• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN DANA LOKAL ITS TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN UNGGULAN DANA LOKAL ITS TAHUN 2020"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROPOSAL

PENELITIAN UNGGULAN DANA LOKAL ITS TAHUN 2020

JUDUL PENELITIAN

Digitalisasi data pengukuran praktikum fletcher trolley secara real time berbasis internet of things

Tim Peneliti:

Dr. Tri Arief Sardjono S.T., M.T. (Teknik Biomedik / FTEIC) Murry Raditya, S.T, M.T (Teknik Instrumentasi / F-Vokasi) Ari Dwi Krisbianto, S.T, M.Ds (Creabiz / Desain Produk Industri)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2020

(2)

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

DAFTAR GAMBAR ... 3

DAFTAR TABEL ... 4

BAB 1. RINGKASAN ... 5

BAB 2 LATAR BELAKANG ... 6

2.1 Manfaat Praktikum online ... 7

2.2 Rasionalitas ... 7

2.3 Tujuan ... 7

BAB 3 KAJIAN PUSTAKA ... 8

3.1 Internet of Things ... 8

3.2 Protokol MQTT ... 9

3.3 Modul Praktikum ... 10

3.3.1 Praktikum : Fletcher Trolley ... 10

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 15

4.1. Digitalisasi perangkat praktikum ... 15

4.2. User Flow ... 18

4.3. Mockup web base aplikasi Telelab ... 19

4.4. Desain enclosure untuk modul IoT ... 21

BAB 5 JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA ... 23

5. 1. Jadwal ... 23

5.2 Anggaran Biaya ... 23

BAB 6 DAFTAR PUSTAKA ... 25

BAB 7 LAMPIRAN ... 26

(3)

3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Arsitektur WSN dengan broker dan gateway. [1] ... 9

Gambar 4. 1. Konsep (Diagram Blok) untuk pengembangan digitalisasi perangkat praktikum ... 15

Gambar 4. 2. Konsep (Wireframe) laman login praktikan ... 16

Gambar 4. 3 Konsep (Wireframe) antarmuka website praktikum hukum Kirchhoff. ... 17

Gambar 4. 4 Konsep (Wireframe) laman percobaan yang dilakukan secara interaktif oleh praktikan ... 18

Gambar 4. 5 User Flow pelaksanan praktikum ... 19

Gambar 4. 6 Tampilan depan modul telelab... 19

Gambar 4. 7 Desain Tutorial Praktikum ... 20

Gambar 4. 8 Desain monitoring pelaksanaan praktikum ... 20

Gambar 4. 9 Gambar enclosure tampak atas ... 21

Gambar 4. 10 Gambar enclosure tampak bawah ... 21

Gambar 4. 11 Gambar enclosure tampak bagian dalam ... 22

(4)

4

DAFTAR TABEL

Tabel 5. 1 Jadwal kerja penelitian ... 23 Tabel 5. 2 Anggaran Biaya Penelitian untuk komponen ... 23 Tabel 5. 3. Pembuatan Web Apps ... 24

(5)

5

BAB 1. RINGKASAN

Kegiatan praktikum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember menjadi salah satu aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan perkuliahan bidang sains seperti pada mata kuliah Fisika Dasar. Ada beberapa hal yang membuat kegiatan praktikum penting untuk dilakukan. Yang pertama praktikum dinilai mampu menambah antusiasme siswa/praktikan dalam mempelajari materi. Kemudian praktikum juga dapat mengasah keterampilan dan pengetahuan siswa/praktikan dalam melaksanakan eksperimen/percobaan.

Lalu praktikum dapat menambah pemahaman siswa /praktikan dalam memahami materi.

Seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Fisika Dasar mengakibatkan fasilitas laboratorium yang ada pada saat ini sulit untuk menunjang kegiatan praktikum dengan optimal. Diperlukan suatu terobosan pada pelaksanaan kegiatan praktikum, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan mahasiswa seiring dengan bertambahnya jumlah mahasiswa ITS.

Pada penelitian ini diusulkan digitalisasi kegiatan praktikum dengan memanfaatkan emerging technology seperti Internet of Things dan Cloud Service guna meningkatkan kualitas pengelolaan layanan laboratorium Fisika Dasar. Pengembangan praktikum berbasis teknologi dilakukan dengan merevolusi konsep kegiatan pembelajaran praktikum yang semula paper-based menjadi online-based/online learning. Kemudian dilakukan pengembangan perangkat yang memungkinkan pengiriman hasil-hasil pengukuran dalam kegiatan praktikum yang terintegrasi dengan website yang dapat diakses oleh mahasiswa.

Diharapkan pada penelitian ini dihasilkan sistem pembelajaran praktikum berbasis teknologi yang interaktif guna mendukung pembelajaran materi kuliah Fisika Dasar.

