• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hidrosfer Bumi Laut Bumi Laut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hidrosfer Bumi Laut Bumi Laut"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang

memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan yang

lainnya. Umumnya perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar

garam cukup tinggi (rata-rata 3.45 %). Laut memiliki sumber daya alam

yang melimpah sampai saat ini belum dapat dikelola semuanya. Bumi

memiliki lima lautan luas (samudera) yaitu lautan Pasifik, Atlantik,

Hindia, Antartika, dan Artik. Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361

juta km2, lebih dari 70% luas permukaan bumi, dengan kedalaman

rata-rata 3.730 m. Samudera adalah bentangan air asin yang menutupi

cekungan yang sangat luas sedangkan laut adalah merupakan bagian dari

samudera.

Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek

yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik airnya, arus, gelombang,

kedalamannya, pasang naik-pasang surut dan sebagainya. Untuk itu dalam

upaya menambah wawaan mengenai perairan laut maka dalam makalah ini

akan dibahas mengenai klasifikasi laut, keadaan fisik air laut, dan perairan

wilayah, landas kontinen dan zona ekonomi ekslusif serta kaitanya dengan

wawasan nusantara

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi

rumusan masalah dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana klasifikasi laut?

2. Bagaimana keadaan fisik air laut?

3. Bagaimana perairan wilayah, landas kontinen dan zona ekonomi

(2)

2 C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan penulisan

makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui klasifikasi laut.

2. Untuk mengetahui keadaan fisik air laut.

3. Untuk mengetahui perairan wilayah, landas kontinen dan zona

(3)

3 BAB II PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Laut

Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air

yang mempunyai kadar garam tinggi. Di permukaan bumi terdapat

berbagai macam jenis laut, jenis laut dapat dibedakan berdasarkan luas dan

bentuknya, berdasarkan proses terjadinya, letaknya dan kedalamannya.

a. Berdasarkan luas dan bentuknya

1. Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke darat

2. Selat adalah laut yang relative sempit dan terletak antara dua pulau

3. Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relative

lebih luas dibandingkan dengan selat

4. Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak diantara benua

b. Berdasarkan proses terjadinya

1. Laut Ingresi, terjadi karena dasar laut mengalami penurunan.

Kedalaman laut ingresi pada umumnya lebih dari 200 meter. Contoh

laut ingresi adalah Laut Maluku dan Laut Sulawesi.

2. Laut Transgresi, merupakan laut yang terbentuk karena kenaikan

permukaan air laut atau penurunan daratan secara perlahan sehingga

luas laut bertambah. Proses ini terjadi pada masa glasial. Pencairan es

di kutub menyebabkan air laut naik dan menggenangi daratan. Laut

transgresi umumnya bersifat dangkal karena mempunyai kedalaman

sekitar 70 meter atau kurang dari 200 meter. Contoh laut transgresi

adalah Laut Jawa, Laut Cina Selatan dan Laut Arafura.

3. Laut Regresi, terjadi karena laut mengalami penyempitan akibat

adanya proses sedimentasi lumpur yang dibawa oleh sungai.

c. Berdasarkan letaknya

1. Laut Tepi, yaitu laut yang terdapat di tepi benua.

(4)

4

2. Laut Tengah, yaitu laut yang terletak di antara dua benua.

Contohnya Laut Tengah, laut-laut yang ada di wilayah Indonesia.

3. Laut Pedalaman, yaitu laut terletak di tengah-tengah benua dan hampir

seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Hitam dan Laut

Baltik

d. Berdasarkan kedalamanya

1. Zona Litoral, yaitu wilayah antara garis pasang dan garis surut air laut.

Wilayah ini kadang-kadang kering pada saat air laut surut dan

tergenang pada saat air laut mengalami pasang. Zona litoral biasanya

terdapat di daerah yang pantainya landai.

2. Zona Neritik (laut dangkal), adalah daerah dasar laut yang mempunyai

kedalaman rata-rata kurang dari 200 meter. Ciri-ciri zona neritik yaitu

Sinar matahari masih menembus dasar laut, kedalamannya < 200 m,

banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut. Contohnya wilayah perairan

laut dangkal di Paparan Sunda dan Paparan Sahul di wilayah perairan

Indonesia. Seperti Laut Jawa, Selat Sunda dan Laut Arafuru.

