• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN FAKULTAS BINSIS DAN EKONOMIUNIVERSITAS SURABAYA 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN FAKULTAS BINSIS DAN EKONOMIUNIVERSITAS SURABAYA 2012"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Gempuran Batik Impor asal China

Disusun Oleh :

Olivia Tanaya ( 3121009 ) / 01

Regina Dian Ismaya

Felicia Suwandi

Yunita Tiffany Laos (3123312) / 75

Febby Susanto ( 3122081 ) /17

Chritopher Tandri ( 3122181) /27

Agung Sugiharta

Elvira Panjaya ( 3123355 ) / 81

Debby Andriani ( 3123114 ) / 54

Tahun ajaran 2012 / 2013 Semester gasal FAKULTAS BINSIS DAN EKONOMI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Salah satu budaya Indonesia yaitu batik. Batik Indonesia tidak diragukan lagi mempunyai kualitas-kualitas unggulan. Penggunaan kain terbaik dan pembuatannya yang masih tradisional merupakan daya tarik sendiri dari batik.

Namun walau batik berasal dari Indonesia, rupanya dewasa ini telah terjadi banyak penyimpangan hingga terganggunya operasi batik lokal. Banyak rintangan yang dihadapi Indonesia mengenai budaya batik. Salah satunya ketika budaya batik hampir dirampas oleh Malaysia. Hal ini merupakan akibat dari kekurang waspadaan bangsa Indonesia untuk melindungi budaya bangsanya sendiri. Setelah terjadi perebutan budaya barulah bangsa Indonesia secara resmi mengesahkan batik sebagai budaya Indonesia lebih tepatnya pada tanggal 2 Oktober 2009 yang menjadi tanggal pengesahan batik sebagai budaya Indonesia. Hingga batik tidak lagi diakui sebagai budaya milik negara lain.

Solo merupakan salah satu tempat paling berperan dalam perkembangan batik, sehingga ada sebutan batik solo untuk kain batik dengan corak yang khas asal solo. Batik Solo adalah batik yang paling banyak dikenal dan diminati baik dalam negri maupun luar negri.

Namun ditengah meningkatnya permintaan terhadap batik yang sedang populer ini ternyata batik juga dimanfaatkan kalangan produsen luar negri untuk ikut mengambil keuntungan khususnya produsen batik asal China.

(3)

tersebut banyak dan murah di Indonesia. Tetapi karena biaya produksi yang tinggi dan kondisi infrastruktur yang belum mendukung seperti kondisi jalan yang masih buruk atau tarif listrik yang masih tinggi menyebabkan harga produk kita masih lebih mahal dibandingkan dengan produk China.

1.2 Rumusan Masalah

(4)

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Proteksionisme

Ada dua alasan kuat yang mendorong lahirnya kebijakan proteksionisme, yaitu melindungi perekonomian domestik dari tindakan negara atau perusahaan asing yang tidak adil, dan melindungi industri-industri domestik yang baru berdiri (infant industry). Industri-industri domestik yang baru berdiri biasanya memiliki struktur biaya yang masih tinggi, sehingga sulit bersaing dengan industri asing yang memiliki struktur biaya rendah (karena sudah memiliki skala ekonomi yang besar).

2.1.1 Pengertian Proteksionisme

Proteksionisme merupakan kebijakan ekonomi yang membatasi perdagangan antarnegara. Proteksi bertujuan untuk melindungi industri domestik yang sedang berada dalam tahap perkembangan. Proteksi ini memberi kesempatan kepada industri domestik untuk belajar lebih efisien dan memberi kesempatan kepada tenaga kerjanya utnuk memperoleh keterampilan. Kebijakan proteksi biasanya bersifat sementara. Jika suatu saat industri domestik dirasakan sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan industri asing, maka proteksi akan dicabut.

2.1.2 Tujuan Proteksionisme

Proteksionisme dilakukan oleh pemerintah karena memiliki tujuan tertentu, yaitu :

a.Memaksimalkan produksi dalam negeri.

b.Memperluas lapangan kerja.

c.Memelihara tradisi nasional.

d.Menghindari risiko yang mungkin timbul jika hanya menggantungkan diri pada satu komoditi andalan.

(5)

2.1.3 Bentuk-bentuk Hambatan Proteksionisme

Ada banyak hambatan yang digunakan sebagai instrument kebijakan proteksionis. Hambatan itu bertujuan utnuk melindungi industri dalam negeri terhadap persaingan luar negeri. Bentuk hambatan proteksionis dalam perdagangan luar negeri tersebut, yaitu:

Tarif

Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan. Efek kebijakan ini terlihat langsung pada kenaikan harga barang. Tarif yang paling umum adalah tarif atas barang-barang impor atau yang biasa disebut bea impor.

Tujuan dari bea impor adalah membatasi permintaan konsumen terhadap produkproduk impor dan mendorong konsumen menggunakan produk domestik.

Semakin tinggi tingkat proteksi suatu negara terhadap produk domestiknya, semakin tinggi pula tarif pajak yang dikenakan. Perbedaan utama antara tarif dan proteksi lainnya adalah bahwa tarif memberikan pemasuka kepada pemerintah sedangkan kuota tidak.

Tarif atau Bea Masuk adalah salah satu cara untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk impor. Misalnya, indonesia mampu memproduksi ban mobil. Namun, biaya produksinya lebih tinggi dari produk impor sehingga harga produk tersebut kalah saing dengan produk impor. Kebijakan tarif terdiri 2 (dua), yaitu :

1. Kebijakan Tarif Barrier

2. Kebijakan Nontarif Barrier Adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional.

Macam-macam penentuan tarif atau bea masuk, yaitu:

(6)

2. bea transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui batas wilayah suatu negara dengan tujuan akhir barang-barang tersebut negara lain;

3. bea impor (import duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barangbarang yang masuk dalam suatu negara (tom area).

2. Kuota Kuota adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diperdagangkan. Ada tiga macam kuota, yaitu kuota impor, kuota produksi, dan kuota ekspor. Kuota impor adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diimpor, kuota produksi adalah pembatasan dalam jumlah barang yang diproduksi, dan kuota ekspor adalah pembatasan jumlah barang yang diekspor. Tindakan untuk membatasi atau mengurangi jumlah barang impor ada yang diakukan secara sukarela yang disebut sebagai pembatasan ekspor sukarela (Voluntary Export Restriction = VER). VER adalah kesepakatan antara negara pengekspor untuk membatasi jumlah barang yang dijualnya ke negara pengimpor.

Tujuan dari kuota ekspor adalah untuk keuntungan negara pengekspor, agar dapat memperoleh harga yang lebih tinggi. Kuota produksi bertujuan untuk mengurangi jumlah ekspor. Dengan demikian, diharapkan harga di pasaran dunia dapat ditingkatkan.

Tujuan utama pelaksanaan kuota adalah untuk melindungi produksi dalam negeri dari serbuan-serbuan luar negeri.

Kuota terdiri dari :

1. Absolut Quota Mengizinkan pemasukan komoditas tertentu dalam jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.

2. Tarif Rate Quota Mengizinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu kesuatu negara dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu.

Dampak kebijakan kuota bagi negara importir: a.Harga barang melambung tinggi, b.Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi berkurang, c.Meningktanya produksi di dalam negeri.

(7)

dalam negeri dalam proporsi yang cukup; c.untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai stabilitas harga di dalam negeri.

Dampak kebijakan kuota bagi negara eksportir: a.Harga barang turun, b.Konsumsi terhadap barang tersebut menjadi bertambah, c.Produksi di dalam negeri berkurang.

3. Dumping dan Diskriminasi harga Praktik diskriminasi harga secara internasional disebut dumping, yaitu menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka. Namun, negara pengimpor kadang mempunyai industri yang sejenis sehingga persaingan dari luar negeri ini dapat mendorong pemerintah negara pengimpor memberlakukan kebijakan anti dumping (dengan tarif impor yang lebih tinggi), atau sering disebut counterveiling duties. Hal ini dilakukan untuk menetralisir dampak subsidi ekspor yang diberikan oleh negara lain.

Kebijakan ini hanya berlaku sementara, haraga produk akan dinaikkan sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional.

Predatory dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar negeri. Setelah persaingan di luar negeri mati maka harga di luar negeri akan dinaikkan untuk menutup kerugian sewaktu melakukan predatory dumping. Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut :

1. Persistent dumping. 2. Predatory dumping. 3. Sporadic dumping.

Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:

1. kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar daripada luar negeri, sehingga kurva permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri.

(8)

1. Subsidi

Kebijakan subsidi biasanya diberika untuk menurunkan biaya produksi barang domestik, sehingga diharapkan harga jual produk dapat lebih murah dan bersaing di pasar internasional. Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat menawarkan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat

menjurus kea rah perang subsidi. Hal ini karena semua negara ingin mendorong ekspornya dengan cara memberikan subsidi.

6. Larangan impor

Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi.

2.2 Batik

Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan

malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai

Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober2009. Jenis-jenis Batik Berdasarkan Tekniknya adalah sebagai berikut :

 Batik Tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

(9)

 Batik Lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

BAB III

PEMBAHASAN

Globalisasi -pemberlakuan kawasan perdagangan bebas China dan ASEAN (China-ASEAN Free Trade Area/CAFTA)

dalam pengembangan batik, pihaknya masih menemui tiga kendala.

"Pertama adalah bahan baku, yaitu kain yang diproduksi di Solo dan Bandung. Harga kain selalu mengalami kenaikan lebih cepat dibandingkan harga jual batik. Kedua adalah minimnya tenaga kerja muda yang mau berbisnis batik," urai dia.

Masalah ketiga, menurutnya adalah pemasaran. Masalah inilah yang menjadi kendala besar, karena selama ini pemasaran utama batik ada di Jakarta dan Solo. Namun, beberapa tahun terakhir, lanjut dia, pasar batik Indonesia mulai tergerus pasar batik tekstil dari China.

membatasi impor

(10)

batik printing asal China yang harganya lebih murah dibandingkan batik lokal. Selama ini, China memang dikenal mampu memproduksi barang apa saja, termasuk batik dalam jumlah besar. Sementara pembatik lokal tidak mampu memproduksi secara massal.

batik tulis, kemungkinan besar China tidak dapat memproduksi. Ini karena terkait hak paten yang sudah ditetapkan UNESCO. Tapi, pasar dipastikan akan diserbu batik printing China dengan varian motif yang mirip sama dengan yang kini diproduksi di Indonesia.

kontrak-kontrak pembelian untuk seragam pegawai dengan para perajin lokal. Sementara sekolah-sekolah dan instansi di seluruh Indonesia, juga diwajibkan membeli batik buatan lokal.

Semakin melonjaknya impor produk-produk China di Indonesia dapat merugikan berbagai pihak. Seharusnya pemerintah memperketat aturan untuk impor barang untuk mengurangi meningkatnya impor barang dari China atau luar negeri. pemerintah perlu memproteksi produk lokal dari ancaman barang-barang impor dan membatasi investasi asing pada sektor tertentu dengan persyaratan tertentu. Pemerintah pusat dan daerah sudah saatnya melindungi masyarakat dari kerugian akibat membanjirnya produk asing, khususnya dari China, sehingga tidak mengancam kelangsungan hidup dunia industri di dalam negeri. Produk lokal yang dihasilkan pengrajin kecil dan menengah wajib diberi perlindungan. Jika tidak maka dunia industri kita akan semakin berkabung, semakin banyak yang tutup (gulung tikar), dan semakin meningkat jumlah pengangguran. Kebijakan pemerintah harus selalu mendukung perkembangan industry dalam negeri sehingga biaya produksi industry dalam negeri tidak terus melonjak. Pemerintah harus memberi insentif dan ditunjang infrastruktur yang memadai. Selain itu pemerintah juga harus mengupayakan industri penyangga, industri komponen dan ketersediaan bahan baku. Sehingga konsumsi dalam negeri yang meningkat di pasar tidak mudah di isi oleh produk china.

(11)

Sampai saat ini pemerintah belum mengambil langkah yang cukup tegas dalam mengatasi masalah batik Cina ini. Apabila terus dibiarkan maka dapat menyebabkan para pengusaha batik local bias gulung tikar. Peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam kasus ini.

Langkah-langkah yang dapat diambil pemerintah dengan cara membatasi atau bila perlu menghentikan impor batik Cina. Dengan begitu maka para pengusaha batik local dapat terus berkarya. Langkah lain yang dapat diambil oleh pemerintah adalah menurunkan harga batik local sehingga para pengusaha batik local kita dapat bersaing secara sehat dengan batik dari Cina.

Banyak penduduk kita tidak tahu apakah batik yang dibeli batik buatan local atau buatan Cina. Maka dari itu produsen batik lokal juga harus membuat label resmi bagi produk kerajinan batik asli, printing dan lainnya. Serta memberikan sertifikat kepada masyarakat yang telah membeli produk batik tulis .Dengan begitu masyarakat tidak akan tertipu jika membeli batik. Banyak penduduk kita tidak tahu apakah batik yang dibeli batik buatan local atau buatan Cina.

Pemerintah akan melakukan proses negosiasi kembali terhadap 228 produk (pos tarif), pemerintah berencana menetapkan beberapa kebijakan hambatan perdagangan non tarif (non tariff barriers) sebagai 'senjatanya'. Tim antisipasi FTA Asean-China akan dibentuk dan beranggotakan perwakilan Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, dan kalangan dunia usaha yang diwakili oleh Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Benny Soetrisno.

Pemerintah juga berjanji akan melakukan Kebijakan lain, di antaranya mengurangi biaya ekonomi tinggi melalui penyederhanaan prosedur perizinan dan mengamankan produk dalam negeri dari persaingan tidak adil, seperti impor tidak resmi, produk tidak sesuai standar nasional Indonesia (SNI), dan yang dijual di bawah harga normal atau dumping, membatasi eksport energi untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, kebijakan fasilitas pajak, reformasi birokrasi dan perbaikan infrastruktur.

(12)

Salah satu langkah yang telah diambil pemerintah adalah dengan membuat kebijakan hampir semua sekolah pada hari tertentu diwajibkan menggunakan batik lokal agar generasi muda kita dapat mulai belajar menhargai dan menggunakan batik lokal.

Peran pemerntah untuk membantu para pengrajin local dalam persaingannya dengan penjualan batik import dari cina antara lain yang pertama Menyediakan Sarana (Pemerintah dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi para pengrajin lokal agar mereka dapat memasarkan produknya dengan mudah)

Kedua, Memberikan pelatihan keterampilan (Pemerintah dapat memberikan pelatihan-pelatihan bagi para pengrajin guna melatih skill atau kemampuan para pengrajin batik agar dapat agar dapat menghasilkan produk-produk yang lebih inovatif serta lebih berkualitas)

Ketiga, ikut Serta dalam mempromosikan batik-batik local (Pemerintah dapat ikut serta dalam mempromosikan produk tersebut, misal memesan batik dari pengrajin local untuk pakaian seragam yang digunakan oleh Pegawai Negeri Sipil, dan mengadakan pameran pameran batik local guna membantu para pengarajin baik-batik local dalam mempromosikan batik buatan mereka)

Keempat Menyediakan modal (Menyediakan media perantara sepeti UKM untuk membantu para pengrajin dalam memperoleh modal yang dibutuhkan dan memberikan kredit untuk mendukung eksistensi para pengrajin seperti memberikan pinjaman dengan bunga yang rendah)

Yang terakhir Mengurangi jumlah pajak (Pemerintah dapat mengurangi beban pajak yang dikenakan terhadap produk-produk batik dalam negeri agar para pengrajin tidak kesulitan dalam memasarkan produk mereka dan harganya dapat bersaing dengan batik import dari cina yang saat ini terkenal lebih murah dibandingkan dengan batik lokal)

(13)

Pemerintah Indonesia harus bertindak tegas dalam menanggapi masukknya batik impor dari Cina. Salah satu cara yang ditempuh pemeritah adalah mematenkan batik sebagai warisan budaya milik Indonesia. Selain itu penetapan batik tulis Indonesia sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada Oktober lalu, sekitar 350 motif batik Jogja telah dipatenkan. Sehingga batik lokal khususnya batik Jogja kemudian semakin dikenal luas di kalangan masyarakat internasional. Pematenan batik lokal juga memberikan keuuntungan bagi Indonesia agar batik tidak dapat diklaim, dan ditiru oleh negara lain.

Batik lokal telah dipatenkan dengan kata lain, batik telah sah menjadi milik bangsa Indonesia. Untuk itu, pengetahuan tentang batik harus diberikan kepada masyarakat untuk agar masyarakat Indonesia turut melestarikannya. Terdapat banyak cara untuk menghimbau masyarakat Indonesia agar lebih mencintai batik lokal,

Salah satu cara yang paling efektif adalah memberikan pelatihan membatik kepada para generasi muda di sekolah – sekolah atau event – event tertentu adalah salah satu upaya untuk memberikan edukasi tentang batik bagi masyarakat.

Pemerintah juga menghimbau masyarakat dengan menetapkan hari Jumat sebagai hari untuk menggunakan batik. Para pegawai negeri juga telah menggukanan batik pada hari- hari tertentu. Perusahaan – perusahaan juga menganjurkan para karyawannya untuk menggunakan batik pada hari – hari tertentu. Beberapa sekolah telah melaksanakannya dengan merombak seragam pada hari jumat dengan seragam yang bercorak batik.

Banyak masyarakat beranggapan bahwa batik itu kuno, terlebih para generasi muda memiliki anggapan bahwa batik itu kurang modis. Kurangnya pengetauhan tentang batik itulah yang menyebabkan masyarakat kurang mencintai batik. Padahal batik Indonesia sangatlah beragam, coraknya bermacam- macam, ada yang moti floral, binatang dll. warnanya pun beraneka ragam, ada yang terang dan ada yang gelap. Pemerintah juga telah menyebutkan bahwa batik dapat digunakan ke acara semi formal atau pesta- pesta. Kini telah banyak batik yang telah dimodifikasi dengan kain – kain lain, sehingga pakaian berbahan batik tidaklah kuno.

(14)
(15)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

The aim of this research was to find out the effectiveness of Practice Rehearsal Pairs for teaching speaking at the second grade of SMA Muhammadiyah I Purwokerto in academic

Dilihat dari lamanya pengalaman kerja yang dibutuhkan, kelompok pekerja yang berpengalaman kurang dari satu tahun sampai dengan 3 tahun merupakan tenaga kerja yang paling

Untuk mendapatkan rona merah yang menarik, pilihlah warna pada sediaan pewarna pipi yang sesuai dengan warna kulit wajah.. Warna merah muda yang paling lembut

Alat ukur tegangan permukaan sederhana berbasis kenaikan kapiler ( capillary rise ) dalam penelitian ini adalah rangkaian alat ukur dengan komponen utama berupa kapiler

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan kinerja karyawan melalui motivasi, insentif, pelatihan kerja dan teknologi informasi pada PT Karoseri

Hasil dari penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan dapat dijadikan referensi untuk peneliti lainnya yang akan meneliti masalah serupa, yaitu mengenai kompensasi

Lain halnya dengan hubungan Adjektiva + Nomina, hubungan frasa Nomina + Nomina bahasa Prancis sangat teratur, dengan urutan kaidah D-M dengan konstituen nominal kedua sebagai

Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Proses dan Hasil Pengembangan Desain Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Pendekatan Matematika