• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Uji Bahan Batu Bata Be

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Uji Bahan Batu Bata Be"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan kehendak-Nya lah

kami bisa menyelesaikan Laporan Praktikum Bahan Bangunan ini tepat pada waktunya.

Salawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarga, sahabat serta umatnya hingga akhir zaman.

Laporan Bahan Bangunan ini kami buat sebagai bukti real praktikum yang telah kami

kerjakan sebelumnya. Data data yang terdapat dalam laporan merupakan data data real

hasil praktikum yang telah dilaksanakan.

Tak lupa, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan laporan ini. Akhirnya kami menyadari bahwa tugas Laporan ini masih jauh dari

sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan untuk

(2)

SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK :

PEMERIKSAAN UKURAN DAN TAMPAK LUAR BATU BATA

NO TEST : 1

Setelah akhir pelajaran, mahasisawa diharapkan dapat menentukan mutu dari

batu bata berdasarkan ukuran dan tampak luar dari batu bata .

III. Tujuan Khusus

Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menerangkan prosedur pelaksanaan pemeriksaan ukuran dan tampak luar

batu bata.

2. Mempraktekan pemeriksaan ukuran batu bata.

3. Mempraktekan pemeriksaan tampak luar batu bata berdasarkan bentuk,

warna dan beratnya.

IV. Peralatan dan Bahan

 Peralatan

No. Alat Nama Peralatan Keterangan

--- Jangka sorong/mistar

12.222 Timbangan

Penyiku

 Bahan

Batu bata untuk pemeriksaan tampak luar dan ukurannya, sebanyak 5 buah

V. Dasar Teori

(3)

 Bentuk standar bata adalah prisma empat persegi panjang, bersudut

siku-siku dan tajam, permukaan rata dan tidak retak-retak.

 Mempunyai ukuran standar:

Tabel Ukuran Standart Batu Bata

Modul Ukuran (mm)

Panjang Lebar Tebal

M – 5A 190 90 65

M – 5B 140 65 65

M – 6 230 110 65

 Bata merah dibagi menjadi 6 kelas kekuatan, yang diketahui dari besar

kekuatan tekannya,

1. Kelas 25 2. kelas 50 3. kelas 100 4. kelas 150 5. kelas 200 6. kelas 250

Kelas kekuatan itu menunjukan kuat tekan rata-rata minimum (kg/cm2)

dari 30 buah bata merah yang diuji (dalam satu kelomopok bata merah

diambil contoh paling sedikit 30 buah untuk diuji kuat tekannya)

 Bata merah tidak boleh mengandung garam, yang menyebabkan

pengkristalannya (berupa bercak putih) menutup lebih dari 50%

permukaan batanya.

(4)

Kelas Penyimpangan ukuran maksimum (mm)

M – 5A dan M – 5B M – B

Tebal Lebar Panjang Tebal Lebar Panjang

25 2 3 5 2 3 5

1. Pemeriksaan Ukuran Batu Bata

 Pengukuran menggunakan jangka sorong dengan ketelitian yang

cukup tinggi.

 Ukuran panjang, lebar dan tinggi batu bata dilakukan 3 kali untuk

mendapatkan hasil yang akurat.

 Jumlahkan hasil dari ketiga pengukuran tersebut dan kemudian di

bagi 3.

2. Pemeriksaan Tampak Luar Batu Bata

Pemeriksaan tampak luar batu bata dapat berupa pemeriksaan fisik, seperti

warna, kesikuan, ketajaman, suara, kerataan, keretakan dan berat pada batu

bata tersebut.

 Warna

Pemeriksaan warna pada batu bata dapat dilihat secara lansung.

Bagaimana warna yang tampak dari benda uji, misalnya terang,

coklat, warna tidak merata, dan laiinya

 Kesikuan

Batu bata yang bermutu baik memiliki kesikuan yang tinggi, dimana

kita dapat menelitinya menggunakan penyiku.

(5)

Ketajaman pada batu bata dapat diteliti dengan menyentuh setiap

sudut yang tegak lurus. Dapat kita lihat sendiri bahwa batu bata yang

baik memiliki ketajaman yang bagus (sudut batu bata tersebut

memiliki ketajaman yang bagus).

 Suara

Pemeriksaan suara pada batu bata dapat dilakukan dengan

mengetuk- ngetuk permukaan batu bata. Batu bata yang baik

memiliki bunyi yang nygaring.

