• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yth 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Yth 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah di tempat"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Yth

1. Direksi Bank Umum Syariah

2. Direksi Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah

di tempat

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015

TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor …/POJK.03/2015 Tentang Produk dan Aktivitas Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor …, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor …) dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 286, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5384), perlu diatur ketentuan mengenai Produk dan Aktivitas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan sebagai berikut:

I. UMUM

A. Bank adalah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS).

B. Kegiatan Usaha yang dapat dilakukan oleh Bank dikelompokkan berdasarkan Modal Inti, yang selanjutnya disebut Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU).

(2)

Pengelompokan Bank berdasarkan Kegiatan Usaha dimaksud terdiri dari 4 (empat) BUKU. Semakin tinggi modal inti Bank, maka semakin tinggi BUKU Bank dan semakin luas cakupan kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh Bank.

Pengelompokan BUKU untuk UUS didasarkan pada modal inti Bank Umum Konvensional yang menjadi induknya.

Klasifikasi BUKU mengacu pada ketentuan yang mengatur mengenai kegiatan usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti bank.

C. Pelaksanaan kegiatan usaha Bank dilakukan antara lain dengan menerbitkan Produk dan melaksanakan Aktivitas tertentu untuk memenuhi kebutuhan Bank dan/atau nasabah.

D. Dalam menerbitkan Produk dan melaksanakan Aktivitas, Bank perlu memiliki modal yang cukup untuk mendukung penerbitan Produk dan pelaksanaan Aktivitas Bank, serta menerapkan manajemen risiko yang memadai untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh Produk dan Aktivitas tersebut.

II. KEGIATAN USAHA BANK BERDASARKAN BUKU

1. Kegiatan usaha Bank yang meliputi Produk dan Aktivitas dikelompokkan sebagai berikut:

a. Penghimpunan dana

Kegiatan penghimpunan dana meliputi antara lain:

1) simpanan (giro, tabungan);

2) investasi (giro, tabungan, deposito);

3) penerbitan sertifikat deposito;

4) pinjaman yang diterima;

(3)

5) penerbitan surat investasi termasuk surat investasi dengan fitur ekuitas;

6) sekuritisasi aset; dan

7) kegiatan penghimpunan dana lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah.

b. Penyaluran dana

Kegiatan penyaluran dana meliputi antara lain:

1) pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), sewa-menyewa (ijarah, ijarah muntahiya bittamlik, multijasa), jual beli (murabahah, istishna, salam), dan pinjam-meminjam (qardh) termasuk dalam bentuk pembiayaan sindikasi dan refinancing;

2) pengambilalihan utang;

3) pembelian surat berharga syariah;

4) penempatan pada Bank Indonesia;

5) penempatan pada Bank lain; dan

6) kegiatan penyaluran dana lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah.

c. Pembiayaan perdagangan (trade finance).

Kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance) meliputi antara lain:

1) pembiayaan melalui penerbitan dan penerimaan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN);

2) pembiayaan ekspor impor dengan menggunakan Letter of Credit (L/C);

(4)

3) pembiayaan ekspor impor tanpa menggunakan Letter of Credit (L/C); dan

4) kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance) lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan dan Prinsip Syariah.

d. Kegiatan treasury

Kegiatan treasury meliputi antara lain:

1) jual beli banknotes;

2) transaksi spot;

3) transaksi lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan Prinsip Syariah; dan

4) kegiatan treasury lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah.

e. Kegiatan valuta asing

Kegiatan valuta asing meliputi antara lain:

1) penghimpunan dana;

2) penyaluran dana;

3) pembiayaan perdagangan (trade finance);

4) kegiatan treasury; dan

5) kegiatan valuta asing lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah.

f. Kegiatan keagenan dan kerjasama

Kegiatan keagenan dan kerjasama meliputi antara lain:

1) agen penjual reksadana syariah;

2) agen penjual surat berharga yang diterbitkan Pemerintah;

(5)

3) kerjasama pemasaran dengan perusahaan asuransi syariah (bancassurance) model bisnis referensi, distribusi, dan integrasi;

4) payment point; dan

5) kegiatan keagenan atau kerjasama lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah.

g. Kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking

Kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking meliputi antara lain:

1) penyelenggara kliring;

2) penyelenggara penyelesaian akhir transaksi antar Bank (settlement);

3) penyelenggara alat pembayaran dengan menggunakan kartu antara lain kartu Automatic Teller Machine (ATM), kartu debet, dan sharia card;

4) penyelenggara uang elektronik (e-money);

5) phone banking;

6) sms banking;

7) mobile banking;

8) internet banking; dan

9) Kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan dan Prinsip Syariah.

h. Kegiatan lainnya

Kegiatan berupa aktivitas lainnya meliputi antara lain:

1) penyediaan safe deposit box;

2) pembayaran gaji karyawan secara massal (payroll);

(6)

3) pengelolaan kas (cash management);

4) Layanan Nasabah Prima (LNP);

5) kustodian;

6) wali amanat;

7) penitipan dengan pengelolaan (trust);

8) virtual account;

9) cash pick up and delivery;

10) escrow account;

11) bank garansi; dan

12) kegiatan lainnya yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Prinsip Syariah.

2. Selain dapat melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada angka 1, Bank dapat melakukan:

a. kegiatan penyertaan modal

Kegiatan penyertaan modal hanya dapat dilakukan oleh BUS. Kegiatan penyertaan modal berupa penanaman dana dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, termasuk penanaman dalam bentuk surat investasi konversi (convertible bonds) dengan opsi saham (equity options) yang bersifat mandatory atau jenis transaksi tertentu yang berakibat BUS memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan.

b. kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan pembiayaan.

Kegiatan berupa penyertaan modal sementara oleh Bank pada perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan (debt to equity swap) sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai penyertaan modal Bank.

(7)

3. Bank yang melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud pada angka 1 dalam valuta asing wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan kegiatan dalam valuta asing.

4. Bank tidak memerlukan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan Produk atau melaksanakan Aktivitas baru apabila Produk atau Aktivitas baru tersebut telah:

a. tercantum dalam rencana bisnis Bank;

b. sesuai dengan klasifikasi BUKU;

c. memenuhi persyaratan dan memiliki karakteristik yang tercantum dalam Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah; dan

d. didukung dengan kesiapan operasional yang memadai.

Pencantuman Produk atau Aktivitas baru dalam rencana bisnis Bank sebagaimana dimaksud pada huruf a berlaku untuk Produk atau Aktivitas baru karena memenuhi kriteria belum pernah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh Bank.

