• Tidak ada hasil yang ditemukan

Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kab. Tapanuli Utara Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kab. Tapanuli Utara Tahun"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

2 1.1. Latar Belakang

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang- undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah, yang mengamanatkan kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra).

Perencanaan strategis adalah pendekatan, cara untuk mencapai tujuan, mengarahkan pada pengambilan keputusan dan tindakan terutama didalam menjalankan pelayanan publik. Rencana strategis ini disusun berdasarkan isu-isu strategis yang dihadapi, pemikiran dan analisis yang mendalam dan komprehensif dalam perumusan strategi, mengkaji ulang terhadap rencana strategis sebelumnya serta mempertimbangkan masukan maupun saran dari pihak eksternal. Dokumen Rencana Strategis ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2014-2019 serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD).

Rencana strategis (RENSTRA) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara adalah dokumen perencanaan pembangunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu untuk periode 3 (tiga) tahun terhitung sejak tahun 2017 sampai dengan tahun 2019, yakni sebagai perubahan dari RENSTRA Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Tahun 2014-2019 yang mulai Tahun 2017 mengalami perubahan Nomenklatur menjadi Dinas penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 09 Tahun 2016.

Didalam dokumen RENSTRA ini mencakup seluruh rencana-rencana yang akan dilaksanakan didalam mencapai suatu tujuan jangka menengah yang diharapkan dapat menjadi suatu pedoman didalam mencapai tujuan dimaksud.

RENSTRA Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu untuk periode 2017-2019.

Penyusunan RENSTRA ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2015–2019 dan bersifat indikatif yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara. RENSTRA Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara selanjutnya akan menjadi pedoman untuk penyusunan Rencana Kerja ( RENJA ) Dinas

(3)

3

Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang akan ditetapkan setiap tahun mulai tahun 2017 sampai dengan 2019.

1.2. Landasan Hukum

Rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2017 - 2019 ini disusun atas berbagai landasan hukum yaitu sebagai berikut:

 Undang-undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Propinsi Sumatera Utara, jo Undang-undang Nomor 15 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Dairi, jo Undang-undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal, jo Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara ;

 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara ;

 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara ;

 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ;

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang;

 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;

 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasaan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah ;

 Peraturan Pemerintah 18 Tahun 2015 tentang Perangkat daerah;

 Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal ;

 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;

(4)

4

 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik ;

 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015 – 2019 ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 10 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005 – 2025 ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 17 Tahun 2006 tentang Pokok – pokok Pengelolaan Keuangan Daerah ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 02 Tahun 2008 tentang Urusan yang menjadi kewenangan Kabupaten Tapanuli Utara ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penetapan rencana strategis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2017–2019 adalah untuk memberikan arah dan pedoman penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan suatu Pelayanan Prima bagi masyarakat dalam bidang perizinan jangka menengah untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun kedepan dengan prinsip – prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

Sedangkan tujuan dari penetapan rencana strategis ini adalah untuk :

a. Sinkronisasi tujuan, sasaran, program dan kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tapanuli Utara.

b. Menyediakan bahan serta pedoman untuk menyusun Rencana Kinerja (Rencana Kerja Tahunan) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dalam kurun waktu tahun 2017 – 2019.

c. Menyediakan acuan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dalam pengelolaan dan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

1.4. Sistematika Penulisan

Adapun Sistematika Penulisan pada RENSTRA Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2017 – 2019 adalah sebagai berikut :

(5)

5 I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan II. GAMBARAN PELAYANAN OPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD 2.2. Sumber Daya OPD

2.3. Kinerja Pelayanan OPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan OPD

III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten

3.4. Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi OPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD 4.3. Strategi dan Kebijakan

V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

VI. INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

VII. PENUTUP

(6)

6

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara adalah salah satu instansi Pemerintahan di Kabupaten Tapanuli Utara yang melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan penanaman modal serta pelayanan administrasi perizinan kepada masyarakat dan para pelaku usaha di Kabupaten Tapanuli Utara.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Utara Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Secara ringkas gambaran umum Pelayanan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dapat diuraikan sebagai berikut :

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara memiliki tugas dan fungsi antara lain :

a. Penyelenggaraan penyusunan program Dinas;

b. Penyelenggaraan promosi, perencanaan, kerjasama dan pengembangan penanaman modal;

c. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan dan non perijinan;

d. Penyelenggaraan koordinasi proses pelayanan perijinan dan non perijinan;

e. Penyelenggaraan administrasi pelayanan perijinan dan non perijinan;

f. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan;

g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dapatdilihat pada lampiran.

2.2. Sumber Daya OPD

Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara saat ini adalah sebanyak 22 (dua puluh dua) orang yang dapat dirinci sebagai berikut :

(7)

7

 Berdasarkan Jabatan :

1. Kepala Dinas : 1 org 2. Sekretaris : 1 org 3. Kepala Bidang : 3 org 4. Kepala Sub Bagian : 2 org 5. Kepala Seksi : 9 org

6. Staf : 6 org

 Berdasarkan Tingkat Pendidikan :

1. S2 : 1 org

2. S1 : 11 org

3. D3 : 2 org

4. SMA : 8 org

 Berdasarkan Golongan :

1. Golongan IV : 3 org 2. Golongan III : 16 org 3. Golongan II : 3 org

2.3 Kinerja Pelayanan OPD

2.3.1. Gambaran Umum Pelayanan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang diangkat dan diberhentikan Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara merupakan Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pelaksana tugas tertentu.

Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas operasional bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Kepala Dinas dalam pelaksanaan tugas mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.

Kepala Dinas wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku. Kepala Dinas bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahaannya.

Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih layak dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Dalam menyampaikan laporan masing- masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara Koordinatif mempunyai hubungan kerja.

(8)

8

Pengelolaan seluruh kegiatan Penanaman modal dilakukan dengan memperhatikan dan berpedoman kepada kondisi alam dan masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara tanpa mengurangi faktor fasilitatif kepada investor dalam rangka pemberian kemudahan-kemudahan dalam berinvestasi.

Disamping itu, Pengolahan dokumen persyaratan perizinan dan non perizinan mulai dari tahap permohonan sampai dengan terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu. Proses penyelenggaraan pelayanan perizinan dilakukan untuk satu jenis perizinan tertentu atau perizinan paralel.

Pemeriksaan teknis dilapangan dilakukan oleh tim teknis dibawah koordinasi Kepala Dinas. Tim kerja teknis sebagaimana dimaksud beranggotakan masing-masing wakil dari perangkat daerah teknis terkait dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Tim Teknis sebagaimana dimaksud memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan dalam memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya suat permohonan perizinan.

Jangka waktu penyelesaian pelayanan perizinan dan non perizinan ditetapkan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai sejak diterimanya berkas permohonan beserta seluruh kelengkapan. Besaran biaya perizinan dan non perizinan dihitung sesuai dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah dan atau peraturan lain yang mengatur tentang hal tersebut.

2.3.2. Tata Kerja

Dalam rangka menyelenggarakan tugas-tugas pelayanan publik bidang perizinan dan Penanaman Modal telah diatur tata laksana kelembagaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas penyelenggaraan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara. Tata Laksana Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) adalah alur prosedur Pelayanan dan atau proses (tata cara) penerbitan izin yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu tentang Standar Operasional Prosedur (SOP).

Berdasarkan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor : 03 Tahun 2017 tentang Pelimpahan wewenang Penyelenggaraan Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan PPTSP Kabupaten Tapanuli Utara

2.3.4. Pelimpahan Kewenangan Penandatanganan Izin.

Dalam rangka memberikan Pelayanan atas jenis perizinan yang menjadi Kewenangan Kabupaten Tapanuli Utara telah dilimpahkan sebahagian kewenangan pengelolaan, penerbitan dan penandatanganan perizinan kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dalam melaksanakan pengelolaan, penerbitan dan penandatanganan perizinan

(9)

9

bertanggungjawab kepada Bupati Tapanuli Utara melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara.

Adapun jenis perizinan dan Non perizinan yang telah dilimpahkan kewenangan pengelolaan, penerbitan dan penandatanganannya kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah sebanyak 52 jenis izin dan Non Izin yaitu antara lain :

A. Perizinan Tertentu

1. Iain Mendirikan Bangunan ( IMB );

2. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;

3. Izin Gangguan Tempat Usaha (IG);

4. Izin Trayek;

5. Izin Usaha Perikanan;

B. Perizinan Lainnya

1. Izin Prinsip Penanaman Modal;

2. Izin Usaha Penanaman Modal;

3. Izin Lokasi;

4. Izin Usaha Perkebunan untuk Budidaya (IUP-B);

5. Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan lahan (IUP-P);

6. Izin Usaha Perkebunan (IUP);

7. Izin Lingkungan;

8. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK);

9. Izin Lembaga Peltihan Kerja Swasta;

10. Izin Reklame;

11. Izin Usaha Pengangkutan;

12. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);

13. Izin Usaha Industri (IUI);

14. Izin Operasional Penyelenggaraan kursusu Pendidikan Luar Sekolah (PLS);

15. Izin Operasional Penyelenggaraan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD);

16. Izin Opersional kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM);

17. Izin Operasional Rumah Sakit;

18. Izin Operasional Pusat Kesehatan Masyarakat;

19. Izin Operasional Klinik;

20. Izin Penyelenggaraan Optikal;

21. Surat Izin Kerja Bidan (SIKB);

22. Surat Izin Praktek Bidan (SIPB);

23. Surat Izin Kerja Perawat (SIKP);

24. Surat Izin Praktek Perawat (SIPP);

25. Surat Izin Praktek Terapis Gigi dan Mulut (SIPTGM);

26. Surat Izin Kerja Perawat Anastesi (SIKPA);

27. Surat Izin Kerja Fisioterapis (SIKF);

28. Surat Izin Peraktek Fisioterapis (SIPF);

29. Surat Izin Kerja tenaga Gizi (SIKTGz);

30. Surat Izin Peraktek tenaga Gizi (SIPTGz);

(10)

10 31. Surat Izin Kerja tenaga Sanitasi (SIKTS);

32. Surat Izin Kerja Radiografer (SIKR);

33. Surat Izin Perekaman Medis (SIK Perekaman Medis);

34. Surat Izin Kerja Refraksionis Optisien (SIKRO);

35. Surat Izin Kerja Optometris (SIKO);

36. Surat Izin Kerja Okupasi Terapis ( SIKOT);

37. Surat Izin Praktik Okupasi Terapis (SIPOT);

38. Surat Izin Kerja Terapis Wicara (SIKTW);

39. Surat Izin Praktik Terapis Wicara (SIPTW);

40. Surat Izin Kerja Ortotis Prostetis (SIKOP);

41. Surat Izin Ptaktek Ortotir Prostetis (SIPOP)

42. Izin Penyimpanan Sementara limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) C. Non Perizinan

1. Tanda Daftar Perusahaan (TDIP);

2. Tanda Daftar Industri (TDI);

3. Tanda Daftar Usaha Pariwisata;

4. Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Budidaya (STD-B);