Kerataan

 Kerataan

Pemeriksaaan kerataan batu bata dapat dilakukan dengan meraba

permukaan batu bata secara lansung.

 Ukuran

Untuk hasil pengukuran yang akurat, dilakukan 3x pengukuran pada

setiap bidangnya.

Contoh :

Panjang = P1+P2+P3

3

Lebar =L1+L2+L3

3

Tinggi =T1+T2+T3

(6)

VII. Dokumentasi

Pemeriksaan bunyi nyaring atau tidaknya benda uji dengan mengetuk ngetuk benda tersebut

Pemeriksaan bunyi nyaring atau tidaknya benda uji dengan mengetuk ngetuk benda tersebut

Pemeriksaan warna dan keretakan yang terjadi pada permukaannya

Pemeriksaan warna dan keretakan yang terjadi pada permukaannya

Pemilihan sebanyak 5 buah batu bata yang akan di uji tampak luarnya

Pemilihan sebanyak 5 buah batu bata

(7)

Pemeriksaan kerataan pada permukaan batu bata

Pemeriksaan kerataan pada

permukaan batu bata Pemeriksaan ukuran panjang, lebar dan tinggi batu bata

Pemeriksaan ukuran panjang, lebar dan tinggi batu bata

Pengukuran di lakukan sebanyak 3 kali pada satu bagian bidang permukaan

Pengukuran di lakukan sebanyak 3 kali pada satu bagian bidang permukaan

Pemeriksaan ketajaman setiap sudut pada batu bata

(8)

VIII. Data Analisis

HASIL PEMERIKSAAN TAMPAK LUAR BATU BATA

NO

DIMENSI (mm) TAMPAK LUAR

BATA TEBAL

KEMBANG BERAT

(kg) WARNA

BENTUK

PANJANG LEBAR TINGGI SISI LUAR

SISI

DALAM KESIKUAN KETAJAMAN SUARA

KERATAA

N KERETAKAN

1 236,73 112,01 54,373 11,54 9 1,891 TERANG YA YA YA YA TIDAK

2 236,973 112,93

3 54,32 13,2 9 1,972 TERANG TIDAK YA YA TIDAK TIDAK

3 238,22 112,67 54,01 14,3 11,3 2,154 TERANG YA YA TIDAK YA YA

4 232,67 109,6 54 14,1 10 2,053 TERANG YA YA TIDAK YA TIDAK

5 230,33 109,13 49,63 11 7,5 1,727 TERANG TIDAK YA YA YA TIDAK

RAT

A

RAT

A

234,985 111,26

9 53,267 12,828 9,36 1,959

5

Rata-rata yang tidak cacat dari tampak luar : 70 %

IX. Kesimpulan

(9)

SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK :

PENENTUAN SUCTION RATE BATU BATA

NO TEST : 2 HAL : 2

I. Referensi

1. Technical paper no.39

II. Tujuan Umum

Setelah akhir pelajaran, mahasisawa diharapkan dapat mengetahui daya serap

(suction rate) pada batu bata .

III. Tujuan Khusus

Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menerangkan prosedur pemeriksaan daya serap (suction rate) pada batu

bata.

2. Mempraktekan pemeriksaan daya serap (suction rate) dengan benar.

3. Menyimpulkan hasil pemeriksaan (suction rate) untuk mengetahui besarnya

daya serap batu bata tersebut.

IV. Peralatan dan Bahan

 Peralatan

No. Alat Nama Peralatan Keterangan

--- Bak Air

Pembakaran silakukan pada suhu yang cukup tinggi hingga tidak dapat hancur

bila direndam di dalam air. Dalam menggunakan batu bata ini harus

(10)

telah ditetapkan batas maksimal daya serap batu bata terhadap air yaitu 20

gr/dm3 permenit. Bila batu bata mempunyai daya serap melebihi batas tersebut

kemungkinan pada pasangan batu bata terjadi retak, dan untuk mencegahnya

bata tersebut direndam terlebih dahulu.

Besarnya suction rate ( daya serap batu bata ) dapat di hitung dengan rumus :

SR= BPA

Keterangan :

B = Berat batu bata setelah perendaman selama 1 menit (gr)

A = Berat batu bata kering (gr)

P = Luas bidang dasar batu bata yang berhubungan dengan air (dm2)

Jika 10<SR≤20 gr/dm2/menit, sebelum digunakan tidak memerlukan proses

perendaman.

