RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 1
BAB VI
RENCANA INVESTASI PEMBANGUNAN KAWASAN PRIORITAS
Penataan Lingkungan Berbasis Komunitas ( PLPBK ) Kelurahan Sirantau Kecamatan Datuk
Bandar Tanjungbalai Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara.Rencana investasi adalah suatu
rencana pembiayaan pembangunan dari RTPLP yang telah disusun dan disepakati BKM, Lurah,
Tim Teknis dan Masyarakat. Rencana investasi ini disusun untuk menerjemahkan
program-program dan kegiatan pembangunan ke dalam bentuk rencana investasi pembangunan kawasan
prioritas untuk kurun waktu 5 tahun, sesuai jangka waktu perencanaan. Tujuan dari penyusunan
rencana investasi adalah sebagai alat untuk mendorong para pihak untuk menjalin kemitraan
pembangunan.
Rencana invetasi merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung
kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan
investasi, sehingga tercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan. Rencana ini,
akan menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan dalam
pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya di kawasan prioritas, sehingga
dapat tercapai kerja sama untuk mengurangi berbagai konflik kepentingan dalam
investasi/pembiayaan. Selain itu rencana investasi ini juga mengatur upaya percepatan penyediaan
dan peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana kawasan prioritas.
Mencermati kondisi perekonomian yang sekarang berkembang di kawasan prioritas , serta arah
pergerakan ekonomi perkotaan di Kelurahan Sirantau, maka pengembangan investasi swasta di
kawasan ini dapat diarahkan pada pengembangan entitas bisnis perdagangan dan jasa, wisata air
serta pengembangan home industri yang bergerak dibidang perikanan dan kelautan, ekonomi
kreatif, kerajinan rumah tangga serta usaha lainnya. .
Pada sisi lain, pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di kawasan ini memiliki konsekuensi pada
kebutuhan untuk penyesuaian kapasitas fasilitas publik. Jenis fasilitas publik yang sangat
mendukung antara lain adalah sistem penataan koridor jalan (sistem pedestrian, penerangan jalan
umum, gerbang kawasan prioritas), kawasan gedung pertemuan dan media promosi (GSG),
penataan bantaran sungai, penataan RTH dan Kawasan Olah raga dan jaringan prasarana dan
sarana yang lainnya.
6.1. Pentahapan Pembangunan
1. Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman/RTPLP Kawasan Prioritas Kelurahan
Sirantau dapat dijadikan pedoman dan acuan pembangunan secara nyata, pertu dijabarkan
dalam aspek implementasi terkait penyusunan pentahapan pembangunan. Syarat
pentahapan pembangunan/indikasi program yang baik adalah :
2. Merupakan penjabaran upaya implementasi yang konsisten terhadap visi, misi, tujuan
yang telah dirumuskan;
3. Mengakomodasikan langkah yang mendukung strategi penataan dalam upaya pencapaian
tujuan;
4. Dapat dijabarkan Iebih lanjut dalam program dan satuan proyek-proyek pendukungnya
yang memungkinkan mengidentifikasi input sumber dayanya (waktu, dana, lokasi,
pelaku);
5.
Dalam merumuskan pentahapan pembangunan akan dijabarkan secara runtun berdasarkan
visi, misi, tujuan dan agar menjamin konsistensi setiap perumusan program terhadap
pencapaian misi dan tujuan perencanaan yang telah direncanakan
.6.2. Rencana Pembiayaan Pembangunan
Semua segmen/blok penataan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan kawasan prioritas Kelurahan Kelurahan Sirantau, karena itu perencanaan dan pembangunan infrastruktur kawasan, juga harus terintegrasi secara sistematik.
