• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI 3 KOTO BARU. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMP NEGERI 3 KOTO BARU. A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 3 KOTO BARU Mata Pelajaran : IPS

Kelas/Semester : VII / Ganjil

Materi Pokok : Manusia, Tempat, Dan Lingkungan Sub Materi : Potensi Sumber Daya Alam di Indoesia Materi : Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2X40’)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :

Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

KI 3 :

Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 :

Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

(2)

B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora, dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

3.1.14 menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia (C1) 3.1.15 mengklasifikasikan jenis-jenis

hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia (C3)

3.1.16 menentukan fungsi atau manfaat hutan, perikanan dan terumbu karang (C3)

3.1.17 menganalisis sebab terjadinya kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang wilayah hutan di Indonesia (C4)

3.1.18 Menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat dari kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang (C4)

3.1.19 Menganalisis upaya menanggulangi kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia (C4) 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep

ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.

4.1.14 Menyajikan hasil diskusi tentang potensi sumber daya hutan, perairan dan terumbu karang di Indonesia melalui presentasi (P3)

(3)

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat

1. Menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia dengan penuh keyakinan

2. Klasifikasikan jenis-jenis hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia dengan percaya diri

3. Menemukan fungsi atau manfaat hutan, perikanan dan terumbu karang dengan teliti 4. Menganalisis sebab terjadinya kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang

wilayah hutan di Indonesia dengan tanggungjawab

5. Menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat dari kerusakan hutan, terumbu karang dengan bertanggungjawab

6. Menganalisis upaya menanggulangi kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia dengan bertanggungjawab

7. Menyajikan hasil diskusi tentang potensi sumber daya hutan, perairan dan terumbu karang di Indonesia melalui presentasi dengan displin, percaya diri, tanggungjawab dan kerjasama

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Pembelajaran Reguler

POTENSI SUMBER DAYA DI iNDONESIA A. Pengertian Hutan

Hutan adalah sebuah areal yang luas yang dikuasai oleh pohon, namun tetapi hutan tersebut bukan hanya sekedar pohon-pohon saja. Termasuk di dalamnya itu terdapat tumbuhan yang kecil seperti ialah lumut, semak belukar serta juga bunga-bunga hutan. Di dalam hutan itu juga terdapat beranekaragam burung, serangga serta juga berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan itu ialah sebagai habitatnya.

B. Jenis – Jenis Hutan

1. Berdasarkan Jenis Pohonnya a. Hutan Heterogen b. Hutan homogen

2. Berdasarkan Tujuan Pemanfaatannya a. Hutan produksi

b. Hutan lindung

(4)

c. Hutan wisata

d. Hutan suaka alam adalah

3. Berdasarkan Iklim yang Mempengaruhinya a. Hutan hujan tropis

b. Hutan musim c. Sabana dan Steppa

4. Berdasarkan Letak Geografisnya a. Hutan Tropika

b. Hutan Temperate (Hutan gugur) c. Hutan Boreal (Hutan Taiga) 5. Berdasarkan Ketinggian Tempat

a. Hutan Pantai (beach forest) b. Hutan Gambut

c. Hutan Dataran Rendah (lowland forest)

d. Hutan Pegunungan Rendah (sub-mountaine forest) e. Hutan Pegunungan Atas (mountaine forest)

C. Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Makhluk Hidup beserta Fungsinya 1. Sebagai Paru-Paru Dunia

2. Menjaga Keseimbangan Ekosistem 3. Menjadi Habitat Makhluk Hidup

4. Mengatur Iklim dan Mendatangkan Hujan 5. Menjaga Kesuburan Tanah

6. Mencegah Bencana Banjir dan Longsor 7. Sebagai Sumber Makanan

8. Sebagai Bahan Medis dan Obat-Obatan 9. Membersihkan Polutan

10. Menampung Air

11. Mengatur Temperatur Bumi 12. Sebagai Sumber Cadangan Air 13. Sebagai Sarana Olahraga 14. Sebagai Sarana Pariwisata.

(5)

