• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB III METODOLOGI

3.1. Gambaran Umum

Film Semasa adalah film pendek yang dibuat untuk tugas akhir yang memiliki genre drama romantis. Film ini ditulis oleh David Christian dan disutradarai oleh Ervan Aditya. Pada film ini, Penulis berperan sebagai sound designer yang bertugas mengolah semua materi audio yang akan lebih memfokuskan pada pengolahan materi sound effect pada film Semasa ini. Penulis akan menggambarkan bagaimana hubungan emosi antara dua tokoh utama yaitu Mei dan Bayu dengan lingkungan mereka.

Dalam penulisan laporan, penulis menggunakan metode kualitatif sebagai acuan pengumpulan teori yang bersumber dari buku literatur untuk mendukung penulisan dan pengolahan sound effect pada film Semasa.

3.1.1. Metodologi Kualitatif

Metodologi kualitatif adalah metode pengumpulan data menggunakan sumber litarature review sebagai acuan untuk mendukung penulisan laporan. Teori-teori yang dikumpulkan bertujuan untuk membantu penulis dalam perancangan Sound effect pada film Semasa. Seperti yang dinyatakan Ghozali (2013) bahwa

(3)

3.2. Deskripsi Karya

3.2.1. Sinopsis

Mei (28) seorang wanita keturunan Tiong hoa tengah pergi mencari kue shientou untuk ulang tahun Ayahnya di daerah petak Sembilan, Jakarta. Namun sesampainya disana, semua toko kue telah tutup. Mei tetap mencoba untuk mencari toko kue yang masih buka. Hari semakin sore dan suara pengajian di masjid pun mulai terdengar yang menandakan sudah dekat waktu magrib. Mei akhirnya menemukan sebuah toko kue yang tengah bersiap tutup. Terlihat Ibu penjaga toko tengah menggembok pagar. Mei mencoba untuk membujuk Ibu itu agar membukakan tokonya kembali agar Mei bisa membeli kue shientou dari Ibu itu. Namun karena Mei belum memesan Kue shientou, Ibu penjaga toko menolak untuk membukakan toko meski Mei telah menawarkan akan membayar berapa saja untuk mendapatkan kue tersebut. Sedikit kesal, Ibu itu menyarankan Mei untuk mencoba mengunjungi toko kue baru yang berada tidak jauh dari tempatnya.

Adzan mulai terdengar, Mei pun sampai di toko kue yang ibu tadi sarankan.

Seorang pegawai berjalan keluar dari toko itu. Mei mencoba bertanya kepada pegawai itu apakah toko kuenya masih buka atau tidak. Beruntung, pemilik toko masih ada di dalam. Mei mencoba masuk kedalam toko. Mei terkejut bertemu dengan Bayu (29)mantan kekasihnyayang ternyata pemilik dari toko tersebut.

Pertemuan itu membangkitkan kenangan-kenangan Mei tentang masa lalunya bersama Bayu ketika masih berpacaran. Hubungan mereka yang dulu harus

(4)

perbedaan ras di antara mereka berdua membuat pertemuan itu menjadi canggung.

Ditengah obrolan mereka, Tante Mei menelfon dan menyuruh Mei untuk pulang.

Bayu menawarkan bantuan untuk membuatkan kue shientou. Tidak mempunyai pilihan, Mei menerima bantuan Bayudan bergegas membuat kue shientou.

Obrolan-obrolan kecil mereka saat membuat adonan kue mengubah suasana menjadi lebih hangat. Setelah semua bahan dicampur, Bayu menyalakan alarm masak. Bayu mengajak Mei untuk menunggu di toko. Bayu membuka obrolan di toko mengenai masa lalu mereka. Perbincangan itu malah membuat mereka bertengkar. Mei marah mengingat dia ditinggalkan oleh Bayu tanpa alasan yang jelas dan terus mempertanyakan hal tersebut selama bertahun-tahun. Bayu mengalah dan hanya bisa terdiam menghadapi kemarahan Mei. Alarm masak berbunyi dari dapur yang menghentikan pertengkaran mereka berdua, Bayu mengajak Mei untuk masuk ke dapur dan melanjutkan membuat kue.

Pertengkaran di toko membuat suasana kembali canggung. Bayu mulai merasa tidak nyaman dan bersalah.

