• Tidak ada hasil yang ditemukan

Infografis Edisi 3 (Bulan April)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Infografis Edisi 3 (Bulan April)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Pariwisata

ABNP 2015 vs APBN 2015

Lingkungan dan Iklim

Hari Kebangkitan Nasional ke-107

Papua Membangun

BUKU

INFOGRAFIS

Edisi III

2015

Direktorat PPI ditppi @ditppi

ne

top

nfo

DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PENYEDIAAN INFORMASI DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Dit PPI IKP Kemenkominfo

BUKU INFOGRAFI

(2)

SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan \karunia-Nya, buku infografis ini bisa selesai dan hadir di tengah-tengah kita saat ini.

Buku yang berisi kumpulan infografis harian yang diproduksi oleh Direktorat Pengolahan dan Penyediaan Informasi (Dit PPI), Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP), Kementerian Komunikasi dan Informatika ini penting, karena menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan edukasi dan informasi yang benar kepada masyarakat.

Informasi yang benar dan akurat mengenai langkah strategis dan kebijakan pemerintah, termasuk isu-isu hangat yang berkembang, diperlukan sebagai penyeimbang dari besarnya terpaan informasi dari media massa dan media sosial pada saat ini. Oleh karena itu cross check data menjadi sangat penting, agar informasi yang disampaikan dalam setiap infografis benar-benar bisa mewakili kehadiran pemerintah dalam kehidupan bermasyarakat.

Buku ini juga menjadi bagian dari etalase ribuan data yang dimiliki oleh Dit PPI, Ditjen IKP. Data-data yang didapat dan dikumpulkan, dipilah, dikategosisasikan, dan diolah untuk kemudian sedikit bagian menariknya dijadikan infografis harian. Infografis dipilih karena dianggap lebih mampu menarik rasa keingintahuan masyarakat tentang informasi yang akan disampaikan.

Diharapkan seri buku infografis ini bisa mendukung pelaksanaan government

public relation (GPR) yang pada akhirnya

bisa dikumpulkan menjadi sebuah kaleidoskop mini tentang perjalanan bangsa Indonesia dalam setahun.

Menyadari bahwa buku kumpulan infografis ini masih jauh dari kata sempurna, saran dan kritik sangat kami harapkan. Selamat membaca.

Jakarta, Maret 2015

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik

Freddy H Tulung

Penanggung Jawab

Editor

Freddy H. Tulung

(Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik)

Nursodik Gunarjo Hariadhi

Siti Meiningsih

(Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi)

Dimas Aditya Nugraha Abdullah

Riana Riskiandini Nuniek Aprianti Wibowo Anastasya Simanjuntak Uji Agung Santosa Yusri Sinambela Titania Nurrahim

R.M Ksatria Bumi Persada Anggi Akhirta Muray Rokayah Sri Sukepti

Naskah

Desain Grafis

Rolip Saptamadji Tri Sepdian

Ketua

Hendra Purnama

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Belanja pemerintah menjadi salah satu faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Penyerapan belanja pemerintah yang efektif, dibantu dengan konsumsi rumah tangga, realisasi investasi yang tinggi, dan kinerja perdagangan ekspor impor yang baik akan mendorong ekonomi ke arah lebih kuat. Oleh karena itu kebijakan anggaran pemerintah banyak ditunggu oleh pelaku ekonomi, untuk mengetahui gambaran ekonomi ke depan.

Dalam buku infografis bulan April 2015 ini, Direktorat Penyediaan dan Pengolahan Informasi (Dit PPI) akan menyajikan beberapa data infografis yang berhubungan dengan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015. Dari postur APBN 2015, beberapa hal menjadi fokus, seperti belanja infrastruktur, anggaran kementerian dan lembaga, dan pembagian dana desa.

Tiga belanja tersebut sangat penting karena memiliki multiplier effect yang besar terhadap perekonomian. Pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan pelabuhan akan meningkatkan akses transportasi dan mengurangi biaya logistik. Sedangkan dana desa menjadi stimulus bagi pengembangan ekonomi di daerah, sehingga pembangunan tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja, namun lebih merata. Terkait

pemerataan kesejahteraan dan pembangunan di daerah tertinggal dan perbatasan, buku ini juga menampilkan sejumlah infografis mengenai anggaran pembangunan di Papua dan bagaimana potensi ekonomi di wilayah tersebut.

Selain pembahasan mengenai anggaran negara, buku kumpulan infografis bulan ini juga

menampilkan kenaikan devisa yang didapat dari sektor pariwisata, termasuk juga beberapa agenda wisata besar yang akan dilaksanakan. Juga menampilkan peringatan Hari Kebangkitan

Nasional ke-107 dan dampak perubahan iklim bagi Indonesia.