D. Dampak Akibat Kerusakan Hutan Bagi Lingkungan Hidup 1. Penyebab Kerusakan Hutan

Beberapa bentuk terjadinya kerusakan hutan dipicu oleh berbagai kegiatan seperti :

a. Ilegal logging b. Kebakaran hutan c. Perambaan hutan

d. Serangan hama dan penyakit

E. Deforestasi Atau Dampak Akibat Kerusakan Hutan Dapat Menimbulkan Berbagai Bencana Seperti Di Bawah Ini :

1. Perubahan iklim

2. Kehilangan berbagai jenis spesies 3. Terganggunya siklus air

4. Mengakibatkan Banjir dan erosi tanah 5. Mengakibatkan kekeringan

6. Rusaknya ekosistem darat dan laut 7. Menyebabkan Abrasi pantai 8. Kerugian ekonomi

9. Mempengaruhi kualitas hidup

F. Upaya Mengatasi Kerusakan Hutan Upaya mengatasi kerusakan hutan:

1. Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak melakukan . penebangan hutan

3. Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab terhadap . lingkungan hidup

4. Menetapkan peraturan-peraturan tentang yang mengatur penebangan hutan 5. Mengadakan pengawasan,pengendalian, dan pengelolaan hutan.

6. Mengeluarkan Undang-undang tentang lingkungan hidup. Misalnya Undang- undang No.4 tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan hidup

(6)

A. Pengertian Perikanan

Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan. Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi, dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI No. 31/2004, sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 45/2009, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.[1] Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.

B. Jenis Lingkungan

Setiap komponen tersebut akan mempengaruhi performa perikanan. Lackey (2005) kemudian membagi perikanan ke dalam berbagai kelompok atau tipe berdasarkan beberapa sifat antara lain:

1. Jenis lingkungan: contoh, a. perikanan air tawar b. danau, laut

c. sungai d. bendungan

e. wilayah Pengelolaan Perikanan

2. Metode penangkapan ikan: contoh, penangkapan ikan dengan trawl, purse seine, dip net, Gillnet, Cashnet atau pun Pancing

3. Dan Indonesia termasuk dalam kategori perikanan Open access dengan regulasi. Karena ada pelarangan dimana asing tidak boleh menangkap ikan atau ikut dalam kegiatan perianan tangkap

4. Concern organisme, contoh: perikanan salmon, perikananan Rajungan,udang, tuna, kepiting

5. Berdasarkan tujuan penangkapan: perikanan komersial, sub-sisten, perikanan rekreasi. ataupun perikanan penelitian

6. Derajat kealaman dari hewan target: total dari alam, semi budi daya, atau total budi daya. Dalam konteks bahasan perikanan sehari-hari baik tatanan praktis maupun ilmiah, definisi Lackey barangkali yg lebih umum digunakan karena cakupan yg lebih luas daripada definisi yg lain.

(7)

C. Mamfaat perikanan

Manfaat Ekonomi Perikanan

Dari penjelasan di atas, sektor perikanan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Berikut beberapa manfaat ekonomi sektor perikananMemenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat.

1. Memberikan penghasilan bagi masyarakat terutama mereka yang hidup di daerah dekat perairan

2. Menaikkan derajat ekonomi rakyat

3. Membantu pertumbuhan ekonomi nasional

4. Membantu pemenuhan pangan dunia sebagai pemasok (ekspor) perikanan 5. Meningkatkan devisa negara.

D. Penyebab penurunan Populasi ikan 1. Penakapan Ikan secara Berlebihan

2. Penangkapan Ikan menggunakan Pukat yang dapat merusak ekosistem ikan 3. Pembuangan Limbah Ke laut

4. Perubahan Temperatur

5. Praktik Penangkapan Ikan secara Ilegal 6. Kekurangan Oksigen

7. Tumpahan Minyak 8. Kekeringan

2. Terumbu Karang A. Pengertian

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal- usul. Morfologi dan Fisiologi.

(8)

B. Manfaat Terumbu karang

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.

Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:

1. sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning), batu karang, 2. pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.

3. penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.

Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.

