• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TAFSIR PERJANJIAN BARU 1 PRINSIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH TAFSIR PERJANJIAN BARU 1 PRINSIP"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TAFSIR PERJANJIAN BARU 1

PRINSIP-PRINSIP UTAMA DALAM HAL BERPUASA

MENURUT MATIUS 6 : 16-18

DISUSUN OLEH :

GIAN BERRYL HATIBAE

NIM :

221604

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI ANDERSON MANADO

(STTAM)

(2)

A. PENGERTIAN PUASA

Puasa adalah tindakan sukarela dengan berpantang dari makanan, minuman, atau keduanya, perbuatan buruk dan dari segala hal yang membatalkan puasa untuk periode waktu tertentu. Puasa mutlak biasanya didefinisikan sebagai berpantang dari semua makanan dan cairan untuk periode tertentu, biasanya selama satu hari (24 jam), atau beberapa hari. Puasa lain mungkin hanya membatasi sebagian, membatasi makanan tertentu atau zat. Puasa, sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah, juga dilakukan di luar kewajiban ibadah untuk meningkatkan kualitas hidup spiritual seseorang yang melakukannya. (https://id.wikipedia.org/wiki/Puasa )

B. PUASA DAN AGAMA

Puasa sering dilakukan dalam rangka menunaikan ibadah dalam suatu agama atau sesuatu kewajiban yang harus dilakukan manusia menurut kepercayaan agamanya.

1. Puasa Dalam Yahudi

Dalam Yahudi Puasa untuk umat Yahudi bermakna menahankan diri keseluruhannya dari makanan dan minuman, termasuk air. Gosok gigi diharamkan pada puasa hari besar Yom Kippur dan Tisha B'Av, tetapi dibenarkan pada puasa hari kecil. Umat Yahudi yang mengamalkan berpuasa sampai ke enam hari pada satu tahun. Dengan pengecualian Yom Kippur, puasa tidak dibenarkan pada hari Sabat, karena rukun menyimpan hari Sabat itu adalah menurut Alkitab(injil) ditentukan dan mengatasi hari-ari puasa berinstitusi rabbi kemudian. Yom Kippur adalah satu-satunya rukun yang mana ditentukan dalam Torah.

2. Puasa Dalam Kristen

Dalam Kristen Pada umumnya, Ajaran Puasa Umat Kristen Intinya adalah pertobatan, melawan keinginan duniawi, keinginan daging, yang di maksud arti daging dalam arti kristen daging adalah manusia itu sendiri karena manusia berdaging maka umat kristen lebih sering menyebutkan manusia dalam kata-kata tertentu sebagai daging jadi artinya keinginan daging yaitu keinginan manusia itu sendiri, dan juga

(3)

termasuk merahasiakan hari apa dia akan mulai berpuasa, menyamarkan tubuhnya agar tidak terlihat sedang berpuasa dari orang lain bahkan sesama keyakinan sendiri, itu sebabnya Puasa Kristen pada Umumnya banyak yang tidak diketahui

keberadaanya oleh keyakinan non Kristen dan media publik. Dalam beberapa aliran Kristen hanya pelaksanaan dan tata caranya saja yang berbeda inti dan tujuanya sama. 3. Puasa Dalam Katolik

Dalam Katolik Roma, puasa biasanya dilakukan dengan makan kenyang satu kali sehari (dalam waktu 24 jam), wajib dilakukan pada hari Rabu Abu dan Jumat Agung; masing-masing uskup dapat mengatur rincian ketentuan atas hal tersebut disesuaikan dengan keadaan di keuskupannya. Minum air tidak termasuk soal puasa. Namun saat sekarang ini lebih ditekankan makan kenyang satu kali sehari menahan hal-hal dari keinginan dunia dan keinginan daging (manusia), seperti tidak makan tidak minum termasuk menahan nafsu, sikap, dan juga hal-hal yang paling disukai. Ini dilakukan selama 40 hari menjelang Paskah atau di kenal sebagai masa Prapaskah. Di samping puasa resmi, secara pribadi umat Katolik disarankan untuk berpuasa pada hari-hari lain yang dipilihnya sendiri sebagai ungkapan tobat dan laku tapa. Selain berpuasa, Gereja juga mempunyai kebiasaan berpantang. Pantang diharapkan untuk dilakukan setiap Jumat sepanjang tahun, kecuali jika hari Jumat itu bertepatan dengan hari raya gerejawi. Pada hari-hari puasa dan pantang, Umat Katolik diharapkan dapat

meluangkan lebih banyak waktu dan perhatian untuk berdoa, beribadat, melaksanakan olah tobat dan karya amal. (Kan. 1249-1253)

