• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah T1 362010051 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Produksi Iklan Layanan Masyarakat: Bukan Membeli Darah, tapi Mengganti Biaya Pengolahan Darah T1 362010051 BAB II"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Donor Darah

Donor darah secara sederhana adalah penderma darah atau orang yang

menyumbangkan darahnya untuk menolong orang lain yang memerlukannya. Pemberian

darah yang ada pada tubuh manusia kepada orang lain sangat bermanfaat bagi kesehatan

penerimanya (Depdiknas, 2007).

Pendonor darah sukarela adalah orang yang dan bisa memberi bagian dari

tubuhnya untuk orang lain. Penyelenggaraan transfusi darah dilaksanakan atas satu tujuan

kemanusiaan dan pada dasarnya kegiatan donor darah adalah untuk menyediakan suplai

darah bagi mereka yang membutuhkannya. Meningkatkan kesadaran tentang keselamatan

darah dan pentingnya donor sukarela yang akan menjadi fokus dari World Health

Organisasi CITES (Depkes RI, 2009).

Aktivitas donor darah merupakan kewajiban setiap masyarakat sebagai wujud

kepedulian terhadap orang lain. Banyak orang yang tidak tahu tentang manfaat donor

darah bagi kesehatan.

2.2Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional

di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan.PMI merupakan organisasi

yang netral dan independent, yang melakukan kegiatannya demi kemanusiaan,

kesukarelaan, kenetralan, kesamaan, kemandirian, kesatuan, dan kesemestaan.Palang

Merah Indonesia tidak melibatkan diri atau berpihak pada golongan politik, ras, suku

ataupun agama tertentu.

Salah satu aktivitas pelayanan Palang Merah Indonesia adalah donor

darah.Kegiatan donor darah ini merupakan upaya pelayanan kesehatan yang

memanfaatkan darah manusia untuk tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan

(2)

2.3Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)

Pengelolaan darah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebut saja, mulai

dari proses awal seperti ketersediaan formulir calon donor, kapas, dan alat untuk

mengecek Hb donor, jarum, selang dan kantong yang digunakan untuk proses donor dan

menyimpan darah, tentu harus dibeli dan harganya tidak murah. Belum lagi berbagai

komponen yang diperlukan untuk memeriksa darah di laboratorium, menyimpan darah di

tempat khusus dengan suhu dan kondisi lain yang terjadi, hingga proses pengecekan

kecocokan darah yang tersedia dengan donor darah sampai dengan proses transfusi, juga

membutuhkan biaya. Termasuk tentunya, bagaimana prosedur pemusnahan darah yang

tidak layak digunakan, juga membutuhkan biaya operasional.

Keputusan Pengurus PMI Prov. Jawa Tengah

Nomor:22/S.KP/UKTD.BPPD/VII/2014 Tentang: Penetapan Biaya Pengganti

Pengolahan Darah (BPPD) Pada Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia

Provinsi Jawa Tengah

No RINCIAN BPPD UNIT COST

I DARAH GRATIS

II KELOMPOK JASA, ADMIN, PENYUSUTAN &

PENGEMBANGAN 143.582

(3)

2.4Iklan Layanan Masyarakat

2.4.1 Definisi Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang mengkomunikasikan

pesan-pesan tentang masalah sosial yang terjadi disekitar masyarakat, dimana

tujuan akhirnya bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi melainkan

keuntungan sosial. Keuntungan sosial yang dimaksud adalah munculnya

penambahan pengetahuan, kesadaran sikap dan perubahan perilaku

masyarakat terhadap masalah yang diiklanlan.

Menurut Kasali (1990:20) iklan layanan masyarakat adalah suatu

upaya untuk menggerakkan solidaritas masyarakat terhadap masalah yang

mereka hadapi yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan

umum yang bersifat non komersial.