Jika SR>20 gr/dm2/menit, sebelum digunakan memerlukan proses perendaman.

VI. Prosedur Pelaksanaan

1. Ambil batu bata kering berlubang yang akan di jadikan uji daya serap

2. Kemudian timbang berat batu bata berlubang tersebut, untuk hasi timbangan

yang akurat, gunakan timbangan digital

3. Siapkan bak air, kaki penyangga dan masukkan kaki penyangga kedalam bak

air dengan posisi 2/3 dari panjang batu bata tersebut

4. Masukkan air ke dalam bak air yang telah disimpan kaki penyangga dan

tuangkan air setinggi 1 cm dari ujung kaki penyangga

5. Letakkan bata berlubang diatas penyangga dan dalam waktu bersamaan,

siapkan stopwatch untuk menghitung 1 menit dari mulai batu di letakkan

6. Setelah 1 menit, ambil batu secara tegak lurus, kemudian simpan di lap

lembap yang sudah di sediakan

7. Kemudian timabang berat bata berlubang dan lihat berapa besar daya serap

(11)

VII. DATA ANALISIS

Dari data di atas, maka diperoleh besarnya section rate ialah :

VIII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan yang didapat, besarnya section rate yaitu 7.121 gr/dm2 telah memenuhi persyaratan :

Jika 10<SR≤20 gr/dm2/menit, sebelum digunakan tidak memerlukan proses

perendaman.

SR= B−A

P

=

1900.9−1882.0

2.654

=7.121 gr/dm

2

1 2.366 1.116 0.5412

1882.0 1900.9

2 2.339 1.13 0.540

3 2.375 1.128 0.5404

(12)

SUBJEK : TESTING BAHAN TOPIK :

PENENTUAN KUAT TEKAN BATU BATA BERLUBANG

NO TEST : 3

Setelah akhir pelajaran, mahasisawa diharapkan dapat menentukan klasifikasi

dari batu bata berlubang berdasarkan kuat tekannya.

III. Tujuan Khusus

Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan batu bata

2. Melaksanakan praktek pemeriksaan kuat tekan batu bata dengan cara yang

benar.

IV. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan

No. Alat Nama Peralatan Keterangan

--- Cetakan benda uji

(13)

Salah satu persyaratan Bata Merah menurut SII-0021-78 dan PUBI 1982:

Bata merah dibagi menjadi 6 kelas kekuatan, yang diketahui dari besar kekuatan

tekannya,

Kelas kekuatan itu menunjukan kuat tekan rata-rata minimum (kg/cm2) dari 30

buah bata merah yang diuji (dalam satu kelomopok bata merah diambil contoh

paling sedikit 30 buah untuk diuji kuat tekannya)

Kuat Tekan benda uji dapat dihitung dengan cara :

P A

Keterangan :

P = Beban Maksimum (KN)

A = Luas bidang Tekan (cm2)

VI. Prosedur Pelaksanaan

1. Ambil batu bata berlubang yang telah dipotong pada sisi panjang menjadi 2

bagian sama besar yang telah di uji tampak luarnya

2. Ambil 3 kg pasir dan 1 kg semen Portland dan air secukupnya untuk dijadikan

adukan

3. Campur semua bahan tadi dan aduk hingga merata

4. Siapkan kaca dan plastic untuk alas adukan

5. Tuangkan adukan tadi ke atas alas (kaca yang dilapisi pelastik)

6. Ratakan adukan tadi dan simpan potongan bata di atas adukan dengan posisi

yang seimbang

(14)

Kuat Tekan Bata A :

8. Tinggi plesteran yaitu 1 cm

9. Rapihkan adukan tadi dan ikuti intruksi nomer 4-7 untuk bata berikutnya

10. Simpan bata yang telah di beri adukan dan diamkan hingga 1 hari adukan

mengering sempurna

11. Setelah satu hari berikutnya, ambil bata yang telah diberi adukan dan

tuangkan kembali adukan (intruksi nomer 2) keatas bata

12. Diamkan beberapa waktu higga adukan tersebut mengering

13. Setelah mengering, batu bata siap untuk di uji kuat tekannya

VII. Data Analisis Bata A 112.1 112.8 115.8 117.5 112.45 116.65 13117.293 74

(15)
(16)

Pemilihan batu bata berlubang yang akan diuji kuat tekannya

Pemilihan batu bata berlubang

yang akan diuji kuat tekannya Pilih batu bata yang baik untuk dilakukan uji tekan

Pilih batu bata yang baik untuk dilakukan uji tekan

Timbang batu bata dengan

timbangan digital

Timbang batu bata dengan

timbangan digital

Potong batu bata secara

vertikal hingga menjadi dua

bagian

Potong batu bata secara

vertikal hingga menjadi dua

bagian

Siapkan campuran adukan

yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air

Siapkan campuran adukan

yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air

Letakkan adukan tadi diatas

alas kaca yang telah di beri

plastik

(17)

Siapkan campuran adukan

yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air

Siapkan campuran adukan

yaitu 3 kg semen 2 pasir dan air

Letakkan adukan tadi diatas

alas kaca yang telah di beri

plastik

(18)

Letakkan batu bata diatas adukan, dan ratakan permukaan batu bata di bantu dengan waterpass

Letakkan batu bata diatas adukan, dan ratakan permukaan batu bata di bantu dengan waterpass

Rapihkan sisa sisa adukan dengan menggunakan spatula

Rapihkan sisa sisa adukan dengan menggunakan spatula

Beri adukan kembali untuk

batu bata lapis ke dua

Beri adukan kembali untuk

batu bata lapis ke dua

Masukkan batu bata ke

dalam mesin uji tekan

Masukkan batu bata ke

dalam mesin uji tekan

Setelah selesai, di lanjut uji

tekan batu bata selanjutnya

Setelah selesai, di lanjut uji

(19)

IX. Kesimpulan

Dari hasil pengujian dua batu bata, didapatkan kuat tekan bata A sebesar 56.40 KN/m2. Dan Bata B sebesar 75.01 KN/m2.

Setelah selesai, di lanjut uji

tekan batu bata selanjutnya

Setelah selesai, di lanjut uji

(20)

SUBJEK : PENGUJIAN GENTENG TOPIK :

UKURAN, BERAT, TAMPAK, PANJANG DAN LEBAR BERGUNA DARI GENTENG KERAMIK

NO TEST : 4 HAL : 4

I. Referensi 1. SII. 0022-81

II. Tujuan Umum

1. Mahasiswa dapat menghitung jumlah genteng dalam 1 meter persegi atap

dengan melihat permukaan genteng dan kelengkungannya dapat

menentukan genteng yang baik dan tidak

2. Mahasiswa dapat menentukan berat genteng permeter persegi atap

3. Mahasiswa dapat melakukan pengujian dengan baik dan benar

III. Tujuan Khusus

Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menerangkan prosedur pemeriksaan tampak luar pada genteng

2. Melaksanakan praktek pemeriksaan tampak luar genteng dengan cara yang

benar

IV. Peralatan dan Bahan

1. Timbangan dengan kapasitas lebih besar dari 2 kg ketelitian dengan 10 gram

2. Susunan reng dengan jarak 200 mm , 250 mm atau 333 mm sesuai panjang

dan lebar berguna

3. Jangka sorong dengan ketelitian 10 mm

4. Pita ukur panjang minimum 3 M

V. Dasar Teori

Semua hasil karya manusia memang tidak ada yang sempurna. Termasuk dalam

pembuatan genteng ini. Tentunya ada beberapa ketidaksempurnaan dalam

setiap buahnya. Baik itu dari segi ukuran, berat, warna, ketajaman, kerataan dan

lainnya. Untuk itu pemerintah telah mengatur beberapa persyaratan da

kelompok untuk mutu gentang tersebut. Hal tersebut memudahkan kita untuk

menghitung, merencanakan, dan memilih mutu genteng yang baik untuk

kontruksi yang sedang direncanakan. Menurut SII-0022-81 ada 3 macam jenis

(21)

1. Ukuran kecil, jumlah genteng 25/m2/atap

2. Ukuran sedang, jumlah genteng 20/m2/atap

3. Ukuran besar, jumlah genteng 15/m2/atap

Sedangkan untuk genteng yang banyak beredar ialah ukuran yang mendekati

ukuran sedang s.d 33 buah/m2/atap. Untuk panjang dan lebar berguna SII

mensyuaratkan 25 buah untuk panjang dan 20 buah untuk lebar berguna.

VI. Prosedur Pelaksanaan

A. Penentuan Ukuran Genteng

1. Siap peralatan dan bahan yang diperlukan. Genteng yang diperlukan

paling sedikit 10 buah

2. Masing masing genteng di ukur panjang dan lebarnya, tebal dan ukuran

kaitan pada tempat-tempat yang telah ditentukan

3. Masing masing ukuran panjang, lebar, tebal, dan ukuran kaitan adalah

hasil rata-rata dari paling sedikit 2 tempat pengukuran

4. Dari hasil pengukuran 10 buah genteng tadi, catat ukuran panjang dan

lebar terbesar dan terkecil

B. Berat

1. Siapkan benda uji 10 buah genteng dan peralatan lainya

2. Masing-masing genteng ditimbang dengan ketelitian sampai 10 gram

didalam keadaan kering suhu ruangan uji .

3. Hitung berat genteng yang dinyatakan kilogram

C. Pandangan luar

Pengujian dilakukan sebagai berikut:

1. Permukaan genteng

Pengujian permukaan genteng dapat dilakukan dengan meraba

permukaannya apakah genteng yang diuji memiliki permukaan yang

licin, retak-retak, bintik bintik dan lainya.

(22)

Uji kelengkungan pada genteng dilakukan dengan menyimpan benda uji

diatas permukaan yang rata. Kemudian letakan penggaris tegak lurus

dengan permukaan genteng yang terlihat tidak rata, lalu hitung

kelengkungannya.

D. Susunan genteng di atas atap

1. Susun genteng sebanyak 10 buah diatas permukaan yang rata dengan

jarak standar geneteng yang bersangkutan

2. Susun genteng dengan memanjang

3. Ukur genteng dari ujung A sampai ke ujung B

E. Bunyi

1. Siapkan benda uji sebanyak yang diperlukan

2. Pegang genteng dengan satu tangan, lalu ketuk-ketuk genteng dengan

jari tangan ataupun penggaris

(23)

VII. Data Analisis

(mm) WARNA KERATAAN KERETAKAN SUARA

KELENGKUNGAN (mm)

I 300,95 212,2 13 36,4 16,7 9,5 1,778 TERANG TIDAK AMAN NYARING 9

II 298,35 210,14 14 31 16,8 10,94 1,786 TERANG TIDAK AMAN NYARING 5

III 295,3 209,9 14,8 30,6 16,68 9,2 1,1841 TERANG TIDAK RETAK NYARING 1

IV 292,4 210.35 14,22 34,6 17,3 9,5 1,720 TERANG TIDAK RETAK NYARING 2

V 296,4 210 13,35 35,9 15,5 9,1 1,776 TERANG RATA AMAN NYARING 4

Rata -rata 296,68 210,56 13,874 33,7 16,596 9,648 1,64882

PEMERIKSAAN TAMPAK LUAR GENTENG

Panjang rata-rata = 296,68 mm

Lebar rata-rata = 210,56 mm

Tinggi rata-rata = 13,874 mm

Berat rata-rata = 1,64882 kg

 Susunan gentang diatas tergolong baik

 Panjang berguna untuk 10 genteng = 2.39 m

(24)
(25)

Pemilihan genteng yang

akan di gunakan

Pemilihan genteng yang

akan di gunakan

untuk dilakukan pengujian

Pilih genteng yang baik

Pilih genteng yang baik

untuk dilakukan pengujian

Pengukuran ketebalan

genteng

Pengukuran ketebalan

genteng

penimbangan genteng

dengan timbangan digital

penimbangan genteng

dengan timbangan digital

Pemeriksaan

kelengkungan

Pemeriksaan

(26)

IX. Kesimpulan

Hasil pengukuran tampak luar, beban berguna, dan lain lain di dapat bahwa

genteng tersebut tergolong genteng baik.

