• Tidak ada hasil yang ditemukan

African American Women`s withdrawal reaction to white standards of beauty : a study of Toni Morrison`s The Bluest Eye.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "African American Women`s withdrawal reaction to white standards of beauty : a study of Toni Morrison`s The Bluest Eye."

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRACT

This thesis is an attempt to reveal African American women's withdrawal reaction to white discriminating actions, in particular on the matter of beauty. Toni Morrison's The Bluest Eye is explored here because in this work, she ingeniously describes the impact of color prejudice and the white racist concepts of beauty in the 1940s, on the attitude, behavior and psyche of African American women. Drawing on her own experience, when a friend at her elementary school yearned for blue eyes, Morrison blends incidents in her life, historical facts and fantasy into her story. This study also discloses some possible motives that drive withdrawal responses of both light-skinned and dark-skinned African American women. It explores further the societal devices used by white mainstream society to construct the ideal image of beauty as well as the damage caused by these racist standards on the psyches of African American women.

To be able to have a total comprehension of the issue, this thesis applies the interdisciplinary approach and studies the matter from the viewpoints of sociology, history, literature, and psychology. With the assumption that The Bluest Eye portrays the intricate life of African American women in the late 1930s and early 1940s, this work is used as the mental evidence in discussing withdrawal behaviors of African American women, their motivations, as well as mainstream societal power in constructing images of beauty and shaping the self-perception of African American women.

The result of this study shows that many African American women developed low self-esteem and even self-hatred as a result of the racist standards of beauty. Many light-skinned African American women denied their black bloodline and struggled to emulate white women by bleaching their skin and straightening their hair. They were ashamed of their own race and they despised darker-skinned African Americans. These women were restless because they had constant worries and anxieties about their appearance. Many dark-skinned African American women had even lower self-esteem. The effect of being rejected was so intense that they developed self-hatred. Many of them felt frustrated, unhappy, and depressed. They felt so dejected that some escaped into delusions and even into insanity. White mainstream society employed devices in the popular culture to internalize the standards of beauty, which were represented in blue-eyed, blonde-haired white women and girls. Films, idolized actresses, advertisements of beauty products, dolls, and candy wrappers were means used to construct the superior images of white people and the inferior images of black people.

Keywords: prejudice, discrimination, stereotypes, withdrawal reaction, the white standard of beauty, self-image, self-hatred.

(2)

INTISARI

Tesis ini merupakan suatu upaya untuk mengungkap reaksi withdrawal dari

wanita kulit hitam (Afrika Amerika) terhadap tindakan-tindakan diskriminatif dari masyarakat kulit putih, khususnya dalam hal kecantikan. Karya Toni Morrison yang

berjudul The Bluest Eye dipilih untuk dieksplorasi dalam tesis ini karena dalam novel

ini Morrison dengan pandainya menggambarkan dampak dari prasangka yang muncul karena perbedaan wama kulit dan konsep masyarakat kulit putih mengenai kecantikan pada tahun 1940an terhadap sikap, perilaku, dan jiwa dari wanita Afrika Amerika. Berdasarkan pengalaman masa kecilnya, ketika seorang teman di sekolah dasar mengidamkan sepasang mata biru, Toni Morrison meramu kejadian dalam hidupnya, fakta historis, dan fantasi dalam cerita ini. Penelitian ini juga mengungkap beberapa motif

yang mungkin melatarbelakangi respon withdrawal dari wanita Afrika Amerika, baik

yang berkulit terang maupun yang berkulit gelap. Tesis ini mengupas lebih lanjut mekanisme dalam masyarakat yang digunakan oleh masyarakat mayoritas kulit putih untuk membangun citra serta standar kecantikan, dan juga kerusakan yang ditimbulkannya terhadap persepsi diri wanita kulit hitam.

Untuk dapat memperoleh pemahaman yang menyeluruh dari masalah ini, studi ini menggunakan pendekatan interdisipliner dan mempelajari masalah ini dari sudut

pandang sosiologi, sejarah, sastra, dan psikologi. Dengan asumsi bahwa novel The Bluest

Eye menggambarkan kehidupan yang kompleks dari wanita Afrika Amerika pada

akhir tahun 1930an dan awal tahun 1940an, karya ini digunakan sebagai bukti mental (mental evidence) dalam membahas perilaku withdrawal wanita Afrika Amerika, motivasi mereka, dan kekuatan masyarakat mayoritas dalam membangun citra kecantikan.

Studi ini berkesimpulan bahwa banyak wanita Afrika Amerika yang memiliki rasa harga diri yang rendah dan bahkan rasa benci pada diri sendiri sebagai akibat dari standar rasis tentang kecantikan. Banyak wanita Afrika Amerika berkulit terang yang mengingkari darah kulit hitamnya dan berusaha untuk menirukan wanita kulit putih dengan memutihkan kulit dan meluruskan rambutnya. Mereka merasa malu akan ras-nya sendiri dan membenci serta merendahlcan orang Afrika Amerika yang berkulit gelap. Wanita-wanita ini hidupnya tidak tenang karena senantiasa merasa kuatir dan cemas akan penampilannya. Wanita Afrika Amerika yang berkulit gelap bahkan mempunyai rasa harga diri yang lebih rendah lagi. Efek dari penolakan yang dialaminya sangat kuat sehingga membuat mereka membenci diri mereka sendiri. Banyak yang merasa frustasi, tidak bahagia, dan depresi. Mereka merasa sangat tertekan hingga beberapa dari mereka sampai melarikan diri ke dalam delusi atau bahkan ketidakwarasan. Masyarakat mayoritas kulit putih menggunakan berbagai cara dalam budaya populer untuk menginternalisasi standar kecantikan ini – yang ditampilkan dalam figure wanita atau gadis bermata biru, berainbut pirang, dan berkulit putih. Film, aktris idola, iklan produk kecantikan, boneka, dan bahkan bungkus permen digunakan untuk membangun citra bahwa orang kulit putih lebih unggul atau superior daripada orang kulit hitam.

Kata kunci: prasangka, diskriminasi, stereotip, reaksi withdrawal, standar kecantikan, citra diri, rasa benci pada diri sendiri.

iv

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

P'iarq rqd rt. s4

PENGARUH TERAPI AIR PUTIH TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2.. DI POLI KLINIK KHUSUS ENDOKRIN RSUP DR M

Pengaruh asset sebagai variabel yang dapat mempengaruhi keluasan pengungkapan informasi intellectual capital ditunjukkan dengan hasil analiasis multiple regression, dan

Dibedakan dengan pulpitis reversibel yaitu suatu inflamasi pada pulpa yang bisa disebabkan oleh karies, gigi patah, prosedur restoratif atau trauma yang pada thermal test

Proxy Server Menggunakan Linux Debian untuk Jaringan Internet Sehat pada SMKN 5 Takalar” adalah yang pertama observasi lapangan, disini penulis meninjau

yang dapat dikonversi (20,88 juta ha) Luas kawasan hutan tersebut mencapai 68,6% dari total luas daratan Indonesia sehingga menjadi salah satu potensi.. sumber daya alam yang