• Tidak ada hasil yang ditemukan

MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN SENSOR DHT22DENGAN SISTEM IOT (INTERNET OF THINGS) PROJEK AKHIR 2 KRISNA ARMANDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN SENSOR DHT22DENGAN SISTEM IOT (INTERNET OF THINGS) PROJEK AKHIR 2 KRISNA ARMANDO"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

(INTERNET OF THINGS)

PROJEK AKHIR 2

KRISNA ARMANDO 162411038

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(2)

(INTERNET OF THINGS)

PROJEK AKHIR 2

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

KRISNA ARMANDO 162411038

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(3)

MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 DENGAN SISTEM IOT

(INTERNET OF THINGS)

PROJEK AKHIR II

Saya menyatakan bahwa laporan projek akhir II ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecualibeberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing di sebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2019

KRISNA ARMANDO 162411038

(4)

Judul : Monitoring Suhu dan Kelembaban Udara Menggunakan Sensor DHT22 Dengan Sistem IOT ( Internet Of Things)

Kategori : Projek Akhir II

Nama : Krisna Armando Nomor Induk Mahasiswa : 162411038

Program Studi : Diploma Tiga ( D-3) Metrologi Dan Instrumentasi Departemen : Fisika

Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Ala Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan, Juli 2019

Disetujui Oleh

Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Junedi Ginting,S.Si., M.Si NIP. 196607291992032002 NIP. 197306222003121001

(5)

ABSTRAK

Permintaan terhadap otomatisasi dan system intelejen sangat tinggi, itu sebabnya masyarakat menunjukkan ketertarikan terhadap perangkat pintar. Masyarakat dapat mengontrol atau memonitor suatu ruangan atau laboratorium melalui web atau aplikasi melalui telepon genggam dengan sistem Internet of Things (IoT). Sistem IOT ( Internet of Things) sangat mempermudah masyarakat untuk dapat memantau dan mengakses suhu dan kelembaban udara pada suatu ruangan atau laboratorium dimana dan kapanpun.

Dalam projek akhir ini telah dirancang alat utuk memonitoring suhu dan kelembaban udara. Pada alat ini digunakan sensor jenis DHT22 yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu dan kelembababan udara dan digunakan NodeMCU ESP8266 yang berfungsi sebagai pengolah data sehingga hasil deteksi dapat ditampilkan pada layar smartphone atau PC agar pengguna dapat membaca langsung hasil pengukuran dari suhu dan kelebaban udara pada suata ruangan, dengan itu masyarakat dapat mengetahui berapa suhu dan kelembaban di ruangan tersebut serta mengetahui apakah suhu dan kelembaban udara di ruangan tersebut aman atau tidak.

Kata Kunci : Internet of Things (IOT), NodeMCU ESP8266, Sensor DHT22

(6)

ABSTRACT

The demand for automation and intelligence systems is very high, that's why people show interest in smart devices. The public can control or monitor a room or laboratory through a web or application via a mobile phone with the Internet of Things (IoT) system. The IoT (Internet of Things) system makes it very easy for people to be able to monitor and access temperature and humidity in a room or laboratory whenever and wherever. In this final project a tool has been designed to monitor temperature and humidity. In this tool, DHT22 sensor is used to detect air temperature and humidity and use NodeMCU ESP8266 which functions as a data processor so that detection results can be displayed on the screen of a smartphone or PC so that users can read the measurement results directly from the temperature and air pressure in the room, with that the community can find out what temperature and humidity in the room and find out whether the temperature and humidity of the room is safe or not.

Keywords: DHT22 Sensor, Internet of Things (IoT), NodeMCU ESP8266

(7)

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, rahmat, hidayah-Nya dan menganugerahkan kemudahan serta kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas proyek ini sesuia waktu yang telah ditetapkan. Doa dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sang pembawa petunjuk dan selalu menjadi inspirasi dan teladan bagi penulis. Projek II ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya:

1. Kepada bapak Dr. Kerista Sebayang, MS, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

2. Kepada Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Si, selaku Ketua Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi

3. Bapak Junedi Ginting M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, dan juga selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Projek Akhir 2 ini.

4. Segenap dosen dan seluruh staf akademik yang selalu membantu dalam memberikan fasilitas, ilmu, serta pendidikan pada peneliti hingga dapat menunjang dalam penyelesaian projek akhir ini.

5. Kepada kedua orang tua tercinta yaitu ayah Tua Simamora dan ibu Ruslan Br Purba selama ini membantu peneliti dalam bentuk perhatian, kasih sayang, semangat serta doa yang tidak henti-hentinya mengalir dalam kelancaraan dan kesuksesan peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Kemudian terima kasih banyak untuk kakak dan abang tercinta Evi Nurlela, Boston Tigor, Parnel Ismael, dan saudara/i lainnya yang memberikan dukungan serta perhatian kepada peneliti.

6. Teman-teman seperjuangan selama menyusun projek akhir 2, GG Gengs ( Maulidea, April, Conney, Vinda, Bobby, Govin, David), Doni, Eben, Hamdan,Rekson, Desi, Siti Indrianingsih, Tiga Sejoli Bureget ( Lidia, Elisabeth, Helen) serta teman-teman Metrologi Stambuk 16 lainnya. Begitu juga untuk

(8)

7. Serta banyak lagi pihak-pihak yang sangat berpengaruh dalam proses penyelesaian projek akhir yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa membalas kebaikan yang telah diberikan.

Semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti umumnya kepada para pembaca.

Medan, 30 Juli 2019 Hormat Saya,

KRISNA ARMANDO

(9)

Halaman

PENGESAHAN PEOJEK AKHIR II i

ABSTRAK ii

ABSTRACT iii

PENGHARGAAN iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan penulisan

1.4 Batasan Masalah 2

1.5 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1 Dasar Teori 5 2.1.1 Sensor 5 2.1.2 Sensor DHT22 5 2.2 NodeMCU ESP8266 7

2.2.1 Pengenalan NodeMCU ESP8266 7 2.2.2 Konfigurasi Pin NodeMCU ESP8266 8 2.3 Modul Step Down DC-DC Converter LM2596 9 2.4.1 Konfigurasi Pin ATMega328P 10

2.4 Arduino IDE 11

2.5 Website 12

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 18

3.1 Umum 18

3.2 Tujuan Perancangan 18

(10)

BAB 4 ANALISAN DAN PEMBAHASAN 22

4.1 Pengujian NodeMCU ESP8266 22

4.2 Pengujian Sensor DHT22 22

4.3 Pengujian Power Supply 26

4.4 Pengujian Alat 26

4.5 Data Pengamatan 30

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 24

5.1 Kesimpulan 33

5.2 Saran 33

DAFTAR PUSTAKA 35 LAMPIRAN

(11)