5. Bank wajib memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan untuk menerbitkan Produk atau melaksanakan Aktivitas baru apabila Produk atau Aktivitas baru tersebut tidak tercantum dalam Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

6. Definisi atau karakteristik umum Produk dan Aktivitas sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan angka 2 mengacu pada Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

7. Cakupan Produk dan Aktivitas Bank pada masing-masing BUKU mengacu pada Lampiran II yang merupakan bagian

(8)

tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

8. Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah untuk Bank sebagaimana Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

III. RUANG LINGKUP KEBIJAKAN DAN PROSEDUR DALAM

RANGKA PENGELOLAAN RISIKO

Ruang lingkup kebijakan dan prosedur dalam rangka pengelolaan risiko Produk atau Aktivitas baru paling kurang mencakup:

1. Sistem dan prosedur (Standard Operating Procedures) dan kewenangan dalam pengelolaan Produk atau Aktivitas baru.

2. Identifikasi seluruh Risiko yang terkait dengan Produk atau Aktivitas baru.

3. Transparansi informasi dan perlindungan kepada nasabah antara lain aspek-aspek yang perlu diperhatikan oleh Bank paling kurang memuat:

a. informasi yang disampaikan akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan;

b. informasi yang berimbang antara potensi manfaat yang mungkin diperoleh dengan risiko yang mungkin timbul bagi nasabah; dan

c. informasi yang disampaikan tidak menyamarkan, mengurangi, atau menutupi hal-hal yang penting terkait dengan risiko yang mungkin timbul.

4. Analisa aspek hukum untuk Produk atau Aktivitas baru yang mencakup kemungkinan adanya risiko hukum yang ditimbulkan oleh Produk atau Aktivitas baru serta kesesuaian dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

(9)

5. Masa uji coba metode pengukuran dan pemantauan risiko terhadap Produk atau Aktivitas baru.

6. Sistem informasi akuntansi untuk Produk atau Aktivitas baru, yang paling kurang menggambarkan profil risiko dan tingkat keuntungan maupun kerugian untuk Produk atau Aktivitas baru secara akurat.

IV. PENCANTUMAN RENCANA PENERBITAN PRODUK ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU DALAM RENCANA BISNIS BANK

Rencana penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru yang dicantumkan dalam rencana bisnis Bank paling kurang memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut:

1. jenis dan deskripsi umum Produk atau Aktivitas baru;

2. waktu penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru;

3. tujuan atau manfaat penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru;

4. keterkaitan Produk atau Aktivitas baru dengan strategi bisnis Bank;

5. risiko atas penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru;

dan

6. mitigasi risiko atas penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru.

Pencantuman rencana penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru menggunakan format sebagaimana dimaksud pada Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

(10)

V. PERMOHONAN PERSETUJUAN PENERBITAN PRODUK ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU

Permohonan persetujuan penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru diajukan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.1 disertai dengan dokumen pendukung yang paling sedikit memuat informasi dan penjelasan sebagai berikut:

a. penjelasan umum mengenai Produk atau Aktivitas baru meliputi antara lain:

1) jenis dan nama Produk atau Aktivitas baru;

2) rencana waktu penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru;

3) target pasar dan/atau nasabah;

4) informasi mengenai fitur atau karakteristik Produk yang akan diterbitkan atau Aktivitas yang akan dilaksanakan;

5) manfaat dan biaya bagi Bank; dan 6) manfaat dan risiko bagi nasabah.

b. prosedur pelaksanaan (standard operating procedures), organisasi dan kewenangan untuk menerbitkan Produk atau melaksanakan Aktivitas baru;

c. identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko yang melekat pada Produk atau Aktivitas baru;

d. rencana kebijakan dan prosedur terkait dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT);

e. hasil analisis aspek hukum dan aspek kepatuhan atas Produk atau Aktivitas baru;

f. dokumen atau konsep dokumen dalam rangka transparansi dan perlindungan kepada nasabah yang terkait dengan penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru yang

(11)

meliputi antara lain perjanjian antara Bank dengan nasabah atau pihak lain, brosur, leaflet, prospektus, dan/atau formulir aplikasi.

g. opini syariah dari DPS terkait Produk atau Aktivitas baru yang meliputi antara lain:

a. Produk atau Aktivitas baru mendasarkan pada fatwa DSN- MUI;

b. kesesuaian Produk atau Aktivitas baru dengan fatwa DSN- MUI paling kurang mencakup:

a) akad yang digunakan;

b) obyek transaksi dan tujuan penggunaan;

c) tata cara penetapan imbalan/bonus/bagi hasil/margin/ujrah/fee;

d) penetapan biaya administrasi; dan

e) penetapan denda dan/atau ganti rugi, potongan, pelunasan dipercepat, dan perlakuan terhadap agunan, apabila ada.

c. karakteristik, mekanisme, persyaratan, ketentuan, sistem dan prosedur (SOP) Produk atau Aktivitas baru terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah.

d. hasil review terhadap draft akad/perjanjian/formulir aplikasi Produk atau Aktivitas baru;

h. draft akad/perjanjian/formulir aplikasi paling kurang meliputi:

1) judul, nomor, dan tanggal perjanjian;

2) identitas para pihak;

3) akad (Prinsip Syariah) yang digunakan;

4) uraian secara rinci dan jelas mengenai nilai dan objek perjanjian;

5) ketentuan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak;

(12)

6) mekanisme dan cara pembayaran dan besarannya;

7) mata uang yang digunakan, apabila diperlukan;

8) jangka waktu;

9) nisbah, imbalan/fee/ujroh/margin/bagi hasil;

10) objek jaminan, apabila ada;

11) rincian biaya yang terkait;

12) pembebanan jaminan secara jelas, apabila ada;

13) mekanisme apabila terjadi perselisihan dan pemilihan tempat penyelesaian perselisihan;

14) klausul mengenai denda dan/atau ganti rugi;

15) dalam Perjanjian Baku wajib memuat pernyataan:

“Perjanjian ini telah disesuaikan dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Termasuk Ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan”,

dilampiri dengan pendapat dari satuan kerja yang membidangi

hukum yang menyatakan bahwa draft

akad/perjanjian/formulir aplikasi telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

i. sistem informasi akuntansi termasuk penjelasan singkat mengenai keterkaitan sistem informasi akuntansi tersebut dengan sistem informasi akuntansi Bank secara menyeluruh, dan/atau sistem pencatatan administrasi.

j. kesiapan operasional meliputi sumber daya manusia dan kesiapan teknologi informasi termasuk hasil uji coba aplikasi (User Acceptance Test/UAT) atas Produk dan/atau Aktivitas baru, apabila ada.

