PENGARUH MEDIA TEKA-TEKI SILANG TERHADAP
KEMAMPUAN MENEMUKAN MAKNA KATA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 1 BOSAR MALIGAS
T.A. 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
AYULIANI
NIM 209111011
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Media Teka-Teki Silang terhadap Kemampuan Menemukan Makna Kata Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bosar Maligas T.A. 2013/2014”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan, FBS UNIMED.
Proses pembuatan skripsi ini, banyak mengalami kesulitan tetapi berkat
bimbingan dan bantuan serta dukungan dari berbagai pihak berupa materi atau do’a, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Maka dari itu, ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyelesaian skripsi
ini.
7. Dr. Rosmawaty, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyelesaian Skripsi ini.
8. Kepala Sekolah beserta Staff Pengajar SMPN 1 Bosar Maligas.
9. Ayahanda tercinta Bapak Hermanto dan Ibunda tersayang Ibu Surmarti
yang telah banyak memberikan dorongan materi dan materiil. Kakanda
tersayang Armuningsih, Anisah, dan Adinda Halimah Tussadiah, yang
iii
Syahputra, Chairani Matondang, Sh Muhammad Amiruddin bin sh
Sulaiman, geng Bacem ( Arei, Adhe, Edy, Rini, Fiza) yang membantu
memberikan semangat, masukan dan ide-ide terkait penulisan Skripsi.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang banyak
membantu penyelesaian Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari
segi isi, maupun tulisannya. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf
dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian Skripsi
tepat waktu.
Medan, Maret 2014
Penulis
i
ABSTRAK
Ayuliani. 209111011. Pengaruh Media Taka-Teki Silang terhadap Kemampuan Menemukan Makna Kata Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bosar Maligas . Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hasil kemampuan menemukan makna kata siswa sebelum dan setelah diterapkannya media teka-teki silang, serta seberapa besar pengaruh media teka-teki silang terhadap kemampuan menemukan makna kata
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bosar Maligas. Sampel penelitian diambil secara random sampling sebanyak satu kelas, yaitu kelas VII-1 yang berjumlah 26 siswa. Jumlah keseluruhan siswa kelas VII adalah 105 siswa.
vi
DAFTAR TABEL
Tabel3.1 JumlahPopulasiPenelitianSiswa ... 27
Tabel3.2 DesainEksperimen ... 30
Tabel 3.3 Langkah-LangkahEksperimen ... 31
Tabel 3.4 KriteriaPenilaian ... 33
Tabel 3.5 Penilaian ... 33
Tabel 4.1 Data Kemampuan Menemukan Makna Kata Sebelum Menggunakan Media Teka-Teki Silang ... 42
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test ... 43
Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test... 45
Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Pre-test... 46
Tabel 4.5 Data Kemampuan Menemukan Makna Kata Sesudah Menggunakan Media Teka-Teki Silang ... 48
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test... 50
Tabel 4.7 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test... 52
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 60
Lampiran 2 Silabus ... 68
Lampiran 3 Instrumen Tes Menemukan Makna Kata Pre-Test ... 70
Lampiran 4 Instrumen Tes Menemukan Makna Kata Post-Test ... 73
Lampiran 5 Teka-Teki Silang Kosong ... 76
Lampiran 6 Teka-Teki Silang Isi ... 77
Lampiran 7 Nilai Pre-Test... 78
Lampiran 8 Nilai Post-Test... 80
Lampiran 9 Daftar Nilai Pre-Test Siswa ... 82
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, bahasa memiliki
peranan penting bagi manusia, dengan bahasa manusia mampu mengekspresikan
pikiran, perasaan, harapan, gagasan, dan pendapat kepada sesama, hal tersebut
sesuai dengan fungsi bahasa itu sendiri yakni sebagai alat berinteraksi atau
komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
Selanjutnya, agar proses komunikasi dapat berjalan lancar sesuai
keinginan pengguna bahasa dan terhindar dari salah tafsiran, maka hal yang harus
diperhatikan oleh pemakai bahasa itu sendiri ialah penguasaan makna kata.
Dengan menguasai makna kata, suatu kegiatan komunikasi akan berjalan lancar
dan mudah dipahami.