Beberapa usulan-usulan bentuk pengembangan program Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman Kawasan Prioritas Kelurahan Sirantau, yaitu:
1. Penataan sisi luar daerah milik jalan (damija) lengkap dengan pembuatan jalur pedestrian 2 jalur.;
2. Pemasangan PJU (Penerangan Jalan Umum);
3. Penanaman pohon fungsi peneduh dan pembatas sepanjang median jalan (jalur pedestrian, dan ruang-ruang terbuka hijau dihalaman permukiman;
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 2
5. Penataan infrastruktur sarana dan prasarana pendidikan, perekonomian, kesehatan serta sosialkemasyarakatan
6. Pengembangan sarana dan prasarana wisata di lokasi bantaran sungai
7. Penataan tata informasi/reklame sesuai dengan rencana sepanjang pedestrian; 8. Penataan kawasan bantaran sungai;
9. Pembangunan gerbang masuk kawasan prioritas;
10. Pembangunan gedung serba guna dengan berbagai fungsi kegiatan diantaranya tempat perkantoran/pengelola, media informasi, tempat pertujukan seni budaya daerah, tempat media promosi potensi yang ada di Kelurahan Sirantau (home industri), dan sebagainya;
11. Fungsi lapangan yang terbuka tetap difungsikan sebagai tempat olah-raga terutama sepakbola adapun penunjang lainnya yaitu adanya fasilitas joging track, tempat duduk, area hijau, jalur pedestrian, penerangan jalan umum, pembuatan lapak Penataan sektor informal baik berupa ruang terbuka maupun di dalam bangunan yang diintegrasikan dengan fungsi ruang tata bangunan dan penataan kawasan persimpangan pertigaan jalan.
Untuk merealisasikan program pembangunan/pengembangan fisik ini, RTPLP Kawasan Prioritas Kelurahan Sirantau secara non fisik perlu dilakukan yaitu program sosialisasi RTPLP Kawasan Prioritas Kelurahan Sirantau dan Persiapan Partisipasi Masyarakat dan kepada seluruh stake holder yang terkait dengan pengembangan kawasan.
6.3 Pola Kerjasama Operasional Investasi
Keterbatasan anggaran yang dialami oleh pemerintah mendorong pihak-pihak yang mengelola perencanaan dan pembangunan untuk melakukan capital rationing dengan cara membuat prioritas program, dan menjalin kerjasama dengan pihak swasta dan masyarakat umum untuk partnership dalam pembiayaan dan pengolahan beberapa sarana dan prasarana dasar. Untuk partisipasi dan sharing dalam pembiayaan ini sudah dilakukan pada beberapa pembangunan jalan kelurahan baik lokal maupun jalan lingkungan, sanitasi, dan tempat sampah di Kelurahan Sirantau. Mobilisasi swadaya masyarakat dan dari pihak swasta ini terus berlangsung seiring dengan kesadaran akan arti penting sarana dan prasarana dasar tersebut, serta kesadaran publik atas keterbatasan anggaran pemerintah, sehingga proses sharing dalam pembiayaan program sarana dan prasarana dasar terus berlanjut.
Model kemitraan akan meringankan beban anggaran pemerintah sehingga dalam kondisi keterbatasan anggaran, pihak pemerintah dapat memberikan pelayanan publik melalui kemitraan dengan swasta.
Hal yang perlu diperhatikan pada model kemitraan ini antara lain kejelasan konsesi, hak dan kewajiban masing-masing pihak, kejelasan penetapan tingkat retribusi atas pemanfaatan sarana dan prasarana tersebut sehingga masyarakat tidak terkorbankan.
Secara umum, dengan adanya kelompok-kelompok investasi yang akan mendukung pengembangan perekonomian kawasan ini, dapat dirumuskan beberapa pola kerjasama program pembiayaan, sebagai berikut:
Pembiayaan dari Pemerintah Pusat
Pemerintah pusat pada dasarnya bertekad meningkatkan kualiatas dan kuantitas daerah disetiap bidang. Berbagai program dan sumber dana dialokasikan pemerintah pusat guna mendukung pengembangan setiap daerah. Namun, pemerintah pusat tetap mengedepankan kemandirian dan otonomi daerah dengan harapan pemerintah daerah dapat melakukan prinsipnya manajemen program dan pembiayaan sarana prasarana kota menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah/Kota. Pemerintah Pusat hanya menjadi pemberdaya (enabler) bukan lagi sebagai penyedia (provider).
Pembiayaan Dari Pemerintah Daerah
Pembiayaan oleh Pemerintah Daerah, baik dari pemerintah provinsi maupun kota didapat melalui berbagai macam sumber, yang antara lain terdiri dari :
A. Pajak Daerah B. Retribusi Daerah C. Dana Perimbangan
Pembiayaan Oleh Badan Usaha Pemerintah
Badan Usaha Milik Negara/ Daerah (BUMN/BUMD) merupaka perusahaan nasional/daerah yang investasinya ditujukan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat. Dalam pengelolaannya, badan usaha tetap memperhatikan kondisi wilayah sebagai tempat menjalankan aktivitas usaha. Maka, sebagai wujud kepedulian dan tanggungjawab badan usaha kepada ingkungan dan masyarakat sekitar, kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) menjadi begitu penting diterapkan dalam pengelolaan usaha. CSR dapat dikelola untuk berbagai program seperti dibidang sosial maupun lingkungan.
