• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muhammad Agusalim Hariadi1 , Retno Indah Rokhmawati2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Muhammad Agusalim Hariadi1 , Retno Indah Rokhmawati2"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

5139

Pengembangan Sistem Informasi

Purchasing Order

Berbasis Web pada

PT. Karya Teknik Mandiri

Muhammad Agusalim Hariadi1, Retno Indah Rokhmawati2, Agi Putra Kharisma3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1magusalim354@gmail.com, 2retnoindahr@ub.ac.id, 3agi@ub.ac.id

Abstrak

Menurut hasil wawancara dengan direktur dari PT. Karya Teknik Mandiri, dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Karya Teknik Mandiri memiliki permasalahan pada proses bisnis purchasing order. Permasalahan tersebut diantaranya, seringnya terjadi ketidaksesuaian antara surat jalan dengan

purchasing order customer, rusak atau hilangnya purchasing order customer, serta sulitnya komunikasi pelanggan dengan perusahaan di dalam membahas pemesanan. Oleh karena itu, diberikan suatu solusi dengan mengganti kondisi proses bisnis saat ini ke dalam proses bisnis usulan dengan penerapan sistem informasi yang dilengkapi dengan fitur otomatisasi pelayanan untuk proses bisnis

purchasing order PT. Karya Teknik Mandiri. Metode pengembangan sistem menggunakan metode

Prototype serta pendekatan Operational CRM modul Service Automation. Pengujian sistem dilakukan dengan Validation Testing dan User Acceptance Testing, dengan hasil pengujian memiliki nilai valid 100% dan nilai penerimaan “Sangat Baik” dari pengguna sistem. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat berikan kesimpulan bahwa “Sistem Informasi Purchasing Order” sebagai penyelesaian masalah

pada proses bisnis purchasing order PT. Karya Teknik Mandiri, telah berhasil menjadi solusi permasalahan dan dapat diterima oleh pengguna sistem.

Kata kunci: Prototipe, CRM Operasional, Purchasing Order, Pengembangan Berbasis Web, User Acceptance Testing.

Abstract

According to the interviews with the director of PT. Karya Teknik Mandiri, it is concluded that PT. Karya Teknik Mandiri has problems in the business process of purchasing order. These problems are, frequent mismatches between mailing letters with customer purchasing orders, broken or lost purchasing order customers, and the difficult of customer communication with the company in discussing the purchase. Therefore, given a solution by replacing the current business process conditions into the proposed business process with the application of information systems equipped with service automation features for business process purchasing order PT. Karya Teknik Mandiri. System development method using Prototype method and Operational CRM approach of Service Automation module. System test is done with Validation Testing and User Acceptance Testing, with test result has 100% valid value and acceptance value "Very Good" from system user. Based on these results, it can be concluded that the "Purchasing Order Information System" as a problem solving on the business process purchasing order PT. Karya Teknik Mandiri, has succeeded in becoming solution of the problem and acceptable by the user.

Keywords: Prototype, Operational CRM, Purchasing Order, Web Based Development, User Acceptance Testing.

1. PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan teknologi yang berurusan dalam proses pengolahan, pengumpulan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian

(2)

Sebuah perusahaan yang terletak di daerah Tangerang Kota, yaitu PT. Karya Teknik Mandiri, merupakan perusahaan bergerak pada bidang manufaktur. Perusahaan ini memberikan layanan jasa berupa pembuatan suku cadang, mesin otomotif, dan berbagai macam mesin lainnya berdasarkan pesanan pelanggannya, yang pada umumnya perusahaan bidang permesinan dan otomotif.

Menurut hasil wawancara dan observasi dengan direktur PT. Karya Teknik Mandiri, terdapat permasalahan pada proses bisnis

purchasing order antara perusaahan dengan pelanggan. Definisi dari purchasing order (PO) merupakan bentuk pernyataan persetujuan pelanggan yang telah melakukan negosiasi dengan perusahaan, berbentuk surat lembaran PO customer yang berisi pesanan kepada perusahaan. PO customer digunakan sebagai acuan dalam membuat surat jalan dan tagihan pelunasan (invoice) kepada pelanggan. Permasalahan yang ada pada proses bisnis ini diantaranya, sering terjadi ketidaksesuaian antara surat jalan dengan PO customer, rusak atau hilangnya PO customer, dan sulitnya komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan untuk membahas pemesanan. Oleh karena beberapa permasalahan tersebut, PT. Karya Teknik Mandiri membutuhkan penerapan suatu TIK (sistem informasi) yang dapat memberikan penyelesaian masalah pada proses bisnis PO.