3. Zona Batial (laut dalam), adalah wilayah perairan laut yang memiliki

kedalaman antara 200 meter – 1.800 meter. Ciri-ciri zona batial yaitu

Sinar matahari tidak ada lagi dan tumbuh-tumbuhan jumlahnya

terbatas.

(5)

5

Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya

B. Keadaan Fisik Air Laut

a. Susunan Kimiawi dan Salinitas Air laut

Air laut rasanya asin dan kepahit-pahitan. Hal ini disebabkan air laut

mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik

dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman

mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik

beku, dan temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa

tingkat, tetapi tidak menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap

cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang

sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas), daya hantar listrik

(konduktivitas) dan tekanan osmosis.

Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida

(55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%),

potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat,

bromida, asam borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama

garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan

sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam.

(6)

6

garamnya semakin tinggi. Contoh: Laut Kaspia.

2) Banyak sedikitnya curah hujan. Semakin banyak curah hujan, semakin

rendah kadar garamnya. Contohnya, laut-laut di Indonesia.

3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk. Masuknya air

tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya Laut Jawa.

Banyak sungai yang bermuara di laut ini, seperti Sungai Asahan,

Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari,

Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Ci Tarum, Sungai

Ci Manuk, Sungai Ci Liwung, dan Kali Solo (Bengawan Solo).

4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut. Hal ini terjadi

di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya Laut Baltik.

5) Arus Laut. Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan

garam sehingga kadar garamnya menjadi lebih merata.

Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman

dalam gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah

untuk mengukur salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas

dilakukan dengan meninjau komponen yang terpenting saja yaitu klorida

(Cl). Kandungan klorida ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam

(7)

7

oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses kimiawi titrasi untuk

menentukan kandungan klorida.

Salinitas ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah total dalam gram

bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat

dirubah menjadi oksida, semua bromida dan yodium dirubah menjadi

klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi. Selanjutnya hubungan

antara salinitas dan klorida ditentukan melalui suatu rangkaian pengukuran

dasar laboratorium berdasarkan pada sampel air laut di seluruh dunia dan

dinyatakan sebagai:

sangat menarik perhatian dan menunjukkan adanya masalah dalam sampel

air yang digunakan untuk pengukuran laboratorium. Oleh karena itu, pada

tahun 1969 UNESCO memutuskan untuk mengulang kembali penentuan

dasar hubungan antara klorinitas dan salinitas dan memperkenalkan

definisi baru yang dikenal sebagai salinitas absolut dengan rumus:

S (o/oo) = 1.80655 Cl (o/oo) (1969)

Namun demikian, dari hasil pengulangan definisi ini ternyata

didapatkan hasil yang sama dengan definisi sebelumnya. Definisi salinitas

ditinjau kembali ketika tekhnik untuk menentukan salinitas dari

pengukuran konduktivitas, temperatur dan tekanan dikembangkan. Sejak

tahun 1978, didefinisikan suatu satuan baru yaitu Practical Salinity Scale

(Skala Salinitas Praktis) dengan simbol S, sebagai rasio dari konduktivitas.

Salinitas praktis dari suatu sampel air laut ditetapkan sebagai rasio dari

konduktivitas listrik (K) sampel air laut pada temperatur 15oC dan tekanan

satu standar atmosfer terhadap larutan kalium klorida (KCl), dimana

bagian massa KCl adalah 0,0324356 pada temperatur dan tekanan yang

(8)

8

S = 0.0080 - 0.1692 K1/2 + 25.3853 K + 14.0941 K3/2 - 7.0261 K2 +

2.7081 K5/2

Dari penggunaan definisi baru ini, dimana salinitas dinyatakan sebagai

rasio, maka satuan o/oo tidak lagi berlaku, nilai 35o/oo berkaitan dengan

nilai 35 dalam satuan praktis. Beberapa oseanografer menggunakan satuan

"psu" dalam menuliskan harga salinitas, yang merupakan singkatan dari

"practical salinity unit". Karena salinitas praktis adalah rasio, maka

sebenarnya ia tidak memiliki satuan, jadi penggunaan satuan "psu"

sebenarnya tidak mengandung makna apapun dan tidak diperlukan. Pada

kebanyakan peralatan yang ada saat ini, pengukuran harga salinitas

dilakukan berdasarkan pada hasil pengukuran konduktivitas.

Salinitas di daerah subpolar (yaitu daerah di atas daerah subtropis

hingga mendekati kutub) rendah di permukaan dan bertambah secara tetap

(monotonik) terhadap kedalaman. Di daerah subtropis (atau semi tropis,

yaitu daerah antara 23,5o - 40oLU atau 23,5o - 40oLS), salinitas di

permukaan lebih besar daripada di kedalaman akibat besarnya evaporasi

(penguapan). Di kedalaman sekitar 500 sampai 1000 meter harga

salinitasnya rendah dan kembali bertambah secara monotonik terhadap

kedalaman. Sementara itu, di daerah tropis salinitas di permukaan lebih

rendah daripada di kedalaman akibatnya tingginya presipitasi (curah

hujan).

b. Temperature air laut

Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur

air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur

saja) dan temperatur potensial. Temperatur adalah sifat termodinamis

cairan karena aktivitas molekul dan atom di dalam cairan tersebut.

Semakin besar aktivitas (energi), semakin tinggi pula temperaturnya.

Temperatur menunjukkan kandungan energi panas. Energi panas dan

temperatur dihubungkan oleh energi panas spesifik. Energi panas spesifik

sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah energi panas yang

(9)

9

sebesar 1o. Jika kandungan energi panas nol (tidak ada aktivitas atom dan

molekul dalam fluida) maka temperaturnya secara absolut juga nol (dalam

skala Kelvin). Jadi nol dalam skala Kelvin adalah suatu kondisi dimana

sama sekali tidak ada aktivitas atom dan molekul dalam suatu fluida.

Temperatur air laut di permukaan ditentukan oleh adanya pemanasan

(heating) di daerah tropis dan pendinginan (cooling) di daerah lintang

tinggi. Kisaran harga temperatur di laut adalah -2o s.d. 35oC.

Tekanan di dalam laut akan bertambah dengan bertambahnya

kedalaman. Sebuah parsel air yang bergerak dari satu level tekanan ke

level tekanan yang lain akan mengalami penekanan (kompresi) atau

pengembangan (ekspansi). Jika parsel air mengalamai penekanan secara

adiabatis (tanpa terjadi pertukaran energi panas), maka temperaturnya akan

bertambah. Sebaliknya, jika parsel air mengalami pengembangan (juga

secara adiabatis), maka temperaturnya akan berkurang. Perubahan

temperatur yang terjadi akibat penekanan dan pengembangan ini bukanlah

nilai yang ingin kita cari, karena di dalamnya tidak terjadi perubahan

kandungan energi panas. Untuk itu, jika kita ingin membandingkan

temperatur air pada suatu level tekanan dengan level tekanan lainnya, efek

penekanan dan pengembangan adiabatik harus dihilangkan. Maka dari itu

didefinisikanlah temperatur potensial, yaitu temperatur dimana parsel air

telah dipindahkan secara adiabatis ke level tekanan yang lain. Di laut,

biasanya digunakan permukaan laut sebagai tekanan referensi untuk

temperatur potensial. Jadi kita membandingkan harga temperatur pada

level tekanan yang berbeda jika parsel air telah dibawa, tanpa percampuran

dan difusi, ke permukaan laut. Karena tekanan di atas permukaan laut

adalah yang terendah (jika dibandingkan dengan tekanan di kedalaman

laut yang lebih dalam), maka temperatur potensial (yang dihitung pada

tekanan permukaan) akan selalu lebih rendah daripada temperatur

(10)

10

Gambar 1. Temperatur Profile

Satuan untuk temperatur dan temperatur potensial adalah derajat

Celcius. Sementara itu, jika temperatur akan digunakan untuk menghitung

kandungan energi panas dan transpor energi panas, harus digunakan satuan

Kelvin. 0oC = 273,16K. Perubahan 1oC sama dengan perubahan 1K.

Seperti telah disebutkan di atas, temperatur menunjukkan kandungan

energi panas, dimana energi panas dan temperatur dihubungkan melalui

energi panas spesifik. Energi panas persatuan volume dihitung dari harga

temperatur menggunakan rumus

Q = densitas x energi panas specific x temperatur

(temperatur dalam satuan Kelvin). Jika tekanan tidak sama dengan nol,

perhitungan energi panas di lautan harus menggunakan temperatur

potensial. Satuan untuk energi panas (dalam mks) adalah Joule. Sementara

itu, perubahan energi panas dinyatakan dalam Watt (Joule/detik). Aliran

(fluks) energi panas dinyatakan dalam Watt/meter2 (energi per detik per

satuan luas).

Kisaran suhu pada daerah tropis relatif stabil karena cahaya matahari

lebih banyak mengenai daerah ekuator daripada daerah kutub. Hal ini

dikarenakan cahaya matahari yang merambat melalui atmosfer banyak

kehilangan panas sebelum cahaya tersebut mencapai kutub. Suhu di lautan

(11)

11

sampai maksimum sekitar 42°C di daerah perairan dangkal (Hutabarat dan

Evans, 1986).

Sebaran suhu secara menegak ( vertikal) diperairan Indonesia terbagi

atas tiga lapisan, yakni lapisan hangat di bagian teratas atau lapisan

epilimnion dimana pada lapisan ini gradien suhu berubah secara perlahan,

lapisan termoklin yaitu lapisan dimana gradien suhu berubah secara cepat

sesuai dengan pertambahan kedalaman, lapisan dingin di bawah lapisan

termoklin yang disebut juga lapisan hipolimnion dimana suhu air laut

konstan sebesar 4ºC. Pada lapisan termoklin memiliki ciri gradien suhu

yaitu perubahan suhu terhadap kedalaman sebesar 0.1ºC untuk setiap

pertambahan kedalaman satu meter (Nontji,1987).

Gambar 2. Profil suhu Permukaan Dunia

Suhu menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Semakin dalam

suhu akan semakin rendah atau dingin. Hal ini diakibatkan karena

kurangnya intensitas matahari yang masuk kedalam perairan. Pada

kedalaman melebihi 1000 meter suhu air relatif konstan dan berkisar

antara 2°C – 4°C (Hutagalung, 1988)

Suhu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dari daerah pantai

menuju laut lepas. Umumnya suhu di pantai lebih tinggi dari daerah laut

(12)

12

mudah mengubah suhu bila suhu lingkungan tidak berubah. Di daerah

lepas pantai suhunya rendah dan stabil.

Lapisan permukaan hingga kedalaman 200 meter cenderung hangat,

hal ini dikarenakan sinar matahari yang banyak diserap oleh permukaan.

Sedangkan pada kedalaman 200-1000 meter suhu turun secara mendadak

yang membentuk sebuah kurva dengan lereng yang tajam. Pada kedalaman

melebihi 1000 meter suhu air laut relatif konstan dan biasanya berkisar

antara 2-4o C (sahala hutabarat,1986).

Faktor yang memengaruhi suhu permukaan laut adalah letak

ketinggian dari permukaan laut (Altituted), intensitas cahaya matahari

yang diterima, musim, cuaca, kedalaman air, sirkulasi udara, dan

penutupan awan (Hutabarat dan Evans, 1986).

C. Perairan wilayah, landas kontinen dan zone ekonomi ekslusif serta kaitannya dengan wawasan nusantara

Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di

Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu negara meliputi laut

teritorial, zone ekonomi eksklusif (ZEE) dan landas kontinen.

Indonesia merupaka negara kepulauan dengan posisi silangnya yang

sangat strategis. Terletak di antara dua benua dan dua samudra. Luas

kepulauan Indoneia adalah 9,8 juta km² (seluruh wilayah Indonesia), dan

luas wilayah lautnya 7,9 juta km². Posisi silang yang strategis meyebabkan

Indonesia mempunyai peranan peting dalam lalu lintas laut, tetapi posisi

silang seperti ini di sampig menguntungkan juga membahayakan bagi

negara, baik dalam bidang sosial ekonomi, kebudayaan, maupun

pertahanan dan keamanan.

Indonesia membuat peraturan yang jelas dan tegas mengenai batas

wilayah perairan laut negara Republik Indonesia, agar bahaya-bahaya yang

mungkin timbul dapat dicegah. Indonesia menganut persetujuan Hukum

(13)

13

kesepakatan tersebut wilayah perairan Indonesia meliputi batas laut

teritorial, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif.

a. Laut Teritorial

Laut teritorial adalah wilayah laut yang berada di bawah kedaulatan

suatu negara. Batas laut teritorial ditarik dan garis dasar pantai pulau

terluar ke arah laut bebas sejauh 12 mil laut. Jika lebar laut antara pantai

dua negara kurang dari 24 mil, maka batas laut teritorial ditetapkan dengan

cara membagi dua jarak antara pantai dua negara yang bersangkutan.

Perairan laut di luar batas 12 mil disebut laut lepas atau laut bebas.

Batas laut teritorial adalah suatu batas laut yang ditarik dari sebuah

garis dasar dengan jarak 12 mil ke arah laut. Garis dasar adalah garis

khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung terluar pulau di

Indonesia. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar merupakan laut

pedalaman. Di dalam batas laut teritorial ini, Indonesia mempunyai hak

kedaulatan sepenuhnya. Negara lain dapat berlayar di wilayah ini atas izin

pemerintah Indonesia.

Gambar skema batas laut suatu negara

b. Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)

ZEE merupakan wilayah perairan laut ekonomis suatu negara tetapi

berada di luar laut teritorial, selebar 200 mil laut di tarik dari garis dasar

pantai pulau terluar ke arah laut bebas. Di dalam batas ZEE, negara yang

(14)

14

mengeksploitasi sumberdaya alam (hayati dan non hayati) yang terdapat di

permukaan, di dalam dan di dasar laut.

di Indonesia konsep tentang zona ekonomi eksklusif diawali dengan

paham wawasan nusantara yang termuat dalam Deklarasi Djuanda 13

Desember 1957 yang kemudian dituangkan dalam UU No 4/Prp./1960

tentang Perairan, yang menyatakan bahwa Teritorriale Zee en Maritieme

Kringen Ordonantie 1939 diganti dengan Wawasaan Nusantara atau

Archipelago Principle. Paham ini diperjuangkan dalam berbagai

konferensi laut internasional antara lain dalam Konferensi Jenewa tahun

1977. Konferensi ini berhasil menyusun konsep satu paket persetujuan

umum, yang dikenal sebagai Informal Compesite Negotiating Text

(ICNT). Walau bukan persetujuan resmi, namun ICNT menjadi referensi

penting dalam perundingan-perundingan selanjutnya mengenai hukum

laut. Dalam konferensi itu, telah diakui prinsip wilayah laut territorial yang

lebarnya 12 mil ditambah 188 mil Zona Ekonomi, sehingga seluruhnya

berjumlah 200 mil dihitung dari garis dasar laut negara bersangkutan.

Kemudian pengumuman tentang zona ekonomi eksklusif Indonesia

dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

c. Landas Kontinen

(15)

15

Wilayah ini merupakan zone neritik dengan kedalaman antara 130-200

meter. Batas landas kontinen diukur dari garis dasar ke arah laut dengan

jarak paling jauh 200 mil laut. Jika terdapat dua negara yang

berdampingan pada batas landas kontinen, maka batas laut akan dibagi dua

sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Pada landas kontinen,

suatu negara memiliki hak dan wewenang untuk memanfaatkan

sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya dimana masih mungkin

diselenggarakan eksplorasi dan ekploitasi kekayaan alam, seperti

pertahanan dan keamanan nasional, perhubungan, telekomunikasi dan

transmisi listrik di bawah laut, perikanan, penyelidikan oseanografi dan

ilmiah, cagar alam, dan barang tambang.

d. Pemanfaatan Perairan Laut

Perairan laut bagi manusia dapat dimanfaatkan manusia antara lain

untuk hal-hal sebagai berikut.

Laut sebagai alat perhubungan dan pengangkutan, laut dapat

dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas kapal-kapal angkutan dari pulau

yang satu ke pulau yang lain sehingga arus transportasi barang dan

manusia dapat berlangsung dengan baik. Di samping itu, akan terjadi

hubungan timbal balik antara negara yang satu dengan negara yang lain,

baik dalam lapangan sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain.

Laut sebagai sumber tenaga, arus laut dapat memperingan tenaga

perahu, sebab adanya arus laut perahu dapat meluncur dengan tidak perlu

mengeluarkan banyak tenaga. Selain itu, gerak pasang surut air laut juga

dapat dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.

Laut sebagai daerah perikanan, Sumber daya hewan dari laut dapat

memberi kehidupan kepada penduduk. Sumber daya hewan tersebut

berupa berbagai jenis ikan, kerang, kepiting, udang, mutiara, dan lain-lain.

Hasil ikan di Indonesia per tahun ± 1,7 ton. Jenis ikan yang ditangkap

antara lain tongkol, tengiri, cucut, paus kecil, dan tuna. Daerah

(16)

16

Jawa, Selat Bali, dan Selat Malaka. Daerah perikanan di Indonesia yang

terbesar terdapat di Bagan Siapiapi, Riau.

Laut sebagai daerah pertanian, Usaha pertanian laut dapat dilakukan

dengan memanfaatkan pasang naik dan pasang surut untuk persawahan

(sawah pasang surut), misalnya di muara Sungai Musi sampai Sungai

Rokan. Selain itu, budi daya rumput laut dapat diusahakan di wilayah laut

dangkal seperti Sumba dan Maluku, hasilnya digunakan untuk bahan

pembuat agar-agar.

Laut sebagai tempat rekreasi atau pariwisata, Kawasan laut dengan

relief pantainya yang indah banyak didatangi para wisatawan. Objek

wisata laut di Indonesia yang terkenal, yaitu Pantai Pangandaran (Jawa

Barat), Maluku, Laut Banda, Parangtritis (Yogyakarta), Ancol (Jakarta),

dan lain-lain.

Laut sebagai tempat pertahanan dan keamanan, pemanfaatan laut

sebagai tempat pertahanan dan keamanan terutama bagi negara-negara

yang dikelilingi lautan atau negara yang bersifat maritim.

Laut sebagai sumber minyak bumi, Sumber minyak bumi banyak

terdapat di bawah dasar laut. Sumber minyak bumi lepas pantai ditemukan

di Selat Malaka, Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi, dan Laut Jawa.

Pengeboran minyak bumi dari sumur bawah laut dengan sistem

subseawell, yaitu dengan peralatan bangunan terapung yang dijangkar

vertikal dengan garis tegangan yang dapat menahan keseluruhan struktur

pada tempatnya.

Laut sebagai pengatur iklim, perbedaan sifat fisik air laut dan sifat fisik

daratan dapat menimbulkan gerakan udara (angin). Bersama-sama dengan

angin tersebut maka uap air laut terbawa dan dapat menyejukkan atau

memanaskan tempat yang dilalui, serta dapat menimbulkan turun hujan.

e. Batas-Batas Wilayah Indonesia

Batas wilayah Indonesia di Utara : Indonesia berbatasan langsung

dengan Malaysia (bagian timur), tepatnya disebelah utara Pulau

(17)

17

langsung dengan wilayah darat Indonesia. Wilayah laut Indonesia sebelah

utara berbatasan langsung dengan laut lima negara, yaitu Malaysia,

Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.

Batas wilayah Indonesia di Barat : Sebelah barat wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera

Hindia dan perairan negara India. Tidak ada negara yang berbatasan

langsung dengan wilayah darat Indonesia disebelah barat. Walaupun

secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India,

tetapi keduanya memiliki batas-batas wilayah yang terletak dititik-titik

tertentu disekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Dua pulau yang

menandai perbatasan Indonesia-India adalah Pulau Ronde di Aceh dan

Pulau Nicobar di India.

Batas wilayah Indonesia di Timur : Wilayah timur Indonesia

berbatasan langsung dengan daratan Papua New Guinea dan perairan

Samudera Pasifik. Indonesia dan Papua New Guinea telah menyepakati

hubungan bilateral antar kedua negara tentang batas-batas wilayah, tidak

hanya wilayah darat melainkan juga wilayah laut. Wilayah Indonesia

sebelah timur, yaitu Provinsi Papua berbatasan dengan wilayah Papua

New Guinea sebelah barat, yaitu Provinsi Barat (Fly) dan Provinsi Sepik

Barat (Sandaun).

Batas wilayah Indonesia di Selatan : Indonesia sebelah selatan

berbatasan langsung dengan wilayah darat Timor Leste, perairan Australia

dan Samudera Hindia. Timor Leste adalah bekas wilayah Indonesia yang

telah memisahkan diri menjadi negara sendiri pada tahun 1999, dahulu

wilayah ini dikenal dengan Provinsi Timor Timur. Provinsi Nusa Tenggara

Timur adalah Provinsi yang berbatasan langsung dengan wilayah Timor

Leste, tepatnya di Kabupaten Belu. Selain itu, Indonesia juga berbatasan

dengan perairan Australia. Diawal tahun 1997, kedua negara ini telah

menyepakati batas-batas wilayah negara keduanya yang meliputi Zona

(18)

18

Sebagai negara kepulauan (archipelago state) yang memiliki garis

pantai terpanjang di dunia (61.000 krn), Indonesia memiliki ketiga macam

wilayah perairan tersebut di atas. Indonesia telah membuat perjanjian

internasional (konvensi, traktat) dengan Thailand, Malaysia, Singapura,

Filipina, dan Australia. Batas wilayah laut teritorial, ZEE dan Landas

Kontinen Indonesia dengan negara-negara tersebut berimpit pada satu

garis yang sama. Selain itu Indonesia telah membuat perjanjian batas ZEE

dan landas kontinen dengan India di laut Andaman dan dengan Australia

di Laut Arafura dan laut Timor. Perairan Iaut Indonesia dapat dibedakan

menjadi perairan laut dangkal di bagian barat dan timur serta perairan laut

dalam di bagian tengah. Perbedaan ini berhubungan dengan sejarah

pembentukan Kepulauan Indonesia yang dimulai sejak sekitar 2 juta tahun

yang lalu. Pada mulanya Kepulauan Indonesia bagian barat pernah berupa

satu daratan dengan benua Asia dan kepulauan Indonesia bagian timur,

khususnya Papua pernah berupa satu daratan dengan benua Australia.

Akibat naiknya permukaan air laut dunia, hagian daratan yang rendah

tergenang oleh laut sehingga memisahkan Kepualauan Indonesia bagian

barat dan benua Asia dan pulau Papua dan benua Australia.

Bagian dasar laut Indonesia bagian barat merupakan kelanjutan dan

Benua Asia, yang disebut Paparan Sunda bagian sedangkan dasar laut

Indonesia bagian timur disebut Paparan Sahul. Perairan laut yang terletak

di atas paparan Sunda dan paparan Sahul merupakan laut transgresi, oleh

karena itu lautnya dangkal. Indonesia bagian tengah sejak semula memang

(19)

19 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air

yang mempunyai kadar garam tinggi. Di permukaan bumi terdapat

berbagai macam jenis laut, jenis laut dapat dibedakan berdasarkan luas dan

bentuknya, berdasarkan proses terjadinya, letaknya dan kedalamannya.

Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di

Jenewa (1958) Montevideo (1982), perairan laut suatu negara meliputi laut

teritorial, zone ekonomi eksklusif (ZEE) dan landas kontinen.

B. Saran

Dalam pembuatan makalah ini mungkin banyak sekali hal-hal yang

perlu diperbaiki, maka dari itu kami meminta kritik dan saran yang

membangun agar makalah kami ini kedepannya menjadi lebih baik dan

semoga makalah yang kami buat ini dapat berguna bagi kami dan

Gambar

Gambar 1. Temperatur Profile
Gambar 2. Profil suhu Permukaan Dunia
Gambar skema batas laut suatu negara

Referensi

Dokumen terkait

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Seminar Calon Mahasiswa DIK?. 26

Dengan saling memberi tanda damai kita membaharui komitmen untuk menjalani hidup baru yang membuat pengakuan kita kepada Tuhan dan seorang dengan yang lain menjadi titik balik

Dalam proses komunikasi, persuasi merupakan upaya menyampaikan informasi melalui cara tertentu, sehingga gambaran yang lama akan berubah menjadi gambaran yang baru, dan akhirnya

Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data

Hal ini dapat dilihat dari jumlah keseluruhan ketuntasan klasikal pada siklus I diperoleh data siswa yang tuntas pada muatan pembelajaran maupun ranah masih di bawah

Kegiatan Pengabdian melalui program BMPH pada peserta didik di SMPN 1 kabupaten sigi Sulawesi Tengah berjalan dengan baik, peserta didik mengikuti program ini

Berdasarkan pemaparan di atas, penelitian ini yang berjudul “Corak Batik Mega Mendung sebagai Warisan Budaya Cirebon dalam Fashion Photography ” adalah sebuah penciptaan

Kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain itu oleh Kitab Undang- Undang Hukum Pidana yang dewasa ini berlaku telah disebut sebagai seuatu pembunuhan. Untuk menghilangkan nyawa