PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA YANG BERSTATUS
JANDA TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI
KELURAHAN KARTINI RANTAU PRAPAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
HOTMAIDA SARI NASUTION
NIM. 109371011
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKUTAS ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
penyertaan-Nya dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul “Hubungan Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak Di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”
Tujuan penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED. Selama
dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis dan
juga Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan atau kejanggalan baik dalam penulisan maupun isinya. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi menyempurnakan skripsi ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan
khususnya dunia pendidikan luar sekolah.
Medan, Maret 2014
Penulis
HOTMAIDA SARI NASUTION
i
ABSTRAK
Hotmaida Sari Nasution. Nim. 109371011. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2014.
Masalah dalam penelitian ini adalah kesibukan orangtua yang berstatus janda bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak sehingga anak tidak mendapatkan pola asuh dari orangtuanya yang berpengaruh terhadap minat belajar anak. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat.
Menurut (Gunarso:2005) “Pola asuh orangtua adalah suatu bentuk perlakuan orangtua dalam berinteraksi yang meliputi orangtua menunjukkan cara orangtua memperhatikan keinginan anak”. Sedangkan menurut (Sukardi:2008) “minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, dan kecenderungan dalam suatu aktivitas”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel 35 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus regresi linier sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis digunakan rumus Uji “t”.
DAFTAR ISI
1.1. Jenis-jenis Pola Asuh Orangtua ... 11
1.2. Aspek-aspek Pola Asuh Orangtua ... 16
2. Pengertian Orangtua………... 18
2.1 Peran Orangtua Dalam Pendidikan Anak ... 20
3. Pengertian Minat Belajar ... 22
3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar……… 26
3.2 Ciri-ciri Orang Yang Berminat Belajar………... 28
4. Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Minat Belajar…. 28 B. Kerangka Konseptual ... 30
v
C.Operasional Variabel Penelitian ... 33
1. Variabel Penelitian ... 33
2. Defenisi Operasional ... 33
D.Teknik Pengumpulan Data ... 34
E.Teknik Analisis Data ... ….. 38
F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Lokasi Penelitian... ... 40
B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 41
C.Analisis Penelitian ... 41
a. Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda... 41
b.Minat Belajar Anak ... 43
D.Pembahasan Hasil Penelitian ... 44
a. Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda... 44
b.Minat Belajar Anak ... 45
c. Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 48
B.Saran ... 49
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Paradigma Penelitian ... 31
Gambar 2 : Histogram Pola Asuh Orangtua ... 42
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Uji Coba Angket Pola Asuh Orangtua YangBerstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak………
Lampiran 2. Uji Validitas Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus
Janda Terhadap Minat Belajar Anak……….
Lampiran 3. Skor Angket Pola Asuh Orangtua Yang Berstatus Janda….
Lampiran 4. Skor Angket Minat Belajar Anak……….. Lampiran 5. Pengujian Hipotesis………...
Lampiran 6. Daftar Tabel t……….
Lampiran 7. Daftar Tabel r………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa proses pendidikan dapat
diselenggarakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan di dalam sekolah
(pendidikan formal), pendidikan di dalam masyarakat (pendidikan non
formal), dan pendidikan di dalam keluarga (pendidikan informal).
Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati karena
setelah anak lahir, pengenalan diantara orangtua dan anak-anaknya harus
diliputi rasa cinta kasih, ketentraman, dan kedamaian. Anak-anak akan
berkembang kearah kedewasaan dengan wajar di dalam lingkungan keluarga.
Segala sikap dan tingkah laku orangtuanya sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak, karena orangtua merupakan pendidik utama bagi
anak-anaknya. Kartono (2001:11) menyebutkan bahwa keluarga merupakan
lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan
diri sebagai makhluk sosial. Keluarga yang memberikan dasar pembentukan
tingkah-laku, watak, moral, dan pendidikan anak.
Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu,
hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah, yang dapat membentuk sebuah
keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan
membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang
2
fungsi utama dari keluarga adalah sebagai wahana untuk mendidik dan
mengasuh anak.