5. Surat Tanda Daftar Usaha Perkebunan untuk Industri pengolahan Hasil Perkebunan (STD-P).

2.3.5. Tim Pembina dan Tim Teknis

Untuk pemberdayaan dan percepatan pelayanan prima kepada masyarakat dan para pelaku usaha di Kabupaten Tapanuli Utara telah dibentuk Tim Pembina dan Tim Teknis Pelayanan Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara.

Tim Pembina sebagai dimaksud mempunyai tugas sebagai berikut :

- Membina, mengarahkan, monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Pelayanan Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Tapanuli Utara ;

- Memberikan pelayanan teknis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Tapanuli Utara dalam memberikan pelayanan publik yang prima.

Tim Teknis sebagai dimaksud mempunyai tugas sebagai berikut :

- Melaksanakan pemeriksaan teknis lapangan terhadap permohonan perizinan tertentu yang akan diberikan / diterbitkan ;

- Memberikan rekomendasi tentang penolakan atau penerimaan permohonan izin, setelah melakukan pemeriksaan lapangan dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Hasil Peninjauan Lapangan;

- Melaksanakan monitoring terhadap perizinan yang telah diberikan / diterbitkan ; - Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Tapanuli Utara.

(11)

11

Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait tugas pelayanan perizinan menetapkan Pejabat yang ditugaskan sebagai anggota Tim Teknis pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPPTSP) Kabupaten Tapanuli Utara untuk penelitian berkas permohonan izin dan peninjauan lapangan untuk penerbitan Berita Acara Pemeriksaan Lapangan dan Rekomendasi Tim Teknis atas suatu permohonan izin yang memerlukan penelitian teknis. Tim Pembina dan Tim Teknis Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Bupati Tapanuli Utara

2.3.6. Pedoman Standar Pelayanan Perizinan

Standard Pelayanan Perizinan dimaksud mencakup Jenis Perizinan, Standar Persyaratan Administrasi, Standar Teknis dan Bentuk / Format Izin dari setiap jenis izin yang telah dilimpahkan pengelolaan, penerbitan dan penandatanganannya kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara. Standar Pelayanan Perizinan sebagaimana dimaksud meliputi :

a. Dasar Hukum

b. Persyaratan pelayanan

c. Sistem, Mekanisme dan Prosedur d. Jangka Waktu Penyelesaian e. Biaya / Tarif sesuai Ketentuan f. Produk Layanan

g. Sarana, Prasarana dan fasilitas h. Kompetensi Pelaksana

i. Pengawasan Internal

j. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan k. Jumlah Pelaksana

l. Jaminan Pelayanan

m. Jaminan Keamanan dan Keselamatan Pelayanan n. Evaluasi Kinerja Pelaksana

Jangka waktu penyelesaian pelayanan penerbitan perizinan ditetapkan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung mulai sejak diterimanya berkas permohonan beserta seluruh kelengkapannya.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara 2.4.1. Kondisi Internal dan Kondisi Eksternal

Berdasarkan Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Gambaran Pelayanan dan analisa isu-isu strategis, maka dalam menyusun Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran terlebih dahulu mengindentifikasi kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) serta kondisi

(12)

12

ekternal (peluang dan ancaman ) Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara.

2.4.1.1. Kondisi Internal

2.4.1.1.1. Kekuatan (Strength)

Kekuatan yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara meliputi :

1. Ketersediaan Undang-Undang, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Keputusan Bupati dan Peraturan Bupati Tapanuli Utara yang menjadi dasa/Payung Hukum penyelenggaraan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Luas wilayah dan jumlah penduduk yang cukup besar untuk menjadi lokasi tempat usaha maupun sebagai pelaku usaha.

3. Potensi alam dan budaya tradisionil yang mendukung bagi pengembangan investasi.

4. Peran serta masyarakat khususnya sektor swasta sebagai Leading Sector pendukung ( perdagangan dan jasa ) cukup potensial.

5. Posisi wilayah sangat strategis dalam memperluas interaksi dan kerjasama usaha antar wilayah.

6. Masyarakat memiliki watak dan sifat mobilitas tinggi dan suka bekerja keras, serta dapat menerima pembaharuan.

2.4.1.1.2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara meliputi :

1. Sarana dan Prasarana kerja yang masih kurang memadai.

2. Sumber Daya Manusia dalam hal jumlah pegawai khususnya untuk tenaga teknis dari berbagai disiplin ilmu yang tersedia masih belum memadai.

3. Jaringan informasi Potensi Perizinan dan jaringan pelayanan masyarakat yang masih sangat terbatas.

2.4.1.2. Kondisi Eksternal 2.4.1.2.1. Peluang (Oppurtunity)

Peluang yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara meliputi :

1. Tersedianya lahan pertanian yang tergolong luas untuk pengembangan usaha sektor pertanian dan perkebunan rakyat termasuk Agro Forestry.