Sehubungan dengan penguasaan makna kata tersebut, tentunya tidak
terlepas dari penguasaan kosakata (perbendaharaan kata), karena penguasaan
kosakata merupakan langkah awal dalam memahami makna kata. Semakin
banyak kosakata (perbendaharaan kata) yang dikuasai seseorang, maka semakin
mudah pula orang tersebut menentukan kata-kata yang tepat dalam kegiatan
berkomunikasi.
Seseorang dikatakan mempunyai kosakata yang kaya apabila orang itu
memahami serta menguasai makna kata-kata tersebut. Sebab itulah setiap orang
dimilikinya. Hal ini kontradiktif dengan kenyataannya. Banyak siswa yang
kosakatanya masih terbatas dan kurang memahami makna kata
Dalam pencapaian pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SMP kelas
VII, semester I dalam aspek membaca adalah mampu menemukan makna kata
dalam kamus secara cepat dan tepat dengan konteks yang diinginkan melalui
kegiatan membaca memindai (K.D 3.1). Setelah membahas ataupun mempelajari
materi tersebut, siswa seharusnya telah mampu menemukan makna kata dengan
tepat dari kata-kata yang sulit dimengerti dari bahan bacaan yang dibacanya. Akan
tetapi berdasarkan pengalaman penulis masih banyak siswa yang tidak mampu
menemukan makna kata dengan tepat.
Fakta di atas menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menemukan
makna kata masih rendah. Hal ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya
faktor internal siswa, kondisi belajar, pengajar (guru) yaitu penyampaian materi
ajar sehingga siswa kurang memahami. Untuk membantu siswa memiliki
kompetensi menemukan makna kata dengan tepat, peran guru sangatlah penting,
yaitu sebagai sumber belajar, mediator, motivator dan inovator.
Berdasarkan pengamatan penulis selama ini, media pembelajaran yang
digunakan guru merupakan faktor utama penyebab rendahnya siswa dalam
menemukan makna kata. Selain itu, Kurangnya minat siswa dalam mempelajari
materi tentang makna kata. Serta, guru kurang membangkitkan minat belajar
siswa, sehingga siswa kurang termotivasi untuk aktif dan kreatif di dalam kelas.
Selain itu sering juga dijumpai dalam pembalajaran guru hanya menggunakan
materi melalui ceramah, memberikan catatan, pemberian tugas, dan diskusi bebas
sehingga guru tidak bisa mengembangkan pembelajaran yang menarik.
Silberman (2006) dalam Radili (2012) mengemukakan sebuah penelitian
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bergaya ceramah, siswa kurang
menaruh perhatian selama 40% dari seluruh waktu pembelajaran. Siswa dapat
mengingat 70% dalam sepuluh menit pertama pembelajaran, sedangkan dalam
sepuluh menit terakhir, mereka hanya dapat mengingat 20% materi pembelajaran.
Sehubungan dengan upaya untuk mempermudah pembelajaran
menemukan makna kata, maka diperlukan media pembelajaran yang tepat pada
materi pokok tersebut sehingga siswa dapat belajar dengan suasana yang
menyenangkan. Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah
tersebut adalah mediaTeka- Teki Silang (TTS).
Media Teka-teki Silang atau disingkat TTS adalah Suatu permainan
dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan
huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang di berikan.
Petunjuknya biasa di bagi ke dalam kategori mendatar dan menurun tergantung
posisi kata-kata yang harus di isi.
Zaini dkk (2008) dalam Radili (2012), menyatakan bahwa teka-teki dapat
digunakan sebagai pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan
esensi belajar yang sedang berlangsung, bahkan pembelajaran dengan ini dapat
melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.
Hasil penelitian sebelumnya Farih dkk (2012) menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat
meningkatkan motivasi sebesar 57,35% dalam kategori rendah pada siklus I
meningkat menjadi 79,0% dalam kategori tinggi pada siklus II dan hasil belajar
siswa sebesar 62,2% (23 siswa) dalam kategori kompeten pada siklus I meningkat
menjadi 86,5% (32 siswa) dalam kategori kompeten pada sisklus II kelas X AP 2
SMK Negeri 1 Bangsri Kabupaten Jepara tahun 2012.