Opini syariah dari DPS sebagaimana dimaksud pada huruf g menggunakan contoh format surat sebagaimana Lampiran V.2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

(13)

VI. LAPORAN RENCANA PENGHENTIAN PRODUK ATAU AKTIVITAS BANK

Laporan rencana penghentian Produk atau Aktivitas Bank disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.3 disertai dengan:

1. rencana tanggal penghentian;

2. alasan penghentian;

3. surat pernyataan Direksi mengenai tanggung jawab atas keputusan penghentian; dan

4. penjelasan mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh dalam rangka penyelesaian atau pengalihan seluruh tagihan dan kewajiban kepada nasabah dan pihak lainnya.

VII. LAPORAN REALISASI PENERBITAN PRODUK ATAU

PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU

1. Laporan realisasi penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru yang telah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.4 disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut:

a. jenis dan nama Produk atau Aktivitas baru;

b. tanggal penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru; dan

c. kesesuaian Produk baru yang diterbitkan atau Aktivitas baru yang dilaksanakan dengan Produk atau Aktivitas yang telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan.

(14)

2. Laporan realisasi penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru yang tidak memerlukan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.5 disertai dengan dokumen pendukung sebagai berikut:

a. penjelasan umum mengenai Produk atau Aktivitas baru meliputi antara lain:

a. jenis dan nama Produk atau Aktivitas baru;

b. tanggal penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru;

c. target pasar dan/atau nasabah;

d. telah tercantum dalam rencana bisnis Bank, dalam hal Produk atau Aktivitas baru belum pernah diterbitkan atau dilaksanakan sebelumnya oleh Bank.

b. kesesuaian Produk baru yang diterbitkan atau Aktivitas baru yang dilaksanakan dengan:

a. klasifikasi BUKU; dan

b. persyaratan dan karakteristik yang tercantum dalam Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

c. prosedur pelaksanaan (standard operating procedures), organisasi dan kewenangan terkait Produk atau Aktivitas baru.

d. kesiapan operasional meliputi sumber daya manusia dan kesiapan teknologi informasi.

e. blanko akad/perjanjian/formulir aplikasi yang akan digunakan, apabila ada.

(15)

f. opini syariah dari DPS yang dilengkapi dengan analisis kesesuaian syariah atas Produk baru yang diterbitkan atau Aktivitas baru yang dilaksanakan.

g. sistem informasi akuntansi termasuk penjelasan singkat mengenai keterkaitan sistem informasi akuntansi tersebut dengan sistem informasi akuntansi Bank secara menyeluruh, dan/atau sistem pencatatan administrasi.

Opini syariah dari DPS sebagaimana dimaksud pada huruf f menggunakan contoh format surat sebagaimana Lampiran V.2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini.

Realisasi penerbitan Produk atau pelaksanaan Aktivitas baru dihitung sejak tanggal Produk atau Aktivitas tersebut sudah dapat dibeli atau dimanfaatkan oleh nasabah.

VIII. LAPORAN REALISASI PENGHENTIAN PRODUK ATAU

AKTIVITAS BANK

1. Laporan realisasi penghentian Produk atau Aktivitas Bank atas inisiatif Bank disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan mengacu pada format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.6 disertai dengan informasi mengenai jenis, nama, dan tanggal penghentian Produk atau Aktivitas;

2. Laporan realisasi penghentian Produk atau Aktivitas Bank atas perintah Otoritas Jasa Keuangan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.7 disertai dengan informasi:

a. jenis dan nama Produk atau Aktivitas yang dihentikan;

b. tanggal penghentian.

(16)

IX. LAPORAN REALISASI PENERBITAN PRODUK ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BANK KARENA PENGHENTIAN SEMENTARA TELAH DICABUT

Laporan realisasi penerbitan kembali Produk atau pelaksanaan kembali Aktivitas Bank karena Otoritas Jasa Keuangan telah mencabut sanksi penghentian sementara disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.8 disertai dengan informasi mengenai:

a. jenis dan nama Produk atau Aktivitas Bank; dan

b. tanggal penerbitan kembali Produk atau pelaksanaan kembali Aktivitas Bank.

X. LAPORAN RENCANA TINDAK PENGHENTIAN PRODUK ATAU AKTIVITAS BANK

Rencana tindak atas penghentian Produk atau Aktivitas Bank atas perintah Otoritas Jasa Keuangan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan contoh format surat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V.9.

XI. PENYAMPAIAN PENGAJUAN PERSETUJUAN ATAU PENYAMPAIAN LAPORAN

a. Permohonan persetujuan dan/atau penyampaian laporan disampaikan oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan alamat sebagai berikut:

1. Departemen Perbankan Syariah, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta 10350, bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor pusat Otoritas Jasa Keuangan; atau

(17)

2. Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar wilayah kerja kantor pusat Otoritas Jasa Keuangan.

b. Dalam hal Otoritas Jasa Keuangan telah menyediakan sistem perizinan secara elektronis, pengajuan permohonan persetujuan diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan mengacu pada mekanisme dan tata cara sebagaimana dalam ketentuan yang mengatur mengenai perizinan secara elektronis.

XII. PENUTUP

Dengan berlakunya Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini maka Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/31/DPbS tanggal 7 Oktober 2008 perihal Produk Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku bagi BUS dan UUS.

Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal

KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN,

NELSON TAMPUBOLON

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR…

(18)

LAMPIRAN I

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR …/SEOJK.03/2015

TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

DEFINISI/KARAKTERISTIK UMUM PRODUK DAN AKTIVITAS BANK No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

1. PENGHIMPUNAN DANA a. Simpanan (Wadi’ah)

1) Giro

2) Tabungan

Simpanan nasabah pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

Simpanan dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Investasi (Mudharabah) 1) Giro

2) Tabungan

3) Deposito

Investasi dana nasabah pada Bank yang penarikannya dapat dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan.

Investasi dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek/bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Investasi dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan Bank.