4. Puasa Dalam Protestan

(4)

puasa ini, karna inti dalam puasa Kristen ialah menahan hawa nafsu, keinginan duniawi. Tujuan berpuasa juga sama dengan Katolik sesuai ajaran dalam alkitab (injil), yang membedakanya hanya pelaksanaan dan tatacarannya. Puasa protestan tidak berpatokan pada hari-hari tertentu harus berpuasa, tetapi dalam keyakinan Protestan Pribadi masing-masing yaitu manusia itu sendiri yang menentukan hari untuk berpuasa yang dipilihnya sendiri selama 1 minggu, 1 bulan dan jangka waktu tertentu yang dipilihnya di harapkan bisa lagi berlanjut di bulan-bulan berikutnya. Dalam melaksanakanya Pribadi yang berpuasa sebisa mungkin tidak di ketahui oleh kerabat, sanak soudara, dan orang-orang di sekitarnya di saat berpuasa, oleh sebab itu puasa Protestan tidak di umumkan secara resmi. Agama Kristen Protestan secara resmi tidak mewajibkan untuk berpuasa yang berarti tidak memiliki bulan khusus untuk berpuasa, tapi Ketua masing- masing Gereja mengajarkan pada umatnya menyempatkan diri agar sesering mungkin Berdoa dan Berpuasalah dengan keinginan, ketulusannya sendiri bukan karena paksaan. Patokan berpuasa Umat Kristen Katolik dan Kristen Protestan sama-sama mengambil dasar dalam ajaran Alkitab.

5. Puasa Dalam Islam

(5)

C.

PUASA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN

Menurut penelitian, puasa menyehatkan tubuh.

Makanan berkaitan erat dengan proses metabolisme. Oleh sebab itu, dalam pemeriksaan medis tertentu yang berhubungan dengan proses metabolisme, misalnya pemeriksaan kadar glukosa darah, pasien seringkali disyaratkan untuk berpuasa dahulu.

Puasa menggantikan sel-sel yang rusak di dalam tubuh dan menggantinya dengan sel-sel yang baru. Selain itu, puasa mampu meningkatkan kembali hormon pertumbuhan hingga 2000% pada laki-laki dan 1300% pada perempuan. Hormon pertumbuhan ini akan memfasilitasi pembakaran cadangan lemak dalam tubuh selama berpuasa. Peningkatan kembali hormon pertumbuhan dalam tubuh juga bermanfaat dalam melawan penuaan dini

D. PUASA DALAM PERJANJIAN LAMA

1. Arti

 Harus dilakukan untuk Allah (Zakharia 7:5) " Katakanlah kepada seluruh rakyat negeri dan kepada para imam, demikian: Ketika kamu berpuasa dan meratap dalam bulan yang kelima dan yang ketujuh selama tujuh puluh tahun ini, adakah kamu sungguh-sungguh berpuasa untuk Aku ? ”

 Untuk menyucikan hati (Mazmur 69:11) “Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, tetapi itu pun menjadi cela bagiku”

 Untuk merendahkan hati (Mazmur 35:13) “Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku”

2. Dilakukan Pada Waktu

 Hukuman-hukuman Allah (Yoel 1:14; 2:12) “Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh

(6)

dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."

 Banyak orang mengalami malapetaka (2 Sam 1:12) “Dan mereka meratap, menangis dan berpuasa sampai matahari terbenam karena Saul, karena Yonatan, anaknya, karena umat TUHAN dan karena kaum Israel, sebab mereka telah gugur oleh pedang.”

 Penderitaan orang-orang lain (Mazm 35:13; Dan 6:19) “Tetapi aku, ketika mereka sakit, aku memakai pakaian kabung; aku menyiksa diriku dengan berpuasa, dan doaku kembali timbul dalam dadaku”

 Kesusahan pribadi (2 Sam 12:16) “Lalu Daud memohon kepada Allah oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam, semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.”