Memiliki orangtua yang lengkap adalah idaman semua anak,
orangtua yang lengkap yaitu adanya ayah dan ibu. Tetapi pada kenyataan yang
dijalani tidak seperti itu. Lebih banyak anak yang diasuh oleh orangtua yang
berstatus janda. Bahkan saat ini, hal tersebut sudah menjadi fenomena,
dikarenakan orangtua yang berstatus janda dari tahun ke tahun semakin
meningkat. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pendataan di Indonesia
pada tahun 2009 orangtua yang berstatus janda sebesar 6,43% jiwa, pada
tahun 2010 sebesar 7,70% jiwa, dan pada tahun 2011 sebesar 10,77% jiwa.
Kemudian dari hasil sensus penduduk nasional 2012 juga dapat diketahui
bahwa jumlah perempuan yang menjabat sebagai kepala rumah tangga sebesar
1.245.761 dimana sebagian besar 92,59% jiwa berstatus janda baik karena
cerai mati maupun cerai hidup. (BPS, Tahun 2012)
Dengan data tersebut dapat dilihat bahwa angka ibu yang berstatus
janda semakin meningkat. Pada umumnya sebagian besar keluarga dengan ibu
yang berstatus janda disebabkan karena meninggalnya suami, perceraian, dan
remaja yang hamil diluar nikah (Feltey:1995). Jadi orangtua yang berstatus
janda merupakan orangtua perempuan yang berpisah dengan pasangan
hidupnya, yang memiliki tanggung jawab atas pengasuhan anak yang
dilahirkan dari pernikahan yang sah secara hukum, adat, agama, dan Negara.
Setiap orangtua memiliki tanggung jawab dalam memberikan
pengasuhan kepada anak-anaknya, karena pola asuh merupakan perlakuan
mendidik anaknya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap pola asuh yang
diterapkan oleh orangtua memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh
kembang anak-anaknya. Orang tua memiliki cara atau strategi yang
berbeda-beda dalam mengasuh anak-anaknya, orangtua yang mengasuh anaknya secara
keras akan mengakibatkan anak menjadi takut dan ketergantungan dengan
orangtuanya, sehingga menyebabkan anak melakukan semua hal karena
terpaksa. Sebagian orangtua tidak peduli dengan kehidupan anak-anaknya, hal
tersebut disebabkan kesibukan kerja orangtua untuk memenuhi kebutuhan
keluarga sehingga mengakibatkan anak tidak terarah dengan baik. Begitu juga
halnya dengan orangtua yang menerapkan pola asuh memanjakan
anak-anaknya, yang akan mengakibatkan anak ingin berbuat sesuka hatinya. Oleh
karena itu, pola asuh yang di terapkan keluarga khususnya orangtua sangat
berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak di dalam keluarga dan
juga berpengaruh terhadap minat belajarnya.
Minat belajar merupakan suatu keinginan seseorang yang kuat untuk
melakukan perubahan tingkah laku guna memperoleh ilmu pengetahuan. Di
dalam proses perkembangan, minat diperlukan dukungan, perhatian, dan
bimbingan dari keluarga khususnya orangtua, baik itu orangtua yang lengkap
maupun orangtua yang tidak lengkap. Orangtua yang tidak lengkap khususnya
ibu yang berstatus janda pada hal ini kurang memberikan dorongan dan
perhatian kepada anak-anaknya dalam minat belajarnya. Jadi, yang dikatakan
minat berlajar seseorang baik, jika antara orangtua dan anak harus memiliki
interaksi yang baik sehingga akan menimbulkan kemauan dalam diri anak.
4
belajar anak. sehubungan dengan faktor minat belajar tersebut, keluarga yang
lengkap dan tidak lengkap juga memiliki pengaruh pada tinggi rendahnya
minat belajar anak.
Masyarakat berpendapat bahwa anak yang di asuh oleh orangtua
yang tidak lengkap atau berstatus janda minat belajarnya rendah, hal tersebut
dapat dilihat dari kehidupan mereka sehari-hari yang kurang asuhan dan
perhatian dari orangtuanya yang sibuk bekerja sehingga kebanyakan dari
anak-anak yang diasuh oleh orangtua yang berstatus janda lebih menghabiskan
waktu belajar mereka dengan bermain-main, bahkan tidak banyak dari
anak-anak yang diasuh oleh orangtua yang berstatus janda membantu orangtuanya
berjualan di pasar untuk mendapatkan uang.