C. Penyebab Kerusakan Terumbu Karang

Indonesia merupakan negara yang mempunyai potensi terumbu karang terbesar di dunia. Luas terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2. Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara pengekspor terumbu karang pertama di dunia. Dewasa ini, kerusakan terumbu karang, terutama di Indonesia meningkat secara pesat. Terumbu karang yang masih berkondisi baik hanya sekitar 6,2%. Kerusakan ini menyebabkan meluasnya tekanan pada ekosistem terumbu karang alami. Meskipun faktanya kuantitas perdagangan terumbu karang telah dibatasi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), laju eksploitasi terumbu karang masih tinggi karena buruknya sistem penanganannya.

Beberapa aktivitas manusia yang dapat merusak terumbu karang:

1. membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut

2. membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang

3. pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.

(9)

4. penggunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga

5. Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya

6. terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella 7. Penambangan

8. pembangunan pemukiman 9. reklamasi pantai

10. polusi

11. penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan

2 Materi Pembelajaran Remedial

Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:

1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.

2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.

3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang materi yang belum tuntas.

4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.

3. Materi Pembelajaran Pengayaan

Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan. Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan penilaian.

(10)

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model Pembelajaran : Discovery learning 3. Metode Pembelajaran : Cooperatif Learning

4. Teknik Pembelajaran : Ceramah, Penugasan Kelompok

F. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran

1. Media : gambar tentang hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia 2. Alat : laptop, LCD

3. Bahan : PPT, LKPd, Kertas HVS

G. Sumber Belajar

1. Sumber Belajar : Buku IPS kelas VII Kemendidbud Republik Indonesia 2. Internet

a. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-dan-definisi-hutan-terlengkap/

b. http://sadar-hutanku.blogspot.com/p/blog-page_5744.html c. https://www.zonareferensi.com/manfaat-hutan/

d. https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kerusakan-hutan

e. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/dampak-akibat-kerusakan-hutan f. http://hakunix.blogspot.com/2013/10/upaya-mengatasi-kerusakan-

hutan.html

g. http://id.wikipedia.org//wiki/Perikanan

h. http://id.wikipedia.org//wiki/Terumbu_Karang

H. Langkah – Langkah Pembelajaran

5. Pertemuan Ke-5 (4 x 40 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit) Guru :

Orientasi

● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran

● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

● Menyiapkan kesiapan peserta didik dalam mengawali kegiatan

(11)

pembelajaran dari kerapihan dan kebersihan kelas.

Aperpepsi

● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

● Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan melakukan pre test dengan cara permainan Snow Ball

● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

● Apabila materi tema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh- sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

Potensi Sumber daya Alam Indonesia tentang Hutan, perikanan dan terumbu karang

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

● Mengajukan pertanyaan Pemberian Acuan

● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung

● Pembagian kelompok belajar

● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 50 Menit ) Sintak Model

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

Stimulation (stimullasi/

pemberian

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia

(12)

rangsangan) (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) dengan cara :

→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

→ Mengamati

● Lembar kerja materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

● Pemberian contoh-contoh materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

→ Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

→ Mendengar

Pemberian materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) oleh guru.

→ Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

(13)

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem statemen (pertanyaan/

identifikasi masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data collection (pengumpulan data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

→ Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

→ Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang sedang

(14)

dipelajari.

→ Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang sedang dipelajari.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

→ Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

Pembagian tugas:

Kelompok 1 dan kelompok 2 mengenai Hutan Kelompok 3 dan kelompok 4 mengenai Perikanan

Kelompok 5 dan kelompok 6 mengenai Terumbu Karang

→ Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kelompok 1 dan kelompok 2 mengumpulkan informasi mengenai :

i. peranan Pemerintah dalam menanggulangi kerusakan hutan

j. menyebutkan peranan peserta didik sebagai seorang pelajar dalam menjaga kelestarian Hutan di Indonesia kelompok 3 dan kelompok 4 mengumpulkan informasi

(15)

mengenai:

a. peranan Pemerintah dalam menanggulangi kerusakan Perikanan di Indonesia

b. menyebutkan peranan peserta didik sebagai seorang pelajar dalam menjaga kelestarian Perikanan di Indonesia kelompok 5 dan kelompok 6 mengumpulkan informasi mengenai:

a. peranan Pemerintah dalam menanggulangi kerusakan Terumbu Karang di Indonesia

b. menyebutkan peranan peserta didik sebagai seorang pelajar dalam menjaga kelestarian Terumbu Karang di Indonesia

→ Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) sesuai dengan pemahamannya.

