• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOMETRI FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELAND (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GEOMETRI FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELAND (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

GEOMETRI FASADE BANGUNAN KOLONIAL BELANDA

DI JALAN VETERAN SURABAYA

Alfin Achlamiyatus Samiyah, Antariksa, dan Abraham M. Ridjal

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia Email: AlfinA939366@gmail.com

ABSTRAK

Jalan Veteran ditetapkan oleh pemerintah Kota Surabaya ke dalam situs cagar budaya sebagai bukti ciri khas niaga pada masa kolonial di Surabaya. Mempunyai langgam arsitektur kolonial Belanda pada keseluruhan bangunannya. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan pengelola bangunan, akhirnya berdampak pada perubahan bangunan, terutama pada fasadenya. Terjadi renovasi/pergantian fasade secara menyeluruh pada bangunan baru dengan tujuan untuk kepentingan komersial. Dari permasalahan di atas kemudian dirasakan perlu ada kajian pada fasade dengan pendekatan geometri. Hal ini merupakan gagasan formatif dalam arsitektur yang mewujudkan prinsip-prinsip geometri pada bidang maupun benda suatu lingkungan binaan. Raut bidang geometri atau bidang yang dibuat secara matematika, meliputi segi tiga, segi empat, segi lima, segi enam, segi delapan, lingkaran, dan sebagainya. Metode analisis yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif dengan variabel penelitian bidang geometri pada fasade bangunan. Hasil studi menunjukkan bahwa antar bangunan memiliki banyak kesamaan pada setiap variabel komposisinya. Seperti bentukan geometri persegi panjang yang mendominasi setiap bidang elemen fasade terutama pada bukaan jendela, pintu dan kolom. Adanya persamaan geometri antar bangunan pada koridor Jalan Veteran dapat menciptakan sebuah citra kawasan dengan fasade yang memiliki ciri khas dan identitas yang kuat.

Kata kunci: geometri, fasade, bangunan kolonial, Jalan Veteran Surabaya

ABSTRACT

(2)

Pendahuluan

Koridor-koridor utama di kawasan kota lama Surabaya memiliki peran penting sebagai penghubung antar wilayah. Sebagai pusat kota pada masa lampau, kawasan kota lama merupakan titik tumbuh suatu kota. Memiliki nilai historis yang sangat kuat, antara lain ditandai dengan adanya bangunan-bangunan kuno berarsitektural kolonial, yang beberapa di antaranya merupakan bangunan bersejarah. Perkembangan kota yang berjalan seiring dengan perkembangan jaman, sedikit demi sedikit menggeser keberadaan pusat kota lama. Kawasan kota lama dengan bangunan-bangunan kunonya dianggap sudah ketinggalan jaman dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang terjadi, dan cenderung untuk ditinggalkan oleh penduduk kota. Mereka lebih tertarik untuk datang ke bangunan atau kawasan yang lebih ramai dan modern.

Pada Jalan Veteran Surabaya terdapat deretan bangunan dengan keanekaragaman arsitektur peninggalan kolonial Belanda. Keanekaragaman langgam arsitektur bangunan tersebut dapat menjadi bukti fisik sejarah perkembangan arsitektur Belanda di Surabaya. Bangunan-bangunan yang ada di koridor Jalan Veteran hingga kini masih terjaga keasliannya. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan fungsi bangunan terdapat satu bangunan komersial yang mengalami perubahan fasade secara keseluruhan. Banyak bangunan yang tidak berpenghuni kurang mendapat perhatian dan mengalami kerusakan pada bagian-bagian tertentu dan fasade bangunan tertutupi poster dan dicoret-coret oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Fasade bangunan merupakan salah satu elemen arsitektur yang erat dengan pemaknaan identitas bangunan. Dengan kata lain fasade merupakan simbolisasi dari terjemahan pemilik bangunan, oleh karena itu fasade merupakan bagian terpenting dalam elemen arsitektur, sehingga mampu mengisyaratkan fungsi sebuah bangunan. Fasade juga berfungsi sebagai media informasi keadaan budaya yang terjadi pada saat bangunan tersebut dibangun. Gaya bangunan kolonial yang diterapkan pada rumah tinggal jaman penjajahan Belanda mampu menjadi identitas arsitektur kolonial yang khas. Bentuk fasade pada bangunan kolonial tentunya telah disesuaikan dengan daerah bangunan tersebut dibangun, penyesuaian tersebut meliputi berbagai hal, seperti budaya sekitar dan iklim yang berkaitan erat dengan pencahayaan dan penghawaan. Hal tersebut memiliki tujuan untuk pencapaian kenyamanan pada sebuah hunian.

Metode Penelitian

(3)

Hasil dan Pembahasan

Pada koridor Jalan Veteran terdapat deretan bangunan dengan keanekaragaman arsitektur Belanda yang dibangun mulai tahun 1870-an sampai tahun 1940-an. Keanekaragaman gaya arsitektur bangunan tersebut dapat menjadi bukti fisik sejarah perkembangan arsitektur kolonial Belanda di Surabaya. Bangunan kolonial yang didirikan di Jalan Veteran Surabaya meninggalkan bentuk-bentuk yang khas. Kekhasan dari karya arsitektur kolonial Belanda tidak lepas dari peran arsitek dari Belanda yang datang ke Indonesia pada waktu itu. Secara keseluruhan terdapat 22 bangunan yang berada di Jalan Veteran, sedangkan hanya 10 bangunan yang dapat dianalisis berdasarkan kriteria pemilihan objek. Terdapat 5 bangunan di koridor bagian utara dan 5 bangunan di koridor bagian selatan.

1. Geometri Fasade Bank Mandiri

Geometri dapat diartikan identifikasi bentuk dasar dari keseluruhan fasade bangunan Bank Mandiri mulai dari kaki bangunan hingga atap bangunan. Geometri keseluruhan fasade bangunan Bank Mandiri terdiri dari persegi panjang dan segitiga. Geometri persegi panjang dapat dilihat dari bentukan fasade massa utama bangunan dan pada elemen-elemen fasade seperti pintu, jendela, dormer, dan ornamen dinding. Geometri segitiga terdapat pada bentuk kepala pintu masuk utama bangunan (Gambar 1).

(4)

Pada sisi utara terdapat bangunan parkir sepeda motor dengan bentuk geometri persegi panjang pada fasadenya. Geometri persegi panjang juga ditunjukkan pada pembagian dinding perlantai di fasade bangunan utama Bank Mandiri. Pembagian lantai dapat terlihat dengan adanya garis yang membentang dari sisi utara hingga selatan fasade bangunan dan setiap garis pembagian lantai membentuk bidang persegi panjang. Pada sisi selatan bangunan terdapat massa penunjang dengan bentuk geometri persegi panjang pula. Dominasi bentuk geometri pada fasade bangunan Bank Mandiri adalah persegi panjang.

2. Geometri Fasade Kantor Niaga

Geometri keseluruhan fasade bangunan Kantor Niaga terdiri dari persegi panjang pada dinding bangunan, kolom bangunan dan elemen fasade lainnya. Trapesium pada bentuk atap dan lingkaran pada ornamen pada fasade. Pada bagian dinding kepala bangunan terdapat dua jenis ornamen, yang pertama adalah ornamen pada pelipit paling atas dinding kepala bangunan. Ornamen pelipit ini berupa gypsum yang jika dilihat dari tampak depan bangunan seperti adanya perulangan garis horizontal secara vertikal sehingga membentuk bidang persegi panjang. Selanjutnya ornamen dinding pada bagian kepala bangunan memiliki bentuk dasar geometri persegi panjang yang mengalami stilisasi 1/4 lingkaran disetiap sudutnya (Gambar 2).

3. Geometri Fasade PT. Odi

Geometri fasade PT. Odi secara keseluruhan berbentuk persegi panjang pada bagian kolom, bentuk jendela, bentuk dinding, dan bentuk pintu, sedangkan bentuk segitiga pada bagian atap bangunan (Gambar 3).

Geometri persegi panjang, trapesium, dan lingkaran merupakan bentuk dasar

secara keseluruhan elemen fasade bangunan kantor niaga seperti pintu,

jendela, dan kolom

Geometri persegi panjang pada pelipit bagian atas kepala bangunan

Geometri persegi panjang pada bentuk dasar ornamen dinding dan terdapat stilisati bentuk 1/4 lingkaran di setiap

sudutnya.

(5)

4. Geometri Fasade Bank Prima Master

Geometri keseluruhan fasade bangunan Bank Prima Master adalah persegi panjang. Geometri persegi panjang dapat dilihat dari bentukan fasade secara keseluruhan dan pada elemen-elemen fasade seperti dinding dan jendela. Pada bentukan ornamen dinding yang terdapat di antara jendela juga memiliki perpaduan bentuk geometri persegi panjang dengan ukuran yang beragam (Gambar 4).

Gambar 3. Geometri Fasade PT. Odi di Jalan Veteran Surabaya.

Bentuk persegi panjang pada

kolom

Beberapa jendela yang tersusun secara sejajar dengan bentuk dan

jenis yang sama membentuk bentuk geometri persegi

Bentuk persegi panjang pada jendela lantai 2

Terdapat jendela diatas pintu utama dengan bentuk persegi panjang

Bentuk persegi panjang pada pintu utama bangunan Geometri segitiga sama

kaki pada atap

Bentuk geometri persegi panjang mendominasi bentukan secara keseluruhan

pada fasade bangunan, seperti pada dinding dan jendela

(6)

5. Geometri Fasade Gedung Pertamina UPDN V

Geometri keseluruhan fasade Gedung Pertamina UPDN V terdiri dari persegi panjang, segitiga, dan perpaduan antara elips dan persegi panjang pada pintu gerbang utama bangunan. Geometri persegi panjang dapat dilihat dari bentukan fasade massa utama bangunan dan pada elemen-elemen fasade seperti dinding, jendela, kolom dan kepala bangunan. Geometri segitiga terdapat pada ornamen pada jendela.Pada fasade Gedung Pertamina UPDN V terdapat kolom dengan tinggi 11 meter yang berjajar secara horizontal dengan bentuk geometri persegi panjang. Geometri persegi panjang juga ditunjukkan pada pembagian dinding oleh kolom-kolom dan bentuk seluruh jendela pada fasade. Pada kepala bangunan membentuk geometri persegi panjang yang membentang dari sisi utara hingga selatan dengan ornamen yang memiliki perpaduan bentuk geometri antara persegi panjang dan segitiga. Pada pintu gerbang memiliki perpaduan bentuk geometri antara persegi panjang dan setengah elips. Dominasi bentuk geometri secara keseluruhan pada fasade Gedung Pertamina UPDN V adalah persegi panjang (Gambar 5).

6. Geometri Fasade Jaspis

Dominasi geometri keseluruhan fasade bangunan Jaspis adalah persegi panjang, mulai dari dinding, pintu dan jendela (Gambar 6).

Gambar 5. Geometri Gedung Pertamina UPDN V di Jalan Veteran Surabaya.

(7)
(8)

8. Geometri Fasade Gedung Percetakan Van Dorp

Geometri keseluruhan fasade Gedung Percetakan Van Dorp didominasi oleh bentuk persegi panjang pada dinding bangunan, kolom, jendela, pintu, dan lubang udara. Terdapat bentukan segi enam pada ornamen yang berada di dekat pintu masuk yang berupa roster lubang udara (Gambar 8).

9. Geometri Fasade Gedung BNI dan Perusahaan Asuransi

Geometri keseluruhan fasade Gedung BNI dan Perusahaan Asuransi terdiri dari persegi panjang, segitiga, dan setengah lingkaran/elips. Geometri persegi panjang dapat dilihat dari bentuk dinding pada bagian kanan, tengah, dan kiri, serta elemen-elemen fasade seperti pintu dan jendela. Geometri segitiga terdapat pada bentuk gewel di dinding bagian kanan dan kiri. Bentuk geometri setengah elips terlihat pada bagian atasmain gate bangunan. Terdapat menara pada sisi kanan bangunan dengan bentuk tabung, apabila dilihat dari tampak depan bentuk geometri pada menara adalah persegi panjang, dan segitiga pada bentuk geometri puncak menara (Gambar 9).

Gambar 8. Geometri fasade Gedung Percetakan Van Dorp di Jalan Veteran Surabaya.

(9)

10. Geometri Fasade Gedung Asuransi Jiwasraya

Geometri keseluruhan fasade Gedung Asuransi Jiwasraya terdiri dari bentuk persegi panjang pada elemen dinding, pintu, jendela, dan lubang udara, sedangkan bentuk trapesium terdapat pada bentukan atap apabila dilihat secara keseluruhan dari tampak depan bangunan (Gambar 10).

(10)

Pada koridor bagian utara maupun selatan, geometri persegi panjang mendominasi bentukan fasade. Elemen-elemen fasade seperti bukaan pintu, jendela, dinding, dan kolom juga memiliki bentukan persegi panjang. Terdapat ornamen pada beberapa bangunan seperti Kantor Niaga, Gedung Pertamina UPDN V, dan Gedung Percetakan Van Dorp. Memiliki perpaduan bentuk geometri persegi panjang dengan susunan dan ukuran yang berbeda. Pada atap memiliki bentuk yang beragam, namun apabila dilihat dari tampak depan bangunan maka dominasi bentuk geometrinya adalah segitiga dan trapesium. Selain itu, banyaknya perulangan pada setiap bentukan elemen fasade terutama pada jendela dan kolom di setiap bangunan yang berada di koridor bagian utara maupun selatan menciptakan identitas sebuah kawasan dengan komposisi bentukan geometri fasade yang saling berkaitan antar bangunan.

Jalan Veteran Surabaya merupakan kawasan bangunan perdagangan dengan langgam arsitektur 79irri79al Belanda, sehingga ketika terdapat bangunan yang dibangun ulang diharapkan tidak merubah gaya 79irri79al Belanda pada bangunan yang sudah ada. Secara keseluruhan bentukan geometri fasade pada semua bangunan yang berada di koridor bagian utara dan selatan memiliki banyak kesamaan, perlu diperhatikan bentukan geometri fasade secara keseluruhan maupun pada elemen di setiap bangunan yang akan direnovasi agar dapat terus dijaga dan tidak mengalami perubahan, sehingga dapat membentuk suatu hubungan karakter antar bangunan peninggalan masa 79irri79al Belanda di Jalan Veteran Surabaya dan menjadi 79irri khas kawasan sebagai ikon kota hingga kapanpun.

Daftar Pustaka

Ching, F.D.K. 2000. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan, Edisi kedua. Terjemahan Nurama Tresani Harwadi. Jakarta: Erlangga

Krier, R. 2001. Architectural Composition. Terjemahan oleh Ir. Effendi Setiadarma M. B. S. Jakarta: Erlangga.

Moleong, D. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sanyoto, S.E. 2009. Nirmana: Elemen-Elemen Seni & Desain. Edisi Kedua. Yogyakarta: Jalasutra.

Gambar

Gambar 1. Geometri fasade Bank Mandiri di Jalan Veteran Surabaya.
Gambar 2. Geometri fasade Kantor Niaga di Jalan Veteran Surabaya.
Gambar 3. Geometri Fasade PT. Odi di Jalan Veteran Surabaya.
Gambar 5. Geometri Gedung Pertamina UPDN V di Jalan Veteran Surabaya.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak — Tujuan khusus pelaksanaan program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah meningkatkan kompetensi guru Pendidikan Jasmani khususnya dalam bidang prestasi olahraga

Model pembelajaran kooperatif tipe TAI ( Team Assisted Individualization ) dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah teoritis dan praktis dari sistem pengajaran

Sehingga terapi mendongeng yang bersifat distraksi atau aktivitas yang bersifat mengalihkan perhatian dari hal yang ingin dihindari (Sue, 2002) dapat secara

Salah satu tujuan pembelajaran dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi adalah mengembangkan dan meningkatkan kapasitas intelektual siswa, sehingga dengan kualitas

Sesudah dingin tuangkan ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan dengan air suling sampai tanda garis dan kocok sampai homogen; Siapkan larutan blanko dan larutan kerja Hg dengan

[r]

50 Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai berikut : 4.1 Melakukan pemanjatan pada tebing dengan jalur pemanjatan dengan tingkat.

Fasilitas fisik pada Sekolah Pilot yang dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas sumber daya manusia (SDM) calon penerbang, diiringi dengan meningkatkan