Halaman 4.1. Pengukuran nilai tegangan pada NodeMCU ESP8266 22 4.2. Pengujian Power Suply Adaptor (PSA) 22

4.3. Hasil Data Pengamatan 23

(12)

Halaman

2.1. DHT22 6

2.2. Board NodeMCU ESP8266 7

2.3. Susunan Pin NodeMCU ESP8266 9

2.4. DC-DC Converter LM2596 10

3.1. Diagram Blok Rangkaian 19

3.2. Flowchart Program 20 3.4. Diagram Wiring 21

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, permintaan terhadap otomatisasi dan system intelejen sangat tinggi, itu sebabnya masyarakat menunjukkan ketertarikan terhadap perangkat pintar.Contohnya, masyarakat dapat mengkontrol atau memonitor alat-alat rumah tangga mereka melalui web atau aplikasi melalui telepon genggam.Internet of Things (IoT) yang dapat membuat alat-alat atau perangkat keras tersebut dapat berkomunikasi, bertukar data, dan saling mengendalikan melalui web atau aplikasi telepon genggam.Suhu dan kelembaban udara di lingkungan pun dapat dimonitor melalui web dengan menggunakan (IoT) agar udara di lingkungan tersebut tetap sehat dan terjaga.Menurut data dari medicalogy.com kelembaban udara (relative humidity) adalah satuan untuk menyatakan jumlah uap air yang terkandung pada udara.Semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara, maka semakin lembab udara tersebut.

Kelembaban udara dinyatakan dalam persen (%) dan rentang kelembaban udara dalam ruangan (indoor) yang dianggap ideal adalah 40%-60% tergantung dimana Anda tinggal. Biasanya angka 45% dianggap sebagai angka yang paling ideal bagi kelembaban udara indoor.Jika kelembaban udara di ruangan tersebut rendah maka beresiko menyebabkan munculnya penyakit flu dan batuk, sedangkan jika kelembaban udara tinggi beresiko menyebabkan infeksi pernapasan yang lebih tinggi.Untuk suhu udara sendiri, suhu ideal untuk indoor adalah 20- 29°C. Menurut cnnindonesia.com suhu yang berada diatas range ideal tersebut dapat meningkatkan resiko tekanan darah rendah dan memicu sakit jantung. Oleh karena itu Saya membuat suatu alat yang bisa memonitoring suhu dan kelembaban di ruangan atau rumah menggunakan sensor yang dapat langsung dipantau atau dimonitor oleh para penggunanya melalui tampilan antarmuka web agar mereka dapat mengetahui berapa suhu dan kelembaban di ruangan tersebut serta mengetahui apakah suhu dan kelembaban udara di ruangan tersebut aman atau tidak.

(14)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai judul Projek 2 dengan judul“MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN SENSOR DHT22 DENGAN SISTEM IOT (INTERNET OF THINGS) “

Pada alat ini akan digunakan sebuahNodeMCU ESP8266, sensor suhu dan kelembaban Dht22, DC converter LM2596dan IOT.

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan laporan proyek ini adalah untuk :

1. Membuat dan mengetahui cara kerja alat danbagaimana penerapan Internet of Things dalam memonitoring suhu dan kelembaban udara Berbasis NodeMCU ESP8266 .

2. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi pengontrolan dan elektronika sebagai bidang yang diketahui.

3. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma Tiga (D-III) Metrologi dan Instrumentasi FMIPA Universitas Sumatera Utara..

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam tugas akhir ini mengacu pada Monitoring Suhu dan Kelembapan udara di ruangan atau rumah dengan IOT menggunakan sensor Dht22 Berbasis NodeMCU ESP8266 dengan batasan -batasan sebagai berikut:

1. NodeMCU ESP8266 hanya digunakan sebagai platform iot device yang dikemas dalam modul yang dikhususkan untuk mengakses modul sensor maupun modul microcontroler lainnya, yang dapat dikendalikan atau monitoring melalui internet.

2. Sensor Dht22 hanya digunakan sebagai pendeteksi Suhu dan Kelembaban.

3. DCconverter LM2596hanya digunakan sebagai system control.

4. Alat ini hanya mengukur berapa suhu dan kelembaban udara di ruangan atau rumah tersebut.

(15)

5. Perancangan perangkat keras (hardware) yang terdiri dari:

NodeMCU ESP8266, Dht22, Power supply dan PC.

6. Display atau penampil nilai data menggunakan PC (Personal Computer).

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja alat ukur digital dengan menggunakansensor Dht22 berbasis NodeMCU ESP8266 maka penulis menulis laporan ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan mengenai latar belakang , rumusan masalah, Tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang teori dasar yang digunakan sebagai bahan acuan projek tugas akhir, serta komponen yang perlu diketahui untukmempermudah dalam memahami sistem kerja alat ini.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Pada bagian ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu diagram blok dari rangkaian, skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang akan diisikan ke NodeMCU ESP8266.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke NodeMCU ESP8266.

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan daripembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yangsama.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka tinjauan pustaka merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan selanjutnya.Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan realisasi alat meliputi NodeMCU ESP8266 ,Sensor Dht22, DC converter 2596 danIOT (Internet of Things).

2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sensor

Pengertian Sensor adalah transduser yang berfungsi untuk mengolah variasi gerak, panas, cahaya atau sinar, magnetis, dan kimia menjadi tegangan serta arus listrik. Sensor sendiri adalah komponen penting pada berbagai peralatan.Sensor juga berfungsi sebagai alat untuk mendeteksi dan juga untuk mengetahui magnitude. Transduser sendiri memiliki arti mengubah, resapan dari bahasa latin traducere Bentuk perubahan yang dimaksud adalah kemampuan merubah suatu energi kedalam bentuk energi lain. Energi yang diolah bertujuan untuk menunjang daripada kinerja piranti yang menggunakan sensor itu sendiri. Sensor sendiri sering digunakan dalam proses pendeteksi untuk proses pengukuran.

Sensor yang sering menjadi digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya atau sinar ataupun sensor suhu, serta sensor tekanan.Dari pengertian sensor yang telah saya jabarkan diatas wajar jika alat tersebut menjadi alat yang banyak diminati oleh berbagai pabrikan elektronik.

Salah satu pabrikan yang tengah gencar menggunakan sensor pada produk mereka adalah pabrikan handphone dengan model touch screen. Sensor tekanan pada berbagai handphone sekarang ini membutuhkan adanya dukungan dari sensor tekanan. Selain pada gadget dengan teknologi canggih tersebut, sensor tekanan juga biasa diaplikasikan kepada berbagai alat elektronik lain seperti kalkulator

(18)

serta remot. Adanya tekanan pada tombol-tombol pada kalkulator ataupun remot bekerja dengan mengubah daya tekan tersebut menjadi daya atau sinyal listrik.