(19)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

c. Sertifikat deposito Merupakan simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan/diperjualbelikan berdasarkan prinsip syariah.

d. Pinjaman yang diterima

dalam bentuk rupiah Pinjaman atau pembiayaan yang diterima dari bank atau pihak ketiga bukan bank yang dapat berasal dari dalam negeri (domestik) atau dari luar negeri dalam bentuk rupiah.

e. Pinjaman yang diterima

dalam valuta asing Pinjaman atau pembiayaan yang diterima dari bank atau pihak ketiga bukan bank yang dapat berasal dari dalam negeri (domestik) atau dari luar negeri dalam bentuk valuta asing. Untuk pinjaman luar negeri jangka panjang, Bank harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan masuk pasar dari Bank Indonesia.

f. Penerbitan surat

investasi Surat investasi yang diterbitkan oleh Bank baik yang diperjual belikan di pasar uang maupun di pasar modal, misalnya Commercial Paper (CP), Medium Term Notes (MTN) dan sukuk korporasi.

g. Penerbitan surat investasi yang memiliki fitur ekuitas

Surat investasi atau pinjaman yang memiliki fitur ekuitas antara lain berupa obligasi konversi (convertible bond), yaitu suatu jenis obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham dari penerbit obligasi dan biasanya pada rasio pertukaran yang sudah ditentukan terlebih dahulu pada penerbitan obligasi tersebut.

h. Sekuritisasi aset Penerbitan surat berharga oleh penerbit efek beragun aset yang didasarkan pada pengalihan aset keuangan dari nasabah pembiayaan asal yang diikuti dengan pembayaran yang berasal dari hasil penjualan efek beragun aset kepada pemodal.

i. Produk/aktivitas

penghimpunan dana lainnya

Cukup jelas

2. PENYALURAN DANA a. Pembiayaan

berdasarkan prinsip

(20)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum bagi hasil

1) Mudharabah Penyediaan dana atau tagihan untuk kerja sama usaha antara dua pihak dimana pemilik dana (shahibul mal) menyediakan seluruh dana, sedangkan pengelola dana (mudharib) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.

2) Musyarakah Penyediaan dana atau tagihan untuk kerja sama usaha tertentu yang masing- masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

3) Musyarakah

Mutanaqisah (MMQ) Pembiayaan musyarakah yang kepemilikan aset (barang) atau modal salah satu pihak (syarik) berkurang disebabkan pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya.

b. Pembiayaan

berdasarkan prinsip sewa menyewa

1) Ijarah Penyediaan dana dalam rangka pemindahan hak guna/manfaat atas suatu aset dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.

2) Ijarah Muntahiyah

Bittamlik Penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.

3) Multijasa Penyediaan dana dalam rangka pemindahan manfaat atas jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah).

c. Pembiayaan

berdasarkan prinsip jual beli

(21)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

1) Murabahah Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok ditambah margin berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah yang mewajibkan nasabah untuk melunasi hutang/kewajibannya.

2) Pembiayaan

Kepemilikan Emas Pembiayaan untuk kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah.

3) Istishna’ Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli dan penjual atau pembuat.

4) Salam Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu untuk jual beli barang pesanan dengan pengiriman barang di kemudian hari oleh penjual dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

d. Pembiayaan

berdasarkan prinsip pinjam meminjam

1) Qardh Penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu.

2) Talangan BPIH Pembiayaan yang diberikan bank untuk nasabah dalam rangka keperluan pendaftaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH).

3) Qardh Beragun

Emas Penyaluran dana oleh Bank Syariah atau UUS kepada nasabah sebagai utang piutang dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana tersebut kepada Bank Syariah atau UUS pada waktu yang telah disepakati.

e. Pembiayaan sindikasi Pemberian pembiayaan bersama antara sesama Bank syariah atau antara Bank syariah dengan Bank konvensional kepada satu nasabah, yang jumlah

(22)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

pembiayaannya terlalu besar apabila diberikan oleh satu Bank saja. Dalam suatu perjanjian pembiayaan sindikasi, Bank dapat bertindak antara lain sebagai arranger, underwriter, agen, atau partisipan.

f. Pembiayaan ulang

(refinancing) Pemberian fasilitas pembiayaan baru bagi nasabah baru atau nasabah yang belum melunasi pembiayaan sebelumnya.

g. Pengambil alihan utang

atau pembiayaan Pemindahan utang nasabah dari Bank konvensional ke Bank syariah.

h. Pembelian surat

berharga syariah Pembelian surat berharga syariah baik yang diterbitkan oleh pemerintah, Bank Indonesia, atau korporasi.

i. Penempatan pada Bank

Indonesia Tagihan atau penempatan dana Bank pada Bank Indonesia dalam bentuk giro, transaksi dalam rangka operasi pasar terbuka syariah, fasilitas penempatan Bank peserta Pasar Uang Antar Bank Syariah (PUAS) pada Bank Indonesia dan jenis tagihan atau penempatan Bank lainnya pada Bank Indonesia.

j. Penempatan pada Bank lain

Penanaman dana Bank pada bank lain dalam bentuk giro, tabungan, deposito, sertifikat deposito, dan penanaman dana lainnya yang sejenis berdasarkan prinsip syariah.

k. Produk dan/atau aktivitas penyaluran dana lainnya

Cukup jelas

3. AKTIVITAS PEMBIAYAAN PERDAGANGAN (TRADE FINANCE)

a. Pembiayaan dengan

SKBDN 1) Penerbitan SKBDN: Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon (applicant) yang mengikat bank pembuka (issuing bank) untuk:

a. melakukan pembayaran kepada penerima atau ordernya, atau mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima;

b. memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran kepada penerima, mengaksep dan membayar wesel yang ditarik oleh penerima; atau

(23)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

c. memberi kuasa kepada bank lain untuk menegosiasi wesel yang ditarik oleh penerima,

atas penyerahan dokumen sepanjang persyaratan dan kondisi SKBDN dipenuhi.

2) Penerimaan SKBDN: Surat pernyataan akan membayar kepada penerima SKBDN yang diterbitkan oleh bank penerbit untuk memfasilitasi perdagangan dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah.

b. Pembiayaan

ekspor/impor dengan Letter of Credit (LC)

1) Pembiayaan impor dengan Letter of Credit (L/C): Janji membayar dari bank penerbit kepada penerima jika penerima menyerahkan kepada bank penerbit dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C.

2) Pembiayaan ekspor dengan Letter of Credit (L/C): Surat pernyataan akan membayar kepada eksportir yang diterbitkan oleh bank penerbit untuk memfasilitasi perdagangan ekspor dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah.

c. Pembiyaan

ekspor/impor tanpa Letter of Credit (LC)/

SKBDN

Penyediaan fasilitas pembiayaan oleh Bank kepada nasabah untuk ekspor-impor tanpa L/C.

d. Jasa/layanan trade

finance lainnya Cukup jelas 4. AKTIVITAS TREASURY

a. Jual beli bank notes Kegiatan penjualan atau pembelian Bank Notes atau Uang Kertas Asing (UKA).

b. Transaksi valuta asing

(spot) Perjanjian jual/beli valuta asing secara tunai dengan penyerahan atau penyelesaian transaksi tidak lebih dari 2 (dua) hari kerja.

c. Lindung nilai atas nilai tukar berdasarkan Prinsip Syariah

Cara atau teknik untuk mengurangi risiko yang timbul maupun yang diperkirakan akan timbul akibat adanya fluktuasi nilai tukar yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

(24)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum e. Aktivitas treasury

lainnya Cukup jelas.

5. KEGIATAN VALUTA ASING Cukup jelas.

6. KEGIATAN PENYERTAAN MODAL

Penanaman dana Bank dalam bentuk saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah, termasuk penanaman dana dalam bentuk surat berharga yang dapat dikonversi menjadi saham (convertible bonds) atau jenis transaksi tertentu berdasarkan Prinsip Syariah yang berakibat Bank memiliki atau akan memiliki saham pada perusahaan yang bergerak di bidang keuangan syariah.

7. KEGIATAN PENYERTAAN

MODAL SEMENTARA Penyertaan modal oleh Bank dalam bentuk saham pada perusahaan nasabah untuk mengatasi kegagalan pembiayaan.

8. KEAGENAN DAN

KERJASAMA

a. Agen penjual reksadana syariah

Aktivitas Bank dalam rangka mewakili perusahaan efek sebagai Manajer Investasi untuk menjual efek reksadana syariah yang dilaksanakan oleh pegawai Bank yang memiliki izin wakil agen penjual reksadana syariah untuk menjual efek reksadana.

Bank yang akan bertindak sebagai agen penjual reksa dana wajib terlebih dahulu memperoleh ijin sebagai sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD).

b. Agen penjual surat berharga syariah yang diterbitkan pemerintah

Bank bertindak sebagai agen penjualan Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh pemerintah kepada nasabahnya, antara lain penjualan SBSN dan SPN Syariah.

c. Bancassurance model bisnis referensi

Model bisnis referensi merupakan aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi dengan Bank berperan hanya mereferensikan atau merekomendasikan suatu produk asuransi kepada nasabah. Peran Bank dalam melakukan pemasaran terbatas sebagai perantara dalam meneruskan informasi produk asuransi dari perusahaan asuransi mitra Bank kepada nasabah atau menyediakan akses kepada perusahaan asuransi untuk menawarkan produk asuransi kepada nasabah.

d. Bancassurance model Model bisnis distribusi merupakan aktivitas kerjasama pemasaran produk

(25)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

bisnis distribusi asuransi dengan Bank berperan memasarkan produk asuransi dengan cara memberikan penjelasan mengenai produk asuransi tersebut secara langsung kepada nasabah. Penjelasan dari Bank dapat dilakukan melalui tatap muka dengan nasabah dan/atau dengan menggunakan sarana komunikasi (telemarketing), termasuk melalui surat, media elektronik, dan situs Bank.

e. Bancassurance model

bisnis integrasi Model bisnis integrasi produk merupakan aktivitas kerjasama pemasaranproduk asuransi dengan Bank berperan memasarkan produk asuransi kepada nasabah dengan cara melakukan modifikasi dan/atau menggabungkan produk asuransi dengan produk Bank. Aktivitas kerjasama pemasaran ini dilakukan oleh Bank dengan cara menawarkan atau menjual bundled product kepada nasabah melalui tatap muka dan/atau dengan menggunakan sarana komunikasi (telemarketing), termasuk melalui surat, media elektronik, dan situs Bank. Dengan demikian, peran Bank tidak hanya meneruskan dan memberikan penjelasan yang terkait dengan produk asuransi kepada nasabah, tetapi juga menindaklanjuti aplikasi nasabah atas bundled product, termasuk yang terkait dengan produk asuransi kepada perusahaan asuransi mitra Bank.

f. Payment point Aktivitas kerjasama Bank dengan pihak ketiga dalam rangka penerimaan tagihan melalui setoran tunai maupun non tunai, antara lain untuk penerimaan pembayaran tagihan listrik, air, telepon, telepon seluler, dan tagihan jasa internet.

g. Keagenan dan

kerjasama lainnya Cukup jelas.

9. SISTEM PEMBAYARAN

DAN ELECTRONIC

BANKING

a. Penyelenggara kliring Penyelenggaran pertukaran data keuangan elektronik dan/atau warkat antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

(26)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum b. Penyelenggara

penyelesaian akhir transaksi antar Bank (settlement)

Penyelesaian Akhir, adalah kegiatan pendebetan dan pengkreditan rekening giro Bank di Bank Indonesia yang dilakukan berdasarkan perhitungan hak dan kewajiban masing-masing Bank yang timbul dalam penyelenggaraan SKNBI

c. Penyelenggara transfer dana

Bank yang menyelenggarakan kegiatan transfer dana berupa rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari pengirim asal yang bertujuan memindahkan sejumlah dana kepada pe-nerima yang disebutkan dalam perintah transfer dana sampai dengan diterimanya dana oleh penerima.

d. Penyelenggara alat pembayaran dengan menggunakan kartu selain sharia card

Penyelenggara Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) berupa kartu automated teller machine (ATM) dan/atau kartu debet.

e. Penyelenggara alat pembayaran dengan menggunakan sharia card (kartu pembiayaan syariah)

Penyelenggara Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) berupa kartu pembiayaan syariah.

f. Penyelenggara uang elektronik (e-money)

Penyelenggara alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

a. diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit;

b. nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip;

c. digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan

d. nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

(27)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum

g. Phone banking Layanan untuk bertransaksi perbankan melalui telepon dengan menghubungi nomor layanan pada Bank.

h. SMS banking Layanan informasi atau transaksi perbankan yang dapat diakses langsung melalui telepon seluler dengan menggunakan media SMS.

i. Mobile banking Layanan untuk melakukan transaksi perbankan melalui telepon seluler.

j. Internet banking Layanan untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet.

k. Aktivitas sistem pembayaran dan electronic banking lainnya

Cukup jelas.

10. AKTIVITAS LAINNYA

a. Safe Deposit Box (SDB) Jasa penyewaan kotak penyimpanan harta atau surat berharga dalam ruang khasanah Bank.

b. Traveller’s Cheque (TC) Penerbitan cek perjalanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

c. Payroll Layanan yang disediakan oleh Bank kepada nasabah untuk melakukan pembayaran gaji kepada pegawai/karyawan secara kolektif.

d. Cash management Jasa/layanan pengelolaan kas yang diberikan kepada nasabah yang memiliki simpanan pada Bank, di mana setiap transaksi harus berdasarkan perintah nasabah. Contoh jasa/layanan cash management adalah pendebetan atau pemindahbukuan rekening nasabah dalam rangka pembayaran tagihan atau kewajiban, transfer/pemindahbukuan dana dari satu rekening ke rekening lain milik nasabah, konsolidasi (pooling) atau distribusi dana dari kantor-kantor cabang/jaringan operasional perusahaan, jasa pembayaran gaji karyawan secara massal (payroll). Dalam kegiatan cash management, Bank hanya diperkenankan untuk bertindak sebagai pihak yang melakukan pembayaran (paying agent) berdasarkan perintah nasabah, dan tidak bertindak sebagai agen investasi (investment agent) dana baik secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip

(28)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum syariah.

e. Layanan Nasabah

Prima (LNP) Layanan terkait produk dan/atau aktivitas dengan keistimewaan tertentu bagi nasabah prima.

h. Kustodian Penitipan kolektif surat berharga (efek) seperti saham atau obligasi serta melaksanakan tugas administrasi seperti menagih hasil penjualan, menerima deviden, mengumpulkan informasi mengenai perusahaan acuan seperti misalnya rapat umum pemegang saham tahunan, menyelesaikan transaksi penjualan dan pembelian,melaksanakan transaksi dalam valutaasing apabila diperlukan, serta menyajikan laporan atas seluruh aktivitasnya sebagai kustodian kepada kliennya.

Bank Umum yang akan bertindak sebagai Kustodian wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan Bapepam.

i. Wali Amanat Jasa/layanan yang diberikankepadaparapemegangefekbersifathutang (investor) untukmenjadiwakil investor dalampenerbitan suatu efek bersifat hutang tersebut.

Sebagai wakil investor, Bank selaku Wali Amanat turut serta dalam proses penerbitan obligasi dan memonitoring kewajiban emiten terhadap ketentuan yang ada dalam perjanjian perwaliamanatan hingga obligasi tersebut lunas. Bank Umum yang akan bertindak sebagai Wali Amanat wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat.

j. Virtual Account (VA) Layanan yang diberikan Bank kepada nasabah berupa fasilitas identifikasi penerimaan pembayaran tagihan yang dimiliki nasabah kepada pelanggan.

k. Cash pick up and

delivery Layanan penjemputan atau pengantaran uang tunai dari dan ke lokasi nasabah.

l. Escrow account Layanan jasa yang diberikan oleh Bank yang bertindak sebagai agen penampungan (agen escrow) untuk melaksanakan hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian agen penampungan (agen escrow).

m. Penerbitan Bank

Garansi Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh Bank kepada pihak penerima jaminan bahwa Bank akan membayar sejumlah uang kepadanya pada waktu tertentu jika

(29)

No. Produk/Aktivitas Definisi/Karakteristik Umum pihak terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya.

n. Penitipan dengan

pengelolaan (trust) Trust adalah kegiatan penitipan dengan pengelolaan. Dalam kegiatan penitipan dengan pengelolaan ini, terdapat 3 pihak yang terlibat yaitu Settlor sebagai pihak penitip yang memiliki harta/dana dan memberikan kewenangan untuk mengelola dana kepada Trustee; Trustee (dalam hal ini Bank) sebagai pihak yang diberi kewenangan oleh Settlor/Penitip untuk mengelola harta/dana guna kepentingan penerima manfaat yaitu Beneficiary; dan Beneficiary sebagai pihak penerima manfaat dari harta/dana tersebut. Kegiatan Trust mencakup kegiatan antara lain sebagai agen pembayar (paying agent); agen investasi (investment agent) dana secara konvensional dan/ atau berdasarkan prinsip syariah; dan/atau agen peminjaman (borrowing agent) dan/ atau agen pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

o. Electronic Data Capture

(EDC) Mesin yang berfungsi sebagai sarana penyedia transaksi dan alat pembayaran yang penggunaannya dengan cara memasukkan atau menggesek kartu ATM, kartu debit maupun kartu kredit syariah dalam suatu bank maupun antar bank, serta dilengkapi dengan fasilitas pembayaran lainnya yang terkoneksi secara realtime.

p. Jasa/Layanan lainnya Cukup jelas.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal

KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN,

NELSON TAMPUBOLON

(30)

LAMPIRAN II

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015

TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PRODUK DAN AKTIVITAS BUS DAN UUS BERDASARKAN KELOMPOK KEGIATAN USAHA

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4

1. PENGHIMPUNAN DANA a. Simpanan (Wadi’ah)

1) Giro

2) Tabungan Tanpa persetujuan

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Investasi (Mudharabah)

1) Giro

2) Tabungan 3) Deposito

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Sertifikat deposito

1) Dengan warkat

2) Tanpa warkat Persetujuan

Tanpa persetujuan Persetujuan

Tanpa persetujuan Persetujuan

Tanpa persetujuan Persetujuan Tanpa persetujuan d. Pinjaman diterima a) Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan e. Penerbitan surat investasi

dan surat investasi yang Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

(31)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 memiliki fitur ekuitas

f. Sekuritisasi aset Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan

g. Penghimpunan dana lainnya

1) Diluar huruf a sampai dengan huruf f

2) Huruf a sampai dengan huruf f dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristik tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

2. PENYALURAN DANA

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil

1) Mudharabah 2) Musyarakah 3) Musyarakah

Mutanaqisah (MMQ)

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan b. Pembiayaan berdasarkan

prinsip sewa menyewa

(32)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 1) Ijarah

2) Ijarah Muntahiyah Bittamlik

3) Multijasa

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan c. Pembiayaan berdasarkan

prinsip jual beli 1) Murabahah 2) Pembiayaan

Kepemilikan Emas 3) Istishna’

4) Salam

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan d. Pembiayaan berdasarkan

prinsip pinjam-meminjam 1) Qardh

2) Talangan BPIH

3) Qardh Beragun Emas

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Tanpa Persetujuan Tanpa Persetujuan

Persetujuan e. Pembiayaan sindikasi Dilarang kecuali

sebagai partisipan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan f. Pembiayaan ulang

(refinancing) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan g. Pengambilalihan utang

atau pembiayaan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan h. Pembelian surat berharga

syariah Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

(33)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 i. Penempatan pada Bank

Indonesia Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan j. Penempatan pada Bank

lain Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan k. Penyaluran dana lainnya

1) Diluar huruf a sampai dengan huruf j

2) Huruf a sampai dengan huruf j dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristiknya tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

3. PEMBIAYAAN PERDAGANGAN (TRADE FINANCE)

a. Pembiayaan dengan

SKBDN Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Pembiayaan impor dengan

Letter of Credit (LC) Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Pembiayaan ekspor dengan

Letter of Credit (LC) Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

(34)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 d. Pembiyaan ekspor-impor

tanpa Letter of Credit (LC) Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan e. Pembiayaan perdagangan