Kata Kunci: Praktikum Fisika, Praktikum berbasis Teknologi, Internet of Things, Cloud Service, Web Application

(6)

6

BAB 2 LATAR BELAKANG

Fisika adalah salah satu cabang ilmu sains yang selama ini lebih sering hanya dipelajari di dalam kelas dengan proses pembelajaran searah yang dilakukan oleh guru. Fisika semestinya dipelajari dengan cara melakukan langsung atau lebih sering dikenal dengan istilah percobaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa fisika adalah ilmu percobaan (Young and Freedman, 2002), artinya fisika juga bisa dipelajari dengan cara percobaan atau kegiatan praktikum.

Terdapat beberapa alasan mengapa kegiatan praktikum penting untuk dilakukan dalam pembelajaran sains, khususnya fisika. Setidaknya terdapat 4 alasan yang dikemukakan para pakar pendidikan IPA/sains mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum mampu membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan dasar dalam melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah (Reductionism, Repeatability, dan Refutation). Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi mata kuliah (Woolnough and Allsop, 1985).

Melalui praktikum, akan timbul rasa ingin tahu yang lebih sehingga motivasi belajar akan meningkat. Keterampilan dasar eksperimen juga akan terasah seperti : mengamati, mengukur, menggolongkan , mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, merencanakan percobaan, mengidentifikasi variabel, menentukan langkah kerja, melakukan eksperimen, membuat dan menafsirkan informasi/grafik, menerapkan konsep, menyimpulkan dan mengkomunikasikan baik secara verbal dan non verbal

Seiring dengan beberapa penjelasan tentang pentingnya kegiatan praktikum tersebut, mahasiswa ITS diwajibkan mengambil praktikum Fisika Dasar. Praktikum Fisika Dasar terbagi menjadi Praktikum Fisika Dasar 1 dan 2. Praktikum Fisika Dasar 1 terdiri dari Kinematika, Dinamika Rotasi, Getaran dan Fluida, yang dibagi menjadi praktikum bandul matematis dan fisis, gerak peluru, Fletcher Trolley, momen nersia, bola jatuh bebas, dan bola jatuh tak beraturan sedangkan praktikum Fisika Dasar 2 terdiri dari panas yang ditimbulkan oleh Arus Listrik, Voltameter, Hukum Ohm, Hukum Kirchoff, Arus Bolak Balik, Plat Kapasitor, Induksi Elektromagnetik, Termokopel. Praktikum : Fletchers Trolley bertujuan menghitung gerak dengan percepatan uniform dengan peralatan yang digunakan adalah Fletchers Trolley, Holding Magnet, Stop Clock, Small Contact Plate, Power Supply tegangan rendah, Morse key dan kabel penghubung.

(7)

7

2.1 Manfaat Praktikum online

Pelaksanaan praktikum online ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat antara lain:

1. Dapat menambah pemahaman dan mempermudah mahasiswa dalam proses praktikum fisika dasar

2. Praktikum dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku

3. Dapat menambah pendapatan bagi ITS, dimana praktikum juga bisa dilakukan oleh mahasiswa non ITS sesuai dengan ketentuan yang berlaku

2.2 Rasionalitas

1. Pentingnya Laboratorium Fisika Dasar untuk menunjang kegiatan pembelajaran fisika sebagai upaya pembuktian teori-teori dasar fisika melalui kegiatan praktikum.

2. Peningkatan jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah fisika dasar yang mengakibatkan ketidakseimbangan jumlah rasio mahasiswa dengan fasilitas laboratorium fisika dasar.

3. Digitalisasi berbasis IoT pada laboratorium fisika dasar sangat diperlukan untuk mengakomodir kebutuhan praktikum mahasiswa yang terus berkembang seiring perkembangan jumlah mahasiswa.

4. Digitalisasi berbasis IoT pada laboratorium fisika dasar dapat meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa ITS dan non ITS.

2.3 Tujuan

Di dalam penyusunan proposal digitalisasi Laboratorium Fisika Dasar berbasis IoT ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pengelolaan layanan laboratorium bagi peserta didik di ITS guna menunjang kelancaran pembelajaran fisika dasar berdasarkan kurikulum yang diterapkan agar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh ITS yaitu membentuk sarjana yang dapat bekerja di bidang apapun yang berkaitan dengan teknologi terkini, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat baik secara nasional maupun internasional, atau layanan pendidikan, juga dapat mengikuti perkembangan teknologi informasi, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lulusan melalui pembelajaran sepanjang hayat

(8)

8

BAB 3 KAJIAN PUSTAKA

3.1 Internet of Things

Bicara mengenai Internet of Thing yang biasa disebut dengan IoT tidak ada habisnya karena Internet of Things tidak mempunyai definisi tetap selalu ada saja bahasan entah itu berasal dari suatu keseharian kita hingga benda-benda yang dapt dijadikan perangkat untuk mempermudah aktivitas kita. Namun kita dapat menentukan apakah suatu perangkat merupakan bagian dari IoT atau tidak dengan pertanyaan berikut ini: Apakah produk suatu vendor dapat bekerja dengan produk dari vendor yang lain? Dapatkah suatu kunci pintu dari vendor A berkomunikasi dengan saklar lampu dari vendor B, dan bagaimana jika seorang pengguna ingin memasukkan termostatnya menjadi bagian dari komunikasi tersebut.

Jadi Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet. ‘A Things’ pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart kabel, smart meter, smart grid sensor.

Penelitian pada IoT masih dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, tidak ada definisi dari Internet of Things. Berikut adalah beberapa definisi alternatif dikemukakan untuk memahami Internet of Things (IoT), antara lain : menurut Ashton pada tahun 2009 definisi awal IoT adalah Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Pernyataan tersebut diambil dari artikel sebagai berikut: “Hari ini komputer dan manusia, hampir sepenuhnya tergantung pada Internet untuk segala informasi yang semua terdiri dari sekitar 50 petabyte (satu petabyte adalah 1.024 terabyte) data yang tersedia pada Internet dan pertama kali digagas dan diciptakan oleh manusia. Dari mulai magnetik, menekan tombol rekam, mengambil gambar digital atau memindai kode bar.

(9)

9

Diagram konvensional dari Internet meninggalkan router menjadi bagian terpenting dari semuanya. Masalahnya adalah orang memiliki waktu, perhatian dan akurasi terbatas.

Mereka semua berarti tidak sangat baik dalam menangkap berbagai data tentang hal di dunia nyata. Dari segi fisik dan begitu juga lingkungan kita. Gagasan dan informai begitu penting, tetapi banyak lagi hal yang pernting. Namun teknologi informasi saat ini sangat tergantung pada data yang berasal dari orang-orang sehingga komputer kita tahu lebih banyak tentang semua ide dari hal-hal tersebut”

Menurut Casagras (Coordinator and support action for global RFID-related activities and standardisation) mendefinisikan IoT sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko- operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas

3.2 Protokol MQTT

Message Queuing Telemetry Transport atau dikenal dengan MQTT [1] adalah protokol konektivitas machine-to-machine (M2M) /IoT yang berbasis open source dengan standar terbuka (OASIS) yang dirancang untuk perangkat terbatas dan bandwidth rendah, dengan latency tinggi atau berjalan pada jaringan yang diandalkan. MQTT sering digunakan untuk perangkat yang terhubung aplikasi mobile di era M2M/IoT yang mana bandwidth dan daya baterai menjadi pertimbangan utama sehingga dirasa sangat ideal untuk perangkat.

Gambar 3. 1 Arsitektur WSN dengan broker dan gateway. [1]

(10)

10

Prinsip protokol MQTT yaitu publish subcribe. Komponen seperti sensor yang menghasilkan informasi tertentu akan menerbitkan informasi disebut dengan publisher.

Klien yang menginginkan informasi tertentu akan mendaftarkan diri dari informasi tersebut, proses ini disebut subscribe dan klien tersebut adalah subscriber. Selain itu juga terdapat istilah broker yang bertugas menjamin subscriber mendapatkan informasi yang diinginkan dari publisher. Interaksi antara publisher, subscriber dan broker digambarkan seperti pada Gambar 3.1. Pada arsitektur WSN digambarkan dengan broker sebagai middleware seperti pada Gambar 3.1. Broker terletak pada jaringan tradisional seperti Internet/LAN/WAN.

Dibutuhkan gateway untuk menyediakan akses dengan broker. Sedangkan keamanan pada MQTT bisa menggunakan proxy pada MQTT tersebut atau menggunakan HTTP proxy.

Perbedaan yang terjadi yaitu pada MQTT proxy terdapat pendekatan latensi yang lebih rendah dan lebih jelas jika ukuran data meningkat.

Terdapat tiga definisi level Quality of Service (QoS) pada MQTT untuk menjamin pesan terkirim ke klien, meliputi :

 0 : broker/klien akan mengirim pesan sekali tanpa konfirmasi.

 1 : broker/klien akan mengirimkan pesan minimal sekali, diperlukan konfirmasi,

 2 : broker/klien akan mengirimkan pesan tepat sekali dengan menggunakan four step handshake.

Pesan dikirim melalui semua level QoS dan klien dapat subscribe level QoS manapun juga.

Klien dapat memilih maksimum QoS yang akan diterima. Sebagai publisher dan subscriber yang berdasarkan protokol, mengijinkan banyak perangkat untuk berkomunikasi melalui jaringan wireless.

3.3 Modul Praktikum

3.3.1 Praktikum : Fletcher Trolley

Suatu benda dikatakan mengalami gerak lurus apabila lintasan yang dilalui benda berbentuk garis lurus (tidak berbelok-belok). Untuk dapat menentukan dengan tepat posisi dari suatu benda yang bergerak lurus, maka ditetapkan terlebih dahulu suatu titik pada garis gerak benda tersebut sebagai titik asal gerak. Jarak dari titik asal sampai ke benda tersebut disebut dengan koordinat benda.

Biasanya koordinat tersebut dianggap berharga positif apabila benda berada di sebelah kanan titik asal, dan sebaliknya akan dianggap negatif apabila berada di sebelah kiri titik asal.

(11)

11

Kecepatan rata-rata sebuah benda yang bergerak didefinisikan sebagai perbandingan perpindahannya dengan selang waktu terjadinya perpindahan itu.

Kecepatan rata-rata (vektor) = perpindahan (vektor) selang waktu (skalar)

Kecepatan rata-rata adalah besaran vektor, oleh karena hasil bagi vektor oleh skalar tersebut akan berupa vektor pula, dan arahnya sama dengan arah perpindahan.

Kelajuan rata-rata sebuah benda yang bergerak didefinisikan sebagai perbandingan panjang lintasan dengan selang waktunya.

Kelajuan rata-rata (skalar) = panjang lintasan (skalar) selang waktu (skalar)

Kecepatan sesaat pada suatu titik dapat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata sepanjang perpindahan yang sangat kecil sekali dan di sepanjang mana pula titik tersebut berada.

Kecepatan benda yang bergerak berubah secara terus menerus selama gerakan tersebut berlangsung, kecuali pada keadaan tertentu. Apabila kecepatan tersebut mengalami perubahan, maka dikatakan bahwa benda tersebut bergerak dengan gerakan yang dipercepat atau mempunyai percepatan.

Percepatan rata dalam selang waktu ketika benda bergerak didefinisikan sebagai perbandingan perubahan kecepatan terhadap selang waktunya tersebut.

Percepatan rata-rata (vektor) = perubahan kecepatan(vektor) selang waktu (skalar)

a = v – v0 t – t0

Percepatan sesaat sebuah benda, yaitu percepatan pada suatu saat tertentu, atau pada saat salah satu titik di lintasannya, didefinisikan dengan cara yang sama seperti kecepatan sesaat. Andaikan  v menyatakan perubahan kecepatan selama selang waktu  t, maka percepatan rata-rata selama selang waktu ini adalah :

a =  v

 t

Harga limit dari percepatan rata-rata untuk  t yang teramat sangat kecil, ialah percepatan sesaat a. Harga limit dari  v /  t ialah dv/dt

a = lim  v = dv

v0  t dt

(12)

12

Karena v = dx / dt, maka ditulis : a = d dx = d2x

dt dt dt2

Gerak lurus yang dialami suatu benda ada bermacam-macam yaitu : Gerak lurus beraturan

Gerak lurus beraturan adalah gerak lurus sebuah benda dengan kecepatan tetap (konstan), sehingga percepatannya (a) = 0.

v = konstan = ds / dt  ds = v dt

 ds =  v dt  S = v . t

maka diperoleh jarak yang ditempuh dalam waktu

 t   S = v .  t

Gerak lurus berubah beraturan

Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak lurus dengan percepatan konstan (tidak nol). Dan memiliki perubahan kecepatan yang sebanding dengan perubahan kecepatan dan waktu gerak.

Pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) berlaku : v  0 dan a  0

karena a = dv / dt, maka dv = a . dt Bila diintegrasikan :

 dv =  a dt Karena a = konstan, maka

 dv = a  dt

Misalkan pada keadaan awal (t = 0), kecepatannya adalah v0, sedangkan pada saat t mempunyai kecepatan sebesar v, maka

v0v dv = a t0t dt sehingga

v – v0 = a (t – 0 ) atau :

v = v0 + a t sedangkan

v = ds / dt

(13)

13

maka

ds = v . dt

= (v0 + a t) dt bila diintegrasikan :

 ds =  (v0 + a t) dt

misalkan juga bahwa pada saat awal benda ada di S0 dan pada saat t benda ada di S, maka :

s0s ds = t0t (v0 + a t) dt sehingga :

S – S0 = v0t + ½ a t2

Di sini, S tidak menyatakan jarak yang ditempuh melainkan menyatakan posisi benda pada saat t. Jarak yang ditempuh dalam hal ini adalah x – x0 .