Radily menyimpulkan bahwa Strategi Active Learning Tipe Crossword
Puzzle mampu memotivasi, serta mengoptimalkan aktifitas siswa dalam belajar
dengan nilai rata-rata hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
kelas eksperimen yaitu 79,5 dan pada kelas kontrol yaitu 72,2. Ini berarti setelah
diberikan perlakuan (treatment) yang berbeda, nilai rata-rata hasil belajar siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul penelitian “Pengaruh Media Teka-Teki Silang
terhadap Kemampuan Menemukan Makna Kata Siswa Kelas VII SMP
Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Ajaran 2013/2014.”
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Kurangnya minat siswa dalam mempelajari tentang makna kata.
2. Kemampuan siswa dalam menemukan makna kata masih rendah, khususnya
3. Media pembelajaran yang masih monoton sehingga kurang memotivasi siswa
dalam menemukan makna kata.
C.Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah perlu dilakukan dalam suatu penelitian untuk
menciptakan hasil yang lebih baik dan terperinci dan dapat
dipertanggungjawabkan. Karena, kemampuan siswa dalam menemukan makna
kata masih rendah dan media pembelajaran yang masih monoton sehingga kurang
memotivasi siswa dalam menemukan makna kata maka, peneliti menawarkan
media teka-teki silang sebagai alternatif dalam menemukan makna kata dengan
tepat. Dengan demikian, batasan masalah dalam penelitian ini yaitu, pengaruh
media teka-teki silang terhadap kemampuan menemukan makna kata leksikal
(kata sulit) siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bosar Maligas.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas,
maka rumusan masalah yang akan diteliti diuraikan di bawah ini.
1. Bagaimanakah kemampuan menemukan makna kata sebelum diterapkan
media teka-teki silangpada siswa SMP Negeri 1 Bosar Maligas?
2. Bagaimanakah kemampuan menemukan makna kata sesudah diterapkan media
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media teka-teki silang
terhadap kemampuan menemukan makna kata siswa SMP Negeri 1 Bosar
Maligas?
E.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hasil kemampuan menemukan
makna kata leksikal (kata sulit) sebelum dan setelah diterapkannya media
teka-teki silang, serta seberapa besar pengaruh media teka-teki silang terhadap
kemampuan menemukan makna kata leksikal.
F. Manfaat Penelitian
Tidak ada penelitian yang tidak memiliki manfaat. Penelitian yang baik,
harus dapat dimanfaatkan inilah sifat pragmatis dari penelitian. Maka, seorang
penulis harus memikirkan lebih awal manfaat dari penelitian yang akan
dilakukannya. Maka dari itu, Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Dari segi teoretis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada
perkembangan ilmu pengetahuan. Hasilnya dapat dimanfaatkan lebih lanjut
baik sebagai bacaan bagi generasi penerus dan menjadi bahan acuan dalam
penelitian yang lebih lanjut, serta memberikan informasi bagi para pembaca
tentang media teka-teki silang sebagai alat dalam menemukan makna kata
2. Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan
informasi khususnya kepada para orang tua, instansi pendidikan, dan
masyarakat dalam hal kemampuan menemukan makna kata leksikal melalui
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Chaer, Abdul. 1994. Pengantar semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, dkk. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Faizah, hasnah .2008. linguistik umum. Pekanbaru : Cendekia Insan.
Hasan Alwi, dkk. 2002 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Hasibuan, Rosmaladewi. 2012. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Siswa yang Diajar Menggunakan Media The Thing Puzzle dengan Media Crossword Puzzle pada Materi Pertumbuhan dan Perkembangan Kelas VIII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T. A. 2012/2013. Medan: FMIPA UNIMED.
Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Mansur, Farih dan Ismiyati, Marimin. 2012. Penerapan Teka-Teki Silang pada Stenografi dengan Model STAD untuk Meningkatkan Motivasi. Semarang: FE UNNES.
Pateda, Mansoer. 1985. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Radili, Leny. 2012. Pengaruh Penggunaan Crossword Puzzle terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Padang. FIP UNP.
Silberman, Mel. 2013. Pembelajaran Aktif: 101 Strategi untuk Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT. Indeks.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
59
Syaiful Sagala. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. Alfabeta
Tarigan, H. G. 1983. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Rineka Cipta.