• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gender dalam Islam: tela’ah pemikiran Siti Musdah Mulia - Repository UIN Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gender dalam Islam: tela’ah pemikiran Siti Musdah Mulia - Repository UIN Sumatera Utara"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

108

dalam pandangan orang-orang yang berseberangan pemikiran. Namun, berbeda

dengan orang-orang yang obyektif melihat ketokohannya, dia dianggap sebagai

muslimah genius bidang ilmu pengetahuan agama, Ia seorang pemikir, penulis

dan pejuang ajaran Islam yang mendedikasikan dirinya untuk mengangkat harkat

dan martabat kaum hawa sesuai ajaran Islam.

Tauhid adalah intisari ajaran Islam merupakan konsep kesetaraan beliau.

Menurut Musdah, sebagai inti ajaran Islam yang merupakan pegangan pokok

dalam membimbing dan mengarahkan manusia agar bertindak benar, baik dalam

hubungan dengan Allah, sesama manusia, maupun dengan alam semesta. menurut

Musdah bahwa tauhid membawa kepada pengakuan adanya persamaan di antara

manusia karena tujuan tauhid adalah menghapuskan semua bentuk perbudakan

dan perbedaan dalam masyarakat. Sebagaimana yang direalisasikan oleh

Rasulullah Muhammad saw. dalam kehidupan individual maupun sosial.

melakukan perubahan disegala bidang mulai dari tingkat ideologis sampai ke

tingkat praktis. Keyakinan akan keesaan Allah membuat Rasulullah secara tegas

melarang praktik mempertuhankan apapun selain Allah, seperti berhala,

Kebesaran suku, pemimpin, penguasa, termasuk hawa nafsu dan ego yang ada

dalam diri.

Berangkat dari konsep tauhid yang ditawarkan Musdah dalam melihat

posisi perempuan dalam bidang sosial dan politik. Musdah mengatakan bahwa

aktivitas tersebut adalah perbuatan yang mubah dan terpuji selagi tidak

mengabaikan ketentuan Islam. Menurut Musdah potensi manusia baik laki-laki

maupun perempuan sama, baik sebagai ‘abid maupun sebagai khalifah. Namun ia

menyayangkan bahwa ajaran Islam yang begitu luhur tidak terimplementasi

dengan baik dalam realitas sosiologis dan politik para penganutnya. Kondisi

(2)

secara tekstual, sehingga melahirkan interprestasi yang bias gender dan

perempuan termarginalkan posisinya baik dalam sosial maupun politik.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas Musdah menguraikan adanya

pemahaman agama yang bias gender yang berimplikasi kepada ketimpangan

gender yaitu tentang asal usul penciptaan manusia, tentang kejatuhan Adam dan

hawa dari surga, dan kepemimpinan. Dari ketiga poin ini menurut Musdah

problem utama yang membawa terpuruknya posisi perempuan dalam masyarakat

muslim adalah penafsiran agama. Untuk itu menurut Musdah, solusi atas problem

tersebut yaitu dengan merevisi penafsiran terhadap teks-teks agama yang bias

gender karena Islam melarang adanya taklid buta. Dengan adanya pembaruan tafsir maka akan semakin terbuka peluang terwujudnya wajah agama yang ramah

perempuan bukan menganut faham the second sex.

Bila dicermati dan dikaji secara mendalam, obyektif di dalam menela’ah

pemikiran Musdah tentang gender terlihat dengan jelas bahwa hukum-hukum

yang selama ini di anggap sesuatu yang sudah final menjadi ramah dan tidak lagi

sesuatu yang menakutkan. Penjiwaan terhadap makna tauhid tidak saja membawa

kemaslahatan dan keselamatan individu, melainkan juga melahirkan tatanan

masyarakat yang bermoral, santun, manusiawi, bebas dari diskriminasi,

ketidakadilan, kezhaliman, rasa takut, penindasan individu, atau kelompok yang

lebih kuat.

