KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan kehendak-Nya lah
kami bisa menyelesaikan Laporan Praktikum Bahan Bangunan ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarga, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman.
Laporan Bahan Bangunan ini kami buat sebagai bukti real praktikum yang telah kami
kerjakan sebelumnya. Data data yang terdapat dalam laporan merupakan data data real
hasil praktikum yang telah dilaksanakan.
Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Akhirnya kami menyadari bahwa tugas Laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk
SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK :
PEMERIKSAAN UKURAN DAN TAMPAK LUAR BATU BATA
NO TEST : 1
Setelah akhir pelajaran, mahasisawa diharapkan dapat menentukan mutu dari
batu bata berdasarkan ukuran dan tampak luar dari batu bata .
III. Tujuan Khusus
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan prosedur pelaksanaan pemeriksaan ukuran dan tampak luar
batu bata.
2. Mempraktekan pemeriksaan ukuran batu bata.
3. Mempraktekan pemeriksaan tampak luar batu bata berdasarkan bentuk,
warna dan beratnya.
IV. Peralatan dan Bahan
Peralatan
No. Alat Nama Peralatan Keterangan
--- Jangka sorong/mistar
12.222 Timbangan
Penyiku
Bahan
Batu bata untuk pemeriksaan tampak luar dan ukurannya, sebanyak 5 buah
V. Dasar Teori
Bentuk standar bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut
siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak.
Mempunyai ukuran standar:
Tabel Ukuran Standart Batu Bata
Modul Ukuran (mm)
Panjang Lebar Tebal
M – 5A 190 90 65
M – 5B 140 65 65
M – 6 230 110 65
Bata merah dibagi menjadi 6 kelas kekuatan, yang diketahui dari besar
kekuatan tekannya,
1. Kelas 25 2. kelas 50 3. kelas 100 4. kelas 150 5. kelas 200 6. kelas 250
Kelas kekuatan itu menunjukan kuat tekan rata-rata minimum (kg/cm2)
dari 30 buah bata merah yang diuji (dalam satu kelomopok bata merah
diambil contoh paling sedikit 30 buah untuk diuji kuat tekannya)
Bata merah tidak boleh mengandung garam, yang menyebabkan
pengkristalannya (berupa bercak putih) menutup lebih dari 50%
permukaan batanya.
Kelas Penyimpangan ukuran maksimum (mm)
M – 5A dan M – 5B M – B
Tebal Lebar Panjang Tebal Lebar Panjang
25 2 3 5 2 3 5
1. Pemeriksaan Ukuran Batu Bata
Pengukuran menggunakan jangka sorong dengan ketelitian yang
cukup tinggi.
Ukuran panjang, lebar dan tinggi batu bata dilakukan 3 kali untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
Jumlahkan hasil dari ketiga pengukuran tersebut dan kemudian di
bagi 3.
2. Pemeriksaan Tampak Luar Batu Bata
Pemeriksaan tampak luar batu bata dapat berupa pemeriksaan fisik, seperti
warna, kesikuan, ketajaman, suara, kerataan, keretakan dan berat pada batu
bata tersebut.
Warna
Pemeriksaan warna pada batu bata dapat dilihat secara lansung.
Bagaimana warna yang tampak dari benda uji, misalnya terang,
coklat, warna tidak merata, dan laiinya
Kesikuan
Batu bata yang bermutu baik memiliki kesikuan yang tinggi, dimana
kita dapat menelitinya menggunakan penyiku.
Ketajaman pada batu bata dapat diteliti dengan menyentuh setiap
sudut yang tegak lurus. Dapat kita lihat sendiri bahwa batu bata yang
baik memiliki ketajaman yang bagus (sudut batu bata tersebut
memiliki ketajaman yang bagus).
Suara
Pemeriksaan suara pada batu bata dapat dilakukan dengan
mengetuk- ngetuk permukaan batu bata. Batu bata yang baik
memiliki bunyi yang nygaring.
Kerataan
Kerataan
Pemeriksaaan kerataan batu bata dapat dilakukan dengan meraba
permukaan batu bata secara lansung.
Ukuran
Untuk hasil pengukuran yang akurat, dilakukan 3x pengukuran pada
setiap bidangnya.
Contoh :
Panjang = P1+P2+P3
3
Lebar =L1+L2+L3
3
Tinggi =T1+T2+T3
VII. Dokumentasi
Pemeriksaan bunyi nyaring atau tidaknya benda uji dengan mengetuk ngetuk benda tersebut
Pemeriksaan bunyi nyaring atau tidaknya benda uji dengan mengetuk ngetuk benda tersebut
Pemeriksaan warna dan keretakan yang terjadi pada permukaannya
Pemeriksaan warna dan keretakan yang terjadi pada permukaannya
Pemilihan sebanyak 5 buah batu bata yang akan di uji tampak luarnya
Pemilihan sebanyak 5 buah batu bata
Pemeriksaan kerataan pada permukaan batu bata
Pemeriksaan kerataan pada
permukaan batu bata Pemeriksaan ukuran panjang, lebar dan tinggi batu bata
Pemeriksaan ukuran panjang, lebar dan tinggi batu bata
Pengukuran di lakukan sebanyak 3 kali pada satu bagian bidang permukaan
Pengukuran di lakukan sebanyak 3 kali pada satu bagian bidang permukaan
Pemeriksaan ketajaman setiap sudut pada batu bata
VIII. Data Analisis
HASIL PEMERIKSAAN TAMPAK LUAR BATU BATA
NO
DIMENSI (mm) TAMPAK LUAR
BATA TEBAL
KEMBANG BERAT
(kg) WARNA
BENTUK
PANJANG LEBAR TINGGI SISI LUAR
SISI
DALAM KESIKUAN KETAJAMAN SUARA
KERATAA
N KERETAKAN
1 236,73 112,01 54,373 11,54 9 1,891 TERANG YA YA YA YA TIDAK
2 236,973 112,93
3 54,32 13,2 9 1,972 TERANG TIDAK YA YA TIDAK TIDAK
3 238,22 112,67 54,01 14,3 11,3 2,154 TERANG YA YA TIDAK YA YA
4 232,67 109,6 54 14,1 10 2,053 TERANG YA YA TIDAK YA TIDAK
5 230,33 109,13 49,63 11 7,5 1,727 TERANG TIDAK YA YA YA TIDAK
RAT
A
RAT
A
234,985 111,26
9 53,267 12,828 9,36 1,959
5
Rata-rata yang tidak cacat dari tampak luar : 70 %
IX. Kesimpulan
SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK :
PENENTUAN SUCTION RATE BATU BATA
NO TEST : 2 HAL : 2
I. Referensi
1. Technical paper no.39
II. Tujuan Umum
Setelah akhir pelajaran, mahasisawa diharapkan dapat mengetahui daya serap
(suction rate) pada batu bata .
III. Tujuan Khusus
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan prosedur pemeriksaan daya serap (suction rate) pada batu
bata.
2. Mempraktekan pemeriksaan daya serap (suction rate) dengan benar.
3. Menyimpulkan hasil pemeriksaan (suction rate) untuk mengetahui besarnya
daya serap batu bata tersebut.
IV. Peralatan dan Bahan
Peralatan
No. Alat Nama Peralatan Keterangan
--- Bak Air
Pembakaran silakukan pada suhu yang cukup tinggi hingga tidak dapat hancur
bila direndam di dalam air. Dalam menggunakan batu bata ini harus
telah ditetapkan batas maksimal daya serap batu bata terhadap air yaitu 20
gr/dm3 permenit. Bila batu bata mempunyai daya serap melebihi batas tersebut
kemungkinan pada pasangan batu bata terjadi retak, dan untuk mencegahnya
bata tersebut direndam terlebih dahulu.
Besarnya suction rate ( daya serap batu bata ) dapat di hitung dengan rumus :
SR= B−PA
Keterangan :
B = Berat batu bata setelah perendaman selama 1 menit (gr)
A = Berat batu bata kering (gr)
P = Luas bidang dasar batu bata yang berhubungan dengan air (dm2)
Jika 10<SR≤20 gr/dm2/menit, sebelum digunakan tidak memerlukan proses
perendaman.
Jika SR>20 gr/dm2/menit, sebelum digunakan memerlukan proses perendaman.
VI. Prosedur Pelaksanaan
1. Ambil batu bata kering berlubang yang akan di jadikan uji daya serap
2. Kemudian timbang berat batu bata berlubang tersebut, untuk hasi timbangan
yang akurat, gunakan timbangan digital
3. Siapkan bak air, kaki penyangga dan masukkan kaki penyangga kedalam bak
air dengan posisi 2/3 dari panjang batu bata tersebut
4. Masukkan air ke dalam bak air yang telah disimpan kaki penyangga dan
tuangkan air setinggi 1 cm dari ujung kaki penyangga
5. Letakkan bata berlubang diatas penyangga dan dalam waktu bersamaan,
siapkan stopwatch untuk menghitung 1 menit dari mulai batu di letakkan
6. Setelah 1 menit, ambil batu secara tegak lurus, kemudian simpan di lap
lembap yang sudah di sediakan
7. Kemudian timabang berat bata berlubang dan lihat berapa besar daya serap
VII. DATA ANALISIS
Dari data di atas, maka diperoleh besarnya section rate ialah :
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, besarnya section rate yaitu 7.121 gr/dm2 telah memenuhi persyaratan :
Jika 10<SR≤20 gr/dm2/menit, sebelum digunakan tidak memerlukan proses
perendaman.
SR= B−A
P
=
1900.9−1882.0
2.654
=7.121 gr/dm
2
1 2.366 1.116 0.5412
1882.0 1900.9
2 2.339 1.13 0.540
3 2.375 1.128 0.5404
SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK :
PENENTUAN KUAT TEKAN BATU BATA BERLUBANG
NO TEST : 3
Setelah akhir pelajaran, mahasisawa diharapkan dapat menentukan klasifikasi
dari batu bata berlubang berdasarkan kuat tekannya.
III. Tujuan Khusus
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan batu bata
2. Melaksanakan praktek pemeriksaan kuat tekan batu bata dengan cara yang
benar.
IV. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan
No. Alat Nama Peralatan Keterangan
--- Cetakan benda uji
Salah satu persyaratan Bata Merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982:
Bata merah dibagi menjadi 6 kelas kekuatan, yang diketahui dari besar kekuatan
tekannya,
Kelas kekuatan itu menunjukan kuat tekan rata-rata minimum (kg/cm2) dari 30
buah bata merah yang diuji (dalam satu kelomopok bata merah diambil contoh
paling sedikit 30 buah untuk diuji kuat tekannya)
Kuat Tekan benda uji dapat dihitung dengan cara :
P A
Keterangan :
P = Beban Maksimum (KN)
A = Luas bidang Tekan (cm2)
VI. Prosedur Pelaksanaan
1. Ambil batu bata berlubang yang telah dipotong pada sisi panjang menjadi 2
bagian sama besar yang telah di uji tampak luarnya
2. Ambil 3 kg pasir dan 1 kg semen Portland dan air secukupnya untuk dijadikan
adukan
3. Campur semua bahan tadi dan aduk hingga merata
4. Siapkan kaca dan plastic untuk alas adukan
5. Tuangkan adukan tadi ke atas alas (kaca yang dilapisi pelastik)
6. Ratakan adukan tadi dan simpan potongan bata di atas adukan dengan posisi
yang seimbang
Kuat Tekan Bata A :
8. Tinggi plesteran yaitu 1 cm
9. Rapihkan adukan tadi dan ikuti intruksi nomer 4-7 untuk bata berikutnya
10. Simpan bata yang telah di beri adukan dan diamkan hingga 1 hari adukan
mengering sempurna
11. Setelah satu hari berikutnya, ambil bata yang telah diberi adukan dan
tuangkan kembali adukan (intruksi nomer 2) keatas bata
12. Diamkan beberapa waktu higga adukan tersebut mengering
13. Setelah mengering, batu bata siap untuk di uji kuat tekannya
VII. Data Analisis Bata A 112.1 112.8 115.8 117.5 112.45 116.65 13117.293 74
Pemilihan batu bata berlubang yang akan diuji kuat tekannya
Pemilihan batu bata berlubang
yang akan diuji kuat tekannya Pilih batu bata yang baik untuk dilakukan uji tekan
Pilih batu bata yang baik untuk dilakukan uji tekan
Timbang batu bata dengan
timbangan digital
Timbang batu bata dengan
timbangan digital
Potong batu bata secara
vertikal hingga menjadi dua
bagian
Potong batu bata secara
vertikal hingga menjadi dua
bagian
Siapkan campuran adukan
yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air
Siapkan campuran adukan
yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air
Letakkan adukan tadi diatas
alas kaca yang telah di beri
plastik
Siapkan campuran adukan
yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air
Siapkan campuran adukan
yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air
Letakkan adukan tadi diatas
alas kaca yang telah di beri
plastik
Letakkan batu bata diatas adukan, dan ratakan permukaan batu bata di bantu dengan waterpass
Letakkan batu bata diatas adukan, dan ratakan permukaan batu bata di bantu dengan waterpass
Rapihkan sisa sisa adukan dengan menggunakan spatula
Rapihkan sisa sisa adukan dengan menggunakan spatula
Beri adukan kembali untuk
batu bata lapis ke dua
Beri adukan kembali untuk
batu bata lapis ke dua
Masukkan batu bata ke
dalam mesin uji tekan
Masukkan batu bata ke
dalam mesin uji tekan
Setelah selesai, di lanjut uji
tekan batu bata selanjutnya
Setelah selesai, di lanjut uji
IX. Kesimpulan
Dari hasil pengujian dua batu bata, didapatkan kuat tekan bata A sebesar 56.40 KN/m2. Dan Bata B sebesar 75.01 KN/m2.
Setelah selesai, di lanjut uji
tekan batu bata selanjutnya
Setelah selesai, di lanjut uji
SUBJEK : PENGUJIAN GENTENG TOPIK :
UKURAN, BERAT, TAMPAK, PANJANG DAN LEBAR BERGUNA DARI GENTENG KERAMIK
NO TEST : 4 HAL : 4
I. Referensi 1. SII. 0022-81
II. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat menghitung jumlah genteng dalam 1 meter persegi atap
dengan melihat permukaan genteng dan kelengkungannya dapat
menentukan genteng yang baik dan tidak
2. Mahasiswa dapat menentukan berat genteng permeter persegi atap
3. Mahasiswa dapat melakukan pengujian dengan baik dan benar
III. Tujuan Khusus
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan prosedur pemeriksaan tampak luar pada genteng
2. Melaksanakan praktek pemeriksaan tampak luar genteng dengan cara yang
benar
IV. Peralatan dan Bahan
1. Timbangan dengan kapasitas lebih besar dari 2 kg ketelitian dengan 10 gram
2. Susunan reng dengan jarak 200 mm , 250 mm atau 333 mm sesuai panjang
dan lebar berguna
3. Jangka sorong dengan ketelitian 10 mm
4. Pita ukur panjang minimum 3 M
V. Dasar Teori
Semua hasil karya manusia memang tidak ada yang sempurna. Termasuk dalam
pembuatan genteng ini. Tentunya ada beberapa ketidaksempurnaan dalam
setiap buahnya. Baik itu dari segi ukuran, berat, warna, ketajaman, kerataan dan
lainnya. Untuk itu pemerintah telah mengatur beberapa persyaratan da
kelompok untuk mutu gentang tersebut. Hal tersebut memudahkan kita untuk
menghitung, merencanakan, dan memilih mutu genteng yang baik untuk
kontruksi yang sedang direncanakan. Menurut SII-0022-81 ada 3 macam jenis
1. Ukuran kecil, jumlah genteng 25/m2/atap
2. Ukuran sedang, jumlah genteng 20/m2/atap
3. Ukuran besar, jumlah genteng 15/m2/atap
Sedangkan untuk genteng yang banyak beredar ialah ukuran yang mendekati
ukuran sedang s.d 33 buah/m2/atap. Untuk panjang dan lebar berguna SII
mensyuaratkan 25 buah untuk panjang dan 20 buah untuk lebar berguna.