Selain rumus-rumus di atas juga terdapat suatu rumus lain untuk gerak lurus dengan percepatan tetap, yang menghubungkan kecepatan v dengan posisi x. Hubungan tersebut dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :

Dari v = v0 + a t akan diperoleh : t = v - v0

a

Substitusi t dalam persamaan akan menghasilkan : S = S0 + ½ v2 - v02

a

Jadi v2 = v02 + 2a (S – S0)

Peralatan

Untuk percobaan ini dibutuhkan peralatan:

1. Satu set Fletchers Trolley 2. Stop clock satu buah 3. Holding magnet 4. Small Contact Plate

5. Power supply tegangan rendah 6. Morsey key satu buah

7. Kabel penghubung satu set (8 buah)

Cara kerja

1. Menyusun rangkaian 1, untuk percobaan pertama.

(14)

14

2. Mencatat waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak A dan B, atau S, dan mengulangi sebanyak 5 kali.

3. Menyusun rangkaian 2. Menentukan jarak B – C atau S’ tetap dan mengatur penyangga bandul agar pada waktu kereta menyentuh small contact plate, beban telah disangga oleh penyangga.

4. Mencatat waktu yang diperlukan (t’) untuk jarak S’ dengan jarak S yang berubah-ubah menurut langkah 2, dan mengulangi sebanyak lima kali.

(15)

15

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Digitalisasi perangkat praktikum

Digitalisasi perangkat praktikum perlu dilakukan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran praktikum berbasis teknologi yang interaktif dengan tetap memperhatikan ranah perkembangan psikomotorik dan afektif praktikan.

Upaya yang pertama yakni menggantikan konsep kegiatan pembelajaran yang semula paper-based menjadi online learning yang interaktif. Website praktikum dibangun dengan antarmuka yang memberikan pengalaman (experience) belajar kepada praktikan dengan efektif dan mudah dipahami.

Upaya selanjutnya yakni memodernisasi perangkat pengukuran praktikum ke perangkat pengukuran digital yang memungkinkan pengiriman hasil pengukuran langsung ke Cloud Computer. Hasil pengukuran ini nantinya akan terintegrasi dengan website praktikum, sehingga data pengukuran selama kegiatan praktikum dapat dievaluasi dengan lebih mudah dan efektif.

Ilustrasi konsep pengembangan digitalisasi perangkat praktikum diperlihatkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1. Konsep (Diagram Blok) untuk pengembangan digitalisasi perangkat praktikum

(16)

16

Adapun usulan digitalisasi beberapa komponen/instrument praktikum dalam upaya pengembangan praktikum online tertera pada Tabel 1 berikut:

Tabel 4.1. Usulan Digitalisasi Perangkat Praktikum Hukum Kirchhoff Komponen/Instrumen

Praktikum

Peralatan Existing Usulan Digitalisasi Perangkat

Instrumentasi Pengukuran Multimeter Digital Modul Instrumentasi Pengukuran berbasis IoT

Instruksi Praktikum Cetak (Paper Based) Website Interaktif Pengisian Lembar Data

Praktikum

Cetak (Paper Based) Website Interaktif Pre-test dan Post Test Manual / Tatap Muka Online

Pengembangan digitalisasi perangkat praktikum memungkinkan praktikan mendapatkan pengalaman interakif praktikum hukum kirchhoff secara digital dengan konsep / skenario sebagai berikut:

1) Praktikan Login ke laman Praktikum Online ITS

Gambar 4. 2. Konsep (Wireframe) laman login praktikan

2) Praktikan mendaftar (enroll) pada laman Praktikum Kirchoff

3) Praktikan melakukan sinkronisasi perangkat IoT untuk pengukuran tegangan dan arus ke Website

4) Praktikan mendapat materi mengenai dasar konsep dan latar belakang praktikum. Materi disampaikan dalam bentuk video dan teks.

(17)

17

Gambar 4. 3 Konsep (Wireframe) antarmuka website praktikum hukum Kirchhoff.

5) Praktikan memulai percobaan sesuai dengan instruksi (contoh: menyusun rangkaian sesuai dengan instruksi)

6) Praktikan melakukan perhitungan secara manual sesuai dengan dasar teori 7) Praktikan melakukan pengukuran dengan memasangkan test probe pada titik-

titik cabang (node) yang diamati.

8) Hasil pengukuran akan tampil pada website, praktikan dapat menyimpan hasil pengukuran dengan klik tombol simpan

9) Praktikan melanjutkan ke percobaan berikutnya sesuai dengan instruksi yang berikutnya

10) Praktikum selesai apabila praktikan sudah menyelesaikan seluruh percobaan atau waktu yang disediakan telah habis

(18)

18

Gambar 4. 4 Konsep (Wireframe) laman percobaan yang dilakukan secara interaktif oleh praktikan

4.2. User Flow

User flow adalah prosedure pelaksanaan praktikum secara online pada modul Telelab.

Adapun desain user flow yang dibuat adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai peserta praktikum harus Log in terlebih dahulu baik melalui aplikasi web ataupun melalui aplikasi mobile.