Jakarta, Mei 2015

Direktur Pengolahan dan Penyediaan Informasi

Siti Meiningsih

Sambutan Direktur Jendral IKP i

Kata Pengantar Direktur ii

Daftar Isi iii

Pariwisata 2

Keindahan Tanpa Akhir 3

Pariwisata, Kini Lebih Bermakna 5

APBNP 2015 vs APBN 2015 8

Perubahan Menunjang Kinerja 9

Pembangunan yang Nyata untuk Kita Semua 11

Terbagi rata Sesuai Porsi 13

Mengejar Ketertinggalan dari Kota 15

Pemerataan Sesuai Kebutuhan 17

Lingkungan dan Iklim 20

Ancaman Sudah di Depan Mata! 21

Lestarikan Hutan, Selamatkan Peradaban 23

Bersiap Sebelum Terlambat 25

Dorongan Menuju Kebaikan 27

Hari Kebangkitan Nasional ke-107 30

Bangkit Bergerak Menuju Kemajuan 31

Gerakkan Bangsa Menuju Kemerdekaan Seutuhnya 33

Perjuangan dari Masa ke Masa 35

Sumber Daya Manusia, Aset Terbesar Bangsa 37

Papua Membangun 40

Papua Adalah Kita 41

Papua Harapan Kita Semua 43

Modal Papua untuk Maju dan Berbenah 45

(4)

http://download.antarafoto.com/search-result/dom-1440244812

INDONESIA MENYAMBUT

PERUBAHAN

Jika di masa lalu kita menganggap pariwisata adalah berkunjung ke tempat yang punya pemandangan bagus, maka di masa kini makna pariwisata telah jauh berkembang. Turis tidak hanya berharap mendapatkan pemandangan indah untuk berfoto, namun juga dikelola dengan profesional dan berkelanjutan sehingga menjadi sumber atraksi tanpa henti yang bisa dinikmati dalam waktu kunjungan yang cukup lama untuk bisa menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi negara dan memiliki efek positif kepada perekonomian yang dinikmati langsung oleh masyarakat.

Lebih dari sekadar menyajikan keindahan alam saja, kini kita harus menciptakan sebuah kisah perjalanan yang bisa diceritakan kembali oleh turis kepada rekan-rekan senegaranya saat pulang nanti. Karena itu potensi alam, warisan budaya, dan industri kreatif harus

(5)

KEINDAHAN

TANPA AKHIR

Indonesia adalah tujuan wisata yang lengkap dan kaya. Namun pengelolaan sektor pariwisata masih dirasakan tertinggal karena belum memiliki rangkaian event lengkap yang bisa diikuti oleh para turis.

Karena itulah, belakangan mulai dipikirkan untuk menggarap kalender event secara lebih serius dan terorganisasi. Dalam kurun waktu April hingga Juli 2015 saja, turis dari mancanegara maupun dalam negeri bisa menikmati kekayaan alam, budaya, dan kreativitas dari Indonesia melalui rangkaian pameran, festival budaya, bahkan perlombaan di berbagai daerah, mulai dari Festival Budaya Isen Mulang di Palangkaraya, International MICE Destination & Corporate Travel Fair di Jakarta, hingga lomba triathlon di Bintan, Kepulauan Riau.

Dengan demikian, turis mendapat beragam

pengalaman dan pengetahuan mengenai Indonesia nyaris tanpa henti setiap harinya, bukan lagi sekedar berkelana tanpa konsep perjalanan yang jelas sehingga tak memiliki gambaran yang utuh mengenai kekayaan alam dan budaya Indonesia.

"Sudah ada survei yang

menunjukkan bahwa 65 persen

wisatawan asing datang ke

Indonesia karena budaya, 30

persen karena alam, dan 5

persen karena hal lain.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata.

Sumber :

(6)

PARIWISATA, KINI

LEBIH BERMAKNA

Dengan usaha tanpa kenal lelah dan tak pernah berhenti mempromosikan pariwisata Indonesia, bisa terlihat bahwa dengan berjalannya waktu, kunjungan turis semakin meningkat. Bukan hanya memberikan pemasukan kepada negara, namun ini juga akan memberikan dampak positif dari segi ekonomi kepada masyarakat setempat. Dan lebih jauh lagi, pariwisata dapat bertahan dan

memberikan penghasilan bahkan di saat-saat kritis yang selama ini telah terjadi berulang kali.

Buktinya, pariwisata kini menempati posisi penghasil devisa terbesar setelah penjualan hasil bumi seperti minyak bumi, gas, batubara, dan minyak kelapa sawit.

Dengan kayanya Indonesia akan objek wisata, warisan budaya, dan kreativitas sumber daya manusia, maka pekerjaan rumah besar bagi kita adalah mengemasnya menjadi menarik, memiliki nilai jual tinggi, dan memiliki diferensiasi dengan konsep pariwisata yang ditawarkan oleh negeri tetangga.

"Pariwisata harus jadi sektor

unggulan untuk menjadi salah

satu penyumbang devisa

negara."

Indroyono Soesilo,

Menteri Koordinator Kemaritiman.

Sumber :

Kompas

(7)

http://download.antarafoto.com/search-result/dom-1440745207

APBN-P Vs APBN

Sejalan dengan perjalanan waktu, terjadi beberapa penyesuaian dalam

jalannya kehidupan bernegara. Beberapa asumsi yang diajukan dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berubah. Karena itu, pemerintah

pun mengajukan beberapa perubahan kepada lembaga legislatif agar

jalannya pemerintahan bisa menyesuaikan dengan kondisi terkini.

Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

(APBN-P) 2015 sangat penting karena memiliki peran sebagai instrumen

pendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu pemerintahan baru dalam

mencapai tujuan pembangunan. Dengan adanya perubahan ini, efektivitas

APBN sebagai instrumen pendorong pertumbuhan dan percepatan

pencapaian tujuan pembangunan bisa lebih baik.

Perubahan-perubahan yang dilakukan antara lain dengan merealokasi

anggaran yang kurang produktif maupun kurang tepat sasaran kepada

sektor yang lebih produktif seperti dukungan sektor pendorong

pertumbuhan, pemenuhan kewajiban dasar dan pengurangan kesenjangan

(8)

PERUBAHAN

MENUNJANG KINERJA

Perkembangan yang terjadi tanpa henti, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional, membuat Indonesia mau tak mau harus merevisi APBN menjadi APBN Perubahan (APBN-P). Perubahan ini tentu tidak terjadi begitu saja, namun melalui penghitungan yang cermat dan atas

persetujuan wakil rakyat di DPR. Persetujuan diberikan dalam Sidang Paripurna DPR RI yang mengesahkan Rancangan Undang-undang APBN-P 2015.

Beberapa angka yang direvisi dalam APBN-P 2015 antara lain asumsi harga minyak mentah, jumlah lifting minyak bumi, penerimaan pajak, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika, suku bunga, perkiraan inflasi, dan lainnya.

Dengan adanya APBN-P, pemerintah bisa lebih leluasa menghasilkan berbagai kebijakan dan program dengan secara fleksibel dan mengikuti realitas yang saat ini terjadi, dibandingkan jika harus mengikuti asumsi dari APBN 2015 yang disusun pada tahun sebelumnya.

APBN-P dilandasi

pertimbangan atas usulan

pemerintah untuk melakukan

beberapa perubahan kebijakan

fiskal, guna meningkatkan

efektifitas APBN sebagai

instrumen pendorong

pertumbuhan dan percepatan

pencapaian tujuan

pembangunan.

Bambang Brodjonegoro, Menteri

Keuangan Republik Indonesia.

Sumber ;

CNN Indonesia

(9)

PEMBANGUNAN YANG NYATA

UNTUK KITA SEMUA

Pembangunan yang pesat didorong oleh alokasi anggaran yang cukup di APBN. Setidaknya, sebesar 290,3 Triliun alokasi di APBNP 2015 adalah untuk pembangunan infrastruktur. Ini adalah sebuah peningkatan besar dibandingkan dengan alokasi di tahun-tahun sebelumnya. Tidak hanya hasil pembangunannya saja yang bisa dimanfaatkan, proses pengerjaannya pun akan membuka lapangan kerja baru dan menyerap keahlian khusus yang dimiliki oleh putera-puteri terbaik bangsa.

Ada banyak contoh infrastruktur besar yang akan dibangun, antara lain pembangkit dan jaringan listrik, jalan, jalan tol, rel kereta api, pelabuhan, bandara, hunian dan lainnya.

Dengan peran besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam proyek pembangunan infrastruktur, maka baik hasil pembangunan, proses

pembangunan, maupun keuntungannya secara finansial akan bisa terasa manfaatnya oleh rakyat Indonesia. Selain membayar pajak, BUMN juga bisa mengembalikan sebagian keuntungannya dalam bentuk deviden kepada negara. Sehingga pembangunan infrastuktur ini akan memberikan keuntungan dari berbagai sisi.

"Kita harus mulai memikirkan

bagaimana memanfaatkan

BUMN untuk mengembangkan

perekonomian, sehingga BUMN

itu dapat digunakan

sebagai agent of

development."

Rini Soemarno, Menteri Badan Usaha

Milik Negara Republik Indonesia.

Sumber ;

(10)

TERBAGI RATA

SESUAI PORSI

Keseriusan dalam cita-cita pembangunan terlihat dari lima kementerian yang mendapat alokasi terbesar dalam APBNP 2015, antara lain Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pertahanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, dan Polri. Anggaran ini diwujudkan misalnya dalam bentuk pembangunan jalan.

Hal ini tercermin dari setidaknya 300,1-390,6 kilometer jalan yang akan dibangun di perbatasan serta 616,75 kilometer jalan baru, jalur kereta api baru turut mendukung distribusi komoditas yang lancar, seribu unit pasar rakyat juga akan mendapatkan revitalisasi dan pembangunan. Selain itu, juga dibangun akses kepada air bersih di daerah-daerah dan hunian yang layak dan terjangkau.

Semua usaha pembangunan ini bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh rakyat kecil sekalipun. Sehingga kemajuan ekonomi yang dicapai bukanlah kumpulan angka yang semu, namun menyentuh hingga lapis masyarakat paling bawah.

Tujuan penambahan anggaran

untuk pembangunan

infrastruktur itu untuk

meratakan pembangunan, juga

untuk mewujudkan

swasembada pangan.

Bambang Brodjonegoro, Menteri

Keuangan Republik Indonesia.

Sumber:

(11)

MENGEJAR KETERTINGGALAN

DARI KOTA

Jika sebelumnya pembangunan lebih sering menyentuh masyarakat di kota, maka Undang-Undang Desa No. 6 Th. 2014 kini mengamanatkan adanya Dana Desa, yang memungkinkan desa secara mandiri mengupayakan pembangunannya sendiri dengan memperhatikan aspirasi dan kekhasan karakter masing-masing desa.