2. METODE

Penelitian ini menerapkan metode pengembangan sistem Prototype serta menggunakan pendekatan Operational CRM (Customer Relationship Management) modul

Service Automation di dalam proses pengembangan sistemnya. Alasan mengapa menggunakan metode Prototype, karena metode Prototype sesuai untuk diterapkan berdasarkan pernyataan dari wawancara bahwa dari pihak pengguna sistem tidak dapat menjelaskan kebutuhannya secara jelas, maka penggunaan metode ini merupakan hal yang tepat (Sommerville, 2011). Sedangkan alasan

mengapa menggunakan pendekatan

Operational CRM modul Service Automation

adalah, karena sistem informasi yang akan dikembangkan, sesuai dengan pendekatan tersebut, yaitu menghubungkan pelayanan perusahaan dengan tujuan meningkatkan kepuasan pelanggan, dengan memberikan

pelayanan seperti adanya sistem yang dapat digunakan oleh pelanggan dalam proses pelayanan (Payne, 2005).

Kemudian dalam melakukan pengujian sistem, menggunakan metode pengujian

Validation Testing dan User Acceptance Testing dengan perhitungan skala Likert.

Validation Testing merupakan metode

pengujian Black-Box Testing yang

memfokuskan pada kebutuhan fungsional sistem untuk mengetahui hasil keluaran sistem berdasarkan data yang dimasukkan serta memastikan bahwa system yang dikembangkan telah memenuhi harapan pengguna sistem (Sommerville, 2011). Sedangkan User Acceptance Testing (UAT) merupakan pengujian sistem yang digunakan untuk menentukan tingkat penerimaan pengguna sistem kepada sistem yang dikembangkan (Watanabe, 2012). UAT bukan merupakan sebuah pengujian sistem yang memberitahukan bahwa sistem tidak memiliki kesalahan, namun UAT memberitahukan seberapa tinggi tingkat penerimaan pengguna sistem setelah menggunakan sistem yang dikembangkan (Sualim, 2016). Perhitungan skala Likert dalam penerapannya, dilakukan dengan meminta tanggapan dari para responden pada beberapa pertanyaan yang diberikan. Sebelum memberikan pertanyaan dengan implementasi perhitungan skala Likert, masing-masing pertanyaan harus ditentukan terlebih dahulu bobot nilai untuk masing-masing jawabannya (Choizes, 2017).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

(3)

Gambar 1. Metodologi Penelitian

Berdasarkan Gambar 1, terdapat 6 aktifitas umum pada penelitian ini yang dimulai dari studi literatur sampai dengan kesimpulan. Sedangkan di dalam aktifitas umum tersebut, terdapat 4 aktifitas khusus yang mengacu pada paradigma Prototype dan pendekatan berbasis CRM, mulai dari pengumpulan data persyaratan sistem/demand analysis sampai dengan evaluasi prototipe dengan pengguna sistem/decision.

3.1. Pengumpulan Data Persyaratan Sistem/Demand Analysis

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data persyaratan sistem dengan wawancara dan observasi kepada PT. Karya Teknik Mandiri dan pelanggannya, kemudian data tersebut dianalisis sehingga ditemukan permasalahannya dan dapat diberikan usulan solusi penyelesaian permasalahan berdasarkan kebutuhan dari para pengguna sistem. Hasil analisis permasalahan kemudian didokumentasikan ke dalam problem statement seperti pada Tabel 1.

Tabel 1.Problem Statement

Problem Statement Proses Bisnis Purchasing Order As-Is

Permasalahan 1. Proses bisnis purchasing order

yang masih dalam bentuk konvensional

Mempengaruhi 1. PT. Karya Teknik Mandiri

2. Pelanggannya Dampak dari

permasalahan

1. Ketidaksesuaian surat jalan dengan

purchase order customer

2. Rusak/hilang purchase order customer

3. Komunikasi yang sulit antara perusahaan dengan pelanggan dalam membahas pemesanan Solusi yang

dapat ditawarkan

1. Perubahan proses bisnis saat ini dengan proses bisnis usulan, yaitu dengan penerapan sistem informasi sebagai penghubung antara PT. Karya Teknik Mandiri dengan pelanggannya

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa terdefinisi apa permasalahannya, permasalahan tersebut mempengaruhi siapa saja, dampak dari permasalahan tersebut, dan solusi apa yang dapat ditawarkan di dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Selain problem statement, hasil dari tahap ini diantaranya adalah, informasi perusahaan, alur proses bisnis

purchasing order saat ini, dan kebutuhan pengguna.