Pembiayaan Sumber Lain
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 3
Pinjaman komersial perbankan yang paling banyak disalurkan melalui Bank PembangunanDaerah. Bank-bank lain baik Pemerintah maupun Swasta juga menyediakan dana pinjaman terutama untuk membiayai proyek-proyek yang dapat menghasilkan pendapatan, seperti pasar, terminal bus dan lain-lain.
B. Obligasi Daerah
Obligasi Daerah yaitu pinjaman dari masyarakat kepada Pemda dan BUMD untuk pembiayaan pembangunan sarana prasarana kota.
Pembiayaan Oleh Swasta
Pembiayaan oleh swasta dilakukan melalui Kemitraan Pemerintah - Swasta (KSP), yaitu keikutsertaan swasta untuk membiayai pembangunan sarana prasarana kota atau fasilitas umum daerah. keikutsertaan swasta dalam pembiayaan pembangunan sarana prasarana kota semakin diperlukan mengingat kemampuan pemerintah (pusat maupun daerah) untuk membiayai sarana prasarana kota relatif terbatas, sedangkan kebutuhan sarana prasarana kota tersebut semakin meningkat sejalan dengan perkembangan sosial-ekonomi masyarakat. Salah satu misi swasta adalah untuk mencari keuntungan, namun demikian prinsip-prinsip berikut harus tetap dianut.
Prinsip-prinsip tersebut adalah:
- Penciptaan iklim persaingan yang sehat, sehingga tidak terjadi pemindahan hak monopoli kepada swasta tertentu;
- Tarif pelayanan yang layak dan terjangkau oleh masyarakat; - Mutu pelayanan yang baik,’
- Efisiensi penyelenggaraan pelayanan yang lebih tinggi; - Pembagian resiko yang adil.
Peran Serta Masyarakat
Masyarakat adalah mitra pemerintah dalam penataan ruang oleh karena itu peran sertanya dalam setiap tahapan penataan ruang dan tingkatan penyelenggaraan perlu dikembangkan demi tercapainya tujuan penataan ruang. Apalagi, PLPBK mendorong keterlibatan masyarakat secara langsung mulai dari awal perencanaan, pelaksananaa, pengawasan hingga evaluasi.
Mengakomodasikan faktor-faktor pendorong peran sertanya dalam perencanaan, antara lain: 1. Tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat;
2. keterhitungannya (accountability) dalam proses penataan ruang termasuk akomodasi terhadap ragam kepentingannya
3. kesempatannya untuk berperan serta.
Pentingnya peran serta masyarakat didasarkan atas beberapa alasan:
1. Masyarakat berhak mengetahui tentang setiap rencana pembangunan yang secara potensial mempengaruhi kehidupan mereka.
2. Masyarakat adalah Local Expert tentang lingkungan disekitarnya, sehingga layak didengar pendapat dan gagasannya.
3. Keberlanjutan dari proyek, program dan kebijakan akan terjamin jika masyarakat diikutsertakan.
4. Pengaturan peran masyarakat dimaksudkan untuk mendorong tercapainya tujuan penyelenggaraan pembangunan yang tertib, fungsional, andal, dapat menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan bagi pengguna dan masyarakat di sekitarnya, serta serasi dan selaras dengan lingkungannya.
Beberapa bentuk peran serta masyarakat yang biasa disebut swadaya meliputi :
1. Hibah /izin pakai/izin dilalui lahan yang dijadikan lokasi kegiatan.
2. Tenaga kerja dapat berbentuk gotong royong. Masyarakat memberikan partisipasinya turut bekerja dalam kegiatan tanpa mendapat imbalan atau upah.