Kelompok 1 dan kelompok 2 mempresentasikan informasi mengenai :

a. peranan Pemerintah dalam menanggulangi kerusakan hutan

b. menyebutkan peranan peserta didik sebagai seorang pelajar dalam menjaga kelestarian Hutan di Indonesia kelompok 3 dan kelompok 4 mempresentasikan informasi mengenai:

a. peranan Pemerintah dalam menanggulangi kerusakan Perikanan di Indonesia

b. menyebutkan peranan peserta didik sebagai seorang pelajar dalam menjaga kelestarian Perikanan di Indonesia kelompok 5 dan kelompok 6 mempresentasikan informasi mengenai:

a. peranan Pemerintah dalam menanggulangi kerusakan

(16)

Terumbu Karang di Indonesia

b. menyebutkan peranan peserta didik sebagai seorang pelajar dalam menjaga kelestarian Terumbu Karang di Indonesia

→ Saling tukar informasi tentang materi :

Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data processing (pengolahan Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

→ Berdiskusi tentang data dari Materi :

Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

→ Mengolah informasi dari materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi

(17)

Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

Verification (pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi : Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya

Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization (menarik kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

(18)

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, perikanan dan terumbu karang) dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

→ Bertanya atas presentasi tentang materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi : Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya

hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang akan selesai dipelajari

→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) berlangsung, guru

(19)

mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit) Peserta didik :

● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point- point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang baru dilakukan.

● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) yang baru diselesaikan.

● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang)

● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas

● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Potensi Sumber daya Alam Indonesia (Potensi Sumber daya Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang) kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

(20)

I. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.

Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

N

o Nama Siswa

Aspek Perilaku yang

Dinilai Jumla

h Skor

Skor Sikap

Kode Nilai BS JJ TJ DS

1 … 75 75 50 75 275 68,75 C

2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS : Bekerja Sama

• JJ : Jujur

• TJ : Tanggun Jawab

• DS : Disiplin Catatan :

1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100 = Sangat Baik 75 = Baik

50 = Cukup 25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75 4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

(21)

2. Penilaian Pengetahuan a. TesTertulis

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan memberikan nilai benar pada jawaban dari pertanyaan yang diberikan secara lisan, tertulis, atau penugasan.

Kisi - Kisi Soal No

. KD Materi Indikator soal Level

kognitif

Bentuk Soal

Nomor Soal 1 3.1 Memahami

konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di

Indonesia serta pengaruhn ya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,

• Menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia;

• Mengidentifiksi jenis-jenis hutan,

perikanan dan terumbu karang di Indonesia

• Menjelaskan fungsi atau manfaat hutan, perikanan dan terumbu karang

• Menjelaskan sebab terjadinya kerusakan hutan,

perikanan dan terumbu karang wilayah hutan di Indonesia

3.1.14 menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan,

perikanan dan terumbu karang di Indonesia;

3.1.15 mengklasifik asikan jenis- jenis hutan, perikanan dan terumbu karang di Indonesia 3.1.16 menemukan

fungsi atau manfaat hutan, perikanan dan terumbu karang 3.1.17 menganalisis

sebab terjadinya

C1

C3

C3

C4

Urain

Uraian

Urain

Uraian

1

2

3

4

(22)

budaya dan pendidikan

• Menganalisis dampak yang ditimbulkan akibat dari kerusakan hutan, terumbu karang

• Menganalisis solusi

kerusakan hutan,

perikanan dan terumbu karang di Indonesia

kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang wilayah hutan di Indonesia 3.1.18 Menganalisis

dampak yang ditimbulkan akibat dari kerusakan hutan, perikanan dan terumbu karang

3.1.19 Menganalisis upaya

menanggulan gi kerusakan hutan,

perikanan dan terumbu karang di Indonesia

C4

C4

Uraian

Uraian

5

6

Jumlah soal 10

(23)

Bentuk Soal

1. Jelaskan pengetahuan Kalian tentang Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yag terdapat di Indonesia!

2. Klasifikasikan (mengelompokkan) jenis Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yang Kalian Ketahui!

3. Temukan manfaan atau fungsi dari Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yanag kalian jumpai di sekitar kalian tinggal

4. Analisis sebab terajdinya keruskan Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yang kalian ketahui!

5. Analisis dampak dari kerusakan Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang bagi kehidupan!

6. Analisis upaya menanggulangi kerusakan Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang!

Penskoran No

Soal Soal Jawaban Skore

1

Jelaskan pengetahuan Kalian tentang Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yag terdapat di Indonesia!

10

2

Klasifikasikan

(mengelompokkan) jenis Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yang Kalian Ketahui!

20

3

Temukan manfaat atau fungsi dari Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang yanag kalian jumpai di sekitar kalian tinggal

10

4 Analisis sebab terajdinya

keruskan Hutan, Perikanan 20

(24)

dan Terumbu Karang yang kalian ketahui!

5

Analisis dampak dari kerusakan Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang bagi kehidupan!

20

6

Analisis upaya

menanggulangi kerusakan Hutan, Perikanan dan Terumbu Karang!

20

Jumlah 100

Skor perolehan

Nilai = --- x Bobot soal Skor maksimal

b. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab dan percakapan

Nama Siswa

Pernyataan Pengungkapa

n gagasan yang orisinal

Kebenara n Konsep

Ketepatan penggunaan

istilah

Lainnya

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

(25)

3. Penilaian Keterampilan Penilaian Kinerja Rubrik Penilaian Kinerja

No Aspek yang diamati Hasil

1 Berpartisipasi dalam mempersiapkan bahan diskusi √ 2 Memberikan pendapat dalam memecahkan masalah

3 Memberikan komentar terhadap hasil kerja kelompok lain √ 4 Mengajukan pertanyaan ketika belajar di kelas

5 Menulis dengan rapi dengan menggunakan bahasa yang sesuai engan EYD

4. Pengayaan

Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian.

Pengayaan dilakukan dengan cara peserta didik diminta untuk membuat tulisan tentang bentuk-bentuk interaksi antar ruang di Indonesia, budaya suatu suku bangsa di Indonesia, bentuk-bentuk keanekaragaman di Indonesia, teori lempeng tektonik, cuaca dan iklim Indonesia, implikasi komposisi penduduk Indonesia dan lain-lain.

Pengayaan juga dapat dilakukan dengan cara peserta didik dapat membaca buku teks lain atau browsing internet terkait dengan materi Manusia, Tempat dan Lingkungan.

5. Remedial

Tindak lanjut bagi pesa didik yang belum mencapai KKM adalah diberikan program remedial. Program remedial dapat dilakukan pada pengetahuan, keterampilan ataupun penilaian sikap. Kegiatan untuk program remedial dapat melibatkan beberapa pihak baik guru Bimbingan Konseling, Wali Kelas, ataupun Orang Tua/Wali.

Langkah-langkah yang dilakukan pada program remedial adalah sebagai berikut.

a. Identifikasi permasalahan pembelajaran b. Perencanaan program remedial

c. Pelaksanaan program remedial d. Penilaian Autentik

(26)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK : 1

ANGGOTA KELOMPOK : 1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk pengerjaan tugas diskusi kelompok:

- Kerjakan jawaban dengan tepat dan benar

ORIENTASI JAWABAN

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah menanggulangi kebakaran hutan

1

2

3

4

5

6

7

8 Sebagai siswa, apa saja yang kalian lakukan untuk menjaga kelestarian hutan di indonesia

1

2

3

4

(27)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK : 2

ANGGOTA KELOMPOK : 1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk pengerjaan tugas diskusi kelompok:

1. Analisis artikel dibawah ini !

2. Kerjakan jawaban dengan tepat dan benar

Artikel kel 2

ARTIKEL TENTANG HUTAN

Penggundulan Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah- wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbondioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidroliga, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting. Selain itu, hutan juga berfungsi untuk mencegah terjadinya banjir.

Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di

pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Hutan terdiri atas berbagai jenis pohon-pohon besar, tanaman liar dan juga binatang-binatang liar. Selain untuk keseimbangan ekosistem, hutan juga berfungsi untuk rekreasi, taman nasional, cagar alam dan suaka alam.