(trade finance) lainnya

1) Diluar huruf a sampai dengan huruf d

2) Huruf a sampai dengan huruf d dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristik tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

4. TREASURY

a. Jual beli ban knotes Persetujuan

sebagai PVA Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Transaksi valuta asing

(spot) Dilarang Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Transaksi lindung nilai

atas nilai tukar berdasarkan Prinsip Syariah

Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan

(35)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 d. Treasury lainnya

1) Diluar huruf a sampai dengan huruf c

2) Huruf a sampai dengan huruf c dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristik tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan

5. KEGIATAN VALUTA ASING b) Persetujuan (Hanya sebagai

PVA)

Persetujuan Persetujuan Persetujuan

6. PENYERTAAN MODAL Dilarang Persetujuan

15% dari modal Persetujuan

25% dari modal Persetujuan 30% dari modal

7. PENYERTAAN MODAL

SEMENTARA

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

8. KEAGENAN DAN KERJASAMA a. Agen penjual reksadana

syariah Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan

b. Agen penjual surat berharga syariah yang

Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

(36)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 diterbitkan pemerintah

c. Bancassurance model bisnis referensi

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan d. Bancassurance model

bisnis distribusi Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan

e. Bancassurance model

bisnis integrasi Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan

f. Payment point Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan g. Keagenan dan kerjasama

lainnya

1) Diluar huruf a sampai dengan huruf d

2) Huruf a sampai dengan huruf d dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristik tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

9. SISTEM PEMBAYARAN DAN ELECTRONIC BANKING

(37)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 a. Penyelenggara kliring c) Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

b. Penyelenggara penyelesaian akhir transaksi antar Bank (settlement) c)

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

c. Penyelenggara transfer

dana c) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Penyelenggara alat

pembayaran dengan menggunakan kartu selain sharia card c)

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

e. Penyelenggara alat pembayaran dengan menggunakan sharia card c)

Dilarang Persetujuan Persetujuan Persetujuan

f. Penyelenggara uang

elektronik (e-money) c) Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

g. Phone Banking Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

h. SMS banking Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

i. Mobile banking Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan j. Internet banking Dilarangd) Persetujuan Persetujuan Persetujuan k. Sistem pembayaran c) dan

electronic banking lainnya 1) Diluar huruf a sampai

dengan huruf j

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

(38)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 2) Huruf a sampai dengan

huruf j dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristik tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

10. AKTIVITAS/JASA LAINNYA

a. Safe Deposit Box (SDB) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan b. Traveller’s Cheque (TC) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan c. Payroll Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan d. Cash management Dilarang f) Persetujuan Persetujuan Persetujuan e. Layanan Nasabah Prima

(LNP) Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

h. Kustodian Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan

i. Wali amanat Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan

j. Virtual Account (VA) Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan

(39)

No. Produk/Aktivitas BUKU 1 BUKU 2 BUKU 3 BUKU 4 k. Cash pick up and delivery Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan l. Escrow account Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan m. Penerbitan Bank Garansi Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan Tanpa persetujuan n. Penitipan dengan

pengelolaan (trust) Dilarang Dilarang Persetujuan Persetujuan

o. Electronic Data Capture

(EDC) Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

p. Jasa/Layanan lainnya 1) Diluar huruf a sampai

dengan huruf o

2) Huruf a sampai dengan huruf o dengan keterangan “tanpa persetujuan” namun persyaratan dan karakteristik tidak sesuai dengan Kodifikasi Produk dan Aktivitas Standar Perbankan Syariah.

Persetujuan Persetujuan Persetujuan Persetujuan

Keterangan:

a) : Pinjaman luar negeri jangka panjang harus memperoleh izin masuk pasar dari Bank Indonesia

b) : Bank yang belum memiliki persetujuan untuk melakukan kegiatan dalam valuta asing wajib mengajukan permohonan persetujuan kegiatan dalam valuta asing sebelum melakukan kegiatan dalam valuta asing

(40)

c) : Bank wajib memperoleh izin keanggotaan/pelaksanaan dari Bank Indonesia d) : Kecuali apabila dilakukan melalui kerjasama dengan Bank lain

e) : Kecuali cash management berupa jasa/layanan pembayaran gaji pegawai secara massal (payroll) Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal

KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN,

NELSON TAMPUBOLON

(41)

LAMPIRAN IV

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR …/SEOJK.03/2015

TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

RENCANA PENERBITAN PRODUK ATAU PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU BANK :

TAHUN : No. Jenis dan

Nama Produk atau Aktivitas

Baru1)

Rencana Waktu Penerbitan Produk

atau Pelaksanaan Aktivitas Baru

Tujuan Penerbitan Produk atau Pelaksanaan Aktivitas Baru

Keterkaitan Produk atau

Aktivitas Baru dengan

Strategi Bank2)

Deskripsi Umum Produk atau

Aktivitas Baru2)

Risiko yang mungkin timbul dari

Penerbitan Produk atau

Aktivitas Baru2)

Rencana Mitigasi

Risiko Bagi

Bank

Bagi Nasabah

1) contoh keagenan dan kerjasama – bancassurance, keagenan dan kerjasama – agen penjual reksadana syariah,

sistem pembayaran e-money, electronic banking – sms banking, aktivitas/jasa lainnya - kustodian.

2) penjelasan yang lebih rinci dapat disertakan dalam lembaran terpisah.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal

KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS PERBANKAN,

NELSON TAMPUBOLON

(42)

LAMPIRAN V.1

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Nomor : ... (Tempat), (Tanggal, Bulan,Tahun) Lampiran : ...

Kepada

Otoritas Jasa Keuangan Up. 1)

Perihal : Permohonan Persetujuan Penerbitan Produk/Pelaksanaan Aktivitas1) Baru

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sehubungan dengan perihal tersebut di atas, dengan ini kami mengajukan permohonan persetujuan penerbitan produk/pelaksanaan aktivitas2) baru dengan rincian sebagai berikut:

1. Jenis produk/aktivitas2) : ………

2. Nama produk/aktivitas2) : ………

3. Rencana penerbitan/pelaksanaan2) : ……….

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir. Apabila terdapat pertanyaan atau hal-hal lainnya terkait surat permohonan ini, Saudara dapat menghubungi pegawai kami yaitu

………melalui telepon…….atau email……..

Demikian permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wasaalamu’alaikum Wr. Wb

DIREKSI BANK

1) Departemen Perbankan Syariah, Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat yang mewilayahi BUS atau UUS bersangkutan.

2) Coret yang tidak perlu.