2. Setelah berhasil log in, mahasiswa praktikan memilih modul praktikum yang akan dilaksanakan. Informasi antrian akan ditampilkan pada tiap modul bila modul yang diakses sedang digunakan oleh peserta lain.

3. Bila sudah bisa mengakses modul praktikum, peserta harus mempelajari terlebih dahulu konsep, object dan prosedure pelaksanaan praktikum pada aplikasi web/mobile.

4. Berikutnya adalah pelaksanaan praktikum dengan modul telelab. Mahasiswa praktikum menjalankan instruksi praktikum dengan melakukan perhitungan juga pembuktian hasil perhitungan pada modul telelab.

5. Hasil perhitungan dan konfigurasi data praktikum disubmit keserver untuk diproses oleh perangkat modul telelab. Selama proses mahasiswa dapat melihat secara streaming proses yang terjadi pada perangkat Telelab melalui kamera terpasang.

(19)

19

6. Data terkirim diteruskan ke perangkat telelab untuk diproses. Hasil proses data dikirimkan ulang oleh server ke front end modul telelab. Mahasiswa dapat secara langsung melihat hasil percobaan berikut nilai yang diperoleh.

7. Dosen/asisten pengampu dapat juga melihat hasil percobaan setiap peserta melalui aplikasi web.

Gambar 4. 5 User Flow pelaksanan praktikum

4.3. Mockup web base aplikasi Telelab

Gambar 4. 6 Tampilan depan modul telelab

(20)

20

Pada Gambar 4.6. Peserta praktikum melakukan login setelah registrasi terlebih dahulu untuk bisa mengakses dan mengikuti serta melaksanakan praktikum

Gambar 4. 7 Desain Tutorial Praktikum

Gambar 4.7. Adalah desain tutorial prosedur dan pelaksanaan praktikum yang berikutnya akan terhubung dengan modul telelab.

Gambar 4. 8 Desain monitoring pelaksanaan praktikum

Gambar 4.8 Dosen, asisten dan peserta dapat memonitor aktifitas pelaksanaan praktikum

(21)

21

4.4. Desain enclosure untuk modul IoT

Gambar 4. 9 Gambar enclosure tampak atas

Gambar 4. 10 Gambar enclosure tampak bawah

(22)

22

Gambar 4. 11 Gambar enclosure tampak bagian dalam

(23)

23

BAB 5 JADWAL DAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana penelitian ini diorganisasi. Bab ini akan membahas tentang jadwal dan rancangan anggaran biaya.

5. 1. Jadwal

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 12 bulan dimulai pada bulan April 2020 dan berakhir pada Maret 2021. Jadwal kerja dari penelitian ini dijelaskan pada Tabel 5.1 Tabel 5. 1 Jadwal kerja penelitian

No Kegiatan BULAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Desain PCB 10 modul IoT --- ---- ---- ----

2 Modifikasi modul praktikum --- ---- ---- ---- ---- ---- ---- 3 Perancangan software embedded

modul IoT

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ---- 4 Webserver, Web based

application

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ---- 5 Perancangan mobile based

application

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

---- ----

6 Pengujian ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----

5.2 Anggaran Biaya

Anggaran biaya dalam penelitian ini adalah Dana Lokal ITS tahun 2020. Adapun anggaran biaya secara detil ditunjukkan pada Tabel 5.2 dan Tabel 5.3.

Tabel 5. 2 Anggaran Biaya Penelitian untuk komponen

NO Item Name Description QTY Unit Price/Unit

(Rp) Amount (Rp) 1 IoT Interface Module

untuk praktikum Fletcher Trolley

1. Modul terdiri dari:

Industrial power supply

Main microcontroller IoT

Counter Processor

IP Camera Set

Embedded software 1 Unit 54.250.000 54.250.000 Modifikasi modul Fletcher Trolley 1 Unit 10.250.000 11.600.000

Desain enclosure 1 Unit 8.250.000 8.250.000

2 Desain Hub ethernet Desain Hub IP 1 Unit 5.400.000 5.400.000

Jumlah Sub Total 79.500.000

(24)

24

Tabel 5. 3. Pembuatan Web Apps

NO Item Name Description QTY Unit Price/U

(Rp) Amount

(Rp) 1 Webserver, Web based

application dan mobile based application

Pembuatan web server dan disain web apps yang menghubungkan Modul IoT tiap praktikum agar bisa difungsikan secara online

1 unit 20.500.000 20.500.000

Jumlah Sub Total 20.500.000

(25)

25

BAB 6 DAFTAR PUSTAKA

[1] Halliday, D. dan Resnick, R. 1985. Fisika Jilid 1 edisi ketiga (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga

[2] Giancoli, D.C. 2009. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics 4th edition, New Jersey : Pearson Education,Inc.

[3] Serway, R. “Physic for scientist & Engineerings With Modern Physic”, James Madison University Harisson Burg, Viriginia, 1989.

[4] Resnick & Haliday, “ Fisika Jilid I ” Erlangga (Terjemahan).

[5] Tipler, P. ”Fisika Untuk Sains dan Teknik Jilid I” Erlangga (Terjemahan).

[6] Dosen-dosen fisika FMIPA ITS. 2009. Fisika I Kinematika-Dinamika-Getaran- Panas. Surabaya : YANASIKA

[7] Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga [8] Resnick, R. and Halliday, D. 1986. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga [9] Sarojo, Ganijaty Aby. 2002. Fisika Dasar Mekanika. Jakarta: Salemba Teknika [10] Sears dan Zemansky. 1982. FISIKA untuk Universitas 1 Mekanika.Panas.Bunyi.

Bandung : Binacipta

[11] http://www.mediabali.net/fisika_hypermedia/gerak_peluru.html

[12] Dosen - dosen Fisika, Fisika I, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 1998.

[13] Sears. Zemansky, Fisika Untuk Universitas 1, Yayasan Dana Buku Indonesia, Jakarta- New York, 1994.

[14] Dosen - dosen Fisika, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 1998.

[15] Bueche.F.1998.Principles of Physics.Singapore.mc.Graw hill [16] Celleto Vancent.P.1994.College Physics.USA.Van hertman press [17] Mansfield.1998.Understanding Physics.New York.Proxis pubhlishing [18] W.Welson.1990.Enginerig Physics.USA.Mc.Graw hill company.inc [19] Young D Hugh.2002.Fisika Universitas.Jakarta.Erlangga

(26)

26

BAB 7 LAMPIRAN

Biodata Tim Peneliti

1. Ketua

a. Nama Lengkap : Dr. Tri Arief Sardjono ST., MT.

b. NIP /NIDN : 19700212 199512 1001 / 0012027005 c. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala / IVa

d. Bidang Keahlian : Biomedical Engineering e. Departemen/Fakultas : Teknik Biomedik / FTEIC

f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Kalijudan Taruna II/21 Surabaya / 031-3822752 g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang

diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota)

 Analisis Spektrum Frekwensi Suara untuk menentukan frekwensi dasar pasien tuna laring

 Analisis spektrum sinyal EMG (electromyogram) pada otot leher untuk klasifikasi suara pasien tuna laring

 Kursi roda Hybrid Paguyuban Cacat Daya Mandiri Surabaya

 Feasibility Study Perancangan ECG 12 Channel terkoneksi internet untuk Screening penyakit jantung koroner di Puskesmas (Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi – Dana Lokal ITS 2018)

h. Publikasi (2) yang paling relevan (dalam bentuk makalah atau buku)

 Voice Spectrum Analysis and Fundamental Frequency Determination of normal, electrolarynx and Esophageal voice of Laryngectomiced Patients.

 A new approach for automatic Curvature Detection from a Frontal X-ray Image of a Scoliotic Patient.

i. Paten (2) terakhir :

 Braille-ITS

(27)

27

2. Anggota 1

a. Nama Lengkap : Murry Raditya, S.T, M.T

b. NIP :

c. Fungsional/Pangkat/Gol. :

d. Bidang Keahlian : Elektronika & Embedded System e. Departemen/Fakultas : Teknik Instrumentasi / F-Vokasi

f. Alamat Rumah dan No. Telp. : Keputih Tegal Bakti Gg.1/45 RT/RW 01/08 Surabaya, Jawa Timur

g. Riwayat penelitian/pengabdian (2) yang paling relevan dengan penelitian yang diusulkan/dilaporkan (sebutkan sebagai Ketua atau Anggota) :

Tahun Laboratory Research Jabatan

2013 – 2015

Device and IC- Processing PUS - ME ITB

Wireless Sensor-Actuator Network (WSAN) dan sistem kontrol HVAC pada ruang tumbuh (Growing chamber ) pembenihan kentang secara aeroponic.(kerjasama Pusat Mikroelektronika ITB, BALITSA, BPBK, Bappeda, BP3IPTEK prov, Jawa Barat)

Anggota peneliti

2014 - Perancangan Earthquake shaking-

table untuk pengujian model struktur tahan gempa (kerja sama teknik sipil – ITS, Prof. Tavio)

Anggota peneliti

2012 -

2013

Embedded System - ITB

Perancangan GUI control untuk Dynamic Voltage Restorer ( kerjasama BPPT)

Anggota peneliti

2012 Embedded

System – ITB, VLSI-REG – ITB.