Hal demikian dapat dibuktikan dari hasil penelitian (Lita,2009)
menyebutkan bahwa jumlah minat belajar anak yang diasuh oleh orangtua
yang berstatus janda di Indonesia rendah yaitu sebesar 60,4% anak, sedangkan
minat belajar anak yang diasuh oleh orangtua yang lengkap sebesar 49,8 %
anak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa anak yang diasuh oleh
orangtua berstatus janda minat belajarnya lebih rendah dari minat belajar anak
yang diasuh oleh orangtua yang lengkap.
Orangtua yang berstatus sebagai janda dituntut untuk siap dan
mampu memainkan peran gandanya sebagai pencari nafkah dan juga sekaligus
mengasuh anak-anaknya seorang diri, termasuk untuk menyediakan waktu
bagi anak-anaknya. Sebagai orangtua yang berstatus janda, mau tidak mau
mereka harus mampu mengatur segalanya seorang diri dan membagi waktu
memberikan perhatian kepada anak-anaknya. Tetapi, fakta yang terjadi saat ini
orangtua yang berstatus janda kesulitan dalam membagi waktunya antara
bekerja dengan mengasuh anaknya. Sampai mereka lebih mementingkan
mencari nafkah dari pada mengasuh anaknya, hal tersebut terjadi dikarenakan
faktor ekonomi keluarga lemah yang membuat ibu sebagai orangtua tunggal
“janda” harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Jadi,
fokus penelitian yaitu para ibu yang berstatus janda, baik yang usia produktif
maupun tidak produktif yang memiliki anak dalam usia pendidikan.
Dari data yang ada di Kelurahan Kartini Rantau Prapat terdapat 100
orangtua yang berstatus janda, baik dikeranakan kematian maupun perceraian,
dan orangtua berstatus janda yang memiliki anak usia Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) berjumlah 35 orang. Kemudian masih
banyak ibu sebagai orangtua yang berstatus janda belum memberikan pola
asuh yang baik terhadap anak-anaknya, sehingga berdampak kepada keinginan
dan semangat anak untuk belajar. Hal ini dikarenakan ketidaktahuan ibu
sebagai orangtua yang berstatus janda terhadap bagaimana mengasuh anak
dengan baik disebabkan kurangnya pendidikan orangtua. Tingkat pendidikan
orangtua berhubungan dengan tingkat pengetahuannya mengenai bagaimana
cara untuk mengasuh dan mendidik anak-anaknya dengan baik sehingga
berpengaruh kepada keinginan anak untuk belajar.
Orangtua yang berstatus janda di kelurahan ini juga kebanyakan
kehidupannya menengah kebawah dan tidak memiliki penghasilan yang tetap
setiap bulannya, seperti jualan di pasar, tukang cuci, pembatu rumah tangga,
6
membantu ibunya bekerja untuk mencari uang. Hal tersebut dapat dilihat dari
hasil penelitian (Arifin:2010) anak-anak usia sekolah yang membantu
orangtua bekerja sebesar 58% anak sedangkan anak-anak yang tidak ikut serta
dalam membantu orangtua bekerja sebesar 42% anak. Oleh karena itu,
anak-anak yang sudah ke asyikkan bekerja membantu orangtua, membuat anak-anak lupa
waktu untuk belajar sehingga berpengaruh pada minat belajarnya. Tetapi, anak
yang membantu orangtuanya bekerja tidak semua minat belajarnya rendah,
demikian juga dengan anak yang tidak ikut dalam membantu orangtua bekerja,
tidak semua minat belajarnya tinggi.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis sangat tertarik untuk
meneliti tentang “Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda
Terhadap Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Keinginan belajar anak yang diasuh oleh orangtua berstatus janda rendah
2. Masih ada anak yang kurang semangat untuk belajar
3. Kesadaran anak dalam kegiatan belajar masih kurang
4. Kurangnya perhatian dari orangtua janda terhadap kegiatan belajar anak
5. Orangtua yang berstatus janda sulit dalam membagi waktu antara bekerja
dan mengasuh anaknya
6. Rendahnya tingkat pendidikan orangtua yang berstatus janda
C. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti serta untuk
menghindari meluasnya permasalahan, maka penulis membatasi masalah
penelitian pada “Pengaruh pola asuh orangtua yang berstatus Janda yang
memiliki anak usia sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) terhadap minat belajarnya di Kelurahan Kartini Rantau
Prapat”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut: “Seberapa Besar Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap Minat Belajar Anak Di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.