 Bahaya mengancam (Est 4:16) "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

3. Disertai Dengan

 Doa (Ezr 8:23; Dan 9:3)

 Pengakuan dosa (1Sam 7:6; Neh 9:1,2)

 Berkabung (Yoel 2:12)

 Merendahkan diri (Ul 9:18; Neh 9:1) 4. Orang yang pura-pura puasa

(7)

itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada TUHAN?”

 Ditolak (Yes 58:3; Yer 14:12) “Mengapa kami berpuasa dan Engkau tidak memperhatikannya juga? Mengapa kami merendahkan diri dan Engkau tidak mengindahkannya juga?” Sesungguhnya, pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu” “Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengarkan seruan mereka; sekalipun mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian, Aku tidak akan berkenan kepada mereka, melainkan Aku akan menghabiskan mereka dengan perang, dengan kelaparan dan dengan penyakit sampar."

5. Yang luar biasa dilakukan oleh

 Musa (Kel 34:28; Ul 9:9,18) “Dan Musa ada di sana bersama-sama dengan TUHAN empat puluh hari empat puluh malam lamanya, tidak makan roti dan tidak minum air, dan ia menuliskan pada loh itu segala perkataan perjanjian, yakni Kesepuluh Firman.” “Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum. Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali -- roti tidak kumakan dan air tidak kuminum -- karena segala dosa yang telah kamu perbuat, yakni kamu melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya”

 Elia (1Raj 19:8) “Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.”

6. Contoh yang bersifat kebangsaan

 Israel (Hak 20:26; Ezr 8:21; Est 4:3,16; Yer 36:9) “Kemudian pergilah semua orang Israel, yakni seluruh bangsa itu, lalu sampai di Betel; di sana mereka tinggal menangis di hadapan TUHAN, berpuasa sampai senja pada hari itu dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan di hadapan

(8)

 Orang-orang Yabesh-Gilead (1Sam 31:13) “Mereka mengambil tulang-tulangnya lalu menguburkannya di bawah pohon tamariska di Yabesh. Sesudah itu

berpuasalah mereka tujuh hari lamanya.”

 Orang-orang Niniwe (Yun 3:5-8) “Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.”

7. Contoh orang kudus yang berpuasa

 Daniel (Dan 9:3) “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.”

 Daud (2Sam 12:16; Mazm 109:24) “Kemudian mereka masing-masing

menangkap kepala lawannya, dan menikamkan pedangnya ke lambung lawannya, sehingga rebahlah mereka bersama-sama. Sebab itu tempat itu disebutkan orang Helkat-Hazurim; letaknya dekat Gibeon.”

 Ester (Est 4:16) "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

(9)

8. Contoh orang fasik yang berpuasa

 Tua-tua dan pemuka-pemuka Jizreel (1Raj 21:12) “Mereka memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk paling depan di antara rakyat.”

E. PUASA DALAM PERJANJIAN BARU

1. Arti

Jangan dipamerkan (Mat 6:16-18) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Harus dilakukan untuk Allah (Mat 6:18)

2. Dilakukan Pada Waktu

Penderitaan di dalam jemaat (Luk 5:33-35) “Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." Pelantikan hamba-hamba Tuhan (Kis 13:3; 14:23) “Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.”

3. Orang Yang Pura-pura Berpuasa

Dipamerkan (Mat 6:16) "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.”

(10)

4. Yang luar biasa dilakukan oleh

Tuhan kita (Mat 4:2) “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.”

5. Contoh orang-orang kudus yang berpuasa

Hana (Luk 2:37) “dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.”

Kornelius (Kis 10:30) “Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan”

Murid-murid Yohanes (Mat 9:14) “Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

Para Rasul (2Kor 6:5) “dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;”

Paulus (2Kor 11:27) “Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian,”

6. Contoh orang fasik yang berpuasa

Orang-orang Farisi (Mr 2:18; Luk 18:12) “Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan

mengatakan kepada Yesus: "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"

(

(11)

F. TAFSIRAN BERPUASA MENURUT MATIUS 6 : 16-18

HAL BERPUASA (MATIUS 6 : 16-18)

6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

“Apabila Kamu Berpuasa”

Dalam Alkitab berpuasa menunjukkan kepada disiplin berpantang makanan demi maksud rohani. Sekalipun berpuasa sering dikaitkan dengan doa, namun puasa harus dipandang

sebagai suatu tindakan rohani tersendiri. Sebenarnya, berpuasa dapat disebut "berdoa tanpa mengucapkan kata-kata".