Perancangan GUI control untuk sensor dan touchpanel menggunakan RTOS-UC/OS II pada processor berbasis ARM Cortex M03 STM32F103VC

Anggota peneliti

2010 -

2011

- Desain Sistem dan Visualisasi Kemiringan (Ballast) Kapal (Pengujian manuever kapal tunda Joyoboyo PT. Pelindo III, kerja sama unit Inkubator-LPPM teknologi ITS)

Anggota peneliti

2010 – 2011

- Rancang bangun temperatur dan humidity transmitter berbasis ModBus Over-Ethernet

Anggota peneliti

2009 -

2010

- Desain Web dan database untuk technopreneur society LPPM – ITS dan kementrian UKM

Anggota peneliti

(28)

28

3. Anggota 2

a. Nama Lengkap : Ari Dwi Krisbianto, S.T, M.Ds b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 1983201711040

d. Fungsional/Pangkat/Gol : IIIb

e. Jabatan Struktural : Asisten Ahli f. Bidang Keahlian : Desain Produk

g. Fakultas/Departemen : Creabiz / Desain Produk Industri

h. Alamat Rumah : Jalan Tambak Medokan Ayu XV Kav. 36C RT/RW 012/002 Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya

i. Riwayat penelitian/pengabdian:

No. Tahun Judul Penelitian

1 2019 Desain Perhiasan Multiform Lintas Tipe

2 2019 Desain Sespan Tandem Samping Kiri Lepas-pasang untuk Sepeda dengan Mengayuh.

3 2018 Main Frame Structure Exploration of Sliding Tandem Bike as the Effort to Enhance Product Feature

4 2017 Composition Two Dimensional of Patra As Taste the Sensitivity on Basic Design

No. Tahun Judul Pengabdian Masyarakat

1 2019 PENDAMPINGAN DESAIN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN

KUALITAS DESAIN PRODUK PADA IKM PERHIASAN DAN ASESORIS JAWA TIMUR UNTUK BERSAING DI PASAR GLOBAL

2 2018 Transfer of Digital Technology Training – Fiber Reinforced Panel (FRP) Component Light Rail Transit (LRT) Jabodebek antara ITS, INKA, IMS BPPT dan Ristekdikti

3 2018 Pembekalan Kemampuan Pemasaran di Online Marketplace untuk Karang Taruna Mandiri

4 2015 Pelaksanaan kegiatan Swakelola Oleh Instansi Pemerintah Lain Kegiatan Fasilitasi Desain Produk Tahun 2015, Kerjasama dengan Disperindag Jatim

j. Publikasi:

No. Jenis Publikasi

Judul Publikasi Tahun Keterangan

1. Tugas Akhir Desain Sepeda Air dengan Sarana Memancing dan Makan di Tempat Studi Kasus Wisata Telaga Sarangan Magetan

2007 Desain Produk ITS Surabaya

2. Thesis Pengaruh Kadar Emas

Terhadap Perhiasan Gelang Wanita Produksi Dalam Negeri

2015 Magister Desain ITB

Gambar

Diagram  konvensional  dari  Internet  meninggalkan  router  menjadi  bagian  terpenting  dari semuanya
Ilustrasi  konsep  pengembangan  digitalisasi  perangkat  praktikum  diperlihatkan  pada  Gambar 4.1
Gambar 4. 2. Konsep (Wireframe) laman login praktikan
Gambar 4. 3 Konsep (Wireframe) antarmuka website praktikum hukum Kirchhoff.
+7

Referensi

Dokumen terkait

meneliti wacana yang terkandung di dalam buku Membongkar Gurita Cikeas Di Balik Skandal Bank Century Sub Bab Pelanggaran-Pelanggaran UU Pemilu oleh Caleg-Caleg Partai

Keluarga adalah yang merupakan orang petama yang mengajarkan hal-hal yang berguna bagi perkembangan dan kemajuan hidup manusia adalah anggota keluarga. Orang tua atau

Sehingga diperlukan kegiatan atau program yang sifatnya komprehensif dan integral melalui pembentukan Komite Aksi Kota Tegal Penghapusan BPTA yang ditetapkan

 Selain itu, konsumen batik dari dalam dan luar negeri sudah banyak yang dapat membedakan antara batik tulis dan cap dengan batik printing, serta mempercayai

Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem yang telah dibahas, maka untuk tahap selanjutnya yaitu Implementasi Sistem. Implementasi Sistem adalah proses realisasi dari

Pernafasan adalah peristiwa menghirup udara luar yang mengandung oksigen ke dalam tubuh dan menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida. Proses

Hasil diskusi dengan beberapa tim mengenai desain alternatif maskot “Rovid” yang sudah didigitalisasi mendapatkan evaluasi dan revisi pada karakter yang kedua yang berupa

Dalam menyambut masa raya Paskah Tahun 2021 ini, Panitia Paskah mengajak seluruh jemaat dan simpatisan untuk mengikuti gerakan rededikasi dengan melakukan 1 komitmen