LEGALITAS KANTOR ORGANISASI PAPUA MERDEKA DI OXFORD INGGRIS MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
R. Rachmat Harry Saputra
110111090100
Penulisan hukum yang berjudul “Legalitas Kantor Organisasi Papua Merdeka di Oxford Inggris Menurut Hukum Internasional”, ini dilatar belakangi oleh adanya protes dari pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Inggris agar menutup kantor tersebut, namun hal tersebut tidak dilakukan oleh pemerintah Inggris. Penulisan ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana gerakan separatis seperti OPM yang notabennya adalah sesuatu yang dilarang menurut hukum nasional dan hukum internasional dapat meresmikan kantornya di luar negeri tepatnya di Inggris. Sebagai sebuah negara, Indonesia berhak mengurus urusan dalam negerinya tanpa campur tangan negara lain.
Metode dan penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, melalui pendekatan ini penulis mencari data dari berbagai informasi dengan cara mengumpulkan, mempelajari, dan menelaah berbagai pustaka yang berkaitan dengan yang berhubungan dengan pembukaan kantor perwakilan OPM di Oxford Inggris.
Legal Status of Free West Papua Campaign Office in Oxford United Kingdom According to International Law
R. Rachmat Harry Saputra
110111090100
Legal writing entitled "Legal Status of The Opening of Free West Papua Campaign in Oxford United Kingdom According to International Law", is background by the protest of Indonesian government to the British government to close the office, but this not be done by the British government. This Legal Writing aims to show people how the separatist movements such as Free West Papua Campaign is something that prohibited by national law and international law to open an office in the UK. As a state, Indonesia has the right to take care of its own affairs without interference from other countries
The research method that used in this final assignment is the juridical normative. With this method, the authors find data from different information by collecting, studying, and examines the literature relating to the opening of Free West Papua office in Oxford, United Kingdom