3.2. Quick Design/Detailed Requirements Specification

Pada tahap ini, dilakukan perancangan persyaratan sistem dengan memodelkan use case diagram, kemudian dari use case diagram

(4)

Gambar 2.Use case diagram

Berdasarkan Gambar 2, dapat dilihat bahwa terdapat 3 aktor yang berperan di dalam sistem, yaitu Customer, Marketing, dan

Designer. Terdapat 15 use case, yaitu melakukan login, melakukan pemesanan, melakukan diskusi pemesanan, mengajukan pembatalan pesanan, melakukan konfirmasi pembatalan pesanan, melakukan konfirmasi data kesepakatan, membuat purchase order, melakukan konfirmasi purchase order, melakukan konfirmasi pembayaran uang muka, melakukan diskusi desain, melakukan konfirmasi desain pesanan akhir, melakukan konfirmasi rekap pesanan, mengelola akun, mencetak surat jalan, dan mencetak invoice.

Mengacu pada use case diagram, lalu dijabarkan use case yang ada ke dalam use case scenario, diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2 untuk use case scenario melakukan diskusi pemesanan dan Tabel 3 untuk use case scenario

membuat purchase order.

Tabel 2.Use case scenario melakukan diskusi pemesanan

Use case melakukan diskusi pemesanan

Brief description

Aktor berdiskusi pemesanan melalui sistem

Actor Customer, Marketing

Pre-Conditions

1. Aktor telah berhasil melakukan login

2. Aktor berada pada halaman utama 3. Sistem telah menyimpan data

pemesanan

Main Flows

1. Aktor meng-klik menu “Daftar Pesanan” 2. Sistem menampilkan halaman daftar

pesanan

3. Aktor meng-klik tombol “Diskusi

Pemesanan” pada salah satu daftar

pesanan

4. Sistem menampilkan halaman diskusi pemesanan

5. Aktor memasukkan tanggapan 6. Aktor memasukkan file gambar

(opsional)

7. Aktor meng-klik tombol “POST” 8. Sistem menampilkan tanggapan +

gambar

Alternative Flows

1. Aktor tidak memasukkan tanggapan

 Muncul keterangan bahwa tanggapan harus terisi 2. Aktor tidak memasukkan file gambar

 Tanggapan tetap dapat dilakukan

Post Condition

Aktor berhasil melakukan diskusi pemesanan

Tabel 3.Use case scenario membuat purchase order

Use case membuat purchase order

Brief description

Aktor membuat purchaseorder

Actor Customer

Pre-Conditions

1. Aktor telah berhasil melakukan login

2. Aktor berada pada halaman utama 3. Sistem telah mengirimkan notifikasi

untuk membuat purchase order

Main Flows

1. Aktor melihat notifikasi

2. Aktor meng-klik tombol notifikasi 3. Sistem menampilkan konten notifikasi

untuk membuat purchase order

4. Aktor meng-klik konten notifikasi untuk membuat purchase order

5. Sistem menampilkan halaman daftar pesanan

6. Aktor meng-klik tombol “Purchase

Order” pada salah satu daftar pesanan

7. Sistem menampilkan halaman

purchaseorder

8. Aktor memasukkan nomor purchase order

9. Aktor memasukkan nama barang, jumlah unit, harga/unit

10. Aktor meng-klik tombol “V“ untuk memasukkan data

11. Aktor meng-klik tombol “CREATE” 12. Sistem menampilkan pertanyaan

verifikasi

13. Aktor meng-klik tombol “YES” 14. Sistem menyimpan purchaseorder

15. Sistem mengirimkan notifikasi pembuatan purchaseorder kepada

(5)

16. Sistem menampilkan halaman daftar pesanan

Alternative Flows

1. Aktor tidak memasukkan nomor

purchase order

 Muncul keterangan bahwa nomor purchase order harus terisi

2. Aktor tidak memasukkan nama barang dan/atau jumlah unit dan/atau harga/unit

 Muncul keterangan bahwa nama barang dan/atau jumlah unit dan/atau harga/unit harus terisi

3. Aktor salah memasukkan data

purchase order

 Bagian sebelah kanan data

purchase order terdapat tombol

“X” yang dapat digunakan untuk menghapus data purchase order

Post Condition

Aktor berhasil membuat purchase order

Kemudian dijabarkan ke dalam sequence diagram yang dapat dilihat pada Gambar 3 untuk sequence diagram melakukan diskusi pemesanan dan Gambar 4 untuk sequence diagram membuat purchase order.