Dengan pengertian sensor beserta kinerja dari sensor tekanan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sensor memiliki banyak andil pada berbagai teknologi. Pada sensor suhu sendiri terdapat empat jenis sensor yang sering dipakai yaitu thermocouple, resistance temperature detectore, IC sensor dan termistor. Pada komponen thermocouple terdapat dua komponen transduser panas dan juga dingin. Kedua transedur tersebut berfungsi untuk membandingkan objek serta untuk mendapatkan hasil akan suhu dari objek. Platina menjadi pilihan utama pada komponen resistence temperature detectore karena memiliki tahanan suhu, stabilitas, kelinearan, reproduktifitas, serta stabilitas.Termistor merupakan resistor yang tahan terhadap panas, serta IC sensor sensor suhu dengan rangkaian yang menggunakan chipsilikon guna mendeteksi tingkat suhu yang terdapat pada objek.

2.1.2 Sensor DHT22

DHT22 menggunakan teknik pengumpulan sinyal digital eksklusif dan teknologi penginderaan kelembaban dan dapat mensuplai sinyal digital yang dikalibrasi.Ukuran kecil & konsumsi rendah & jarak transmisi yang panjang (20 meter) memungkinkan AM2303 sesuai dengan semua jenis aplikasi yang keras.Tegangan daya seharusnya antara 3.3V dan 6V DC.Bila daya disuplai ke sensor, jangan mengirim instruksi apapun sampai detik berlalu tanpa status yang tidak stabil. Satu kapasitor 100nF dapat ditambahkan antara VDD dan GND untuk penyaringan gelombang.

Gambar 2.1 Sensor DHT22

(19)

2.2 NodeMCU ESP8266

2 2.1 Pengenalan NodeMCU ESP8266

NodeMcu merupakan sebuah opensourceplatformIoT dan pengembangan Kityang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan arduino IDE. Pengembangan Kitini didasarkan pada modul ESP8266, yang mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC , 1-Wire dan ADC (Analog to Digital Converter) semua dalam satu board. Keunikan dari Nodemcu yaitu Boardnya yang berukuran sangat kecil yaitu panjang 4.83cm, lebar 2.54cm, dan dengan berat 7 gram. Tapi walaupun ukurannya yang kecil, board ini sudah dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya yang bersifat opensource.

Penggunaan NodeMcu lebih menguntungkan dari segi biaya maupun efisiensi tempat, karena NodeMcu yang ukurannya kecil, lebih praktis dan harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan Arduino Uno. Arduino Uno sendiri merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang banyak diminati dan memiliki bahasa pemrograman C++ sama seperti NodeMcu, namun Arduino Uno belum memiliki modul wifi dan belum berbasis IoT. Untuk dapat menggunakan wifi Arduino Uno memerlukan perangkat tambahan berupa wifi shield.NodeMcu merupakan salah satu produk yang mendapatkan hak khusus dari Arduino untuk dapat menggunakan aplikasi Arduino sehingga bahasa pemrograman yang digunakan sama dengan board Arduino pada umumnya.

Gambar 2.2Board NodeMcu Spesifikasi yang dimiliki oleh NodeMCU sebagai berikut :

(20)

1. Board ini berbasis ESP8266 serial WiFi SoC (Single on Chip) dengan onboard USB to TTL, Wireless yang digunakan adalah IEE 802.11b/g/n.

2. 2 tantalumcapsitir 100 micro farad dan 10 micro farad.

3. 3.3v LDO regulator.

4. Blue led sebagai indikator.

5. Cp2102 usb to UART bridge.

6. Tombol reset, port usb, dan tombol flash.

7. Terdapat 9 GPIO yang didalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC channel, dan pin RX TX.

8. 3 pin ground.

9. S3 dan S2 sebagai pin GPIO.

10. SI MOSI (Master Output Slave Input) yaitu jalur data dari master dan masuk ke dalam slave, sc cmd/sc.

11. SO MISO (Master Slave Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan masuk kedalam master.

12. SK yang merupakan SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai clock.

13. Pin Vin sebagai muatan tegangan.

14. Built in 32-bit MCU.

2.2.2 Konfigurasi Pin NodeMCU ESP8266

Rangkaian NodeMCU ESP8266-12E ini adalah sebuah otak dan sistem kendali rangkaian alat monitoring suhu dan kelembaban menggunakan web secara online berbasis ESP8266.

(21)

Gambar 2.3 Susunan Pin NodeMCU ESP8266

Dari gambar diatas dapat dilihat masing-masing pin NodeMCU ESP8266 sebagai berikut :

1. RST : berfungsi sebagai modul

2. ADC : Analog Digital Converter. Rentang tegangan masukan 0-1v, dengan skup nilai digital 0-1024

3. EN: Chip Enable, Active High

4. IO16 : GPIO16, dapat digunakan membangunkan chipset dari mode deep sleep

5. IO14 : GPIO14; HSPI_CLK 6. IO12 : GPIO12; HSPI_MISO

7. IO13 : GPIO13; HSPI_MOSI;UART0_CTS 8. VCC: Catu daya 3,3V (VDD)

9. CSO: Chip selection

10. MISO : Slave output, Main input

(22)

11. IO9 :GPIO9 12. IO10 GBIO10

13. MOSI : Main output slave input 14. SCLK : Clock

15. GND : Ground

16. IO15 : GPIO15; MTDO; HSPICS; UART0_RTS 17. IO2 : GPIO2;UART1_TXD

18. IOO : GPIO0 19. IO4 : GPIO4 20. IO5 : GPIO5

21. RXD : UART0_RXD; GPIO3 22. TXD : UART0_TXD;GPIO1

2.3 Modul Step Down DC-DC Converter LM2596

Modul stepdown lm2596 adalah modul yang memiliki IC LM2596 sebagai komponen utamanya.IC LM2596 adalah sirkuit terpadu / integrated circuit yang berfungsi sebagai Step-Down DC converterdengan currentrating 3A. Terdapat beberapa varian dari IC seri ini yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu versi adjustableyang tegangan keluarannya dapat diatur, dan versi fixed voltage outputyang tegangan keluarannya sudah tetap / fixed.

Gambar 2.4 DC-DC Converter LM2596 Modul ini memiliki spesifikasi :

1. Module Properties: non-isolated step-down module (buck) 2. Rectification: non-synchronous rectification

3. Input voltage:4.5-35V

(23)

4. OutputVoltage :1.25-30V (adjustable)

5. Outputcurrent: rated current 2A, Recommended less than2A,13W

6. Efficiency: Up to 92% (The higher the outputvoltage, the higher the Efficiency)

7. Switching frequency: 150KHz 8. Minimum pressure: 2V

9. Operating Temperature: Industrial(-40°c to +85°c) (outputpowerdari10W atau kurang)

10. Full load temperature rise: 40°c

11. Load regulation: ± 0.5%12.Voltage regulation: ± 0.5%

2.4 Arduino IDE

IDE ( Integrated Development Environment )atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Disebut sebagai lingkungan karena melalui software inilah Arduino dilakukan pemrograman untuk melakukan fungsi-fungsi yang dibenamkan melalui sintaks pemrograman. Arduino menggunakan bahasa pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino (Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam melakukan pemrograman dari bahasa aslinya.IC mikrokontroler Arduino telah ditanamkan suatu program bernama Bootlader yang berfungsi sebagai penengah antara compiler Arduino dengan mikrokontroler. IDE yang diperuntukan untuk membuat perintah atau source code, melakukan pengecekan kesalahan, kompilasi, upload program, dan menguji hasil kerja arduino melalui serial monitor.

Menu menu yang ada pada sketch Arduino IDE:

1. Verify berfungsi untuk melakukan checking kode yang kamu buat apakah sudah sesuai dengan kaidah pemrograman yang ada atau belum

2. Upload berfungsi untuk melakukan kompilasi program atau kode yang kamu buat menjadi bahsa yang dapat dipahami oleh mesih alias si Arduino.

3. New berfungsi untuk membuat Sketch barud.

(24)

4. Open berfungsi untuk membukasketchyang pernah kamu buat dan membuka kembali untuk dilakukan editing atau sekedar upload ulang ke Arduino.

5. Save berfungsi untuk menyimpan Sketchyang telah kamu buat.

6. Serial Monitor berfungsi untuk membuka serial monitor. Serial monitor disini merupakan jendela yang menampilkan data apa saja yang dikirimkan atau dipertukarkan antara arduino dengan sketch pada port serialnya.

7. File

2.5 Website

Website merupakan kumpulan halaman web yang saling terhubung dan file-filenya saling terkait. Web terdiri dari halaman dan kumpulan halaman yang dinamakan homepage. Homepage berada pada posisi teratas, dengan halaman- halaman terkait berada di bawahnya. Biasanya setiap halaman di bawah homepage disebut child page, yang berisi hyperlink ke halaman lain dalam web. Penggunaan website memungkinkan untuk mengawasi suhu dan kelembabapan secara Real- Timesehingga langsungdapat mengetahui ruangan atau rumah terkondisi yang sedang terjadi di situs atau aplikasi. Laporan diperbarui terus menerus sehingga suhu dan kelembaban dapat selalu terlihat dalam monitor.

Website awalnya merupakan suatu layanan sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink, yang memudahkan surfer atau pengguna internet melakukan penelusuran informasi di internet. Informasi yang disajikan dengan web menggunakan konsep multimedia, informasi dapat disajikan dengan menggunakan banyak media, seperti teks, gambar, animasi, suara, atau film.

Website yang digunakan pada program pengujian alat ini adalah :

https://nodemcu2018.000webhostapp.com/app/weather/index.html Berikut adalah jenis-jenis script pada website:

1. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan standard pemograman popular dan digunakan untuk menampilkan dokumen yang kita buat di halaman

(25)

web. Pada HTML pengguna dapat melakukan berbagai macam kegiatan, misalnya:

a. Adanya pengontrolan dari rancangan atau desain tampilan yang dibuat pada halamn web.

b. Pengguna dapat melakukan publikasi sehingga dapat diakses di seluruh dunia karena menggunakan WWW (World Wide Web).

c. Dapat melakukan semua kegiatan secara online mulai dari belajar online, kuisonline, virtual learning, danlainnya.

d. Pembuat atau perancang web dapat melakukan penambahan atau perubahan dari isi web yang didesainnya sehingga tampilan web tersebut bersifat dinamis dan tidak statis. ( Fauziah, 2014, h:2-3).

HTML merupakan bahasa pemrograman fleksibel dimana kita bisa meletakkan script dari bahasa pemrograman lainnya, seperti JAVA, VB, C, dan lainnya. Hypertext dalam HTML berarti bahwa kita dapat menuju ke suatu tempat, misal website atau halaman homepage lain, dengan cara memilih suatu link yang biasanya digaris bawahi atau diwakili oleh suatu gambar. Selain link ke website atau homepage halaman lain, hypertext ini juga mengizinkan kita untuk menuju ke salah satu bagian dalam satu teks itu sendiri.HTML tidak berdiri sendiri, agar ia dapat bertugas dalam membangun halaman web, ia harus ditulis dalam software atau aplikasi tertentu, yang dikenal sebagai HTML Editor. HTML Editor inilah yang bertugas untuk “menerjemahkan” bahasa HTML menjadi halaman web yang siap dilihat oleh para surfer di seluruh dunia.

2. Provider Server Program :

<!DOCTYPE html>

<html lang="en">

<head>

<meta charset="UTF-8">

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0"/>

(26)

<meta name="Vikkey" content="Vivek Gupta & IoTMonk">

<meta http-equiv="Access-Control-Allow-Origin" content="*">

<!-- If you are opening this page from local machine, uncomment below line -->

<!--

<script

src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/2.0.0/jquery.min.js"></script>

-->

<!-- If you are opening this page from a web hosting server machine, uncomment belwo line -->

<script type="text/javascript">

document.write([

"\<script src='",

("https:" == document.location.protocol) ? "https://" :

"http://",

"ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.2.6/jquery.min.js' type='text/javascript'>\<\/script>"

].join(''));

</script>

<title>MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN</title>

<style>

.footer{

background:#64B5F6;

width:100%;

height:100px;

(27)

position:absolute;

bottom:0;

left:0;

}

.center {

height: 400px;

width: 400px;

background: #c0c5ce;

position: fixed;

box-shadow: 0 4px 8px 0 rgba(0, 0, 0, 0.2), 0 6px 20px 0 rgba(0, 0, 0, 0.19);

top: 50%;

left: 50%;

margin-top: -180px;

margin-left: -200px;

}

.form{

padding-top: 10px;

padding-right: 30px;

padding-bottom: 50px;

padding-left: 30px;

} .ip{

background-color: #ffffff; /* Green */

border: none;

color: black;

padding: 16px 32px;

text-align: center;

text-decoration: none;

display: inline-block;

font-size: 16px;

(28)

margin: 4px 2px;

-webkit-transition-duration: 0.4s; /* Safari */

}

</style>

</head>

<body bgcolor="#ffffff">

<center>

<h1 style="font-family: Helvetica;color: black;">MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN</h1>

</center>

<div class="center">

<div align="center" class="form">

<br><br>

<p style = 'line-height: 60px;font-family: Helvetica;color: #fff;font-size: 50px;' id="temperature">

<img src = 'temperature.png' height="60px" width="60px" style='vertical- align: middle' /> 00.00

</p>

<p style = 'line-height: 60px;font-family: Helvetica;color: #fff;font-size: 50px;' id="humidity">