2. Potensi investasi cukup besar di bidang industri pariwisata dan agroindustri serta pertambangan dan energi.

3. Potensi putra/i Daerah di perantauan yang dapat mendorong peningkatan investasi di daerah.

(13)

13

4. Masih banyaknya lahan kosong yang belum dimanfaatkan.

5. Tersedianya sarana / fasilitas untuk komunikasi dan informasi yang memadai di Kabupaten Tapanuli Utara.

2.4.1.2.2. Ancaman (Threat)

Indentifikasi kondisi Eksternal Daerah khususnya Ancaman yang dimiliki Kabupaten Tapanuli Utara adalah :

1. Perkembangan ekonomi makro yang masih memburuk akibat krisis finansial global yang berdampak kepada ketidakstabilan perekonomian daerah.

2. Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berdampak tingginya daya saing.

3. Perpindahan penduduk usia produktif keluar daerah masih relatif tinggi.

4. Dana Pemerintah Daerah terutama dari sektor PAD yang masih terbatas.

5. Kesenjangan pertumbuhan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.

(14)

14

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD.

Pelaksanaan pelayanan publik beberapa tahun belakangan ini telah mengalami perubahan paradigma. Tuntutan masyarakat akan adanya suatu pelayanan publik yang lebih baik dan prima merupakan suatu permasalahan yang harus dapat dijawab oleh seluruh instansi pemerintah, tidak terkecuali Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara.

Untuk mengakomodir tuntutan masyarakat akan pelaksanaan pelayanan publik yang lebih baik khususnya terkait pengurusan izin, maka pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Pembentukan lembaga PTSP ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang akan mengurus berbagai izin ke dalam satu lembaga, tidak lagi mengurus ke banyak lembaga. Hal ini setidaknya dapat mengurangi biaya yang akan dikeluarkan oleh masyarakat dalam pengurusan izin, disamping lebih mudahnya pengendalian terhadap pungutan-pungutan liar yang sering dikeluhkan masyarakat ketika mengurus izin.

Disamping itu, dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 tersebut, terdapat ketentuan yang mengintegrasikan antara pelayanan terpadu satu pintu dengan penanaman modal.

Adapun permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu adalah sebagai berikut :

1. Biaya operasional dinas yang belum maksimal untuk mendukung pelaksanaan pelayanan yang prima, baik dari biaya rutin dinas maupun peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana aparatur serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah ada ;

2. Tuntutan profesionalisme aparatur pelayanan perizinan ;

3. Sistem pengurusan izin yang masih menggunakan proses secara manual, sehingga tidak dapat diakses secara luas oleh masyarakat ;

4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam hal pengurusan izin ;

5. Belum optimalnya inventarisasi potensi perizinan, sehingga tidak dapat dipastikan besaran perkiraan retribusi yang dapat dipungut;

6. Peraturan sebagai dasar hukum bagi pengurusan izin belum memadai ; 7. Masih rendahnya promosi tentang potensi daerah ;

8. Masih minimnya penjajakan kerjasama investasi baik dalam maupun luar negeri.

BAB III

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

(15)

15

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa Renstra OPD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, sehingga didalam penjabarannya harus memperlihatkan kaitan dan sinkronitas yang dapat berjalan dan saling mendukung satu sama lainnya.

Sesuai dengan Visi Kabupaten Tapanuli Utara yang telah ditetapkan yaitu

“Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah Tujuan Wisata”, maka Renstra Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Dalam harus dapat menjalankan perannya sesuai tugas pokok dan fungsinya didalam mewujudkan visi tersebut.

Demikian juga halnya dengan Misi yang akan dicapai yaitu :

1. Meningkatkan Akses pendidikan dan menyiapkan pendidikan yang berkualitas.

2. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan gratis khususnya di Puskesmas.

3. Menjadikan Tapanuli Utara sebagai industri Pertanian.

4. Menjamin ketersediaan bibit unggul dan pupuk bersubsidi dengan system bayar pasca panen.

5. Meningkatkan Kuantitas dan kualitas jalan untuk memperluas pertumbuhan ekonomi, penguatan integrasi wilayah dan interkoneksi dengan kawasan pembangunan disekitarnya.

6. Menjadikan desa sebagai pusat percepatan pembangunan.

7. Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik (good dan clean governance) dengan sistem e-government.

8. Mengembangkan minat bakat generasi muda di bidang seni-budaya dan olahraga.

Dari penjabaran Misi diatas, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dapat dikategorikan kedalam Misi tentang Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik (good dan clean governance) dengan sistem e-government, dimana sesuai dengan fungsinya sebagai instansi pelayanan publik akan dituntut untuk dapat melaksanakan tugas secara bersih dan transparan dan juga didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan didalam melaksanakan peran sebagai pelayan publik.

Adapun maksud dari Misi ini adalah untuk mewujudkan pelayanan birokrasi pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yang prima, menjalankan fungsi birokrasi sebagai pelayan masyarakat yang didukung dengan kompetensi aparatur yang profesional dan sistem modern berbasis ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government).

(16)

16

Sedangkan sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan dalam mewujudkan misi tersebut adalah :

NO SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

1 Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-

prinsip good

governance

Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat sesuai dengan prinsip- prinsip good governance

1. Mengefektifkan implementasi Pelayanan Publik

2. Meningkatkan pelayanan perizinan dengan mempersingkat waktu dan proses penerbitan dan pemberian izin melalui pelayanan perizinan satu pintu

Dari uraian diatas Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu harus dapat menjalankan strategi yaitu „meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip good governance‟.