VI. Prosedur Pelaksanaan
A. Penentuan Ukuran Genteng
1. Siap peralatan dan bahan yang diperlukan. Genteng yang diperlukan
paling sedikit 10 buah
2. Masing masing genteng di ukur panjang dan lebarnya, tebal dan ukuran
kaitan pada tempat-tempat yang telah ditentukan
3. Masing masing ukuran panjang, lebar, tebal, dan ukuran kaitan adalah
hasil rata-rata dari paling sedikit 2 tempat pengukuran
4. Dari hasil pengukuran 10 buah genteng tadi, catat ukuran panjang dan
lebar terbesar dan terkecil
B. Berat
1. Siapkan benda uji 10 buah genteng dan peralatan lainya
2. Masing-masing genteng ditimbang dengan ketelitian sampai 10 gram
didalam keadaan kering suhu ruangan uji .
3. Hitung berat genteng yang dinyatakan kilogram
C. Pandangan luar
Pengujian dilakukan sebagai berikut:
1. Permukaan genteng
Pengujian permukaan genteng dapat dilakukan dengan meraba
permukaannya apakah genteng yang diuji memiliki permukaan yang
licin, retak-retak, bintik bintik dan lainya.
Uji kelengkungan pada genteng dilakukan dengan menyimpan benda uji
diatas permukaan yang rata. Kemudian letakan penggaris tegak lurus
dengan permukaan genteng yang terlihat tidak rata, lalu hitung
kelengkungannya.
D. Susunan genteng di atas atap
1. Susun genteng sebanyak 10 buah diatas permukaan yang rata dengan
jarak standar geneteng yang bersangkutan
2. Susun genteng dengan memanjang
3. Ukur genteng dari ujung A sampai ke ujung B
E. Bunyi
1. Siapkan benda uji sebanyak yang diperlukan
2. Pegang genteng dengan satu tangan, lalu ketuk-ketuk genteng dengan
jari tangan ataupun penggaris
VII. Data Analisis
(mm) WARNA KERATAAN KERETAKAN SUARA
KELENGKUNGAN (mm)
I 300,95 212,2 13 36,4 16,7 9,5 1,778 TERANG TIDAK AMAN NYARING 9
II 298,35 210,14 14 31 16,8 10,94 1,786 TERANG TIDAK AMAN NYARING 5
III 295,3 209,9 14,8 30,6 16,68 9,2 1,1841 TERANG TIDAK RETAK NYARING 1
IV 292,4 210.35 14,22 34,6 17,3 9,5 1,720 TERANG TIDAK RETAK NYARING 2
V 296,4 210 13,35 35,9 15,5 9,1 1,776 TERANG RATA AMAN NYARING 4
Rata -rata 296,68 210,56 13,874 33,7 16,596 9,648 1,64882
PEMERIKSAAN TAMPAK LUAR GENTENG
Panjang rata-rata = 296,68 mm
Lebar rata-rata = 210,56 mm
Tinggi rata-rata = 13,874 mm
Berat rata-rata = 1,64882 kg
Susunan gentang diatas tergolong baik
Panjang berguna untuk 10 genteng = 2.39 m
Pemilihan genteng yang
akan di gunakan
Pemilihan genteng yang
akan di gunakan
untuk dilakukan pengujian
Pilih genteng yang baik
Pilih genteng yang baik
untuk dilakukan pengujian
Pengukuran ketebalan
genteng
Pengukuran ketebalan
genteng
penimbangan genteng
dengan timbangan digital
penimbangan genteng
dengan timbangan digital
Pemeriksaan
kelengkungan
Pemeriksaan
IX. Kesimpulan
Hasil pengukuran tampak luar, beban berguna, dan lain lain di dapat bahwa
genteng tersebut tergolong genteng baik.
Pemeriksaan
kelengkungan
Pemeriksaan
SUBJEK : PENGUJIAN GENTENG TOPIK :
PENGUJIAN KUAT LENTUR GENTENG
NO TEST : 5 HAL : 5
I. Referensi 1. SII.0022-81
II. Tujuan Umum
1. Dapat menentukan cara pemeriksaan kuat lentur genteng
2. Dapat menentukan beban lentur maximum suatu genteng
III. Tujuan Khusus
Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat lentur pada genteng
2. Melaksanakan praktek pemeriksaan kuat lentur genteng dengan cara yang
benar.
IV. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan
No. Alat Nama Peralatan Keterangan
--- Kayu penumpu
digunakan pada masyrakat luas, dikarenakan memiliki keunggulan yang cukup
baik dari pada material penutup atap lainnya. Genteng banyak dipilih untuk
persyaratan tentang genteng telah diatur dalam SII 022-81. Berikut pembagian
kelas kuat lentur :
Kelas Beban Lentur Maksimum
I 150
1. Ambil genteng yang telah di uji tampak luarnya
2. Ambil 3 kg pasir dan 1 kg semen Portland dan air secukupnya untuk dijadikan
adukan
3. Campur semua bahan tadi dan aduk hingga merata
4. Siapkan kayu penumpu yang terbuat dari kayu, sebagai penopang benda uji
ketika uji kuat lentur dilakukan
5. Setelah itu letakkan kayu penumpu tersebut diatas genteng
6. Gambar garis membentuk cetakan kayu penumpu dengan menggunakan
spidol berwarna terang
7. Letakkan adukan yang telah di buat kearea genteng yang telah di beri garis
tadi kira kira setebal 1 cm
8. Lalu letakkan kayu penumpu tadi diatas adukan dengan posisi sejajar satu
sama lain. Untuk posisi yang sejajar bisa di bantu alat water pas.
9. Rapihkan adukan yang telah di buat tadi
10. Simpan genteng yang telah di dan diamkan hingga 1 hari adukan mengering
sempurna
11. Setelah mengering, genteng siap untuk di uji kuat lenturnya.
Genteng P L Uji Lentur
IV 292,4 210 165 x 2.5876 =
426.954
VIII. Dokumentasi
Siapkan genteng yang
telah di uji tampak luarnya
Siapkan genteng yang
telah di uji tampak luarnya
Proses pembersihan kayu
untuk pengujian
Penandaan genteng
dengan kayu
Penandaan genteng
dengan kayu
Siapkan adukan untuk
bahan pengujian
Siapkan adukan untuk
IX. Kesimpulan
Dari hasil pengujian, didapat bahwa besarnya kuat lentur gentanng tersebuat
sebesar 426.954 satuan kuat lentur/mm2.
Oleskan adukan ke
genteng yang akan
dipasang kayu
Oleskan adukan ke
genteng yang akan
dipasang kayu
Tempelkan kayu
penyeimbang ke adukan
Tempelkan kayu
penyeimbang ke adukan
Pasang penyeimbang dudukan
dengan cara ditekan
Pasang penyeimbang dudukan
dengan cara ditekan
Genteng siap untuk diuji
lentur
SUBJEK : PENGUJIAN GENTENG TOPIK :
PENENTUAN KETAHANAN GENTENG TERHADAP REMBESAN AIR
2. Terampil dan memehami proses pengujian
III. Tujuan Umum IV. Peralatan dan Bahan
A. Peralatan
1. Alat penggunting seng
2. Alat- alat tulis
B. Bahan
1. Genteng lengkung satu buah
2. Plat seng
3. majun
4. Bahan perekat kedap air dari lilin camuran (paraffin dan arfus bening)
V. Dasar Teori
Genteng keramik sebagai bahan penutup atap sebenarnya merupakan bahan
penutup yang paling baik dan paling murah di negara kita. Dikatakan paling baik
karena dengan menggunakan genteng keramik, ketahanan benda ini paling lama
(tidak akan busuk atau berkarat), menyekat panas, tahan terhadap api (tidak
terbakar).
VI. Prosedur Pelaksanaan 1. Siapkan alat dan bahan
2. Lelehkan lilin (campuran paraffin dan arfus bening)
3. Letakkan seng yang berbentuk balok di atas genteng
4. Lilitkan majun pada tepi seng di bagian luar balok seng
5. Siram lelehan lilin (lilin panas) pada majun yang sudah di lilitkan di luar
balok, usahakan agar lelehan paraffin dan arfus bening tidak masuk pada
bagian dalam seng. Tunggu hingga kering
6. Ulangi langkah kerja 5 dan 6 hingga lapisan paraffin dan arfus menebal
7. Siapkan air, penggaris dan 4 buah batu bata
8. Susun batu bata sebanyak 2 tumpuk di bagian kanan dan di bagian kiri jarak
antara bata kiri dan bata kanan sejauh panjang genteng
9. Simpan kertas dibawah genteng tepat di antara bata kanan dan bata kiri
10. Simpan genteng yang sudah di lapisi dengan majun, seng dan lapisan
paraffin dan arfus bening.
11. Masukan air setinggi 5 cm
12. Dan tunggu hingga 2 jam, Apabila tidak ada tetesan yang terjadi pada dua
jam pertama, dapat dinyatakan bahwa mutu gentang tergolong bagus
VII. Data Analisis
Setelah di amati selama kurang lebih 2 jam, genteng tidak mengalami rembesan
VIII. Dokumentasi
Pemilihan genteng yang
akan di uji rembes
Pemilihan genteng yang
IX. Kesimpulan
Genteng- genteng dianggap rapat air, apabila dalam waktu 2 jam dari bagian
bawah genteng tidak ada air yang menetes. Hasil pengujian yang dilakukan,
dapat disimpulan bahwa genteng yang diuji termasuk genteng yang bagus
untuk di gunakan sebagai penutup atap.
Pelilitan majur di bagian luar
seng
Pelilitan majur di bagian luar
seng
Campuran Lilin
( Paraffin dan Arfus)
Campuran Lilin
( Paraffin dan Arfus)
Proses pencairan lilin di atas
wajan yang dipanasi oleh api
Proses pencairan lilin di atas
wajan yang dipanasi oleh api
Proses penyiraman lilin pada
bagian majur
Proses penyiraman lilin pada
Laporan Praktikum Uji Bahan
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahan Bangunan I Dosen pembimbing Nursyafril, Ir, Sp1
Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Satriopuji Suryono ( 131111024 ) 2. Sigit Bronto Larras ( 131111025 ) 3. Supian Munawwar ( 131111026 ) 4. Taufan Hidayat ( 131111027 ) 5. Taufik Aditya Nirwan ( 131111028 ) 6. Tsara F Ismayanti ( 131111029 ) 7. Wiwit Utami ( 131111030 ) 8. Yedie Chahyadie ( 131111031 ) 9. Yoga Try Kandidat ( 131111032 ) 10. Salma ST Zakiah ( 131111065 )