Syaratnya, desa harus mengajukan rencana kerja pemerintahan yang selanjutkan akan diajukan dan dituangkan dalam Peraturan Bupati atau Peraturan Walikota hingga dana tersebut bisa dicairkan. Adanya dana desa membuat desa bisa membangun infrastruktur desa, sehingga bisa mengejar ketertinggalannya dari kota dan

menciptakan lapangan kerja baru bagi tenaga kerja yang ada di desa.

Tentu saja penyaluran dana desa dan

pewujudannya menjadi pembangunan desa harus diawasi bersama-sama oleh rakyat. Pemerintah sendiri, melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, telah mengirimkan 12.000 tenaga pendamping yang salah satu tugasnya adalah mengawal

penggunaan dana desa dan membantu menyusun pelaporan dana desa.

“Dana

desa harus dialokasikan

pada bidang kegiatan yang

sifatnya produktif, bisa

memberikan manfaat ekonomis

bagi desa, bisa memberikan

alternatif bagi masyarakat

untuk bekerja atau berusaha

dengan penghasilan yang

layak.

Marwan

Ja’far

, Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Republik Indonesia.

Sumber:

Liputan6

(12)

PEMERATAAN SESUAI

KEBUTUHAN

Bukan hanya pembangunan yang pesat, pemerataan pembangunan juga dirasakan semakin penting, agar seluruh wilayah Indonesia merasa diperlakukan dengan adil dan setara. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pemerintah mengupayakan keadilan bagi masing-masing daerah melalui Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Selain itu masih ada Dana Alokasi Khusus Afirmasi sebesar Rp 2,8 Triliun yang diberikan kepada daerah yang masih tertinggal atau berada di perbatasan, yang antara lain diwujjudkan dalam bentuk pembangunan irigasi, sanitasi dan air minum, serta transportasi.

Dengan adanya dana ini, maka daerah yang masih tertinggal, bisa segera mengakselerasi

pembangunannya agar bisa setara dengan daerah lain yang sudah lebih dulu maju. Dengan demikian tujuan pemerataan yang mengurangi kesenjangan

pembangunan antar daerah bisa diwujudkan.

Namun rakyat tidak bisa diam saja berharap daerahnya maju dengan adanya dana perimbangan ini. Baik rencana peruntukannya maupun perwujudannya di lapangan harus diawasi bersama-sama.

Tujuannya adalah untuk

menyempitkan kesenjangan

fiskal antardaerah. Jadi, nanti

pemberian DAU sepenuhnya

akan didasarkan oleh

kebutuhan riil daerah

masing-masing. Perkiraan DAU akan

dibuat berdasarkan kebutuhan

menengah, sekitar tiga

tahunan

.”

Bambang Brodjonegoro, Menteri

Keuangan Republik Indonesia.

Sumber: bisnis.com

(13)

http://download.antarafoto.com/search-result/dom-1439909108

LINGKUNGAN DAN IKLIM

Tak hanya pembangunan dan eksploitasi kekayaan sumber daya alam untuk

kesejahteraan, Indonesia kini juga menghadapi tantangan pelestarian

lingkungan agar manfaat yang bisa didapat bisa terjadi secara

berkelanjutan. Mulai dari perubahan iklim, pemanasan global, hingga

kenaikan permukaan air laut, mulai mengancam lingkungan dan

kesejahteraan rakyat Indonesia.

Karena itu, kini pemerintah dan masyarakat harus lebih memperhatikan

kelestarian lingkungan, karena apapun dampaknya, akan dirasakan

langsung kepada kehidupan kita bersama.

Kesadaran ini bisa dilihat dari upaya menekan kebakaran lahan hutan,

menekan deforestrasi, pengurangan penggunaan gas freon dalam produk

pendingin, serta mengajak masyarakat agar bisa berperilaku lebih ramah

(14)

ANCAMAN SUDAH

DI DEPAN MATA!

Perubahan iklim bukan lagi wacana dan isapan jempol. Namun sebaliknya, sudah mulai

menampakkan gejala-gejalanya di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari dari bergesernya masa tanam, kekeringan ekstrim yang melanda beberapa daerah, dan sebaliknya banjir besar yang sebelumnya tak terjadi, kini menghancurkan banyak kota di Indonesia. Perilaku eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan tanpa memikirkan keberlangsungan, kini mengancam kehidupan kita sendiri.

Kerugian lain yang akan diderita oleh rakyat Indonesia dengan adanya perubahan iklim dan kenaikan muka air laut antara lain suhu udara yang semakin tak nyaman, memicu terjadinya

kebakaran hutan, dan hilangnya ribuan pulau akibat kenaikan muka air laut.

Karena itu, sudah saatnya bagi Indonesia untuk mulai aktif berperan serta dalam pengurangan emisi karbon dan mengelola kekayaan alamnya dengan lebih memikirkan keberlangsungan sumber daya hayati. Kita tidak bisa lagi hanya menikmati eksploitasi, namun juga harus berupaya

melakukan pelestarian.