3.3. Telaahan Renstra K/L

Pada pelaksanaan pelayanan publik yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu secara umum berpedoman pada seluruh peraturan bidang yang pelimpahan kewenangan penandatanganan izinnya telah dilimpahkan. Akan tetapi secara khusus untuk lembaga yang menangani penanaman modal lebih mengarah kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM-RI).

Adapun Visi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Tahun 2014-2019 adalah :

“ Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong “

Sedangkan misi yang ditetapkan untuk mewujudkan visi diatas adalah :

1. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera

2. Mewujudkan bangsa yang berdayasaing

3. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional

Dari penjabaran misi tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu berfokus pada misi ke-2 yaitu “Mewujudkan bangsa yang berdayasaing”.

Untuk melaksanakan misi tersebut terdapat beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan daya dukung perekonomian daerah melalui investasi, serta mengembangkan sistem pelayanan publik yang lebih baik.

(17)

17

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

3.4.1. Rencana tata ruang wilayah dewasa ini telah menjadi suatu landasan yang harus diperhatikan didalam melaksanakan pembangunan di seluruh daerah termasuk Kabupaten Tapanuli Utara.

Saat ini rencana tata ruang wilayah Kabupaten Tapanuli Utara telah ditetapkan untuk menjadi pedoman bagi daerah didalam melaksanakan pembangunan berdasarkan fungsi wilayah. Untuk perencanaan pembangunan yang akan dilakukan kedepan perlu dicermati dan berpedoman kepada tata ruang wilayah tersebut.

Demikian juga halnya dengan pelaksanaan penerbitan izin yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara, dimana izin yang diterbitkan harus sesuai dengan peruntukan atau fungsi wilayah tersebut, baik itu dalam hal mendirikan bangunan, maupun terhadap izin usaha. Hal ini dilakukan agar seluruh kegiatan diwilayah tersebut tetap sesuai dengan fungsinya.

3.4.2. Lingkungan Hidup Strategis

Permasalahan lingkungan hidup juga merupakan sesuatu hal yang harus mendapat perhatian khusus didalam melaksanakan pembangunan di suatu daerah. Isu lingkungan telah mendapat perhatian dari seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.

Kerusakan lingkungan yang terjadi diseluruh belahan dunia telah mengundang simpati dari banyak negara, sehingga terjalin kesepakatan untuk melakukan aksi penyelamatan lingkungan hidup.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara juga tidak terlepas dari usaha menjaga kelestarian lingkungan hidup. Setiap izin yang dikeluarkan senantiasa memperhatikan aspek-aspek pengaruh lingkungan yang akan ditimbulkan akibat dari operasional usaha yang dilakukan oleh pengusaha. Kewajiban akan adanya dokumen pengelolaan lingkungan didalam persyaratan permohonan izin telah diupayakan untuk dipenuhi, baik itu dokumen AMDAL, UKL-UPL maupun sebatas SPPL.

Dengan upaya yang dilakukan tersebut diharapkan dapat menjaga lingkungan hidup, dan usaha yang berjalan dapat dilakukan secara ramah lingkungan.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis 3.5.1. Konsepsi Otonomi Daerah

Permasalahan dalam penerapan Otonomi Daerah di Kabupaten Tapanuli Utara meliputi berbagai aspek antara lain aspek Sosial, Budaya, Politik maupun Ekonomi

(18)

18

yang ditujukan untuk mengantisipasi kemampuan daerah dalam menyelenggarakan fungsi Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Selain itu masih terdapat permasalahan internal yang muncul karena kondisi eksisting daerah, antara lain (1) Lemahnya inisiatif dan produktifitas SDM Aparatur ; (2) Dana Pembangunan selama ini tergantung pada alokasi dana dari pusat, sehingga tidak terdapat insentif kuat untuk mengoptimalisasi potensi PAD ; (3) Pemberdayaan potensi dari bawah ke atas ( Bottom Up ) belum menjadi fenomena ; ( 4 ) Pengabaian pihak-pihak yang berkepentingan ( stakeholders ) dalam pembangunan.

Sesuai dengan semangat Undang-undang Pemerintahan Daerah yang berlaku, maka prinsip yang dianut adalah otonomi yang Nyata, Bertanggungjawab, dan Dinamis. Oleh karena itu, agar dapat menyelenggarakan fungsinya dengan benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara harus mampu secara riil mengenali dan mampu mengelola dengan efektif dan efisien dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

3.5.2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Kerja

Sebagaimana diketahui bersama bahwa seiring dengan kemajuan jaman khususnya kemajuan teknologi bahwa profesionalisme dalam melaksanakan tugas - tugas pemerintahan dan pembangunan khususnya tugas – tugas pelayanan masyarakat tidak dapat dihindarkan untuk memberikan kepuasan bagi masyarakat yang mendapatkan pelayanan seperti pelayanan administrasi pemerintahan termasuk pelayanan Perizinan. Profesionalisme dalam pelaksanaan tugas – tugas pelayanan kepada masyarakat harus disertai dengan ketersediaan Sarana dan Prasarana kerja yang lengkap. Ketersediaan Sarana dan Prasarana kerja yang lengkap sangat mendukung bagi aparat pelayanan publik untuk dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Ketersediaan Sarana dan Prasarana kerja dimaksud antara lain bangunan kantor, peralatan dan perlengkapan kerja di kantor, sarana transportasi/mobilisasi kerja dan fasilitas umum lainnya. Ketersediaan Sarana dan Prasarana kerja dimaksud juga tidak terlepas dari kemampuan keuangan daerah.

3.5.3. Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Selain ketersediaan sarana dan prasarana kerja, faktor terpenting untuk menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan khususnya tugas pelayanan Perizinan kepada masyarakat adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia yang handal dan mempunyai kemampuan dalam melaksanakan tugas- tugas karena telah sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Selain ketersediaan tenaga administrasi Perizinan, pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu sangat dibutuhkan beberapa tenaga teknis untuk menjalankan tugas pemeriksaan dan penelitian persyaratan perizinan

(19)

19

bagi permohonan Izin tertentu yang membutuhkan pemeriksaan dan penelitian teknis untuk meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan akibat diterbitkannya suatu izin. Ketersediaan Sumber Daya Manusia tersebut haruslah sejalan dengan prinsip The Right Man In The Right Place.

3.5.4. Kesadaran Masyarakat

Kesadaran masyarakat untuk memahami arti pentingnya kepemilikan izin untuk menunjang keberhasilan usaha dan melindungi harta kekayaannya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian tujuan tugas pelayanan perizinan bagi masyarakat.

Pencapaian target PAD khususnya dari Retribusi Izin sangat dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk mengurus izin.

Kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya Izin sebagai pengakuan Pemerintah atas usahanya dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain latar belakang pendidikan, sikap mental dan penyebarluasan informasi bidang Perizinan oleh Pemerintah kepada masyarakat di seluruh Kecamatan. Sejak berdirinya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Kabupaten Tapanuli Utara pada tahun 2007, telah melakukan berbagai upaya penyebarluasan informasi bidang Perizinan kepada masyarakat antara lain : Sosialisasi Sistem Prosedur Pelayanan Perizinan ke seluruh Kecamatan, penyiaran radio lokal tentang informasi Perizinan, pembuatan brosur Sistem Prosedur Pelayanan Perizinan dan sebagainya.

3.5.5. Pendataan Potensi Perizinan

Pendataan Potensi Perizinan merupakan salah satu faktor yang penting untuk mengetahui Estimasi jumlah Retribusi Izin yang dapat diperoleh dari pelayanan perizinan setiap tahunnya dan juga untuk mengetahui perbandingan perolehan Retribusi Izin dengan jumlah sebenarnya usaha yang ada / berjalan di Kabupaten Tapanuli Utara. Ketersediaan data Potensi Perizinan yang lengkap dari seluruh Kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara dapat menjadi tolak ukur penertiban kepemilikan izin di Kabupaten Tapanuli Utara.

Pendataan Potensi Perizinan tersebut dapat dilakukuan melalui kerjasama yang baik antara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu, Camat dan Kepala Desa sehingga didapatkan data yang akurat tentang Potensi Perizinan di Kabupaten Tapanuli Utara.

(20)

20 4.1. Visi dan Misi OPD

4.1.1 Visi

Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara merupakan cara pandang jauh ke depan yang merefleksikan cita-cita yakni hendak menjadi apa Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara di masa depan dan sekaligus menentukan arah pelayanan perizinan di Kabupaten Tapanuli Utara yang didasari oleh kemampuan untuk dapat mewujudkan dan mendukung Visi dari Kabupaten Tapanuli Utara yaitu : “Tapanuli Utara sebagai Lumbung Pangan dan Lumbung SDM yang berkualitas serta Daerah Tujuan Wisata”.

Penetapan Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara sangat penting sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas yang di emban oleh seluruh jajaran pimpinan dan staf. Visi tersebut digali dari keyakinan dasar dan nilai-nilai yang dianut oleh seluruh anggota organisasi dengan mempertimbangkan faktor lingkungan sekitarnya.

Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara adalah “ Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing didukung oleh pelayanan prima dan sumber daya manusia yang berkualitas “

Untuk mewujudkan Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara tersebut, perlu ditetapkan Misi yang menggambarkan arah apa yang harus ditugaskan oleh organisasi, agar tujuan organinisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan.

4.1.2 Misi

Dengan adanya Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dapat diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara dan mengetahui peran dan program-program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang. Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara adalah :

(21)

21

1. Memberikan insentif , kemudahan dan Fasilitasi investasi;

2. Mewujudkan Pelayanan Perizinan yang Cepat, Murah, Mudah, Transparan, Pasti dan Terjangkau yang didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas;

3. Memberikan Akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk memperoleh pelayanan ;

4. Meningkatkan hak-hak masyarakat terhadap pelayanan perizinan;

5. Mewujudkan Sistem Pelayanan yang terintegrasi (sistem Online).

4.2. Tujuan dan sasaran Jangka Menengah OPD 4.2.1. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari Misi dan merupakan suatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1(satu) sampai dengan 5 (lima) tahun (kapan harus dicapai).

Karakteristik tujuan adalah sebagai berikut :

- Indelistik yaitu mengandung nilai-nilai keseluruhan dan keinginan kuat untuk menjadi baik dan berhasil

- Jangkauan kedepan dicapai dalam waktu 5 (lima) tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan oleh suatu organisasi.

- Abstrak yaitu belum dapat dilihat secara kuantitas karena pencapaian tujuan dapat berlangsung secara berkesinambungan.

Berdasarkan uraian diatas, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara menetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing didukung oleh pelayanan prima melalui peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana, kualitas sumber daya aparatur dan sistem kinerja yang baik;

2. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kepada para pelaku usaha di bidang Perizinan ;

3. Memberikan akses yang luas kepada masyarakat tentang informasi seputar perizinan melalui pemanfaatan teknologi informasi ;

4. Meningkatkan promosi dan kerjasama investasi dalam dan luar negeri

4.2.2. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara struktur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka waktu tahunan, semesteran atau bulanan.

Fokus utama sasaran adalah tindakan alokasi, distribusi dan pemanfaatan sumber daya yang mengarah pada hasil nyata.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupatan Tapanuli Utara menetapkan sasaran sebagai berikut :

(22)

22

1. Terlaksananya pelayanan prima kepada masyarakat dan kepada para pelaku usaha di daerah Tapanuli Utara ;

2. Meningkatnya volume penyelesaian izin :

3. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang profesional dalam pelayanan perizinan ;

4. Menciptakan suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan dukungan tekonolgi informasi yang memadai ;

5. Meningkatnya kualitas pelayanan dengan percepatan proses perizinan ; 6. Meningkatnya nilai investasi melalui promosi dan kerjasama investasi;

7. Memberikan kemudahan dan fasilitasi dalam melaksanakan investasi.

Untuk lebih memperjelas Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dapat dilihat pada Tabel 1.

6.2.3. Strategi dan Kebijakan 4.2.3.1. Strategi

Dalam rangka pencapaian visi dan misi, maka ditetapkan strategi penyelenggaraan pelayanan pada Kantor Pelayanan Perizinan Tarpadu Kabupaten Tapanuli Utara sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran ;

2. Memelihara Sarana dan Prasarana Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara guna menunjang tercapainya standar pelayanan minimal ;

3. Meningkatkan SDM Aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara ;

4. Meningkatkan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ;

5. Meningkatkan Disiplin Aparatur ;

6. Mengoptimalkan Pemanfaatan Teknologi Informasi ;

7. Meningkatkan Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pelayanan Perizinan guna tercapainya standar pelayanan ;

8. Meningkatkan Penanganan Pengaduan Masyarakat;

9. Meningkatkan Pengembangan, Promosi dan Kerjasama Investasi.

5.3.2. Arah Kebijakan

Arah kebijakan pembangunan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara diarahkan untuk mewujudkan Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara ““ Terwujudnya iklim penanaman modal yang berdaya saing didukung oleh pelayanan prima dan sumber daya manusia yang berkualitas”.

(23)

23

Kebijakan pencapaian tujuan menentukan keberhasilan organisasi.

Strategi tersebut dirumuskan dalam kebijakan yang menggambarkan bagaimana program sasaran dan kegiatan organisasi dapat dicapai.

Berdasarkan pengertian diatas, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara menetapkan kebijakan sebagai berikut :

1. Memberdayakan dan meningkatkan kapasitas SDM pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu ;

2. Meningkatkan Pelayanan Perizinan ;

3. Meningkatkan Penerapan Standar Pelayanan yang mudah, murah, pasti, transparan, dan terjangkau ;

4. Meningkatkan pengembangan investasi.

Kebijakan tersebut diatas akan diimplementasikan dalam bentuk surat- surat keputusan dan akan dijadikan pedoman :

1. Mengatur mekanisme kegiatan lanjutan.

2. Mengarahkan setiap pejabat dan pelaksana bahwa mereka memperoleh dukungan untuk bekerja dan mengimplementasikan keputusan.

(24)

24

Berdasarkan Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan arah kebijakan, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara menetapkan kebijakan umum, program dan kegiatan pokok pembangunan daerah tahun 2017 – 2019.

5.1. Kebijakan Umum

Kebijakan umum merupakan upaya untuk mewujudkan strategi dan arah kebijakan yang dilandasi kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku (regulasi) yang wajib dipedomani dan menjadi dasar program setiap satuan kerja.

Perwujudan strategi dan arah kebijakan tersebut dijabarkan menurut fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan pengelolaan program pembangunan yaitu Pelayanan Umum dengan :

1. Program kerja Pelayanan Administrasi Perkantoran ;

2. Program kerja Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur ; 3. Program kerja Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ;

4. Program kerja Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan ;

5. Program Peningkatan Disiplin Aparatur ;

5.2. Program

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu dilaksanakan oleh Kepala Bidang dan Sekretariat organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara :

1 Memperhatikan kepentingan masing-masing Sekretariat Badan dan Bidang - bidang

2 Memperhatikan program kerja Kabupaten Tapanuli Utara

3. Mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa datang.

4. Memperhatikan skala prioritas yang menunjang Visi dan Misi.

Program kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara yang dimaksud adalah :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(25)

25

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

e. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

f. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pelayanan Perizinan

g. Program Penanganan Pengaduan Masyarakat.

h. Program Pengawasan, pengendalian dan Evaluasi Perizinan i. Program Pengembangan, Promosi dan Kerjasama Investasi j. Program peningkatan Iklim Investasi dan realisasi investasi

5.3. Kegiatan

Kegiatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2015 sesuai dengan program kerja adalah sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : - Penyediaan jasa surat menyurat ;

- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik ; - Penyediaan jasa Kebersihan Kantor ;