1. Ada tiga bentuk puasa utama yang dikemukakan dalam Alkitab :

a. Puasa yang biasa: berpantang semua makanan, baik yang keras maupun yang lembut, tetapi tidak berpantang air (Mat. 4:2)

b. Puasa sepenuhnya: tidak makan dan tidak minum (Est 4:16; Kis 9:9). Pada umumnya puasa semacam ini tidak harus dilaksanakan lebih lama daripada tiga hari. Tubuh seseorang mulai menjadi kering apabila tidak mendapatkan air selama lebih dari dua hari. Memang Musa dan Elia melakukan puasa sepenuhnya selama 40 hari, tetapi saat itu mereka berpuasa dengan keadaan yang adikodrati (Kel 34:28; Ul 9:9,18; 1Raj 19:8).

c. Puasa sebagian: pembatasan makanan dan bukan tidak makan sama sekali (Dan 10:3).

2. Kristus sendiri melakukan disiplin ini dan mengajarkan bahwa berpuasa hendaknya menjadi sebagian dari pengabdian orang Kristen kepada Allah dan suatu tindakan persiapan untuk kedatangan-Nya kembali (Mat. 9:15)

3. Berpuasa dengan doa mempunyai beberapa tujuan :

(12)

b. merendahkan diri di hadapan Allah (Ezr 8:21; Mazm 69:11; Yes 58:3) agar lebih banyak mengalami kasih karunia (1Pet 5:5) dan kehadiran Allah yang khusus (Yes 57:15; Yes 58:6-9);

c. meratapi dosa dan kegagalan pribadi (1Sam 7:6; Neh 9:1-2);

d. meratapi dosa-dosa gereja, bangsa, dan dunia (1Sam 7:6; Neh 9:1-2); e. mencari kasih karunia untuk tugas yang baru dan menetapkan kembali

penyerahan kita kepada Allah (Mat 4:2);

f. mencari Allah dengan mendekati Dia dan bertekun di dalam doa melawan kuasa-kuasa rohani yang menentang (Hak 20:26; Ezr 8:21,23,31; Yer 29:12-14; Yoel 2:12; Luk 18:3; Kis 9:10-19);

g. menunjukkan pertobatan dan dengan demikian memberikan kesempatan kepada Allah untuk mengubah maksud-Nya menghukum kita (2Sam 12:16,22; 1Raj 21:27-29; Yer 18:7-8; Yoel 2:12-14; Yun 3:5,10);

h. menyelamatkan orang dari kuk kejahatan (Yes 58:6; Mat 17:14-21; Luk 4:18); i. memperoleh petunjuk dan hikmat mengenai kehendak Allah (Yes 58:5-6,11; Dan

9:3,21-22; Kis 13:2-3);

j. mendisiplinkan tubuh agar dapat menguasai diri (Mazm 35:13; Rom 13:14; 1Kor 9:27);

k. membuka jalan bagi pencurahan Roh Kudus dan datangnya Kristus kembali untuk umat-Nya

(

http://alkitab.sabda.org/commentary.php?passage=Mat%206:16-18)

G.

PRINSIP-PRINSIP UTAMA BERPUASA MENURUT

MATIUS 6 : 16-18

1. Berpuasa dengan tujuan yang benar (Ayat 16)

 Dalam PL Berpuasa merupakan suatu kewajiban setiap tahun, pada Hari Raya Pendamaian (Imamat 16 : 29) dengan tujuan untuk merendahkan diri

(13)

 Milikilah tujuan yang benar dalam berpuasa karena Allah memperhitungkan dan memberikan upah sesuai dengan tujuan kita berpuasa (ay. 16c)

2. Berpuasa tanpa harus diketahui oleh orang lain (Ayat 17, 18)

 Dalam hal berpuasa, orang lain tidak perlu mengetahui tentang puasa yang kita lakukan, bahkan Yesus pun mengatakan untuk bersikap seperti biasanya

(Ay.17,18)

 Puasa bukanlah ajang pamer kegiatan kerohanian seperti yang dilakukan oleh orang Farisi, tetapi Puasa merupakan untuk semakin akrab dengan Tuhan.

KESIMPULAN

 Hal terpenting dalam berpuasa adalah bagaimana kita menempatkan diri kita kepada Tujuan yang benar dari Puasa tersebut dan ketulusan hati kita dalam menjalankan Puasa itu.

KEPUSTAKAAN

Referensi

Dokumen terkait