• Tidak ada hasil yang ditemukan

Selanjutnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Selanjutnya "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

I

PERNJATAAN BERSAMA INDONESIA-CUBA

PAOA PERISTIWA KUNDJUNGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DR. SUKARNO

KE

REPUBLIK CUBA

Memenuhi undangan Presiden Republik Cuba. Dr. Osvaldo Dorticos. dan Perdana Menteri Dr. Fidel Castro. Presiden Republik Indonesia.. Dr. Sukarno mengadakan kundjungan kenegaraan ke Cuba dari tanggal 9 sampai 14 mei 1960.

Selama kundjungan tersebut kedua Presiden telah mengadakan pertemuan• pertemuan. dalam mana pihak Indonesia djuga diwakili oleh Menteri Luar N egeri Dr. Subandrio. Menteri Perindustrian Rakjat Dr. Suharto. Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh dengan tugas chusus Mukarto Notowidigdo. Direktur Kabinet Presiden Mr. Tamzil. Anggauta Dewan Pertimbangan Agung Dasaad; sedang pihak Cuba djuga diwakili oleh Dr. Fidel Castro. Menteri Luar Negeri Dr. Raul Roa. Presiden Bank Nasional Major Ernesto Che Guevara. Menteri Perekonomian Dr. Regino Boti• dan Direktur Pelaksana dari Lembaga Nasional untuk perobahan tanah Dr. Antonio Nunez Jimenez.

Kedua pihak mentjatat dengan kepuasan. bahwa selama pembitjaraan•pem• bitjaraan. jang berlangsung dalam suasana ramahetamah dan dengan hati terbuka.

I I I

i I

antara mereka terdapat pendapat•pendapat jang bersamaan mengenai banjak hal da• , rikeadaan internasional. demikian djuga mengenai masalah•masalah jang sedang dihadapi oleh negara•negara mereka masing•masing.

(2)

sumbangan positip kepada menentukan nasib sendii'i. kesedjahteraan dan kebaha• giaan dari negara•negara jang ekonomis kurang berkembang, dan untuk kesentau• saan, kemadjuan dan perdamaian dalam dunia.

Kedua pihak menjambut baik awal kemadjuan jang telah tertjapai mengenai perlutjutan sendjata dan penghapusan sendjata•sendjata nuklir serta pertjobaan• pertjobaannja dan mengharapkan bahwa perundingan•perundingan selandjutnja akan menudju kearah persetudjuan bulat jang akan memuaskan hasrat jang mendalam dari ummat manusia semesta untuk perdamaian dan keamanan ..

Kedua Pemerintah mengaggap pertemuan•pertemuan baru•baru ini dari pemimpin•pemimpin dari banjak negara•negara sebagai sumbangan penting bagi saling•pengertian antara bangsaabangsa dan menjatakan harapan mereka, sekali• pun menghadapi kesukaran•kesukaran dewasa ini, agar konperensi puntjak jang akan datang mentjapai hasil•baik, demikian djuga menjatakan tekad mereka untuk menjokong tiap ichtiar jang ditudjukan untuk memperkokoh perdamaian dunia.

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Cuba menjatakan setjara tulus ketaatannja kepada tjita•tjita menentukan nasib sendiri, kemerde-kaan politik, perkembangan eknomi dan keadilan sosial, jang merupakan dasar• dasar azasi dari bangsa•bangsa masjarakat Latin•Amerika, dan demikian djuga kepada dasar•dasar jang t elah d:Lletakka".l rfa}J.m K1nperensi Negara•negara Asia•

Afrika di Bandung.

Karenanja, mereka menjatakansekali lagi maksud mereka untuk berpega• ngan dan mempertahankan dasar•dasar tersebut dalam wilajah masing•masing. demikian djuga dalam organisasi-organisasi internasional, sesuai dengan djiwa dari Piagam Perserikatan Bangsa•bangsa.