Bayu mencoba mencairkan kembali suasana dengan bercanda tentang adonan yang mirip bokong bayi, candaan itu membuat Mei tersenyum. Setelah suasana mulai mencair dan adonan juga sudah siap dimasak. Bayu tidak sengaja mencoret tangan Mei dengan pewarna. Hal itu mengingatkan Mei ketika pentas seni di sekolahnya dulu. Obrolan mengenai pentas drama membuat Mei dan Bayu

(5)

kembali jatuh cinta dan berharap waktu bisa berputar kembali. Kue telah matang, Bayu mengangkat kue yang sudah dikukus. Mei memasukan kue kedalam kotak dan menyisakan satu untuk Bayu di atas piring. Mei pamit untuk pulang. Lalu mereka berdua menunggu taksi di luar toko. Keduanya kembali canggung dan bingung untuk mengatakan pisah. Mei masuk kedalam taksi tanpa berbicara apa- apa. Perpisahan terjadi lagi tanpa kejelasan dengan hubungan mereka kedepannya.

3.2.2. Posisi Penulis

Penulis dalam film ini bertugas sebagai sound designer yang bertanggung jawab untuk mengolah seluruh materi suara yang ada pada film Semasa yang akan lebih berfokus kepada pengolahan sound effect. Sound effect akan diolah untuk membantu pengembangan dan penyampaian cerita serta penggambaran emosi yang terjadi dalam film Semasa ini.

Penulis melakukan riset dalam pengolahan sound effect yang digunakan untuk mendukung naratif dalam sebuah film dan menggambarkan hubungan emosi antara kedua tokoh utama yaitu Mei dan Bayu. Penulis bertanggung jawab atas pembuatan dan pengolahan sound effect pada film Semasa sesuai dengan visi dari sutradara yaitu penggambaran kota Jakarta.

(6)

3.3. Spesifikasi Hardware yang Digunakan

Berikut adalah peralatan yang digunakan penulis dalam proses shoting, ketika pembuatan sound effect, dan editing suara pada sound post production. penulis menggunakan hardware:

1. Recorder Tascam Dr680 MKii 2. Handheld Recorder Zoom H6N 3. Mic Condenser Sennhiser MKH-60 4. Mic Condenser Rode NTG-3 5. Stand mic Samson

6. Mic Condenser Kenwood 7. Boompole Rode

8. Clip-on Sennheiser

9. Komputer bersistem oprasi Windows 7 10. Soundcard M-audio mobile pre

11. XLR Cable

12. Speaker Flat DS4a 13. Headphone Behringer

(7)

3.4. Software yang Digunakan

Dalam pengeditan suara film Semasa, penulis menggunakan beberapa software untuk mendukung pengolahan materi suara. Berikut software yang penulis gunakan dalam proses pengeditan suara:

1. Pro Tools 12HD

2. Waves Shell V9r30 AAX 3. Izotope RX 4

4. Adobe Premier pro CS6 5. Presonus Studioone 3

3.5. Tahapan Perancangan Sound Effect

1. Pemahaman Cerita

Tahap ini adalah tahap awal bagi penulis untuk bisa membaca dan membayangkan konsep suara pada film Semasa ini seperti apa. Dengan membaca script dan berdiskusi dengan sutradara tentang visinya mengenai film ini terutama mengenai konsep suara yang diinginkan seperti apa. Semua itu dilakukan agar penulisdapat memetakan sound dengan tepat

(8)

2. Memetakan Sound

Setelah berdiskusi mengenai konsep suara yang diinginkan sutradara. Dari sebuah script, sound designer harus mampu memetakan suara pada filmnya. Pemetaan ini terbagi menjadi dua tahapan, pertama ketika post production dan yang kedua ketika gambar telah locked. Saat pra produksi, penulis memetakan suara berdasarkan tempat yang digambarkan pada script.

3. Menganalisa Picture Locked

Setelah editing gambar selesai, film diberikan kepada sound designer untuk dianalisa lagi apakah perlu ada penambahan suara atau tidak. Penulis juga menganalisa karakter soundscape disetiap scene.

