• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kita tidak Berubah Selama 33 Tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kita tidak Berubah Selama 33 Tahun."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

o

Senin

123

17

18

19

OJan

OPeb

o

Selasa

0

Rabu

.

Kamis

0

Jumat

4

5

6

7

8

9

10

11

20

21

22

23

24

25

26

o

Mar

8Apr

OMei

OJun

OJul

0

Ags

Pikiran Rakyat

Kita tidal{ Berubah SelaIlla 33 Tahun

-- -

--

-

-

- --

-

---

-

...

Oleh s. SAIIALA TUA SARAGIH

keyakinan atau

kebe-naran), berbakat seni,

suka menerabas (potong

kompas aliasmenempuh

jalan pintas), tidak suka

bekeljakeras (namun

in-gin cepat maju, sukses,

hebat, dan kaya),

cen-derung bermalas-malas,

tak memiliki konsepsi

tentang waktu

(sukame-nunda-nunda

mengelja-kan pekeljaan penting

karenapercayawaktuse-lalu

tersedia),

suka

berbahasajargon, dan cenderungtidak

konsekuendenganjanji atau keputusan

yang disepakatibersama.

"...semua manusia Indonesia

cen-derung menyangka,jika telah

dibica-rakan, telah diputuskan, dan telah

diu-capkan niat hendak melakukan

sesua-tu, maka hal itu pun telah teljadi," ujar

Mochtar Lubis dalam ceramahnya

yang sangatpanjang. Dalamzaman

ki-ta kini realiki-tas ini disebut "budaya"

NATO

(no action talk only)

aliasomdo

(omong doang).

Nah, sekarang cobalah periksa diri

kita masing-masing dan lingkungan

kelja kita, termasuk dunia kampus

(perguruan tinggi).Dari sekianbanyak

sifat buruk manusia Indonesia yang

dilukiskan Mochtar, apakah masih

tetap begitu hingga kini? Ambil satu

contoh, sifat tak mau bekelja keras,

te-tapi mau sukses atau meraih hasil be-

-M

ANUSIA di-

lahirkan

de-ngan

memwa salah satu naluri

ba-gus, yakni mau dan bisa

berubah, entah ke arah

yang baik, entah

seba-liknya.Perubahan

manu-sia bisa sangat cepat,

re-volutif,hanya dalam

tem-po singkat, namun ada

pula perubahan yang

sa-ngat lambat dan lama.

Akan tetapi, fakta juga

membuktikan, rupanya

manusia bisa juga tak berubah, atau

tak mau berubah meskipun zaman

telah berubah besar daiam banyak segi

kehidupan.

Pada 33 tabun silam,tepatnya6 April

1977malam, di Taman Ismail Marzuki

Jakarta, budayawan, wartawan, dan

sastrawan ternama, Mochtar Lubis,

dalam sebuah ceramahnyayangsangat

terkenal

dan

kontroversial,

mendeskripsikandengariterperincidan

runtut "wajah"(sifat-sifat)manusia

In-donesia.Ceramahnyabeljudul,

''Manu-sia Indone''Manu-sia (Sebuah

Pertanggung-jawaban)". Sifat-sifatmanusia

Indone-sia,kata mantan musuh besar Presiden

Soekarno dan Presiden Soeharto itu,

antara lain munafik (hipokrit), segan

dan enggan bertanggung jawab,

ber-perilaku

feodal, percaya

kepada

.

takhyul, berwatak lemah (tidakjkurang

berani

--- -

dan kuat

- -- -

mempertahankan
(2)

sar, suka menempuhjalan pintas alias potong kompas alias menghalalkan cara demi tujuan.

Tentu masih sangat hijau dalam ingatan lOta seorang guru besar (dekan pula) di sebuah perguruan tinggi swas-ta besar di Bandung menulis artikel opini di koran TheJakarta Posttahun lalu. Ternyata dia menjiplak artikel yang dimuat di koran Australia tahun 2007. Sesungguhnya soaljiplak-menji-plak karya tulis bukan cerita baru di dunia perguruan tinggi lOta. Banyak dosen dan mahasiswa program D-3 hingga S-3 mencuri karya tulis ilmiah orang lain tanpa merasa OOrdosa.

Dalam Undang-Undang No. 20/20-03 tentang Sistem Pendidikan Nasio-nal, pasal 70, ditegaskan, lulusan PT yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupa-kan jiplamerupa-kan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/-atau dipidana denda paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah). Akan tetapi, apakah pasal ini pernah diterapkan? Bukankah banyak warga akademik yang melanggarnya?

Ternyata pernyataan Mochtar Lubis, apa yang sudah diucapkan atau dipu-tuskan dianggap sudah dilaksanakan, ternyata hingga lOni tetap begitu adanya. Tak terhitung berapa banyak keputusan yang diambil dan disepakati di tingkat nasional, daerah, dan insti-tusi besar/kecil, tetapi tak pernah di-laksanakan, dan kita/mereka tak mera-sa bermera-salah mera-sama sekali. Setelah 33 tahun ceramah Mochtar Lubis itu,

''bu-daya" NATO alias omdo manusia In-donesia terbukti tak OOrubah.

Apakah lOta, terutama para warga akademik (dosen dan mahasiswa), yang telah ditinggalkan budayawan OOrnyalibesar itu, kini masih suka mu-nafik, enggan bertanggung jawab, berperilaku feodal, berwatak lemah, tidak berani mempertahankan keyaki-nan atau kebenaran ilmiah, tidak suka bekerja keras atau suka menerabas? Setelah 33 tahun berlalu, apakah ada perubahan mel'ldasar dalam diri lOta kini? Apakah lOta memang tidak OOrni-at berubah ke arah yang baik dengan menanggalkan sifat-sifat buruk terse-but? Apakah memang lOta tak bisa berubah (memperbaiki diri)?

Ah, jangan-jangan di antara lOta ada yang berkata, kalau'dengan sifat-sifat buruk itu saja lOta sudah merasa se-nang, nikmat, bahagia, dan puas, me-ngapa harus berubah? Biarlah lOta 00-gini saja terus.

Pada 33 tahun silam, Mochtar Lubis berkata, "...selama masyarakat lOta berperilaku feodal, setengah feodal, neofeodal, lOta tak mengubahnya de-ngan sadar, maka tak mungkin manu-sia Indonemanu-sia berubah dan berkem-bang, menjadi manusia dengan priba-di dan watak yang utuh, dengan nilai-nilai dan sikap yang lOta butuhkan menghadapi dunia sekarang agar da-pat menyelamatkan bangsa lOta men-jelang tahun 2000 dan seterusnya."

Nah.***

Referensi

Dokumen terkait

menjelaskan bahwa perlakuan dengan kombinasi dosis pupuk 0, 7 kg kompos ampas sagu + 35 g NPK (E) menunjukkan rata-rata jumah daun terbaik yaitu sebanyak

Peserta dalam Bimtek ini adalah para pejabat dan staf di lingkungan Lembaga Administrasi Negara yang menangani pengelolaan keuangan dan penyusunan Laporan Keuangan

...bahwa Rasulullah SAW bicara mengenai Ramadlan, dan bersabda jangan kalian berpuasa sampai kalian meliha hilal, dan jangan kalian berfithri sampai kalian

Setiap guru mempunyai pribadi masing-masing sesuai dengan ciri- ciri yang mereka miliki. Ciri-ciri inilah yang membedakan seorang guru dengan guru yang lainnya. Kepribadian

Pengaruh CSR, likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas .... Pengaruh CSR terhadap

Setiap atribut atau parameter pada penelitian ini memiliki probabilitas yang berbeda-beda terhadap kasus Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue dan berdasarkan

Dalam penelitian ini diketahui bahwa , tidak ada hubungan yang bermakna antara indeks kapasitas adaptif banjir rob dengan status kesehatan.. Dalam penelitiannya di

Tujuan program ini adalah memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut