai ujung tombak TKDN manufaktur, intergrated ERP system

2. Sinergisitas Bisnis meliputi, program ibu asu Bersama dengan pertamina, Indah Karya dengan monitoring PPA, Centralized Steel procurement Bersama trading house (PPA) dan Krakatau Steel, Kerjasama strategis dengan mitra nasional/inetrnasional (Siemens, Doosan)

3. Restrukturisasi Keuangan melipti restrukturisasi hutang melalui PKPU, penerapan CFADS/Composition Plan untuk para kreditur, Tailor made financing untukpengembangan usaha Rp295 Miliar yang diberikan sebelum KPPU, kepastian adanya debt to equity untuk menjamin positive equity

4. Pengelolaan perusahaan yang baik (good governance) dengan konsolidadi back office, standarisasi SOP, penyempurnaan Anggaran Dasar, penempatan financial controller, penempatan komisaris aktif sebagai komite investasi.

5. Fasilitasi working capital PPA dengan perjanjian fasilitas yang diubah dan dinyatakan Kembali PP-26/PPA/1021 dan SPK-121048 senilai Rp.295.000.000.000 dan Rp.41.169.041.273 dan fasilitasi yangbakan didistribusikan slanjutnya Rp.34.511.319.844.

(11)

III. REKOMENDASI

1. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI menerima paparan dan penjelasan dari Koordinator/Penata Kelola Perusahaan Negara Madya di Keasdepan Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Kementerian BUMN RI, Direktur Utama sekaligus Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero), Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Barata Indonesia (Persero), Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset /PPA (Persero) , Direktur Restrukturisasi dan Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero)

2. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mengapresiasi kapasitas, potensi dan prospek PT Barata Indonesia (Persero) sangat bagus sehingga perlu direstrukturisasi.

3. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) untuk lebih focus pada bisnis yang lebih menguntungkan.

4. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar mampu bersaing dengan perusahaan sejenis baik secara Nasional maupun internasional.

5. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong PT Barata Indonesia (Persero) untuk melakukan transformasi bisnis agar mampu bangkit sebagai bisnis manufaktur yang Tangguh.

6. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong PT Barata Indonesia (Persero) untuk meningkatkan inovasi dan peningkatan kemampuan teknologi sehingga mampu menjadi perusahaan yang dikelola secara efesien dan efektif serta mencetak keuntungan yang signifikan di masa mendatang.

7. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) mendapatkan penugasan terkait kompetensi dan kapasitas perusahaan dalam mensukseskan program pemerintah seperti Energi Baru Terbarukan dengan produksi mobil listrik dan lain-lain

8. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) mendapatkan penugasan terkait revitalisasi tanki pertamina di kilang minyak dibeberapa daerah dari ancaman kebakaran.

9. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) mendapatkan penugasan terkait kompetensi dan kapasitas perusahaan dalam mensukseskan program pemerintah seperti konektivitas transportasi kereta di seluruh Indonesia bersama dengan PT INKa dan KAI

10. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) mendapatkan penugasan terkait kompetensi dan kapasitas perusahaan dalam mensukseskan program pemerintah seperti swasembada gula dengan pembangunan pabrik gula dengan PTPN.

11. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendorong agar PT Barata Indonesia (Persero) mendapatkan penugasan terkait pemanfaatan e-commerce yang memerlukan kebutuhan container dengan PT Pelindo beserta hodingnya.

(12)

12. Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI mendesak PT Barata Indonesia (Persero) untuk memprioritaskan pembayaran tagihan vendor terutama untuk yang kurang dari Rp.5 Miliar.

IV PENUTUP

Demikianlah laporan Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI Ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik Jawa Timur diharapkan menjadi bahan masukan bagi Komisi VI DPR RI dalam rangka mengawasi kinerja kementerian dan BUMN serta rekomendasi bagi pemerintah, terkait dengan pengawasan program dan kebijakan pemerintah.

Jakarta, 7 Desember 2021

Ketua Tim Kunjungan Kerja

Panja Penyehatan dan Retrukturissai BUMN Komisi VI DPR RI

Ke Gersik Provinsi Jawa Timur

TTD

` MOHAMAD HEKAL, M.B.A.

A-103

(13)

Team Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi Komisi VI DPR RI ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Bapak Mohamad Hekal, M.B.A. (Wakil Ketua Komisi) pada 29 November 2021 bersama Romy Marcandi Koordinator/Penata Kelola Perusahaan Negara Madya di Keasdepan Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Kementerian BUMN RI, Sumardiat Atmosudirjo, Direktur Utama sekaligus Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero), Sulistyo Handoko, Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Djoko Sarwono, Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Barata Indonesia (Persero), Yadi Jaya, Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset /PPA (Persero) Ridwan Rizal Abidin, Direktur Restrukturisasi dan Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero)

Team Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi Komisi VI DPR RI ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Bapak Mohamad Hekal, M.B.A. (Wakil Ketua Komisi) pada 29 November 2021 bersama Romy Marcandi Koordinator/Penata Kelola Perusahaan Negara Madya di Keasdepan Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Kementerian BUMN RI, Sumardiat Atmosudirjo, Direktur Utama sekaligus Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero), Sulistyo Handoko, Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Djoko Sarwono, Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Barata Indonesia (Persero), Yadi Jaya, Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset /PPA (Persero) Ridwan Rizal Abidin, Direktur Restrukturisasi dan Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero)

(14)

Team Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi Komisi VI DPR RI ke PT Barata Indonesia (Persero) Gersik, Jawa Timur, yang dipimpin oleh Bapak Mohamad Hekal, M.B.A. (Wakil Ketua Komisi) pada 29 November 2021 bersama Romy Marcandi Koordinator/Penata Kelola Perusahaan Negara Madya di Keasdepan Bidang Jasa Telekomunikasi dan Media, Kementerian BUMN RI, Sumardiat Atmosudirjo, Direktur Utama sekaligus Direktur Operasi PT Barata Indonesia (Persero), Sulistyo Handoko, Direktur Pemasaran PT Barata Indonesia (Persero), Djoko Sarwono, Direktur Keuangan, SDM & Manajemen Risiko PT Barata Indonesia (Persero), Yadi Jaya, Dirut PT Perusahaan Pengelola Aset /PPA (Persero) Ridwan Rizal Abidin, Direktur Restrukturisasi dan Investasi PT Perusahaan Pengelola Aset/PPA (Persero)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan keragaan galur kedelai hitam yang diuji pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman saat panen,

Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Learning Starts With A Question di mana metode ini adalah suatu metode pembelajaran dengan sistem

Jadi sistem pakar Æ kepakaran ditransfer dari seorang pakar (atau sumber kepakaran yang lain) ke komputer, pengetahuan yang ada disimpan dalam komputer, dan pengguna

Untuk mengetahui perubahan index el nino saat terjadi hujan, dalam penelitian ini dilakukan metode koefisien korelasi silang dengan time lag terhadap kejadian hujan

10 Informan yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa pihak yang dianggap memiliki pengaruh penting dalam indikasi fenomena kanibalisme

29 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sifat dari konjungsi adalah bernilai benar jika kedua pernyataan penyusun dari peryataan majemuk keduanya bernilai benar..

Lalu memaksimalkan juga kontribusi BUMN yang tidak lain tadi saya sudah jelaskan apakah dukungan BUMN terhadap UMKM melalui program kemitraan yang kemarin kita sudah paparkan PaDi

CATATAN DAN REKOMENDASI Dari pertemuan yang dilakukan dengan PT INTI Persero pada saat pelaksanaan Kunjungan Kerja Panja Penyehatan dan Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI pada