Hutan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Tapi manusia tidak menjaga kelestarian hutan. Mereka lebih mementingkan diri sendiri dibanding dengan lingkungan mereka. Padahal jika mereka tidak menjaga kelestarian hutan, mereka sendiri yang akan menanggung akibatnya.

(28)

Manusia selalu menebang pohon secara membabi buta tanpa mempertimbangkan keseimbangan hutan. Penebangan secara membabi buta adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah dan tidak mendapat izin dari otoritas setempat. Hal ini berakibat buruk untuk hutan dan juga lingkungan manusia.

Contohnya : tanah longsor, banjir, dan juga kekurangan oksigen. Bukan hanya manusia yang dirugikan atas hal ini, tetapi hewan pun juga.

Akibatnya negara pun dirugikan besar-besaran. Untuk itu, kita harus menjaga hutan kita.

Agar kita terhindar dari bencana-bencana yang tidak di inginkan. Kita dapat melakukan berbagai macam hal, seperti reboisasi. Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang gundul dengan tanaman baru. Hal ini dilakukan agar hutan kita kembali normal. Hal ini memang memerlukan waktu yang sangat lama. Tetapi daripada tidak pernah, lebih baik terlambat.

Diposting 15th September 2012 oleh Unknown

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana Pendapat Kalian Tentang peristiwa yang sedang dihadapi sekarang ini yaitu penggundulan hutan secara liar? Berikan alasannya

2 Jelaskan apa yang terjadi jika hutan indonesia banyak terjadi penebangan liar ? apakah berdampak pada ekosistem ?

(29)
(30)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK : 3

ANGGOTA KELOMPOK :

1. 6.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk pengerjaan tugas diskusi kelompok:

- Kerjakan jawaban dengan tepat dan benar

ORIENTASI JAWABAN

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah menanggulangi kerusakan perikanan laut

1

2

3

4

5

6

7

8 Sebagai siswa, apa saja yang kalian lakukan untuk menjaga kelestarian perikanan laut di indonesia

1

2

3

4

(31)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK : 4

ANGGOTA KELOMPOK : 1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk pengerjaan tugas diskusi kelompok:

3. Analisis artikel dibawah ini !

4. Kerjakan jawaban dengan tepat dan benar

Artikel

https://www.liputan6.com/bisnis/read/4017184/pemerintah-ekspor-89-ribu-ton-hasil- perikanan-serentak-di-5-

pelabuhan?related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%

3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Ftag%2Fkementerian-kelautan-dan-perikanan

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka Bulan Bakti Karantina, Mutu dan Hasil Perikanan Tahun 2019, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pelepasan Ekspor Raya Hasil Perikanan secara serentak di lima pelabuhan utama yaitu Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Emas Semarang, Belawan Medan, dan Soekarno Hatta Makassar.Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti didampingi Dirjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi, dan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Rina memimpin langsung acara pelepasan Ekspor Raya di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (19/7/2019).Ekspor raya hasil perikanan ini diikuti oleh 147 perusahaan perikanan binaan BKIPM yang berada di wilayah Medan, Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Kegiatan ekspor raya ini melibatkan 5 Unit Pelaksana Teknis (UPT) BKIPM di daerah, yaitu Balai KIPM Jakarta II, Balai KIPM Surabaya II, Balai KIPM Semarang, Stasiun KIPM Medan II, dan Balai Besar KIPM Makassar.

Dalam sambutannya di Pelabuhan Utama Tanjung Priok yang tersambung dengan video conference ke empat lokasi lainnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut, tumbuhnya usaha perikanan di Indonesia ini merupakan dampak positif dari upaya pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing yang digalakkan pemerintah beberapa tahun belakangan. Tercatat, sejak 2014, KKP telah menenggelamkan 516 kapal pencuri ikan. Bahkan, di Semester I tahun 2019 saja, KKP telah berhasil menangkap 67 kapal pencuri ikan.“Pemberantasan IUU Fishing inilah yang telah