- Penyediaan Alat Tulis Kantor ;

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan ;

- Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor ; - Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan ;

- Penyediaan Makanan dan Minuman ;

- Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah ; - Rapat-rapat koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah ; - Honorarium Pegawai Honorer/Tidak tetap ;

- Honor Pejabat Pengelola Keuangan dan Asset Daerah ; - Penyediaan Bahan Logistik Kantor;

- Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Kantor.

b. Program Kerja Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur - Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional

- Pengadaan Peralatan Kantor

- Penyediaan jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kenderaan Dinas / Operasional ;

- Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor ;

- Pemeliharaan rutin / berkala pelengkapan gedung kantor;

- Pemeliharaan rutin / berkala peralatan gedung kantor ; - Pengadaan Perlengkapan Kantor

- Pembuatan Loket pelayanan dan Pengaduan;

- Pembuatan Jerajak Besi di Belakang Gedung Kantor;

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- Pengadaan Pakaian Dinas/Khusus Hari-hari tertent

(26)

26

d. Program Kerja Peningkaran Kapasitas Sumber Daya Aparatur - Pendidikan dan Pelatihan Formal

e. Program Kerja Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

- Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD ;

- Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun ;

- Penyusunan Laporan Realisasi Penerbitan Izin Bulanan dan Triwulan ; - Penyusunan RENSTRA OPD.

f. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi - Operasional SPIPISE dan SIPID ;

- Persiapan Penerapan Sistem Informasi Perizinan Elektronik ; - Pemeliharaan Website dan Database DPMPPTSP;

- Sosialisasi Informasi Perizinan dan non Perizinan;

g. Program Kerja Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pelayanan Perizinan

- Operasional Pengelolaan Perizinan dan Non Perizinan ; - Operasional Tim Pembina dan Tim Teknis Perizinan ; - Monitoring Kepemilikan Izin ;

- Evaluasi Penyusunan SPM/SPP;

- Pembuatan Plang IMB dan Sticker Izin ; - Pelayanan Perizinan Keliling di 15 Kecamatan ; - Penerapan dan Pemeliharaan ISO;

- Koordinasi Sistem Pelayanan Perizinan;

h. Program Penanganan Pengaduan Masyarakat - Survey Indeks Kepuasan Masyarakat ;

- Fasilitasi/Mediasi Permasalahan/Pengaduan di bidang Penanaman Modal dan Perizinan;

- Koordinasi Penanganan Pengaduan dalam Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal.

i. Program Pengawasan, Pengendalian dan Evaluasi

- Monitoring Pengawasan dan Pengendalian pasca Penerbitan Izin ; j. Program Pengembangan, Promosi dan Kerjasama Investasi

- Inventarisasi Potensi Investasi di Kabupaten Tapanuli Utara ; - Pembuatan Alat Peraga dan Bahan Promosi Investasi ;

- Penyusunan Kajian Ekonomis Potensi dan Peluang Investasi;

- Partisipasi pada Kegiatan Promosi Dalam dan Luar Daerah ; - Fasilitasi penjajakan Kerjasama Investasi;

k. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

(27)

27

- Monitoring, Pengawasan dan Fasilitasi Investasi;

- Koordinasi Antar Lembaga dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi;

- Evaluasi dan Analisa Penyempaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)

- Penyusunan Draft Produk Hukum / Peraturan Daerah ; - Sosialisasi Kebijakan penanaman Modal ;

- Fasilitasi Pemberian Kemudahan Investasi;

- Koordinasi antar Lembaga dalam Perencanaan dan Pengembangan Investasi;

- Forum Dialog Pemerintah dengan Badan Usaha;

- Penyusunan Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM).

Uraian yang lebih detail tentang rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dapat dilihat pada Tabel 2.

(28)

28

Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk masukan, proses, keluaran, hasil dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu sasaran, program atau kegiatan, yang didasarkan pada perwujudan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Seperti yang telah dijabarkan pada bagian terdahulu, bahwa kinerja OPD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu yang akan dicapai mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, sehingga terjalin suatu sinkronisasi antara RPJMD dan Renstra OPD.

Untuk lebih jelas mengenai indikator kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dapat dilihat pada Tabel 3.

(29)

29

Referensi

Dokumen terkait

Jika Anda ingin membuat partisi baru atau mungkin memasang harddisk baru pada sistem Linux Anda, dan ingin menggunakan filesystem ext3, maka Anda harus melakukan beberapa

Percobaan dilakukan di rumah kassa Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Jawa Barat Jl. Percobaan bertujuan untuk mengetahui pengaruh introduksi jamur Trichoderma spp.

Perizinan dan Non Perizinan dari Bupati kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sistem Elektronik

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN PADANG LAWAS UTARAARIAN LEPAS.. DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYAERIZINA PADANG

Setelah selesai pengujian mengenai aplikasi prediksi kurs dengan metode regresi linear dapat berjalan sesuai dengan perancangan, maka dapat disimpulkan bahwa

lokal terhadap jamur patogen penyebab penyakit rebah kecambah ( Sclerotium rolfsii Sacc.) pada tanaman tomat ( Lycopersicum esculentum Mill.) bertujuan untuk mengetahui daya

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini yang berjudul “Asuhan

Suatu modul pembelajaran dinyatakan efektif apabila 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai nilai acuan yang telah ditetapkan sebelumnya (Hobri. Berdasarkan