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 4
TABEL.VI.I. RENCANA KEGIATAN TAHAP PEMBANGUNAN PLPBK KAWASAN PRIORITAS LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU
NO
NAMA KSM NAMA KEGIATAN LOKASI Volume Nilai Keg Swadaya Total
P L (Rp) (Rp) ( Rp )
1 JALAN PAVING BLOCK JL KAMBOJA PANGKAL 78,00 3
57.266.300
24.542.700 81.809.000
2 JALAN PAVING BLOCK JL KAMBOJA UJUNG 98,50 2
52.662.400
22.569.600 75.232.000
3 JALAN BETON BERTULANG JL MAWAR 111,60 4
372.388.600
115.529.400 487.918.000
4 JALAN PAVING BLOCK DAN
DRAINASE JALAN KAMBOJA PANGKAL MENUJU TENGAH
266,30 3
255.165.400
109.356.600 364.522.000 266,30 0,8
5 JALAN PAVING BLOCK DAN
DRAINASE JALAN ANGGREK
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 5
TABEL VI.2. INVESTASI KEGIATAN
NO Program Kegiatan Lokasi Volume Biaya Satuan Rp. Biaya Rp.
TAHUN Penanggu ngjawab PENDANAAN
2015 2016 2017 2018 2019
APBD PLPBK PNP M-MP CSR 1 Peningkatan Sarana Saluran Air Hujan dan Limbah Rumah Tangga ( Drainase )Drainase Air Hujan
Jalan Kenanga LK VIII 350 x 0,80 m 700.000 245.000.000 Dinas PU
2
Drainase Air Hujan Jalan Mesjid LK VIII 267 m x 0,80 m 700.000 133.500.000 Dinas PU
3
Drainase Air Hujan Jalan Mesjid LK III 267 m x 0,80 m 700.000 133.500.000 Dinas PU
4
Drainase Air Hujan Jalan Kamboja Ujung LK VIII 218 m x 0,80 m 700.000 152.600.000 Dinas PU
5 Drainase Air Hujan Gang Musholla LK VIII 200 m x 0,5 m 500.000 100.000.000 Dinas PU
6
Drainase Air Hujan Jalan Anggrek 2 LK VIII 240 m x 0,50 m 500.000 120.000.000 Dinas PU
7
Drainase Air Hujan GG Maksum LK VIII 150 m x 0,50 m 500.000 75.000.000 Dinas PU
8 Drainase Limbah Rumah Tangga LK VIII 1500 m x 0,50 m 500.000 750.000.000 Dinas PU
Peningkatan Sarana Air Bersih
Sumur Bor Jalan Anggrek 2 1 Unit 100.000.000 100.000.000 Dinas PU
Sumur Bor Jalan Kamboja 3 Unit 100.000.000 300.000.000 Dinas PU
Pipanisasi Jalan ANggrek 540 m 20.000 `10.800.000 Dinas PU
Pipanisasi Jalan Kamboja 1200 m 20.000 24.000.000 Dinas PU
Jaringan Air Bersih
PDAM LK VIII 50 KK
2.700.000 135.000.000 PDAM
Sanitasi dan Sampah
Septictank Komunal Jalan Anggrek 2 LK VIII 1 Unit 200.000.000 200.000.000 Dinas PU
Septictank Komunal Jalan Kamboja LK VIII 2 Unit 200.000.000 400.000.000 Dinas PU
Pembangunan TPS LK VIII 20 Unit 4.500.000 90.000.000 Dinas PU
Tempat sampah non
permanen LK VIII 20 Unit
500.000 10.000.000 Dinas PU
Bangunan Bank Sampah
dan Perengkapannya Jalan Kamboja LK VIII 1 Unit 450.000.000 450.000.000
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 6
PengairanPeningkatan Sarana Jalan
Jalan Paving Block (
Baru ) Jalan Anggrek 2 LK VIII 240 x 2,50 m
500.000
300.000.000 Dinas PU
Jalan Paving Block (
Baru ) Gang Musholla LK VIII 200 x 2,50 m
500.000 250.000.000 Dinas PU
Jalan Paving Block (
Rehab ) Gang Maksum LK VIII 150 x 2,50 m
500.000 187.500.000 Dinas PU
Jalan Paving Block (
Rehab ) Gang Melur LK VIII 100 m x 2,5 m
500.000 125.000.000 Dinas PU
Jalan Paving Block (
Rehab ) Jalan Kamboja Ujung 218 m x 2,5 m
500.000 275.500.000 Dinas PU
Jalan Paving Block ( Baru )
Jalan Kenanga ( Gang
Keluarga ) LK VIII 267 m x 2 m
500.000 267.000.000 Dinas PU
Jalan Paving Blok ( Baru ) Jalan Kenanga dan Jalan Mesjid
( Gang H Gumri ) LK VIII 176 m x 2,5 m 500.000
440.000.000 Dinas PU
Jalan Paving Blok ( Baru ) Jalan MCK Dahlia LK VIII 150 m x 2 m 150.000.000 Dinas PU
Jalan Cor Bertulang Jalan Kamboja Pangkal menuju
Dok 57 m x 3 m 1.500.000 256.500.000
Dinas PU
Perkerasan Jalan Jalan Kenangan ( Gang
Sitahan ) LK VIII 160 m x 4 m 150.000 96.000.0000
Dinas PU
Pemelihaan Kontruksi
Jalan Hotmix Jalan Melur LK VIII 150 m x 3 m 2.500.000 1.125.000.000
Dinas PU
Pemelihaan Kontruksi
Jalan Hotmix Jl Kenanga LK VIII 150 m x 4 m 2.500.000 1.500.000.000
Dinas PU
Penerangan Jalan Umum
Pengadaan Penerangan
Jalan dan instalasi Jalan Kenanga 15 titik
5.000.000 75.000.000
Dinas Tata Kota
Penerangan Jalan ( Minimalis )
Jalan Kamboja Pangkal menuju
Jalan Kambojs Ujung LK VIII 20 titik
2.000.000 40.000.000
Dinas Tata Kota
Penerangan Jalan (
Minimalis ) Jalan Mawar LK VIII 4 titik
2.000.000 8.000.000
Dinas Tata Kota
Penerangan Jalan (
Minimalis ) Jalan Anggrek 2 4 titik
2.000.000 8.000.000
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 7
Penerangan Jalan (Minimalis ) Jalan Melur LK VIII 4 titik
2.000.000 8.000.000
Dinas Tata Kota
Penerangan Jalan (
Minimalis ) Jalan Anggrek 1 6 tiitk
2.000.000 12.000.000 Dinas Tata Kota
Area Publik dan Ruang Terbuka Hijau
Gapura/ Tugu Simpang Jalan Kenanga LK
VIII 1 titik
25.000.000
25.000.000 Dinas Tata Kota
Gapura/ Tugu Jalan Mawar LK VIII 1 titik
15.00.000
15.000.000 Dinas Tata Kota
Penataan Pemakaman Jalan Kenanga LK VIII 1 titik 150.000.000 150.000.000 Dinas Tata Kota
Penanaman Tanaman Obat
Obatan LK VIII 1.500 pokok 15.000 22.500.000
Dinas Tata Kota
Pembuatan taman dilokasi
Jalan LK VIII 20 titik 15.000.000 300.000.000
Dinas Tata Kota
Penataan ruang publik (
Olah raga ) LK VIII 2 titik 20.000.000 40.000.000
Dinas Tata Kota
Perumahan
Rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni ( RTLH ) LK VIII 50 Unit 40.000.000 200.000.000 Dinas Tarukim Provinsi Peningkatan Sarana dan Prasarana Sektor Perikanan dan Kelautan Peningkatan infrastrutur
Tambatan Perahu/ TPI Jalan Mawar LK VIII 1 Unit
250.000.000 250.000.000
Dinas Perikanan dan Kelautan
Pengadaan peralatan/
kelengkapan TPI Jalan Mawar LK VIII 1 Unit
500.000.000
500.000.000
Dinas Perikanan dan Kelautan
Perbengkelan kapal ( Dok )
dan kelengkapannya Jalan Kamboja Pangkal LK VIII 1 Unit
350.000.000 350.000.000
Dinas Perikanan dan Kelautan
Pengadaan Kapal 5 GT,alat tangkap dan kelengkapan lainnya
LK VIII 5 Unit
200.000.000 2.000.000.000
Dinas Perikanan dan Kelautan
Pengadaan Kapal 3 GT,alat tangkap dan kelengkapan lainnya LK VIII 10 Unit 110.000.000 1.100.000.000 Dinas Perikanan dan Kelautan Peningkatan mutu pendidikan,
ekonomi dan sosial
Inrastruktur PAUD,
meubiler dan permainan LK VIII 2 Unit 150.000.000 300.000.000
Pelatihan Keterampilan usaha LK VIII 30 orang x 4 kali 500.000 60.000.000 Dinas UKM, Dinas Perindustrian Perdagangan
RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (RTPLP)
LINGKUNGAN VIII KELURAHAN SIRANTAU KECAMATAN DATUK BANDAR KOTA TANJUNG BALAI
VI- 8
Studi Banding tentangpeningkatan perekonomian Luar Daerah
13 orang x