“(

Dunia) Internasional telah

percaya ke Indonesia, maka

kita harus bekerja dengan baik,

transparan dan akuntabel.

Siti Nurbaya Bakar, Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia.

Sumber: Republika

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/01

(15)

LESTARIKAN HUTAN,

SELAMATKAN PERADABAN

Dengan laju perubahan iklim yang semakin cepat mengancam peradaban manusia, maka tak ada pilihan lain bagi Indonesia selain mengerem laju deforestrasi yang mengancam kekayaan hayati di negara ini. Hampir 10 persen hutan hujan dunia ada di Indonesia, sehingga kerusakannya juga akan mengancam kehidupan seluruh dunia. Kini upaya-upaya reforestrasi dan menekan kerusakan sudah mulai banyak dilakukan. Indonesia juga mulai dengan disiplin mengatur agar tak seluruh bagian hutan diolah untuk keuntungan ekonomis. Sebanyak 22 persennya, atau 28,86 juta hektar telah ditetapkan dan dipertahankan sebagai hutan lindung, dan 21 persen lainnya, atau 26,82 juta hektar menjadi hutan konservasi. Upaya ini tentunya

membutuhkan kepatuhan, kesadaran, dan pemikiran jangka panjang.

Dengan demikian, hutan tidak lagi hanya dianggap anugerah yang ada dengan begitu saja. Ia tidak boleh dipandang sebagai sasaran eksploitasi semata, namun juga harus dipelihara agar bisa memberi manfaat yang berkelanjutan hingga anak cucu kita.

Penyebab utama bencana

bersumber dari pengaruh

cuaca, perubahan iklim dan

kondisi lahan, serta akibat ulah

manusia."

Siti Nurbaya Bakar, Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia

Sumber:

Detik

(16)

BERSIAP SEBELUM

TERLAMBAT

Karena kebutuhan untuk mencegah dan

mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim semakin penting, maka berbagai upaya telah dan sedang dilakukan secara bersama-sama. Semua pihak harus menunjukkan upaya bertanggung jawab atas kerusakan yang telah kita sumbangkan kepada alam. Karena problem perubahan iklim tidak ditanggung secara perorangan saja, namun melibatkan seluruh penduduk yang ada di suatu wilayah atau negara.

Upaya ini bisa dilakukan melalui pengurangan konsumsi bahan perusak ozon yang selama ini banyak ditemukan di mesin-mesin pendingin. Hydrochlorofluorocarbon (HCFC) yang

berkontribusi besar dalam membesarnya lubang ozon mulai ditekan penggunaannya, digantikan bahan-bahan yang lebih bersahabat.

Di tingkat desa, kini mulai diperkenalkan Program Kampung Iklim (Proklim). Melalui pelaksanaan Proklim, pemerintah memberikan penghargaan terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat RW/dusun/dukuh dan maksimal setingkat

kelurahan atau desa, yang telah melakukan aksi lokal terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan.

Perubahan iklim merupakan

masalah penduduk bumi yang

dihadapi secara

bersama-sama. Sehingga, penanganan

perubahan iklim secara global

perlu dipahami bersama

supaya

optimal.”

Siti Nurbaya Bakar, Menteri

Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Republik Indonesia.

Sumber:

MetroTV News

(17)

DORONGAN MENUJU

KEBAIKAN

Dengan usaha tanpa henti dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat, hingga kini mulai dirasakan adanya perubahan yang terlihat dari menurunnya beban emisi udara serta penurunan beban pencemaran air di 15 Daerah Aliran Sungai (DAS) prioritas.

Namun ini saja tentu belum cukup, sehingga berbagai upaya dan target terus ditetapkan agar kinerja dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup bisa terus diupayakan secara sistematis dan berkelanjutan. Target yang ditetapkan antara lain berhubungan dengan green transportation,

pemulihan lahan gambut, lahan terlantar, kawasan pesisir prioritas, hingga penurunan beban

pencemaran air.

Upaya ini tidak mengenal lelah dan henti, karena pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup akan menurunkan kualitas hidup, mendatangkan

penyakit pernapasan, menurunkan produksi hasil bumi, dan mempersulit akses air bersih yang vital bagi kelangsungan makhluk hidup.

Sejak 2001 saya memikirkan isu

lingkungan hidup seolah hanya

dikaitkan dengan pencemaran

dan perizinan, padahal isunya

evolutif. Jadi, setara dengan isu

politik dan pertumbuhan

ekonomi.

Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup

dan Kehutanan Republik Indonesia.

Sumber:

(18)

HARI KEBANGKITAN

NASIONAL

Bangkitnya Indonesia menuju negara kesatuan yang merdeka dan berdaulat

dimulai dari pemikiran bahwa perjuangan tidak bisa lagi dilakukan dengan

mengedepankan rasa kedaerahan. Bukan pula dengan mengandalkan

konfrontasi fisik. Untuk bisa mencapai kedaulatan penuh dalam mengatur

bangsa sendiri, Indonesia membutuhkan para pemikir, penggerak, dan

figur-figur yang bisa mempersatukan Indonesia.

Kini dengan telah terwujudnya ikrar Sumpah Pemuda menjadi Proklamasi

Kemerdekaan 70 tahun yang lalu, bukan berarti perjuangan tersebut telah

usai. Sebaliknya, cita-cita secara keseluruhan untuk mewujudkan bangsa

yang merdeka dan berdaulat, baru dimulai. Ada banyak tantangan yang

harus dipecahkan bersama sebagai sebuah bangsa yang berkesatuan.

Karena itu penting untuk terus mengenang dan memberi makna kepada Hari

Kebangkitan Nasional. Bukan hanya sebagai sebuah perayaan, namun

harus terus digali maknanya dan disesuaikan dengan perubahan zaman.

(19)

BANGKIT BERGERAK

MENUJU KEMAJUAN

Bangkitnya Bangsa Indonesia dari keterpurukan dimulai dari semangat para pemuda yang tidak lagi ingin dipecah belah berdasarkan suku, agama, ras, dan daerah. Dengan kesadaran untuk

menghilangkan batas-batas pergaulan dan perjuangan, maka pemuda Indonesia bisa

bekerjasama untuk mewujudkan tujuan yang lebih besar, Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.

Dengan segera, organisasi-organisasi perjuangan dengan memperjuangkan harga diri sebagai Bangsa Indonesia bermunculan. Tokoh-tokoh penting Budi Utomo kemudian membentuk

berbagai organisasi yang semakin aktif dan agresif berjuang, seperti Indische Partij, Indonesische Studiclub, dan lainnya.

Setelah momen pendirian Budi Utomo, yang kemudian memicu Sumpah Pemuda, Bangsa Indonesia bukan lagi bangsa yang terpecah-pecah dan dicap malas. Kita mulai menyadari pentingnya organisasi, persatuan, dan perjuangan. Kini, kita bergerak dalam satu tujuan, menuju Indonesia yang lebih maju dengan kerja keras, kemandirian, dan kerjasama tanpa membeda-bedakan suku dan ras.

"Makna pahlawan, di kementerian

saya, ketika negara memastikan

semua kita, menjadikan tanah

perekat kebangsaan, perekat

kebersamaan bukan menjadi

sumber konflik."

Ferry M Baldan, Menteri Agraria dan Tata

Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional.

Sumber: Metro TV News

(20)

GERAKKAN BANGSA MENUJU

KEMERDEKAAN SEUTUHNYA

Seiring munculnya berbagai pergerakan yang memperjuangkan nasib Bangsa Indonesia, maka otomatis muncul pula tokoh-tokoh berpengaruh yang menjadi pejuang yang menggunakan kemampuan intelektualisnya. Kita semakin memahami bahwa untuk menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya, Indonesia harus mampu menguasai dan mengelola berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, politik, agama, ideologi hingga kebudayaan.

Soetomo, HOS Tjokroaminoto, Muhammad Hatta, Sukarno, Ki Hajar Dewantara, Muhammad Yamin, Douwes Dekker, adalah beberapa dari sekian banyak tokoh intelektual yang berpengaruh dalam pergerakan Bangsa Indonesia pada masa-masa tersebut, dan pada saatnya pemikiran mereka diwujudkan dalam Sumpah Pemuda, persiapan kemerdekaan, hingga Proklamasi

Kemerderdekaan Republik Indonesia. Seluruh usaha tersebut tidak terhenti dengan kemerdekaan saja. Justru proklamasi pada 17 Agustus 1945 menjadi awal dari perjuangan Bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan yang sesungguhnya, bebas dari belenggu pendindasan, kemiskinan, dan ketertinggalan.

"Indonesia yang berdaulat

mandiri harus berlandaskan

semangat gotong royong. Oleh

karena itu dengan jalan Trisakti,

tiga norma dalam pembangunan

infrastruktur, pembangunan

pengawasan ketimpangan

kelompok masyarakat bawah,

pembangunan yang menjadi daya

dukung lingkungan tidak bisa

dipisahkan.

Puan Maharani, Menteri Koordinator

Bidang Pembangunan Manusia dan

Kebudayaan .

Sumber :

jpnn

(21)

PERJUANGAN

DARI MASA KE MASA

Kemerdekaan Bangsa Indonesia adalah awal dari perjuangan menuju kemerdekaan sesungguhnya. Ada begitu banyak problem yang harus kita urai satu per satu. Selain penindasan, kemiskinan, dan ketertinggalan yang harus diatasi, kemerdekaan juga berarti kemandirian bangsa untuk bisa memenuhi kebutuhannya sendiri sehingga kita tidak bergantung kepada bangsa lain, yang berarti membangun harga diri bangsa dengan berbagai upaya.

Masalah-masalah yang harus dipecahkan ini selalu berkembang, sehingga kita pun harus terus

beradaptasi agar tidak tertinggal dari negara-negara lain.

Karena itulah setiap tahun, tema perayaan hari kebangkitan nasional diperbaharui, menyesuaikan dengan tantangan yang dihadapi dan usaha kita untuk mengatasinya. Jika misalnya pada tahun 2012 tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional adalah “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara yang Berkarakter, Damai, dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Sejahtera,” maka pada tahun 2015, tema ini berganti dengan “Melalui Hari Kebangkitan Nasional, Kita Bangkitkan Semangat Kerja Keras Mewujudkan Indonesia Maju dan Sejahtera.”

"Kita akan menghadapi banyak

tantangan, karena itu patriotisme

itu penting bagi generasi muda

untuk menghadapinya.

Patriotisme itu pondasi bangsa.

Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia.

Sumber:

Tribun News

(22)

SUMBER DAYA MANUSIA,

ASET TERBESAR BANGSA

Dengan perkembangan zaman, maka kini semakin banyak pula bidang-bidang yang memungkinkan putera-puteri terbaik Indonesia berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di pergaulan internasional. Selain prestasi, mereka juga ikut memecahkan berbagai permasalahan bangsa dengan bakat dan intelektualitas yang dimiliki.

Contohnya saja di bidang musik, olahraga, kemanusiaan, seni pertunjukan, animasi, bahkan komik. Generasi muda memiliki kebebasan luar biasa untuk aktualisasi dirinya, sekaligus membangun rasa bangga sebagai Bangsa Indonesia. Karena ternyata kita pun bisa berprestasi dan setara dengan bangsa-bangsa lainnya, bahkan dengan negara yang lebih maju.

Kesuksesan ini juga menjadi pemicu bagi anak-anak muda lainnya. Mereka membuktikan bahwa hanpir segala hal bisa diraih dengan dedikasi tinggi dan usaha yang tanpa henti.

“Kita

semua harus sadar bahwa

aset terbesar Indonesia bukan

tambang, bukan gas, bukan

minyak, bukan hutan, ataupun

segala hasil bumi; aset terbesar

bangsa ini adalah manusia

Indonesia.

Anies Baswedan, Menteri Pendidikan

Dasar dan Menengah dan Kebudayaan

Republik Indonesia.

Sumber:

Tribun News

(23)

PAPUA MEMBANGUN

Papua adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Ia adalah bagian dari

perjuangan kemerdekaan kita yang diakui oleh dunia internasional.

Karena itu, proses pembangunan yang dilakukan dari waktu ke waktu pun

harus melibatkan dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat di Papua, tanpa

adanya pembedaan, diskriminasi, dan sudut pandang yang menganggap

mereka sebagai rakyat terbelakang dan sulit maju. Sebaliknya, rakyat di

Papua harus merasakan manfaat sebesar mungkin dari kebangkitan

Indonesia sebagai salah satu kekuatan baru ekonomi dunia. Apapun

manfaat yang diambil dari tanah Papua harus dinikmati kembali semaksimal

mungkin oleh masyarakatnya.

Upaya mengangkat derajat Papua dengan semangat kesetaraan diwujudkan

antara lain dengan pembangunan yang memperhatikan karakter lokal dan

dana perimbangan yang termasuk salah satu yang terbesar jika

dibandingkan dengan daerah lain.

(24)

PAPUA ADALAH KITA

Papua sejak awal merupakan bagian dari

persaudaraan dengan Indonesia. Meskipun dalam sejarahnya Papua baru kembali ke pangkuan Indonesia pada tahun 1963, namun lihat dari rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan oleh Belanda, sebenarnya Papua sudah dari awal menjadi bagian dari kemerdekaan Indonesia. Sukarno sendiri menegaskan hal ini dalam pidatonya “Orang kadang-kadang berkata, memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah ibu pertiwi. Salah! Tidak! Irian Barat sejak daripada dulu sudah masuk kedalam wilayah Republik Indonesia.“

Belanda sendiri sebenarnya mengakui hal ini, dengan menjanjikan akan mengembalikan Irian Barat. Hanya saja tanggal penyerahannya ditunda dua tahun setelah Konferensi Meja Bundar, sebuah janji yang akhirnya diingkari. Belanda berusaha menjadikan Irian Barat sebagai negara boneka yang terpisah. Pengingkaran ini meningkatkan ketegangan

Indonesia dengan Belanda, sehingga akhirnya terjadi konfrontrasi dan Presiden Sukarno mengeluarkan perintah Trikora.

Upaya merebut kembali Papua tidaklah mudah dan murah. Beberapa prajurit terbaik kita gugur dalam beberapa insiden. Walaupun sejarah memperlihatkan naik dan turunnya kondisi di Papua, namun pada akhirnya sejarah berbalik dan hingga saat ini Papua masih jadi bagian Indonesia, tumbuh dan

membangun bersama-sama.

"

Ke depan kita akan ajak

sama-sama membangun Papua dengan

pendekatan kesejahteraan dan

meningkatkan pembangunan

.”

Joko Widodo, Presiden

Republik Indonesia.

Sumber: Viva News

(25)

PAPUA HARAPAN

KITA SEMUA

Papua, seperti wilayah lainnya di Indonesia, memiliki hak atas kesetaraan, kesejahteraan, dan

pembangunan. Memang di masa lalu terkesan ada pengabaian atas nasib rakyat di Papua. Namun kini pola pikir itu diperbaiki. Sudah saatnya Papua merasakan kesejahteraan dan diperlakukan dengan adil, sama seperti rakyat di pulau-pulau lainnya. Apalagi sebenarnya Papua adalah daerah yang begitu kaya, yang seharusnya bisa dinikmati oleh rakyatnya sendiri.

Presiden bahkan memberi perhatian khusus terkait masalah-masalah yang saat ini terjadi di Papua. Antara lain mengenai nasib guru dan tentara di perbatasan, mengurangi pengangguran,

mengentaskan konflik, memasukkan Papua ke dalam skema tol laut, hingga renegosiasi dengan

perusahaan-perusahaan asing yang kini beroperasi di Papua, agar mereka mau memberikan timbal balik yang semaksimal mungkin kepada masyarakat sekitar.

Papua hari ini adalah sebuah harapan yang kembali dihidupkan bersama-sama. Tidak seharusnya lagi ada ketimpangan dan penderitaan bagi Rakyat Indonesia, di mana pun berada.

"

Kemungkinan itu juga akan

disertai dengan pembangunan

perumahan. Kawasan industrinya

juga harus dikembangkan. Kita

bangun apa yang diperlukan

rakyat Papua."

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan

Umum - Perumahan Rakyat.

Sumber:

Kompas

http://properti.kompas.com/read/2015/02/16/083000321/

(26)

MODAL PAPUA UNTUK

MAJU DAN BERBENAH

Papua, tidak seperti yang dicitrakan di masa lalu, bukanlah pulau terasing yang miskin dan terbelakang. Sebaliknya, Papua dipenuhi berbagai sumber daya, baik alam maupun manusianya yang harus diatur sebaik-baiknya agar memberikan kesejahteraan sebesar-besarnya bagi rakyat yang ada di Papua. Potensi yang cukup menonjol antara lain kebudayaan, kesenian, pertambangan, keanekaragaman hayati, industri, hingga berbagai produk kelautan dan

perikanan. Yang harus dipikirkan adalah penataannya sehingga bisa memberikan manfaat maksimal dengan pengolahan seefisien mungkin. Salah satunya dengan membangun infrastruktur dan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.

Upaya ini diharapkan cukup untuk mensejahterakan rakyat yang ada di Papua. Sehingga ke depan tidak ada lagi rasa cemburu, atau bahkan tertindas, hanya karena kurangnya perhatian dan sudut pandang yang masih menganggap Papua sebagai wilayah yang terbelakang. Indonesia harus melihat Papua seperti juga daerah lainnya yang ingin dan berpotensi untuk maju.

“Kami

memahami bahwa

masyarakat Papua sejak lama

ingin maju dan mandiri secara

ekonomi, oleh karena itu kami

siap memfasilitasi dan membekali

masyarakat Papua dengan

beragam pelatihan yang

diperlukan untuk merintis

wirausaha.

Anak Agung Gede Puspayoga, Menteri

Koperasi dan UMKM Republik Indonesia.

Sumber:

Antara

(27)

GIAT MEMBANGUN

PAPUA DAN PAPUA BARAT

Janji meningkatkan kesejahteraan Papua dan Papua Barat bukanlah retorika semata. Upaya ini

diwujudkan, salah satunya dengan alokasi anggaran untuk Papua yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan ini terlihat signifikan jika kita membandingkan Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus yang dinikmati di tahun 2013 hingga 2015, yang memperlihatkan kenaikan cukup

signifikan.

Fenomena ini juga bisa diperhatikan dari perbandingan dengan provinsi-provinsi lainnya. Papua termasuk daerah yang mendapatkan kucuran anggaran cukup besar dari pemerintah pusat, bersaing Dengan provinsi seperti Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Adanya perhatian ini harus disyukuri dan terus ditingkatkan di masa depan, sehingga laju

pembangunan dan kesejahteraan rakyat di Papua bisa terus terpacu, seperti juga yang terjadi di daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Jepang tidak punya apa-apa, tapi

mereka punya SDM yang unggul.

Karena itu, pembangunan di

Indonesia, termasuk Papua harus

bertumpu pada SDM."

Sofjan Djalil, Menteri Koordinator

Perkonomian Republik Indonesia.

Sumber:

Referensi

Dokumen terkait

Desain eksterior New Honda Brio semakin stylish dengan berbagai penambahan detail baru, memberikan Kamu gaya berkendara lebih percaya diri dan penampilan yang semakin trendi..

Dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimum 50 volt, sedangkan pada komunikasi paralel hanya 5 volt.. Hal ini menyebabkan gangguan

Bagaimana tidak, iker cassilas adalah salah satu pemain paling penting di real Madrid selama beberapa tahun terakhir, hampir belum pernah ada yang benar-benar bisa

Dalam analisis pendahuluan ini, penulis akan menentukan koefesien korelasi antara Prestasi Belajar Fiqih ( variabel X ) dengan aktifitas ibadah shalat siswa ( variabel Y

Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas LPP Lokal Radio Siaran Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Swara Bersujud yaitu perangkat Lembaga Penyiaran Publik yang berfungsi

Distribusi PDRB menurut sektor atas dasar harga berlaku menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tiga sektor utama di Jawa Tengah yaitu sektor

Untuk menghindari keseimbangan dan mengarahkan penelitian ini serta untuk mencapai tujuan, maka diberikan operasionalisasi variabel penelitian dengan mengunakan dua variabel

This study was conducted to compare fibrin deposit in pregnant mice that infected by Plasmodium berghei (treatment group) to the normal pregnant mice (control group) and