Pemeriksaan

kelengkungan

Pemeriksaan

(27)

SUBJEK : PENGUJIAN GENTENG TOPIK :

PENGUJIAN KUAT LENTUR GENTENG

NO TEST : 5 HAL : 5

I. Referensi 1. SII.0022-81

II. Tujuan Umum

1. Dapat menentukan cara pemeriksaan kuat lentur genteng

2. Dapat menentukan beban lentur maximum suatu genteng

III. Tujuan Khusus

Setelah akhir pelajaran, mahasiswa diharapkan dapat :

1. Menerangkan prosedur pemeriksaan kuat lentur pada genteng

2. Melaksanakan praktek pemeriksaan kuat lentur genteng dengan cara yang

benar.

IV. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan

No. Alat Nama Peralatan Keterangan

--- Kayu penumpu

digunakan pada masyrakat luas, dikarenakan memiliki keunggulan yang cukup

baik dari pada material penutup atap lainnya. Genteng banyak dipilih untuk

(28)

persyaratan tentang genteng telah diatur dalam SII 022-81. Berikut pembagian

kelas kuat lentur :

Kelas Beban Lentur Maksimum

I 150

1. Ambil genteng yang telah di uji tampak luarnya

2. Ambil 3 kg pasir dan 1 kg semen Portland dan air secukupnya untuk dijadikan

adukan

3. Campur semua bahan tadi dan aduk hingga merata

4. Siapkan kayu penumpu yang terbuat dari kayu, sebagai penopang benda uji

ketika uji kuat lentur dilakukan

5. Setelah itu letakkan kayu penumpu tersebut diatas genteng

6. Gambar garis membentuk cetakan kayu penumpu dengan menggunakan

spidol berwarna terang

7. Letakkan adukan yang telah di buat kearea genteng yang telah di beri garis

tadi kira kira setebal 1 cm

8. Lalu letakkan kayu penumpu tadi diatas adukan dengan posisi sejajar satu

sama lain. Untuk posisi yang sejajar bisa di bantu alat water pas.

9. Rapihkan adukan yang telah di buat tadi

10. Simpan genteng yang telah di dan diamkan hingga 1 hari adukan mengering

sempurna

11. Setelah mengering, genteng siap untuk di uji kuat lenturnya.

(29)

Genteng P L Uji Lentur

IV 292,4 210 165 x 2.5876 =

426.954

VIII. Dokumentasi

Siapkan genteng yang

telah di uji tampak luarnya

Siapkan genteng yang

telah di uji tampak luarnya

Proses pembersihan kayu

untuk pengujian

(30)

Penandaan genteng

dengan kayu

Penandaan genteng

dengan kayu

Siapkan adukan untuk

bahan pengujian

Siapkan adukan untuk

(31)

IX. Kesimpulan

Dari hasil pengujian, didapat bahwa besarnya kuat lentur gentanng tersebuat

sebesar 426.954 satuan kuat lentur/mm2.

Oleskan adukan ke

genteng yang akan

dipasang kayu

Oleskan adukan ke

genteng yang akan

dipasang kayu

Tempelkan kayu

penyeimbang ke adukan

Tempelkan kayu

penyeimbang ke adukan

Pasang penyeimbang dudukan

dengan cara ditekan

Pasang penyeimbang dudukan

dengan cara ditekan

Genteng siap untuk diuji

lentur

(32)

SUBJEK : PENGUJIAN GENTENG TOPIK :

PENENTUAN KETAHANAN GENTENG TERHADAP REMBESAN AIR

2. Terampil dan memehami proses pengujian

III. Tujuan Umum IV. Peralatan dan Bahan

A. Peralatan

1. Alat penggunting seng

2. Alat- alat tulis

B. Bahan

1. Genteng lengkung satu buah

2. Plat seng

3. majun

4. Bahan perekat kedap air dari lilin camuran (paraffin dan arfus bening)

V. Dasar Teori

Genteng keramik sebagai bahan penutup atap sebenarnya merupakan bahan

penutup yang paling baik dan paling murah di negara kita. Dikatakan paling baik

karena dengan menggunakan genteng keramik, ketahanan benda ini paling lama

(tidak akan busuk atau berkarat), menyekat panas, tahan terhadap api (tidak

terbakar).