(43)

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PERMOHONAN PERSETUJUAN PRODUK/AKTIVITAS1) BARU

No. Dokumen Check Keterangan

1. Penjelasan umum mengenai produk/aktivitas1) baru.

1) jenis dan nama produk atau aktivitas baru;

2) rencana waktu penerbitan produk atau pelaksanaan aktivitas baru;

3) target pasar dan/atau nasabah;

4) informasi mengenai fitur atau karakteristik produk yang akan diterbitkan atau aktivitas yang akan dilaksanakan;

5) manfaat dan biaya bagi Bank; dan 6) manfaat dan risiko bagi nasabah.

2. prosedur pelaksanaan (standard operating procedures), organisasi dan kewenangan untuk menerbitkan produk atau melaksanakan aktivitas baru.

3. identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian terhadap risiko yang melekat pada produk atau aktivitas baru.

4. rencana kebijakan dan prosedur terkait dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).

5. hasil analisis aspek hukum dan aspek kepatuhan atas produk atau aktivitas baru.

6. dokumen atau konsep dokumen dalam rangka transparansi dan perlindungan kepada nasabah yang terkait dengan penerbitan produk atau pelaksanaan

(44)

No. Dokumen Check Keterangan aktivitas baru yang meliputi antara lain

perjanjian antara Bank dengan nasabah atau pihak lain, brosur, leaflet, prospektus, dan/atau formulir aplikasi.

7. opini syariah dari DPS terkait Produk atau Aktivitas baru (terlampir)

8. draft akad/perjanjian/formulir aplikasi 9. sistem informasi akuntansi termasuk

penjelasan singkat mengenai keterkaitan sistem informasi akuntansi tersebut dengan sistem informasi akuntansi Bank secara menyeluruh, dan/atau sistem pencatatan administrasi.

10. kesiapan operasional meliputi sumber daya manusia dan kesiapan teknologi informasi termasuk hasil uji coba aplikasi (User Acceptance Test/UAT) atas Produk dan/atau Aktivitas baru, apabila ada.

Demikian checklist ini telah disusun secara benar dan lengkap untuk disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka permohonan persetujuan Produk atau Aktivitas baru.

(Tempat), (Tanggal, Bulan,Tahun)

DIREKSI BANK

1) Coret yang tidak perlu.

(45)

LAMPIRAN V.2.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

OPINI SYARIAH DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS) Nama Produk/Aktivitas1) Baru: ………

No Keterangan Opini

1 Produk atau Aktivitas baru mendasarkan pada fatwa DSN-MUI

2 kesesuaian Produk atau Aktivitas baru dengan fatwa DSN-MUI paling kurang mencakup:

a) akad yang digunakan;

b) obyek transaksi dan tujuan penggunaan;

c) tata cara penetapan imbalan/bonus/bagi hasil/margin/ujrah/fee;

d) penetapan biaya administrasi; dan

e) penetapan denda dan/atau ganti rugi, potongan, pelunasan dipercepat, dan perlakuan terhadap agunan, apabila ada.

3 karakteristik, mekanisme, persyaratan, ketentuan, sistem dan prosedur (SOP) produk atau aktivitas baru terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah.

4 hasil review terhadap draft akad/perjanjian/formulir aplikasi produk atau aktivitas baru.

Kesimpulan

: ………

(Tempat), (Tanggal, Bulan,Tahun)

(Dewan Pengawas Syariah) (Dewan Pengawas Syariah)

1) coret yang tidak perlu

(46)

LAMPIRAN V.3

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG

PRODUK DAN AKTIVITAS BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Nomor : ... (Tempat), (Tanggal, Bulan,Tahun) Lampiran : ...

Kepada

Otoritas Jasa Keuangan Up. 1)

Perihal : Laporan Rencana Penghentian Produk/Aktivitas2) Baru

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Sehubungan dengan perihal tersebut di atas, dengan ini kami menyampaikan laporan rencana penghentian produk/aktivitas1) sebagai berikut:

1. Jenis produk/aktivitas2) : ……...

2. Nama produk/aktivitas2) : ……...

3. Rencana tanggal penghentian : ………

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami sampaikan dokumen pendukung yang dipersyaratkan sebagaimana checklist terlampir. Apabila terdapat pertanyaan atau hal-hal lainnya terkait surat permohonan ini, Saudara dapat menghubungi pegawai kami yaitu

………melalui telepon…….atau email……..

Demikian permohonan ini kami ajukan dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wasaalamu’alaikum Wr. Wb

DIREKSI BANK

1) Departemen Perbankan Syariah, Kantor Regional atau Kantor Otoritas Jasa Keuangan setempat

yang mewilayahi BUS atau UUS bersangkutan.

2) Coret yang tidak perlu.

(47)

CHECKLIST DOKUMEN DALAM RANGKA PENGHENTIAN PRODUK/AKTIVITAS1) BANK

No. Dokumen Check Keterangan

1. Alasan penghentian.

2. Surat pernyataan Direksi mengenai tanggung jawab atas keputusan penghentian.

3. Penjelasan mengenai langkah-langkah yang akan ditempuh dalam rangka penyelesaian atau pengalihan seluruh tagihan dan kewajiban kepada nasabah dan pihak lainnya.

Demikian checklist ini telah disusun secara benar dan lengkap untuk disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam rangka penghentian produk atau aktivitas baru.

(Tempat), (Tanggal, Bulan,Tahun)

DIREKSI BANK

1) Coret yang tidak perlu.

Referensi

Dokumen terkait

Perkebunan Nusantara II Sawit Seberang Langkat diharapkan untuk meningkatkan biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yaitu dari tahun

Semakin tinggi tingkat bagi hasil untuk nasabah maka semakin tinggi minat masyarakat terhadap bank umum syariah yang berdampak pada meningkatnya pangsa pasar bank

Berdasarkan hasil percobaan dapat dlihat bahwa untuk percobaan pertama dan kedua yang merupakan percobaan periode panjang 18,6 tahun, menghasilkan nilai amplitudo

(2) Lembaga Sertifikasi Produk wajib melaporkan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Direktur

Berdasarkan penjelasan dan fenomena tersebut, penulis memilih judul penelitian yang akan dilakukan adalah Pengaruh Operation Cash Flow, Earning Per Share, Return

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa ada Perbedaan antara pelaksanaan sistem pengelolaan limbah medis padat di RSUD Raden Mattaher Jambi dengan

Alasan dilakukan penelitian ini yaitu Untuk mengetahui struktur modal, tingkat profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1) Sampul surat LPPL Radio Sebayu Pro FM berbentuk empat persegi panjang, berwarna putih yang memuat lambang LPPL Radio Sebayu Pro FM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2