E. Tujuan Penelitian
Di dalam penelitian ini yang menjadi tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui “Pengaruh Pola Asuh Orangtua yang Berstatus Janda Terhadap
Minat Belajar Anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat”.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Penelitian Secara Praktis
Sebagai bahan masukan bagi orangtua yang berstatus janda di
Kelurahan Kartini Rantau Prapat untuk mengasuh anak dalam meningkatkan
8 2. Manfaat Penelitian Secara Teoritis
a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain,khususnya bagi mahasiswa/i
UNIMED jurusan Pendidikan Luar Sekolah
b. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi linier yang peroleh adalah
Y = 10,25+0,51X. Hal ini berarti
jika tidak ada pola asuh orangtua yang berstatus janda maka minat belajar anak di
Kelurahan Kartini Rantau Prapat adalah sebesar 10,25. Dan pengaruh yang
diberikan terhadap minat belajar anak adalah sebesar 0,51. Sehingga dari
perhitungan tersebut disimpulkan bahwa pola asuh orangtua yang berstatus janda
memberikan pengaruh yang berarti terhadap minat belajar anak. Pola asuh
orangtua yang berstatus janda memberikan pengaruh sebesar 0,54 atau 54%
terhadap minat belajar anak di Kelurahan Kartini Rantau Prapat dan selebihnya
dipengaruhi oleh faktor lain. Tingkat keberartian (hipotesis) pola asuh orangtua
yang berstatus janda dengan minat belajar anak pada taraf signifikan 95% atau
α=0,05 dengan dk=n-2=35-2=33 diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,38 > 1,690 dengan
demikian jawaban dari tujuan penelitian bahwasanya terdapat pengaruh yang
positif antara pola asuh orangtua yang berstatus janda terhadap minat belajar anak
48 B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka peneliti
mengajukan saran-saran:
1. Bagi orangtua yang berstatus janda, harus memberikan pengasuhan yang
terbaik kepada anak-anaknya sehingga anak-anak memiliki keinginan
atau minat dalam belajar dengan baik.
2. Diharapkan kepada orantua yang berstatus janda, perlu adanya
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Badan Pusat Statistik. 2013. http://datastatistikindonesia.com. Diakses 12 Mei 2013
Balson. Maurice. 2002. Menjadi Orangtua Yang Baik. Jakarta: Bumi Aksara
Crow Lester. D, Crow. Alice. 2000. Psikologi Pendidikan. Surabaya: Bina Ilmu
Depdikbud, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Djamarah S.B. 2004. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hadi, S dan Parmadiningsih, Y. Manual SPS (Seri Program Statistik). Yogyakarta:Badan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Kartini, kartono. 2001. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: Rajawali Press.
Laisya Febriyanti. 2009. Pola Asuh Orangtua. Dalam
(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37hubungan-pola-asuh-orang-tua.htm diakses mei 2013). diakses 24 Mei 2013
Litani. 2009. Faktor-Faktor Dalam Minat Belajar. Dalam
http://www.sabda.org/c3i/faktor_minat_belajar_anak. diakses 24 Mei 2013
Musen. 2004. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Octaria, Dwi (2007), Hubungan Pola Asuh Orangtua Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Sekolah Dasar. Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UPI Bandung. Skripsi tidak dipublikasikan.
51
Rahmadani, Sri. 2012. Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Belajar Mengajar Paket C di Unit Pelaksana Teknis SKB Karo. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.
Sadirman, A. M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.
Singgih D. Gunarsa. 1996. Psikologi Untuk Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia, Jakarta
Singgih D. Gunarsa. 1982. Dasar dan Teori Perkmbangan Anak, BPK Gunung Mulia, Jakarta
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sudarsono. 2005. Lingkungan dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Sukardi, 2008. Minat
Belajar.http://sunartombs.wordpress.com/2008/09/23/minat-belajar/. Diakses 24 Februari 2013.
Shohib, M. 2002. Praktek dan Teoritis Pendidikan. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2011. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
(http://www.depdiknas.go.id/jurnal/37hubungan-pola-asuh-orang-tua.htm diakses mei 2013)