(33)

VI. Prosedur Pelaksanaan 1. Siapkan alat dan bahan

2. Lelehkan lilin (campuran paraffin dan arfus bening)

3. Letakkan seng yang berbentuk balok di atas genteng

4. Lilitkan majun pada tepi seng di bagian luar balok seng

5. Siram lelehan lilin (lilin panas) pada majun yang sudah di lilitkan di luar

balok, usahakan agar lelehan paraffin dan arfus bening tidak masuk pada

bagian dalam seng. Tunggu hingga kering

6. Ulangi langkah kerja 5 dan 6 hingga lapisan paraffin dan arfus menebal

7. Siapkan air, penggaris dan 4 buah batu bata

8. Susun batu bata sebanyak 2 tumpuk di bagian kanan dan di bagian kiri jarak

antara bata kiri dan bata kanan sejauh panjang genteng

9. Simpan kertas dibawah genteng tepat di antara bata kanan dan bata kiri

10. Simpan genteng yang sudah di lapisi dengan majun, seng dan lapisan

paraffin dan arfus bening.

11. Masukan air setinggi 5 cm

12. Dan tunggu hingga 2 jam, Apabila tidak ada tetesan yang terjadi pada dua

jam pertama, dapat dinyatakan bahwa mutu gentang tergolong bagus

VII. Data Analisis

Setelah di amati selama kurang lebih 2 jam, genteng tidak mengalami rembesan

(34)

VIII. Dokumentasi

Pemilihan genteng yang

akan di uji rembes

Pemilihan genteng yang

(35)

IX. Kesimpulan

Genteng- genteng dianggap rapat air, apabila dalam waktu 2 jam dari bagian

bawah genteng tidak ada air yang menetes. Hasil pengujian yang dilakukan,

dapat disimpulan bahwa genteng yang diuji termasuk genteng yang bagus

untuk di gunakan sebagai penutup atap.

Pelilitan majur di bagian luar

seng

Pelilitan majur di bagian luar

seng

Campuran Lilin

( Paraffin dan Arfus)

Campuran Lilin

( Paraffin dan Arfus)

Proses pencairan lilin di atas

wajan yang dipanasi oleh api

Proses pencairan lilin di atas

wajan yang dipanasi oleh api

Proses penyiraman lilin pada

bagian majur

Proses penyiraman lilin pada

(36)
(37)

Laporan Praktikum Uji Bahan

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahan Bangunan I Dosen pembimbing Nursyafril, Ir, Sp1

Disusun oleh:

Kelompok 3

1. Satriopuji Suryono ( 131111024 ) 2. Sigit Bronto Larras ( 131111025 ) 3. Supian Munawwar ( 131111026 ) 4. Taufan Hidayat ( 131111027 ) 5. Taufik Aditya Nirwan ( 131111028 ) 6. Tsara F Ismayanti ( 131111029 ) 7. Wiwit Utami ( 131111030 ) 8. Yedie Chahyadie ( 131111031 ) 9. Yoga Try Kandidat ( 131111032 ) 10. Salma ST Zakiah ( 131111065 )

PROGRAM STUDI DIII KONSTRUKSI GEDUNG - A

JURUSAN TEKNIK SIPIL

Referensi

Dokumen terkait

bambu. Bagaimana kuat tekan dinding pasangan batu bata dengan perkuatan tulangan. bambu. Bagaimana kuat lentur dinding pasangan batu bata tanpa

Gambar 4.9 Grafik Model Regresi Polynomial Kuat Tekan Beton Campuran 90% Limbah Beton dan 10% Limbah Batu Bata ...101. Gambar 4.10 Grafik Uji Kuat Tekan Beton Normal dan

Nilai kuat tekan batu bata dari 30 sampel pengujian yang dilakukan pada tabel 7 terlihat bahwa tidak ada batu bata yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kuat tekan antara variasi tanah lempung, tanah lanau dan pasir sebagai bahan pembuatan batu bata.. Keywords

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa nilai kuat tekan paling besar adalah batu bata dengan bahan campuran abu sekam 35% adalah 1,217 Mpa,

kuat lentur dinding batu batatanpa perkuatan diagonal Kuat tekan lentur batu bata dengan perkuatan diagonal.. Dari hasil pengujian kuat lentur dinding pasangan batu bata tanpa

Grafik kuat tekan bata ringan 28 hari Pada usia 28 hari dapat dilihat berdasarkan grafik teradi penambahan nilai kuat tekan terutama pada variasi penambahan batu

Sesuai dengan persyaratan batu bata merah, batu bata yang dihasilkan baik manual maupun campuran memberikan bekas goresan yang tidak terlalu dalam saat dilakukan uji