(32)

memberikan dampak positif terhadap Stok Ikan Nasional. Berdasarkan hasil kajian Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan (Kajiskan), Maximum Sustainable Yield (MSY) perikanan Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari 7,3 juta ton di tahun 2015 menjadi 12,54 juta ton pada tahun 2017, atau meningkat sebesar 71,78 persen,” tutur Susi, Jumat (19/7/2019).Peningkatan stok ikan ini akhirnya mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan. Tren ekspor produk perikanan Indonesia meningkat 45,9 persen, yaitu dari 654,95 ribu ton senilai USD3,87 miliar pada 2015 menjadi 955,88 ribu ton senilai USD5,17 miliar di 2018.“Tentu ini menjadi satu hal yang luar biasa. Di tengah tekanan ekonomi global yang melambat, ekspor komoditi perikanan Indonesia terus melaju,” ujar Menteri Susi.“Hingga saat ini, produk perikanan kita telah diekspor ke lebih dari 157 negara di dunia. Namun, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama,” lanjutnya.Dengan keadaan ini, akhirnya pada 2015 lalu, neraca perdagangan Indonesia menjadi yang nomor satu di Asia Tenggara. Tak hanya itu, Indonesia kini tercatat sebagai negara penyuplai ekspor tuna terbesar di dunia.Sebagai tindak lanjut peraturan ini, BKIPM dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menandatangani kerja sama dalam rangka Pelayanan dan Pengawasan Ekspor dan Impor Komoditas Wajib Periksa Karantina Ikan, melalui sinkronisasi Sertifikat Kesehatan Ikan (Health Certificate) yang dikeluarkan BKIPM dalam penerbitan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Sinkronisasi ini tidak terlepas dari peran lembaga pemerintah Indonesia National Single Window (INSW), dengan sistem elektronik yang terintegrasi secara nasional dalam proses pelayanan dan pengawasan kegiatan ekspor-impor

ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para nelayan untuk melestarikan sumber daya ikan di laut, yaitu: Menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan,Nelayan harus menaati peraturan pemerintah (Pasal 85 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009: perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan) untuk tidak menggunakan alat tangkap yang dilarang, seperti yang mengandung bom, cantrang, atau pukat tarik, karena alat- alat tersebut dapat menimbulkan kerusakan pada dasar perairan yang berakibat buruk pada ekosistem di bawah laut.Menghindari overfishing Yang dimaksud dengan menghindari terjadinya overfishing adalah nelayan tidak boleh menangkap hasil laut berupa ikan yang masih kecil, karena ikan tersebut ditangkap tidak pada waktu yang tepat, atau dapat dibilang, terlalu dini. Hal ini dapat menyebabkan kepunahan pada ikan, apalagi jika dilakukan secara berlebihan. Memperhatikan kondisi lautanKondisi lautan yang baik juga berdampak pada hasil penangkapan yang baik pula. Maka dari itu, nelayan juga harus menjaga laut dari pencemaran. Nelayan tentu saja tidak boleh membuang limbah, bahan bakar, atau sampah sembarangan ke laut. Hal tersebut akan meracuni bahkan merusak ekosistem yang ada di laut.

Memahami edukasi terkait penangkapan ikan Dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, tentu terdapat hal penting yang menjadi kunci utama. Secara garis besar, dari awal nelayan harus memahami seluk beluk penangkapan ikan di laut. Pemerintah juga sebaiknya memberikan penyuluhan tentang ilmu pengetahuan yang baik bagi nelayan. Setelah itu,

(33)

bukan hanya memahami, tetapi nelayan kemudian diharapkan dapat merealisasikan segala ilmunya dengan baik dan benar.

No Pertanyaan Jawaban

1 Siapakah mentri kelautan dan perikanan dan Jelaskan bagaimana cara mentri tersebut dalam meningkatkan ekspor produk perikanan ?

2 1.Apa permasalahan yang dihadapai mentri perikanan dan kelautan dari artikel diatas serta jelaskan cara mengatasinya permasalahan tersebut?

2. .Apa permasalahan yang dihadapai oleh nelayan serta jelaskan cara mengatasinya permasalahan tersebut?

(34)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK : 5

ANGGOTA KELOMPOK : 1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk pengerjaan tugas diskusi kelompok:

- Kerjakan jawaban dengan tepat dan benar

ORIENTASI JAWABAN

Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah menanggulangi kerusakan terumbu karang di indonesia

1

2

3

4

5

6

7

8 Sebagai siswa, apa saja yang kalian lakukan untuk menjaga kelestarian terumbu karang di indonesia

1

2

3

4

(35)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK KELOMPOK : 6

ANGGOTA KELOMPOK : 1.

2.

3.

4.

5.

Petunjuk pengerjaan tugas diskusi kelompok:

5. Analisis artikel dibawah ini !

6. Kerjakan jawaban dengan tepat dan benar

.

Kerusakan Terumbu Karang di Indonesia Mencapai 46 Persen

Bagikan :

Turis yang sedang menyelam di Taman Nasional Bunaken. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma) Jakarta, CNN Indonesia -- Jangan terbuai dulu saat mendengar bahwa pemandangan bawah laut Indonesia terlihat indah bak surga. Karena faktanya, saat ini kerusakan terumbu karang di perairan dari Sabang sampai Merauke disebut sudah mencapai 46 persen.

Fakta tersebut diungkapkan oleh Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM).

BKIPM mengatakan kalau kerusakan terumbu karang tak hanya karena diakibatkan oleh faktor alam, tapi juga faktor manusia, seperti aktivitas pengeboman ikan dan penyelundupan terumbu karang.

Yang tambah menyedihkan, saat ini Taman Nasional Bunaken di Sulawesi Selatan (Sulsel)

(36)

juga sedang terancam kelestariannya. Luas Taman Nasional Bunaken mencapai 16 juta hektare, yang di dalamnya terdapat satu taman laut, taman wisata dan empat kawasan konservasi.

Oleh karena itu, Kepala Balai KIPM Makassar Sitti Chadijah mengimbau kepada masyarakat yang mencari ikan di sekitar Taman Nasional Bunaken untuk tidak menggunakan teknik yang mengganggu kehidupan bawah laut.

Taman Nasional Bunaken memiliki sekitar 20 titik penyelaman. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

“Saat ini tingkat kerusakan terumbu karang di Bunaken sangat tinggi. Kerusakan itu akan memengaruhi kehidupan semua binatang laut, termasuk yang dilindungi oleh undang- undang,” kata Sitti di Makassar, seperti yang dikutip dari Antara pada Senin (28/8).

Sitti lanjut mengatakan, jika tak dijaga maka Taman Nasional Bunaken tidak akan lagi didatangi turis dan bisa dinikmati oleh anak cucu di masa depan.

Pemandangan

(37)

terumbu karang di Taman Nasional Bunaken. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

“Untuk memulihkan terumbu karang sangat lama. Dalam tiga tahun hanya tumbuh satu centimeter. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi? Tapi ini harus dilakukan semua pihak yang memiliki kesamaan visi,” ujar Sitti.

Mengenai penyelundupan terumbu karang, sebelumnya, BKIPM bersama Polda Sulsel dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil menggagalkannya pada beberapa waktu yang lalu. Ketika itu jalur pengirimannya berasal dari Makassar menuju Bali untuk dikirim ke luar negeri.

Dikutip dari Antara, Kapolda Sulsel Irjen Pol Muktiono mengatakan kalau jalur

penyelundupan biasanya melalui Bali dan Lombok. Pelaku memasukkan terumbu karang, baik yang masih hidup atau yang sudah mati, ke dalam koper berukuran besar.

“Kelompok penyelundup ini memiliki sindikat di Bali. Dari Bali kemudian menyebrang ke Lombok, lalu ke luar negeri seperti ke Singapura atau China,” kata Muktiono.

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana Pendapat Kalian tentang terjadinya peruskan terumbu karang?

Berikan alasanya

2 Dengan Kerusakan 46% terumbu karang, apakah berdampak terhadap ekosistem laut ?

(38)
(39)

Koto Baru, agustus 2021 Mengetahui,

Kepala sekolah guru mapel

Dra.Rita Wardani Herdi Susanto,S.Pd

Referensi

Dokumen terkait

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Karakteristik

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi tabung yang

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Interaksi dalam

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Perjuangan Bangsa

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Teks Eksposisi Analitis

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Menentukan

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Permasalahan

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Perkembangan konsep