(3)

I

f

ngan dari bangsa - angsa jang memperdjuangkan hak-hak mereka jang tidak dapat dipisahkan untuk membebaskan mereka dari tindasan imperialis.

Kedua pihak beranggapan bahwa kekuasaan dan tjampur tangan asing didalam urusan dalam negeri dari suatu negara adalah penghambat terutama terhadap

kemerdekaan nasional dan perdamaian duilia.

Mereka mengutuk semua antjaman dan provokasi jang dilakukan oleh tiap

i

kekuasaan terhadap hak-hak, kedualatan atau keutuhan wilajah dari Cuba dan f l

Indonesia atau dari bangsa manapun djuga jang dapat membahajakan keamanan internasional atau menimbulkan perang.

I

I Kedua pihak memberikan perhatian mendalam kepada persoalan dari pelbagai masalah jang menjangkut keadaan perekonomian jang terbelakang dan

11 kemadjuan sekali lagi kepertjajaan mereka bahwasanja sangatlah mendesak, demi perdamaian dan kesedjahteraan ummat manusia, untuk melipatgandakan daja-upaja kearah tersebut, dan untuk menjatukannja setjara tjermat agar dapat ditjiptakan sua1u masjarakat dari bangsa-bangsa jang berkembang sedjahtera dan merdeka. Kedua I

! pihak menjetudjui bahwa langkah penting kearah tudjuan tersebut adalah menga-I

dakan konperensi internasional dari negara-negara jang kurang madju industrinja,

11 'Ponperensi mana akan dilangsungkan bulan September 1960 dipelopori oleh Pemerintah Cuba dan pada konperensi mana Indonesia telah memutuskan akan menghadlirinja.

Telah pula diadakan perykaran pandangan mengenai usaha memadjukan kerdja-sama perdagangan dan ekonomi antara kedua negara dan kedua pihak menjetudjui untuk mempeladjari lebih landjut kemungkinan-kemungkinan jang ada

I dibidang tersebut. Dalam hubungan ini kedua pihak telah menjetudjui untuk

menjokong tiap usaha bertudjuan memperkokoh harga-harga internasional dari barang-barang penting.

Demikian djuga kedua Pemerintah telah merundingkan tjara-tjara dan

(4)

·--I

mengadakan kerdja-sama jang lebih erat dilapangan kebudajaan. dan untuk itu. telah diadakan persetudjuan kebudajaan.

Presiden Republik Indonesia41 Dr. Sukarno telah menjampaikan undangan kepada Presiden Republik Cuba. Dr. Osvaldo Dorticos dan Perdana Mentri Dr. Fidel Castro untuk mengundjungi Indonesia pada waktu jang mereka anggap baik. Undangan tersebut telah diterima dengan segala kegembiraan.

Havana. 13 Mei 1960

Presiden dan Perdana Menteri Perdana Menteri

Republik Indonesia Republik Cuba

Signed

Signed

Dr. Sukarno Dr. fゥ、セオコ@

I I

(5)

-

COMUNICADO

CONJUNTO

Correspondiendo a la invitaci6n del Presidente de la Republica de Cuba,

-Dr. Osvaldo Dortic6s y del Primer Ministro, -Dr. Fidel Castro, el Presidente de

la Republica de hldonesia, Dr

o

Sukarno,

ha.

hecho una visita de estado a Cuba,

desde Mayo 9 hasta Mayo 14 de 1960.

Durante su permanencia en el pars, los dos Presidentes se reunieron

va-rias veces, estando presentes tambien por Indonesia el Dr. S:ibandrio, Ministro

de Relaciones Exteriores, el Dr. Suharto, Ministro de Industria Popular, el Sr.

Mukarto Notowidigdo, Embajador Extraordinario y Plenipotenciario en Misi6n

-Especial, el Dr. Tamzil, Director del Gabinete del Presidente y el Sr

o

Dasasd,

Miembro del Supremo Consejo Ases·Dr; y por Cuba, el Dr. Fidel Castro, Primer

Ministro, el Dr. Raul Roa, Ministro de Relaciones Exteriores, el Comandante

-Ernesto

cィセ@

Guevara, Presidente del Banco Nacional, el Dr. Regino Boti, Minis

tro de Economra y el Dr . Antonio Nunez

jゥュセョ・コL@

Director Ejecutivo del

Institu-to Nacional de Reforma Agraria.

Ambas partes advirtieron, con satisfacci6n, durante las conversaciones,

desenvueltas en una atm6sfera de cordialidad y franqueza, su coincidencia en la

apreciaci6n de muchas facetas de la situaci6n internacional, asr como en los

pro-blemas que esta.it afrontando sus respectivos parses.

d・ウーオセウ@

de analizar y confrontar los resultados de su respectiva polnica

exterior, ambos Gobiernos declaran que su firme conducci6n, no s6lo habfa sido,

y su ulterior desarrollo

ウ・イセL@

la

ュセウ@

s61ida garantra de su independencia y dign_!

dad nacionales, sino, tambien, una positiva contribuci6n al albedrfo, el

bienes-tar y la prosperidad de los pueblos subdesarrollados, ya la estabilidad, el

pro-greso y la paz del mundo.

(6)

2

hasta ahora en el terreno del desarme internacional y de la prohibici6n de las

-armas

y

experimentos nucleares,

y

conf!an en que las negociaciones en proceso

culminen en un acuerdo que satisfaga, cabalmente, los profundos anhelos de paz

y seguridad que alienta la humanidad.

Los dos Gobiernos consideraron aportes esenciales al entendimiento mutuo

-de las naciones

y

a la disminuci6n de las tensiones internacionales, las

recien-tes reuniones efectuadas entre los lfderes de muchos parses

y

renuevan sus

es-peranzas, no obstante las presentes dificultades, en el

セクゥエッ@

de la pr6xima

conferencia en la CU.spide, asr como l!l determinaci6n de ambas partes de apoyar

-cualquier. empefio enderezado a consolidar la paz mundial.

El Gobierno de la Republica de Indonesia

y

el Gobierno de la Republica de

Cu

ba expresan su fervorosa adhesi6n a los ideales de autodeterminaci6n nacional,

libertad polrtica, desarrollo econ6mico y justicia social que constituyen la

ra-z6n misma de ser de la comunidad latinoamericana de naciones, ya los

princi-pios similares acordados por los pueblos

。ウゥセエゥ」ッウ@

y africanos en la Conferencia

de Bandung, y, en consecuencia,acordes con

el

espfritu de la Carta de las

Na-ciones Unidas, reafirman su prop6sito de proseguir abogando por ellos, tanto en

el orden nacional como en el seno de los organismos internacionales.

Ambas partes estiman que la lucha por la total abolici6n del colonialismo en

todas sus manifestaciones, es uno de los hechos cardinales de nuestro tiempo,

-y, por ende, le otorgan pleno respaldo a los pueblos que, en uso de sus

dere-chos inalienables, tratan de emanciparse de la opresi6n imperialista. El

colonialismo y la intervenci6n extranjera en los asuntos internos de un pars son, a

-juicio de los dos Gobiernos, los principales estorbos al desarrollo nacional

ゥョ、セ@

pendiente

y

obstaculizan, obviamente, el fortalecimiento de la paz mundial.

(7)

3

-rechos, su soberanra o su integridad territorial, que pudieran precipitar un

con-flicto

「セャゥ」ッ@

y alterar la paz internacional, en detrimento de Indonesia o de Cuba,

o

1e

cualquier otra naci6n.

Ambos Gobiernos deploran, igualmente, la despiadada polrtica de discr_!

minaci6n racial practicada por el Gobierno de la Uni6n de Africa del Sur.

Su 。セ@

soluto desprecio por los derechos humanos y las libertades fundamentales ha

」。セ@

sado innumerables v!ctimas entre los ind!genaso Las dos partes demandan la

ゥセ@

mediata abolici6n de tales

ュセエッ、。Z[@

o

Am.bas partes analizaron, con prolija atenci6n, las multiples cuestiones

relacionadas con el desarrollo econ6mico

y

el progreso social, particularmente

en los parses

イ・」ゥセョ@

emancipados; y dieron nueva expresi6n a su creencia de que

es imperativo, para la paz

y

el bienestar de la humanidad, redoblar los

esfuer-zos en ese sentido

y

articularlos cuidadosamente, a f!n de que aceleren el

adve-nimiento de una comunidad mundial de naciones progresistas, pr6speras e

inde-pendientes . Ambos Gobiernos concuerdan en que es un paso de capital importan

cia en la consecuci6n de ese objetivo, la celebraci6n de la Conf erencia

Interna-cional de Parses Subdesarrollados, convocada por el Gobierno de la Republica de

Cuba para el venidero mes de Septiembre, ya la cual ha resuelto asistir la

Repu-blica de lndonesiao

Las dos partes han examinado sus respectivos puntos de vista en

rela-ci641 con el intercambio comercial y la cooperaci6n econ6mica entre Indonesia y

Cuba, y ban acordado estudiar las posibilidades y formas que pudieran

benefi-ciarlas recfprocamente en este campo. Por lo pronto, ambas partes se compr_£

meten a respaldar toda iniciativa o gesti6n que tenga por finalidad la

estabiliza-ci6n internacional de los precios de los productos basicos.

(8)

4

-sus relaciones amistosas mediante una cooperaci6n

ュセウ@

estrecha en el orden

-cultural,

y

a ese efecto han firmado un Convenio Cultural.

El Presidente de la Republica de Indonesia, Dr . Sukarno, ha extendido una

-invitaci6n

al

Presidente de la RepUblica de Cuba, Dr. Osvaldo Dortic6s ,

y al

-Primer Ministro,

Dr . Fidel Castro, para visitar Indonesia en el momento que

-juzguen oportuno, la cual ha sido aceptada por ambos con verdadera ufanfa.

Signed

PRESIDENTE DE

LA

REPUBLICA DE INDONESIA

La Habana,

Mayo

13 de 1960

Signed

TRODE

LA

(9)

JOINT STATEMENT

In response to the invitation of the President of the Republic of Cuba, Dr. Osval-do Dorticos and of the Prime Mtnister, Dr. Fidel Castro, the President of the Repu-blic of Ind')nesia, Dr. Sukarno , has made a state visit to Cuba, from May 9 until May 14,

1960 .

In the course of this visit the two Presidents held sevaral meetings at vh ich

·, - "t

Ind:mesla was also represented by Dr. Subandrlo, Minister of Foreign Relations; Dr. SUharto, Minister of Industries of the People; Mr . Mukarto Notowidigdo, Ambass.ador Extraordinary and Plenipotentiary on special mission; Dr. Tamzil, Director of the Ca-b1net of the President and Mr . Dasasd, Member of the Supreme Advisory Council; and Cuba by Dr. Fidel Castro, Prime Minister, Dr. Raul Roa, Minister of Foreign Relat-ions; Major Ernesto Che Gueyara, President of the National Bank; Dr. Regino Boti, Minister of Economy and Dr. Antonio NUftez Jimenez, Executive Director of the Nation-al Institute of Agrarian Reform.

The two parties noted with satisfaction, in the C)urse of their talks, which were held in a frank a.rid cordial atmosphere, their coincident appraisal of many facets of the international situation, as well as of the problems being faced by their re:Sp3ctive -C•)untries.

(10)

2

-welfare, a.'lld prosperity, of the economically under developed countries, and to sta?ility, progress a.11d peace in the world.

'llle two parties welcome the initial progress which has already be.en accomplished

towards dlsarmament, and the banning of nuclear weapons and experiments, and trust that

further negotiations will lead to a complete agreement, which will satisfy the profound -feelings of mankind for peace and security.

The two Govarnments coosider the recent meetings of the leaders of many countries as essential contrlbutions towards mutual understanding between nations, and express their hope, notwithstanding the present difficulties, for the success of the forthcoming Summit conference, as well as their determination to B".lpport any endeavor directed to the consolid-ation of world peace.

The Government of the Republic of Indonesia md the Government of the Republic of Cuba express their wholehearted adherence to the ideals of national self-determination, political. freedom, economic development and social justic8, which constitute the ha.sic -principles of the Latin-American community of nations, and to the similar -principles laid d·Jwn by the Bandung Conference of Asian-African countries. Consequently, they reassert their lntention to keep on advocating these principles within their respective regions as -well as within エィ B セ@ international orga.11izations, in 」ッZ。ヲッイュゥエセ@

wt.pt

the spirit of the Charter

of the United Nations.

,

(11)

3

-country ar.a the main obstructions 1n the way towards national indep'3ndenc.e and worldpeace. They, therefore, condemn all threats or provocations made by any p::>wer -against the rights, sovereignty an.d territorial integrity of Cuba, Indonesia, or any other nation, that could endanger international peace or bring about a war.

The two governments equally deplore the ruthless policy of racial discrimination practiced by the Government of the Union -0f South Africa, which utter disregard for the fundamental principles of human rights, has caused considerable loss of lives among

the indigenous population. They urgently demand a.'1 inmediate end of these action.s. The two parties gave the utmost attention to the analisys of the manifold questions involvad in economic underdeveloped and social progress, particularly in th·e newly independent countries, and stated again their belief that it is urgent, for the peace and welfare of mankind, to double エィセ@ efforts to that end, and to hitegrate them carefully in

order to accelerat.e the establishment of a universal community of progressive, prosper-ous and independent nations. The two parties a.,o-ree that a fundamental step

towards-obtalning that goal is the holding of the International Conference of Underlndustrialized Countries, in September 1960, as advocated by the Government of the Rep.iblic of Cuba, at which the Rep.iblic of Indonesia h':l.S decided to be present.

Views have been exchanged in connection with the promotion of trade and econo-mic co.operation between the two countries, and the two parties have agreed to study further the existing p.)Ssibilities in those fields. In this context the two parties have agreed t.o supp::>rt a.ri.y efforts which have the objective •:>f stabilizing international prices of important commodities.

(12)

4

-The President of the Republic of Indonesia, Dr. sオォセイョNッL@ has extended to the Pre-sident of the Republic of Cuba, Dr. Osvaldo Dorticos a.11.d to the Prime Minister, Dr. Fi-del Castro, an invitation t.o visit Indonesia at a time th.ey would deem approptate. This invitation has been accepted wtth utmost pleasure .

• ... &r1 " ' ...

Havana, May 13th, 19·30

.

-

.

PRESIDENT OF THE PRIME MINISTER OF THE

REPUBLIC OF INDONESIA REPUBLIC OF CUBA

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

(Empat Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Delapan Ratus Rupiah). Demikian pengumuman pemenang lelang ini kami ber itahukan untuk diketahui

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan masalah

Dalam sebuah pesawat televisi, frekuensi pengulangan sebuah gambar dan jumlah garis scanning yang digunakan harus di standarisasi untuk setiap sistem yang digunakan di suatu

menaikkan tingkatan sinyal pembawa warna menjadi 100% dari 50% yang ditekan pada penguat IF gambar. Penekanan sub pembawa warna sampai 50% pada tingkat IF dengan maksud

Dari analisis ruang artistik beberapa roman panglipur wuyung dapat diambil simpulan bahwa dunia idealistis yang di- idamkan adalah dunia yang harus dikejar di dunia nyata.. Kota

1.) Hasil perbandingan antara nilai intrinsik dan harga pasar saham PT. Delta Jakarta pada periode 2011, 2012 dan 2013 menunjukkan bahwa harga saham perusahaan

Dalam rangka menghimpun data penyusunan skripsi mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional terhadap Semangat Kerja Karyawan PT WISKA Rancaekek-Sumedang,