<img src = 'humidity.png' height="60px" width="60px" style='vertical-align:

middle' /> 00.00

</p>

</div>

</div>

<footer class="footer">

<center>

<h4 style="font-family: Helvetica;color: white;">&copy;

2019 | <a href="http://@/">@</a> | <a href="http://www.com/">@.com</a></h4>

</center>

(29)

</footer>

</body>

<script>

window.onload = function() { loaddata();

};

function loaddata(){

var url =

"https://nodemcu2018.000webhostapp.com/api/weather/read_all.php";

$.getJSON(url, function(data) { var val= data;

var humid=(data['weather'][(Object.keys(data['weather']).length)-1]['hum']);

var temper=(data['weather'][(Object.keys(data['weather']).length)-1]['temp']);

document.getElementById("temperature").innerHTML = "<img src = 'temperature.png' height=\"60px\" width=\"60px\" style='vertical-align: middle' /> "+temper+" °C" ;

document.getElementById("humidity").innerHTML = "<img src = 'humidity.png' height=\"60px\" width=\"60px\" style='vertical-align: middle' />

"+humid+ " %";

console.log(data['weather'][(Object.keys(data['weather']).length)- 1]['temp']);

});

}

window.setInterval(function(){

loaddata();

}, 5000);

</script>

</html>

(30)

BAB III

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Umum

Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting didalam penyelesaian pembuatan suatu alat ukur. Pada perancangan dan pembuatan alat ini akan ditempuh beberapa langkah yang termasuk kedalam langkah perancangan antara lain pemilihan komponen yang sesuai dengan kebutuhan serta pembuatan alat. Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa petunjuk yang menunjang pembuatan alat seperti buku buku teori, data sheet atau buku lainnya dimana buku petunjuk tersebut memuat teori- teori perancangan maupun spesifikasi komponen yang akan digunakan dalam pembuatan alat, melakukan percobaan serta pengujian alat.

3.2 Tujuan Perancangan

Tahap terpenting dalam pembuatan suatu alat adalah perancangan.Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan suatu alat meliputi prinsip kerja rangkaian, spesifikasi komponen yang terdapat pada rangkaian sehingga tidak terjadi kerusakan pada saat pemasangan komopnen.Tujuan perancangan adalah untuk memudahkan dalam pembuatan suatu alat serta mendapatkan suatu alat yang baik seperti yang diharapkan dengan memperhatikan penggunaan komponen dengan harga ekonomis serta mudah didapat dipasaran. Selain itu, itu perancangan juga bertujuan untuk membuat solusi dari suatu permasalahan dengan penggabungan prinsip- prinsip elektronik dan mekanik, serta dengan literatur.

(31)

3.3 Diagram Blok Rangkaian

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

Fungsi Setiap Blok

1. NodeMCU ESP8266 = Berfungsi sebagai open source plat form IoT 2. Sensor Dht22 = Berfungsi sebagai Pendeteksi Suhu & Kelembapan

3. Power Supply = Berfungsi sebagai Sumber Tegangan Keseluruhan Sistem.

4. DC Converter LM2596 = Berfungsi sebagai merubah voltase DC ke DC, bisa diatur untuk output lebih kecil atau lebih besar.

5. Laptop = Berfungsi sebagai penampil hasil akuisisi data.

Sensor DHT

22

NodeMCU

ESP8266

DC-DC Step Down LM2596

Server LAPTOP Power supply

(32)

3.4 Flowchart Sistem

Tidak

Ya

Gambar 3.2 Flowchart program NodeMCU kembali

ke jaringan WiFi

Kirim data ke server

Aplikasi web update data

server Apakah kondisi berhasil ?

Baca Sensor DHT 22

Selesai START

(33)

3.5 Diagram Wiring Rangkaian

Gambar 3.3 Diagram Wiring Rangkaian

(34)

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1Pengujian NodeMCU ESP8266

NodeMCU adalah sebuah board elektronik yang berbasis chip ESP8266 dengan kemampuan menjalankan fungsi mikrokontroler dan juga koneksi internet (WiFi). Terdapat beberapa pin I/O sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah aplikasi monitoring maupun controlling pada proyek IOT. NodeMCU ESP8266 dapat diprogram dengan compiler-nya Arduino, menggunakan Arduino IDE.

Bentuk fisik dari NodeMCU ESP 8266, terdapat port USB (mini USB) sehingga akan memudahkan dalam pemrogramannya. NodeMCU ESP8266 merupakan modul turunan pengembangan dari modul platform IoT (Internet of Things) keluarga ESP8266 tipe ESP-12.Secara fungsi modul ini hampir menyerupai dengan platform modul arduino, tetapi yang membedakan yaitu dikhususkan untuk “Connected to Internet“.

Tabel 4.1 Pengukuran nilai tegangan pada NodeMCU ESP8266

NodeMCU ESP8266 3,31 volt

4.2 Pengujian Sensor DHT22

Pengujian Sensor DHT22 dilakukan dengan menghubungkan Sensor DHT22 ke NodeMCU ESP8266.Komunikasi sensor dan NodeMCU ESP8266 adalah one wire melalui 1 kabel data.NodeMCU ESP8266 diprogram membaca suhu dan kelembaban kemudian ditampilkan di layar PC melalui serial monitor.

(35)

Program:

#include <ESP8266WiFi.h>

#include "DHT.h"

#define DHTPIN 2 // what digital pin we're connected to

#define DHTTYPE DHT22 // DHT 22 (AM2302), AM2321

const char* ssid = "Xpectra";

const char* password = "superbox881";

const char* host =

"nodemcu2018.000webhostapp.com";

float temp = 5.0,hum = 8.0;

unsigned long timeser,timeser2;

String AndRecData;

String AndRecData2;

float h,t;

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

void setup() {

Serial.begin(9600);

delay(1000);

dht.begin();

Serial.println();

Serial.println();

Serial.print("Connecting to ");

Serial.println(ssid);

(36)

WiFi.begin(ssid, password);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) { delay(500);

Serial.print(".");

}

Serial.println("");

Serial.println("WiFi connected");

Serial.println("IP address: ");

Serial.println(WiFi.localIP());

Serial.print("Netmask: ");

Serial.println(WiFi.subnetMask());

Serial.print("Gateway: ");

Serial.println(WiFi.gatewayIP());

delay(100);

}

void loop(){

readSensor();

nodeSend();

}

void readSensor() {

// Reading temperature or humidity takes about 250 milliseconds!