Dengan demikian, konsep gender yang digagas Musdah Mulia sarat

dengan nilai-nilai yang harus dijadikan pedoman oleh umat Islam dalam

mewujudkan masyarakat yang adil, merdeka dari segala bentuk tiran. Dengan

harapan, konsep gender Musdah ini dapat mengantarkan umat Islam menjadi

manusia seutuhnya tanpa perbedaan kasta, tahta dan memiliki moral serta

(3)

B. Saran-Saran

1. Setiap individu harus benar-benar menyadari betapa urgennya konsep

Gender ini dalam arti persamaan dan kesetaraan dalam memandang kaum

minoritas, juga sebagai partner dalam membangun baik itu kehidupan

keluarga, masyarakat, berbangsa dan bernegara demi terwujudnya negara

yang adil dan makmur.

2. Mengingat begitu pentingnya wacana gender ini penulis menghimbau

supaya dilakukan kajian lebih mendalam mengenai hal ini dari segala

aspek kehidupan. Baik itu sosial, budaya dan politik.

3. Diharapkan setiap individu baik itu kalangan mahasiswa, Cendikiawan,

kaum Intelektual, Ulama, Muballigh di dalam berdakwa yang

berhubungan dengan konsep ini seyogyanya objektif dalam

menyampaikan pesan-pesan suci dari Alquran tidak stagnan karena jika

sebaliknya maka akan terlihat bahwa pesan-pesan Alquran akan terlihat

seram karena tidak menjunjung nilai-nilai keadilan.

4. Diharapkan setiap lembaga dan individu yang berkecimpung dalam kajian

ini seyogyanya menjalin kerjasama yang intens dengan mahasiswa,

pemerintah sebagai agen of gender, dengan mengadakan berbagai kegiatan

baik itu seminar, workshop, dan penelitian.

5. Pemerintah dan lembaga - lembaga yang aktif dalam kajian ini diharapkan

mampu mensosialisasikan konsep ini ketengah-tengah masyarakat

Indonesia yang notabenenya berpahamkan patriarki.

6. Diharapkan dengan adanya sosialisasi terhadap masyarakat tentang kajian

ini, maka diharapkan konsep tidak hanya sebatas konsep/wacana akan

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alquran dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, Semarang: Toha Putra,

1999

Agil –al-Munawar, Said, membongkar penafsiran Surat an-Nisa ayat 1 dan 34 dalam Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam, Shafiq Hasyim (Ed), Jakarta: JPPR, tt

A’la al-Maududi, Abu, Khilafah dan Kerajaan, Bandung: Mizan, 1984 Al-Asqalani, Ibn Hajar, Fath al-Bari, Jilid VIII, Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Ali Engineer, Ashgar Islam dan Pembebasan, Yogyakarta: LKis, 1993

Al-Ghazali, al-Iqtishad fi al-I’tiqad, Beirut: Dar al-Amanah, t.th

Al-Kitab Indonesia, Lembaga, Al-Kitab, Jakarta: LAI, 2011

Al-Razi, Fakhr, al-Tafsir al-Kabir, Jilid XV, Beirut: Dar al-Haya’ al-Turats al-‘Arabi,1990

Al-Qhardawi, Yusuf, Fiqh Daulah dalam Perspektif Alquran dan Sunnah, Jakarta:

al-Kausar, 1999

Al-Sijistani, Abu Daud Sulaiman bin al-Asy’ats bin ishaq al-Azdi, Sunan Abu Daud, , Juz II, Mesir: Musthafa al-Babi al-Halabi wa Auladuh, 1955 Al-zuhaily, Wahbah,Ushul Fiqh al-Islamy, Beirut: Dar al-Fikr, 1986

Arani, Amiruddin dan Abdul Qadir, Faqihuddin (ed), dalam Bunga Rampai Tubuh, Seksualitas dan Kedaluatan Perempuan, Yogyakarta: LKis, 2002 Baidawi, Ahmad, Gerakan Feminisme Dalam Islam, Jurnal Penelitian Agama

(Yogyakarta: Pusat Penelitian UIN Yogyakarta), Vol.X, No. 2

Mei-Agustus,2001

Bucaille, Maurice, Asal-Usul Manusia menurut Bibel, Alquran, dan Sains, terj. Rahmini Astuti, Bandung: Mizan, 1986

Bungin (Ed), Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007

Ch, Mufida, Paradigma Gender (Edisi Revisi), Malang: Bayu Media Publishing,

(5)

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta

Echols, Jhon, M, dan Shadily, Hasan, Kamus Inggris Indonesia, cet.XII, Jakarta:

Gramedia, 1983

Effendi, Djohan, Pembaruan Tanpa Membongkar Tradisi; Wacana Keagamaan di Kalangan Generasi Muda NU Masa Kepemimpinan Gusdur, Jakarta: Kompas, 2010

Fakih, Mansour, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, cet. IV, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1999

Handayani, Trysakti dan Sugiarti, Konsep dan Teknik Penelitian Gender, Yogyakarta: UMM Press, 2002

Hassan, Riffat & Fatima Mernissi, Setara di Hadapan Allah. Terj. oleh Tim LSPPA Yogyakarta: LSPPA Yayasan Prakarsa,1996

Hasyim, Syafiq, Kepemimpinan Perempuan dalam Islam, Jakarta:JPPR, 1999

Http//Www. Autobiografisitimusdahmulia.com

Istibsyaroh, Hak-hak Perempuan Relasi Gender Menurut Tafsir al-Sya’roni, Jakarta: Teraju, 2004

Jarullah Mahmud Ibn ‘Umar az-Zamakhsari al-khawarizmi, Abu al-Qasim, al-Kasyaf’an Haqaiq at-Tanzil wa ‘Uyun al-‘Aqawil fi Wujuh at-Ta’wil, Jilid. I, Beirut: Dar al-Fikr

Ja’far, Muhammad Anis Qosim, Perempuan dan Hak Kekuasaan Menelusuri hak Politik dan Persoalan Gender Dalam Islam, Terj. Irwan Kurniawan dan Abu Muhammad, Jakarta: Zaman Wacana Mulia, 1998

Katimin, Politik Masyarakat Pluralis;Menuju Tatanan Masyarakat berkeadilan dan Berperadaban, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2010

M. Lips, Hilary, Sex & Gender; An Introduction, Californnia: MyField Publishing

Company, 1993.

(6)

________, Islam Doktrin Dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, Dan Kemodernan, Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 2000

Mahfud MD, Moh. Kemitrasejajaran: Perspektif politik, dalam Bainar (Ed), Wacana Perempuan Dalam Keindonesiaan dan Kemodernan, Yogyakarta: Cidesindo, 1998

Mernissi Fatima, Pemberontakan Wanita: Peran Intelektual Kaum Wanita dalam Sejarah Muslim. Terj. oleh Rahmani Astuti, Bandung: Penerbit Mizan, 1999

________, dan Riffat Hassan, Setara di hadapan Allah, Relasi Laki-Laki dan Perempuan dalam Tradisi Islam Pasca Patriarkhi, terj. Team LSPPA, Yogyakarta: LSPPA Yayasan Prakarsa, 1995

Moloeng, Lexi J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2001

Muhammad Ibn Jarir ath-Thabari, Abu Ja’far, Tafsir al-Thabari, Jilid.II al-Qohirah: Maktabatun Ibn Taimiyyah, tt

Muhammad bin Hanbal, Ahmad bin, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Juz III, Beirut: al-Maktab al-Islami, 1398/1978 M

Muhammad ibn Isma’il al-Bukhari al-Ja’fi, Abi Abdillah, Shahih al- Bukhari, Riyad:Bait al-Afkar ad-Dauliyyah, 1998

________, Mausu’ah as-Sunnah al-Kitab as-Sittah wasyaruhuha: Shahih Bukhari, dalam Kitab Nikah, Bab 86, Jil.2, Istanbul: Dar Sahnun,1992 Murata,Sachiko,The Tao of Islam; A Sourcebook on Gender Relationship in

Islamic Thought, Terj. Rahmani Astuti dan MS. Nasrullah, Bandung: Mizan, 1996

Neufealdt, Victoria (ed), Webster’s New World Dictionary,New York: Webster’s

New World Clevenland, 1984

Muthahhari, Murthadla, al-‘Ad’l al-Ilahi, terj. Arab. Muhammad “abd al-Mun’im

al-Khaqani, Iran: Mathba’at al-Khayyam, 1401 H/1981 M

Mulia, Siti Musdah,Muslimah Sejati; Menempuh Jalan Islami Meraih Ridha Ilahi,

(7)

________, Muslimah Reformis;Perempuan Pembaru Keagamaan,Bandung: Mizan, 2005

_________, Negara Islam:Pemikiran Politik Husain Haikal, Jakarta: Paramadina,

2001

_________, Menuju Hukum Perkawinan yang Adil: Memberdayakan Perempuan Indonesia, dalam Sulistyowati Irianto (Ed), Perempuan & Hukum: Menuju Hukum yang Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan, Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia, 2008

_________, Potret Perempuan dalam Lektur Agama, Rekonstruksi Pemikiran Islam menuju Masyarakat yang Egaliter dan Demokrasi,

_________, Islam and Woman’s Rights, Reinterpreting Islamic teaching on

woman, makalah yang disampaikan pada International Conference on Emerging Trends in Islamic Thought: Islam, Civil Society, and

Development in Southeast Asia, University of Melbourne, 10-12 Juli

1998

Nasution, Hasyimsyah, Perempuan dan politik dalam perspektif Islam, dalam Amroeni Drajat dan Arifinsyah (Ed), Epistemologi Alquran dan Wacana

Sosial Kontempore, Jakarta: Hijri Pustaka Utama, 2006

Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1991

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007

Ridla, Muhammad Rasyid, Khilafah wa Imamah Uzhma, Kairo: al-Manar, t.th

_________, Tafsir al-Manar, Jilid IV, Beirut: Dar al-Fikr, tt

Sahrur, Muhammad, Metodologi Fiqh Islam Kontemporer, Terj. Sahiron Syamsuddin Yogyakarta: elSAQ Press, 2008

Saptari, Ratna, Bigritte Holzner, Perempuan Kerja dan Perubahan Sosial Sebuah

(8)

Sardijo, Marwan, Cak Nur di Antara Sarung dan Dasi & Siti Musdah Mulia, Jakarta: Yayasan Ngali Aksara-Paramadina, 2005

Shihab, Umar, Kontektualitas Alquran: Kajian Tematik atas Ayat-ayat Hukum dalam Alquran, Jakarta: Penamadani, 2005

Soemandoyo, Priyo, Wacana Gender & Layar Televisi: Studi Perempuan Dalam Pemberitaan Televisi Swasta, Yogyakrta: LP3Y,1999

Soerachman, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1980

Tierney, Helen (Ed), Women’s Studies Encyclopedia, Vol I, New York: Green

Wood Press, tt.

Uddin, Jurnalis (et.al), Teori Evolusi: Sesuai atau bertentangan dengan Alquran?

Dalam: Mu’jizat Alquran dan as-Sunnah tentang Iptek, Tim Editor: Iwan Kusuma Hamdan, dkk, cet. III, Jakarta: Gema Insani Press, 1997

Umar, Nasaruddin, Argumen Kesetaraan Jender ”Perspektif al-Quran”, Jakarta: Paramadina, 2001

_________, dan Suparman Syukur dkk., Bias Gender Dalam Pemahaman Islam,

Yogyakrta: Gema Media, 2002

_________, Kodrat Perempuan dalam Islam, Jakarta: LKAJ,1999

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui keandalan dari suatu distribusi diantaranya dapat dilakukan dengan menghitung rata- rata durasi frekwensi gangguan (interruptions) yang sering terjadi

Hasil pengamatan pada proses pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan, dari 20 siswa, 12 di antaranya dinilai partisipatif atau sebesar 60%.. 8 siswa atau 40% dinilai tidak

Peningkatan ukuran statistik vital secara umum dalam penelitian ini masih lebih rendah dibandingkan dengan Badan Standardisasi Nasional (2015) yang menyebutkan bahwa kambing PE

Proses pembelajaran ialah suatu proses penyampaian dan pemerolehan maklumat dan ilmu pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan

satunya adalah kebijakan subsidi listrik tepat sasaran yang ditujukan bagi masyarakat miskin pelanggan daya 450 VA atau 900 VA yang terdapat dalam data

Total karotenoid terung ungu varietas Texas Blue mempunyai hubungan yang erat dengan tolok ukur masak fisiologi lainnya yaitu kadar air, daya berkecambah,

konsentrasi pemberian larutan pada tekanan-2 bar pada pengamatan persentase kecambah normal telah menunjukkan batas toleran kekeringan yang cukup, sebaliknya

Antropologi kesehatan merupakan bagian dari ilmu antropologi yang sangat penting sekali, karena di dalam antropologi kesehatan diterangkan dengan jelas kaitan