Gambar 3.Sequence diagram melakukan diskusi pemesanan

Sequence diagram melakukan diskusi pemesanan dimulai dari pengguna sistem

Customer/Marketing meng-klik tombol “Diskusi Pemesanan” pada view

v_daftar_pesanan agar dapat mengakses view

v_diskusi_pemesanan. Customer/Marketing

mengisi form tanggapan sesuai kebutuhan, kemudian klik tombol “POST”. Setelah itu data tanggapan yang dimasukkan akan diteruskan

controllers Diskusi_Pemesanan yang terdapat fungsi tanggapan_diskusi_pemesanan untuk

diteruskan kepada model

M_tanggapan_diskusi_pemesanan. Setelah itu muncul keterangan tanggapan berhasil oleh

controllers Diskusi_Pemesanan.

Gambar 4.Sequence diagram membuat purchase order

Sequence diagram membuat purchase order dimulai dari pengguna sistem Customer

meng-klik tombol “Purchase Order” pada view

v_daftar_pesanan agar dapat mengakses view

v_po. Customer mengisi form purchase order

sesuai kebutuhan, kemudian klik tombol “CREATE”. Setelah itu data purchase order

yang dimasukkan akan diteruskan controllers

PO yang terdapat fungsi submit_po untuk diteruskan kepada model M_PO, M_notif, M_pemesanan, dan M_pengguna. Setelah itu muncul keterangan data purchase order

berhasil disimpan serta notifikasi konfirmasi PO customer akan dikirimkan kepada

Marketing oleh controllers PO.

Untuk rancangan data model menghasilkan 9 data model yang dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5.Physical data model

(6)

Gambar 6. Antarmuka halaman diskusi pemesanan

Antarmuka halaman diskusi pemesanan merupakan tempat dilakukannya proses diskusi pesanan Customer sehingga mendapatkan kesepakatan harga dan jangka waktu pembuatan pesanan.

Gambar 7. Antarmuka halaman purchase order

Antarmuka halaman purchase order

merupakan tempat dilakukannya proses pembuatan purchase order oleh Customer.

3.3 Pembuatan Prototipe/Vendor Presentation

Pada tahap ini, dilakukan proses dalam pengembangan sistem, yaitu mewujudkan fungsional sistem ke dalam prototipe sistem dengan interaksi nyata yang dapat diuji oleh pengguna sistem. Hasil implementasi sistem dapat dilihat pada Gambar 8 untuk halaman diskusi pemesanan dan Gambar 9 untuk halaman purchase order.

Gambar 8. Halaman diskusi pemesanan

Gambar 9. Halaman purchase order

3.4. Evaluasi Prototipe dengan Pengguna Sistem/Decision

Pada tahap ini, dilakukan pengujian sistem menggunakan Validation Testing dan User Acceptance Testing perhitungan skala Likert. Hasil pengujian dengan Validation Testing, terdapat 15 fungsional sistem yang diuji dengan total 58 test case, didapatkan bahwa 58 test case menghasilkan 100% status valid dengan perhitungan seperti pada Tabel 4.

Tabel. 4 Hasil perhitungan Validation Testing

Perhitungan Persentase Validation Testing

(test case valid ÷ seluruh

test case) x 100%

= (58 ÷ 58) x 100%

=

100%

Untuk hasil pengujian dengan User Acceptance Testing, terdapat 10 pertanyaan untuk responden Customer dan Marketing, dan 2 pertanyaan untuk responden Designer. Dari penilaian responden Customer, terdapat 4 “Sangat Baik”, 2 “Baik”, dan 4 “Cukup”. Sedangkan dari penilaian responden Marketing, terdapat 3 ”Sangat Baik”, 4 “Baik”, dan 3 “Cukup”. Kemudian dari penilaian responden

(7)

Tabel. 5 Hasil perhitungan User Acceptance Testing

dengan skala Likert

Responden Persentase Nilai Persentase

Customer 86% Sangat Baik

Marketing 80% Sangat Baik

Designer 90% Sangat Baik

4. KESIMPULAN

Beberapa kesimpulan dari penelitian ini diantaranya adalah:

1. Hasil analisis pada proses bisnis

purchasing order PT. Karya Teknik Mandiri saat ini, terdapat permasalahan yang diantaranya adalah sering terjadi ketidaksesuaian antara surat jalan dengan purchasing order (PO)

customer, rusak atau hilangnya PO

customer, serta sulitnya komunikasi antara pelanggan dengan perusahaan

dalam membahas pemesanan.

Sedangkan untuk hasil pemodelan proses bisnis PO usulan dengan penerapan system informasi, sebagian besar alur purchasing order akan dilakukan melalui sistem, diantaranya adalah aktifitas melakukan login ke dalam sistem, melakukan pemesanan, dan membuat purchase order.

2. Hasil analisis persyaratan sistem, terdapat 3 tipe pengguna sistem, yaitu

Customer, Marketing, dan Designer

dengan banyaknya kebutuhan 15 fitur sistem/fungsional sistem.

3. Hasil perancangan persyaratan sistem, terdapat 15 use case pada use case diagram, 9 rancangan data model, dan 11 antarmuka halaman sistem.

4. Hasil pengujian sistem:

a. Dengan Validation Testing, terdapat 58 test case dan menghasilkan 100% status valid.

b. Dengan User Acceptance Testing

perhitungan skala Likert, menghasilkan penilaian sistem dapat diterima dengan “Sangat Baik” oleh Customer, “Sangat Baik” oleh Marketing, dan “Sangat Baik” oleh Designer.

Penerapan metode pengembangan sistem

Prototype serta pendekatan Operational CRM modul Service Automation dapat dikatakan telah berhasil pada penelitian ini berdasarkan hasil penilaian “Sangat Baik” pada User Acceptance Testing.

5. DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, 2014. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tersedia di: <http://www.zonasiswa.com/2014/10/p

engertian-teknologi-informasi-dan.html> [Diakses 18 Juli 2017] Bittner, K. & Spence I., 2002. Use Case

Modeling. Amerika Serikat: Addison Wesley.

Brian H. & Pauline V.G., 2013. User acceptance testing _ a step-by-step guide ( BCS).

Choizes, 2017. Pengertian Skala Likert dan Contoh Cara Hitung Kuesionernya.

Tersedia di:

<https://www.diedit.com/skala-likert/> [Diakses 19 April 2017]

Payne, Adrian, and Pennie Frow., 2005.

“Handbook of CRM : Achieving Excellence in Customer Management”. Butterworth-Heinemann : Burlington, Great Britain.

Pressman, R., 2010. Software Engineering : A Practitioners Approach. 7th ed, Higher Edition, United States.

Sommerville, I., 2011. Software engineering. 9th ed. London: Addison-Wesley. Sualim, S.A., Yassin, N.M., & Mohamad, R.,

2016. Comparative Evaluation of Automated User Acceptance Testing Tool for Web Based Application. International Journal of Software Engineering and Technology (IJSET). Watanabe, W.M., Fortes, R.P., & Dias, A.L.,

2012. Using acceptance tests to validate accessibility requirements in RIA. 21st International World Wide Web Conference.

Yuli, Y., 2014. Manfaat IT - Teknologi

Informasi. Tersedia di:

Gambar

Tabel 1. Problem Statement
Gambar 2. Use case diagram
Gambar 5. Physical data model
Gambar 6. Antarmuka halaman diskusi pemesanan
+2

Referensi

Dokumen terkait

16 Terhadap perempuan yang ditalak ba’in, para ulama sepakat mengatakan bahwa apabila perempuan tersebut dalam keadaan hamil, maka dia berhak mendapatkan nafkah

[r]

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kepada Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan rahmat dan berkatNya, sehingga penulis bisa

Berdasarkan rumusan masa- lah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah(1)menerapkan model pembelajaran Student Team Achievement Division dapat meningkatkan berpikir

Penulisan skripsi ini berjudul “ Pengaruh Motivasi Belajar dan Presepsi Kelengkapan Fasilitas Laboratorium Komputer Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

Bila ikterus terlihat pada hari ke 2-3 dengan kadar bilirubin indirek 5-6 mg/dl dan untuk selanjutnya menurun hari ke 5-7 kehidupan maka disebut ikterus

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diangkat pada penelitian ini adalah: “Apakah Ada Pengaruh Penerapan Prinsip-prinsip Good Governance

Dalam menyelesaikan skripsi dan beraktifitas di kampus selama kurang lebih enam tahun ini, tentunya penulis telah banyak dibantu oleh berbagai pihak, maka pada kesempatan