// Sensor readings may also be up to 2 seconds 'old' (its a very slow sensor)

h = dht.readHumidity();

// Read temperature as Celsius (the default) t = dht.readTemperature();

(37)

// Check if any reads failed and exit early (to try again).

if (isnan(h) || isnan(t)) {

Serial.println("Failed to read from DHT sensor!");

return;

}

Serial.print("Humidity: ");

Serial.print(h);

Serial.print(" %\t");

Serial.print("Temperature: ");

Serial.print(t);

Serial.println(" *C ");

}

void nodeSend() {

Serial.print("connecting to ");

Serial.println(host);

WiFiClient client;

const int httpPort = 80;

if (!client.connect(host, httpPort)) { Serial.println("connection failed");

return;

}

// insert new data

//String url = "/api/weather/insert.php?temp=" + String(temp) + "&hum="+ String(hum);

// update entire data

(38)

String url =

"/api/weather/update.php?id=1&temp=" + String(t) +

"&hum="+ String(h);

Serial.print("Requesting URL: ");

Serial.println(url);

client.print(String("GET ") + url + "

HTTP/1.1\r\n" +

"Host: " + host + "\r\n" + "Connection: close\r\n\r\n");

delay(500);

while(client.available()){

String line = client.readStringUntil('\r');

Serial.print(line);

}

Serial.println();

Serial.println("closing connection");

delay(3000);

}

4.3 Pengujiam Power Supply Adaptor (PSA)

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 3 volt.Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak.Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar 3 Volt, tetapi 3.32 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari

(39)

tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni.Selain itu, tegangan jala- jala listrik yang digunakan tidak stabil.

Tabel 4.2 Pengujian Power Supply Adaptor (PSA)

Pin 1 (input) Pin 2 (Output)

12.05 V 3.32 V

4.4 Pengujian Alat

Sensor akan membutuhkan waktu yang relatif untuk menyetabilkan tegangan dan kondisi sensor. Dapat di simpulkan bahwa cara kerja sensor DHT22 ini adalah mengukur suhu dan kelembaban udara pada ruangan. Kemudian data yang dibaca dari DHT22 dikirim ke NodeMCU ESP8266, pada NodeMCU ESP8266 data dibaca dan diprogram Arduino IDE.Setelah diprogram data akan ditampilkan di Layar PC.

Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan dengan menggabungkan semua peralatan ke dalam sebuah sistem yang terintegrasi.Tujuannya untuk mengetahui bahwa rangkaian yang dirancang telah bekerja sesuai yang diharapkan.

Program:

#include <ESP8266WiFi.h>

#include "DHT.h"

#define DHTPIN 2 // what digital pin we're connected to

#define DHTTYPE DHT22 // DHT 22 (AM2302), AM2321

(40)

const char* ssid = "Xpectra";

const char* password = "superbox881";

const char* host =

"nodemcu2018.000webhostapp.com";

float temp = 5.0,hum = 8.0;

unsigned long timeser,timeser2;

String AndRecData;

String AndRecData2;

float h,t;

DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);

void setup() {

Serial.begin(9600);

delay(1000);

dht.begin();

Serial.println();

Serial.println();

Serial.print("Connecting to ");

Serial.println(ssid);

WiFi.begin(ssid, password);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) { delay(500);

Serial.print(".");

}

Serial.println("");

Serial.println("WiFi connected");

(41)

Serial.println("IP address: ");

Serial.println(WiFi.localIP());

Serial.print("Netmask: ");

Serial.println(WiFi.subnetMask());

Serial.print("Gateway: ");

Serial.println(WiFi.gatewayIP());

delay(100);

}

void loop(){

readSensor();

nodeSend();

}

void readSensor() {

// Reading temperature or humidity takes about 250 milliseconds!

// Sensor readings may also be up to 2 seconds 'old' (its a very slow sensor)

h = dht.readHumidity();

// Read temperature as Celsius (the default) t = dht.readTemperature();

// Check if any reads failed and exit early (to try again).

if (isnan(h) || isnan(t)) {

Serial.println("Failed to read from DHT sensor!");

return;

}

Serial.print("Humidity: ");

Serial.print(h);

Serial.print(" %\t");

(42)

Serial.print("Temperature: ");

Serial.print(t);

Serial.println(" *C ");

}

void nodeSend() {

Serial.print("connecting to ");

Serial.println(host);

WiFiClient client;

const int httpPort = 80;

if (!client.connect(host, httpPort)) { Serial.println("connection failed");

return;

}

// insert new data

//String url = "/api/weather/insert.php?temp=" + String(temp) + "&hum="+ String(hum);

// update entire data

String url =

"/api/weather/update.php?id=1&temp=" + String(t) +

"&hum="+ String(h);

Serial.print("Requesting URL: ");

Serial.println(url);

client.print(String("GET ") + url + "

HTTP/1.1\r\n" +

"Host: " + host + "\r\n" + "Connection: close\r\n\r\n");

delay(500);

(43)

while(client.available()){

String line = client.readStringUntil('\r');

Serial.print(line);

}

Serial.println();

Serial.println("closing connection");

delay(3000);

}

4.5 Data Pengamatan

Tabel 4.3 Hasil Data Pengamatan

Percobaan Suhu (℃) Kelembaban (%) Tempat Pengujian

1 29.90 79.90 Lab. Komunikasi Data

2 29.90 78.20 Lab. Elektronika Dasar

3 29.60 66.10 Kantor Prodi

4 30.00 75.50 Udara Bebas

5

4.5.1 Hasil Monitoring Suhu dan Kelembaban Pada Lab. Komunikasi Data

(44)

4.5.2 Hasil Monitoring Suhu dan Kelembaban Pada Lab. Elektronika Dasar

4.5.3 Hasil Monitoring Suhu dan Kelembaban Pada Kantor Prodi

(45)

4.5.4 Hasil Monitoring Suhu dan Kelembaban Pada Udara Bebas

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari evaluasi hasil kerja alat dapat diambil beberapa kesimpulan dalam tugas akhir ini adalah : untuk membantu dalam memonitoring suatu ruangan atau laboratorium agar tetap terjaga dan terkondisi suhu dan kelembabannya dengan baik. Piranti elektronik yang dibutuhkan dalam rangkaian sistem monitoring suhu dan kelembaban udara ini adalah NodeMCU ESP8266, Sensor DHT22, Power Supply, DC-DC Converter LM2596. Alat ini dibuat dengan merangkai piranti- piranti elektronik yang menjadi suatu sistem yang dapat mengatur suhu dan mengukur kelembaban udara pada suatu ruangan dan akan menampilkannya secara otomatis pada LCD dan akan menghidupkan fan atau heater sesuai suhu yang telah ditentukan.

Manfaat alat ini adalah untuk :

1. Mempermudah dalam memonitoring suhu dan kelembaban suatu ruangan atau laboratorium dengan cara mengakses WEB yang telah dibuat, dapat diakses dimanapun dan kapanpun tanpa ada batas jarak.

2. Sistem ini dapat melakukan monitoring suhu dan kelembaban dalam ruangan yang dapat membantu penghuni rumah supaya dapat menyesuaikan dengan tingkat suhu dan kelembaban yang sehat.