Berikut adalah analisa soundscape setiap scene dari film Semasa a. Scene 1

Gambar 3.1. Scene 1

Soundscape

1

(9)

Tabel 3.1. Soundscape Antrophonic Scene 1 No. Soundscape (antrophonic)

1. Suasana pasar

b. Scene 2

Gambar 3.2. Scene 2

Tabel 3.2. Soundscape Antrophonic Scene 2

No. Soundscape (antrophonic)

1. Suasana pasar

2. Pengajian di masjid Soundscape

1

2

3

(10)

c. Scene 3

Gambar 3.3. Scene 3

Tabel 3.3. Soundscape Antrophonic Scene 3 No. Soundscape (antrophonic)

1. Adzan Magrib

2 Suasana pasar

Soundscape

1

2

(11)

d. Scene 4

Gambar 3.4. Scene 4

Tabel 3.4. Soundscape Antrophonic Scene 4

No. Soundscape (antrophonic)

1. Adzan magrib

2. Jalan raya

e. Scene 5

Gambar 3.5. Scene 5

Soundscape 1

2

Soundscape 1

2

3

(12)

Tabel 3.5. Soundscape Antrophonic Scene 5

No. Soundscape (antrophonic)

1. Adzan magrib

2. Jalan raya

f. Scene 6

Gambar 3.6. Scene 6

Tabel 3.6. Soundscape Antrophonic Scene 6

No. Soundscape (antrophonic)

1. Jalan raya

Soundscape 1

(13)

g. Scene 7

Gambar 3.7. Scene 7

Tabel 3.7. Soundscape Antrophonic Scene 7

No. Soundscape (antrophonic)

1. Jalan raya

h. Scene 8

Gambar 3.8. Scene 8 Soundscape

1

Soundscape

1

(14)

Tabel 3.8. Soundscape Antrophonic Scene 8

No. Soundscape (antrophonic)

1. Jalan raya

i. Scene 9

Gambar 3.9. Scene 9

Tabel 3.9. Soundscape Antrophonic Scene 9

No. Soundscape (antrophonic)

1 -

Soundscape

1

(15)

j. Scene 10

Gambar 3.10. Scene 10

Tabel 3.10. Soundscape Antrophonic Scene 10

No. Soundscape (antrophonic)

1. Jalan raya

k. Scene 11

Gambar 3.11. Scene 11

Tabel 3.11. Soundscape Antrophonic Scene 11 No. Soundscape (antrophonic)

1 Jalan raya

Soundscape 1

Soundscape

1

(16)

l. Scene 12

Gambar 3.12. Scene 12

Tabel 3.12. Soundscape Antrophonic Scene 12 No. Soundscape (antrophonic)

1 Jalan raya

Soundscape

1

(17)

m. Scene 13

Gambar 3.13. Scene 13

Tabel 3.13. Soundscape Antrophonic Scene 13 No. Soundscape (antrophonic)

1 -

4. Menganalisa Foley yang dibutuhkan

Setelah mengetahui karakter soundscape, penulis juga menganalisa foley yang di butuhkan dan memetakannya untuk memperlancar proses ketika perekaman foley dimulai. Berikut adalah daftar foley yang perlu direkam kembali:

a. Scene 1

Tabel 3.14. Foley Scene 1

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep

- Getar hp - Motor

-

(18)

b. Scene 2

Tabel 3.15. Foley Scene 2

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep Ibu pemilik toko - Kunci Gembok - Gembok - Motor

-

c. Scene 3

Tabel 3.16. Foley Scene 3

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality

- Footstep Mei -

d. Scene 4

Tabel 3.17. Foley Scene 4

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep pegawai took

-

e. Scene 5

Tabel 3.18. Foley Scene 5

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

(19)

Tabel 3.19. Foley Scene 6

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep Bayu - Plastic tepung - Sumpit

- Air ke baskom - Alarm masak

- Tisu (tepung) - Plastik Bubble

(warping)

g. Scene 7

Tabel 3.20. Foley Scene 7

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep Bayu - Air ke dalam gelas - Pintu geser

-

h. Scene 8

Tabel 3.21. Foley Scene 8

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep Bayu - Air ke washtafel

- Tisu (adonan)

i. Scene 9

Tabel 3.22. Foley Scene 9

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep Bayu -

j. Scene 10

(20)

Tabel 3.23. Foley Scene 10

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality - Footstep Mei

- Footstep Bayu - Kardus roti

-

k. Scene 11

Tabel 3.24. Foley Scene 11

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality

- Pintu taksi -

l. Scene 12

Tabel 3.25. Foley Scene 12

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality

- -

m. Scene 13

Tabel 3.26. Foley Scene 13

Foley Supporting Reality Foley Replacing Reality

- -

5. Merekam Ambience Tambahan

Perekaman ini ditujukan untuk membentuk kedalaman ruang pada film Semasa yang tidak hanya mengandalkan ambience yang terekam pada boom mic.

(21)

6. ADR Recording

ADR dilakukan penulis karena adanya O.S telepon dari Tante Mei. Dan pada scene 5, ADR juga dilakukan karena ada perubahan dialog dari sutradara pada dialog Mei dan Bayu di scene 5.