Dengan bertambahnya informasi, pengetahuan, kesadaran sikap dan

perubahan perilaku masyarakat maka kualitas kehidupan masyarakat juga akan

ikut berpengaruh. Menurut Widyatama (2007:104) umumnya, materi pesan

yang disampaikan dalam iklan jenis ini berupa informasi-informasi publik

untuk menggugah masyarakat melakukan kebaikan yang bersifat normatif.

2.4.2 Kriteria Iklan Layanan Masyarakat

Menurut Kasali (1992:202) ada beberapa kriteria yang harus

diperhatikan dalam pembuatan iklan layanan masyarakat, kriteria tersebut

adalah ;

1. Non komersial,

2. Tidak bersifat keagamaan,

3. Non-politik,

4. Berwawasan nasional,

5. Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat,

6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima,

7. Dapat diiklankan,

8. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi, sehingga patut memperoleh

(4)

2.5Consumer Insight

Consumer Insight yaitu suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi yang dalam dan lengkap mengenai pandangan atau persepsi paling jujur dari terget konsumen.

Menurut Kasilo (2008:23) consumer insight adalah sebuah pengaruh dan biasanya ada di alam bawah sadar, yang mengarahkan tingkah laku. Ada yang

menyebutnya forgotten truth atau hidden truth. Jadi itu adalah sesuatu yang tak tampak, padahal ada dan sangat berpengaruh. Misalnya, orang yang sejak kecil tidak suka dengan

daging ayam lalu diberi pilihan antara soto dan bakso, tanpa sadar ia pasti akan memilih

bakso. Sebab dalam persepsi umum, soto sangat dekat dengan daging ayam dan bakso

lebih dekat dengan daging sapi.

Memahami kebutuhan customer sebagai prasayarat kegiatan pemasaran, sering

kali dilupakan para pemasar. Mereka lebih menitikberatkan pada strategi menjual produk

dengan menanamkan keyakinan bahwa produk yang dijual adalah produk terbaik yang

telah diciptakan dengan memperhatikan kebutuhan customer. Dalam komunikasi persuasi, termasuk komunikasi pemasaran, consumer insight menjadi titik awal yang sangat penting. Pasalnya, dengan insight yang tepat, jelas dapat mempermudah pembentukan tingkah laku TA sesuai yang kita kehendaki.

Kasilo (2002:25) menambahkah, ada berbagai cara untuk menggali consumer insight. Cara yang paling populer adalah dengan Why Test, Reason Test atau ada juga yang menyebutnya dengan So What Test. Pada dasarnya, kepada target segmentasi kita “cerca” dengan pertanyaan “mengapa begitu ?” atau “biar apa?”.

2.6Consumer Journey

Ada kecenderungan saat ide sudah didapat, kita akan terburu-buru memikirkan

bentuk iklan atau bahkan kita akan langsung membuat iklan, tanpa mengetahui dulu

jenis media dan isi media apa yang diinginkan oleh target segmen kita. Untuk

menentukan bagaimana menyampaikan ide-ide yang sudah ada kedalam media yang

akan digunakan maka diperlukan sebuah perencanaan yang baik agar dapat

menghasilkan point of contact (perhatian) yang dapat menjangkau sasaran dengan tepat.

Consumer journey inilah yang digunakan untuk membuat atau menentukan media apa saja yang tepat digunakan untuk target segmentasi.

Menurut Kasilo (2008:65) consumer journey adalah sebuah cara dimana kita harus mengamati jadwal hidup target segmentasi kita sehari-hari. Kita harus tahu

(5)

kembali tidur pada malam hari. Setelah menelaah consumer journey dengan memperhatikan sarana, penempatan dan kegiatan target segment membuat strategi

komunikasi kita menjadi efektif dan efisien.

Berawal dari consumer journey ini kita akan menemukan point of contact dari target segmen kita, asalkan kita tidak terpaku oleh media-media konvensional

(televisi,radio,koran) kita akan menemukan berbagai bentuk media baru yang tadinya

tidak pernah terpikirkan.