5.2 Saran

Setelah melakukan penulisan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk dapat dilakukan perancangan lebih lanjut yaitu:

1. Diperlukan rancangan yang lebih teliti lagi pada alat agarrangkaian ini dapat bekerja lebih sempurna.

2. Agar dilakukan peningkatan kemampuan pada alat ini, sehingga semakin cerdas dengan mengkombinasikan dengan komponen lain, sehingga system kerjanya akan lebih baik lagi.

(47)

3. Untuk perkembangan selanjutnya agar ditampilkan setiap pembacaan yang ada pada setiap sensor, supaya user bisa mengetahui tingkat keakuratan data yang ditampilkan.

4. Untuk tampilan pada web browsernya bisa di tingkatkan kembali, supaya meningkatkan tingkat user experience dari pengguna.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Fauziah.2014.Konsep Dasar Perancangan WEB. Mitra Wacana Media.

Gregorius, Agung. 2001. Desain Web Interaktif Dengan Frontpage 2000 dan Dreamweaver 4. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Husni.2007.Pemograman Database Berbasis WEB.Graha Ilmu. Kamal City.

file:///C:/Users/Hewlett%20Packard/Downloads/SISTEM_MONITORING_SUH U_DAN_KELEMBABAN_RU.pdf.

file:///C:/Users/HP/Desktop/9225-20739-1-PB.pdf.

http://eprints.akakom.ac.id/4911/3/3_143310017_BAB_II.pdf.

https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-software-ide/.

http://literaturbook.blogspot.com/2014/04/pengertian-website-teori-yang- mendukung.html.

(49)

LAMPIRAN

(50)

3.0 A, Step-Down Switching Regulator

The LM2596 regulator is monolithic integrated circuit ideally suited for easy and convenient design of a step−down switching regulator (buck converter). It is capable of driving a 3.0 A load with excellent line and load regulation. This device is available in adjustable output version and it is internally compensated to minimize the number of external components to simplify the power supply design.

Since LM2596 converter is a switch−mode power supply, its efficiency is significantly higher in comparison with popular three−terminal linear regulators, especially with higher input voltages.

The LM2596 operates at a switching frequency of 150 kHz thus allowing smaller sized filter components than what would be needed with lower frequency switching regulators. Available in a standard 5−lead TO−220 package with several different lead bend options, and D2PAK surface mount package.

The other features include a guaranteed $4% tolerance on output voltage within specified input voltages and output load conditions, and

$15% on the oscillator frequency. External shutdown is included, featuring 80 mA (typical) standby current. Self protection features include switch cycle−by−cycle current limit for the output switch, as well as thermal shutdown for complete protection under fault conditions.

Features

Adjustable Output Voltage Range 1.23 V − 37 V

Guaranteed 3.0 A Output Load Current

Wide Input Voltage Range up to 40 V

150 kHz Fixed Frequency Internal Oscillator

TTL Shutdown Capability

Low Power Standby Mode, typ 80 mA

Thermal Shutdown and Current Limit Protection

Internal Loop Compensation

Moisture Sensitivity Level (MSL) Equals 1

Pb−Free Packages are Available Applications

Simple High−Efficiency Step−Down (Buck) Regulator

Efficient Pre−Regulator for Linear Regulators

On−Card Switching Regulators

Positive to Negative Converter (Buck−Boost)

Negative Step−Up Converters

Power Supply for Battery Chargers

See detailed ordering and shipping information in the package dimensions section on page 23 of this data sheet.

ORDERING INFORMATION 1

5

TO−220 TV SUFFIX CASE 314B

1

5

Heatsink surface connected to Pin 3

TO−220 T SUFFIX CASE 314D

Pin 1. Vin

2. Output 3. Ground 4. Feedback 5. ON/OFF

D2PAK D2T SUFFIX CASE 936A

Heatsink surface (shown as terminal 6 in case outline drawing) is connected to Pin 3

1 5

http://onsemi.com

See general marking information in the device marking section on page 23 of this data sheet.

DEVICE MARKING INFORMATION

(51)

Figure 1. Typical Application and Internal Block Diagram 12 V

Unregulated DC Input

L1 33 mH

GND +Vin

Cin 1

100 mF 3 5 ON/OFF

Output 2 Feedback 4

D1

1N5822 Cout 220 mF

Block Diagram

Unregulated DC Input

+Vin 1

Cout Feedback

4 Cin

L1

D1 R2

R1

Output 2 GND 3 ON/OFF 5

Reset Latch

Thermal Shutdown 150 kHz

Oscillator 1.235 V

Band-Gap Reference

Freq Shift 30 kHz

Comparator Fixed Gain

Error Amplifier

Current Limit

Driver

3.0 Amp Switch ON/OFF

3.1 V Internal Regulator

Regulated Output

Vout

Load LM2596

5.0 V Regulated Output 3.0 A Load R1

R2 3.1k

1.0k

CFF

CFF

MAXIMUM RATINGS

Rating Symbol Value Unit

Maximum Supply Voltage Vin 45 V

ON/OFF Pin Input Voltage −0.3 V ≤ V ≤ +Vin V

Output Voltage to Ground (Steady−State) −1.0 V

Power Dissipation

Case 314B and 314D (TO−220, 5−Lead) PD Internally Limited W

Thermal Resistance, Junction−to−Ambient RqJA 65 °C/W

Thermal Resistance, Junction−to−Case RqJC 5.0 °C/W

Case 936A (D2PAK) PD Internally Limited W

Thermal Resistance, Junction−to−Ambient RqJA 70 °C/W

Thermal Resistance, Junction−to−Case RqJC 5.0 °C/W

Storage Temperature Range Tstg −65 to +150 °C

Minimum ESD Rating (Human Body Model: C = 100 pF, R = 1.5 kW) 2.0 kV

Lead Temperature (Soldering, 10 seconds) 260 °C

Maximum Junction Temperature TJ 150 °C

(52)

Pin Symbol Description (Refer to Figure 1)

1 Vin This pin is the positive input supply for the LM2596 step−down switching regulator. In order to minimize voltage transi- ents and to supply the switching currents needed by the regulator, a suitable input bypass capacitor must be present (Cin in Figure 1).

2 Output This is the emitter of the internal switch. The saturation voltage Vsat of this output switch is typically 1.5 V. It should be kept in mind that the PCB area connected to this pin should be kept to a minimum in order to minimize coupling to sensitive circuitry.

3 GND Circuit ground pin. See the information about the printed circuit board layout.

4 Feedback This pin is the direct input of the error amplifier and the resistor network R2, R1 is connected externally to allow pro- gramming of the output voltage.

5 ON/OFF It allows the switching regulator circuit to be shut down using logic level signals, thus dropping the total input supply current to approximately 80 mA. The threshold voltage is typically 1.6 V. Applying a voltage above this value (up to +Vin) shuts the regulator off. If the voltage applied to this pin is lower than 1.6 V or if this pin is left open, the regulator will be in the “on” condition.

OPERATING RATINGS (Operating Ratings indicate conditions for which the device is intended to be functional, but do not guarantee specific performance limits. For guaranteed specifications and test conditions, see the Electrical Characteristics.)

Rating Symbol Value Unit

Operating Junction Temperature Range TJ −40 to +125 °C

Supply Voltage Vin 4.5 to 40 V

(53)

ELECTRICAL CHARACTERISTICS Specifications with standard type face are for TJ = 25°C, and those with boldface type apply over full Operating Temperature Range −40°C to +125°C

Characteristics Symbol Min Typ Max Unit

LM2596 (Note 1, Test Circuit Figure 15)

Feedback Voltage (Vin = 12 V, ILoad = 0.5 A, Vout = 5.0 V, ) VFB_nom 1.23 V

Feedback Voltage (8.5 V ≤ Vin ≤ 40 V, 0.5 A ≤ ILoad ≤ 3.0 A, Vout = 5.0 V) VFB 1.193

1.18 1.267

1.28 V

Efficiency (Vin = 12 V, ILoad = 3.0 A, Vout = 5.0 V) η 73 %

Characteristics Symbol Min Typ Max Unit

Feedback Bias Current (Vout = 5.0 V) Ib 25 100

200 nA

Oscillator Frequency (Note 2) fosc 135

120 150 165

180 kHz

Saturation Voltage (Iout = 3.0 A, Notes 3 and 4) Vsat 1.5 1.8

2.0 V

Max Duty Cycle “ON” (Note 4) DC 95 %

Current Limit (Peak Current, Notes 2 and 3) ICL 4.2

3.5 5.6 6.9

7.5 A

Output Leakage Current (Notes 5 and 6) Output = 0 V

Output = −1.0 V

IL

0.56.0 2.0 20

mA

Quiescent Current (Note 5) IQ 5.0 10 mA

Standby Quiescent Current (ON/OFF Pin = 5.0 V (“OFF”))

(Note 6) Istby 80 200

250 mA

ON/OFF PIN LOGIC INPUT

Threshold Voltage 1.6 V

Vout = 0 V (Regulator OFF) VIH 2.2

2.4 V

Vout = Nominal Output Voltage (Regulator ON) VIL 1.0

0.8 V

ON/OFF Pin Input Current

ON/OFF Pin = 5.0 V (Regulator OFF) IIH 15 30 mA

ON/OFF Pin = 0 V (regulator ON) IIL 0.01 5.0 mA

1. External components such as the catch diode, inductor, input and output capacitors can affect switching regulator system performance.

When the LM2596 is used as shown in the Figure 15 test circuit, system performance will be as shown in system parameters section.

2. The oscillator frequency reduces to approximately 30 kHz in the event of an output short or an overload which causes the regulated output voltage to drop approximately 40% from the nominal output voltage. This self protection feature lowers the average dissipation of the IC by lowering the minimum duty cycle from 5% down to approximately 2%.

3. No diode, inductor or capacitor connected to output (Pin 2) sourcing the current.

4. Feedback (Pin 4) removed from output and connected to 0 V.

5. Feedback (Pin 4) removed from output and connected to +12 V to force the output transistor “off”.

6. Vin = 40 V.

(54)

I Q

, QUIESCENT CURRENT (mA)

40 V out

, OUTPUT VOLTAGE CHANGE (%)

V out , OUTPUT VOLTAGE CHANGE (%), STANDBY QUIESCENT CURRENT (

I O

, OUTPUT CURRENT (A)

TJ, JUNCTION TEMPERATURE (°C) Vin, INPUT VOLTAGE (V)

INPUT - OUTPUT DIFFERENTIAL (V)

TJ, JUNCTION TEMPERATURE (°C) Figure 2. Normalized Output Voltage

TJ, JUNCTION TEMPERATURE (°C)

Figure 3. Line Regulation

Figure 4. Dropout Voltage Figure 5. Current Limit

ILoad = 200 mA

ILoad = 3.0 A

Vin = 12 V Vin = 40 V L1 = 33 mH

Rind = 0.1 W ILoad = 500 mA

ILoad = 3.0 A

Vout = 5.0 V Measured at Ground Pin TJ = 25°C

VON/OFF = 5.0 V

μA)

1.0

0.6

0.2 0 -0.2 -0.4

-1.0

1.4 1.2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0 -0.2 -0.4 -0.6

2.0

1.5

1.0

0.5

0

6.0

5.5

5.0

4.5

4.0

20 18 16 14 12 10 8.0 6.0 4.0

200 180 160 140 120 100 80 60

20 0 125

100 75 50 25 0 -25

-50 0 5.0 10 15 20 25 30 35 40

125 100 75 50 25 0 -25

-50 -50 -25 0 25 50 75 100 125

40 35 30 25 20 15 10 5.0

0 -50 -25 0 25 50 75 100 125

-0.8 -0.6 0.4

0.8 Vin = 20 V ILoad = 500 mA Normalized at TJ = 25°C

ILoad = 500 mA TJ = 25°C

3.3 V and 5.0 V

12 V and 15 V

I stby

Vin = 25 V

Referensi

Dokumen terkait

Analisa akurasi alat dilakukan dengan perbandingan alat monitoring suhu dan kelembaban berbasis IoT berupa sensor suhu DHT 11 dengan alat monitoring suhu dan

Cara kerja alat pendeteksi suhu ruangan berbasis IoT ini yaitu dengan menggunakan sensor suhu DS18B20 yang akan memberi tahukan kondisi suhu ruang yang sedang digunakan, maka

Diusulkan sistem pemantauan Gas metana (CH 4 ) menggunakan sensor MQ-4), sensor suhu dan kelembaban (DHT11) dengan menggunakan Modul NodeMCU ESP8266, modul SD Card

Sistem kerja dari alat ini adalah mendeteksi kelembapan dan suhu udara yang terdapat dalam rumah jamur dengan menggunakan sensor DHT11 yang diproser oleh NodeMCU, kemudian

Sensor yang dikontrol ESP8266 yaitu sensor DS18B20 sebagai pendeteksi suhu pada ruangan, sensor BH1750 adalah sensor yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya dalam ukuran atau

Ada dua program, pertama untuk board Arduino yang berfungsi membaca data suhu dari sensor suhu LM35 dan yang kedua untuk modul wifi Esp8266 yang berfungsi untuk koneksi wifi dan

PERANCANGANDANPEMBUATAN ALAT Blok Diagram Sistem kandang ayam closed house ini dibangun menggunakan komponen seperti Arduino Nano, modul WiFi NodeMCU ESP8266, sensor DHT22, sensor

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah sistem alat pendeteksi kebocoran gas LPG berbasis internet of thing IoT dengan menggunakan NodeMCU ESP8266 sebagai mikrokontroler