7. Foley Recording

Pada tahap ini penulis melakukan foley making dibantu oleh Leo Erwando sebagai Sound enginer yang mengoprasikan DAW untuk perekaman. Penulis berkerja sebagai foley artist yang bertugas membuat suara yang ingin direkam. Perekaman ini dilakukan untuk menambah beberapa benda yang tidak terlalu jelas terdengar ketika perekaman di lapangan dan sekaligus mempertegasnya. Foley alarm masak berfungsi sebagai penghubung antar scene yang menghubungkan scene 6 ke 7 dan 7 ke 8.

8. Editing Suara

Pada tahap ini, penulis bertugas untuk mengedit seluruh bagian suara baik itu dialog, sound effect, dan musik. Penulis menata dan meraphikan seluruh suara dari film ini. Transisi antar dialog dan antar scene dirapihkan dan diperhalus agar tidak adanya belang atau perbedaan noise pada clip suara yang berbeda.

9. Final mixing

Final mixing adalah tahapan terakhir dari sound post production. Dalam tahap ini, penulis mengedit suara yang telah ditata saat editing sound. Suara juga diiberi effect sesuai kebutuhan dan menghilangkan noise yang mengganggu. Dalam final mixing, dinamika antar dialog, sound effect, dan musik diatur agar tidak saling tumpang tindih satu sama lain.

(22)

3.6. Acuan

Dalam pembuatan film Semasa, penulis menggunakan beberapa film referensi dalam penggarapan sound effect dan sound designnya.

1. The Godfather (1972)

Gambar 3.14. The Godfather (1972) (screenshot dari film The Godfather)

Scene yang menjadi referensiadalah scene di mana Michael Carleone membalaskan dendamnya kepada opsir McClusky dan Solozzo karena telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap Ayahnya. Adegan sesaat sebelum Michael menembak Solozzo, terdengar suara kereta yang sangat keras yang mewakili kebimbangan Michael untuk membunuh kedua orang itu.

(23)

2. Begin Again (2013)

Gambar 3.15. Begin Again (2013) (screenshot dari film Begin again)

Pada film Begin Again, ada dua scene yang menjadi referensi. Pertama adalah saat Gretta bernyanyi di atas panggung dengan hati yang kacau karena baru saja ia putus dengan pacarnya, Dave. Suasana ruangan yang penuh dengan penonton digunakan untuk menggambarkan kesedihan Gretta yang merasa kalau dirinya tidak dianggap oleh siapa-siapa. Soundscape dibuat perlahan membesar ketika Gretta menyanyi seiring emosinya yang mulai naik karena lagunya tidak didengar oleh penonton.

(24)

Gambar 3.16. Scene film acuan bagain Again (2013) (screenshot dari film Begin again)

Kedua adalah scene ketika Gretta menonton video latihannya bersama Dave. Suara jalanan yang dibuat sangat kecil dan hanya menyisakan room tone digunakan untuk menggambarkan emosi dari Gretta yang tengah rindu dengan Dave dan mengenang kenangan saat mereka berdua.

(25)

3. La La Land (2016)

Gambar 3.17. La La Land (2016) (screenshot dari film La La Land)

Dalam film La La Land penulis mengambil Scene di mana Mia dan Sebastian tengah bertengkar saat makan malam. Musik yang mengiringi serta soundscape jalanan yang berada di luar ruangan mendadak menghilang seketika saat emosi Mia memuncak. Lalu scene itu mendadak hening tidak ada ambience dan hanya dipasang room tone untuk menggambarkan kecanggungan mereka setelah bertengkar. Alarm oven digunakan sebagai penarik cerita untuk bergerak ke dapur dan mengakhiri pertengkaran tersebut.

(26)

3.7. Temuan

Dalam pendesainan suara pada film Semasa, penulis menemukan bahwa Sound effect tidak hanya berfungsi sebagai suara pengiring di dalam film. Sound effect dapat digunakan sebagai alat bagi sutradara untuk bercerita melalui suara. Sound designer dapat mengolah dinamika dari sound effect untuk menggambarkan mood atau membuat ruang baru melalui suara untuk kepentingan penyampaian informasi dari film.

Gambar

Gambar 3.1. Scene 1
Tabel 3.1. Soundscape Antrophonic Scene 1  No.  Soundscape (antrophonic)
Gambar 3.3. Scene 3
Gambar 3.4. Scene 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari