• Tidak ada hasil yang ditemukan

soal and jawaban GENAP teori BAB 9 BIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "soal and jawaban GENAP teori BAB 9 BIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : MIFTAHUL FITRI KELAS : 6 B AKUNTANSI SORE

NIM : 1406020074 FAKULTAS : EKONOMI

MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI MATERI : SOAL&JAWABAN BAB 9 2. Apakah pengertian pemanfaatan atau penggunaan (Using Up) asset dalam pengertian

biaya? Apakah penggunaan manfaat asset dengan sendirinya akan menjadi biaya?

Pemanfaatan atau penggunaan (Using Up) asset adalah biaya hanya berasal dari pemanfaatan aset dan tidak termasuk pemanfaatan potensi jasa yang tidak dicatat dahulu sebagai aset. Itulah sebabnya Kam (1990) menyarankan penggunaan frasa “ using up of goods and services” daripada “using up of assets” (pemanfaatan asset). Pemanfaatan aset otomatis akan berubah menjadi biaya, tetapi biaya sendiri tidak hanya dari pemanfaatan aset saja, bisa jadi dari pemandaatan potensi jasa.

4. Sebutkan atau ungkapkan definisi biaya menurut Kam. Apakah definisi tersebut cukup komperehensif untuk menangkap makna biaya?

Definisi Kam dilandasi oleh pemikiran bahwa biaya merupakan kejadian moneter yaitu perubahan nilai asset, kewajiban, atau ekuitas. Nilai ini diukur dengan melalui penyerahan asset (pembelian tunai), penimbulan kewajiban (pembelian kredit), dan peningkatan ekuitas (pembelian dengan saham perusahaan sebagai penghargaan). Definisi Kam mengisyaratkan bahwa pemanfaatan barang dan jasa merupakan upaya kesatuan usaha dalam rangka mengahsilkan pendapatan.Keunggulan definisi Kam dibanding FASB adalah pemasukan perioda sekarang sebagai wadah atau takaran untuk menghubungkan pendapatan dengan biaya, dalam definisi diatas cukup komperehensif dalam menangkap biaya yang berhubungan dengan pendapatan.

6. Apakah perbedaan antara pengeluaran (expenditures) dan biaya (expenses)? Menurut Anthony, Hawkins, Merchant (1999) mendefinisi :

Biaya adalah suatu ukuran moneter dan jumlah sumber daya yang digunakan untuk tujuan tertentu. Sedangkan, Pengeluaran adalah pengurangan pada aset (biasanya kas) atau penambahan pada kewajiban (acapkali berupa hutang) dihubungkan dengan kejadian dari biaya.

Atau

Biaya adalah adalah Biaya adalah penurunan asset dan penurunan potensi jasa yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan investasi dan pendanaan. Sedangkan, pengeluaran adalah elemen dari biaya tersebut, misalkan pembelian bensin untuk pengiriman barang,

8. Sebutkan dan jelaskan kriteria pengakuan biaya. Kapan kriteria tersebut dipenuhi?

Biaya atau rugi pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut dipenuhi (SFAC No. 5, prg. 85):

(2)

pelaksanaan jasa, atau kegiatan lain yang merepresentasi operasi utama atau sentral entitas tersebut.

b. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang (loss or lack of future benefits) : Biaya atau rugi diakui bilamana asset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan telah berkurang manfaat ekonomiknyan atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik.

Kejadian terpenuhi saat : Konsumsi Manfaat

Konsumsi manfaat ekonomik selama suatu perioda dapat diakui langsung pada saat terjadinya atau diakui bersamaan dengan pengakuan pendapatan yang berkaitan. Berbagai jenis atau pos biaya menghendaki cara pengakuan yang berbeda yaitu (SFAC No. 5, prg. 86).

a. Beberapa pos biaya, seperti kos barang terjual, dibandingkan (matched with) dengan pendapatan yang terkait. Meretia diakui pada saat atau perioda yang sama dengan pengakuan pendapatan yang dihasilkan langsung atau bersama (directly or jointly) dari transaksi atau kejadian lain yang sama dengan yang menimbulkan biaya.

b. Banyak pos biaya, seperti gaji staf penjualan dan administrative, diakui selama periode pada saat kas dibayarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang dimanfaatkan/ dikonsumsi bersamaan dengan pemerolehan atau segera setelah itu. c. Beberapa pos biaya, seperti depresiasi dan asuransi, dialokasi (diakui) dengan

prosedur sistematik dan rasional untuk perioda-perioda yang menikmati manfaat asset bersangkutan.

Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang

(3)

10.Sebutkan dan jelaskan kaidah pengakuan biaya menurut Accounting Principles Board (APB).

Hal ini dinyatakan oleh APB sebagai berikut (APB Statement No. 4, prg.157-160) : a. Mengasosiasi sebab dan akibat (a ssociating ca use and effect). Beberapa kos

diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan pendapatan tertentu. b. Alokasi sistematik dan rasional (systematic and rational allocation). Bila tidak

ada cara langsung untuk mengasosiasi sebab dan akibat, beberapa kos diasosiasi dengan periode sebagai biaya atas dasar usaha (a ttempt) untuk mengalokasi kos secara systematic dan rasional ke beberapa perioda yang diperkirakan menikmati manfaat.

c. Pengakuan segera (immediate recognition). Beberapa kos diasosiasi dengan perida berjalan sebagai biaya karena:

 Kos yang terjadi dalam perioda berjalan tidak memberi manfaat masa datang yang cukup nyata (discernible),

 Kos yang dicatat sebagai asset dalam perioda-perioda sebelumnya tidak lagi mempunyai manfaat ekonomik yang cukup nyata,

 Mengalokasikan berbagai kos baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau atas dasar perioda akuntansi dipandang tidak mempunyai manfaat yang berarti.

12.Apakah perbedaan karakteristik proses pengakuan kos sebagai asset dan proses pembebanan kos sebagai biaya ?

Dua tahap kritis perlakuan kos adalah pengakuan (aliran masuk sebagai asset) dan pembebanan (aliran keluar sebagai biaya). Tahap pengakuan tidak mengalami masalah pelik karena pengakauan lebih banyak menyangkut bukti objektif yang umumnya tersedia pada saat transaksi. Sedangkan, tahap pembebanan lebih banyak menyangkut pertimbangan (judgment), pendapat (opinion), atau interpretasi (interpretation) terhadap situasi yang melingkupi. Dengan kata lain, tahap pembebanan banyak melibatkan unsur kesubjektifan (subjektivitas).

14.Jelaskan prinsip umum penandingan biaya dan pendapatan.

1) Pengakuan pendapatan tidak langsung dikaitkan dengan pengakuan biaya karena teknik pembukuan tidak memungkinkan hal tersebut. Dengan kata lain, proses penandingan tidak dilakukan pada saat transaksi pendapatan terjadi tetapi pada umumnya dilakukan pada akhir tahun.

(4)

dan jasa untuk menghasilkan produk tidak selalu bersamaan (tidak terjadi dalam perioda yang sama) dengan penjualan dan pengumpulan kas.

Tetapi bisa jadi berkaitan antara beban maupun pendapatan. Contoh :

 Harga pokok penjualan. HPP akan biaya apabila barang terjual. Jika barang tidak terjual, maka tidak akan ada HPP.

 Komisi penjualan. Jika suatu perusahaan memperkerjakan karyawan dengan komisi penjualan pada bidang marketing. Jika salah satu produknya terjual karena si marketing tersebut, maka komisi penjualan pun ada untuk si marketing. Jika tidak terjual, maka komisi pun tidak ada.

16.Apakah yang dimaksud bahwa penandingan harus didasarkan pada kelayakan ekonomik? Penandingan yang tepat harus didasarkan pada kelayakan ekonomik dan bukan fisis. Memang penandingan menuntut identifikasi konsumsi manfaat aset atau jasa secara fisis tetapi nilai aset atau jasa yang dikonsumsi juga harus ditentukan secara tepat dengan memperhatikan kondisi yang melingkupinya. Jadi, dasar penandingan yang paling utama adalah kelayakan ekonomik bukannya dasar aliran fisis semata-mata.

18.Apakah masalah yang timbul bila asosiasi produk di jadikan basis penandingan ? Identifikasi kos produk :

- Produk Usang atau Musiman

Persoalan terkait dengan penandingan atas dasar sebab-akibat adalah apakah kos produk musiman yang tidak terjual merupakan sebab (biaya) atau akibat (rugi). Dalam hal ini Paton dan Littleton menegaskan bahwa penandingan harus didasarkan pada kelayakan ekonomik. Dalam keadaan yang khusus sebagian kos sediaan barang yang tidak terjual dalam suatu perioda secara logis dapat dijadikan komponen kos barang terjual. Dengan kata lain, sediaan akhir yang tidak terjual sebenarnya merupakan upaya (biaya) atau sebab untuk mendatangkan penjualan yang dicapai pada musim tertentu.

- Barang Rusak

Kelayakan ekonomik menuntut pertimbangan dengan memperhatikan kondisi yang melikupi suatu masalah. Bila kerusakan produk merupakan hal yang wajar atau bukan merupakan prasyarat untuk menghasilkan barang dengan kualitas baik, kos barang yang rusak dapat dianggap sebagai upaya menghasilkan pendapatan.

Identifikasi kos nonproduk : - Biaya Antisipasian

(5)

20.Apa yang dimaksud alokasi interim dan apakah implikasinya terhadap perhitungan laba interim dan laba per unit produk?

Alokasi interim adalah penandingan sebab-akibat dalam bulanan pada kos yang tepat dengan apa adanya bukan secara yang telah diratakan

Impilkasinya terhadap laba interim adalah akan terlihat laba yang wajar untuk dapat menentukan keputusan pihak manajemen.

Sedangkan implikasi terhadap laba per unit adalah akan terlihat bila biaya yang dikeluarkan perunit cukup besar maka kos penjualan perunit pun harus lebih meningkat, laba pun harus seimbang dari pendapatan dikurang dengan biaya.

22.Apakah implikasi basis asosiasi terhadap klasifikasi biaya dalam statemen laba rugi ? - Kos yang terdapat dalam bahan baku, tenaga kerja langsung, dan BOP akan mengalir

menjadi kos produk yang akan mengukur untuk kos produk/barang yang terjual. - Kos yang terkandung dalam pemasaran dan adm akan mengukur dan menjadi suatu

biayapemasaran dan biaya administrasi umum. - Kos lain-lain akan menjadi kos rugi.

- Sedangkan pendapatan akan menjadi kos baru

24.Mengapa Thomas mengusulkan pendapatan nonalokasi dalam akuntansi? Haruskan gagasan Thomas diterima dalam akuntansi ?

Karena menurut Thomas semua alokasi itu jelek, tidak dapat dibuktikan kebenarannya dan tidak relavan bagi kebutuhan pemakai laporan keuangan. Gagasan Thomas disangkal menurut akuntansi karena alokasi dapat dipertahankan dengan landasan konsep dasar bukti terverifikasi dan objektif serta konsep kelayakan ekonomik.

26. Mengapa kos bergabung dan kos bersama perlu dialokasi ?

Karena adanya larakteristik operasi perusahaan pada umunya, betapapun alokasi tersebut agak bersifat arbiter. Kedua kos ini sama-sama merupakan fasilitas, kegiatan, proses, atau departemen jasa yang dinikmati oleh beberapa angkatan produk atau objek kos lain (misal departemen produksi).

28. Metode asosiasi sediaan yang mana yang paling menggambarkan operasi perusahaan yang faktual?

Yang paling menggambarkan faktual adalah metode Identifikasi Khusus karena untuk jenis barang mahal dan perputarannya rendah, metoda ini sangat cocok sekali untuk tujuan pengendalian di samping tujuan penandingan yang tepat.

Tetapi, metode ini mengandung kelemahan :

a. Jarang sekali pendapatan khusus ditandingkan dengan kos khusus karena pendapatan perusahaan merupakan hasil dari seluruh upaya perusahaan sebagai kesatuan.

b. Untuk jenis barang yang homogen dan harganya relatif murah, metoda ini menjadi terlalu mahal dan tidak sepadan dengan nilai tambahan informasi yang diperoleh.

(6)

30.Apakah argumen yang mendukung penggunaan metode MTKP ?

- Memudahkan penandingan kos sekarang dengan pendapatan sekarang.

- Kalau harga cenderung naik, sediaan barang akan tersaji dengan jumlah rupiah yang cukup konservatif.

- Laba operasi tidak tercemar oleh untung rugi fluktuasi harga atau penumpukan barang.

- Dalam kondisi harga yang berfluktuasi dari tahun ke tahun, metoda ini dapat menjadi alat peralatan laba tahunan secara otomatis.

32.Berilah contoh kasus dengan angka untuk menunjukkan implikasi penggunaan metode sediaan terhadap laba untuk kondisi harga cenderung naik, harga menderung turun, dan harga cenderung stabil.

Contoh kasus :

PER PEMBELIAN HARGA NAIK

Persediaan awal PT. A adalah 25 unit @ Rp240 = Rp 6.000,- Pembelian

Tgl 05 Mei 2001 100 unit @ Rp250 = Rp 25.000 15 Mei 2001 150 unit @ Rp260 = Rp 39.000 25 Mei 2001 125 unit @ Rp275 = Rp 34.375 375 unit Rp 98.375 Penjualan

Tgl 10 Mei 2001 75 unit @ Rp300 = Rp 22.500 20 Mei 200 175 unit @ Rp315 = Rp 55.125 30 Mei 2001 100 unit @ Rp325 = Rp 32.500

350 unit Rp. 110.125

 Persediaan akhir = persediaan awal + pembelian – penjualan

(7)

a. Metode Identifikasi Khusus

Kuantitas dalam

unit Harga Pokok setiap unit Total Harga Pokok

5 Rp240 Rp1.200

15 Rp250 Rp3.750

10 Rp260 Rp2.600

20 Rp275 Rp5.500

50 Rp13.050

Persediaan akhir = Rp 13.050

HPP = Rp 6.000 + Rp 98.375 – Rp 13.050 = Rp 91.325 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 91.325 = Rp 18.800 (Metode ini jarang digunakan karena makan waktu dan makan tempat) b. Metode FIFO

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 275 = Rp 13.750

HPP = Rp 6.000 + Rp 98.375 – Rp 13.750 = Rp 90.625 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 90.625 = Rp 19.500

c. Metode LIFO

Persediaan akhir = 25 unit x Rp 240 = Rp 6.000 25 unit x Rp 250 = Rp 6.250 Rp 12.250

HPP = Rp 6.000 + Rp 98.375 – Rp 12.250 = Rp 92.125 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 92.125 = Rp 18.000

d. Metode rata-rata tertimbang

(25 x Rp240) + (100 x Rp250) + (150 x Rp260) + (125 x Rp275) (25 + 100 + 150 + 125)

(8)

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 260,94 = Rp 13.047

HPP = Rp 6.000 + Rp 98.375 – Rp 13.047 = Rp 91.328 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 91.328 = Rp 18.797

PER PEMBELIAN HARGA TURUN

Persediaan awal PT. A adalah 25 unit @ Rp325 = Rp 8.125,- Pembelian

Tgl 05 Mei 2001 100 unit @ Rp315 = Rp 31.500 15 Mei 2001 150 unit @ Rp300 = Rp 45.000 25 Mei 2001 125 unit @ Rp275 = Rp 34.375 375 unit Rp 110.875 Penjualan

Tgl 10 Mei 2001 75 unit @ Rp260 = Rp 19.500 20 Mei 200 175 unit @ Rp250 = Rp 43.750 30 Mei 2001 100 unit @ Rp240 = Rp 24.000

350 unit Rp. 87.250

 Persediaan akhir = persediaan awal + pembelian – penjualan

(9)

a. Metode Identifikasi Khusus

Kuantitas dalam

unit Harga Pokok setiap unit Total Harga Pokok

5 Rp275 Rp1.375

15 Rp260 Rp3.900

10 Rp250 Rp2.500

20 Rp240 Rp4.800

50 Rp12.575

Persediaan akhir = Rp 12.575

HPP = Rp 8.125 + Rp 110.875 – Rp 12.575 = Rp 106.425 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 106.425 = Rp 3.700 (Metode ini jarang digunakan karena makan waktu dan makan tempat)

b. Metode FIFO

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 275 = Rp 13.750

HPP = Rp 8.125 + Rp 110.875 – Rp 13.750 = Rp 90.625 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 90.625 = Rp 19.500

c. Metode LIFO

Persediaan akhir = 25 unit x Rp 325 = Rp 8.125 25 unit x Rp 315 = Rp 7.875 Rp 16.000

HPP = Rp 8.125 + Rp 110.875 – Rp 16.000 = Rp 103.000 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 103.000 = Rp 7.125

d. Metode Harga rata-rata

 Metode rata-rata tertimbang

(10)

= Rp. 297,5

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 297,5 = Rp 14.875

HPP = Rp 8.125 + Rp 110.875 – Rp 14.875= Rp 104.125 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 104.125 = Rp 6.000

PER PEMBELIAN HARGA STABIL

Persediaan awal PT. A adalah 25 unit @ Rp300 = Rp 7.500,- Pembelian

Tgl 05 Mei 2001 100 unit @ Rp300 = Rp 30.000 15 Mei 2001 150 unit @ Rp300 = Rp 45.000 25 Mei 2001 125 unit @ Rp300 = Rp 37.500 375 unit Rp 112.500

Penjualan

Tgl 10 Mei 2001 75 unit @ Rp300 = Rp 22.500 20 Mei 200 175 unit @ Rp300 = Rp 52.500 30 Mei 2001 100 unit @ Rp300 = Rp 30.000

350 unit Rp. 105.000

 Persediaan akhir = persediaan awal + pembelian – penjualan

(11)

a. Metode Identifikasi Khusus

Kuantitas dalam

unit Harga Pokok setiap unit Total Harga Pokok

50 Rp. 300 Rp15.000

Persediaan akhir = Rp 15.000

HPP = Rp 7.500 + Rp 112.500 – Rp 15.000 = Rp 105.000 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 105.000 = Rp 5.125 (Metode ini jarang digunakan karena makan waktu dan makan tempat)

b. Metode FIFO

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 300 = Rp 15.000

HPP = Rp 7.500 + Rp 112.500 – Rp 15.000 = Rp 105.000 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 105.000 = Rp 5.125 c. Metode LIFO

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 300 = Rp 15.000

HPP = Rp 7.500 + Rp 112.500 – Rp 15.000 = Rp 105.000 Laba Kotor = Rp 110.125 – Rp 105.000 = Rp 5.125 d. Metode Harga rata-rata

 Metode rata-rata tertimbang

Harga per unit = Rp. 300

Persediaan akhir = 50 unit x Rp 300 = Rp 15.000

(12)

34.Mengapa istilah beban pokok penjualan atau harga pokok penjualan tidak tepat sebagai padan kata cost of goods sold ?

Karena memang biaya tidak dapat dipisahkan dengan kos. Bahwa kos adalah pengukur biaya atau biaya direpresentasi dengan kos sehingga secara teknis dan praktis biaya sering disebut kos saja, akan tetapi kos tidak selalu dapat disebut biaya karena kos dapat juga merepresentasi aset dan kos sama sekali tidak mengandung makna pokok.

36.Sebut dan jelaskan karakteristik umum fasilitas fisis (Plant and Equipment). Fasilitas fisis mempunyai karakteristik sebagai berikut:

- Berwujud fisis dan dikuasai oleh perusahaan untuk mengolah dan memperlancar kegiatan operasi perusahaan. Oleh karena itu, yang digolongkan dalam kelompok ini adalah aset yang berkaitan dengan operasi. - Pada umumnya berumur panjang walaupun terbatas sehingga perlu

penggantian.

- Bernilai bagi perusahaan lantaran kekuasaan atau hak perusahaan untuk menggunakannya bukan lantaran hak miliknya.

- Pada umumnya merupakan aset nonmoneter dan manfaat yang dapat diberikan berupa potensi jasa (service potentials) bukan daya beli atau ketertukarannya (exchangeablility).

Fasilitas fisis pada Plant and Equipment :

► Adanya karakteristik manfaat dimasa mendatang

► Adanya pengorbanan ekonomi untuk memperoleh aktiva ► Berkaitan dengan entitas tertentu

► Menunjukkan proses akuntansi ► Berkaitan dengan dimensi waktu

► Berkaitan dengan karakteristik keterukuran

38.Sebut dan jelaskan berbagai makna depresiasi ?

- Depresiasi Sebagai Proses Akumulasi Dana

Pengertian ini didasari oleh gagasan bahwa untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup, perusahaan harus dapat mengganti fasilitas fisik yang habis umurnya. Akibatnya, perusahaan harus menyisihkan dana dari pendapatan yang diperoleh. Pengakuan biaya depresiasi tidak mempunyai kaitan langsung dengan masalah penggantian.

- Depresiasi Sebagai Pemulihan Investasi

Secara konseptual sama dengan pandangan di atas tetapi dianggap bahwa fasilitas fisis didanai dengan utang. Agar perusahaan mampu membayar kembali investasinya maka harus dilakukan penyisihan dana dengan cara mengurangi pendapatan perusahaan sebesar depresiasi.

- Depresiasi sebagai Proses Penilaian

(13)

selisih penilaian antara potensi jasa awal dan potensi jasa akhir baik secara fisis maupun moneter.

- Nilai Setara Tunai (current cash equivalents)

Dengan basis ini penurunan nilai fasilitas fisis ditentukan dengan cara menghitung selisih nilai setara tunai pada awal dan akhir perioda. Nilai ini adalah harga pasar asset yang sama dalam kondisi yang sama sebagai barang bekas. Di sini dianggap bahwa daya beli uang stabil.

- Kontribusi pendapatan Neto Diskunan (discounted net revenue contribution) Dengan penilaian ini, depresiasi ditentukan dengan cara menghitung selisih nilai diskunan aliran kontribusi pendapatan neto pada awal dan akhir perioda. Kontribusi pendapatan neto adalah tambahan aliran kas masuk (pendapatan) karena adanya investasi fasilitas fisis bersangkutan. Penilaian ini memerlukan informasi tariff diskun yang biasanya didasarkan atas tingkat kembalian (rate of return) investasi bebas resiko atau tingkat bunga umum yang berlaku. - Depresiasi sebagai Sarana Penandingan Kos dengan Kontribusi Pendapatan

Neto

Pendapatan neto disini adalah pendapatan yang dihasilkan oleh fasilitas fisis dikurangi biaya pengoprasian fasilitas fisis. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa variasi pendapatan merefleksi variasi penyerapan jasa fasilitas fisik. 40.Apakah tanah dapat didepresiasi ? Petunjuk lihat PSAK No 47

Dalam PSAK No. 47 : Tanah tidak disusutkan, kecuali:

a) Kondisi kualitas tanah tak layak lagi untuk digunakan dalam operasi utama entitas.

b) Sifat operasi utama meninggalkan tanah dan bangunan begitu saja apabila proyek selesai.Contoh aktiva tetap tanah dan bangunan di daerah terpencil. Dalam hal ini tanah disusutkan sesuai perkiraan panjang jadwal operasi utama atau proyek tersebut.

c) Prediksi manajeman atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaharuan hak kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Apabila disusutkan, tanah disajikan berdasar nilai perolehan atau nilai terbawa lain sesuai revaluasi tanah atau PSAK tentang penurunan nilai asset, dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap tanah tidak disusutkan, kecuali dalam kondisi yang dijelaskan pada paragraf 17. Metode penyusutan berdasar PSAK 17 tentang akuntansi Penyusutan, dipilih sesuai pola pemanfaatan tanah dalam kegiatan usaha.

42.Apakah amortisasi diskon utang obligasi merupakan biaya (bunga)?

Amortisasi Diskon Utang Obligasi merupakan bunga yang belum dibayar, yaitu bagian bunga efektif total yang baru akan dibayar pada saat utang obligasi jatuh tempo. Dengan demikian, diskon tersebut harus dilaporkan dalam neraca sebagai pengurang nilai nominal utang obligasi.

(14)

Goodwill dapat diinterpretasi sebagai kemampuan lebih dalam menghasilkan laba dibanding kemampuan normal perusahaan yang kondisi kekayaan fisisnya sama. Kemampuan lebih tersebut tidak dapat diperoleh secara terpisah dengan jalan membeli hak monopoli atau cara lainnya. Selain diinterpretasi sebagai kemampuan melaba lebih (superior earnings atau excess earning power) secara keseluruhan, goodwill dapat pula dipandang sebagai pengukur kelebihan spesifik perusahaan yang dibeli atau pengukur sikap masyarakat yang menguntungkan terhadap perusahaan (favorable attitudes to word the firm). Sikap atau atribut yang dilekatkan masyarakat terhadap perusahaan dapat berupa lokasi yang strategik, reputasi bisnis yang baik, merek yang sudah terkenal, kesetiaan konsumen, pangsa pasar yang besar, dan faktor spesifik lainnya.

46.Sebagai Akun Penilaian, dapatkah goodwill diperlakukan sebagai pengurang ekuitas pemegang saham?

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan dengan pengolahan buah pepaya yang bermanfaat yaitu menjadi permen jeli pepaya yang rendah gula untuk mencegah penyakit stroke maka dapat

Salah satu yang paling dominan yang digunakan dalam permainan bolabasket adalah kelincahan.Kelincahan merupakan kemampuan seseorang dalam mengubah posisi di area

Majelis ini, mengusulkan agar dibentuk sebuah lembaga keuangan yang berlandaskan Syari’at Islamiyah, yang selama itu Muhammadiyah masih menganggap bahwa lembaga

bahwa semakin besar dukungan sosial keluarga yang diterima oleh individu akan semakin tinggi resiliensi individu, karena dukungan keluarga dapat mempengaruhi pemikiran

Pada Tabel 1 terlihat jelas bahwa pada jarak pertama kali pesawat menerima sinyal dari DVOR yaitu jarak 315 kilometer, nilai atenuasi yang diterima adalah

[r]

Bagian cetakkan atau matress pada mesin injeksi tidak baik karena terdapat angin yang terjebak pada matress sehingga membuat bagian atas tutup botol oli AHM biru berlubang.

You’ll need to define several properties for the main object (which is called pr for parent rollover), the ID of the navigation list, the height of the navigation (which is also the