Consumer insight merupakan bekal untuk membuat strategi komunikasi jadi efektif, sedangkan memahami consumer journey akan membuat strategi tersebut bisa disampaikan seara lebih efisien (Kasilo :2008,76)

2.7TinjauanMedia

Media adalah metode komunikasi umum yang membawa pesan, menurut

Fandy Tjiptono (2007:243) dalam bukunya yang berjudul Strategi Pemasaran

berpendapat bahwa media adalah saluran penyampaian pesan komersial kepada khalayak

sasaran.

2.8Poster

Menurut Kusrianto (2007:338) Poster merupakan sala satu bagian seni grafis

yang memiliki gaya, aliran, maupun trend tersendiri yang tidak lepas dari tingkat

penguasaan teknologi serta gaya hidup dari suatu zaman. Poster juga merupakan salah

satu media penyampaian berbentuk dua dimensi yang didalamnya memuat gambar dan

tulisan, untuk menyampaikan suatu informasi. Pada umumnya poster diletakkan

menempel di tempat-tempat dimana banyak masyarakat dapat membacanya, dalam

perancangan poster pertimbangan untuk pemiilihan unsur didalamnya sangatlah penting.

Tipografi dan ilustrasi sebagai unsur yang sangat penting dalam media poster dan perlu

dikaji lebih dalam. Maka dari itu untuk mendukung terciptanya karya desain yang

menarik dan mencapai tujuan, berikut beberapa kajian tentang tipografi dan ilustrasi.

2.8.1 Prinsip Desain Poster

1. Keseimbangan/Balancing

Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang menghindari

kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan

unsur-unsur rupa. Ada dua jenis keseimbangan tata letak desain yang bisa

(6)

a. Keseimbangan simetris/formal

Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen

desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun

radial. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang

mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris

adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu

keseimbangan dalam desain.

Keseimbangan simetris mudah diterapkan dan keseimbangan simetris

sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan “terlalu direncanakan”.

b. Keseimbangan asimetris/non formal

Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain

yang tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan visual

seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak

beraturan.

Untuk menerapkan keseimbangan asimetris perlu banyak latihan,

keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca

visual karena ketegangan visual yang dihasilkannya.

Type keseimbangan asimetris – Keseimbangan dalam warna

– Keseimbangan dalam bentuk dan ukuran – Keseimbangan dalam posisi

– Keseimbangan dalam nilai warna dan tekstur 2. Alur Baca/Movement

Alur baca yang diatur secara sistematis oleh desainer untuk mengarahkan “mata pembaca” dalam menelusuri informasi, dari satu bagian ke bagian yang lain.

3. Penekanan/Emphasis

Penekanan bisa dicapai dengan membuat judul atau illustrasi yang jauh

lebih menonjol dari elemen desain lain berdasarkan urutan prioritas.

Macam-macam emphasis – Perbandingan ukuran

(7)

– Memanfaatkan bidang kosong

– Perbedaan jenis, ukuran, dan warna huruf 4. Irama/Rhythm

Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen

desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan,

pola/pattern terentu.

5. Kesatuan/unity

Beberapa bagian dalam poster harus digabung atau dipisah sedemikain

rupa menjadi kelompok-kelompok informasi. Misalnya nama gedung tempat

acara berlangsung harus dekat dengan teks alamat.

Macam-macam unity

– Mendekatkan beberapa elemen desain – Dibuat bertumpuk

– Memanfaatkan garis untuk pemisahan informasi – Perbedaan informasi

– Perbedaan warna latar belakang 6. Kesan / Specific Appeal

Poster dirancang untuk keperluan khusus berdasarkan suatu tema. Hal

ini untuk memberikan kesan suatu sentuhan yang sesuai dengan produk, acara,

atau layanan.

2.9Infografis

Tidak dapat dipungkiri hampir sebagian besar orang suka mendapatkan

informasi dengan gambar, dan semakin unik dan kreatif informasi itu dikemas, maka

orang akan semakin tertarik untuk mencari informasi tersebut. Itulah yang membuat

infographic selalu menarik perhatian banyak orang. Infografis adalah gabungan tema

besar kejadian yang informasinya digali secara mendalam kemudian ditampilkan secara

bersamaan beserta foto yang menjelaskan tiap sudut permalahan. Dapat dikatakan

infografis mungkin salah satu solusi terkait kebosanan masyarakat melihat tampilan

presentasi yang monoton apalagi terkait prosentase data.

Menurut Doug Newsom dan Jim Haynes dalam bukunya Public Relations

Writing (2004:21), infografis adalah visual grafis yang menampilkan representasi dari

informasi, data dan pengetahuan. Infografis menyajikan informasi yang cepat jelas dan

(8)

infografik informasi akan lebih mudah diproses dan juga mengubah data, informasi,

permasalahan yang riil dan kompleks menjadi visual yang lebih sederhana untuk dicerna

oleh audience.

Popularitas infografis telah meningkat secara dramatis dalam beberapa tahun

terakhir. Infografis kini dapat ditemukan di berbagai surat kabar, presentasi, dan internet

dengan beragam jenis visual grafis yang mencakup peta diagram, visualisasi data dan

teknis, penjelasan instruksional dan ilmiah untuk menggambarkan informasi yang luas

menjadi lebih padat dan mudah dimengerti.

1. Jenis- Jenis Infografis

Secara umum infografis terbagi menjadi dua jenis, yaitu grafis informatif dan

grafis visual.

a. Grafis informatif adalah grafis yang memaparkan kejadian, proses, hasil

penelitian maupun fakta secara artistik. Di sini unsur-unsur yang terdapat

dalam kaidah seni seperti warna, bentuk, irama, kesatuan dan komposisi

antara penempatan infografis dan naskah diperhatikan untuk menarik

perhatian pembaca.

b. Sedangkan grafis visual adalah grafis yang bersifat sebagai ilustrasi dari

seluruh isi berita maupun opini yang digambarkan secara analogi, simbol

dan metafora dengan artistik. Grafis visual tidak terdapat ulasan maupun

(9)

2.10 Kerangka Pikir

Gambar 3 Kerangka Pikir

Latar Belakang:

Pemahaman yang keliru tentang harga darah

Masalah:

1. Masyarakat memproteskan menganggap darah donor dijual kepada pasien

2. Masyarakat tidak tahu kejelasan soal darah yang dijual kepada pasien dan masyarakat tidak tahu tentang biaya pengganti pengolahan darah (BPPD)

Solusi:

Membuat iklan layanan masyarakat yang berisi tentang informasi BPPD.

Tujuan:

1. Masyarakat teredukasi tentang Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD)

2. Masyarakat tersadarkan kembali untuk menolong sesama melalui donor darah

Hasil:

Iklan Layanan Masyarakat

Consumer Insight :

Untuk menentukan isi pesan

Consumer Journey :

Gambar

Tabel 2.1
 Gambar 3  Kerangka Pikir

Referensi

Dokumen terkait

This research could create a better understanding about The Effects of US Macroeconomic News Announcements for the nine major emerging markets (China, India, Indonesia,

The results show that the G7 countries, European countries other than G7 countries, developed Asian countries and emerging Asian countries are closely integrated with the

Tugas akhir ini membahas mengenai aktivitas bus Trans Jogja saat menurunkan dan menaikkan penumpang di halte bus Trans jogja di jalur lambat di Ringroad Utara Yogyakarta dan

Sejak disahkan Undang-Undang Pemerintah Daerah yakni UU No.. nomenklatur kelembagaan di setiap daerah menjadi sangat beragam. Masalah tidak terdapat pada keragaman ini,

Apabila Saudara tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan tersebut diatas dan tidak membawa dokumen yang disyaratkan, akan dinyatakan gugur/tidak memenuhi persyaratan

[r]

Menghasilan karya ilmiah berjudul ”Pengembangan Tes Formatif untuk mata Kuliah Akuntansi Manajemen Jurusan Pendidikan Akuntansi FIS UNYdimuat dalam jurnal Pendidikan Akuntansi

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas